Anda di halaman 1dari 28

STASIUN KLIMATOLOGI

TAMBANG - RIAU

KATA PENGANTAR

Buletin Informasi iklim bulan April 2019 ini berisi


analisis hujan Maret 2019 dan prakiraan hujan Mei, Juni, dan
REDAKSI
Juli 2019, disusun berdasarkan data hujan hasil pengamatan
dari UPT BMKG dan Pos Hujan Kerjasama di seluruh wilayah
Provinsi Riau dengan mempertimbangkan kondisi dinamika
Penanggung Jawab atmosfer dan lautan yang terjadi maupun hasil prediksinya.
Indra Purna, S.P., M.Si
Analisis hujan Maret 2019, menunjukkan kondisi aktual
curah hujan, sifat hujan serta kejadian hujan ekstrim yang
Redaktur terjadi, sedangkan prakiraan hujan hujan Mei, Juni, dan Juli
Aristya Ardhitama, M.Si 2019, memuat informasi prakiraan curah dan sifat hujan
Lindika Chaerunisa L., S.Tr hingga 3 (tiga) bulan kedepan.

Analisis Indeks Kekeringan dan Kebasahan (Januari –


Editor Maret 2019), memberikan gambaran mengenai tingkat
Afrizal Saputra, S.Tr kekeringan/kebasahan sebagai peringatan dini terjadi
Tia Kustia, S.Tr ataupun berakhirnya fenomena kekeringan. Buletin ini juga
Satria Mitra Utama, S.Tr memuat informasi iklim lainnya yang bermanfaat bagi banyak
pihak khususnya dalam kegiatan pertanian.

Tim Pengolah Data Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
Sabila Rahmabudi, S.Tr terkait terutama para pengamat pos-pos hujan, Stasiun
Orita Mega Delani, S.Si Meteorologi Pertanian Khusus (SMPK), dan instansi terkait di
Kabupaten/Kota di Provinsi Riau yang telah membantu dari

Alamat Redaksi : pengamatan dan pengumpulan data dukung dalam


penerbitan buletin ini. Akhir kata, semoga buletin ini dapat
Stasiun Klimatologi Tambang - Riau
bermanfaat dalam pengambilan keputusan dan kebijakan
Desa Kuapan, Kecamatan Tambang,
dalam mendukung pembangunan di Provinsi Riau.
Kabupaten Kampar

Telp. 08194808690, 082385172220 Kampar, 2 April 2019

E-mail. staklimtambangriau@gmail.com
Kepala,
staklim.tambang@bmkg.go.id
Instagram. staklim_tambang

Indra Purna, S.P., M.Si


NIP. 19761211 199903 1 001

Buletin Iklim Edisi April 2019 i


STASIUN KLIMATOLOGI
TAMBANG - RIAU

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................... i


DAFTAR ISI ............................................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL .................................................................................................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................................... v
I. PENGERTIAN ………………………………..…………………………………………………………………………….….. 1
II. ANALISIS DINAMIKA ATMOSFER DAN PARAMETER CUACA BULAN MARET 2019 …………........... 3
1. Dinamika Atmosfer ……………………………………………………………………………………………………. 3
a. Dipole Mode …………………………………………………………………………………………………….. 3
b. El Nino – La Nina ……………………………………………………………………………………………….. 3
c. Suhu Muka Laut …………………………………………………………………………………………………. 4
d. Sirkulasi Angin …………………………………………………………………………………………………… 4
2. Curah Hujan …………………………………………………………………………………………………………….. 5
a. Analisis Curah Hujan Bulan Maret 2019 ……..………………………………………………………… 5
b. Informasi Curah Hujan Ekstrim Harian Bulan Maret 2019 ……..……………………………… 6
c. Informasi Banyak Hari Hujan Bulan Maret 2019 ……….…………………………………………… 7
d. Keadaan Iklim Mikro Bulan Maret 2019 …………………………………………………………… 8
III. PRAKIRAAN DINAMIKA ATMOSFER DAN CURAH HUJAN ........................................................ 10
1. Prakiraan Dinamika Atmosfer …………............................................................................. 10
2. Curah Hujan ……………………………………………………………………………………………………………. 10
a. Prakiraan Curah Hujan dan Sifat Hujan Bulan Mei 2019 …………………………………... 10
b. Prakiraan Curah Hujan dan Sifat Hujan Bulan Juni 2019 ………………………………….. 12
c. Prakiraan Curah Hujan dan Sifat Hujan Bulan Jlni 2019…… …………………………….… 14
IV. ANALISA TINGKAT KEKERINGAN DAN KEBASAHAN (JANUARI –
MARET 2019) …………………………………………………………………………………………….……….…… 17

Buletin Iklim Edisi April 2019 ii


STASIUN KLIMATOLOGI
TAMBANG - RIAU

DAFTAR GAMBAR

1. PENGERTIAN …………………………………………………………………………………………………………………… 1
Gbr 1. Peta Sebaran Pos Hujan Kerjasama BMKG Riau …………………………………………………….… 1
2. ANALISA DINAMIKA ATMOSFER DAN PARAMETER CUACA …………………………………………………… 3
Gbr 2. Grafik dan Nilai Dipole Mode Update Maret II 2019 ……........................................ 3
ds Gbr 3. Grafik dan Nilai ENSO Update Maret II 2019……….…………………………………………… 3
Gbr 4. Kondisi Anomali Suhu Muka Laut Bulan Maret 2019 …………………………………………… 4
Gbr 5. Sirkulasi Angin Lapisan 850 mb Das III Maret 2019 …………………………………………… 4
Gbr 6. Peta Analisa Curah Hujan Bulan Maret 2019 …………………………………………………… 5
Gbr 7. Peta Analisis Sifat Hujan Bulan Maret 2019 ………………………………………………………. 5
3. Prakiraan Dinamika Atmosfer dan Curah Hujan ……………………………………..……………….………….. 10
Gbr 8. Prediksi Spasial Anomali Suhu Muka Laut ................................................................... 10
Gbr 9. Peta Prakiran Curah Hujan Bulan Mei 2019 ……....................................................... 11
Gbr 10. Peta Prakiraan Sifat Hujan Bulan Mei 2019 ……………………………………………………. 12
Gbr 11. Peta Prakiraan Curah Hujan Bulan Juni 2019 ……………………………………………………… 13
Gbr 12. Peta Prakiraan Sifat Hujan Bulan Juni 2019 …………………………………………………….. 14
Gbr 13. Peta Prakiraan Curah Hujan Bulan Juli 2019 ………………………………………………….. 15
Gbr 14. Peta Prakiraan Sifat Hujan Bulan Juli 2019 ……………………………………………………. 16

Buletin Iklim Edisi April 2019 iii


STASIUN KLIMATOLOGI
TAMBANG - RIAU

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Kejadian Curah Hujan Ekstrim Harian Bulan Maret 2019 ………………………………. 6

Tabel 2 Banyak Hari Hujan Bulan Maret 2019 ………………………………………………………… 7

Tabel 3 Prakiraan Curah Hujan Bulan Mei 2019 ……………………………………………………... 11

Tabel 4 Prakiraan Sifat Hujan Bulan Mei 2019 ……………………………………………………….. 12

Tabel 5 Prakiraan Curah Hujan Bulan Juni 2019 …………………………………………………………. 13

Tabel 6 Prakiraan Sifat Hujan Bulan Juni 2019 ………………………………………………………… 14

Tabel 7 Prakiraan Curah Hujan Bulan Juli 2019 ……………………………………………………… 15

Tabel 8 Prakiraan Sifat Hujan Bulan Juli 2019 ……………………………………………………….. 16

Tabel 9 Monitoring Tingkat Kekeringan Metode SPI (Januari – Maret 2019) ……….…….. 17

Tabel 10 Monitoring Tingkat Kebasahan Metode SPI (Januari – Maret 2019)……………….. 18

Buletin Iklim Edisi April 2019 iv


STASIUN KLIMATOLOGI
TAMBANG - RIAU

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Peta Hari Tanpa Hujan Bulan Maret 2019 Provinsi Riau …………………………………… 19

Lampiran 2 Peta Indeks Presipitasi Terstandarisasi (SPI) Provinsi Riau Januari – Maret 2019… 19

Lampiran 3 Prakiraan Curah Hujan dan Sifat Hujan Mei, Juni, dan Juli 2019……………….………… 20

Buletin Iklim Edisi April 2019 v


STASIUN KLIMATOLOGI
TAMBANG - RIAU

I. PENGERTIAN

1. Curah Hujan (mm) merupakan ketinggian air hujan yang jatuh pada tempat datar dengan
asumsi tidak menguap, tidak meresap dan tidak mengalir. Curah hujan 1 (satu) mm adalah air
hujan setinggi 1 (satu) mm yang jatuh (tertampung) pada tempat yang datar seluas 1 m²,
mengalir sebagai air permukaan dan meresap ke dalam tanah.

2. Sifat Hujan merupakan perbandingan antara jumlah curah hujan kumulatif selama satu bulan
di suatu tempat dengan rata rata atau normalnya selama periode 30 tahun (1980 - 2010) pada
bulan dan tempat yang sama. Sifat hujan dibagi menjadi 3 kategori , yaitu :
a. Atas Normal (AN) : jika nilai perbandingannya> 115% atau lebih rinci lagi dibagi
dalam tiga kategori yaitu : 116 % - 150 %, 151 % - 200 % dan
> 200 %.
b. Normal (N) : jika nilai perbandingannya antara 85% - 115%.
c. Bawah Normal (BN) : jika nilai perbandingannya < 85% atau dengan lebih rinci lagi
dibagi dalam tiga kategori yaitu: 0 – 30 %, 31 % - 50 % dan 51
% - 84 %.
Sifat hujan Atas Normal dan Bawah Normal terjadi jika ada gangguan dari dinamika atmosfer
baik secara global, regional maupun lokal yang dapat mempengaruhi keadaan curah hujan
pada suatu waktu dan wilayah tertentu.

3. Curah Hujan Ekstrim adalah curah hujan dengan intensitas > 50 mm/hari menjadi parameter
terjadinya hujan dengan intensitas lebat, sedangkan kriteria curah hujan ekstrim memiliki curah
hujan dengan intensitas > 100 mm/hari.

Gambar 1. Sebaran Titik Pos Hujan Kerjasama BMKG Riau

Buletin Iklim Edisi April 2019 1


STASIUN KLIMATOLOGI
TAMBANG - RIAU

4. Standardized Precipitation Index (SPI) adalah indeks yang digunakan untuk menentukan
penyimpangan curah hujan terhadap normalnya, dalam suatu periode waktu yang panjang.
Berdasarkan nilai SPI ditentukan tingkat kekeringan dan kebasahan dengan kategori sebagai
berikut :
a. Tingkat Kekeringan
1) Sangat Kering : Jika nilai SPI ≤ - 2,00
2) Kering : Jika nilai SPI - 1,50 s/d -1,99
3) Agak Kering : Jika nilai SPI - 1,00 s/d -1,49
b. Normal : Jika nilai SPI - 0,99 s/d 0,99
c. Tingkat Kebasahan
1) Sangat Basah : Jika nilai SPI ≥ 2,00
2) Basah : Jika nilai SPI 1,50 s/d 1,99
3) Agak Basah : Jika nilai 1,00 s/d 1,49

5. Kekeringan Meteorologis adalah berkurangnya curah hujan dari keadaan normalnya dalam
jangka waktu yang panjang (bulanan, dua bulanan, tiga bulanan, dst).

6. Curah Hujan Tiga Bulanan adalah jumlah curah hujan selama tiga bulan, yang digunakan
sebagai dasar untuk menghitung nilai SPI.

7. Dipole Mode merupakan fenomena interaksi laut–atmosfer di Samudera Hindia yang ditandai
dengan adanya perbedaan anomali suhu permukaan laut antara Samudera Hindia tropis bagian
barat (50 oE – 70 oE, 10 oS – 10 oN) dengan Samudera Hindia tropis bagian timur (90 oE – 110
oE, 10 oS – ekuator). Perbedaan nilai anomali suhu muka laut kedua kutub tersebut disebut
sebagai Dipole Mode Index (DMI).

8. El Nino adalah fenomena interaksi atmosfer - laut di Samudera Pasifik tropis yang ditandai
dengan meningkatnya suhu muka laut di Samudera Pasifik bagian tengah yang berakibat kepada
pendinginan suhu muka laut di perairan timur wilayah Indonesia. Kondisi tersebut menyebabkan
massa uap air bergerak dari Samudera Pasifik bagian barat (perairan timur Indonesia) ke
Samudera Pasifik sebelah timur. El Nino menyebabkan curah hujan di wilayah Indonesia lebih
rendah dari rata-rata normalnya.

La Nina adalah kebalikan dari El Nino, dimana kondisi suhu muka laut di Samudera Pasifik
bagian tengah lebih rendah dibandingkan Samudera Pasifik sebelah barat, sehingga uap air
bergerak dari Samudera Pasifik ke perairan timur Indonesia. La Nina menyebabkan curah hujan
di Indonesia lebih tinggi dari normalnya.

Buletin Iklim Edisi April 2019 2


STASIUN KLIMATOLOGI
TAMBANG - RIAU

II. ANALISA DINAMIKA ATMOSFER DAN ANALISA


PARAMETER CUACA BULAN MARET 2019

1. Dinamika Atmosfer

a. Dipole Mode

Gambar 2. Grafik dan Nilai Dipole Mode Update Maret Das II 2019

Keadaan Dipole Mode awal pertengahan bulan Maret 2019 berada pada kisaran Normal/Netral
kondisi ini diprakirakan hingga 6 (enam) bulan ke depan. Berdasarkan prediksi BMKG, kondisi Normal
diprakirakan akan berlangsung hingga bulan Agustus 2019. Berdasarkan hal ini maka potensi
penambahan uap air dari Samudera Hindia ke Indonesia bagian barat khususnya Provinsi Riau tetap ada
dengan jumlah yang tidak jauh berbeda dengan rata-ratanya.

b. El Nino – La Nina

Gambar 3. Grafik dan Nilai Indeks ENSO Update Maret Das II 2019

Pada bulan Maret 2019, indeks ENSO musiman Maret-April-Mei (MAM) menunjukkan kondisi nilai
positif dengan nilai 0,88. Dengan demikian pada bulan Maret 2019 transport uap air di sekitar Samudera
Pasifik tropis mengalami kenaikan dari rata-ratanya. BMKG memprakirakan pada bulan periode musim
kemarau Juni-Juli-Agustus (JJA) 2019 indeks ENSO masih bersifat positif moderate dengan nilai indek
1,21. Diprakirakan pada bulan-bulan berikutnya pada tahun 2019 diprakirakan sudah berada pada kriteria
El Nino moderate.
Berdasarkan hal ini maka curah hujan di wilayah Indonesia, khususnya di Riau diprakirakan akan
terjadi dalam kisaran yang bervariasi antara atas normal hingga bawah normal. Kejadian El Nino dapat
berpengaruh terhadap penurunan curah hujan di wilayah Riau jika terjadi dalam skala yang cukup kuat
seperti pada saat tahun 1997 dan 2015.

Buletin Iklim Edisi April 2019 3


STASIUN KLIMATOLOGI
TAMBANG - RIAU

c. Suhu Muka Laut

Gambar 4. Kondisi Anomali Suhu Muka Laut Bulan Maret 2019

Kondisi anomali suhu muka laut pada bulan Maret 2019 menunjukkan indeks Anomali SST
Nino3.4 berada pada 0.991 oC (El Nino lemah) dan indeks Anomali DM berada pada 0.117 oC (Normal).
Kedua kondisi tersebut menunjukkan bahwa fenomena ENSO dan Dipole Mode belum dapat memberikan
kontribusi signifikan terhadap penurunan curah hujan di Indonesia khususnya wilayah Provinsi Riau.
Namun dikarenakan indeks Anomali SST Indonesia berada pada -0.04 oC (Netral), sehingga anomali
kondisi SST di daerah Riau secara umum anomali positif artinya suhu muka laut di daerah tersebut lebih
hangat dibandingkan dengan kondisi normalnya berpotensi memicu pertumbuhan awan hujan.

d. Sirkulasi Angin Lapisan 850 mb

Gambar 5. Sirkulasi Angin Lapisan 850 mb Maret Das II 2019

Aliran massa udara didominasi Angin Baratam hampir diseluruh wilayah Indonesia termasuk
di wilayah Provinsi Riau. Arah angin di Riau normal dari Arah Utara hingga Timur Laut yang sifatnya
kencang dan kering, Terdapat adanya daerah pusaran angin di Samudera Hindia Barat Sumatera. Riau
pada bulan April 2019 masuk puncak musim penghujan namun di wilayah Riau bagian Pesisir Timur minim
curah hujan, dikarenakan adanya angin dari Utara.

Buletin Iklim Edisi April 2019 4


STASIUN KLIMATOLOGI
TAMBANG - RIAU

2. Curah Hujan
a. Analisis Curah Hujan Bulan Maret 2019

Gambar 6. Peta Analisis Curah Hujan Bulan Maret 2019

Pada bulan Maret 2019 curah hujan bulanan di wilayah Riau bagian Barat dan Selatan berada
dalam kategori sedang antara pada rentang 200 s/d 300 mm. Curah hujan kurang dari 150 mm sebagian
besar wilayah Rokan Hilir, sebagian besar Bengkalis, Siak, Kota Pekanbaru, Kepulauan Meranti, Kabupaten
Rokan Hulu bagian Utara, dan Kabupaten Pelalawan bagian pesisir Timur.

Gambar 7. Peta Analisis Sifat Hujan Bulan Maret 2019

Sifat hujan pada bulan Maret 2019 menunjukkan sifat hujan Bawah Normal (BN). Daerah yang
mengalami sifat hujan antara Normal dan Atas Normal terjadi di wilayah Riau bagian Selatan yaitu
Indragiri Hulu bagian Selatan dan Indragiri Hilir bagian Selatan.

Buletin Iklim Edisi April 2019 5


STASIUN KLIMATOLOGI
TAMBANG - RIAU

b. Informasi Curah Hujan Ekstrim Harian Bulan Maret 2019


Tabel 1. Kejadian Curah Hujan Ekstrim Harian

KRITERIA TEMPAT KEJADIAN TANGGAL

Curah Hujan Pekanbaru : Marpoyan Damai 21


Dumai : Dumai Barat 11
> 50 mm/hari Rokan Hilir : Panipahan Darat 25
: Pasir Limau Kapas 25

Rokan Hulu : Rambah Hilir 29

Rambah Samo 21 dan 22

Kampar : Bangkinang 10

Kampar Kiri 10

Kuantan Singingi : Logas Tanah Darat 28

Gunung Toar 11, 12 dan 28

Hulu Kuantan 28 dan 29

Cerenti 28

Inuman 28

Indragiri Hulu : Sungai Lalak 28 dan 29

Siberida 26

Batang Gansal 8 , 9 dan 19

Peranap 1 dan 7

Bengkalis : Rupat 12, 25, 29 dan 30

Siak : Lubuk Dalam 27

Pusako 26 dan 27

Pelalawan : Pelalawan 21

Langgam 22

Kepulauan Meranti : Tebing Tinggi 23

Tebing Tinggi Barat 11

Indragiri Hilir : Keritang 1, 11 dan 12

Curah Hujan Kampar : Bangkinang 28

> 100 Kuantan Singingi : Gunung Toar 29


mm/hari
Muara Lembu 27 dan 29

Buletin Iklim Edisi April 2019 6


STASIUN KLIMATOLOGI
TAMBANG - RIAU

c. Informasi Banyaknya Hari Hujan Bulan Maret 2019


Tabel 2. Banyak Hari Hujan Bukan Maret 2019

JUMLAH
HARI TEMPAT KEJADIAN
HUJAN

Kota Pekanbaru : -

Bengkalis : -

Kab. Kampar : -

Kab. Rokan Hulu : -

Kab. Rokan Hilir : -

Kota Dumai : -

> 20 Hari Kab. Siak : -

Kab. Pelalawan : -

Indragiri Hulu : -

Indragiri Hilir : -

Kep. Meranti : -

Kuantan Singing : -

Kota Pekanbaru : -

Bengkalis : Mandau

Kab. Kampar : Kampar Kiri

Kab. Rokan Hulu : Rambah, Kunto Darussalam, dan Rokan IV Koto

Kab. Rokan Hilir : -

Kota Dumai : Dumai Timur, Dumai Barat, dan Sungai Sembilan

Kab. Siak : UPTD Siak


10 – 20
Hari Kab. Pelalawan : Bandar Petalangan dan Ukui

Lirik Siberida, Batang Peranap, Rengat Barat, Rakit


Indragiri Hulu :
Kulim, dan Peranap

Sungai Batang, Tempuling, Keritang, Kemuning, Dan


Indragiri Hilir :
Kempas

Kep. Meranti : Merbau

Kuantan Hilir Seberang, Kuantan Hilir, Gunung Toar,


Kuantan Singingi : Singingi, Benai, Hulu Kuantan, Pangean, Cerenti dan
Inuman

Buletin Iklim Edisi April 2019 7


STASIUN KLIMATOLOGI
TAMBANG - RIAU

Kota Pekanbaru : Marpoyan Damai

Kab. Bengkalis : Rupat, Rupat Utara, Siak Kecil, Bukit Batu, dan Pinggir

Kab. Kampar : Bangkinang, Kampar Utara, Tapung dan Tambang

Tambusai, Tandun, Rambah Hilir, Rambah Samo, Ujung


Kab. Rokan Hulu :
Batu, dan Bangun Purba

BPP Bangko, Bangko Kota , BPP Rimba Melintang, UPTD


BBU Rimba Melintang, BBP Sedinginan, Bangko Pusako,
Bagan Sinembah, Rantau Kopar, Pekaitan, Tanah Putih
Kab. Rokan Hilir :
Tanjung Melawan, BPP Batu Hampar, Pujud, Ujung
Tanjung, Panipahan Darat, Pasir Limau Kapas, dan
Simpang Kanan

Kota Dumai : Dumai Timur, Bukit Kapur, dan Medang Kampai

Minas, Kandis, Sungai Apit, Lubuk Dalam, Kerinci Kanan,


< 10 Hari Kab. Siak : Sabak Auh, Dayun, Pusako, Bunga Raya, Koto Gasib,
Mempura, Sungai Mandau

Bandara PT.RAPP, Kuala Kampar, Pangkalan Kuras,


Kab. Pelalawan : Pangkalan Kerinci, Pangkalan Lesung, Pelalawan,
Langgam, Teluk Meranti, Bandar Seikijang, Bunut

Stasiun Meteorologi Japura Rengat, Sungai Lalak,


Indragiri Hulu : Kelayang, Batang Gansal, Rengat, Pasir Penyu, dan
Kuala Cenaku

Tebing Tinggi, Tebing Tinggi Barat, Rangsang, Tebing


Kep. Meranti : Tinggi Timur, Rangsang Barat, Rangsang Pesisir, Pulau
Merbau

Logas Tanah Darat, Kuantan Tengah, Singingi Hilir, dan


Kuantan Singingi :
Sentajo Raya

Indragiri Hilir : Reteh, Pulau Burung, Kateman, dan Tembilahan

c. Keadaan Iklim Mikro Stasiun Klimatologi Riau Bulan Maret 2019


Total curah hujan yang terjadi pada stasiun Klimatologi Riau pada bulan Maret tahun
2019 adalah sebesar 128.3 milimeter dengan jumlah hari hujan sebanyak 8 hari. Dengan
rata-rata curah hujan (10 tahun) sebesar 214 milimeter, hal ini berarti curah hujan bulan
Maret tahun 2019 Stasiun Klimatologi Riau termasuk pada sifat atau kategori BN (Bawah
Normal).

Buletin Iklim Edisi April 2019 8


STASIUN KLIMATOLOGI
TAMBANG - RIAU

Lama penyinaran matahari bulan Maret tahun 2019 mencapai 145.2 jam, dengan rata-
rata sebesar 4,7 jam per hari. Sedangkan Kelembaban udara Rata-rata (RH) yang terjadi pada
bulan Maret tahun 2019 di Stasiun Klimatologi Riau berkisar antara 73 – 90 %, sedangkan suhu
udara rata-rata 25.0 – 28.0 oC; dan suhu maksimum harian berada pada rentang 30.2 – 34.9
o
C; serta suhu minimum harian 22.0 – 23.4 oC. Penguapan bulan Maret tahun 2019 yang
dihitung dengan panci penguapan tipe A berkisar antara 0.5 – 6.1 mm.
Suhu udara rata-rata di Staklim Riau bulan Maret 2019 sebesar 27.1 ºC. Suhu udara
minimum rata-rata sebesar 22.7 ºC dan suhu udara maksimum rata-rata sebesar 32.9 ºC. Suhu
udara minimum terendah terjadi pada tanggal 23 dan 31 Maret sebesar 22.0 ºC, sedangkan
suhu udara maksimum tertinggi terjadi pada tanggal 24 Maret sebesar 34.9 ºC.

Buletin Iklim Edisi April 2019 9


STASIUN KLIMATOLOGI
TAMBANG - RIAU

III. PRAKIRAAN DINAMIKA ATMOSFER DAN CURAH HUJAN

1. Prakiraan Dinamika Atmosfer

Gambar 8. Prediksi Spasial Anomali Suhu Muka Laut

Anomali SST Indonesia periode April s/d September 2019 diprediksi di perairan
Indonesia masih cukup hangat yang berpotensi menambah uap air dan awan hujan di
wilayah Indonesia. Samudera Hindia Barat Sumatera masih cukup hangat untuk supplai
uap air pembentukan awan di wilayah Provinsi Riau. Namun pada bulan Mei 2019 suhu
muka Laut Cina Selatan, dan Selat malaka cenderung dingin sehingga mengurangi
aktifitas pembentukan awan hujan. Dengan demikian berdasarkan nilai anomali SST
maka untuk wilayah Riau secara umum berpotensi terjadi peningkatan pembentukan
awan hujan karena proses konveksi air laut diprakirakan hingga bulan September 2019.
Diprakirakan curah hujan di wilayah Riau pada bulan Mei berkurang dan masuk musim
Kemarau tahun 2019 pada akhir bulan Mei hingga Juni 2019. Perlu diwaspadai musim
awal musim kemarau di Riau terjadi pada bulan akhir bulan Mei dan diprakirakan
hingga bulan September 2019.

2. Curah Hujan

a. Prakiraan Curah Hujan dan Sifat Hujan Bulan Mei 2019


Berdasarkan hasil pemantauan kondisi dinamika atmosfer dan unsur lain yang
berpengaruh terhadap curah hujan di Provinsi Riau, dan berdasarkan hasil-hasil
perhitungan statistik dengan berbagai metode, maka bulan Mei 2019 diprakirakan di
Provinsi Riau mengalami awal musim kemarau 2019 yang ditandai dengan penurunan
curah hujan daripada bulan April 2019, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar
berikut sebagai berikut:

Buletin Iklim Edisi April 2019 10


STASIUN KLIMATOLOGI
TAMBANG - RIAU

Gambar 9. Peta Prakiraan Curah Hujan Bulan Mei 2019

Tabel 3. Prakiraan Curah Hujan Bulan Mei 2019

Curah Hujan Daerah


(mm)

0 – 20 -

21 – 50 -

51 – 100 -

Sebagian daerah Rokan Hilir bagian Barat Daya, Rokan Hulu bagian Utara,
101 – 150
Pelalawan bagian Timur, dan sebagian kecil daerah di Kabupaten Indragiri Hulu

Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Kampar, Kota Pekanbaru, Kabupaten Kuantan


151 – 200 Singingi, Kabupaten Pelalawan bagian tengah dan Barat, Kabupaten Indragiri Hulu,
Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Siak, dan Kabupaten Indragiri Hilir bagian Barat

201 – 300 Rokan Hilir bagian Utara, Kota Dumai, Rupat, Kep. Metanti bagian Timur, Indragiri
Hilir bagian Selatan dan Timur
301 – 400 -
401 – 500 -

>501 -

Buletin Iklim Edisi April 2019 11


STASIUN KLIMATOLOGI
TAMBANG - RIAU

Gambar 10. Peta Prakiraan Sifat Hujan Bulan Mei 2019

Prakiraan sifat hujan bulan Mei 2019 Provinsi Riau adalah bervariasi dari Bawah Normal
(BN) hingga Atas Normal. Kriteria bawah normal terjadi di Kabupaten Kampar, Kabupaten Rokan
Hulu, Kota Pekanbaru, Kabupaten Kuantan Singingi, Kabupaten Indragiri Hulu, dan Kabupaten
Pelalawan. Lebih jelasnya dapat dilihat pada table 4 di bawah ini:

Tabel 4. Prakiraan Sifat Hujan Bulan Mei 2019

Curah Hujan Daerah


(mm)

Sebagian daerah di Kabupaten Siak bagian Barat, Rokan Hulu bagian Timur, Kota
Bawah Normal
Pekanbaru, Kabupaten Kampar bagian Utara

Rokan Hulu, sebagain besar Siak, Kabupaten Pelalalwan, Kabupaten Kuantan


Normal
Singingi, Kabupaten Indragiri Hulu, dan Kabupaten Kepulauan Meranti

Kabupaten Rokan Hilir, Kota Dumai bagian Utara, Pulau Rupat, Bnegkalis bagian
Atas Normal
Timur, Indragiri Hilir, Kabupoaten Kampar, Kuantan Singingi bagian Utara

b. Prakiraan Curah Hujan dan Sifat Hujan Bulan Juni 2019


Berdasarkan hasil pemantauan kondisi dinamika atmosfer dan unsur lain yang
berpengaruh terhadap curah hujan di Provinsi Riau, dan berdasarkan hasil-hasil
perhitungan statistik dengan berbagai metode, maka bulan Juni 2019 diprakirakan di
Provinsi Riau masih mengalami musim kemarau 2019 yang ditandai dengan dengan
curah hujan yang kurang dari 150 mm/bulan, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
gambar berikut sebagai berikut:

Buletin Iklim Edisi April 2019 12


STASIUN KLIMATOLOGI
TAMBANG - RIAU

Gambar 11. Peta Prakiraan Curah Hujan Bulan Juni 2019

Tabel 5. Prakiraan Curah Hujan Bulan Juni 2019

Curah Hujan Daerah


(mm)

0 – 20 -

21 – 50 -

51 – 100 Sebagian kecil daerah di wilayah Kabupaten Siak

Sebagian besar wilayah Riau yaitu Rokan Hilir, Dumai, Bengkalis, Pekanbaru,
101 – 150 Rokan Hulu, Kep. Meranti, Kuantan Singingi, Pelalawan, Indragiri Hulu, dan
Indragiri Hilir

151 – 200 -

201 – 300 -
301 – 400 -
401 – 500 -

>501 -

Buletin Iklim Edisi April 2019 13


STASIUN KLIMATOLOGI
TAMBANG - RIAU

Gambar 14. Peta Prakiraan Sifat Hujan Bulan Juni 2019

Prakiraan sifat hujan bulan Juni 2019 Provinsi Riau adalah bervariasi dari Bawah Normal
(BN) hingga Normal (N). Kriteria bawah normal terjadi di sebagian kecil daerah di Kabupaten
Rokan Hilir, sebagian Kecil wilayah Siak bagian Barat, dan Kabupaten Indragiri Hulu. Lebih
jelasnya dapat dilihat pada table 6 di bawah ini:

Tabel 6. Prakiraan Sifat Hujan Bulan Juni 2019

Curah Hujan Daerah


(mm)

sebagian kecil daerah di Kabupaten Rokan Hilir, sebagian Kecil wilayah Siak bagian
Bawah Normal
Barat, dan Kabupaten Indragiri Hulu

Kota Pekanbaru, Dumai, Roak Hulu, Kampar, Kuantan Singingi, Indragiri Hulu,
Normal
Indragiri Hilir, Pelalawan, Kep. Meranti dan Bengkalis

Atas Normal -

c. Prakiraan Curah Hujan dan Sifat Hujan Bulan Juli 2019

Berdasarkan hasil pemantauan kondisi dinamika atmosfer dan unsur lain yang
berpengaruh terhadap curah hujan di Provinsi Riau, dan berdasarkan hasil-hasil
perhitungan statistik dengan berbagai metode, maka bulan Juli 2019 diprakirakan di
Provinsi Riau masih mengalami musim kemarau 2019. Curah Hujan antara 50 – 100
mm terjadi di Indragiri Hilir, Kepulauan Meranti, Indragiri Hulu, Bengkalis bagian Timur,
Siak bagian Timur dan Pelalawan bagian Timur, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
gambar berikut sebagai berikut:
Buletin Iklim Edisi April 2019 14
STASIUN KLIMATOLOGI
TAMBANG - RIAU

Gambar 13. Peta Prakiraan Curah Hujan Bulan Juli 2019

Tabel 7. Prakiraan Curah Hujan Bulan Juli 2019

Curah Hujan Daerah


(mm)

0 – 20 -

21 – 50 -

Kabupaten Kepulauan Meranti, Pulau Bengkalis, Kabupaten Indragiri Hulu,


51 – 100 Kabupaten Indragiri Hilir, Siak bagian Timur, dan Kabupaten Pelalawan bagian
Timur

Kota Pekanbaru, Kuantan Singingi, Kampar, Siak bagian Barat, Rokan Hulu, Kota
101 – 150
Dumai, Kabupaten Rokan Hilir, dan Kabupaten Bengkalis bagian Barat dan Utara

151 – 200 -

201 – 300 -
301 – 400 -
401 – 500 -

>501 -

Buletin Iklim Edisi April 2019 15


STASIUN KLIMATOLOGI
TAMBANG - RIAU

Gambar 14. Peta Prakiraan Sifat Hujan Bulan Juli 2019

Prakiraan sifat hujan bulan Juli 2019 Provinsi Riau adalah bervariasi dari Bawah Normal
(BN) hingga Normal (N). Kriteria bawah normal terjadi di sebagian kecil daerah di Kabupaten
Kampar, dan Kabupaten Rokan Hulu. Lebih jelasnya dapat dilihat pada table 8 di bawah ini:

Tabel 8. Prakiraan Sifat Hujan Bulan Juli 2019

Curah Hujan Daerah


(mm)

Kota Pekanbaru, Kota Dumai, Rokan Hilir, Bengkalis, Kabupaten Siak, Kabupaten
Bawah Normal Pelalawan, Kabupaten Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, Kepulauan Meranti dan
Kabupaten Kuantan Singingi

Normal Sebagian wilayah Kabupaten Kampar bagian Barat dan Kabupaten Rokan Hulu

Atas Normal -

Buletin Iklim Edisi April 2019 16


STASIUN KLIMATOLOGI
TAMBANG - RIAU

IV. ANALISA TINGKAT KEKERINGAN DAN KEBASAHAN


(JANUARI - MARET 2019)

Analisis tingkat kekeringan dan kebasahan dengan menggunakan indeks SPI, untuk akumulasi curah
hujan tiga bulanan (Januari - Maret 2019) di wilayah Provinsi Riau masuk dalam kategori sangat
kering hingga normal. Sebagian besar wilayah Riau masuk dalam kategori normal, sedangkan kondisi
sangat kering terjadi di Kecamatan Minas dan Kandis (Kab. Siak), Kecamatan Tapung (Kab. Kampar),
Kecamatan Mandau (Kab. Bengkalis), dan Kunto Darussalam (Kab. Rokan Hulu). Kondisi Kering terjadi di
wilayah Tanah Putih (Kab. Rokan Hilir), Kepenuhan (Kab. Rokan Hulu), Sebagian Mandau (Kab.
Bengkalis), Rumbai dan Sebagian Tampan (Kab. Pekanbaru), sebagian kecil Siak Hulu dan Tapung (Kab.
Kampar).

Tabel 9. Monitoring Tingkat Kekeringan berdasarkan Metode SPI


(Januari - Maret 2019)
TINGKAT KEKERINGAN
KABUPATEN / KOTA SANGAT
KERING AGAK KERING NORMAL
KERING

Sebagian Sebagian besar Tanah Hampir seluruh wilayah


Rokan Hilir -
Tanah Putih Putih Kabupaten/ Kota
Sebagian Sebagian Kunto
Sebagian kecil wilayah
Rokan Hulu besar Kunto Kepenuhan Darussalam,
Kabupaten/ Kota
Darussalam Kepenuhan
Seluruh wilayah
Dumai - - -
kabupaten/kota
Sebagian Sebagian wilayah
Bengkalis Mandau -
Mandau Kabupaten/ Kota
Sungai Mandau,
Minas, Sebagian wilayah
Siak - sebagian Minas, Siak,
Kandis kabupaten/kota
Kerinci Kanan,
Rumbai dan
Seluruh wilayah
Pekanbaru - sebagian -
Kabupaten/ Kota
Tampan
Tambang, Siak Hulu,
Sebagian kecil
sebagian kecil Sebagian kecil wilayah
Kampar Tapung Siak Hulu dan
Kampar, Kampar Kiri Kabupaten/Kota
Tapung
dan Kampar Kiri Hilir
Langgam dan Hampir seluruh wilayah
Pelalawan - -
Pangkalan Kerinci Kabupaten/ Kota
Seluruh wilayah
Kuantan Singingi - - -
Kabupaten/ Kota
Seluruh wilayah
Indragiri Hulu - - -
Kabupaten/ Kota
Seluruh wilayah
Indragiri Hilir - - -
Kabupaten/ Kota
Seluruh wilayah
Kepulauan Meranti - - -
Kabupaten/ Kota

Buletin Iklim Edisi April 2019 17


STASIUN KLIMATOLOGI
TAMBANG - RIAU

Tabel 10. Monitoring Tingkat Kebasahan berdasarkan Metode SPI


(Januari - Maret 2019)
TINGKAT KEBASAHAN
KABUPATEN / KOTA SANGAT
BASAH AGAK BASAH
BASAH

Rokan Hilir - - -

Rokan Hulu - - -

Dumai - - -

Bengkalis - - -

Siak - - -

Pekanbaru - - -

Kampar - - -

Pelalawan - - -

Kuantan Singingi - - -

Indragiri Hulu - - -

Indragiri Hilir - - -

Kepulauan Meranti - - -

Buletin Iklim Edisi April 2019 18


STASIUN KLIMATOLOGI
TAMBANG - RIAU

Lampiran 1 Peta Hari Tanpa Hujan Bulan Maret 2019 Provinsi Riau

Gambar 15. Peta Hari Tanpa Hujan Dasarian III Bulan Maret 2019

Lampiran 2 Peta Indeks Presipitasi Terstandarisasi (SPI) Provinsi Riau Januari – Maret 2019

Gambar 16. Peta indeks presipitasi terstandarisasi (SPI) 3 bulanan (Januari – Maret 2019)

Buletin Iklim Edisi April 2019 19


STASIUN KLIMATOLOGI
TAMBANG - RIAU

Lampiran 3 PRAKIRAAN SIFAT & CURAH HUJAN MEI, JUNI, JULI 2019 PROVINSI RIAU

Kabupaten/ Pos Mei 2019 Juni 2019 Juli 2019


NO.
Hujan Normal Curah Sifat Normal Curah Sifat Normal Curah Sifat

Rokan Hilir

1 Sedinginan 133 - 180 197 AN 123 - 167 123 N 127 - 176 117 BN

2 Bangko 135 - 183 252 AN 116 - 128 115 BN 140 - 192 132 BN

Kampar

3 XIII Koto Kampar 175 - 237 182 N 107 - 142 128 N 128 - 173 130 N

4 Bangkinang 103 - 146 176 AN 95 - 129 120 N 101 - 137 105 N

Rokan Hulu

5 Pasir Pangairaian 143 - 194 172 N 112 - 152 124 N 109 - 149 127 N

Bengkalis

6 Sungai Pakning 109 - 148 180 AN 103 - 139 115 N 109 - 147 87 BN

Siak

7 Siak 153 - 207 174 N 96 - 130 117 N 95 - 129 94 BN

8 Kandis 146 - 198 160 N 104 - 141 92 BN 97 - 132 83 BN

Pekanbaru

9 Stamet Pekanbaru 207 - 280 152 BN 109 - 148 147 BN 130 - 175 134 N

Pelalawan

10 Posmet Pelalawan 139 - 188 167 N 109 - 149 116 N 106 - 143 91 BN

Dumai

11 Posmet Dumai 165 - 223 176 N 116 - 158 176 N 132 - 179 96 BN

Indragiri Hulu

Stamet Japura
12 144 - 195 170 N 124 - 168 121 BN 96 - 130 92 BN
Rengat

Indragiri Hilir

13 Tembilahan 134 - 181 189 AN 83 - 112 103 N 92 - 124 89 BN

Tabel 11. Prakiraan Curah dan Sifat Hujan

Buletin Iklim Edisi April 2019 20

Anda mungkin juga menyukai