Anda di halaman 1dari 32

Pengayakan ( Screening )

Disusun Oleh :

1. Della Fatria NIM : 0618304009


2. Muhammad Ikhsan Syahputra NIM : 061830400925

Dosen Pembimbing :

Meilianti, S.T.,M.T.

JURUSAN TEKNIK KIMIA


POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
TAHUN AKADEMIK 2018/2019
KATA PENGANTAR

Assalamu‘alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia serta hidayah-Nya, kami dapat menyusun makalah tentang
Pengayakan (Screening) ini. Sholawat beseta salam selalu tercurahkan kepada nabi
kita Nabi Muhammad Saw. beserta keluarga-Nya, sahabat-sahabat-Nya, dan
umatnya hingga akhir zaman.
Harapan kami, makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kepada pembaca dan yang terpenting yaitu kepada kami sendiri
mengenai “Pengayakan (Screening)”. Kami juga menyadari bahwa makalah ini
masih terdapat kekurangan dan jauh dari kata yang sempurna. Oleh karena itu, kami
mengharapkan adanya kritikan dan saran serta usulan demi perbaikan makalah ini
di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran
yang membangun.
Semoga makalah ini dapat dipahami oleh siapapun yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan dan mohon kritikan dan sarannya yang
membangun.

Wassalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh

Palembang, 13 Maret 2019

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1

1.1. Latar Belakang .............................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah ........................................................................................3

1.3. Tujuan Penulisan ..........................................................................................3

1.4. Manfaat Penulisan ........................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................4

2.1. Menelusuri Konsep dan Urgensi Pendidikan Kewarganegaraan dalam


Pencerdasan Kehidupan Bangsa ...................................................................4

2.2. Alasan diperlukannya Pendidikan Kewarganegaraan ..................................6

2.3. Menggali Sumber Historis, Sosiologis, dan Politik tentang Pendidikan


Kewarganegaraan di Indonesia ....................................................................7

2.4. Membangun Argumen tentang Dinamika dan Tantangan Pendidikan


Kewarganegaraan .........................................................................................9

2.5. Mendeskripsikan Esensi dan Urgensi Pendidikan Kewarganegaraan untuk


Masa Depan ................................................................................................10

BAB III PENUTUP ..............................................................................................11

3.1. Kesimpulan ................................................................................................ 11

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Yang dimaksud dengan bahan galian adalah bijih (ore), mineral industri
(industrial minerals) atau bahangalian Golongan C dan batu bara (coal).
Pengolahan bahan galian (mineral beneficiation/mineral processing/mineral
dressing) adalah suatu prosespengolahan dengan memanfaatkan perbedaan-
perbedaan sifat fisik bahan galian untuk memperolehprodukta bahan galian
yang bersangkutan. Khusus untuk batu bara, proses pengolahan itu
disebutpencucian batu bara (coal washing) atau preparasi batu bara (coal
preparation).Pada saat ini umumnya endapan bahan galian yang ditemukan di
alam sudah jarang yang mempunyaimutu atau kadar mineral berharga yang
tinggi dan siap untuk dilebur atau dimanfaatkan. Oleh sebab itubahan galian
tersebut perlu menjalani pengolahan bahan galian (PBG) agar mutu atau
kadarnya dapatditingkatkan sampai memenuhi kriteria pemasaran atau
peleburan. Keuntungan yang bisa diperoleh dariproses PBG tersebut antara
lain adalah :
• Mengurangi ongkos angkut.
• Mengurangi ongkos peleburan.
• Mengurangi kehilangan (losses) logam berharga pada saat peleburan.
• Proses pemisahan (pengolahan) secara fisik jauh lebih sederhana dan
menguntungkan daripada proses pemisahan secara kimia. Keuntungan
dilakukan pengolahan bahan galian :
1. Bila jarak antara tambang ke tempat peleburan jauh, dengan adanya
pengolahan dapat mengurangibiaya transportasi.
2. Untuk melebur perlu flux (bahan imbuh) untuk mengikat gangue
mineral agar menjadi slag danmenurunkan titik lebur slag. Dengan
adanya pengolahan kadar naik, gangue sedikit dan flux berkurang.
3. Kapasitas terbatas, dengan adanya pengolahan, logam yang yang
didapat dari hasil peleburan lebihbanyak.

1
4. Logam yang hilang bersama slag dengan adanya pengolahan
menjadi sedikit.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan proses pengayakan (screening)?
2. Bagaimanakah menggunakan atau memilih screen pada proses
pengayakan?
3. Apa saja jenis-jenis screen dan bagaimana kriterianya?

1.3. Tujuan Penulisan


1. Mengetahui pengertian dari pengayakan (screening).
2. Mempelajari cara menggunakan dan memilih screen pada proses
pengayakan.
3. Mengetahui jenis-jenis screen dan kriterianya.

2
BAB II
PEMBAHASAN

II.1. Pengertian Screening

Pengayakan atau penyaringan adalah proses pemisahan secara mekanik


berdasarkan perbedaan ukuran partikel. Pengayakan (screening) dipakai dalam
skala industri, sedangkan penyaringan (sieving) dipakai untuk skala laboratorium.

Produk dari proses pengayakan/penyaringan ada 2 (dua), yaitu :

 Ukuran lebih besar daripada ukuran lubang-lubang ayakan (oversize).


 Ukuran yang lebih kecil daripada ukuran lubang-lubang ayakan (undersize)

Dalam proses industri, biasanya digunakan material yang berukuran tertentu


dan seragam. Untuk memperoleh ukuran yang seragam, maka perlu dilakukan
pengayakan. Pada proses pengayakan zat padat itu dijatuhkan atau dilemparkan ke

3
permukaan pengayak. Partikel yang di bawah ukuran atau yang kecil (undersize),
atau halusan (fines), lulus melewati bukaan ayak, sedang yang di atas ukuran atau
yang besar (oversize), atau buntut (tails) tidak lulus. Pengayakan lebih lazim dalam
keadaan kering. Penggunaan screening ini, biasanya ditempatkan setelah alat size
reduction, tapi itu dikembalikan lagi pada proses pabrik, kapan saatnya pabrik
membutuhkan tahap pemisahan partikel padatan maka disitulah screening akan
digunakan.

Sedangkan suatu alat ayakan yang dipakai di industri baik skala kecil maupun
besar dan digunakan untuk memisahkan partikel-partikel solid menurut ukuran
tertentu atau untuk mendapatkan ukuran partikel yang uniform/seragam
berdasarkan alat yang dipakai (tergantung dengan ukuran partikel yang diinginkan)
disebut dengan screen.

Ukuran ayakan

Ukuran yang digunakan dalam pengayakan bisa dinyatakan dengan mesh


maupun mm (metrik). Yang dimaksud mesh adalah jumlah lubang yang terdapat
dalam satu inchi persegi (square inch), sementara jika dinyatakan dalam mm maka
angka yang ditunjukkan merupakan besar material yang diayak. Ayakan dengan
nomor mesh kecil memiliki lubang ayakan yang besar berarti ukuran partikel yang
melewatinya juga berukuran besar. Dan sebaliknya ayakan dengan nomor mesh
besar memiliki lubang ayakan kecil berarti ukuran partikel yang melewatinya kecil.
Tujuan penyusunan ayakan adalah memisahkan partikel sesuai dengan ukuran
partikel masing-masing sehingga bahan yang lolos ayakan pertama akan tersaring
pada ayakan kedua dan seterusnya hingga partikel itu tidak dapat lagi melewati
ayakan dengan nomor mesh tertentu. Saat pengayakan sebaiknya granul tidak
menumpuk pada satu sisi saja agar kesempatan granul untuk lolos dari ayakan
berjalan dengan baik.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengayakan, yaitu:

 Jenis ayakan
 Cara pengayakan
 Kecepatan pengayakan

4
 Ukuran ayakan
 Waktu pengayakan
 Sifat bahan yang akan diayak

Tujuan dari proses pengayakan ini adalah:

 Mempersiapkan produk umpan (feed) yang ukurannya sesuai untuk


beberapa proses berikutnya.
 Mencegah masuknya mineral yang tidak sempurna dalam peremukan
(Primary crushing) atau oversize ke dalam proses pengolahan berikutnya,
sehingga dapat dilakukan kembali proses peremukan tahap berikutnya
(secondary crushing).
 Untuk meningkatkan spesifikasi suatu material sebagai produk akhir.
 Mencegah masuknya undersize ke permukaan.
Pengayakan biasanya dilakukan dalam keadaan kering untuk material kasar,
dapat optimal sampai dengan ukuran 10 in (10 mesh). Sedangkan
pengayakan dalam keadaan basah biasanya untuk material yang halus mulai
dari ukuran 20 in sampai dengan ukuran 35 in.

Permukaan ayakan yang digunakan pada screen bervariasi, yaitu:

 Punched Plate
Plat yang berlubang (punched plate), bahan dapat berupa baja ataupun karet
keras.

5
 Woven Wire
Anyaman kawat (woven wire), bahan dapat berupa baja, nikel, perunggu,
tembaga, atau logam lainnya.

 Pararel Rods
Susunan batangan logam, biasanya digunakan batang baja (pararel rods).
Sistem bukaan dari permukaan ayakan juga bervariasi, seperti bentuk

6
lingkaran, persegi ataupun persegi panjang. Penggunaan bentuk bukaan ini
tergantung dari ukuran, karakteristik material, dan kecepan gerakan screen.

II.2. FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN


SCREENING

a. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan materian untuk


menerobos ukuran ayakan adalah :

1. Ukuran bukaan ayakan

Semakin besar diameter lubang bukaan akan semakin banyak material


yang lolos.

2. Ukuran relatif partikel

Material yang mempunyai diameter yang sama dengan panjangnya


akan memiliki kecepatan dan kesempatan masuk yang berbeda bila
posisinya berbeda, yaitu yang satu melintang dan lainnya membujur.

3. Pantulan dari material

Pada waktu material jatuh ke screen maka material akan membentur


kisi-kisi screen sehingga akan terpental ke atas dan jatuh pada posisi
yang tidak teratur.

4. Kandungan air

7
Kandungan air yang banyak akan sangat membantu tapi bila hanya
sedikit akan menyumbat screen.

Screening atau ayakan, dalam pengoperasiannya baik dalam sekala besar


maupun kecil, dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya:

b. Faktor pemilihan screen:


1. Kapasitas, kecepatan hasil yang diinginkan.

Dalam faktor ini, sangat mudah diketahui.Ambil saja contoh sehari-


hari.Tidak mungkin kita memilih baju yang lebih kecil dari tubuh
kita.Maka pada faktor ini, kita harus menilik dari kapasitas produk
dari pabrik, atau kapasitas produk pada alat sebelum memasuki
tahap screen. Semakin banyak feed yang dihasilkan maka
berbanding lurus pula dengan kapasitas produk screening

2. Kisaran ukuran ( size range),

Faktor pemilihan screen, salah satunya adalah kisaran ukuran atau


size average. Yaitu ukuran dari produk yang ingin kita butuhkan
dalam proses selanjutnya. Misalnya: dalam industry gula tidak
mungkin padatan gula dengan ukuran besar (sebesar batu) kita
packing langsung. Dalam industry gula, gula produk dalam ukuran
tersebut akan di screening dengan tujuan mendapatkan hasil yang
seragam dan sesuai dengan permintaan pasar ( gula berbentuk
kristal).

3. Sifat bahan : densitas, kemudahan mengalir (flowability),

Bila pada dua faktor diatas kita membahas mengenai alat


ayakannya atau screening, sekarang pada point ini akan kita bahas
mengenai sifat bahannya. Pada bahasan sebelumnya ada 2 macam
screening menurut jenis bahannya yaitu wet screening dan dry
screening.

Dalam pemilihan jenis tersebut sangat penting mengetahui paling


tidak berat jenis atau densitasnya. Apabila bahan tersebut

8
densitasnya lebih besar dari air, maka bahan tersebut akan sulit bila
diperlakukan pada wet screening, mengingat screening bekerja
dengan prinsip merubah sifat bahan menjadi mudah mengalir
seperti air (bila menggunakan air)

4. Unsur bahaya bahan : mudah terbakar, berbahaya, debu yang


ditimbulkan.

Selain secara fisik, kita juga harus mengetahui kandungan bahan


feed secara kimia. Jangan sampai kita menggunakan screening
yang berbahan besi, sedangkan bahan kita bersifat korosif. Bisa saja
kita paksakan penggunaannya akan tetapi hal itu akan berefek pada
besarnya biaya perawatan screening yang harus dikeluarkan.

c. Faktor kapasitas dan efisiensi screening :

Berikut adalah beberapa faktor yang juga berpengaruh terutama dalam


pemanfaatan kapasitas dan hal yang lain mengenai peralatannya.

1. Metode of feed

Merupakan suatu cara untuk memperoleh kapasitas maksimum dan


untuk mempunyai efisiensi yaitu harus dialirkan rate material yang
merata ke seluruh permukaan screen dengan sejajar terhadap
permukaan dan kecepatan aliran rendah.

2. Angle of slope

Menambahkan angle of slope yang tepat akan memperbesar rate


material sehingga kapasitas efisiensinya tinggi dan terjadi
pemisahan material yang sempurna.

3. Screening surface

Kapasitas dan efisiensi akan lebih tinggi bila permukaan screen di


letakkan seri antara satu dengan yang lainnya sehingga material
akan rata pada permukaan screen.

4. Direction of rotation

9
Screen yang berputar efisien akan lebih tinggi jika dilakukan rotasi
yang berlawan antara aliran rate material dengan arah perputaran
screen.

4. Vibration amplitude dan frekuensi

Jumlah getaran rate luas permukaan screen mempengaruhi


efisien,makin besar jumlah getaran dan luas areanya,maka makib
besar efisiennya.

II.3. Kapasistas Screen

Kapasitas screen secara umum tergantung pada:

1. Luas penampang
2. Ukuran beban
3. Sifat dari umpan seperti :
 Berat jenis
 Kandungan air
 Temperatur
4. Tipe mechanical screen yang digunakan

II.4. Jenis Jenis Ayakan

Berdasarkan gerak pengayak, alat ayakan dibagi menjadi 2 jenis:

1. Stasioner screen

10
Pada gambar stationer screen, tampak bahwa cara kerja alat itu sangat
sederhana, tidak ada gerakan dalam pengoperasiannya. Partikel yang oversize akan
terlewat, jatuh melewati penampang ayakan, sedangkan padatan undersize akan
lolos melewati ayakan.

Pada stationer screen permukaannya sangat keras dan terbuat dari batangan
baja yang dirangkai sejajar di pasang miring disesuaikan dengan angle of repose
material agar material yang kecil lolos dan yang besar menggelinding.

2. Dinamik screen.

11
Pada gambar dinamik screen, prinsip kerjanya adalah gerakan pada screen
itu sendiri. Dengan bergeraknya screen, maka padatan yang diayak akan bergerak
dan bergesakan dengan lempengan berlubang dengan ukuran tertentu (mesh), maka
padatan tersebut lambat laun akan jatuh ke dalam lubang (dengan ketentuan
ukurannya lebih kecil dari ukuran lubang ayakan).

Untuk partikel yang tidak lolos saringan atau oversize, akan ada perlakuan
yaitu mengalirkannya kembali ke dalam unit crusher atau size reduction, lalu akan
dibawa kembali ke screening unit. Dan aliran itu akan berlangsung terus menerus.

Jenis screen berdasarkan bahannya

Selain dinamik screen dan stationary screen (cara bekerja alat screen), ada
juga jenis screen bila dibedakan menurut medianya. Yaitu:

1. Dry Screen ( ayakan kering)

12
Adalah suatu screen yang dalam pengoperasionalnya membutuhkan material atau
bahan dalam kondisi kering. Apabila bahan yang basah harus menjalani treatmen
drying (prose s pengeringan) terlebih dahulu sebelum di screening.

Pada dry screen feed dikondisikan kering agar lebih mudah lolos dalam
ayakan, karena ukuran lubang yang sangat kecil, ditakutkan apabila dilanjutkan
proses screen dalam kondisi basah, maka akan terjadi hambatan atau sumbatan bila
tetap dipaksakan.

2. Wet Screen ( ayakan basah)

Adalah suatu jenis screen yang dalam pengoperasiannya membutuhkan


material atau bahan dalam kondisi basah. Apabila feed masuk berupa material

13
kering, maka feed itu akan dikontakkan dalam media air yang ditambahkan pada
material sebelum proses screening berlangsung.

Pada wet screen, di tetapkan kondisi tersebut dikarenakan lubang ayakan


pada wet screen lumayan besar, dan dikontakkan dalam air dimaksudkan agar feed
tersebut memiliki sifat seperti liquid. Yaitu mengalir ke bawah, sesuai dengan
bentuk screen.

Beberapa alat ayakan :

1. GRIZZLY SCREEN

Grizzlies Screen adalah Suatu alat screening yang dalam penggolongannya


termasuk dalam dalam jenis Stationer Screening. Grizzly, merupakan jenis
ayakan statis, dimana material yang akan diayak mengikuti aliran pada posisi
kemiringan tertentu. Permukaannya sangat keras dan terbuat dari batangan baja
yang dirangkai sejajar dipasang miring disesuaikan dengan angle of repose
material (sudut barang) agar material yang kecil lolos dan yang besar
menggelinding.

Dalam industri batu bara Grizzly screen berfungsi memisahkan fraksi


batubara berukuran +300 mm dengan -300 mm dan posisinya terletak tepat di
bawah hopper. Lubang bukaan (opening) grizzly berukuran 300 mm x 300 mm.
Undersize grizzly -300 mm diangkut belt conveyor untuk u mpan crusher
primer. Sedangkan fraksi +300 mm di kembalikan ke tumpukan untuk dire
duksi ulang menggunakan hammer breaker. Hasil reduksi ulang dikembalikan
lagi ke grizzly untuk pemisahan atau pengayakan ulang. Proses ini berlangsung
terus menerus selama shift kerja berlangsung.

Contoh dari grizzlies screen yaitu Fixed Screen


Permukaannya sangat keras dan terbuat dari batangan baja yang dirangkai
sejajar di pasang miring disesuaikan dengan angle of repose material agar
material yang kecil lolos dan yang besar menggelinding.

3 metode dalam mengindikasikan fraksi ukuran :

14
Pertama Kedua Ketiga

Diatas ¼ in + ¼ in + ¼ in

Melewati ¼ in diatas 1/8 in -¼ + 1/8 in ¼ / 1/8 in

Melewati 1/8 in diatas 1/16 in -1/8 + 1/16 in 1/8 / 1/16 in

Undersize -1/16 in 1/16/0 in

KEUNTUNGANNYA

 Harga relitif murah

 Digunakan untuk material yang kasar

 Peralatan sederhana

KERUGIANNYA

 Memerlukan banyak tempat

 Mudah tersumbat karena tidak ada getaran

 Kurang efisien

Penjelasan :

 Umum digunakan untuk pengayakan ukuran besar, 1 in ke atas.

15
 Grizzlies terdiri dari sebuah set bar parallel dengan penangkap pada bagian
ujung.
 Kemiringan bar 20 ² 50 derajat horizontal, tergantung material apa yang
akan diayak.
 Bar terbuat dari baja mangan
 Lebar ayakan biasanya 3 ² 4 ft dengan panjang bar 8 ² 10 ft.
 Biasa digunakan sebelum material dikirim ke crusher untuk memisahkan
partikel kecildari umpan crusher.
 Kapasitas ayakan umumnya 100 ² 150 ton material per luas ft kuadrat per
24 jam jika jarak antar bar 1 in.
 Cara kerjanya : material diumpankan dari bagian atas dan turun. Bagian
oversize keluar melalui bagian ujung dan partikel kecil akan melewati slot
antar bar masuk kedalam hopper yang terdapat dibawahnya

PEMISAHAN UKURAN PARTIKEL


1. Grizzlies yang konstruksinya terdiri dari palang pararel pada jarak yang
cukup digunakan untuk memisahkan produk yang diameternya lebih besar
dari 5 cm.
2. Saringan silinder yang berputar berotasi pada 15‐20 rpm dan dibawah
kecepatan kritis; cocok untuk penyaringan basah atau kering pada rentang
10‐60 mm.
3. Penyaring datar yang bergetar atau dikocok atau dipengaruhi bola yang
melompat‐lompat. Penyaring cenderung bergetar pada 600‐7000
strokes/min dan digunakan untuk 38 μm kebawah meskipun kapasitas turun
dengan tajam dibawah 200 μm. Penyaring reciprocating beroperasi dalam
rentang 30‐1000 strokes/min dan menangani ukuran dibawah 0.25 mm pada
kecepatan yang lebih tinggi.
4. Ayakan berputar beroperasi pada 500‐600 rpm dan cocok untuk rentang 12
mmhingga 50 μm.
5. Pengkategorian udara dipilih untuk ukuran yang bagus karena saringan
dengan 150 mesh dan finer mudah rusak dan lambat.

16
6. Kategori basah kebanyakan digunakan untuk membuat dua rentang produk,
ukuran berlebih dan ukuran kurang, dengan pemisahan umumnya pada
rentang antara 28 dan 200 mesh. Kategori rake beroperasi pada sekitar 9
strokes/min dan ketika melakukan pemisahan pada 200 mesh, dan 32
strokes/min pada 28 mesh. Kandungan padatan tidak kritis, dan overflow
mungkin sebesar 2‐20% atau lebih.
7. Hidrosiklon menangani hingga 600 cuft/min dan dapat memisahkan partikel
dalam rentang 300‐5 μm dari suspensi terlarut. Dalam sebuah kasus, unit
berdiameter 20 in. memiliki kapasitas 1000 gpm dengan pressure drop
sebesar 5psi dan potongan antara 50‐150 μm.

2. VIBRATING SCREEN

Vibrating Screen adalah alat screening yang berbentuk papan berbeda


dengan trammel yang berbentuk seperti tabung / drum. Vibrating Screen terdiri
dari 3 deck / layer screening ( ayakan ).

Untuk pemisahan material dengan ukuran 50 - 90 mesh. Jenis screen ini


bergerak (bergoyang) untuk mempercepat proses pengayakan & mencegah
terjadinya penyumbatan.Kecepatan vibrator / goyangan antara 25-125 rpm.

CARA KERJA

17
Gambar 2.2.D. Contoh Kerja Vibrating Screen

Vibrating Screen berbentuk jajar genjang pada umumnya, dimana vibrating


terdiri dari 3 lapisan.Dimana lapisannya banyak ukuran yang diinginkan mulai
terbesar sampai terkecil. Feed masuk dari atas, kemudian feed diayak sambil
berjalan, feed akan masuk lubang bila ukuran feed sesuai dengan besarnya
ukuran lubang. Feed yang tidak masuk / lolos akan masuk ke lubang ayakan
berikutnya atau keluar dengan sendirinya kemudian dibawa belt conveyor untuk
di recycle.

1. Unbalance, alat ini dilengkapi dengan per, roll, pemberat seingga pada saat
roll berputar akan menimbulkan getaran pada screen.
2. Excentric, alat ini dapat bergetar karena gerakan excentric shaft sehingga
menimbulkan gerakan naik turun.
3. Cam dan Spring, getarannya dikarenakan gerakan berputar dari gear yang
bergerigi yang dihubungkan dengan bagian screen sehingga gerakan
putaran gear diubah menjadi gerakan naik turun.
4. Electromagnetic, alat ini bergetar karena adanya gaya tarik magnet. Magnet
dibuat secara induksi, yaitu dengan mengalirkan listrik pada kumparan
kawat email.

18
Spesifikasi Vibrating Screen :

Vibrating Screen Specification:

Screen Feeder Vibrating Double


ScreenSpec Screen Capacity Power
Type Mesh Opening Frquency Amplitude
(mm) Deck (t/h) (kw)
(mm) (mm) (r/min) (mm)

YK1237 1200x3700 1 4~50 ≤200 10~80 5.5x2 960 4~8

2YK1237 1200x3700 2 4~50 ≤200 10~80 5.5x2 960 4~8

2YK1548 4800x1500 2 3~100 ≤400 30~275 15 870 5~9

3YK1548 4800x1500 3 3~100 ≤400 47~275 15 870 5~9

2YK1848 4800x1800 2 3~100 ≤400 56~330 18.5 870 5~9

3YK1848 4800x1800 3 3~100 ≤400 56~330 18.5 870 5~9

2YK1860 6000x1800 2 3~100 ≤400 65~586 22 870 5~9

3YK1860 6000x1800 3 3~100 ≤400 65~586 22-30 870 5~9

2YK2160 6000x2100 2 3~100 ≤400 81~720 30 730 5~9

3YK2160 6000x2100 3 5~100 ≤400 81~720 30~37 930 7~9

4YK2160 6000x2100 4 5~100 ≤450 66~720 45 740 8

2YK2460 6000x2400 2 3~150 ≤400 150~810 30 730 8

3YK2460 6000x2400 3 5~150 ≤200 450~650 37 740 8

4YK2460 6000x2400 4 5~150 ≤200 450~650 45 740 8

KELEBIHAN DAN KELEMAHAN


Keuntungan :
 Mampu menghasilkan produk yang uniform.
 Perawatan rendah.
 Teknologi terbaru pada vibrating screen yaitu, mudah dibawa kemana –
mana ( portable ) include dengan proses reycyle.
 Papan lubang pada vibrating screen dapat diatur sesuai kebutuhan

Kerugian :

19
 Harga alatnya lebih mahal dari Trommel Screen
 Perawatan Mesin sangat mahal terutama pada motor penggerak ayakan

3. OSCILLATING SCREEN
Oscilating Screen adalah Suatu alat screening yang berbentuk seperti tabung
yang mana hampir mirip seperti trommel screen, dimana didalam tabung
terdapat sikat dan ayakan yang mengikuti bentuk tabung itu sendiri. Oscilating
mengayak dengan cara diputar.

Fraksi yang dipisahkan dalam alat ini ada dua kelompok :


o Pasir dan tanah yang terbawa dari kebun bersama TBS dan
brondolan..Umumnya pabrik telah memiliki Sand Trap Tank (STT) untuk
mengendapkan partikel-partikel yang mempunyai berat jenis yang lebih
besar dari l (satu).Karena waktu pengendapan sangat singkat sehingga tidak
seluruh pasir atau gumpalan tanah terpisahkan, maka proses pemisahannya
dilanjutkan pada ayakan getar.
o Serat atau ampas yang terikut dalam minyak dipisahkan dengan maksud
agar kadar kotoran minyak sesuai dengan standard kualitas.

PRINSIP KERJA
Bahan dimasukkan dari lubang diatas dan oscillator akan berputar kemudian partikel-
partikel yang kecil akan tersaring dan jatuh melewati lubang yang bawah sedangkan partikel
yang besar tidak akan tersaring. Hasil giling ini yang kemudian dimasukkan kedalam
vibrating screener dan mengalami proses pengayakan. Seperti yang dijelaskan
Fellow (1988), pengayakan merupakan pemisahan berbagai campuran partikel
padatan yang mempunyai berbagai ukuran bahan dengan menggunakan ayakan.
Untuk memisahkan bahan-bahan yang telah dihancurkan berdasarkan
keseragaman ukuran partikel-partikel bahan, dilakukan dengan pengayakan
dengan menggunakan ayakan standar.

TUJUAN DARI PROSES PENGAYAKAN INI

20
 Mempersiapkan produk umpan (feed) yang ukurannya sesuai untuk
beberapa proses berikutnya.
 Mencegah masuknya mineral yang tidak sempurna dalam peremukan
(Primarycrushing) atau oversize ke dalam proses pengolahan berikutnya,
sehingga dapat dilakukan kembali proses peremukan tahap berikutnya
(secondary crushing).
 Untuk meningkatkan spesifikasi suatu material sebagai produk akhir.
 Mencegah masuknya undersize ke permukaan.Pengayakan biasanya
dilakukan dalam keadaan kering untuk material kasar dapat optimal sampai
dengan ukuran 10 in (10 mesh). Sedangkan pengayakan dalam keadaan
basah biasanya untuk material yang halus mulai dari ukuran 20 in sampai
dengan ukuran 35 in.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN


1. Kelebihan
 Dapat menghasilkan produk yang uniform dan lebih halus.
2. Kekurangan
 Biaya perawatan tinggi, terutama pada dinamo motor dan sikat.
 Harga lebih mahal dari vibrating screen.

4. Reciprocating Screen
5. TROMEL/REVOLVING SCREEN
Trommel Screen adalah alat screening yang digunakan dalam industri
skala besar terutama pada pertambangan dan juga industri. Trommel Screen
merupakan screening yang berbeda bentuknya dari vibrating screen, bentuknya
mirip tabung ( drum ).

CARA KERJA :

21
Contoh Cara Kerja Trommel Screen
Keterangan :
A. Shovel
B. Input ( Feed )
C. Sikat ( Sweaper )
D. Screening ( Ayakan )
E. Produk Samping
F. Produk Utama

Trommel Screen yang berbentuk seperti tabung besar, dimana tabung


tersebut terdapat lubang – lubang. Trommel Screen terdiri dari input dan
output, dimana feed masuk ke dalam input. Didalam input, feed tersebut
diputar oleh screen dengan kecepatan yang tentukan. Feed yang tidak
diinginkan akan keluar dengan sendirinya melalui lubang yang melalaui output.
Feed yang diinginkan akan masuk dalam penampung / storage kemudian
dialirkan melalui belt conveyor. Feed yang tidak masuk / lolos atau di reycle.

KELEBIHAN & KEKURANGAN


Kelebihan
 Harga lebih murah dari vibrating screen
Kekurangan
 Biaya perawatan tinggi, terutama pada dinamo motor dan sikat
 Tidak dapat menghasilkan produk yang uniform seperti Vibrating.
 Kebutuhan tempat / ruangan relative besar

22
Note:
Trommol berasal dari bahasa jerman yang berarti drum. Trommol Screen
berbentruk silinder yang diletakkan secara horizontal dan digunakan untuk
memisahkan material padat berdasarkan ukurannya. Misalnya, untuk
memisahkan sampah kota seperti kaleng atau padatan lainnya bisa juga untuk
memisahkan berbagai macam ukuran bebatuan yang sudah dihancurkan di
pertambangan.

Misalnya saja, penggalian.Seorang kontraktor biasanya menggunakan alat


pemisah ini untuk memisahkan puing - puing dari lokasi penggalian yang
digolongkan menjadi dua macam.Tanah bagian atas yang dapat dijual kembali
untuk pertanian, perkebunan, atau lokasi perkantoran. Tanah yang sudah di
screen dapat dimanfaatkan sebagai dasar dari dasar bangunan karena
komposisinya yang tidak terkandung bebatuan. Tentu saja proses screen ini
menjadi hal yang menguntungkan bagi kontraktor karena material limbah dapat
dijual kembali dari pada dibuang dan juga belum lagi biaya yang dikeluarkan
untuk transportasi material ke tempat pembuangan.

Dengan konsep yang sama, diterapkan pula untuk proses produksi kompos,
pasir/gravel, by produk penambangan kayu dan limbah kota.

Penggunaan Trommel Screen

23
Penggunaan Trommol Screen untuk pengolahan sampah kota.

Penggunaan trommol screen untuk by produk dari penambangan kayu.

Portable Trommol Screen.

Portabel Trommol Screen adalah jenis trommol screen yang saat ini cukup
populer dan banyak digunakan oleh berbagai instansi. Portable trommol screen
ini sering digunakan pada proses produksi bahan organik dari berbagai macam
limbah.
Kapasitas mencapai 150 ton/ jam
Ukuran Screen dari ½ inch sampai 2 ½ inch.

Kegunaan :

24
o pemisahan individual produk
o produksi tanah lapisan atas
o jerami
o pemisahan gravel dan produk

Keuntungan
o mudah dalam hal transportasi (dapat menggunakan truk)
o kemudahan pengoperasian
o dapat dengan mudah diganti - ganti produk yang akan di screen
o terdapat high discharge conveyor yang memudahkan untuk pembersihan
o kecepatan operasional dapat dengan mudah disetting sesuai kapasitas
o dapat diatur kemiringan dari trommol screen
o dapat dimodifikasi dengan feed hopper

Spesifikasi.

1. Trommol Screen
Diameter 5 ft x panjang 16 ft
Screen dapat di set dengan ukuran mesh yang berbeda
Kecepatan dapat di set
2. Oversize Chute
Digunakan untuk eksternal konveyor
Tahan tubrukan

25
3. Diesel Drive Unit
Power Unit Diesel 25 Hp
4. Hidraulic Power Unit
Di desain dengan berat yang sangat ringan
Mudah di akses
Perawatannya murah dan mudah
5. Discharge Conveyor
Kecepatan dapat di atur
Tingkat discharge tinggi
Transport menggunakan hidraulik fold
Heavy duty belt.
6. Chassis
Tandem axle dual tire
Baut penguat
Kaki hidraulik dapat di set

26
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

1. Secara etimologis, pendidikan kewarganegaraan berasal dari kata “pendidikan”


dan kata “kewarganegaraan”. Pendidikan berarti usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya, sedangkan kewarganegaraan
adalah segala hal ihwal yang berhubungan dengan warga negara.
2. Secara yuridis, pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk
peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah
air.
3. Secara terminologis, pendidikan kewarganegaraan adalah program pendidikan
yang berintikan demokrasi politik, diperluas dengan sumber-sumber
pengetahuan lainnya: pengaruh-pengaruh positif dari pendidikan sekolah,
masyarakat, dan orang tua. Kesemuanya itu diproses guna melatih para siswa
untuk berpikir kritis, analitis, bersikap dan bertindak demokratis dalam
mempersiapkan hidup demokratis berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
4. Negara perlu menyelenggarakan pendidikan kewarganegaraan karena setiap
generasi adalah orang baru yang harus mendapat pengetahuan, sikap/nilai dan
keterampilan agar mampu mengembangkan warga negara yang memiliki watak
atau karakter yang baik dan cerdas (smart and good citizen) untuk hidup dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sesuai dengan demokrasi
konstitusional.
5. Secara historis, PKn di Indonesia awalnya diselenggarakan oleh organisasi
pergerakan yang bertujuan untuk membangun rasa kebangsaaan dan cita-cita
Indonesia merdeka. Secara sosiologis, PKn Indonesia dilakukan pada tataran
sosial kultural oleh para pemimpin di masyarakat yang mengajak untuk
mencintai tanah air dan bangsa Indonesia. Secara politis, PKn Indonesia lahir
karena tuntutan konstitusi atau UUD 1945 dan sejumlah kebijakan Pemerintah
yang berkuasa sesuai dengan masanya.

27
6. Pendidikan Kewarganegaraan senantiasa menghadapi dinamika perubahan
dalam sistem ketatanegaraan dan pemerintahan serta tantangan kehidupan
berbangsa dan bernegara.
7. PKn Indonesia untuk masa depan sangat ditentukan oleh pandangan bangsa
Indonesia, eksistensi konstitusi negara, dan tuntutan dinamika perkembangan
bangs

28
DAFTAR PUSTAKA

Bedjo & Akhyar Zainul. 2009. Pendidikan Kewarganegaraan Civic Education


untuk Perguruan Tinggi. Banjarmasin : Agvenda

Laurentz Alvianne. (2017, Oktober 01). Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan


dalam Mengembangkan Kemampuan Utuh Sarjana atau Profesional. Dipetik
Maret 10, 2019, dari alvianne laurentz
:http://alviannelaurentz.blogspot.com/2018/10/hakikat-pendidikan-
kewarganegaraan.html

Modul. 2016. “Buku Ajar Mata Kuliah Wajib Umum Pendidikan


Kewarganegaraan”. Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan
Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia :
Palembang.
Sarbani. (2012, November 10). Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Vol 2 No 4
Nop 2103. Dipetik Maret 10, 2019,dari academia.edu:
https://www.academia.edu/4067162/jurnal_pendidikan_kewarganegaraan_v
ol_2_no_4_nop_2103

29

Anda mungkin juga menyukai