Anda di halaman 1dari 20

Dosen Pengampuh: A.Aztri Fithrayani Alam, SH,S.

Pd,MH

MAKALAH
“WAWASAN NUSANTARA DAN GEOPOLITIK INDONESIA”

Disusun Oleh:

Rahmaniah : 91784 2020012


Raodah kamrah : 91784 2020013

Kelompok 6

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


STKIP ANDI MATAPPA
PANGKEP
2017/2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita haturkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat-
Nya, sehingga penulisan makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat
waktu. Makalah yang berjudul “WAWASAN NUSANTARA DAN GEOPOLITIK
INDONESIA” ini disusun dengan tujuan sebagai sumber bacaan yang dapat
digunakan untuk memperdalam pemahaman terhadap materi ini.
Selain itu, penulisan makalah ini tak terlepas pula dengan tugas mata kuliah di
jurusan pendidikan matematika dimana makalah ini disusun dari berbagai sumber
salah satunya melalui internet. Namun penulis cukup menyadari bahwa makalah ini
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun. Terima Kasih

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...........................................................................................

DAFTAR ISI ..........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG .......................................................................................

B. RUMUSAN MASALAH ..................................................................................

C. TUJUAN ...........................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Wawasan Nusantara dan Geopolitik
B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Wawasan Nusantara
C. Unsur-unsur Dasar Wawasan Nusantara
D. Implementasi Wawasan Nusantara dan Penerapannya di Indonesia

BAB III PENUTUP


A. KESIMPULAN ..................................................................................................

B. SARAN ..............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................

BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam upaya mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional sebagaimana
tercermin dalam Pembukaan UUD 1945 alinea dua dan empat, ada tiga faktor
penentu yang harus diperhatikan, yaitu faktor geografi, manusia, dan lingkungan.
Terwujudnya cita-cita dan tujuan nasional tersebut bergantung bagaimana bangsa
Indonesia memanfaatkan lingkungan geografis, sejarah, dan kondisi sosial
budaya, serta bagaimana bangsa Indonesia memandang diri dan lingkungannya.
Wawasan Nusantara lah yang merupakan cara pandang bangsa Indonesia tentang
diri dan lingkungannya.
Sebagai suatu bangsa dan negara, Indonesia sangat memerlukan wawasan
kebangsaan untuk menghalau konflik dari dalam dan dari luar. Oleh karena itu,
diperlukan pemahaman yang mendasar dan komitmen yang kuat terhadap
wawasan nusantara sebagai wawasan kebangsaan Indonesia dan nilai dasar bagi
ketahanan nasional Indonesia.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan kami bahas yaitu :
1. Apa pengertian wawasan nusantara dan geopolitik?
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi wawasan nusantara?
3. Apa saja unsur-unsur dasar wawasan nusantara?
4. Bagaimana implementasi wawasan nusantara dan penerapannya di
Indonesia?

C. Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu :
1. Mengetahui dan memahami wawasan nusantara dan geopolitik
2. Mengetahui dan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi wawasan
nusantara
3. Mengetahui dan memahami unsur-unsur dasar wawasan nusantara
4. Mengetahui dan memahami implementasinya wawasan nusantara dan
penerapannya di indonesia
BAB 2

PEMBAHASAN
A. Pengertian Wawasan Nusantara dan Geopolitik
Setiap bangsa mempunyai Wawasan Nasional (National outlook) yang
merupakan visi bangsa yang bersangkutam menuju ke masa depan. Kehidupan
berbangsa dalam suatu negara memerlukan suatu konsep cara pandangan atau
wawasan nasional yang bertujuan untuk menjamin kelangsungan hidup dan
keutuhan bangsa dan wilayahnya serta jati diri bangsa itu. Bangsa yang
dimaksudkan disini adalah bangsa yang menegara (nation state). Adapun
wawasan nasional bangsa Indonesia dikenal Wawasan Nusantara.
Istilah wawasan berasal dari kata ‘wawas’ yang berarti pandangan, tinjauan,
atau penglihatan inderawi. Akar kata ini membentuk kata ‘mawas’ yang berarti
memandang, meninjau, atau melihat. Sedangkan ‘wawasan’ berarti cara pandang
cara tinjau, atau cara melihat. Sedangkan istilah Nusantara berasal dari kata ‘nusa’
yang berarti pulau-pulau, dan ‘antara’ yang berarti diapit dua hal. Istilah
Nusantara dipakai untuk menggambarkan kesatuan wilayah perairan dan gugusan
pulau-pulau Indonesia yang terletak di antara samudra Pasifik dan samudra
Indonesia serta diantara benua Asia dan benua Australia.
Secara umum wawasan nasional berarti cara pandang suatu bangsa tentang
diri dan lingkungannya yang dijabarkan dari dasar falsafah dan sejarah bangsa itu
sesuai dengan posisi dan kondisi geografi negaranya untuk mencapai tujuan atau
cita-cita nasionalnya. Sedangkan Wawasan Nusantara mempunyai arti cara
pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya berdasarkan Pancasila
dan UUD 1945 serta sesuai dengan geografi wilayah Nusantara yang menjiwai
kehidupan bangsa dalam mencapai tujuan atau cita-cita nasionalnya.
Dengan demikian Wawasan Nusantara berperan untuk membimbing bangsa
Indonesia dalam penyelenggaraan kehidupannya serta sebagai rambu-rambu
dalam perjuangan mengisi kemerdekaannya. Wawasan Nusantara sebagai rambu-
rambu dalam perjuangan mengisi kemerdekaannya. Wawasan Nusantara sebagai
cara pandangan juga mengajarkan bagaimana pentingnya membina persatuan dan
kesatuan dalam segenap aspek kehidupan bangsa dan negara dalam mencapai
tujuan dan cita-citanya.
Sebagai Wawasan Nasional dari bangsa Indonesia naka wilayah Indonesia
yang terdiridari daratan, laut dan udara diatasnya dipandang sebagai ruang hidup
(lebensraum) yang satu atau utuh. Wawasan Nusantara sebagai Wawasan
Nasionalnya bangsa Indonesia dibangunataspandangan geopolitik bangsa.
Pandangan bangsa Indonesia didasarkan kepada konstelasilingkungan tempat
tinggalnya yang menghasilakan konsepsi Wawasan Nusantara. Jadi Wawasan
Nusantara merupakan penerapan dari teori geopolitik bangsa Indonesia.
Kedudukan Wawasan Nusantara adalah sebagai visi bangsa. Visi adalah
keadaan atau rumusan umum mengenai keadaan yang dinginkan. Wawasan
Nasional merupakan visi bangsayang bersangkutan dalam menuju masa depan.
Visi bangsa Indonesia sesuai dengan konsep Wawasan Nusantara adalah menjadi
bangsa yang satu dengan wilayah yang satu dan utuh pula.
Wawasan Nusantara telah diterima dan disahkan sebagai konsepsi politik
kewarganegaraan yang termaktub / tercantum dalam dasar-dasar berikut ini :
 Ketetapan MPR Nomor IV/MPR/1973 tanggal 22 maret 1973
 TAP MPR Nomor IV/MPR/1978 tanggal 22 maret 1978 tentang GBHN
 TAP MPR nomor II/MPR/1983 tanggal 12 Maret 1983
Ruang lingkup dan cakupan wawasan nusantara dalam TAP MPR ‘83
dalam mencapat tujuan pembangunan nasionsal :
 Kesatuan Politik
 Kesatuan Ekonomi
 Kesatuan Sosial Budaya
 Kesatuan Pertahanan Keamanan
Wawasan Nusantara sebagai Wawasan Nasional Indonesia pada
hakikatnya merupakan perwujudan dari kepulauan Nusantara sebagai satu
kesatuan (HANKAM). Dan sebagai Wawasan nasional Indonesia, Wawasan
Nusantara merupakan pencerminan dari : Kepentingan yang sama, tujuan yang
sama terpeliharanya persatuan dan kesatuan bangsa dan kesatuamn wilayah
Indonesia. Dengan kata lain sebagai wawasan nasionalnya Wawasan Nusantara
menjadi pola yang mendasari cara berfikir, bersikap dan bertindak dalam rangka
menangani permasalahan yang menyangkut kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara.
Berdasarkan teori-teori tentang wawasan, latar belakang filsafati, latar
belakang pemikiran aspek kewilayahan, aspek social budaya dan aspek
kesejahteraan, telah membentuk satu wawasan nasional Indonesia yang di sebut
Wawasan nusantara dengan rumusan sebagai berikut: “Wawasan Nusantara yang
merupakan wawasan nasional yang bersumber pada Pancasila dan berdasarkan
Undang-undang Dasar 1945, yaitu cara pandang dan sikap bangsa Indonesia
mengenai diri dan lingkungannya dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan
bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk menccapai tujuan nasional.”
Berdasarkan pengertian Wawasan Nusantara berdasarkan Tap. MPR Tahun 1993
dan tentang GBHN.
Geopolitik berasal dari dua kata yaitu “geo” dan politik. Maka
membicarakan pengertian geopolitik tidak terlepas dari pembahasan mengenai
masalah geografi dan politik. “Geo” artinya bumi/planet bumi. Menurut Preston
E. James, geografi persoalkan tata ruang yaitu sistem dalam hal menempati suatu
ruang di permukaan bumi. Dengan demikian, geografi berkaitan dengan
interrelasi antara manusia dengan lingkungan tempat hidupnya. Politik berarti
kekuatan yang didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan dasar dalam
menentukan alternatif kebijaksanaan nasional untuk mewujudkan tujuan nasional.
Maka, geopolitik dapat diartikan sebagai sistem politik atau peraturan-
peraturan dalam wujud kebijaksanaan nasional yang didorong oleh aspirasi
nasional geografik (kepentingan yang titik beratnya terletak pada pertimbangan
geografi, wilayah atau territorial dalam arti luas) suatu negara, yang apabila
dilaksanakan dan berhasil akan berdampak lang sung kepada system politik suatu
Negara.
Oleh karena itu wawsan nusantara adalah geopolitik Indonesia. Hal ini
dipahami berdasarkan pengertian bahwa dalam wawasan nusantara terkandung
konsepsi geopolitik Indonesia yaitu, unsur ruang yang kini berkembang tidak saja
secara fisik geografis, melainkan dalam pengertian secara keseluruhannya
(Suradinata; Sumiarno: 2005)
B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Wawasan Nusantara
1. Wilayah (Geografi)
Wilayah didefinisikan sebagai ruang yang merupakan kesatuan geografis
beserta segenap unsur terkait padanya, yang batas dan sistemnya ditentukan
berdasarkan pada aspek administratif dan atau aspek fungsional (Peraturan
Pemerintah No. 10 tahun 2000 tentang Tingkat Ketelitian Peta untuk
Penataan Ruang Wilayah Presiden Republik Indonesia)kecil. Jumlah pulau
yang sudah memiliki nama adalah 6.044 buah.
2. Geopolitik dan Geostrategi
a. Geopolitik
Geopolitik memaparkan dasar pertimbangan dalam menentukan
alternatif kebijakannasional untuk mewujudkan tujuan tertentu. Prinsip-
prinsip dalam geopolitik menjadi perkembangan suatu wawasan
nasional. Pengertian geopolitik telah dipraktekkan sejak abad XIX,
namun pengertiannyabaru tumbuh pada awal abad XX sebagai ilmu
penyelenggaraan negarayang setiap kebijakannya dikaitkan dengan
masalah-masalah geografi wilayah yang menjadi tempat tinggal suatu
bangsa.
b. Geostrategi
Sebagai contoh pertimbangan geostrategis untuk negar adan
bangsa Indonesia adalah kenyataan posisi silang Indonesia sebagai
berikut :
1. Geografi: terletak di antara dua benua, Asia dan Australia; serta
di antara samudra Pasifik dan samudra Hindia.
2. Demografi: penduduk Indonesia terletak di antara penduduk jarang
di selatan (Australia) dan penduduk padat di utara (RRC dan
Jepang
3. Ideologi: ideologi Indonesia (Pancasila) terletak di antara
liberalisme di selatan (Australia dan Selandia Baru) dan
Komunisme di utara (RRC, Vietnam dan Korea Utara)
4. Politik: Demokrasi Pancasila terletak di antara demokrasi liberal
di selatan dan demokrasi rakyat (diktatur proletar) di utara.
5. Ekonomi: Ekonomi Indonesia terleta di antara ekonomi Kapitalis
dan selatan Sosialis di Utara.
6. Sosial: Masyarakat Indonesia terletak di antara masyarakat
individualisme di selatan dan masyarakat sosialisme di utara.
7. Budaya: Budaya Indonesiaterletak di antara budaya Barat di
selatan, dan budaya timur di utara.
8. Hankam: Geopolitik dan geostrategi Hankam (Pertahanan dan
Keamanan) Indonesia terletak diantara wawasan kekuatan maritim
di selatan dan wawasan kekuatan kontinental di utara.
3. Perkembangan Wilayah Indonesia dan Dasar Hukumnya
a. Sejak 17-8-1945 sampai dengan 13-12-1957
Wilayah negara Republik Indonesia ketika merdeka meliputi
wilayah bekas Hindia Belanda berdasarkan ketentuan dalam “Territoriale
Zee en Maritieme Kringen Ordonantie” tahun 1939 tentang batas wilayah
laut teritorial Indonesia. Ordonansi tahu 1939 menetapkan batas wilayah
laut teritorial sejauh 3 mil dari garis pantai ketika surut, dengan asas pulau
demi pulau secara terpisah-pisah.
b. Dari Deklarasi Juanda (13-12-1957) sampai dengan 17-2-1969
Pada tanggal 13 Desember 1957 dikeluarkan deklarasi Juanda yang
dinyatakan sebagai pengganti Ordonansi tahun 1939 dengan tujuan sebagai
berikut:
1. Perwujudan bentuk wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
yang utuh dan bulat.
2. Penentuan batas-batas wilayah Negara Indonesia disesuaikan
dengan asas negara kepulauan (Archipelagic State Principles).
3. Pengaturan lalu lintas damai pelayaran yang lebih menjamin
keselamatan dan keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
c. Dari 17-2-1969 (Deklarasi Landas Kontinen) sampai sekarang
Asas-asas pokok yang termuat di dalam Deklarasi tentang landas
kontinen adalah sebagai berikut:
1. Segala sumber kekayaan alam yang terdapat dalam landas kontinen
Indonesia adalah milik eksklusif negara RI.
2. Pemerintah Indonesia bersedia menyelesaikan soal garis batas landas
kontinen dengan negara-negara tetangga melalui perundingan.
3. Jika tidak ada garis batas, maka landas kontinen adalah suatu garis
yang ditarik di tengah-tengah antara pulau terluar Indonesia dengan
wilayah terluar negara tetangga.
4. Claim tersebut tidak mempengaruhi sifat serta status dari perairan
diatas landas kontinen Indonesia maupun udara diatasnya.
d. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)
Pengumuman Pemerintah negara tentang Zona Ekonomi Eksklusif
terjadi pada 21 Maret 1980. Batas ZEE adalah selebar 200 mil yang dihitung
dari garis dasar laut wilayah Indonesia. Alasan-alasan yang mendorong
Pemerintah mengumumkan ZEE adalah :
1. Persediaan ikan yang semakin terbatas
2. Kebutuhan untuk pembangunan nasioanal Indonesia
3. ZEE mempunyai kekuatan hukum Internasional.
C. Unsur-unsur Dasar Wawasan Nusantara
1. Wadah
Wawasan Nusantara sebagai wadah meliputi tiga komponen :
a. Wujud Wilayah
Batas ruang lingkup wilayah nusantara ditentukan oleh lautan yang
di dalamn ya terdapat gugusan ribuan pulau yang saling dihubungkan
oleh perairan. Oleh karena itu Nusantara dibatasi oleh lautan dan daratan
serta dihubungkan oleh perairan didalamnya.Setelah bernegara dalam
negara kesatuan Republik Indonesia, bangsa indonesia memiliki
organisasi kenegaraan yang merupakan wadah berbagi kegiatan
kenegaraan dalam wujud suprastruktur politik. Sementara itu, wadah
dalam kehidupan bermasyarakat adalah lembaga dalam wujud
infrastruktur politik.Letak geografis negara berada di posisi dunia antara
dua samudra, yaitu Samudra Pasifik dan Samudra Hindia, dan antara dua
benua, yaitu banua Asia dan benua Australia. Perwujudan wilayah
Nusantara ini menyatu dalam kesatuan poliyik, ekonomi, sosial-budaya,
dan pertahanan keamanan.
b. Tata Inti Organisasi
Bagi Indonesia, tata inti organisasi negara didasarkan pada UUD 1945
yang menyangkut bentuk dan kedaulatan negara kekuasaaan pemerintah,
sistem pemerintahan, dan sistem perwakilan. Negara Indonesia adalah negara
kesatuan yang berbentuk republik.

c. Tata Kelengkapan Organisasi


Wujud tata kelengkapan organisasi adalah kesadaran politik dan
kesadaran bernegara yang harus dimiliki oleh seluruh rakyat yang mencakup
partai politik, golongan dan organisasi masyarakat, kalangan pers seluruh
aparatur negara. Yang dapat diwujudkan demokrasi yang secara konstitusional
berdasarkan UUD 1945 dan secara ideal berdasarkan dasar filsafat pancasila,
dalam berbagai kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
2. Isi Wawasan Nusantara
Isi adalah aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita-cita
serta tujuan nasional yang terdapat pada pembukaan UUD 1945. Untuk
mencapai aspirasi yang berkembang di masyarakat maupun cita-cita dan tujuan
nasional seperti tersebut di atas, bangsa Indonesia harus mampu menciptakan
persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan dalam kehidupan nasional. Isi
menyangkut dua hal yang essensial, yaitu:
a. Realisasi aspirasi bangsa sebagai kesepakatan bersama serta
pencapaian cita-cita dan tujuan nasional.
b. Persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan yang meliputi semua aspek
kehidupan nasional.
Isi wawasan nusantara tercemin dalam perspektif kehidupan manusia
Indonesia meliputi:
a. Cita-cita bangsa Indonesia tertuang di dalam Pembukaan UUD 1945
Yang menyebutkan:
1. Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan
makmur.
2. Rakyat Indonesia yang berkehidupan kebangsaan yang bebas.
3. Pemerintahan Negara Indonesia melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial.
4. Asas keterpaduan semua aspek kehidupan nasional berciri
Manunggal utuh menyeluruh meliputi:
1. Satu kesatuan wilayah nusantara yang mencakup daratan perairan
dan dirgantara secara terpadu.
2. Satu kesatuan politik, dalam arti satu UUD dan politik
pelaksanaannya serta satu ideologi dan identitas nasional.
3. Satu kesatuan sosial-budaya, dalam arti satu perwujudan
masyarakat Indonesia atas dasar “Bhinneka Tunggal Ika”, satu
tertib sosial dan satu tertib hokum.
4. Satu kesatuan ekonomi dengan berdasarkan atas asas usaha
bersama dan asas kekeluargaan dalam satu sistem ekonomi
kerakyatan.
5. Satu kesatuan pertahanan dan keamanan dalam satu system
terpadu, yaitu sistem pertahanan keamanan rakyat semesta
(Sishankamrata).
6. Satu kesatuan kebijakan nasional dalam arti pemerataan
pembangunan dan hasil-hasilnya yang mencakup aspek kehidupan
nasional.
3. Tata Laku Wawasan Nusantara Mencakup Dua Segi, Batiniah dan Lahiriah
a. Tata laku batiniah berdasarkan falsafah bangsa yang membentuk sikap
mental bangsa yang memiliki kekuatan batin. Dalam hal ini Wawasan
Nusantara berlandaskan pada falsafah Pancasila untuk membentuk
sikap mental bangsa yang meliputi cipta, rasa, dan karsa secara
terpadu.
b. tata laku lahiriah merupakan kegiatan yang utuh, dalam arti
kemanunggalan kata dan karya, keterpaduan pembicaraan dan
perbuatan. Dalam hal ini Wawasan Nusantara diwujudkan dalam satu
organisasi yang meliputi : perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan
pengendalian.
D. Implementasi Wawasan Nusantara dan Penerapannya di Indonesia
 Implementasi Wawasan Nusantara
1. Wawasan Nusantara sebagai Pancaran Falsafah Pancasila
Falsafah Pancasila diyakini sebagai pandangan hidup bangsa
Indonesia yang sesuai dengan aspirasinya. Keyakinan ini dibuktikan
dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia sejak awal proses
pembentukan negara kesatuan Republik Indonesia sampai sekarang.
Konsep Wawasan Nusantara berpangkal pada dasar Ketuhanan Yang
Maha Esa sebagai sila pertama yang kemudian melahirkan hakikat misi
manusia Indonesia yang terjabarkan pada sila-sila berikutnya. Wawasan
Nusantara sebagai aktualisasi falsafah Pancasila menjadi landasan dan
pedoman bagi pengelolaan kelangsungan hidup bangsa Indonesia.
Dengan demikian Wawasan Nusantara menjadi pedoman bagi upaya
mewujudkan kesatuan aspek kehidupan nasional untuk menjamin kesatuan,
persatuan, dan keutuhan bangsa, serta upaya untuk mewujudkan ketertiban
dan perdamaian dunia. Disamping itu Wawasan Nusantara merupakan konsep
dasar bagi kebijakan dan strategi Pembangunan Nasional.
2. Wawasan Nusantara dalam Pembangunan Nasional
a. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Politik
1. Kebulatan wilayah dengan segala isinya merupakan modal dan milik
bersama bangsa Indonesia.
2. Keanekaragaman suku, budaya, dan bahasa daerah serta agama yang
dianutnya tetap dalam kesatuan bangsa Indonesia.
3. Secara psikologis, bangsa Indonesia merasa satu persaudaraan, senasib
dan seperjuangan, sebangsa dan setanah air untuk mencapai satu cita-
cita bangsa yang sama.
4. Pancasila merupakan falsafah dan ideologi pemersatu bangsa
Indonesia yang membimbing ke arah tujuan dan cita-cita yang sama.
5. Kehidupan politik di seluruh wilayah nusantara sistem hukum
nasional.
6. Seluruh kepulauan Nusantara merupakan satu kesatuan sistem hukum
nasional.
7. Bangsa Indonesia bersama bangsa-bangsa lain ikut menciptakan
ketertiban dunia dan perdamaian abadi melalui politik luar negeri yang
bebas dan aktif.
b. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Ekonomi
1. Kekayaan di wilayah Nusantara, baik potensial maupun efektif, adalah
modal dan milik bersama bangsa untuk memenuhi kebutuhan di
seluruh wilayah Indonesia secara merata.
2. Tingkat perkembangan ekonomi harus seimbang dan serasi di seluruh
daerah tanpa mengabaikan ciri khas yang memiliki daerah masing-
masing.
3. Kehidupan perekonomian di seluruh wilayah Nusantara
diselenggarakan sebagai usaha bersama dengan asas kekeluargaan
dalam sistem ekonomi kerakyatan untuk sebesar-besar kemakmuran
rakyat.
c. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Sosial Budaya
1. Masyarakat Indonesia adalah satu bangsa yang harus memiliki
kehidupan serasi dengan tingkat kemajuan yang merata dan seimbang
sesuai dengan kemajuan bangsa.
2. Budaya Indonesia pada hakikatnya adalah satu kesatuan dengan corak
ragam budaya yang menggambarkan kekayaan budaya bangsa.
Budaya Indonesia tidak menolak nilai-nilai budaya asing asalkan tidak
bertentangan dengan nilai budaya bangsa sendiri dan hasilnya dapat
dinikmati.
d. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Pertahanan
Keamanan
1. Bahwa ancaman terhadap satu pulau atau satu daerah pada hakikatnya
adalah ancaman terhadap seluruh bangsa dan negara.
2. Tiap-tiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang
samauntuk ikut serta dalam pertahanan dan keamanan negara dalam
rangka pembelaan negara dan bangsa.
 Penerapan Wawasan Nusantara
a. Salah satu manfaat paling nyata dari penerapan Wawasan
Nusantara, khususnya di bidang wilayah, adalah diterimanya konsepsi
Nusantara di forum Internasional, sehingga terjaminlah integritas wilayah
teritorial Indonesia. Laut Nusantara yang semula dianggap “laut bebas”
menjadi bagian integral dari wilayah Indonesia. Disamping itu pengakuan
terhadap landas kontinen Indonesia dan ZEE Indonesia menghasilkan
pertambahan luas wilayah yang cukup besar.
b. Pertambahan luas wilayah sebagai ruang hidup tersebut
menghasilkan sumber daya alam yang cukup besar untuk kesejahteraan
bangsa Indonesia. Sumber daya alam itu meliputi mnyak, gas bumi dan
mineral lainnya yang banyak berada di dasar laut, baik di lepas pantai (Off
shore) maupun di laut dalam.
c. Pertambahan luas wilayah tersebut dapat diterima oleh dunia
Internasional termasuk negara-negara tetangga: Malaysia, Singapura,
Thailand, Filipina, India, Australia, dan Papua Nugini yang dinyatakan
dengan persetujuan yang dicapai karena Negara Indonesia memberikan
akomodasi kepada kepentingan negara tetangga antara lain di bidang
perikanan yang mengakui hak nelayan tradisional (traditional fishing
right) dan hak lintas dari Malaysia Barat ke Malaysia Timur atau
sebaliknya.
d. Penerapan Wawasan Nusantara dalam pembangunan negara di
berbagai bidang tampak pada berbagai proyek pembangunan sarana dan
prasarana komunikasi dan transportasi. Contohnya adalah pembangunan
satelit palapa dan Microwave System, pembangunan lapangan terbang
perintis dan pelayaran perintis di berbagai daerah. Dengan adanya proyek
tersebut maka laut dan hutan tidak lagi menjadi hambatan bagi integrasi
nasional. Dengan demikian lalu lintas perdagangan dan integrasi budaya
dapat berjalan lebih lancar.
e. Penerapan di bidang sosial budaya terlihat pada kebijakan untuk
menjadikan bangsa Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika tetap merasa
sebangsa, setanah air, senasib sepenanggungan dengan asas Pancasila.
Salah satu langkah penting yang harus dikembangkan terus adalah
pemerataan pendidikan dari tingkat pendidikan dasar sampai perguruan
tinggi ke semua daerah atau propinsi.
f. Penerapan Wawasan Nusantara di bidang Pertahanan dan Keamanan
terlihat pada kesiapsiagaan dan kewaspadaan seluruh rakyat melalui
Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta untuk menghadapi
berbagai ancaman bangsa dan negara.
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Wawasan Nusantara adalah pandangan untuk menjadi bangsa yang satu dan
utuh dalam satu kesatuan Republik Indonesia. Untuk mencapai tujuan nasional maka
diperlukan suatu paham geopolitik dan dikembangkan menjadi wawasan nusantara
dan diwujudkan sebagai satu kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan
keamanan. Kesatuan wawasan nusantara ini dilakukan dengan cara desentralisasi
dalam penyelenggaraan pemerintahan.Dapat dikatakan wawasan nusantara yang
terpapar dari Sumatra hingga Papua harus memiliki wawasan nasional sebagai
geopolitik.
B. Saran
Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan pertahanan dan
keamanan diperlukan tindakan yang tegas jika terjadi suatu ancaman daerah, misal
dari yang terkecil, yaitu mengadakan penjagaan desa secara bergilir, melakukan
kerjasama antar negara dengan cara latihan gabungan. Sehingga akan terciptanya
suatu wilayah satu kesatuan Indonesia yang utuh.
DAFTAR PUSTAKA
http://riskayanty.blogspot.co.id/2016/05/wawasan-nusantara-sebagai-geopolitik.html

Anda mungkin juga menyukai