Abstrak
Tulisan ini membahas mengenai bagaimana desain selubung bangunan mempengaruhi tingkat
kenyamanan termal dalam bangunan pada iklim tropis lembab di Indonesia. Pembahasan mencakup
prinsip-prinsip desain arsitektural terhadap selubung bangunan seperti sun shading, ventilasi dan bukaan,
fasad ganda, dan material bangunan. Prinsip tersebut kemudian dikaitkan dengan pengaruhnya terhadap
kenyamanan termal. Kesimpulan menyatakan bahwa pendekatan terhadap prinsip desain selubung bangunan
dapat mempengaruhi tingkat kenyamanan termal secara signifikan. Dengan penerapan passive design yang
baik maka dapat meminimalkan penggunaan active design yang menjadi isu dalam krisis energi di dunia.
2. Pembahasan
2.1. Kenyaman Termal Dalam Berbagai Teori Gambar 1. Kenyamanan Termal Dalam Psychometric Chart
Teori Fanger, Standar Amerika (ANSI/ASHRAE
(sumber: http://web.membangunbersama.com/uploads/
55-1992) dan Standar Internasional untuk
BCvjJRsSS.png. Diakses: 24 November 2015).
Gambar 2. Peta Iklim Dunia Gambar 3. Ilustrasi Perambatan Panas Dalam Bangunan
(sumber: https://s-media-cache-ak0.pinimg.com/originals/ (sumber: https://www.e-education.psu.edu/egee102/files/
f2/a3/f2a3f95abe161f70889.jpg. Diakses: 24 November 2015). egee102/images/L7_HeatTransfer.gif. Diakses: 24 November 2015).
Referensi
1) SNI 03-6389-2000. Konservasi nergi Selubung Bangunan Pada
Bangunan Gedung.
2) SNI 03-6572-2001. Tata Cara Perancangan Sistem Ventilasi Dan
Pengkondisian Udara.
3) ISO 7730: 1994. Moderate Thermal Environment.
4) Talarosha, B., (2005). Menciptakan Kenyamanan Thermal Dalam
Bangunan. Jurnal Sistem Teknik Industri Volume 6, No. 3 Juli
2005.
5) Simonella, A., et. al., (2010). How to Design a Building Envelope
to Provide Thermal Comfort and Efficiency Considering Climate
Change. Proceedings of Conference : Adapting to Change: New
Thinking on Comfort.
6) Lippsmeier, G., (1994). Tropenbau Building in The Tropics,
Gambar 11. Tabel Nilai Absorbtansi Radiasi Matahari Untuk Bangunan Tropis. Erlangga. Jakarta.
7) Egan, D., (1975). Concept in Thermal Comfort. Prentice-Hall
Dinding Luar Dan Atap Tak Tembus Cahaya International. London.
(sumber: SNI 03-6389-2000). 8) Santoso, E., (2012). Kenyamanan Termal Indoor Pada Bangunan
Di Daerah Beriklim Tropis Lembab. Indonesian Green Technology
Journal 2012.
Warna juga berpengaruh terhadap angka serapan 9) Fanger, O., (1982). Thermal Comfort, Analysis and Aplications in
kalor. Warna-warna muda memiliki angka serapan kalor Environmental Enginering, Robert E. Krieger Publishing Company,
yang lebih sedikit dari pada warna tua. Warna putih Malabar.
memiliki angka serapan kalor paling sedikit (10%-15%), 10) ASHRAE, (1992). Thermal Environmental Conditions for Human
sebaliknya warna hitam dengan permukaan tekstur kasar Occupancy. Standard 55-1992. American Society of Heating,
Refrigerating, and Air-Conditioning Engineers, Atlanta, USA.
dapat menyerap kalor sampai 95%. 11) Ariestadi, D., et. al., (2014). Kriteria Kinerja Energi Untuk
Kenyamanan Termal Pada Bangunan Fasilitas Pendidikan Tinggi
Di Indonesia. Jurnal RUAS, Volume 12 No 1, Juni 2014.
12) Szokolay, S., (1987). Thermal Design of Buildings, Canberra,
RAIA Education Division
13) Toisi, N., et. al., (2009). Pengaruh Luas Bukaan Ventilasi Terhadap
Penghawaan Alami dan Kenyamanan Thermal Pada Rumah
Tinggal Hasil Modifikasi Dari Rumah Tradisional Minahasa.
Unsrat.
14) Mulyadi, R., (2014). Efektifitas Fasad Selubung Ganda Dalam
Mengurangi Beban Panas Pada Dinding Luar Bangunan. Temu
Ilmiah IPLBI.
15) Cahyani, S., (2014). Pengaruh Posisi Dan Orientasi Bukaan Untuk
Efektivitas Penghawaan Alami Pada Ruang Kantor Bertingkat
Menengah Dengan Fasad Selubung Ganda. Paper and Presentation
of Architecture, ITS.
16) Madina, R., (2013). Pengaruh Desain Fasade Bangunan Terhadap
Kondisi Pencahayaan Alami dan Kenyaman Termal, Studi Kasus:
Campus Center Barat ITB. Temu Ilmiah IPLBI 2013.
17) Karyono, Tri Harso. (2001). Teori dan Acuan Kenyamanan Termal
dalam Arsitektur. Jakarta: PT. Catur Libra Optima.
18) Prakoso, N., (2014). Kajian Penerapan Material pada Selubung
Gambar 12. Tabel Nilai Absorbtansi Radiasi Matahari Untuk Bangunan yang Mempengaruhi Kenyamanan Termal dan Visual.
Jurnal Online Institut Teknologi Nasional.
Cat Permukaan Dinding Luar
19) Yeang, K., (1995). Designing with Nature. McGraw-Hill. NYC.
(sumber: SNI 03-6389-2000). 20) Prianto, E., (2012). Strategi Desain Fasad Rumah TInggal Hemat
Energi. Riptek Vol. 6, No.1, tahun 2012.
3. Kesimpulan 21) Sukawi (2010). Kaitan Desain Selubung Bangunan terhadap
Pemakaian Energi dalam Bangunan. Seminar Nasional Universitas
Prinsip-prinsip pasive design terhadap selubung
Wahid Hasyim Semarang.
bangunan berpengaruh besar terhadap tingkat 22) Frick, H dan Suskiyatno, B., 2007, Dasar-Dasar Arsitektur
kenyamanan di dalam bangunan. Bukan tidak Ekologis, Yogyakarta : Kanisius
mungkin untuk membuat sebuah rancangan yang