Anda di halaman 1dari 7

PERCOBAAN 1

RESISTANSI DAN HUKUM OHM

Valahdyo Arbandy (13116136)


Assisten : Luki Fabrianto (13115002)
Tanggal percobaan : 16/10/2017
EL2102R Praktikum Rangkaian Elektrik
Laboratorium Teknik Elektro
Institut Teknologi Sumatera

Percobaan kali ini lebih banyak Hal yang perlu diingat dalam perhitungan
mempelajari cara membaca dan menghitung rumus Hukum Ohm, satuan unit yang dipakai
resistansi pada resistor. Mengetahui nilai resistansi adalah Volt, Ampere dan Ohm. Jika kita
dari gelang warna pada resistor, memahami dan menggunakan unit lainnya seperti milivolt,
menerapkan hokum ohm untuk menghitung nilai kilovolt, miliampere, megaohm ataupun
resistansi, arus, beda potensial pada rangkaian seri kiloohm, maka kita perlu melakukan konversi
maupun pararel. Memahami juga hubungan antara ke unit Volt, Ampere dan Ohm terlebih dahulu
Y-∆ pada rangkaian. untuk mempermudahkan perhitungan dan juga
untuk mendapatkan hasil yang benar.
Kata kunci – Resistor, hukum ohm,
rangkaian, seri, pararel.
I. PENDAHULUAN
Dalam rangkaian listrik terdapat beberapa II. DASAR TEORI
komponen yang untuk menghambat ataupun 2.1 HUKUM OHM
mengatur, sumber tegangan, sumber arus, dan Hukum Ohm menyatakan: “Besarnya kuat arus
sebagainya. Dalam aplikasinya kita harus (I) yang melalui konduktor antara dua titik
menganalisa rangkaian tersebut untuk berbanding lurus dengan beda potensial atau
mengetahui berapa nilai hambatan (resistansi), tegangan (V) di dua titik tersebut, dan berbanding
sumber arus, sumber tegangan, dsb. Maka dari terbalik dengan hambatan atau resistansi (R) di
itulah hukum ohm diperlukan. Hukum tersebut antara mereka”
sangat berguna bagi kehidupan kita. Dengan kata lain bahwa besar arus listrik (I) yang
Khususnya bagi seseorang yang mengalir melalui sebuah hambatan (R) selalu
maumendalami kelistrikan. Karna dengan berbanding lurus dengan beda potensial(V) yang
adanya hukum ohm kita dapat mengerti diterapkan kepadanya.
tentang kelistrikan. Lalu kita dapat Ohm adalah suatu satuan tahanan listrik yang
memperbaiki kelistrikan apabila terjadi sering ditulis dengan simbol Ω. Dalam suatu
kerusakan Untuk itu, kita harus mempelajari rangkaian listrik, Hukum ohm menyatakan
lebih dalam tentang Hukum ohm dengan cara hubungan antara tegangan, arus dan tahanan yang
mempraktekkanya dalam percobaan kali ini. dirumuskan sebagai berikut:
Teori Hukum Ohm dalam Rangkaian R=V/I
Elektronika untuk memperkecilkan Arus Dimana:
listrik, Memperkecil Tegangan dan juga dapat R = Resistansi / tahanan (Ω)
memperoleh Nilai Hambatan (Resistansi) yang V = Tegangan yang diberikan pada tahanan
kita inginkan. (Volt)
I = Arus yang mengalir pada resistor (Ampere)
Biru 6 106
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik
akibat dari pergerakan elektron-elektron yang Ungu 7 107
mengalir melalui suatu titik dalam rangkaian 108
Abu-abu 8
listrik tiap satuan waktu. Persamaannya:
I=Q/t Putih 9 109
I = Kuat arus listrik (Ampere)
Q = Muatan listrik (Coulomb) Emas 5% 10−1
t = Waktu (sekon) 10−2
Perak 10%
Tanpa
Tahanan adalah perbandingan antara tegangan 20% −
listrik dari suatu komponen elektronik dengan
warna
arus listrik yang mengalir pada rangkaian itu.
Tegangan listrik adalah perbedaan potensial
listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik.
V=I.R III. METODOLOGI
V= Tegangan Listrik (Volt)
I = Kuat Arus Listrik (Ampere) PERALATAN YANG DIGUNAKAN :
R= Hambatan (Ohm) 1. Resistor
(1,56,330,390,470,680,820,3300,4700,100.
2.2 RESISTOR 103 Ω)
Resistor adalah komponen dasar elektronika yang 2. Digital Multimeter
digunakan untuk membatasi jumlah arus yang 3. Breadboard
mengalir dalam suatu rangkaian. Resistor bersifat 4. Power Supply DC
resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon. 5. Kabel-kabel
Satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm
atau dilambangkan dengan simbol Ω (Omega).
Bentuk resistor yang umum adalah seperti tabung PROSEDUR PRAKTIKUM
dengan dua kaki di kiri dan kanan. Pada badannya
Percobaan 1. Menghitung Nilai Resistansi pada Tiap
terdapat lingkaran membentuk cincin kode warna
Resistor
untuk mengetahui besar resistansinya mengukur
besarnya dengan ohmmeter. Kode warna tersebut 1. Ambil 10 buah resistor dengan nilai yang
adalah standar manufaktur yang dikeluarkan oleh berbeda
EIA (Elektronic Industries Association) seperti 2. Hitunglah nilai resistansi masing-masing
pada table 1. resistor beserta dengan nilai toleransi
berdasarkan kode warna pada badan resistor
Menghitung besar nilai resistansi pada resistor 3. Ukurlah nilai resistansi masing-masing resistor
terdapat du acara yaitu menghitung berdasarkan menggunakan multimeter digital
kode warna dan berdasarkan alat ukur, 4. Catatlah semua hasil perhitungan dan
pengukuran pada table dan salin pada BCP
Tabel 1. Nilai warna pada cincin resistor
Percobaan 2. Rangkaian Seri-Pararel

Warna Cincin Nilai Pengali 1. Rangkailah tiga resistor R1 = 330Ω, R2 = 390Ω,


R3 = 680Ω dengan hubungan seri pada
Hitam 0 100
breadboard.
Coklat 1 101
2. Hitunglah nilai resistansi total resistor pada
2
Merah 2 10 rangkaian tersebut.
Jingga 3 103 3. Ukurlah nilai resistansi masing-masing resistor

Kuning 4 104 menggunakan multimeter digital.


4. Ukurlah nilai resistansi total resistor dititik a-b
Hijau 5 105
menggunakan multimeter digital.
5. Rangkaian lima resistor R1 = 56Ω, R2 = 390Ω, Percobaan 4. Pembagi Arus dan Tegangan ( Seri -
Pararel )
R3 = 330Ω, R4 = 3.3kΩ, R5 = 680Ω
6. Hitunglah nilai resistansi total resistor dititik a- 1. Rangakaialah lima resistor R1 = 56Ω, R2 = 390Ω,
c, b-e, c-f, a-f pada rangkaian tersebut. R3 = 330Ω, R4 = 470Ω, R5 =680 Ω
7. Ukurlah nilai resistansi masing-masing resistor 2. Sambungkan rangkaian dengan sumber tegangan
menggunakan multimeter digital DC V1 = 12 Volt
8. Ukurlah nilai resistanasi total resistor dititik a- 3. Hitunglah besar tegangan masing masing resistor
c, b-e, c-f, a-f pada rangkaian tersebut dan pada titik a-c, b-e, c-f, a-f pada rangakaian
menggunakan multimeter digital. tersebut
9. Rangkaialah tiga resistor R1 = 330Ω, R2 = 4. Ukurlah besar tegangan masing-masing resistor
3.3kΩ, R3 = 4.7kΩ dengan hubungan pararel dan titik a-c, b-e, c-f, a-f pada rangakaian tersebut
pada breadboard. menggunakan multimeter digital
10. Hitunglah nilai resistansi total resistor dititk a- 5. Ukurlah besar arus pada rangkaian tersebut
d, b-d, c-d pada rangkaian tersebut menggunakan multimeter digital
11. Ukurlah nilai resistansi total dititik a-d, b-d, c- 6. Rangkaialah tiga resistor R1 = 330Ω, R2 = 470Ω,
d, menggunakan multimeter digital. R3 = 680Ω dengan hubungan pararel pada
12. Rangkailah enam resistor R1 = 4.7kΩ, R2 = breadboard
3.3kΩ, R3 = 820Ω, R4 = 330Ω, R5 = 390Ω, R6 7. Sambungkan rangkaian dengan sumber tegangan
= 680Ω dengan hubungan kombinasi (seri dan V1 = 5 Volt
pararel ) pada breadboard. 8. Hitunglah besar arus masing-masing resistor
13. Hitunglah nilai resistansi total resistor dititik c- pada rangkaian tsb.
d, b-d, a-d pada rangkaian tersebut. 9. Ukurlah besar arus masing-masing resistor pada
14. Ukurlah nilai resistansi total resistor dititik c-d, rangkaian tsb menggunakan multimeter digital.
b-d, a-d pada rangkaian tersebut. 10. Ukurlah besar tegangan pada rangkaian tersebut
15. Ukurlah nilai resistansi total resistor digital c-d, menggunakan multimeter digital
b-d, a-d pada rangkaian tersebut menggunakan 11. Rangakaialah enam resistor R1 = 4.7KΩ, R2 =
multimeter digital. 470Ω, R3 = 820Ω, R4 = 330Ω, R5 = 390Ω, R6 =
680Ω dengan hubungan seri – pararel pada
Percobaan 3. Transfomasi Y-∆
breadboard
1. Rangkailah lima resistor R1 = 330Ω, R2 = 12. Sambungkan rangkaian dengan sumber tegangan
390Ω, R3 = 680Ω, R4 = 820Ω, R5 = 470 Ω V1 = 12 Volt
2. Hitunglah nilai resistansi total resistor 13. Hitunglah besar tegangan pada titik c-d, b-d, a-d,
menggunakan rumus Y-∆ pada rangkaian tersebut
3. Ukurlah nilai resistansi total resistor 14. Ukurlah besar tegangan pada titik c-d, b-d, a-d
menggunakan multimeter digital pada rangkaian tersebut menggunakan
4. Hitunglah nilai resistansi resistor menggunakan multimeter digital
rumus ∆-Y 15. Hitunglah besar arus pada titik c-d, b-d, a-d pada
5. Ukurlah nilai resistansi total resistor rangkaian tersebut
menggunakan mutimeter digital
16. Ukurlah besar arus pada titik c-d, b-d, a-d pada
Abu-abu : 8
rangkaian tersebut menggunakan multimeter 10 820 Merah : 2 Emas : 5 807.54
Cokelat : 101
digital
820

IV. HASIL DAN ANALISIS Pada percobaan ini nilai resistansi antara perhitungan
dengan berdasarkan kode warna dan pengukuran
Percobaan 1 menggunakan multimeter digital tidak berbeda terlalu
jauh. Perbedaan tersebut terjadi dikarenakan tiap
Tabel 2. Perhitungan dan pengukuran nilai resistansi resistor mempunyai nilai toleransi ±5% dari nilai
resistansi perhitungan, perbedaan pada hasil
Nilai Resistansi perhitungan dan pengukuran masih dalam range
No. Resistor (Ω) toleransi. Juga alat ukut multimeter digital mempunyai
Perhitungan Toleransi Pengukuran tingkat ketelitian tersendiri sehingga hasil tidak sama
(Ω) (%) (Ω) persis dengan perhitungan.

Orange : 3
1 390 Putih : 9 Emas : 5 382.755
Coklat : 101 Percobaan 2
390 Tabel 3. Perhitungan dan pengukuran nilai resistansi total

Nilai Resistansi Total


Kuning :4 No. Rangakaian Titik
Ungu : 7 Perhitungan(Ω) Pengukuran(Ω)
2 4.7k Orange : 103 Emas : 5 4629.520
R1=330
4.7k
R2=390
1 Seri 1 a-b R3=680 1378.427
Biru : 6 Rtotal=1400
Abu-abu : 8
3 680 Cokelat : 101 Emas : 5 669.68 R1=56
a-c R2=390 437.78
680 Rtotal = 446
R2=390
Cokelat : 1 R3=330
Hitam : 0 b-e 3965
4 1 Emas : 5 1.069 R4=3.3k
Emas : 10−1 Rtotal= 4020
1 R1=330
2 Seri 2 R2=3.3k
c-f 4254
R3=680
Kuning : 4
Rtotal=4310
Ungu : 7
5 470 Cokelat : 101 Emas : 5 461.24 R1=56
R2=390
470 R3=330
a-f 4695
R4=3.3k
Orange : 3 R5=680
Orange : 3 Rtotal=4756
6 330 Cokelat : 101 Emas : 5 326.152 R1=330
R2=3.3k
330 a-d 278.594
R3=4.7k
Rtotal=282
Cokelat : 1 R2=3.3k
Hitam : 0 3 Pararel
7 100k Emas : 5 99388 b-d R3=4.7k 278.739
Kuning : 104
Rtotal=1938.75
100k
c-d R3=Rtotal=4.7k 278.885
Hijau : 5
Biru : 6 c-d 309.52 280.120
8 56 Hitam : 100 Emas : 5 55.321
4 Kombinasi b-d 302.35 299.4
56

Orange : 3 a-d 5002.35 4925.7


Orange : 3
9 3.3k Orange : 103 Emas : 5 3257

3.3k
Pada percobaan 2 praktikan harus menentukan nilai Pada rangkaian kombinasi resistor disusun seperti
resistansi total pada rangkaian seri, pararel, dan Gambar 4 dan untuk mencari nilai resistansi total nya
kombinasi (seri dan pararel). dengan menggabungkan rumus pada rangkaian seri
dan pararel hanya perlu disesuaikan.

Gambar 1. Rangkaian seri 1 Gambar 4. Rangkaian kombinasi

Hasil nilai resistansi total pada rangkaian kombinasi


antara perhitungan dan pengukuran sesuai dan tidak ada
perbedaan yang signifikan tiap titiknya. Perbedaan
terjadi dikarenakan nilai toleransi tiap resistor.
Percobaan 3 Transformasi ∆-Y
Gambar 2. Rangkaian Seri 2 Tabel 4. Perhitungan dan pengukuran Y-∆ dan ∆-Y

Untuk mencari nilai resistansi total pada rangkaian seri


Nilai Resistansi
1 dan 2 resistor dirangkai seperti gambar 1 dan 2 dengan
menambahkan nilai setiap resistor No. Transformasi
Perhitungan (Ω) Pengukuran (Ω)
R1+R2+…Rn
Hasil perhitungan berdasarkan kode warna dan hasil
1 Y-∆ 460.55 603.741
pengukuran menggunakan digital multimeter masih
sesuai walaupun ada perbedaan nilai dikarenakan nilai
toleransi pada tiap resistor dan sesuai juga tiap 2 ∆-Y 456.36 603.741
titiknya.
Pada rangkaian pararel disusun seperti gambar 3
Susunan rangkaian kombinasi untuk transformasi
seperti pada gambar 5 pada breadboard

Gambar 3. Rangkaian Pararel

Untuk mencari nilai resistansi total menggunakan


rumus
Gambar 5. Rangkaian transformasi
𝟏 𝟏 𝟏
+ +⋯+
𝑹𝟏 𝑹𝟐 𝑹𝒏
Hasil yang didapat dari perhitungan berdasarkan kode
warna dan pengukuran menggunakan multimeter
digital pada titik a-d sesuai namun hasil berbeda sangat
jauh dengan titik lainnya. Pada titik lainnya nilai Rtotal
pengukuran sama hanya berbeda sedikit namun
berbeda dengan nilai Rtotal perhitungannya.
Dengan menggunakan rumus wye to delta pada tabel
nomor satu

Dan menggunakan rumus delta to wye pada tabel


nomor dua

Gambar 6. Contoh simulasi pada multisim

Didapatkan hasil yang mirip untuk rangkaian seri antar


Didapat hasil yang berbeda sekitar 200 ohm antara pengukuran dan perhitungan dan praktikan melakukan
pengukuran menggunakan multi sim
perhitungan dan pengukuran. Kemungkinan ini terjadi
dikarenakan kesalahan praktikan dalam menghitung
perhitungan.
Percobaan 4. Pembagi Arus dan Tegangan
IV. KESIMPULAN
Tabel 5. Pembagi arus dan tegangan
Pada praktikum modul 1 tentang Resistansi dan
N Tegangan (V) Arus
Rangkaian hukum ohm dapat disimpulkan, bahwa
o. R1 R2 R3 R4 R5 (Ma)
1. Praktikan mampu menerapkan hukum ohm pada
1 Seri 0.352 2.422 2.06 2.91 4.23 0.00 rangkaian
(Pengukur 8 7 8 7
an) 2. Praktikan dapat menentukan resistansi pada
resistor.
2 Seri 0.3422 2.418 2.04 2.91 4.21 0.00
(Perhitung 6 4 6 62 3. Nilai total resistansi pada rangkaian pararel bisa
an) lebih kecil dari nilai terkecil resistansi pada
rangkaian.
3 Pararel 12 12 12 12 12 1.2
4. Nilai total resistansi pada rangkaian seri lebih
4 Kombinasi c-d b-d a-d 1.2 besar dari nilai setiap resistor
161.513 616.2 12 5. Perbedaan antara perhitungan dan pengukuran
mV 71 terjadi karena adanya nilai toleransi, tingkat
mV
ketelitan suatu alat, maupun kesalahan praktikan.

Referensi

[1]. Kiki Kananda, M.T dkk, Petunjuk Praktikum


Rangkaian Elektrik, Laboratorium Dasar Teknik
Elektro, ITERA

Anda mungkin juga menyukai