Ochy Dokumen Dari Atoewl
Ochy Dokumen Dari Atoewl
PENDAHULUAN
membangun kemampuan baru dari pelaku usaha. Sehingga setiap bentuk usaha
dihasilkan serta harus lebih fleksibel. Perusahaan akan mampu bersaing apa
perusahaan.
keuntungan secara efisien dan efektif (Sambudi, 2010). Menurut Ikatan Akuntansi
analisis rasio (Jumingan, 2006). Dari beberapa tehnik tersebut, analisis rasio
banyak digunakan untuk menilai kinerja perusahaan baik oleh investor maupun
1
2
operasi dimasa lalu dan membantu menggambarkan tren pola perubahan tersebut,
untuk kemudian menunjukkan rasio dan peluang yang melekat pada perusahaan
yang bersangkutan. Bagi investor ada tiga rasio keuangan yang dominan
digunakan, yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio profitabilitas (Fahmi,
profitabilitas dengan indikator rasio return on asset (ROA). Rasio return on asset
(ROA) merupakan rasio yang digunakan untuk meramal apakah perusahaan dapat
memberikan keuntungan dari keseluruhan aset yang dimiliki. Atas dasar penulisan
tersebut penulis tertarik untuk menggunakan rasio return on asset (ROA) dalam
Struktur aset pun menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja
perusahaan. Aktiva atau aset adalah segala sumber daya dan harta yang dimiliki
memiliki dua jenis aktiva yaitu aktiva lancar dan aktiva tetap kedua unsur aktiva
ini akan membentuk struktur aktiva. Struktur aktiva juga disebut struktur aset atau
struktur kekayaan, struktur aktiva suatu perusahaan akan tampak pada sisi kiri
adalah komposisi relatif aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan. Dalam
perbandingan antara aktiva tetap dan total aktiva. Hasil penelitianya menunjukkan
3
bahwa struktur aset tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Sartono dalam
Nasution (2012). Menyatakan bahwa aset atau struktur aset adalah perbandingan
antara aktiva tetap dan total aktiva. Hasil penelitianya menunjukkan secara parsial
hutang maka nilai perusahaan akan semakin tinggi pula. Namun penggunaan
Bambang (2011:23). Loyalitas investor juga menjadi daya tarik tersendiri bagi
proses produksi perusahaan yang pada akhirnya dapat menghasilkan laba yang
maksimal. Sesuai dengan pecking order theory, perusahaan dengan laba yang
masa yang akan datang. Dengan melakukan investasi, berarti investor mengalihkan
dana yang dimiliki sekarang dan mengalihkan dana tersebut untuk berinvestasi.
depan dari investasi yang dipilih, walaupun pada dasarnya kondisi suatu investasi
Berinvestasi bisa dilakukan pada beberapa pilihan, baik itu pada aset riil
ataupun pada aset finansial. Pada setiap pilihan investasi tersebut pasti terdapat risiko
memilih pilihan investasi sesuai dengan risiko dan keuntungan yang ingin diperoleh.
Semakin tinggi tingkat risiko yang ditanggung, maka investor akan mengharapkan
tingkat keuntungan yang tinggi pula. Sebaliknya jika risiko yang ditanggung rendah,
perusahaan tersebut atau mencari alternatif lain. Apabila kinerja perusahaan baik
maka nilai usaha akan tinggi. Dengan nilai usaha yang tinggi membuat para
terjadi kenaikan harga saham. Atau dapat dikatakan bahwa harga saham
merupakan fungsi dari nilai perusahaan. Dalam hal ini saham pada perusahaan
makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia menarik minat
keuntungan maka setiap pemegang saham berhak atas pembagian laba yang
2012: 38).
yang paling sering digunakan sebagai dasar peneliti menemukan adanya masalah
mengalami return yang rendah selama tiga tahun yang disebabkan oleh banyak
tidak konsisten, maka dari itu peneliti tertarik melakukan penelitian kembali
penelitian ini, permasalahan yang akan dibahas dalam proposal ini dapat
Periode 2011-2016?
2011-2016?
1.3 TujuanPenelitian
2011-2016.
7
Hasil dari penelitian ini, diharapkan memiliki manfaat secara teoritis dan
praktis.
yang akan di ambil dari pengaruh struktur aset yang dapat digunakan
LANDASAN TEORI
untuk meneliti lebih lanjut pengaruh struktur aset dan loyalitas investor terhadap
dalam penelitian ini yaitu enam tahun, yaitu mulai dari tahun 2008-2013.
terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan total populasi 143 perusahaan. Sampel
analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil penelitian ini
dan harga pasar saham perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia dengan uji
f dan uji t. hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan antara
8
9
secara purposive sampling dari perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2010. Uji asumsi klasik dan regresi linier
berganda dilakukan dengan menggunakan alat uji SPSS versi 20.0. Hasil
investor berinvestasi maka diberi secor satu (1) dan jika tidak maka secor nol (0)
degan membandingkan nilai t hitung dan t tabel degan nilai sig < 0,05 hasil
Indonesia (BEI) bertujuan untuk menguji pengaruh struktur aset dan struktur
positif dan signifikan terhadap return on aset. Secara parsial struktur aset
theorysebagai variabel control yaitu struktur aset dan kinerja perusahaan. Dalam
(Yuliyanti, 2010).
Periode tahun yang digunakan dalam penelitian ini adalah empat tahun, yaitu
mulai dari tahun 2010-2013. Penelitian ini merupakan ex post facto dengan
yang menjadi sampel penelitian tehnik analisis data yang digunakan regresi linier
positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan dengan nilai koefisien 3,283
dan signifikan sebesar 0,001. (1) Struktur aset berengaruh terhadap kinerja
perusahaan dengan koefisien 0,087 dan signifikan sebesar 0,931. Penelitian ini
dibuktikan kembali dengan F hitung sebesar 6,665 dan nilai signifikan 0,000.
San dan Heeng (2011). Menyatakan bahwa bagi perusahaan skala besar
struktur aset hanya berpengaruh terhadap ROC dan EPS, sedangkan bagi
operating margin, bagi perusahaan skala kecil struktur aset hanya berpengaruh
struktur aset terhadap kinerja perusahaan. Populasi dari penelitian ini adalah
(Dessy, 2008). Kinerja juga merupakan hal yang penting yang harus di capai
penilaian kinerja perusahaan dapat dilihat dari segi perubahaan harga saham.
Nilai perusahaan akan tercermin dari harga sebelumnya (Famali (2007) dalam
Dessy (2008).
dan dalam memenuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya dan
agar membedakan hasil dan tindakan yang diinginkan. Standar perilaku dapat
anggaran
rugi (laba dan penjualan) dan neraca (aset dan ekuitas). Rasio profitabilitas
2011).
jumlah dan jenis aktiva yang dimilikinya. Hal ini berdasarkan pada berbedaan
jenis operasi atau usaha yang dilakukan oleh setiap perusahaan. Dalam
mengelola aktiva atau aset yang dimiliki oleh perusahaan seorang manajer
dapat berupa aktiva yang digunakan dalam jangka panjang yaitu aktiva tetap
maupun aktiva yang digunakan dalam jangka pendek yaitu aktiva lancar.
ekomomik yang dimiliki oleh suatu kesatuan usaha atau perusahaan yang
harga perolehannya atau nilai wajarnya harus diukur secara objektif. Menurut
kas, persediaan, aktiva tetap, aktiva yang tak berwujud dan lain-lain”.
sarana yang dimiliki oleh suatu perusahaan yang harus dikelola dengan baik
yang berbeda-beda dalam hal jumlah dan jenis aktiva yang dimilikinya. Hal
ini berdasarkan pada perbedaan jenis operasi atau jenis usaha yaang dilakukan
oleh tiap perusahaan. Dalam mengelola aktiva atau aset yang dimiliki oleh
bagian yaitu:
a. Aktiva Lancar
untuk dijadikan uang tunai, dijual atau digunakan pada periode berikut.
15
1. Kas, yaitu berupa uamg tunai dan alat pembayaran lain yang
surat –surat hutang, dan saham perusahaan lain yang dibeli untuk
neraca.
pihak lain, tetapi pengeluaran tersebut belum menjadi biaya atau jasa
dari pihak lain yaitu belum dinikmati oleh perusahaan pada periode
16
b. Aktiva tetap
dalam arti unsur umur ekonomisnya lebih dari satu tahun atau satu kali
lagi.
maka aktiva tetap juga dibagi kedalam empat kategori seperti yang
perusahaan
ada yang digabung jadi satu ada juga yang membagi-bagi menurut
kelompok-kelompok tertentu.
c. Aktiva Lain-Lain
kategorikan pada harta atau aset di atas baik dalam bentuk aset tetap, aset
investasi, aset tak berwujud dan aset lancar. Contoh: Mesin rusak, uang
jaminan, harta yang masih dalam proses kepengurusan yang sah, dan
lain-lain.
alokasi dana untuk masing masing komponen aktiva, baik dalam aktiva
bahwa struktur aset merupakan perbandingan antara aktiva tetap dan total
bukti hubungan yang positif antara hutang jangka panjang dan hubungan
antara struktur aset jangka panjang dan utang jangka pendek. Pada
itu, perusahaan yang sebagaian besar dari aktivanya adalah aktiva lancar
modal yang bersifat permanen, yaitu modal sendiri. Sedangkan modal asing
Loyalitas adalah salah satu hal yang tidak dapat dibeli dengan uang.
Pengertian loyalitas adalah the quality of being loyal. Jika diartikan secara
bebas, pengertian loyalitas adalah mutu dari sikap setia (loyal). Sementara
19
panjang.
komoditas, reksa dana, futures valuta asing, emas perak dan sebagainya.
sebagai berikut :
b. Risk medium investor tipe ini cenderung akan memilih resiko secara
c. Risk taker ini adalah jenis investor yang berani mengambil resiko.
Investor jenis ini sama sekali tidak takut kehilangan seluruh uangnya.
pihak baik perorangan ataupun lembaga yang berasal dari dalam negeri
pendek.
2013 jumlah investor sekitar 3000, pada tahun 2014 sebanyak 363.000
orang investor, tahun 2015 sebanyak 4561 investor dan pada tahun
pertahun hanya 20%. Data ini diproleh dari wibsite Bursa Efek
21
dan loyalitas investor terhadap kinerja perusahaan, maka penelitian ini perlu
dilakukan untuk menguji kembali pengaruh antara struktur aset dan loyalitas
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel
Gambar 2.1
Model Penelitian
Struktur asset H1
(X1)
Kinerja perusahaan
(Y)
H2
Loyalitas investor
(X2) H3
Keterangan:
22
: Pengaruh Parsial
: Pengaruh Simultan
struktur aset dan loyalitas investor terhadap kinerja perusahaan (Studi kasus pada
perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di bursa efek Indonesia Periode
2011-2016).
Perushaan yang mempunyai aktiva tetap jangka panjang lebih besar, maka
3,283 dan signifikan sebesar 0,001. San dan Heeng (2011). Hasil
kinerja perusahaan.
23
sehingga investor pun terkena dampak langsung dari baik buruknya kinerja
dan kinerja yang buruk akan menyebabkan kerugian bagi investor. Bagi
perusahaan
METODOLOGI PENELITIAN
yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari,
(Sugiyono, 2011:39).
Varibel bebas dalam penelitian ini terdiri dari, struktur aset (X1),
25
27
:152).
1. Struktur Aset
Struktur Aktiva atau Fixed Asset Ratio (FAR) dan dikenal juga
2005:173).
rumus:
𝐹𝑖𝑥 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡
𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 𝑡𝑎𝑛𝑔𝑖𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑦 = x 100
Total aset
Ket :
2. Loyalitas Investor
3. Kinerja Perusahaan
Laba Bersih
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡 = x 100%
Total Aset
bertujuan untuk mengetahui pengaruh struktur aset dan loyalitas investor terhadap
3.3.1 Populasi
Populasi adalah jumlah dari semua obyek dari individu yang akan diteliti,
(BEI) periode 2011-2016. Adapun jumlah populasi dari penelitian ini yaitu
Indonesia.
Tabel 3.1
Populasi perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI
periode tahun 2011-2016.
3.3.2 Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin diteliti oleh peneliti.
yang dimiliki oleh populasi tersebut sehingga sampel merupakan bagian dari
No Keterangan Jumlah
1 Perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di 18
Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011-2016.
2 Perusahaan makanan dan minuman yang tidak (10)
menerbitkan laporan keuangan tahun 2011-2016.
3 Perusahaan yang delisting (2)
Sampel 6
Sumber :www.idx.co.id
31
Tabel 3.3
Daftar Perusahaan Yang Menjadi Sampel Dalam Penelitian
a. Data Kuantitatif
b. Data Kualitatif
Disebut sebagai data kualitatif karena data yang terkumpul dan alat
a. Data Primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada
(Sugiyono, 2016).
Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan adalah data skunder
diperoleh dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan alamat
www.idx.co.id
dari sumber-sumber yang tersedia yaitu data sekunder yang dapat diperoleh dari
alat analisis dengan aplikasi SPSS, dipilih karena dapat menyimpulkan secara
atau keadaan, fenomena, dengan kata lain hanya melihat gambaran secara
umum dari data yang didapatkan. Data yang disajikan deskriptif biasanya
dalam bentuk ukuran pemusatan data juga dapat disajikan dalam bentuk
berikut:
Y= a+β1X1+β2X2+e
Dimana :
Y = Kinerja Perusahaan
X1 = Struktur Aset
X2 =Loyalitas Investor
a = Konstanta
Sebelum dilakuan Uji Asumsi, terlebih dahulu harus dipenuhi syarat uji
1. Uji Normalitas
Smirnov (K-S)>0,05.
a. Jika nilai sig (2-tailed) > 0,05 maka distribusi data normal.
b. Jika nilai sig (2-tailed) < 0,05 maka distribusi data tidak normal.
2. Uji Multikoleniaritas
nilai VIF dibawah angka 10 dan nilai tolerance diatas angka 0,1.
35
4. Uji Heteroskedastisitas
5. Uji Autokorelasi
menunjukan hubungan dua atau lebih variabel yang berbeda maka “autokorelasi”
menunjukan hubungan antara nilai-nilai yang berurutan dari variabel yang sama
suatu model regresi linear terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada
Autokorelasi timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu
observasi ke observasi lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data runtun waktu
(time series). Cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya
autokorelasi antara lain dengan Uji Durbin-Watson (DW test) (Ghozali, 2009).
HA : ada autokorelasi (r ≠ 0)
1. Bila nilai DW antara batas atas atau upper bound (du) dan (4-du) maka
2. Bila nilai DW lebih rendah dari batas bawah atau lower bound (dl)
positif.
3. Bila nilai DW lebih besar dari (4-dl) maka koefisien < 0, berarti ada
autokorelasi negatif
X –μ
t=
s
√n
Ket :
t : Nilai t hitung
Hipotesis nol (Ho) yang hendak diuji adalah suatu parameter (bi)
Nilai t hitung< t tabel dan nilai signifikansinya > 0,05 maka artinya
Apabila nilai t hitung> t tabel dan nilai signifikansinya < 0,05 maka
S12
F=
S22
Ket:
F = Nilai F hitung
Hipotesis nol (H0) yang hendak di uji adalah apakah sebuah parameter
Nilai F hitung< F tabel dan nilai signifikansinya > 0,05 maka artinya Ha
dan (X2) secara bersama sama dan disebanding degan variasi total Y.
Jika selain (X1) dan (X2) semua variabel diluar model yang diwadahi
berarti seluruh variasi (Y) dapat dijelaskan oleh variabel penjelas yang
upaya mengembangkan pemodal lokal yang besar dan solid untuk menciptakan
pasar modal Indonesia yang stabil. Sejarah bursa efek Indonesia berawal dari
berdirinya bursa efek di Indonesia pada abad ke-19 pada tahun 1912, dengan
bantuan pemerintah kolonial Belanda dan bertempat di Batavia yang saat ini
bernama Jakarta. Bursa Batavia sempat ditutup selama perang dunia I dan
dibuka kembali pada 1925. Selain bursa Batavia pemerintah Belanda juga
bursa ini dihentikan lagi ketika terjadi pendudukan kekuasaan oleh tentara
Jepang di Batavia.
Pada tahun 1952 tujuh tahun setelah Indonesia merdeka, Bursa saham
nasionalis pada tahu 1956. Tidak sampai 1977, bursa saham kembali dibuka
38
41
pertambangan, sektor industri dasar kimia, sektor aneka industri, sektor industri
peralatan rumah tangga. Dalam hal ini penulis hanya membahas subsektor
Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2011-2016 yang mana merupakan sampel
ini didirikan pada tahun 1959. Perusahaan ini menghasilkan berbagai macam-
macam bahan makanan. Pada tahun 1959, almarhum Tan Pia Sioe mendirikan
jagung dengan nama Perusahaan Bihun Cap Cangak Ular di Sukoharjo, Jawa
Tengah. Sampai hari ini, kultur manajemen yang erat seperti sebuah keluarga
adalah salah satu nilai yang terus dipertahankan oleh generasi ketiga dari sang
pendiri.
42
terus tumbuh, PT Tiga Pilar Sejahtera didirikan pada tahun 1992 dan menjadi
sertifikat ISO 9001:2002, HACCP, dan sertifikasi Halal. Standar produksi yang
tinggi dan jaringan distribusi yang luas memperkuat PT Tiga Pilar Sejahtera
undag Penanaman Modal Asing No. 1 tahun 1967 yang telah diubah
tanggal 15 Juni 1970 dari Abdul Latief, SH, notaris di Jakarta. Akta
surat Keputusan No. J.A 5/75/9 tanggal 26 April 1971. Perusahaan dan
pabriknya berlokasi di Bekasi Timur dan mulai beroperasi sejak tahun 1933.
Kegiatan utama perusahaan yaitu memproduksi dan menjual bir pilsener dan
bir hitam dengan merek "Anker", "Carlsberg", "Sam Miguel", "Kuda Putih",
"San Mig Light", "sodaku", dan "Soda Ice". Komisaris Utama PT. Delta
Djakarta, Tbk bernama Ir. Tubagus Muhammad Rais dan direktur utama
90% pada PT. Jangkar Delta Indonesia yang bertindak sebagai distributor
per saham telah dicatat di Bursa Efek Jakarta yang kini Bursa Efek
Akta Notaris Benny Kristianto, S.H., No. 228 dan disahkan oleh Menteri
Februari 1992. Ruang lingkup kegiatan perusahaan terdiri dari antara lain
penawaran umum 21,0 juta saham baru kepada masyarakat dengan harga
penawaran sebesar Rp. 6200 per saham. Pada tahun 1997, jumlah modal
Perusahaan PT. Mayora, Tbk didirikan dengan Akta No. 204 tanggal 17
Februari 1977 dari Poppy Savitri Parmanto, S.H., pengganti dari Ridwan
usaha dalam bidang industri, perdagangan serta agen / perwakilan. Saat ini
biscuit dan menjualnya di pasar lokal serta pasar luar negeri. Perusahaan
mulai menjalankan usahanya secara komersial pada bulan Mei 1978. Kantor
pusat perusahaan terletak di Gedung Mayora, Jl. Tomang Raya No. 21-23
umum atas 3.000.000 saham perusahaan seharga Rp. 1000 per saham
karet remah yang bermarkas di Jakarta, Indonesia dengan lokasi pabrik yang
Tbk adalah kopi, remah-remah karet, ketela pohon (chip dan butir), coklat,
Kencana, menghasilkan kopi, lada hitam dan vanili dengan satu pabrik
getah remah, dengan satu pabrik di palembang; dan PT Hotel Rama Palace
sebagai hotel bintang tiga dengan 148 ruangan di kuta labuh, Bali. kira-kira
46
itochu 20% andil dan 10% andil untuk PT Citra Buana Tunggal Perkasa
Sejarah PT. Sekar Laut, Tbk. berawal dari sebuah usaha di bidang
PT. Sekar Laut, Tbk. didirikan pada 19 Juli 1976 dalam bentuk
Laut, Tbk. selalu menekankan diri untuk dapat memberikan nilai tambah
potensi alam agar kontinuitas bahan dapat dijaga. Seluruh makanan yang
47
kami produksi 100% terbuat dari bahan alami dan diproses secara higienis
tumbuhan dan hewan hidup di lingkungan yang subur, makmur serta kaya
akan budaya. Tanah Indonesia yang subur menghasilkan sayuran dan buah-
buahan terbaik. Lautan Indonesia pun juga terkenal kaya akan ragam ikan
oleh perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa
Tabel 4.1
NO Kode Return On Aset
Emiten 2011 2012 2013 2014 2015 2016
1 AISA 0.042 0.066 0.069 0.006 0.015 0.016
2 DLTA 0.218 0.286 0.310 0.289 0.185 0.212
3 ICBP 0.136 0.129 0.094 0.060 0.026 0.037
4 MLBI 0.452 0.509 0.657 0.470 0.240 0.431
5 MYOR 0.073 0.089 0.104 0.398 0.112 0.104
6 SKLT 0.028 0.032 0.000 0.050 0.104 0.453
Data yang sudah diolah
Berdasarkan table 4.1 diatas dapat dilihat bahwa return on asset (ROA) yang
tertinggi pada tahun 2013 yaitu pada perusahaan MLBI sebesar 0,657 sedangkan
48
return on asset (ROA) yang terendah pada perusahaan SKLT yaitu sebesar 0,00
Tabel 4.2
Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa struktur aset yang tertinggi pada
tahun 2014 yaitu pada perusahaan MLBI sebesar 0,720 dan struktur aset yang
terendah pada perusahaan SKLT yaitu sebesar 0,039 pada tahun 2015.
Tabel 4.3
Kode Loyalitas Investor
Emiten
No 2011 2012 2013 2014 2015 2016
1 AISA 1 1 0 1 0 0
2 DLTA 1 1 1 1 1 1
3 ICBP 0 0 0 0 0 0
4 MLBI 1 0 1 1 0 0
5 MYOR 1 1 1 0 1 0
6 SKLT 1 1 1 1 1 1
Jumlah 5 4 4 4 3 3
Berdasarkan table 4.3 diatas dapat dilihat bahwa loyalitas investor setiap
yang setiap tahunnya yang terjadi loyalitas investor pada perusahaan DLTA dan
SKLT dan tidak terjadi loyalitas investor pada perusahaan ICBP, SPDN.
Tabel 4.4
Descriptive Statistics
a. variabel struktur aset (X1) menunjukkan nilai minimum sebesar 0,039 dan
nilai maximum sebesar 0,720 dengan nilai rata-rata sebesar 0,2987 dan
Std. Deviation sebesar 0,17956. Nilai Std. Deviation lebih besar dari pada
nilai mean 0,17956>0,2987 maka dapat dikatakan bahwa data ini baik
untuk diolah.
nilai maximum sebesar 1,00 dengan nilai rata-rata sebesar 0,6111 dan Std.
Deviation sebesar 0,49441. Nilai standar deviation lebih besar dari nilai
mean 0,49441>0,6111 maka data ini dapat dikatakan baik untuk diolah.
dan nillai maximum sebesar 0,657 dengan nilai rata-rata 0,1806 dan Std.
Deviation sebesar 0,17405. Nilai mean lebih kecil dari std . Deviation
50
diolah.
Tabel 4.5
Hasil Uji regresi linier berganda
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
a. Dependent Variable: Y
Adapun model regresi yang terbentuk berdasarkan table 4.5 adalah sebagai
berikut:
Y=0,014+0,455X1+0,050X2
Berdasarkan pada hasil koefisien regresi linier diatas memiliki makna sebagai
berikut:
a. Nilai konstanta adalah positif 0,014 mengandung arti bahwa apabila nilai
b. Nilai koefisien regresi 0,455 artinya ketika nilai variabel struktur aset (XI)
naik satu satuan, maka akan meningkatkan nilai kinerja prusahaan (Y)
c. Nilai koefisien 0,050 artinya ketika nilai variabel loyalitas investor (X2)
Smirnov (K-S)>0,05.
c. Jika nilai sig (2-tailed) > 0,05 maka distribusi data normal.
d. Jika nilai sig (2-tailed) < 0,05 maka distribusi data tidak normal.
sebagai berikut:
Tabel 4.6
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 36
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation .15318195
Most Extreme Differences Absolute .138
Positive .138
Negative -.104
Test Statistic .138
Asymp. Sig. (2-tailed) .080c
tailed) sebesar 0,80 karena signifikansi lebih besar dari 0,05 (0,80>0,05), maka
dilakukan dengan melihat tolerance value dan variance inflation factor (VIF)
serta besaran korelasi antara variabel independen. Regresi yang bebas dari
Tabel 4.7
Hasil Uji Multikolinearitas
inflation faktor (VIF) kurang dari 10 untuk setiap variabel. Berdasarkan hasil uji
variabel independen dengan absolut residual lebih dari 0,05 maka tidak terjadi
Tabel 4.8
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
menujukkan nilai signifikansi semua variabel lebih dari 0,05. Berdasarkan hasil
heteroskedastisitas.
mendeteksi ada tidaknya gejala autokorelasi dapat dilakukan dengan melihat nilai
Tabel 4.9
Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Dengan n=36 dan K=2 di dapat nilai dl = 1.353 dan nilai du = 1.587 Nili 4-dl =
dapat disimpulkan bahwa semua variabel independen dalam regresi tidak terdapat
Tabel 4.10
Hasil Uji Statistik t
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
a. Dependent Variable: Y
yaitu 36-2-1=33 maka dapat diperoleh t tabel yaitu 1.692 sehingga hipotesis
perusahaan
56
sebagai berikut:
Menurut Ghozali (2013:98) Uji F atau uji koefesien regresi secara bersama
sama digunakan untuk mengetahui apakah struktur aset dan loyalitas investor
Tabel 4.11
Hasil Uji Statistik F
ANOVAa
Total 1.060 35
a. Dependent Variable: Y
Predictors: (Constant), X2, X1
kinerja perusahaan.
Berdasarkan tabel 4.11 dapat diperoleh nilai F hitung s ebesar 4,801 dan
signifikansi sebesar 0,015>0.05. Hal ini menunjukkan bahwa struktur aset dan
perusahaan.
Tabel 4.12
Model Summaryb
Square) sebesar 0,225 (nilai 0,225 adalah pengkuadratan dari koefisien korelasi
58
oleh model persamaan ini adalah sebesar 0,178 sama dengan 17,8% Besarnya
angka tersebut mengandung arti bahwa struktur aset dan loyalitas investor
(100% - 17,8% = 0,822%) dipengaruhi oleh variabel lain diluar model regresi ini.
Pada sub bab pembahasan ini akan dibahas mengenai hal yang berkaitan
sebagai berikut:
signifikansinya untuk struktur aset sebesar 0,005 lebih kecil dari 0,05 dan t
hitung sebesar 3.045 lebih besar dari t tabel sebesar 1.692 sehingga dapat
penting bagi setiap perusahaan, karena baik buruknya struktur aset akan
struktur aset suatu perusahaan naik maka kinerja perusahaan juga akan ikut
meningkat.
(2012) dan Santoso (2015). Penelitian yang dilakukan oleh Santoso sama-sama
meneliti tentang pengaruh struktur aset populasi yang digunakan sebanyak 143
terhadap kinerja perusahan degan nilai sig 0,000. Namun penelitian ini tidak
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Febriana (2013) Hutomo (2012)
signifikansinya untuk loyalitas investor sebesar 0.363 lebih besar dari 0,05 dan
t hitung sebesar 0.923 lebih kecil dari t tabel sebesar 1.692 sehingga dapat
terhadap kinerja perusahaan. Jika harga investasi setiap tahun bergerak turun
Penelitian ini tidak sejalan degan penelitian terdahulu yang di lakukan oleh
selama tiga tahun dimana terjadi pembalikan dimana saham mengalami return
yang rendah yang disebabkan oleh banyaknya investor yang menjual dan
kinerja perusahaan. Akan tetapi saya lebih setuju degan penelitian yang
Prusahaan
dan variabel dependen. Jadi secara simultan atau secara bersama-sama kedua
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun
2011-2016,
kinerja perusahaan.
5.2 Dan hasil pengujian secara simultan dapat disimpulkan bahwa variabel
kinerja perusahaan.
60
62
3. Variabel yang diteliti hanya variabel struktur aset, loyalitas investor dan
kinerja perusahaan.
5.4 Saran
panjang tahun yang di pakai untuk meneliti maka hasilnya juga akan
DAFTAR PUSTAKA
Irsan Nasarudin dan Indra Surya, 2004, Aspek Hukum Pasar Modal
Indonesia, Jakarta:Paerenada Media.
64
Siregar, Sylvia Veronica N.P, dan Utama, Sidharta. 2006. “Pengaruh Struktur
Kepemilikan, Ukuran Perusahaan dan Praktek Corporate Governance
terhadap Pengelolaan Laba (Earnings Management)”, Jurnal Riset
Akuntansi Indonesia, Vol 9 No.3. hal. 307-326.Subr
http://www.cimbprincipal.co.id/Funds'_Performance;_Conventional_F
unds.aspx