Anda di halaman 1dari 7

FOTO

IDENTITAS

Shobrina Afifah, 16.9423

SUMBER SOAL

Applied Multivariate Analysis

Neil H. Timm

SOAL

An experiment was performed to investigate four different methods for teaching school
children multiplication (M) and addition (A) of two four-digit numbers. The data for four
independent groups of students are summarized in Table 4.5.3.

a. Using the data in Table 4.5.3, is there any reason to believe that any one method or set of
methods is superior or inferior for teaching skills for multiplication and addition of four-
digit numbers?
b. What assumptions must you make to answer part a? Are they satisfied?
c. Are there any significant differences between addition and multiplication skills within the
various groups?

DATA

Data yang digunakan adalah data komponen kesehatan bayi di pulau Jawa tahun 2013.
Data diambil dari jurnal penelitian pengetahuan alam. Penelitian yang dilakukan adalah
untuk mengetahui perbedaan komponen kesehatan bayi (imunisasi) di 3 provinsi, Banten,
DIY, dan DKI. Komponen kesehatan merupakan variabel yang digunakan, diantaranya
X1= cakupan imunisasi BCG pada bayi(%), X2 = cakupan imunisasi polio 1 pada bayi
(%), X3 = cakupan imunisasi campak pada bayi (%). Digunakan data tersebut karema
data tersebut menggunakan tiga variabel Apabila menggunakan data soal, hanya
menggunakan 2 variabel sehingga digunakan data komponen kesehatan bayi di pulau
Jawa tahun 2013 yang menggunakan 3 variabel.

ARGUMENTASI

Soal diatas merupakan kasus banyak kelompok dengan antar kelompok bersifat
independent karena data diambil dari provinsi yang berbeda – beda. Pengambilan data
diambil secara acak, digunakan 3 variabel yang diamati. Sehingga untuk melihat
perbedaan komponen kesehatan di 3 provinsi digunakan analisis One-Way MANOVA.
JAWABAN DAN INTERPRETASI

a. Untuk dapat mengetahui perbedaan komponen kesehatan antar provinsi dilakukan uji
One-Way Manova.
- Hipotesis:

- Tingkat signifikansi: 𝛼 = 0.05


- Statistik Uji : Uji Wilks’ Lambda
84,6 65,2 103,1
Matriks rata – rata : 𝝉𝟏 = [85,0] 𝝉𝟐 = [63,3] 𝝉𝟑 = [103,3]
78,6 65,8 108,6
1042,6621 938,4383 999,475
𝑾 = [ 938,4383 1016,3933 881,700 ]
999,475 881,700 1236,382
2285,747 3220,075 2317,911
𝑩 = [3220,075 4547,887 3272,467]
2317,911 3272,467 2354,862
|𝑾| 49508410
𝜦= = = 0,1417759
|𝑩 + 𝑾| 49508410,000
𝚺𝐧𝐢 − 𝐩 − 𝟐 𝟏 − √𝜦
𝑿=( )( ) = 7,717522
𝐩 √𝜦
𝐹2𝑝,2( Σni−𝑝−1) = 2,474109
X > Ftabel  Tolak Ho
- Kesimpulan :
Dengan tingkat kepercayaan 95% dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan
komponen kesehatan bayi antar provinsi.
b. Asumsi yang harus dipenuhi adalah:
- Antar anggota grup independen yang artinya tidak saling mempengaruhi atau
memberikan dampak.
- Sampel yang diambil untuk setiap kelompok diambil secara acak.
- Adanya kesamaan matriks kovarians antar group atau kelompok amatan.
- Kenormalan data harus dipenuhi.
c. Untuk mengetahui signifikansi variable di tiap – tiap kelompok, digunakan analisis
confident interval dimana:
Hipotesis:
H0 : δ𝑖 = 0.
H1 : δ𝑖 ≠ 0
Tingkat signifikansi: 𝛼 = 0.05
- Kelompok 1 dan 2
Convident interval untuk variabel 1

0,05 𝑤11 1 1
𝑥̅11 − 𝑥̅21 ± 𝑡18−3 ( )√ ( + ) = 7,598 ; 40,627
3 ∗ 3(3 − 1 18 − 3 𝑛1 𝑛2

 Dari selang tersebut nilai 0 tidak masuk kedalam selang interval, sehingga tolak
H0 , artinya dapat disimpulkan bahwa komponen kesehatan bayi yaitu imunisasi BCG
yang diterima bayi di provinsi Banten dan DIY adalah sama dan variabel imunisasi BCG
signifikan.

Convident interval untuk variabel 2

0,05 𝑤22 1 1
𝑥̅12 − 𝑥̅22 ± 𝑡18−3 ( )√ ( + ) = 18,845 ; 51,455
3 ∗ 3(3 − 1 18 − 3 𝑛1 𝑛2

 Dari selang tersebut nilai 0 tidak masuk kedalam selang interval, sehingga tolak
H0 , artinya dapat disimpulkan bahwa komponen kesehatan bayi yaitu imunisasi Polio
yang diterima bayi di provinsi Banten dan DIY adalah sama dan variabel imunisasi Polio
signifikan.

Convident interval untuk variabel 3

0,05 𝑤33 1 1
𝑥̅13 − 𝑥̅23 ± 𝑡18−3 ( )√ ( + ) = 7,192 ; 43,158
3 ∗ 3(3 − 1 18 − 3 𝑛1 𝑛2

 Dari selang tersebut nilai 0 tidak masuk kedalam selang interval, sehingga tolak
H0 , artinya dapat disimpulkan bahwa komponen kesehatan bayi yaitu imunisasi Campak
yang diterima bayi di provinsi Banten dan DIY adalah sama variabel imunisasi Campak
signifikan.

- Kelompok 1 dan 3
Convident interval untuk variabel 1

0,05 𝑤11 1 1
𝑥̅11 − 𝑥̅31 ± 𝑡18−3 ( )√ ( + ) = −20,085 ; 9,044
3 ∗ 3(3 − 1 18 − 3 𝑛1 𝑛3

 Dari selang tersebut nilai 0 masuk kedalam selang interval, sehingga gagal tolak
H0 , artinya dapat disimpulkan bahwa komponen kesehatan bayi yaitu imunisasi BCG
yang diterima bayi di provinsi Banten dan DKI Jakarta adalah tidak sama dan variabel
imunisasi BCG tidak signifikan.

Convident interval untuk variabel 2

0,05 𝑤22 1 1
𝑥̅12 − 𝑥̅32 ± 𝑡18−3 ( )√ ( + ) = −20,363; 8,396
3 ∗ 3(3 − 1 18 − 3 𝑛1 𝑛3

 Dari selang tersebut nilai 0 masuk kedalam selang interval, sehingga gagal tolak
H0 , artinya dapat disimpulkan bahwa komponen kesehatan bayi yaitu imunisasi Polio
yang diterima bayi di provinsi Banten dan DKI Jakarta adalah tidak sama dan variabel
imunisasi Polio tidak signifikan.

Convident interval untuk variabel 3

0,05 𝑤33 1 1
𝑥̅13 − 𝑥̅33 ± 𝑡18−3 ( )√ ( + ) = −20,359; 11,359
3 ∗ 3(3 − 1 18 − 3 𝑛1 𝑛3

 Dari selang tersebut nilai 0 masuk kedalam selang interval, sehingga gagal tolak
H0 , artinya dapat disimpulkan bahwa komponen kesehatan bayi yaitu imunisasi Campak
yang diterima bayi di provinsi Banten dan DKI Jakarta adalah tidak sama dan variabel
imunisasi Campak tidak signifikan.

- Kelompok 2 dan 3
Convident interval untuk variabel 1

0,05 𝑤11 1 1
𝑥̅21 − 𝑥̅31 ± 𝑡18−3 ( )√ ( + ) = −47,041 ; −12,256
3 ∗ 3(3 − 1 18 − 3 𝑛2 𝑛3

 Dari selang tersebut nilai 0 tidak masuk kedalam selang interval, sehingga tolak
H0 , artinya dapat disimpulkan bahwa komponen kesehatan bayi yaitu imunisasi BCG
yang diterima bayi di provinsi DIY dan DKI Jakarta adalah sama variabel imunisasi BCG
signifikan.

Convident interval untuk variabel 2

0,05 𝑤22 1 1
𝑥̅22 − 𝑥̅32 ± 𝑡18−3 ( )√ ( + ) = −58,321; −23,946
3 ∗ 3(3 − 1 18 − 3 𝑛2 𝑛3

 Dari selang tersebut nilai 0 tidak masuk kedalam selang interval, sehingga tolak
H0 , artinya dapat disimpulkan bahwa komponen kesehatan bayi yaitu imunisasi Polio
yang diterima bayi di provinsi DIY dan DKI Jakarta adalah sama variabel imunisasi Polio
signifikan.

Convident interval untuk variabel 3

0,05 𝑤33 1 1
𝑥̅23 − 𝑥̅33 ± 𝑡18−3 ( )√ ( + ) = −48,631; −10,719
3 ∗ 3(3 − 1 18 − 3 𝑛2 𝑛3

 Dari selang tersebut nilai 0 tidak masuk kedalam selang interval, sehingga tolak
H0 , artinya dapat disimpulkan bahwa komponen kesehatan bayi yaitu imunisasi Campak
yang diterima bayi di provinsi Banten dan DKI Jakarta adalah sama dan variabel
imunisasi Campak signifikan.

Anda mungkin juga menyukai