Oleh :
1. Gabriela Madeleine F0316038
2. Indra Haning Pratama F0316048
3. Shovy Yuliana F0316097
Tujuan.
1. Untuk mengetahui gambaran umum dari UKM.
2. Untuk mengetahui cara menentukan marjin kontribusi pada UKM.
3. Untuk untuk mengetahui titik impas pada UKM.
4. Untuk mengetahui cara menghitung margin of safety pada UKM.
5. Untuk mengetahui pengaruh degree of operating leverage terhadap
pendapatan operasi UKM.
BAB II
PEMBAHASAN
Gambaran Umum UKM
Fixed
Expenses
Gaji Pegawai 4 orang 1.080.000 4.320.000
Depresiasi 2 252.000 504.000
Peralatan
Total Fixed Expenses 4.824.000
TB SUMBER LESTARI
Contribution Income Statement
For the Month of Mei
Total Per Unit Percent of Sales
Rp Rp
Sales (240 unit) 72.000.000 300.000 100%
Variables Expenses Rp Rp 82,6%
59.448.000 247.700
Contribution Rp
Margin 12.552.000 Rp 52.300 17,4%
Fixed Expenses Rp 4.824.000
Net Operating
Income Rp 7.728.000
Setelah marjin kontribusi diketahui kita dapat menghitung rasio dari Contribution
Margin yang dapat dilakukan dengan dua cara :
Total Contribution Margin Rp 12.552.000
1. CM Ratio= = =0,174=17,4
Total Sales Rp 72.000.000
Unit Contribution Margin Rp52.300
2. CM Ratio= = =0,174=17,4
Unit Selling Price Rp300.000
Grafik CVP
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pada bulan Mei 2018, margin kontribusi yang dihasilkan oleh TB. Sumber
Rejeki sebesar 17,4%. Dengan menggunakan pendekatan the equation method dan
the contribution margin method kita dapat mengetahui titik impas pada total
penjualan sebesar Rp. 27.724.138 atau saat penjualan gorong-gorong ukuran 1
meter sebanyak 92 buah per bulan. Margin of Safety pada bulan Mei 2018 dalam
satuan rupiah sebesar Rp. 44.275.862 dan dalam satuan unit sebesar 148 unit.
Sementara itu, dengan tingkat pengungkit operasi sebesar 1,62 artinya jika
mengalami kenaikan penjualan sebesar 10% maka akan menaikan laba operasi
bersih sebesar 16,2%. Berdasarkan Analisa Biaya Volume Laba diatas, dapat
ditarik kesimpulan bahwa kegiatan usaha telah berjalan dengan baik.
Dari penelitian juga dapat diketahui bahwa setiap bulannya perusahaan
memiliki target penjualan sebesar 90 s.d 100 unit gorong-gorong ukuran diameter
1 meter. Dengan melihat data penelitian kami dapat disimpulkan bahwa titik
impas atau Break Event Point telah memenuhi syarat sebesar 92 unit.
Saran
Sebaiknya usaha ini terus mempertahankan target penjualan agar tidak
mengalami kerugian dalam penjualan gorong-gorong karena telah diketahui titik
impas sebesar 92 unit namun perusahaan tersebut sudah bisa melebihi target
tersebut. Jika perusahaan berkeinginan di titik aman maka perusahaan harus
menambah target penjualan menjadi 148 unit yang dapat dilihat dari perhitungan
margin of safety.