1
PETA KONSEP
2
BAB 1
PEMBAHASAN
3
1. Heuristik keterwakilan
Yaitu menilai sesuatu berdasarkan kemiripan, yaitu strategi pengambilan keputusan
berdasarkan sejauh mana stimulus /peristiwa memiliki kemiripan dengan stimulus atau
kategori lain. Contoh dari heuristik keterwakilan adalah memprediksi profesi seseorang
diambil dari kemiripan penampilan. Masyarakat umumnya menilai individu yang tampil
dengan setelan jas sebagai seorang eksekutif. Mengapa kita menilainya demikian?
Karena seorang pejabat eksekutif perusahaan umumnya berpenampilan rapi dengan jas
dan dasi. Kemiripan karakteristik ini menyebabkan kita dapat mengambil keputusan
dengan segera.
2. Heuristik ketersediaan
Yaitu semakin mudah sesuatu informasi masuk kepikiran, semakin besar
pengaruhnya terhadap penilaian atau keputusan yang akan dibuat. Heuristik ini juga
masuk akal: kenyataan bahwa kita dapat secara mudah memikirkan sesuatu. Informasi
memberi kesan bahwa informasi tersebut pastilah penting dan harusnya berpengaruh
terhadap penilaian dan keputusan kita. Namun jika menggantungkan penilaian sosial
hanya pada ketersediaan informasi saja,maka hal ini juga dapat mengarah pada
kesalahan. Contohnya,heuristik ini dapat mengarahkan kita untuk melebih-lebihkan
kemungkinan munculnya peristiwa yang dramatis namun jarang,karena peristiwa
tersebut mudah untuk masuk kepikiran kita. Sejalan dengan prinsip ini,lebih banyak
orang takut berpergian naik pesawat dari pada naik kendaraan darat,walaupun
kemungkinan tewas dalam suatu kecelakaan mobil adalag 100 kali lebih tinggi.
perbedaan ini muncul karena fakta bahwa kecelakaan pesawat jauh lebih dramatis dan
menyedot lebih banyak perhatian media dibandingkan dengan kecelakaan kendaraan
darat. Akibatnya,kecelakaan pesawat lebih mudah terpikir sehingga berpengaruh lebih
kuat pada penilaian dan pemikiran individu.
C. Berpikir ilusi
Ilusi dalam konsep psikologi adalah kesalahan dalam mempersepsikan sesuatu. Dalam
psikologi sosial,individu sering mengalami kesalahan mempersepsikan sesuatu yang
mengakibatkan terjadinya kesalahan pula dalam kognisi sosial.
Berpikir ilusi dapat dibedakan menjadi :
4
1. Ilusi tentang korelasi (illusory correlation)
Ilusi ini terjadi apabila individu menghubungkan dua hal yang tampaknya berhubungan
padahal sebenarnya tidak. McFarland dkk,dalam penelitian terhadap sejumlah wanita
menemukan bahwa sebagian dari mereka merasa bahwa ada hubungan antara suasana
hatinya dengan siklus haid mereka. Padahal dalam kenyataannya,perubahan-perubahan
suasana hati itu terjadi tanpa ada hubungannya dengan siklus haid mereka. Kesimpulannya
adalah para wanita tersebut mempunyai ilusi tentang hubungan antara haid dengan suasana
hati.
5
4. Berpikir kontrafaktual
Informasi konsistern atau konsonan dengan akibat perbuatan mempengaruhi pendapat
seseorang. Bila awalnya kontrafaktual atau inkonsisten atau disonan membuat reaksi
seseorang berbeda
5. Pribadi anda adalah apa yang anda miliki
6. Kadang-kadang benda-benda tertentu sengaja dimiliki seseorang untuk menciptakan
citra diri tertentu. Kecenderungan orang untuk menilai oranglain berdasarkan
kepemilikannya ini sesuai dengan teori atribusi penyimpulan terkait,bahwa apa yang
dilakukan seseorang merupakan sumber untuk memperoleh informasi tentang orang
itu.
E. Afek dan kognisi
Apakah ada kaitan antara kognisi dan afeksi? Ternyata,walaupun berbeda tapi
bethubungan erat . Berdasarkan penelitian : kognisi mempengaruhi afeksi dan sebaliknya.
Afeksi merupakan perasaan seseorang terhadap suatu stimulus,sedangkan kognisi adalah cara
berpikir seseorang terhadap suatu stimulus. Dalam menilai dan memahami suatu gejala
sosial,tanpa kita sadari ternyata dipengaruhi oleh perasaan kita pada saat itu. Ini berarti afeksi
mempengaruhi kognisi. Sedangkan apabila kita berpikir hal-hal buruk maka kita akan
menjadi cemas dan takut. Namun apabila kita menanggapi sebaliknya maka kita akan tenang.
Ini berarti kognisi mempengaruhi afeksi.
1. Dampak afek terhadap kognisi
i. Ketika kita daalam suasana hati yang baik,dunia ini merupakan tempat yang lebih
menyenangkan,ketika kita sedang dalam suasana hati yang baik,kita cenderung
memandang segala hal dan semua orang disekitar kita lebih menyenangkan.
Pengalaman seperti ini mengilustrasikan pengaruh penting afek pada kognisi
ii. Ingatan yang bergantung pada suasana hati,fakta bahwa apa yang kita ingat pada saat
suasana hati tertentu dapat ditentukan,sebagiannya,oleh apa yang kita pelajari
sebelumnya dalam suasana hati tersebut.
iii. Efek kesesuaian suasana hati. Kecenderungan kita untuk menyimpan atau mengingat
informasi positif ketika dalam suasana positif dan informasi negatif saat dalam suasana
hati negatif
iv. Kontaminasi mental. Adalah sebuah proses dimana penilaian kita,emosi atau perilaku
dipengaruhi oleh proses mental yang tidak di sadari
6
2. Dampak kognisi terhadap afek
Sebagian besar penelitian mengenai hubungan antara afek dan kognisi terfokus pada
bagaimana perasaan mempengaruhi pikiran. Namun,ada juga bukti kuat yang
menjelaskan pengaruh pikiran pada perasaan. Suatu penjelasan terhadap penggaruh ini
adalah teori emosi dua faktor (Schachter,1964. Dalam buku psikologi sosial edisi 10
Baron dan Byrne,tahun 2003). Teori ini menjelaskan bahwa kita sering tidak mengetahui
perasaan atau sikap kita sendiri. Sehingga,kita menyimpulkannya dari lingkungan,dari
situasi dimana kita mengalami reaksi-reaksi internal ini.Penjelasan kedua,kognisi dapat
mempengaruhi emosi adalah melalui aktifasi skema yang didalamnya terdapat
komponen afektif yang kuat. Pikiran bisa mempengaruhi afeksi kita melibatkkan usaha
kita dalam mengatur emosi dan perasaan kita.
7
DAFTAR PUSTAKA
8
YEL-YEL
Kognisi sosial
Baron dan byrne juga taylor
Berpendapat atas definisimu
9
SOAL
OBJEKTIF
1. Terjadinya .... Dikarenakan cara berpikir individu yang cenderung membuat kategorisasi-
kategorisasi mengenai sifat manusia, yaitu kategorisasi sifat-sifat baik dan sifat-sifat
buruk.
A. Afeksi c. Heuristic
a. Kognisi d. Hello effec
2. Kognisi social merupakaan studi tentang bagaimana orang menarik kesimpulan dan
memberi penilaian dari informasi sosial, menurut ?
a. Taylor dkk c. Byrne
b. Baron d. Pavlov
3. Apa yang kita ingat saat berada dalam suasana hati tertentu, sebagian besar ditentukan
oleh apa yang kita pelajari sebelumnya ketika kita berada dalam suasana hati tersebut,
adalah pengaruh efek ?
a. Representasi c. Mood-dependent memory
B. Priming d. Mood-congruence effects
4. Individu cenderung malas untuk berpikir kompleks sehingga cenderung menyederhanakan
suatu peristiwa yang dialami. Penyederhanaan itu dilakukan dengan cara.... Kecuali ?
b. Representasi c. Priming
B. Heuristic d. Base rate fallacy
5. Berpikir ilusi dapat dibedakan menjadi... Kecuali ?
A. Illusory correlation c. Ilusory thinking
c. Illusory control d. Overconfidence judgement
ESAI
10
KUNCI JAWABAN
OBJEKTIF
1. D
2. A
3. C
4. B
5. C
ESAI
1. Kognisi social adalah adalah cara kita menginterpretasi, menganalisis, mengingat
dan menggunakan informasi tentang dunia sosial.
2. Kecenderungan untuk menyimpan atau mengingat informasi positif ketika berada
dalam suasana hati positif dan informasi negattif ketika berada dalam suasana hati
yang negative.
3. Aspek-aspek dasar kognisi sosial antara lain :
a. Memperhatikan yang inkonsisten.
b. Memperhatikan yang negative
c. Keraguan karena motivasi
d. Berpikir kontrafaktual
e. Pribadi dan benda milik
11