Anda di halaman 1dari 24

CLINICAL SCIENCE REPORT

“Gastroenteritis”

Oleh :
Intan Anferta Massebrina, S.Ked

PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER


BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAM RSUD RADEN MATTAHER
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
PENDAHULUAN

Angka mortalitas akibat diare di


negara berkembang tinggi, di
negara maju angka mortalitas
rendah namun angka morbiditas
tinggi.

Gastroenteritis adalah infeksi


saluran pencernaan yang
disebabkan oleh berbagai Banyak faktor resiko yang
enterogen termasuk bakteri, menyebabkan diare
virus, dan parasit.

Kematian karena diare sering


pada anak dan usila karena
rentan terhadap dehidrasi sedang
– berat.
TINJAUAN PUSTAKA

DIARE
???

Buang air besar dengan tinja berbentuk


cair atau setengah cair dengan
frekuensi >3 kali/hari dengan atau
tanpa lendir dan darah.
KLASIFIKASI DIARE

Diare Akut Berlangsung <14 hari

Berdasarkan lama waktu diare

Diare Kronis Berlangsung >14 hari

Diare Osmotik Osmolaritas intraluminal


yang meninggi
Berdasarkan mekanisme
patofisiologi

Diare Sekretorik Sekresi cairan dan


elektrolit yang meninggi
ETIOLOGI
Bakteri Virus Parasit Cacing
Shigella sp Rotavirus Protozoa : Ascaris lumbricoides
E. Coli patogen Adenovirus Entamoeba histolytica Cacing tambang
Salmonella sp Norwalk virus Giardia lamblia Trichuris trichiura
Vibrio cholera Cytomegalovirus Cryptosporidium parvum S. stercoralis
Yersinia enterocolityca Echovirus Balantidium coli Cestodiasis
Campylobacter jejuni Virus HIV
V. parahaemoliticus
Staphylococcus aureus
Streptococcus
Klebsiella
Pseudomonas
Aeromonas
Proteus
Intoksikasi makanan Alergi Malabsorbsi/ maldigesti

- Makanan beracun atau Susu sapi atau makanan Karbohidrat :


mengandung logam berat. tertentu - Monosakarida (glukosa, laktosa,
- Makanan yang galaktosa), disakarida (sakarosa,
mengandung bakteri/toksin laktosa).
: Clostridium perfringens, B. Lemak
Cereus, S.aureus, - Rantai panjang trigiliserida
Streptococcus anhaemo Protein
lyticus. - Asam amino, vitamin dan
mineral.
Berbagai patogen spesifik yang menimbulkan diare

Infeksi non invasif


• Penyebab terjadinya kolera
• Merupakan bakteri gram negatif
Vibrio • Feses biasanya encer, jernih, disertai bercak bercak mukus
seperti air cucian beras.
cholerae • Muntah biasa terjadi, jarang demam.
• Penyebaran biasanya dari makanan dan air yang
terkontaminasi
• Disebabkan karena asupan makanan yang mengandung toksin
staphylococcus yang terdapat pada makanan yang yang tidak
tepat cara pengawetannya.

S.aureus • Gejala terjadi 1-6 jam setelah asupan makanan terkontaminasi.


• Mual muntah, nyeri abdomen yang kemudian diikuti diare
• Demam jarang.
• Leukositosis perifer jarang, pada pulasan feses tidak ada
leukosit

• Sering menyebabkan keracunan makanan


Clostridium • Gejala berlangsung setelah 8-24 jam setelah asupan produk
produk daging yang terkontaminasi, diare cair dan nyeri
Perfringens epigastrium kemudian diikuti dengan mual muntah.
• Demam jarang
• E. coli patogen adalah penyebab utama diare pada
Escherichia pelancong. Ada beberapa agen penting, yaitu :
• 1. Enterotoxigenic E. coli (ETEC).
coli patogen • 2. Enterophatogenic E. coli (EPEC).
• 3. Enteroadherent E. coli (EAEC).
• 4. Enterohemorrhagic E. coli (EHEC)
• 5. Enteroinvasive E. Coli (EIHEC

- Kebanyakan pasien dengan ETEC, EPEC, atau EAEC mengalami gejala ringan yang terdiri dari
diare cair, mual, dan kejang abdomen.
- Diare berat jarang terjadi, dimana pasien melakukan BAB lima kali atau kurang dalam waktu 24
jam. Lamanya penyakit ini rata-rata 5 hari.
- Demam timbul pada kurang dari 1/3 pasien.
- Feses berlendir tetapi sangat jarang terdapat sel darah merah atau sel darah putih.
- Lekositosis sangat jarang terjadi. ETEC, EAEC, dan EPEC merupakan penyakit self limited,
dengan tidak ada gejala sisa.
- Pemeriksaan laboratorium tidak ada yang spesifik untuk E coli, lekosit feses jarang ditemui,
kultur feses negatif dan tidak ada lekositosis.
Infeksi invasif

• Diare dan demam timbul pada 90% orang, 50-70% timbul nyeri
abdomen dan feses berdarah, mual muntah,malaise, biasanya
Campylobacter berlangsung 7 hari.
• Pulasan feses menunjukkan leukosit dan sel darah merah.

• Penyebab terjadinya disentri dan menghasilkan respon inflamasi


pada kolon melalui enterotoksin dan invasi bakteri.
• Ditularkan melalui makanan atau air.
Shigella • Gejala awal nyeri abdomen dan diare cair tanpa darah,kemudian
BAB berdarah dan berlendir 3-5 hari kemudian.
• Pulasan feses menunjukkan polimorfonuklear dan sel darah merah

• Salmonella enteriditis dan Salmonella typhimurium merupakan


Salmonella non penyebab. Awal penyakit dengan gejala demam, menggigil, dan
diare, diikuti dengan mual, muntah, dan kejang abdomen. Occult
blood jarang terjadi. Lamanya berlangsung biasanya kurang dari 7
typhoid hari.
• Pulasan feses menunjukkan sel darah merah dan sel darah putih.
• Kebanyakan kasus terjadi7-10 hari setelah asupan makanan atau air
yang terkontaminasi.
• Leukositosis
Enterohemoragik • Awal nya diare tidak berdarah tetapi berkembang menjadi berdarah.

E.coli • Pemeriksaan abdomen didapatkan distensi abdomen dan nyeri tekan


kuadran kanan bawah
• Deman terjadi pada 1/3 pasien
• Leukositosis
Keadaan risiko dan kelompok resiko tinggi yang mengalami diare :

• Baru saja bepergian/melancong ke negara berkembang,


daerah tropis.
• Makanan atau keadaan makan yang tidak biasa : makanan
laut dan shell fish, terutama yang mentah, restoran
• Homoseksual, pekerja seks, pengguna obat intravena, resiko
infeksi HIV
• Baru saja menggunakan obat antimikroba pada institusi :
institusi kejiwaan/mental, rumah rumah perawatan, rumah
sakit.
PATOFISIOLOGI/PATOMEKANISME

• Osmolaritas intraluminal yang meninggi


• Sekresi cairan dan elektrolit yang meninggi
• Malabsorbsi asam empedu, malabsorpsi lemak.
• Defek sistem pertukaran anion/transport elektrolit aktif di
enterosit.
• Motilitas dan waktu transit usus abnormal
• Gangguan permeabilitas usus
• Inflamasi dinding usus
• Infeksi dinding usus
DIAGNOSA

Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang

• Onset • Keadaan umum • Pemeriksaan darah tepi


• Frekuensi • Tanda tanda vital lengkap ( hemoglobin,
• Kuantitas dan • Cari tanda tanda hematokrit, leukosit,
karakteristik feses (ada dehidrasi : turgor kulit, hitung jenis leukosit)
darah atau tidak) kelopak mata. • Kadar elektrolit serum
• Demam • Ureum dan kreatinin
• Muntah • Pemeriksaan tinja
• Riwayat mengkonsumsi
makanan tertentu.
• Penggunaan antibiotik 3
bulan terakhir
PENATALAKSANAAN
a. Rehidrasi

Keadaan Asupan cairan yang adekuat dapat dicapai


umum baik dengan minuman ringan, sari buah, sup.

Kehilangan Penatalaksanaan yang agresif seperti cairan


cairan intravena atau rehidrasi oral dengan cairan
banyak dan isotonik mengandung elektrolit dan gula atau
dehidrasi starch harus diberikan.

Cairan oral antara lain : pedialit, oralit, dll.


Cairan infus antara lain : ringer laktat dll.
Cairan diberikan 50-200 ml/kgBB/24 jam tergantung
kebutuhan dan status dehidrasi.
Tabel Derajat dehidrasi berdasarkan kehilangan air dari berat badan

Tabel Derajat dehidrasi berdasarkan skor WHO


Tabel Tanda klinis dehidrasi
Macam macam pemberian cairan :

BJ plasma dengan rumus :


Kebutuhan cairan = BJ plasma – 1,025 x Berat badan x 4 ml
0,001

Metode pierce berdasarkan klinis :

Dehidrasi berat,
Dehidrasi ringan, Dehidrasi sedang, kebutuhan cairan = 10%
kebutuhan cairan = 5% x kebutuhan cairan = 8% x x Berat badan (kg)
Berat badan (kg) Berat badan (kg)
Metode Daldiyono berdasarkan skor klinis

Skor Penilaian Klinis Dehidrasi


Klinis Skor

Rasa haus/muntah 1
Tekanan darah sistolik 60-90 mmHg 1
Tekanan darah sistolik <60 mmHg 2
Frekuensi nadi >120 kali/menit 1
Kesadaran apati 1
Kebutuhan cairan :
Kesadaran somnolen, sopor atau koma 2 Skor x 10 % x kgBB x 1 liter
Frekuensi napas >30 kali/menit 1 15
Facies cholerica 2
Vox cholerica 2
Turgor kulit menurun 1
Washer woman’s hand 1
Ekstremitas dingin 1
Sianosis 2
Umur 50-60 tahun -1
Umur > 60 tahun -2
Skor >3 dan disertai syok

Skor <3 dan tidak ada syok

Diberikan cairan per


Diberikan cairan peroral intravena
(sebanyak mungkin sedikit
demi sedikit

Bila dehidrasi sedang/berat sebaiknya pasien


diberikan cairan melalui infus pembuluh darah.
Pemberian per oral diberikan larutan
Sedangkan dehidrasi ringan/sedang pada pasien
oralit yang hipotonik dengan
komposisi 29 glukosa, 3,5 g NaCl, 2,5g masih dapat diberikan cairan per oral atau selang
Natrium Bikarbonat dan 1,5 g KCI
nasogastrik, kecuali bila ada kontra indikasi atau
setiap liter. Contoh oralit generik,
renalyte, pharolit dll oral/saluran cerna atas tak dapat dipakai. 1
Dua jam pertama (tahap rehidrasi inisial):
jumlah total kebutuhan cairan menurut
rumus BJ plasma atau skor Daldiyono
diberikan langsung dalam 2 jam ini agar
tercapati rehidrasi optimal secepat mungkin.

Dua jam pertama (tahap rehidrasi inisial):


jumlah total kebutuhan cairan menurut
Pemberian cairan dehidrasi rumus BJ plasma atau skor Daldiyono
diberikan langsung dalam 2 jam ini agar
tercapati rehidrasi optimal secepat mungkin.

Jam berikutnya pemberian cairan diberikan


berdasarkan kehilangan cairan melalui tinja
dan Insensible water loss (IWL)
b. Diet
Pasien diare tidak dianjurkan puasa, kecuali bila muntah-muntah hebat.
Pasien dianjurkan justru minum minuman sari buah, teh, minuman tidak
ber gas, makanan mudah dicerna seperti pisang, nasi, keripik dan sup.

Susu sapi harus dihindarkan karena adanya defisiensi laktase transien


yang disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri. Minuman berkafein
dan alkohol harus dihindari karena dapat meningkatkan motilitas dan
sekresi usus.
c. Obat Antimikroba

Penyebab Terapi
Vibrio cholerae Siprofloksasin 1g sekali sehari
Vibramisin 300 mg satu kali sehari
Shigellosis Siprofloksasin 500 mg 2x/hari, 3 hari
Salmonella typhi Siprofloksasin 500 mg 2x/hari; 10 hari
(Pilihan ke 1)
Amoksisilin 750 mg 4x/hari; 14 hari
(alternatif 1)
Ko-trimoksazol 960 mg 2x/hari; 14 hari
(alternatif 2)

Salmonella lain Siprofloksasin 500 mg 2 kali/hari; 10 hari


(pilihan ke 1)
Amoksisilin 750 mg 4 kali/hari (alternatif 1)
Ko-trimoksazol 960 mg 2 kali/hari; 14 hari
(alternatif 2)

Campylobacter Eritromisin 250 mg 4 kali/hari; 5 hari


Klaritromisin 250 mg 4 kali/hari; 5 hari

Clostridium difficile Metronidazol 500 mg 3 kali/hari; 7-10 hari


(jika diperlukan)
KESIMPULAN

• Gastroenteritis adalah infeksi saluran pencernaan yang disebabkan oleh berbagai


enterogen termasuk bakteri,virus, dan parasit, dll.

• Diare dapat diklasifikasikan berdasarkan lama waktu diare yaitu diare akut dan
diare kronik, berdasarkan mekanisme patofisiologi yaitu diare osmotik atau
sekretorik

• Diare dapat disebabkan oleh satu atau lebih patofisiologi/ patomekanisme

• Untuk mendiagnosis diare diperlukan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan


pemeriksaan penunjang yang sesuai. Penatalaksanaan pada diare meliputi
rehidrasi cairan, diet, dan obat antimikroba.

Anda mungkin juga menyukai