PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengendalian kualitas merupakan taktik dan strategi perusahaan global dengan produk
perusahaan lain. Kualitas menjadi faktor dasar keputusuan konsumen dalam memilih
produk.Bila konsumen merasa produk tertentu jauh lebih baik kualitasnya dari produk
yang senantiasa berubah inilah yang perlu direspon oleh perusahaan.Oleh karena itu,
persyaratan dan mengambil tindakan penyehatan sesuai apabila ada perbedaan antara
penampilan yang sebenarnya dan yang standar.Statistical Quality Control (SQC) merupakan
salah satu metode pengendalian kualitas.Pada tahun 1924, Walter. A. Shewart dari Bell
untuk mengontrol variabel-varibel penting dalam proses produksi. Metode statistical quality
control lebih banya menggunakan pendekatan diagram-diagram fungsi dan statistika dalam
implementasinya.
Namun saat ini belum banyak informasi mengenai pengendalian kualitas atau yang lebih
dikenal dengan control chart baik dalam bentuk bacaan buku maupun artikel atau makalah
yang dipublikasikan di internet sehingga untuk mengatasi masalah tersebut maka perlu
adanya pengkajian mengenai pengendalian kualitas. Maka melalui makalah ini akan
masalah yang patut untuk dikaji dan dibahas, yaitu sebagai berikut :
1. Bagaimana perkembangan sejarah Pengendalian Kualitas?
2. Apakah pengertian dari Pengendalian dan Kualitas?
3. Apakah pengertian dari Control Chart?
4. Apakah pengertian Variasi dalam SPC?
5. Bagaimana fungsi umum dari Control Chart?
6. Apa saja jenis dan manfaat dari Control Chart?
7. Apa saja jenis dan penyebab variasi dalam Control Chart?
C. Tujuan
Berdasarkan masalah yang timbul tersebut maka dapat diketahui bahwa tujuan penulisan
PEMBAHASAN
diagram atau grafik statistik untuk mengendalikan variabel - variabel produk.Hal inilah
yang menjadi permulaan dari pengendalian kualitas statistikal. Kemudian pada decade
yang sama, H.F. Dodge dan H.G. Romig, keduanya juga dari Bell Telephone
100%. Pada tahun 1940, pengendalian kualitas menggunakan metode statistik mulai
digunakan di Amerika dengan James Duran sebagai pelopor. Pada tahun 1946, America
Society For Quality Control dibentuk. Pada tahun 1950, Edward Demings memberikan
kuliah tentang metode statistical kepada insinyur-insinyur Jepang dimulai penerapan total
quality control. Pada akhir era 1980-an, industry otomotif mulai menerapkan
departemen pertahanan Amerika juga menerapkan SPC. Kemudian konsep baru bernama
Kemudian penekanan utama terhadap aspek-aspek kualitas semakin berlanjut pada era
1990-an, kemudian terbentuklah ISO 9000 di Amerika Serikat yang menjadi model dunia
untuk sistem kualitas. Sampai saat ini ISO telah berkembang menjadi ISO 9000 : 2000
dan dikembangkan pulan ISO 14000 yang mengatur tentang kepedulian suatu industri
terhadap lingkungan.
B. Pengertian Pengendalian dan Kualitas
Mengenai arti daripada mutu atau kualitas tergantung daripada perangkaian atau
kalimat dimana istilah mutu ini dipakai dan orang yang mempergunakannya.Menurut
Gasperz (1997) mutu atau kualitas adalah karakteristik suatu produk (barang atau jasa)
atau segala sesuatu yang memuaskan pelanggan dan sesuai dengan persyaratan serta
kebutuhan pelanggan.
Setelah membicarakan pendapat tentang mutu, maka selanjutnya akan dibicarakan
mengenai pengertian pengendalian. Agar suatu proses produksi berhasil dicapai, maka
perlulah dibuat suatu perencanaan produksi yang baik. Suatu rencana yang sempurna
belumlah berarti dapat dilaksanakan dengan baik, karena selama proses produksi
berlangsung sering terjadi penyimpangan – penyimpangan yang tak terduga. Oleh karena
itu perlu adanya pengendalian atas pelaksanaan tadi sehingga penyimpangan tersebut
kegunaan fungsi lainnya, tujuan dari pengendalian yang terpenting adalah mengawasi
apakah segala sesuatuny telah berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan atau
tidak.
C. Control Chart
Peta kendali atau Control Char tmerupakan suatu teknik yang dikenal sebagai
metode grafik yang digunakan untuk mengevaluasi apakah suatu proses berada dalam
pengendalian kualitas secara statistik atau tidak sehingga dapat memecahkan masalah dan
Tujuan dari perancangan program aplikasi Control Chartini adalah untuk melihat sejauh
mana tingkat keberhasilan suatu proses produksi sehingga bisa dijadikan pedoman dalam
digunakan untuk mendeteksi ketika proses dalam keadaan tidak terkendali (out of
control). Peta kendali pertama kali diperkenalkan oleh DR. Walter Andrew Shewart dari
Bell Telephone Laboratories, Amerika Serikat, tahung 1924 dengan maksud untuk
menghilangkan variasi tidak normal melalui pemisahan variasi yang disebabkan oleh
penyebab khusus (special-causes variation) dari variasi yang disebabkan oleh sebab
namun proses produksi harus dikendalikan dengan cara menghilangkan variasi penyebab
khusus dari proses tersebut, sehingga variasi yang ada pada proses hanya disebabkan oleh
variasi penyebab khusus dari proses tersebut, sehingga variasi yang ada pada proses
hanya disebabkan oleh variasi penyebab umum. Peta kendali adalah gambar sederhana
dengan tiga garis, yaitu garis tengah (center line), garis batas atas / UCL (Upper Control
Limit) dan garis batas bawah / LCL (Lower Control Limit). Peta kendali merupakan suatu
alat dalam mengendalikan proses, yang bertujuan untuk menentukan suatu proses berada
dalam pengendalian statistic, memantau proses terus menerus sepanjang waktu agar
proses tetap stabil secara statistic dan hanya mengandung variasi penyebab umum, serta
disebabkan oleh sebab umum dan sebab khusus. Menurut Gasperz (1998 : 28), variasi
antara lain :
a. Variasi dari sebab khusus yaitu variasi yang disebabkan oleh kejadian-
dalam proses tetapi memiliki pengaruh yang kuat terhadap proses sehingga
menyebabkan proses berada pada keadaan tidak terkendali secara statistic atau
dalam sistem dan selalu melekat pada proses yang menyebabkan timbulnya
masih berada pada keadaan terkendali secara statistic atau berada di dalam
Dapat terjadi bahwa proses bersifat stabil tetapi tidak kapabel dalam
Special Cause Variation untuk membuat proses menjadi stabil. Setelah itu
perbaikan.
Biasanya orang-orang yang terlibat di dalam proses bertanggung jawab
dihitung untuk pencatatan dan analisis. Contoh dari data atribut adalah ketiadaan
nasabah, banyaknya jenis cacat padat produk dan lain-lain. Data atribut diperoleh
ada bagian yang hilang. Selain itu, atribut digunakan apabila pengukuran dapat
dibuat tetapi tidak dibuat karena alas an waktu, biaya atau kebutuhan.
Pengendalian kualitas proses statistic untuk data atribut ini digunakan sebagai
grafik pengendali proses statistic untuk data atribut diperlukan beberapa langkah
sebagai berikut :
1. Menentukan sasaran yang akan dicapai
Sasaran ini akan mempengaruhi jenis peta pengendali kualitas proses
statistik data atribut yang harus digunakan. Hal ini tentu saja dipengaruhi oleh
karakteristik kualitas suatu produk dan proses apakah proporsi atau banyaknya
ketidaksesuaian dalam sampel atau sub kelompok, ataukah ketidaksesuaian
maka data yang dikumpulkan juga harus diatur dalam bentuk proporsi
pengendalinya.
5. Merevisi garis tengah dan batas-batas pengendali
Revisi terhadap garis pusat dan batas-batas pengendali dilakukan apabila
dalam grafik pengendali kualitas proses statistic untuk data atribut terdapat
data yang berada diluar batas pengendali statistik (out of statistical control)
pula, data yang berada di bawah garis pengendali bawah apabila ditemukan
Chart data variabel dan Control Chart untuk data atribut. Karena jenis data yang
diambil pada penelitian ini adalah data hasil pengukuran atau data variabel maka
Control Chart yang akan digunakan adalah Control Chart untuk variabel yaitu
menentukan kapan proses dijalankan dan kapan dibuat penyesuaiannya dan menemukan
penyebab dari tidak diterimanya standar kualitas tersebut (produk). Control Chart ini
semakin naik atau semakin menurun. Control Chart ini juga berperan sebagai pengontrol
lebar bagian atas suatu produk tidak sama dengan lebar bagian bawah.
2. Variasi antara objek
Misalnya : suatu produk yang diproduksi pada saat yang hampir sama mempunyai
ditentukan.
2. Control Chart Range ( )
1. Hitung nilai rata-rata dari setiap subgrup yang besarnya sekitar 2 hingga 8
Dimana :
= jumlah data atau sampel yang diambil pada subgrup
2. Hitung nilai rata-rata seluruh yaitu yang merupakan center line dari
Dimana :
= rata – rata pada setiap subrup
= banyaknya subgrup
3. Hitung nilai selisi data terbesar dengan data terkecil dari setiap subgrup, yaitu
4. Hitung nilai rata-rata dari seluruh , yaitu yang merupakan center line dari
= banyaknya subgrup
berikut :
Dimana :
= garis tengah
:
= batas kendali atas untuk R
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan yang telah dikemukakan seperti sebelumnya maka dapat
diperoleh kesimpulan :
Sejarah dimulainya pengendalian kualitas atau control chart pada tahun 1924, W.A.
grafik yang digunakan untuk mengevaluasi apakah suatu proses berada dalam
pengendalian kualitas secara statistik atau tidak sehingga dapat memecahkan masalah
sejauh mana tingkat keberhasilan suatu proses produksi sehingga bisa dijadikan
efektif, menentukan kapan proses dijalankan dan kapan dibuat penyesuaiannya dan
tingkat keberhasilan suatu proses produksi sehingga bisa dijadikan pedoman dalam
Control Chart diharapkan perusahaan dapat memenuhi kebutuhan konsumen dengan baik
selain itu masyarakat dan pemerintah dapat menjadi pengawas bagi perusahaan dalam