TKRS 11
TKRS 11
TENTANG
KEBIJAKAN KRITERIA PEMILIHAN INDIKATOR MUTU UNIT
Menimbang : a. Bahwa dalam menilai mutu unit untuk melakukan fokus perbaikan proses
serta hasil praktik klinis dan manajemen, maka setiap unit memilih dan
memilih indikator yang terkait dengan prioritas masing-masing unit;
b. Bahwa dimaksud dalam poin a dan b diatas, maka perlu ditetapkan
Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit Satiti Prima Husada tentang
Kebijakan Kriteria Pemilihan Indikator Unit.
MEMUTUSKAN
KEDUA : Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit Satiti Prima Husada ini berlaku sejak
tanggal ditetapkan dan disampaikan kepada pihak yang bersangkutan untuk
diketahui dan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dengan ketentuan
apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan, maka akan dilakukan
perbaikan sebagaimana mestinya
Ditetapkan di : Tulungagung
Pada tanggal :
Direktur RS Satiti Prima Husada
Kebijakan Umum:
Setiap unit kerja di RSSPH memilih dan menetapkan indikator mutu yang dipergunakan untuk
mengukur mutu unit kerja.
Kebijakan Khusus:
1. Rumah sakit mempunyai regulasi pengukuran mutu dan cara pemilihan indikator mutu di unit
kerja yang antara lain meliputi butir a sampai dengan c yaitu:
a. prioritas pengukuran mutu pelayanan klinis di rumah sakit. Indikator mutu yang
dipergunakan untuk mengukur mutu di prioritas pengukuran mutu rumah sakit,
b. sumber data pasti dari unit, dan menjadi indikator mutu unit;
c. fokus mengukur hal-hal yang ingin diperbaiki;
d. melakukan koordinasi dengan komite medis bila evaluasi penerapan panduan praktik
klinis dan evaluasi kinerja dokter menggunakan indikator mutu.
2. Indikator mutu di unit pelayanan dapat meliputi indikator mutu area klinis, indikator mutu area
manajemen, indikator mutu penerapan sasaran keselamatan pasien, dan indikator mutu unit
kerja (nonpelayanan), minimal meliputi indikator area manajemen.
3. Setiap unit kerja dan pelayanan telah memilih dan menetapkan indikator mutu unit.
4. Setiap indikator mutu telah dilengkapi profil indikator meliputi butir 1 sampai dengan 13 yang
ada padai maksud dan tujuan di PMKP 5.
5. Setiap unit kerja melaksanakan proses pengumpulan data dan pelaporan.
6. Pimpinan unit kerja melakukan supervisi terhadap proses pengumpulan data dan pelaporan
serta melakukan perbaikan mutu berdasar atas hasil capaian indikator mutu.
Ditetapkan di : Tulungagung
Pada tanggal :
DIREKTUR UTAMA
TENTANG
PEMBENTUKAN TIM PENANGGUNG JAWAB PENGUMPUL DATA DAN ANALISA
DATA INDIKATOR MUTU RUMAH SAKIT DI RS SATITI PRIMA HUSADA
Menimbang : a. Bahwa dalam menilai mutu unit untuk melakukan fokus perbaikan proses
serta hasil praktik klinis dan manajemen, maka setiap unit memilih dan
memilih indikator yang terkait dengan prioritas masing-masing unit;
b. Bahwa dimaksud dalam poin a dan b diatas, maka perlu ditetapkan
Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit Satiti Prima Husada tentang
Pembentukan tim penanggung jawab pengumpul data Indikator Mutu
Rumah Sakit Satiti Prima Husada.
MEMUTUSKAN
KESATU : Kriteria pemilihan tim penanggunjawab pengumpul data dan analisa data
indikator mutu;
KEDUA : Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit Satiti Prima Husada ini berlaku sejak
tanggal ditetapkan dan disampaikan kepada pihak yang bersangkutan untuk
diketahui dan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dengan ketentuan
apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan, maka akan dilakukan
perbaikan sebagaimana mestinya
Ditetapkan di : Tulungagung
Pada tanggal :
Direktur RS Satiti Prima Husada
A. Definisi
Indikator Mutu pelayanan adalah derajat kesempurnaan pelayanan kesehatan yang sesuai
standar profesi dan standar pelayanan dengan menggunakan potensi sumber daya yang
tersedia di rumah sakit secara wajar, efisien, dan efektif serta diberikan secara aman dan
memuaskan sesuai norma, etika, hukum, dan sosial budaya dengan memperhatikan
keterbatasan dan kemampuan pemerintah, serta masyarakat konsumen.
B. Ruang Lingkup
Indikator mutu unit pelayanan dilaksanakan di seluruh unit Pelayanan untuk melaksanakan
program peningkatan mutu dan keselamatan pasien antara lain :
1. Instalasi Gawat Darurat
2. Intensif Care Unit
3. Kamar Operasi
4. Unit Perawatan Kebidanan dan Kandungan
5. Unit Perawatan Umum
6. Unit Radiologi
7. Unit Laboratorium
8. Unit Rawat Jalan
9. Instalasi Farmasi
10. Instalasi Gizi
11. Unit Rekam Medik
C. Tata Laksana
1. Kepala Unit menunjuk penanggung jawab data internal unit masing-masing
2. Penaggung jawab data megolah data setiap bulan melalui validasi kepala unit.
3. Penanggung jawab data unit melaporkan data Ke Bidang Pelayanan dan Keperawatan
melalui Seksi Pelayanan Keperawatan paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya
4. Kepala Bidang Pelayanan dan Keperawatan menganalisa data yang dikumpulkan unit
Pelayanan
5. Kepala Bidang Pelayanan melaporkan data analisis indikator muru unit ke Panitia Mutu
dan Keselamatan Pasien.
D. Dokumentasi
Pelaksanaan idikator mutu pelayanan didokumentasikan pada lembar kerja masing- masing
indikator unit pelayanan (Format Terlampir) :
1. Instalasi Gawat Darurat
a. Ketepatan Triase di IGD
b. Kepatuhan Pemasangan Gelang Identifikasi di IGD
c. Kepatuhan penggunaan Safety Belt saat melakukan transportasi pasien
d. Lama periode observasi pasien di IGD
3. Kamar Operasi
a. Kepatuhan melasanakan time out
b. Angka kejadian penundaan operasi
c. Ketidaksesuaian diagnosis pra operasi dan post operasi
6. Unit Radiologi
a. Kesesuaian pengantar permintaan foto dari dokter pengirim
b. Kesalahan pengambilan hasil
c. Kesalahan letak marker
d. Pengulangan foto
7. Unit Laboratorium
a. Pelaporan nilai kritis
9. Instalasi Farmasi
a. Penyimpanan obat di gudang Farmasi sesuai dengan suhu penyimpanan obat
b. Kesesuaian antara barang dengan kartu stok di gudang Famasi
c. Presentase Recipe terlayani sesuai formularium RSUD Sinjai di Apotek Rawat
Jalan dan Apotek Rawat Inap
E. Lampiran
Profil Indikator Mutu Unit :
1. Instalasi Gawat Darurat
a. Ketepatan Triage di IGD
Judul Ketepatan triage di IGD
Ruang Lingkup Instalasi Gawat Darurat
Dimensi Mutu Keselamatan dan Efektifitas
Tipe Indikator Proses
Tujuan Terlaksananya proses Triage dengan Tepat/ benar
berdasarkan tingkat kegawatdaruratan pasien dan
penempatan pasien rawat inap sesuai dengan kebutuhan
klien.
Defenisi Operasional Triage adalah suatu proses pemilahan pasien di IGD
berdasarkan tingkat kegawatdaruratan dan penempatan
pasien di rawat inap sesuai dengan kebutuhan pasien.
Numerator Jumlah kumulatif pasien yang dilakukan triage dengan
tepat
Denominator Jumlah seluruh pasien yang masuk IGD
Cara menghitung Nominator (N) x 100%
Denominator (D)
Kriteri Inklusi
Kriteria Eksklusi
Metode pengumpulan Data Survey dengan total sample
Frekuensi Pengumpulan 1 bulan
Data
Priode Analisis Setiap Bulan
Standar 100%
Penanggung Jawab Kepala Instalasi Gawat Darurat/ Tim Mutu/ Panitia Mutu
6. Unit Radiologi
a. Kesesuaian pengantar permintaan foto dari dokter pengirim
Judul Kesesuaian Pengantar /Permintaan Foto dari dokter pengirim
Ruang Lingkup Pasien Rawat Inap dan Rawat Jalan
Dimensi Mutu Keselamatan dan Efektifitas
Tipe Indikator Proses
Menghindari kejadian kesalahan foto pada organ yang akan
Tujuan
difoto.
Kesesuaian pengantar /Permintaan foto adalah kesesuaian
Defenisi Operasional
antara diagnosa dengan keadaan pasien
Jumlah kesalahan permintaan foto dari dokter pengirim yang
Numerator
sesuai antara diagnosa dan Keadaan/ kondisi pasien
Denominator Jumlah seluruh permintaan foto dari dokter pengirim
Nominator (N) x 100%
Cara Perhitungan (Rumus)
Denominator (D)
Jumlah seluruh pengantar foto yang salah dari dokter
Kriteria Inklusi
pengirim
Kriteria Eksklusi
Metodologi Pengumpulan
Survei dengan total sampling
Data
Frekuensi Pengumpulan
1 Bulan
Data
Periode Analisis 1 Bulan
Sumber Data Unit Radiologi RS Satiti Prima Husada
Standar 100 %
Penanggung Jawab
Jefri Hermawan
Pengumpul Data
d. Pengulangan foto
Judul Pengulangan foto
Ruang Lingkup Unit Radiologi
Dimensi Mutu Keselamatan dan Efektifitas
Tipe Indikator Proses
Tujuan Menekan Jumlah radiasi yang sampai pada tubuh pasien
Pengulangan foto adalah mengulang foto yang sama dengan
Defenisi Operasional
waktu kurun waktu kurang dari 24 jam
Numerator Jumlah pengulangan foto
Denominator Jumlah seluruh pasien yang difoto
Nominator (N) x 100%
Cara Perhitungan (Rumus)
Denominator (D)
Kriteria Inklusi Semua kejadian pengulangan foto
Semua pelayanan foto yang tidak dilakukan pengulangan
Kriteria Eksklusi
kurun waktu kuarang dari 24 jam
Metodologi Pengumpulan
Survei dengan total sampling
Data
Frekuensi Pengumpulan
1 Bulan
Data
Periode Analisis 1 Bulan
Sumber Data Unit Radiologi RSUD Sinjai
Standar 0%
Penanggung Jawab
Jefri Hermawan
Pengumpul Data
7. Unit Laboratorium
Pelaporan nilai kritis
Judul Pelaporan Nilai Kritis
Ruang Lingkup Pasien Rawat Inap
Dimensi Mutu Keselamatan dan Efektifitas
Tipe Indikator Hasil
Terlaksananya proses pelaporan nilai – nilai yang perlu
diwaspadai dan dapat diterima oleh DPJP yang merawat
Tujuan sesuai waktu untuk mencegah keterlambatan pelaksanaan
peasien dengan hasil kritis
9. Instalasi Farmasi
a. Penyimpanan Obat di Gudang Farmasi sesuai dengan suhu penyimpanan obat
Judul Penyimpanan obat di Gudang Farmasi berdasarkan
kesesuaian suhu penyimpanan obat
Ruang lingkup Gudang farmasi
Dimensi Mutu Kestabilan mutu obat dan keselamatan pasien
Tipe Indikator* Hasil
Tujuan Memelihara mutu barang dan menjaga kelangsungan
persedian (stok)
Defenisi Operasional Kegiatan penyimpanan obat sesuai dengan persyaratan
khusus ,sehingga menjamin obat tetap dalam kondisi yang
baik dan dapat digunakan bila sewaktu-waktu dibutuhkan.
b. Sisa makanan pasien yang tidak termakan oleh pasien pada jadwal pemberian makan
siang
Sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien pada jadwal
Judul
pemberian makanan Siang
Ruang Lingkup Pasien Rawat Inap
Dimensi Mutu Keselamatan dan Efektifitas
Tipe Indikator Hasil
Tergambarnya kerja sama antara petugas pihak ke tiga dengan
Tujuan Nutrisionist dalam memberikan pelayanan kepada pasien
Rawat Inap
Defenisi Operasional Jumlah Pasien yang menyisakan makan siang
Numerator Jumlah Pasien yang menyisakan makan siang
Denominator Jumlah seluruh pasien rawat inap yang bisa makan
Nominator (N) x 100%
Cara Perhitungan (Rumus)
Denominator (D)
Jumlah pasien menolak makan siang karena tidak menyukai
Kriteria Inklusi
makanannya, makanan tidak habis apapun alasannya
Kriteria Eksklusi Pasien tidak makan siang karena indikasi medis
Metodologi Pengumpulan
Survei dengan total sampling
Data
Frekuensi Pengumpulan
1 Bulan
Data
Periode Analisis 1 Bulan
Sumber Data Instalasi Gizi RS Satiti Prima Husada
Standar ≥ 80 %
Penanggung Jawab
Gizi
Pengumpul Data
Pengumpulan data adalah proses dalam mendapatkan data yang valid sesuai
PENGERTIAN dengan indikator yang dipantau di masing-masing unit pelayanan.
Sebagai acuan langkah-langkah dalam melakukan pengumpulan data Mutu
TUJUAN
dan Keselamatan Pasien di Rumah Sakit Satiti Prima Husada
1. Surat Keputusan Direktur No. ......................................................
Tentang Pemilihan Indikator Mutu Unit dan Keselamatan Pasien di
Rumah Sakit Satiti Prima Husada
KEBIJAKAN 2. Surat Keputusan .............................................................. Tentang
Pembentukan Tim Penanggung Jawab Pengumpul Data Indikator Mutu
Rumah Sakit di RS Satiti Prima Husada.
1. Pengumpulan data dilakukan oleh penanggung jawab pengumpul yang
sudah ditetapkan dengan SK Direktur
................................................................ Tentang Pembentukan Tim
Penanggung Jawab Pengumpul Data Indikator Mutu Rumah Sakit di
Rumah Sakit Satiti Prima Husada.
PROSEDUR 2. Data dikumpulkan berdasarkan indikator yang ditetapkan.
3. Jadwal pengumpulan data sesuai dengan alokasi waktu dan jumiah
indikator yang akan dipantau.
4. Tetapkan sampel yang representatif dalam format pengumpulan data
yang sudah ditetapkan.
5. Data/temuan hasil survei ditetapkan melalui proses verifikasi oleh
UNIT TERKAIT Unitpetugas pengumpul
dan Instalasi Sumber data.
Data.
DITETAPKAN
DIREKTUR RS SATITI PRIMA HUSADA
STANDAR
PROSEDUR TANGGAL TERBIT :
OPERASIONAL
(SPO) dr. I Komang Gede Arnawa
PENGERTIAN Analisis Data adalah proses penguraian suatu hasil data atas berbagai
bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar
bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti
keseluruhan data.
TUJUAN Sebagai acuan langkah-Iangkah dalam melaksanakan analisis data mutu
rumah sakit.
KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur ....................................................... Tentang
Upaya Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien di Rumah Sakit Satiti
Prima Husada
PROSEDUR 1. Pastikan jumlah sampel sesuai teknik yang telah ditentukan
dan diverifikasi.
2. Lakukan entri data ke dalam program entri untuk membuat master
tabel sebagai data record dalam proses input hard copy menjadi soft
copy.
3. Lakukan distribusi data kedalam grafik distribusi (control chart)
untuk mendapatkan interpretasi data secara umum dan setiap
bagiannya.
4. Sajikan penguraian hasil data atas berbagai bagiannya dan menelaah
bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian
untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti
keseluruhan data.
5. Bandingkan data dengan rumah sakit lain dan
standar-standar nasional/intemasional yang ada (Benchmarking).
6. Analisis data tingkat Rumah Sakit dilakukan tiap 3 bulan di Unit
Penjamin
UNIT TERKAIT Semua Unit/Bagian di Rumah Sakit Satiti Prima Husada.
RS
SATITI PRIMA No. Dokumen : No. Rev1si : Halaman :
HUSADA 1/1
DITETAPKAN
DIREKTUR RS SATITI PRIMA HUSADA
STANDAR
PROSEDUR Tanggal Terbit :
OPERASIONAL
(SPO) dr. I Komang Gede Arnawa
1. Sajikan data yang telah dilakukan analisis dan validasi data kedalam
format laporan resmi rumah sakit.
2. Sampaikan hasil kepada Direktur dan Unit terkait serta lembaga tata
kelola / Dewan Pengawas.
3. Mohon rekomendasi dari Direktur dan Unit terkait serta lembaga tata
PROSEDUR kelola / Dewan Pengawas setelah penyampaian hasil.
4. Laksanakan pelaporan resmi setiap bulan.
5. Distribusi laporan kepada Direktur dan Unit lain serta lembaga tata
kelola / Dewan Pengawas .
6. Meminta feedback dan tindak lanjut laporan yang telah
didistribusikan sesuai ketentuan administrasi rumah sakit.
RS
SATITI PRIMA No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
HUSADA 1/1
DITETAPKAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT SATITI PRIMA
STANDAR HUSADA
PROSEDUR Tanggal Terbit :
OPERASIONAL
(SPO)
dr. I Komang Gede Arnawa
RS
SATITI PRIMA No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
HUSADA 1/1
DITETAPKAN
STANDAR
Tanggal Terbit DIREKTUR RUMAH SAKIT SATITI PRIMA
PROSEDUR :
HUSADA
OPERASIONAL
(SPO)
dr. I Komang Gede Arnawa
Publikasi adalah proses penerbitan laporan dengan media publikasi
PENGERTIAN secara internal ataupun ekstemal ke luar rumah sakit setelah mendapatkan
persetujuan dari Direktur Rumah Sakit.
Sebagai acuan langkah-langkah dalam melaksanakan publikasi data mutu
TUJUAN rumah sakit.
Surat Keputusan Direktur .............................................Tentang Upaya
KEBIJAKAN Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien di Rumah Sakit Satiti Prima
Husada
JUDUL INDIKATOR :
UNIT / INSTALASI/ RUANGAN/ BIDANG/ BAGIAN :
NAMA PJ :
Keterangan : TULUNGAGUNG,
Format ini agar dilengkapi sesuai dengan hasil pemantauan indicator mutu masing – masing KEPALA
unit kerja dan ditembuskan Unit Penjamin Mutu (UPM,ext….) setiap bulannya sebelum ……………………………………
tanggal 5 bulan berikutnya.
NIP. .
FORMAT HASIL VALIDASI DATA
INDIKATOR MUTU & KESELAMATAN PASIEN
% Keterangan
First (valid=jika
HASIL PEMANTAUAN
(Second Abstractor)(%)
Second
JUDUL
(Firstabstractor)(%)
STANDAR Abstractor
NO INDIKATO AREA
PMKP
R
KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT SATITI PRIMA HUSADA
NOMOR :
TENTANG
PEMBERLAKUAN PANDUAN PRAKTIK KLINIK (PPK)
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Kedua : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila di kemudian hari
ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Tulungagung
Pada tanggal
Direktur RS Satiti Prima Husada
PENGERTIAN Panduan Praktik Klinis (Clinical Practice Guidline) adalah panduan yang
berupa rekomendasi untuk membantu dokter atau dokter gigi dalam
memberikan pelayanan kesehatan.
TUJUAN 1. Mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan kedokteran yang di
berikan oleh dokter dan dokter gigi.
2. Agar pasien mendapat pelayanan kedokteran yang berdasarkan pada nilai
ilmiah sesuai dengan kebutuhan medis pasien.
KEBIJAKAN Surat keputusan direktur rumah sakit
PROSEDUR 1. Tugaskan masing masing SMF untuk menyusun PPK.
2. Adakan rapat pleno komite medik dengan untuk membahas PPK yang
akan di buat.
3. Susun pendataan kasus penyakit yang di buat PPK oleh SMF.
4. Bentuk tim penyusun berdasar kompetensi bagian.
5. Buatlah surat tugas kepada tim penyusun tentang pendelegasian
pembuatan
panduan praktik klinis.
6. Lakukan kesepakatan bersama dan menyetujui hasil PPK yang telah di
buat
tim penyusun dari masing-masing kasus penyakit.
7. Evaluasi PPK dalam pelayanan RS dengan melakukan audit medis
minimal 2 (dua) kali setahun untuk komite medis dan 1 kali setahun untuk
masing masing SMF.
8. Tinjaulah kembali atau revisi PPK secara periodik setiap 2 tahun sekali,
dengan atau tanpa perbaikan didalam nya.
9. Ajukan ke Direktur PPK yang telah disusun untuk diberikan Surat
Keputusan
pemberlakuan PPK tersebut pada pelayanan RS
UNIT TERKAIT Semua unit terkait
KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT SATITI PRIMA HUSADA
NOMOR :
TENTANG
PEMBENTUKAN KOMITE ETIK DAN HUKUM RUMAH SAKIT SATITI PRIMA
HUSADA
Menimbang : Bahwa dalam upaya penyelesaian dan penanganan keluhan maupun pengaduan
masyarakat, terutama yang menyangkut dugaan pelanggaran kode etik profesi pemberi
pelayanan kesehatan di rumah sakit perlu dibentuk Komite etik dan Hukum RS Satiti Prima
Husada dengan keputusan direktur.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Ditetapkan : di Tulungagung
Pada tanggal :
Direktur Rumah Sakit Satiti Prima Husada
Jabatan Ket
No Nama / NIP
Panitia Sub Komite Farmasi dan Terapi
1. Ketua
2 Anggota
3. Anggota
A. PENDAHULUAN
Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi
setiap warga negara. Agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal,
sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan nasional, perlu ditingkatkan upaya
untuk memperluas dan mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan mutu
yang lebih baik dan biaya terjangkau.
Selain itu dengan semakin meningkatnya pendidikan dan keadaan sosial ekonomi
masyarakat, maka sistem nilai dan orientasi dalam masyarakatpun mulai berubah. Masyarakat
cenderung menuntut pelayanan umum yang lebih baik, lebih ramah, lebih bermutu termasuk
pelayanan kesehatan. Dengan semakin meningkatnya tuntutan masyarakat akan mutu
pelayanan rumah sakit, maka fungsi pelayanan RS Satiti Prima Husada secara bertahap perlu
terus ditingkatkan agar menjadi efektif dan efisien serta memberi kepuasan dan kenyamanan
kepada pasien, keluarga maupun masyarakat.
B. LATAR BELAKANG
RS. Satiti Prima Husada adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang kompleks, padat
karya dan padat modal. Kompleksitas ini muncul karena pelayanan kesehatan menyangkut
berbagai fungsi pelayanan, pendidikan dan penelitian, serta mencakup berbagai tingkatan
maupun jenis disiplin. Agar RS Satiti Prima Husada mampu melaksanakan fungsi yang
demikian kompleks, maka diperlukan sumber daya manusia yang profesional di bidang teknis
medis maupun administrasi kesehatan. Untuk menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan,
RS Satiti Prima Husada mempunyai suatu aturan yang menjamin peningakatan mutu di semua
tingkatan
C. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Terselenggaranya kegiatan hukum Rumah Sakit yang efektif dan berkualitas.
2. Tujuan Khusus
Memberikan masukan dan pertimbangan kepada Direktur Utama dalam hal :
a. Penyusunan dan perumusan medicoetiklegal dan kode etik pelayanan rumah sakit.
b. Menyelesaikan masalah etik rumah sakit dan pelanggaran terhadap kode etik
pelayanan rumah sakit.
c. Pemeliharaan etik penyelenggaraan fungsi rumah sakit, Hospital Bylaws, dan Medical
Staff Bylaws.
d. Sebagai gugus tugas dalam penanganan masalah hukum di RS. Satiti Prima Husada.
D. FUNGSI
1. Fungsi Pendidikan
Bekerjasama dengan administrasi rumah sakit, instalasi dan ruangan, staf medis, perawat
dan berbagai profesi kesehatan lainnya, komite akan melakukan upaya pendidikan
mengenai etika klinis dengan cara in house training atau metode pelatihan dan pendidikan
lainnya.
2. Meninjau dan Mengembangkan Kebijakan
Komite akan membantu rumah sakit dan staf profesionalnya dalam mengembangkan
kebijakan dan prosedur sehubungan dengan etika dan hukum kesehatan.
3. Meninjau Kasus
Salah satu fungsi penting dari komite adalah perannya sebagai forum untuk menganalisa
pertanyaan-pertanyaan etika yang muncul dalam perawatan pasien secara individu. Dalam
perannya ini, komite akan berusaha untuk memberikan dukungan dan konsultasi bagi
mereka yang bertanggungjawab terhadap pengambilan keputusan meliputi petugas
kesehatan, pasien, pendamping dan anggota keluarga pasien.