Anda di halaman 1dari 6

PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN

DALAM MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP RUMAH TANGGA MISKIN


(Studi pada Unit Pelaksana Program Keluarga Harapan
Kecamatan Purwoasri, Kabupaten Kediri)

Dedy Utomo, Abdul Hakim, Heru Ribawanto


Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya, Malang
E-mail: dedddy_oetomo@yahoo.co.id

Abstract: The Implementation of Program Keluarga Harapan in Improving the Life’s Quality
of Rumah Tangga Miskin (Study on Unit Pelaksana Program Keluarga Harapan Kecamatan
Purwoasri Kabupaten Kediri). Programs implemented in the poverty alleviation efforts so far
have not been able to provide a big impact, so far the purpose of national development related
issues of Equalization welfare of society is still a prolonged problem. Therefore, Government
launched a program “Program Keluarga Harapan” to countermeasures the poverty. In relation
with the implementation of “Program Keluarga Harapan” (PKH) that located in Kecamatan
Purwoasri is based of the total of poor household are still high. The procedures used in this study
was descriptive qualitative approach. From the results of the study are known, evaluation of the
implementation in Kecamatan results proves that the “PKH” recipient is decreasing every year.

Keywords: poverty, Program Keluarga Harapan

Abstrak: Pelaksanaan Program Keluarga Harapan dalam Meningkatkan Kualitas Hidup


Rumah Tangga Miskin (Studi pada Unit Pelaksana Program Keluarga Harapan Kecamatan
Purwoasri Kabupaten Kediri). Program-program yang dilaksanakan dalam upaya pengentasan
kemiskinan belum mampu memberikan dampak besar, sehingga tujuan dari pembanguanan
nasional terkait masalah pemerataan kesejahteraan masyarakat masih menjadi masalah
berkepanjangan. Oleh karena itu pemerintah meluncurkan program Program Keluarga Harapan
(PKH) untuk menanggulangi masalah kemiskinan. Berkaitan dengan hal tersebut pelaksanaan
Program Keluarga Harapan yang terdapat di Kecamatan Purwoasri ini didasarkan pada tingginya
jumlah rumah tangga miskin. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif. Hasil
penelitian diketahui, dalam pelaksanaannya pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) yang
dilakukan di Kecamatan Purwoasri bertujuan untuk memberikan bukti nyata dalam pencapaian
tujuan. Hasil Evaluasi membuktikan bahwa penerima PKH setiap tahunnya mengalami penurunan.

Kata kunci: kemiskinan, Program Keluarga Harapan.

Pendahuluan berpendapatan rendah, tidak berpendapatan tetap


Pembangunan erat kaitannya dengan atau tidak berpendapatan sama sekali. Dengan
pemenuhan kebutuhan masyarakat agar tercipta demikian maka pengentasan dan penanggulangan
sebuah kesejahteraan. Dalam mewujudkan kemiskinan yang diupayakan berbagai pihak
sebuah kesejahteraan masyarakat, pemerintah diharapkan dapat mengangkat taraf hidup
harus juga memperhatikan masalah kemiskinan. masyarakat miskin.
Karena kemiskinan merupakan hal yang tidak Kartasasmita (1996, h.241) menyebutkan
dapat dilepaskan dari masalah pemenuhan bahwa kebijakan penanggulangan kemiskinan
kebutuhan hidup. Kesejahteraan masyarakat dapat tertuang dalam tiga arah kebijakan.
dapat diukur dengan kemampuan masyarakat Pertama, kebijakan tidak langsung yang diarah-
memenuhi kebutuhan hidupnya. kan pada penciptaan kondisi yang menjamin
Rendahnya kualitas hidup penduduk miskin kelangsungan setiap upaya penanggulangan
berakibat pada rendahnya tingkat pendidikan dan kemiskinan; kedua, kebijakan langsung yang
kesehatan sehingga dapat mempengaruhi produk- ditujukan kepada golongan masyarakat ber-
tivitas. Dengan kondisi seperti ini menyebabkan penghasilan rendah; dan ketiga, kebijakan khusus
dapat meningkatkannya beban ketergantungan yang dimaksudkan untuk mempersiapkan
bagi masyarakat. Penduduk yang masih berada di masyarakat miskin itu sendiri dan aparat yang
bawah garis kemiskinan mencakup mereka yang bertanggung jawab langsung terhadap kelancaran

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 2, No. 1, Hal. 29-34 | 29


program, dan sekaligus memacu dan memperluas dan penghidupan negrara bangsa yang
upaya penanggulangan kemiskinan. bersangkutan dalam rangka pencapaian tujuan
Program-program yang dilaksanakan dalam akhirnya.
upaya pengentasan kemiskinan selama ini belum Menurut Suryono (2004, h.37) bahwa
mampu memberikan dampak besar sehingga pembangunan merupakan upaya yang dilakukan
sampai saat ini tujuan dari pembanguanan terus-menerus, dilakukan dengan tujuan
nasional terkait dengan masalah pemerataan dan menempatkan manusia pada posisi dan peranan-
peningkatan kesejahteraan masyarakat masih nya secara wajar, yakni sebagai subjek
menjadi masalah yang berkepanjangan. Oleh pembangunan untuk mampu mengembangkan
karena itu dalam rangka penanggulangan dan memberdayakan dirinya sehingga keluar
kemiskinan berbasis rumah tangga, Pemerintah dapat berhubungan secara serasi, selaras, dan
meluncurkan program khusus yang diberi nama dinamis; sedangkan kedalamnya mampu
Program Keluarga Harapan (PKH). Menurut menciptakan keseimbangan.
Dirjen Bantuan dan Jaminan Sosial (Depsos, Menurut Todaro terdapat 3 tujuan dari
2010) PKH dirancang untuk membantu pelaksanaan sebuah pembangunan, yaitu:
penduduk miskin kluster terbawah berupa 1. Meningkatkan ketersediaan serta
bantuan bersyarat. memperluas distribusi kebutuhan dasar
Berkaitan dengan pelaksanaan Program rakyat banyak.
Keluarga Harapan (PKH) banyak daerah-daerah 2. Meningkatkan taraf hidup, antara lain
yang telah tersentuh oleh program ini salah pendapatan meningkat, kesempatan kerja
satunya adalah Kabupaten Kediri. Dari 26 yang cukup, pendidikan yang lebih baik,
kecamatan yang ada di Kabupaten Kediri perhatian yang lebih besar kepada nilai-
terhitung 19 kecamatan telah mendapatkan nilai kebudayaan dan kemanusiaan (dalam
program Keluarga Harapan sedangkan 7 arti kesejahteraan sosial, jasmani, dan
kecamatan yang lain masih dalam proses rohani)
persetujuan Kementerian Sosial (kusuma, 2013) 3. Memperluas pilihan-pilihan sosial
Melihat kenyataan tentang pelaksanaan ekonomi dari perseorangan dan bangsa
PKH di Kabupaten Kediri maka salah satu dengan memberikan kebebasan dari
kecamatan yang telah menjalankan program ini ketergantungan (Todaro, 2004, h.34).
adalah Kecamatan Purwoasri. Di Kecamatan Pada dasarnya pembangunan dilakukan
Purwoasri ini Program Keluarga Harapan telah oleh suatu negara dengan tujuan untuk
mampu berjalan dengan baik. Dari 23 desa yang meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan
tersebar di Kecamatan Purwoasri untuk tahun masyarakatnya secara adil sehingga masyarakat
2013 ini terdapat 528 penerima Program bisa terbebas dari belenggu kemiskinan dan
Keluarga Harapan (Sumber: UPPKH Kecamatan keadaan serba kekurangan.
Purwoasri, 2013). Hal ini dikarenakan bahwa
jumlah rumah tangga miskin relatif cukup 2. Partisipasi
banyak. Banyak pendapat para ahli yang
Tujuan penelitian untuk mengetahui, memberikan pengertian mengenai konsep
mendeskripsikan, dan menganalisis pelaksanaan partisipasi. Menurut I Nyoman Sumaryadi (2010,
Program Keluarga Harapan di Kecamatan h.46) bahwa partisipasi berarti peran serta
Purwoasri Kabupaten kediri. Penelitian ini seseorang atau kelompok masyarakat dalam
diharapkan dapat memberi sumbangan pemikir- proses pembangunan baik dalam bentuk
an kepada pihak terkait dan sebagai referensi pernyataan maupun dalam bentuk kegiatan
bagi pembaca secara umum maupun para dengan memberi masukan pikiran, tenaga,
praktisi akademik khususnya. waktu, keahlian, modal dan atau materi, serta
ikut memanfaatkan dan menikmati hasil -hasil
Tinjauan Pustaka pembangunan.
A. Pembangunan Sedangkan menurut Fasli Djalal dan Dedi
Hakekat dari pembangunan adalah Supriadi, (2001, h.201-202) bahwa partisipasi
pendayagunaan potensi masyarakat semaksimal dapat juga berarti bahwa pembuat keputusan
mungkin dengan jalan partisipasi aktif menurut menyarankan kelompok atau masyarakat ikut
tingkat kemampuan dan ketrampilan yang terlibat dalam bentuk penyampaian saran dan
dimiliki. Menurut Siagian (2003, h.4-6) pendapat, barang, keterampilan, bahan dan jasa.
pembangunan adalah seluruh usaha yang Partisipasi dapat juga berarti bahwa kelompok
dilakukan oleh suatu negara atau bangsa untuk mengenal masalah mereka sendiri, mengkaji
bertumbuh, berkembang, dan berubah secara pilihan mereka, membuat keputusan, dan
sadar dan terencana dalam semua segi kehidupan memecahkan masalahnya.

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 2, No. 1, Hal. 29-34 | 30


3. Sumber Daya Manusia program-program penanggulangan kemiskinan
Menurut Zainun (1993, h.57) terdapat tiga lainnya. Program Keluarga Harapan (PKH)
kata yang terdapat dalam istilah sumber daya memberikan bantuan tunai kepada Rumah
manusia, yaitu: sumber, daya, dan manusia, tak Tangga Sangat Miskin (RSTM), jika mereka
ada satupun yang sulit untuk dipahami. Ketiga memenuhi persyaratan yang terkait dengan
kata itu tentu mempunyai arti dan dengan mudah upaya peningkatan kualitas hidup dalam bidang
dapat dipahami artinya. Secara sederhana dapat pendidikan dan kesehatan.
didefinisikan sebagai daya yang bersumber dari Tujuan utama dari PKH adalah untuk
manusia. Daya ini dapat pula disebut ke- mengurangi kemiskinan dan meningkatkan
mampuan, tenaga, energi, atau kekuatan (power). kualitas sumberdaya manusia terutama pada
Sumber Daya Manusia menurut kelompok masyarakat miskin. Tujuan tersebut
Sedarmayanti (2001, h.27) menyebutkan bahwa sekaligus sebagai upaya mempercepat pencapai-
sumber daya manusia adalah tenaga kerja atau an target MDGs. Dalam pelaksanaannya PKH
pegawai di dalam suatu organisasi yang memiliki tujuan umum dan tujuan khusus.
mempunyai peran penting dalam mencapai Adapun tujuan umum adalah untuk mengurangi
keberhasilan. Sedangkan untuk mencapai angka dan memutus rantai kemiskinan,
keberhasilan tersebut diperlukan sebuah meningkatkan kualitas sumber daya manusia,
sumberdaya manusia yang berkualitas. Salim serta merubah prilaku RTSM yang relative
(1996, h.35) mengemukakan pengertian Kualitas kurang peningkatan kesejahteraan.
Sumber Daya Manusia sebagai sebuah nilai dari Adapun secara khusus, tujuan dari PKH
perilaku seseorang dalam mempertanggung (Pedum PKH 2008, h.12) terdiri atas:
jawabkan semua perbuatannya baik dalam 1. Meningkatkan kondisi sosial ekonomi
kehidupan pribadi maupun kehidupan ber- RTSM;
masyarakat dan berbangsa. Lebih lanjut menurut 2. Meningkatkan taraf pendidikan anak-
Ndraha (1997, h.12) mengatakan bahwa anak RTSM;
pengertian kualitas sumber daya manusia, yaitu: 3. Meningkatkan status kesehatan dan gizi
Sumber Daya Manusia yang berkualitas ibu hamil, ibu nifas, dan anak di bawah
adalah sumber daya manusia yang mampu 6 tahun dari RTSM;
menciptakan bukan saja nilai komparatif, tetapi 4. Meningkatkan akses dan kualitas
juga nilai kompetitif-generatif-inovatif dengan pelayanan pendidikan dan kesehatan,
menggunakan energi tertinggi seperti khususnya bagi RTSM.
intelligence, creativity, dan imagination, tidak Sasaran atau Penerima bantuan PKH
lagi semata-mata menggunakan energi kasar adalah Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM)
seperti bahan mentah, lahan, air, energi otot, yang memiliki anggota keluarga yang terdiri
dan sebagainya. dari anak usia 0-15 tahun dan/atau ibu
hamil/nifas dan berada pada lokasi terpilih.
4. Kemiskinan Penerima bantuan adalah lbu atau wanita
Menurut Sudarwati dalam Kartasasmita dewasa yang mengurus anak pada rumah tangga
(2006, h.22), kemiskinan merupakan masalah yang bersangkutan hal ini dikarenakan agar
dalam pembangunan yang ditandai dengan pemenuhan syarat ini dapat berjalan secara
pembangunan dan keterbelakangan kemudian efektif.
meningkat menjadi ketimpangan. Masyarakat
miskin umumnya lemah dalam kemampuan Metode Penelitian
berusaha dan terbatas aksesnya kepada kegiatan Jenis penelitian yang digunakan adalah
ekonomi tertinggal jauh dari masyarakat lainnya metode penelitian deskriptif dengan pendekatan
yang mempunyai potensi lebih tinggi. Dengan kualitatif. Lokasi penelitian di Kecamatan
menggunakan perspektif yang lebih luas lagi, Purwoasri Kabupaten dan situs penelitian di
David Cox dalam Suharto (2009, h.18-19) UPPKH Kecamatan Purwoasri Kabupaten
membagi kemiskinan kedalam beberapa yaitu Kediri. Data primer diperoleh dengan
kemiskinan yang diakibatkan globalisasi, wawancara. Data sekunder diperoleh dengan
kemiskinan yang berkaitan dengan pembangu- mencari dokumen-dokumen yang sesuai tema
nan, kemiskinan sosial dan kemiskinan penelitian. Adapun yang menjadi fokus
konsekuensial. penelitian adalah: (1) Pelaksanaan PKH di
Kecamatan Purwoasri (2) Faktor pendukung dan
5. Program Keluarga Harapan faktor penghambat pelaksanaan PKH di
Program Keluarga Harapan (PKH) Kecamatan Purwoasri. Analisis data mengguna-
merupakan program penanggulangan kemiskinan kan metode analisis model interaktif yang
dan kedudukan PKH merupakan bagian dari menurut Miles dan Huberman dalam Sugiyono

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 2, No. 1, Hal. 29-34 | 31


(2011, h.247) ada tahapan yang harus dilalui pendamping yang demikian, strategi dalam
yakni: reduksi data, penyajian data, dan menarik mesukseskan pelaksanaan PKH di Kecamatan
kesimpulan. Purwoasri dapat berjalan dengan baik. Sedang-
kan proses sosialisasi yaitu dengan melakukan
Pembahasan sosialisasi secara rutin di rumah ketua kelompok
1. Pelaksanaan Program Keluarga Harapan atau pada salah satu rumah peserta dengan
(PKH) Dalam Meningkatkan Kualitas seorang pendamping sebagai pemberi arahan.
Hidup RTSM di Kecamatan Purwoasri Dengan melakukan musyawarah bersama
Sebagai salah satu program pengentasan keikutsertaan atau partisipasi setiap peserta PKH
kemiskinan yang digulirkan oleh Kementrian maupun pendamping dan aktor tekait dapat
Sosial, Program Keluarga Harapan (PKH) membantu melancarkan pelaksanaanya.
merupakan program bantuan yang baik dalam Dalam pelaksanaannya, Program Keluarga
memberikan konstribusi sebagai upaya menurun- Harapan (PKH) di Kecamatan Purwoasri ini
kan angka kemiskinan. Berkaitan dengan yang menjadi sasaran utama adalah Rumah
Program Keluarga Harapan (PKH), tujuan yang Tangga Sangat Miskin (RTSM) yang sesuai
terdapat dalam pelaksanaan program ini sangat kriteria yang telah ditetapkan yaitu ibu hamil, ibu
jelas dan detail. Adapun tujuan dari pelaksanaan menyusui, memiliki balita dan anak usia sekolah
PKH yaitu sesuai yang tercamtum dalam Pedum setingkat SD/MI,dan SMP/MTs. Berdasarkan
PKH (2008, h.12) yaitu: peraturan perundang-undangan PKH dijalankan
1. Meningkatkan kondisi sosial ekonomi sebagai pelaksanaan dari UU No. 40 Tahun 2004
RTSM; tentang jaminan sosial nasional, UU No. 11
2. Meningkatkan taraf pendidikan anak-anak Tahun 2009 tentang kesejahteraan sosial, Inpres
RTSM; No. 3 Tahun 2010 tentang Rencana Tindak
3. Meningkatkan status kesehatan dan gizi Percepatan Pencapaian Sasaran Program Pro-
ibu hamil, ibu nifas, dan anak di bawah 6 Rakyat, dan Perpres No. 15 Tahun 2010 tentang
tahun dari RTSM; Percepatan Penanggulangan Kemiskinan.
4. Meningkatkan akses dan kualitas Merujuk pada Sistem Jaminan Sosial Nasional
pelayanan pendidikan dan kesehatan, berdasarkan UU No. 40 Tahun 2004 tersebut,
khususnya bagi RTSM. PKH menjadi sebuah model jaminan yang unik.
Hasil penelitian menunjukan bahwa proses Disatu sisi, PKH merupakan bantuan sosial yang
yang menjadi penentu pelaksanaan PKH di dimaksudkan demi mempertahankan kehidupan
Kecamatan Purwoasri salah satunya yaitu adanya dalam pemenuhan kebutuhan dasar terutama
langkah-langkah persiapan pelaksanaan terlebih pendidikan dan kesehatan.
dahulu agar tujuan yang diinginkan tercapai. Besaran bantuan yang diberikan kepada
Proses persiapan Pelaksanaan Program Keluarga peserta PKH berdasarkan skenario besaran
Harapan meliputi proses persiapan pelaksanaan bantuan terdiri dari bantuan tetap, bantuan bagi
mulai dari pemilihan kabupaten/kota oleh BPS RTSM pada usia tertentu, rata-rata bantuan per
(Badan Pusat Statistik), penentukan lokasi RTSM, bantuan minimum per-RTSM, serta
penerima PKH, pemilihan pendamping, dan bantuan maksimum per RTSM. Ada catatan
menentukan peserta PKH. Selain itu, dalam penting bahwa untuk bantuan terkait kesehatan
proses pengumpulan data dan informasi harus berlaku bagi RTSM dengan anak di bawah 6
ada kerja sama antar satuan kerja terkait. Dengan tahun dan/atau ibu hamil/nifas. Besar bantuan ini
adanya kerjasama maka tujuan program akan tidak dihitung berdasarkan jumlah anak. Besar
tercapai sesuai dengan yang diharapkan. bantuan adalah 16% rata-rata pendapatan RTSM
Berkaitan dengan pelaksanaan Program per tahun. Batas minimum dan maksimum
Keluarga Harapan di Kecamatan Purwoasri yaitu adalah antara 15-25% pendapatan rata-rata
dengan membuat strategi dan melakukan RTSM per tahun.
sosialisasi. Adapun strategi pelaksanaan yang Dalam setiap pelaksanaan suatu program
dilakukan oleh pelaksana program yaitu dengan yang menjadi salah satu unsur terpenting adalah
melakukan kunjungan rutin pada setiap RTSM pencapaian sebuah target. Dalam penelitian ini
dan memantau kebutuhan sekolah maupun bardasarkan pernyataan dari pendamping ber-
kondisi Ibu hamil peserta PKH, pemantauan kaitan dengan hal tersebut target yang harus
penggunaan dana setiap kali pencairan agar dicapai dalam pelaksanaan Program Keluarga
sesuai dengan fungsinya, membuat sebuah Harapan (PKH) ini yaitu terbantunya masyarakat
inovasi berupa pengadaan baju PKH bagi para tidak mampu khususnya RTSM dalam me-
ibu ibu PKH, memantau penggunaan kartu PKH menuhi kebutuhan hidup berkaitan dengan
agar sesuai dengan penggunaannya, dan sering pendidikan anaknya dan kesehatan ibu hamil dan
mengadakan rapat koordinasi. Dengan sikap balita. Sampai saat ini pelaksanaan PKH di

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 2, No. 1, Hal. 29-34 | 32


Kecamatan Purwoasri mulai dari pertama kesalahan dalam keikutsertaannya. Selain terkait
pelaksanaan program telah terdapat peningkatan dengan masalah sanksi dalam pelanggarannya,
mulai dari status pendidikan dan status pendamping juga melakukan monitoring kepada
peningkatan gizi ibu hamil dan balita. peserta PKH baik dalam bidang kesehatan
Peningkatan partisipasi masyarakat juga maupun pendidikan.
menjadi salah satu target dalam pelaksanaan Dalam pelaksanaan monitor evaluasi
PKH ini. Untuk meningkatkan partisipasi para pelaksanaan PKH di Kecamatan Purwoasri,
peserta program yaitu dengan meningkatkan beberapa pihak yang ikut serta antara lain BPK,
angka partisipasi wajib belajar bagi peserta didik lembaga pendidikan seperti Unair, Bapeda dan
dan meningkatkan partisipasi kesehatan bagi perwakilan staf UPPKH pusat. Yang paling
para ibu hamil dan balita dengan memeriksakan penting dalam melaksanakan evaluasi harus
keadaan kesehatannya di posyandu maupun didasarkan pada indikator hasil dan dampak yang
bidan desa. Jika partisipasi masyarakat tinggi diberikan oleh program. Berdasarkan hasil
maka secara tidak langsung akan berpengaruh penelitian, program ini telah mampu membantu
pula pada peningkatan kualitas hidupnya. Oleh mengurangi kebutuhan hidup RTSM. Tidak
karena itu dengan adanya partisipasi atau peran hanya itu jumlah peserta PKH juga mengalami
serta masyarakat dalam pelaksanaan PKH ini penurunan penerima program yang pada awal
akan dapat meningkatkan pembangunan yang pelaksanaan 692 peserta dan pada tahun 2013
pada akhirnya dapat mensejahterakan masyarakat berkurang menjadi 528 peserta saat ini. Secara
khususnya masyarakan miskin. tidak langsung hal ini membuktikan pelaksanaan
Hasil dari evaluasi pelaksanaan Program PKH di Kecamatan purwoasri mampu memberi-
Keluarga Harapan (PKH) bertujuan untuk kan hasil yang baik dengan berukurangnya
memberikan bukti nyata dalam pelaksanaan peserta PKH sebanyak 164 peserta walaupun
program terkait dengan pembiayaan maupun hasil ini dirasa masih belum signifikan me-
pencapaian tujuan. Dengan mengetahui hasil dari ngurangi angka kemiskinan yang ada. Dengan ini
pelaksanaan PKH dalam beberapa tahun ini dapat di katakan bahwa program PKH ini juga
maka pendamping akan dapat mengetahui memberikan konstribusi dalam memberikan
apakah pelaksanaannya sudah berjalan dengan bantuan pemenuhan kebutuhan hidup terutama
baik atau belum. Seperti yang dijelaskan oleh dalam hal kesehatan dan pendidikan anak. Oleh
pendamping PKH di Kecamatan Purwoasri karena itu, diharapkan dengan adanya program
bahwa dalam melakukan evaluasi, sebelumnya yang masih berjalan sampai saat ini, nantinya
dilakukan monitoring terhadap pelaksanaanya di rumah tangga miskin yang menjadi sasaran
wilayah PKH berlakukan,dari situ didapatkan utama dapat berkurang.
beberapa beberapa hal yaitu perubahan kondisi
jika dilihat dari sebelum menerima dan sesudah 2. Faktor pendukung dan penghambat dari
menerima program, adanya anggapan bahwa pelaksanaan Program Keluarga Harapan
penerima PKH mau melakukan dan memenuhi di Kecamatan Purwoasri
komitmennya karena takut dengan adanya sanksi Pelaksanaan Program Keluarga Harapan
yang diberikan. Dan juga kurang pahamnya tidak terlepas dari adaya faktor pendukung.
masyarakat terhadap sanksi yang disosialisasikan Dalam penelitian ini faktor pendukung program
menyebabkan munculnya masalah yaitu ini yaitu adanya koordinasi yang bagus dari aktor
penggunaan kartu yang ditidak sesuai atau yang terlibat. Aktor tersebut meliputi perangkat
melanggar kesepakatan. Jika kesepakatan di- desa, di bidang pendidikan yaitu guru/wali kelas
langgar oleh peserta PKH maka sanksi yang yang harus melakukan absensi rutin agar
diberikan yaitu pemotongan uang pada saat partisipasi siswa dalam kegiatan belajar
pencairan. Inilah memang seharusnya yang mengajar dapat terpantau, sedangkan di bidang
dilakukan bagi peserta yang melanggar kesehatan yaitu bidan desa yang berada didesa
komitmen karena PKH merupakan bantuan lokasi peserta PKH menetap. Perwakilan bidan
bersyarat yang menyaratkan bagi RTSM untuk desa harus selalu memantau perkembangan
mematuhi peraturan yang sudah menjadi kondisi kesehatan dan gizi dari ibu hamil, ibu
kesepakatan bersama. nifas, dan balita ketika melakukan posyandu.
Oleh karena itu, sebuah monitoring yang Dengan adanya partisipasi dari pihak-pihak
dilakukan oleh para pendamping sangatlah terkait maka program ini akan berjalan dengan
penting agar dalam pelaksanaannya di baik. karena itu dukungan dari berbagai aktor
Kecamatan Purwoasri, PKH dapat berjalan inilah yang diharapkan nantinya akan lebih
sesuai dengan tujuan. Pemberian sanksi yang mampu meningkatkan kualitas hidup RTSM.
tegas dapat memberikan efek jera maupun rasa Selain itu, faktor pendukung pelaksanaan
takut kepada RTSM untuk tidak melakukan program adalah dukungan finansial yang men-

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 2, No. 1, Hal. 29-34 | 33


cukupi sehingga dapat menentukan kesuksesan ajaran baru salah seorang anak RTSM yang
tujuan. Dalam pelaksanaan PKH, proses mana sudah didaftarkan SD tapi ketika didata
pembayaran atau pendanaan merupakan hal oleh pendamping, data tersebut tidak sesuai.
terpenting sebagai penentu keberhasilan. Beberapa diantara mereka masih menggunakan
Disamping itu pendanaan menjadi hal penting data lama ebagai data baru agar peserta PKH
sehingga diperlukan pengelolaan maupun tetap mendapatkan uang tunai lebih besar.
pengawasan yang baik agar dalam pendanaannya Karena dalam pelaksanaanya bantuan untuk
sesuai dengan ketentuan.Oleh karena itu dengan balita dan SMP lebih besar daripada untuk SD.
anggaran yang cukup, pelaksanaan program
keluarga harapan ini dapat berjalan dengan baik Kesimpulan
dan pada akhirnya kualitas hidup RTSM sebagai Dari penelitian yang telah dilakukan
tujuan program dapat meningkat. peneliti tentang pelaksanaan Program Keluarga
Sedangkan penelitian diketahui bahwa Harapan (PKH) dalam meningkatkan kualitas
bahwa faktor penghambat merupakan sebuah hidup RTSM maka dapat disimpulkan bahwa
acuan bagi pelaksanaan program sebagai hasil target pelaksanaan Program Keluarga Harapan
evaluasi. Adapun yang menjadi faktor peng- (PKH) di Kecamatan Purwoasri yaitu terbantu-
hambat dalam pelaksanaan PKH ini yaitu kurang nya masyarakat tidak mampu khususnya RTSM
pahamnya RTSM terhadap sanksi yang di- dalam memenuhi kebutuhan hidup berkaitan
berikan. Hal ini dibuktikan dengan penggunaan dengan pendidikan anaknya dan kesehatan ibu
kartu PKH diluar fungsi yaitu digunakan sebagai hamil dan balita. Hasil Evaluasi membuktikan
kartu jaminan. Sehingga ketika melakukan bahwa penerima PKH mau melakukan dan
pencairan peserta PKH mengalami kesulitan memenuhi komitmennya dikarenakan takut
pada saat pencairan dana. dengan adanya sanksi yang diberikan.
Selain itu bahwa faktor penghambat yang Berdasarkan data yang ada diketahui bahwa
ada dalam pelaksanaan PHK di Kecamatan setiap tahun nya peserta PKH mengalami
Purwoasri yaitu adanya data yang tidak benar. penurunan. Terbukti dengan menurunnya
Hal ini dikarenakan peserta RTSM melakukan jumlah peserta PKH dari 692 pada tahun 2009
pemalsuan data pada saat verifikasi. Adapun dan menurun dari tahun ketahun sampai pada
pemalsuan data ini terjadi misalnya ketika tahun tahun 2013 ini dengan jumlah 528.

Daftar Pustaka
Emil, Salim. (1996) Aspek Sikap Mental dalam Manajemen SDM. Jakarta, Ghalia Indonesia.
Fasli Jalal dan Dedi Supriadi. (2001) Reformasi Pendidikan dalam Konteks Otonomi Daerah.
Yogyakarta, Adicita.
Kartasasmita, Ginandjar. (2006) Pembangunan untuk Rakyat: Memadukan Pertumbuhan dan
Pemerataan. Jakarta, Pustaka Cakra.
Pedoman Umum Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) tahun 2008. Jakarta, Kementrian
Sosial RI.
Kusuma Hadi. (2013) Ribuan Warga Sangat Miskin di Kabupaten Kediri Belum Merasakan
Program PKH. [Internet] Available from: <http://www.andikafm.com/news/detail/4493/1>
[Accessed: 7 Juni 20013].
Ndraha, Taliziduhu. (1999) Pengantar Teori Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta, Rineka
Cipta.
Sedarmayanti (2001) Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung, Mandar Maju.
Siagian, Sondang P. (2003). Administrasi Pembangunan, Konsep, Dimensi dan Strateginya. Jakarta,
Gunung Agung.
Sugiyono (2011) Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung, Alfabeta.
Suharto, Edi. (2005) Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, Kajian Strategis
Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial. Bandung, Refika Aditama.
Sumaryadi, I. Nyoman. (2010) Sosiologi Pemerintahan. Dari Perspektif Pelayanan, Pemberdayaan,
Interaksi, dan Sistem Kepemimpinan Pemerintahan. Indonesia. Jakarta, Ghalia Indonesia.
Suryono, Agus. (2004) Pengantar Teori Pembangunan. Malang, UM Press.
Todaro, Michael, P. (2004) Pembangunan Ekonomi Dunia ke-3 Jilid1 Edisi 8. Jakarta, Erlangga.
Zainun, Buchori. (1993) Manajemen Sumber Daya Manusia, Cet. II. Jakarta, Gunung Agung.

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 2, No. 1, Hal. 29-34 | 34

Anda mungkin juga menyukai