Anda di halaman 1dari 22

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

Nomor : 21 /Permen/M/2006

TENTANG

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KAS TERHADAP BENDAHARA


PENGELUARAN OLEH KEPALA SATUAN KERJA/ ATASAN LANGSUNG BENDAHARA
PENGELUARAN
DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

Menimbang : a. Bahwa guna terselenggaranya pengurusan pertanggung jawaban anggaran oleh


Bendahara Pengeluaran secara tertib, fungsi pengawasan melekat oleh Atasan
Langsung Bendahara perlu lebih ditingkatkan;

b. Bahwa pemeriksaan oleh Atasan Langsung Bendahara Pengeluaran adalah


merupakan salah satu bentuk pengawasan melekat yang harus dilaksanakan pada
setiap bulan atau sekurang-kurangnya sekali dalam waktu 3 bulan

c. Bahwa sebagai pedoman dalam pelaksanaannya perlu diterbitkan Petunjuk


Pelaksanaan Pemeriksaan Kas terhadap Bendahara oleh Atasan Langsung
Bendahara Pengeluaran perlu lebih ditingkatkan yang ditetapkan dengan
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat.

Mengingat : 1. Undang-undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47 Tambahan Lembaran Negara republik
Indonesia Nomor 4286);

2. Undang-undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran


Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5 Tambahan Lembaran Negara
republik Indonesia Nomor 4355);

3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman


Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagaimana telah
diubah dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2004

4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 187/M Tahun 2004 tentang


Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu 2004-2009

5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan,


Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik
Indonesia.

6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit


Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia.
7. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2005 tentang
Perubahan atas Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2005
tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Negara Republik Indonesia.
8. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 187/M Tahun 2004 tentang
Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu 2004-2009.

9. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 83/M Tahun 2005 tentang


Pengangkatan Pejabat Eselon I di lingkungan Kementerian Negara Perumahan
Rakyat.

10. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.06/ 2005 tentang Pedoman


Pembayaran dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT TENTANG PETUNJUK


PELAKSANAAN PEMERIKSANAAN KAS TERHADAP BENDAHARA
PENGELUARAN OLEH KEPALA SATUAN KERJA / ATASAN LANGSUNG
BENDAHARA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

Pasal 1

Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan :

1. Pemeriksaan Kas adalah bagian dari sistem pengawasan melekat dan merupakan kewajiban
Kepala Satuan Kerja
2. Pemeriksaan Kas oleh Kepala Satuan Kerja adalah serangkaian kegiatan yang dilaksanakan
untuk mengetahui dan menilai apakah penatausahaan bendahara dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku
3. Pemeriksaan Kas oleh Kepala Satuan Kerja atau Pejabat lainnya yang ditunjuk yang bukan
Bendahara

Pasal 2

Ruang lingkup yang diatur dalam peraturan ini terdiri dari :

1. Wewenang pemeriksaan kas


2. Jangka waktu pemeriksanaan kas
3. Syarat-syarat pemeriksaan kas

Pasal 3

Prosedur Pemeriksaan Kas dan Berita Acara Pemeriksaan meliputi :


1. Prosedur Pemeriksaan Kas
2. Pemeriksaan atas penatausahaan/pengelolaan keuangan dan
3. Berita Acara Pemeriksaan Kas

Pasal 4

Kepada semua unit organisasi di lingkungan Kementerian Negara Perumahan Rakyat wajib
melaksanakan ketentuan-ketentuan sebagaimana tersebut dalam lampiran peraturan ini, dan
ketentuan-ketentuan lainnya yang berhubungan dengan peraturan ini

Pasal 5

1
Perturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Peraturan ini disebarluaskan kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk diketahui dan
dilaksanakan.

Peraturan ini mulai berlaku pada pelaksanaan Tahun Anggaran 2006 dan dapat disebarluaskan
kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk diketahui dan dilaksanakan

Ditetapkan di : Jakarta
Pada Tanggal : 06 Maret 2006

A.N. MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT


Sekretaris

NOER SOETRISNO
NIP. : 700003088

2
LAMPIRAN
PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT
NOMOR : 21/PERMEN/M/2006
TANGGAL 06 MARET 2006
TENTANG
PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KAS TERHADAP BENDAHARA
PENGELUARANOLEH KEPALA SATUAN KERJ/ ATASAN LANGSUNG BENDAHARA
PENGELUARANDI LINGKUNGAN KEMENTERIAN NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................................................I -1

BAB II PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KAS .....................................................II – 1


a. Ketentuan Umum ...................................................................................................II – 1
1.1. Pengertian dan Ruang Lingkup ......................................................................II – 1
1.2. Wewenang Pemeriksaan Kas ........................................................................II – 1
1.3. Jangka Waktu Pemeriksaan Kas ....................................................................II – 2
1.4. Syarat- syarat Pemeriksaan Kas ....................................................................II – 2

b. Prosedur Pemeriksaan Kas dan Berita Acara Pemeriksaan .................................II – 2


2.1. Prosedur Pemeriksaan Kas ............................................................................II – 2
2.2. Pemeriksaan atas Penatausahaan/Pengelolaan Keuangan...........................II – 6
2.3. Berita Acara Pemeriksaan Kas.......................................................................II – 7

BAB III PENILAIAN HASIL PEMERIKSAAN KAS ...................................................................III – 1


1. Pengertian ............................................................................................................III – 1
2. Kriteria...................................................................................................................III – 1
2.1. Taat ...............................................................................................................III – 1
2.2. Benar .............................................................................................................III – 2
2.3. Lengkap..........................................................................................................III – 2
3. Petunjuk Pengisian ...............................................................................................III – 2

3
BAB I
PENDAHULUAN

1. Pemeriksaan Kas adalah bagian dari Sistem Pengawasan Melekat dan merupakan kewajiban
Kepala satuan Kerja seperti digariskan di dalam Keputusan Presiden RI Nomor 42 tahun 2002
pasal 68 ayat )2), Pasal 69 ayat (2) dan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 15 Tahun
1983 pasal 3.
2. Pemeriksaan Kas merupakan salah satu tugas/kewajiban Kepala satuan Kerja untuk mengetahui
Keadaan Kas Bendahara dan pengurusan/pengelolaan keuangan yang dilaksanakan. Beberapa
aspek yang harus diketahui dari Pemeriksaan Kas anatara lain : Penatausahaan pembukuan,
kecocokan saldo kas, kecocokan Uang Persediaan dan penyelenggaraan atta usaha Bendahara
pada umumnya.
3. Untuk mewujudkan tertib administrasi pertanggungjawabab anggaran oleh Bendahara perlu
menyusun Petunjuk Pelaksanaan Pemeriksaan Kas terhadap Bendahara oleh Kepala Satuan
Kerja di lingkungan Kementerian Negara Perumahan Rakyat.

BAB II
PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KAS

1. Ketentuan Umum

1.1. Pengertian dan Ruang Lingkup


(1) Pengertian
Pemeriksaan Kas oleh Kepala Satuan Kerja adalah serangkaian kegiatan yang
dilaksanakan untuk mengetahui dan menilai apakah penatausahaan Bendahara
Pengeluaran dilaksanakan sesuai dengan perturan perundang-undangan yang berlaku.
(2) Ruang Lingkup
Ruang Lingkup Pemeriksaan Kas meliputi : pemeriksanaan bagian-bagian kas yang sah,
pemeriksaan penatausahaan kas termasuk bukti penerimaan/pengeluaran serta hal-hal
lain yang dianggap perlu oleh Kepala Satuan Kerja yang ada kaitannya dengan
pemeriksaan kas tersebut :
a) Penutupan Buku Kas Umum
b) Pemeriksaan Kas (Kas Opname)
c) Pencocokan saldo UP, saldo tunai, saldo Bank, saldo panjar, saldo pajak * PNB dan
saldo uang LS Bendahara
d) Pemeriksaan penyelenggaraan BKU dan buku-buku pembantu maupun buku-buku
tambahan
e) Pengecekan kewajaran pemberian dan penyelesaian uang muka (panjar)
f) Pemeriksaan cara penyimpanan uang, surat berharga/kertas berharga dan arsip
dokumen keuangan pemeriksaan terhadap tugas-tugas bendahara lainnya yang
dianggap perlu
1.2. Wewenang Pemeriksaan Kas
1) Pemeriksaan Kas dilakukan oleh pejabat yang mempunyai kewenangan yaitu Kepala
Satuan Kerja
2) Apabila dipandang perlu kewenangan melakukan pemeriksaan kas ini dapat diserahkan
kepada pejabat lain yang ditunjuk yang bukan Bendahara.
1.3. Jangka Waktu Pemeriksaan Kas
1) Pemeriksaan Kas dilakukan oleh Kepala Satuan Kerja sekurang-kurangnya sekali dalam
3 bulan sedangkan waktu pelaksanaannya ditetapkan sendiri olehnya.
2) Pengecualian dapat diberikan terhadap keadaan seperti dibawah ini :

4
a) Pemeriksaan Kas dapat dilakukan sewaktu-waktu apabila terdapat dugaan yang kuat
bahwa telah terjadi kerugian negara atas pengurusan uang oleh Bendahara
b) Apabila dalam kurun waktu 3 bulan terdapat pemeriksaan oleh aparat pengawasan
fungsional, maka Kepala Satuan Kerja cukup mengirimkan fotocopy dari Berita Acara
Pemeriksaan Kas atau laporan hasil pemeriksaan yang dibuat oleh Pemeriksa.
Pemeriksa Kas berikutnya harus dilakukan sekurang-kurangnya 3 bulan setelah
tanggal pemeriksaan oleh aparat fungsional.
1.4. Syarat-syarat Pemeriksaan Kas
1) Dilakukan secara mendadak
Pemeriksaan dilakukan tanpa memberitahukan terlebih dahulu baik secara lisan maupun
tulisan, agar tidak terjadi penyembunyian fakta.
2) Pada waktu jam kerja
Pemeriksaan hanya sah apabila dilakukan pada jam kerja resmi yang berlaku pada
Satuan Kerja bersangkutan.
3) Dilakukan secara formal
Pemeriksaan harus dilakukan secara resmi atas nama jabatan bukan atas nama pribadi
4) Mengisi buku pemeriksaan
Setiap kegiatan pemeriksaan wajib dicatat dalam Buku Pemeriksaan yang khusus dibuat
untuk keperluan itu atau dicata dalam sampul halaman akhir sebagaimana tertera dalam
lampiran II.1.

2. Prosedur Pemeriksaan Kas dan Berita Acara Pemeriksaan


2.1. Prosedur Pemeriksaan Kas
Untuk dapat melakukan Pemeriksaan Kas dengan baik sesuai dengan sasaran yang
diharapkan perlu mengikuti tahapan kegiatan sebagai berikut :
1) Menyegel Brandkas
2) Menutup Buku Kas Umum dengan menjumlahkan seluruh sisi penerimaan maupun sisi
pengeluaran sehingga diketahui saldlo buku kas umum, selanjutnya ditandatangani oleh
Pemeriksa serta diketahui dan disetujui oleh Bendahara Pengeluaran.
a) Penutupan BKU dilakuan sebagai berikut :
• Membuat garis penutup pembukuan pada sisi pengeluaran langsung dibawah
garis yang memuat uraian pengeluaran. Sejajar dengan garis itu ditarik garis
penutup pembukuan pada sisi penerimaan. Dalam hal baris-baris uraian pada
sisi penerimaan lebih banyak dari baris-baris uraian pada sisi pengeluaran
pembuatan garis penutup pembukuan dimulai dari sisi penerimaan.
• Menghitung besarnya saldo BKU dengan cara mengurangi dengan lajur yang
bersangkutan dan ditempatkan pada ruang dibawah garis tersebut butir (1)
dengan uraian ”Jumlah Penerimaan” dan ”Jumlah Pengeluaran”
• Membuat garis lurus dibawah jumlah saldo tersebut butir (3).
• Menghitung jumlah keseluruhan sisi penerimaan dan pengeluaran sesuai dengan
lajur-lajur yang bersangkutan yang menggambarkan keseimbangan antara kedua
sisi dan ditempatkan pada ruangan di bawah garis tersebut pada butir (4).
• Membuat garis lurus sejajar sebagai penutup langsung dibawah jumlah tersebut
pada butir (5).
b) Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Penutupan BKU
Saldo BKU harus sama dengan Saldo Kas Tunai ditambah Saldo Bank. Apabila
terdapat selisih berapapun kecilnya harus dijelaskan sebab-sebabnya dalam
penjelasan penutupan BKU.

5
3) Menghitung uang kas tunai yaitu :
• Menghitung uang tunai yang ada di dalam brandkas (kertas dan logam).
Menghitung uang tunai dapat dilakukan dengan salah satu cara sbb :
- Dihitung oleh Pemeriksa Kas dan disaksikan oleh Bendahara Pengeluaran.
- Dihitung oleh Bendahara Pengeluaran disaksikan oleh Pemeriksa Kas.
- Dihitung sebagian oleh Bendahara Pengeluaran dan sebagian oleh Pemeriksa kas.
• Menghitung ketas-kerta berharga yang dipersamakan dengan uang seperti cek/giro
yang belum diuangkan tetapi sudah dibukukan, SP2D yang belum diterima
Bendahara Pengeluaran atau belum masuk ke rekening bank.
• Menghitung saldo uang yang ada di Buku bank. Saldo ini harus dikonfirmasikan
kebenarannya dengan Bank yang bersangkutan melalui pernyataan saldo atau
rekening koran yang diterima dari Bank yang bersangkutan pada tanggal
pemeriksaan kas.
4) Menjumlahkan nilai bukti pengeluaran yang belum dibukukan. Periksa seluruh bukti
pengeluaran apakah sudah mendapat persetujuan atasan yang berwenang.
5) Meminta Bendahara Pengeluaran untuk mencocokan saldo BKU dengan saldo kas tunai
dan saldo buku Bank.
Apabila antara saldo BKU dengan saldo kas tunai dan saldo buku Bank terdapat selisih,
perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab selisaih tersebut.
Perbedaan tersebut disebabkan antara lain :
a. Terdapat bukyi penerimaan/pengeluaran yang belum dibukukan Bendahara
Pengeluaran
b. Uang tunai lebih besar dari saldo buku (harus disetor ke rekening negara).
c. Uang tunai lebih kecil dari saldo buku (terjadi ketekoran kas), menjadi tanggung
jawab Bendahara Pengeluaran untuk mengganti.
6) Pencocokan saldo UP
Cara mencocokan kebenaran saldo UP dengan rumus sbb :
Saldo UP = Saldo Buku Kas Tunai + saldo Buku Bank + Uang Muka Kerja (panjar) –
Pajak yang belum disetorkan ke kas negara – uang LS rekening
Bendahara yang belum dibayarkan kepada yang berhak.
Sedangkan untuk pengecekan besarnya UP yang dikelola oleh Bendahara Pengeluaran
pada bulan yang bersangkutan dapat dilakukan pengecekan dengan rumus sbb :
UP = Saldo Kas Tunai + saldo Bank + SPP GU yang belum diterima SPM-GU
dan SP2D nya + Kwitansi yang belum di SPP-GU kan + panjar – Pajak
yang belum disetor ke rekening kas negara – uang LS rekening
Bendahara Pengeluaran yang belum dibayarkan kepada yang berhak.
7) Membuat penjelasan Penutupan Buku Kas Umum seperti berikut.
Pada hari ini, ..................................Tanggal.........................................................BKU
Ditutup dalam rangka pemeriksaan kas dengan keadaan sbb :
(1) Jumlah Penerimaan ...................................Rp........................................
(2) Jumlah Pengeluaran....................................Rp.................................... (-)
(3) Saldo Buku...................................................Rp........................................
(4) Saldo Kas terdiri dari :
(a) Uang Tunai .......................................Rp..................
(b) Saldo Bank (menurut saldo rekening)Rp.................. (+)
Rp ............ (-)
(5) Perbedaan ....................................................Rp........................................

6
Penjelasan perbedaan :
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
............................................................................................................
.........................,............

Menyetujui, Pemeriksa :
Bendahara Pengeluaran
Kepala Satuan Kerja

(..............................) (...............................)
NIP........................ NIP...........................

8) Membuat register Penutupan Kas

Register Penutupan Kas dibuat berdasarkan hasil pemeriksaan kas, berisi rincian dan
penjelasan saldo uang kas yang ada dalam pengurusan Bendahara Pengeluaran.

Bentuk Register Penutupan Kas sebagaimana pada lampiran II.2

2.2. Pemeriksaan atas Penatausahaan/Pengelolaan Keuangan

Memeriksa Penatausahaan dan cara pengerjaan pembukuan Buku Kas Umum dan buku
Pembantu maupun Buku-buku Tambahan oleh Bendahara Pengeluaran.

1) Penatausahaan Pembukuan
Apabila cara pembukuan dalam BKU dan buku-buku pembantu maupun buku-buku
tambahan telah dipenuhi dan sesuai dengan peraturan yang berlaku, maka penilaian
atas evaluasi hasil pemeriksaan taat.

2) Memriksa cara penyimpanan uang, surat berharga/kertas berharga dan Arsip Dokumen
Keuangan.
a. Terhadap uang tunai, surat berharga/kertas berharga harus disimpan dalam
bandkas.
b. Penempatan brandkas harus ditempat yang aman
c. Kunci duplikat dan kode barndkas disimpan oleh Kepala Satuan Kerja dalam
suatu amplop yang disegel
d. Pengamanan arsip dokumen keuangan dilakukan secara teratur dan tetap
sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Apabila hal-hal tersebut diatas sudah memenuhi ketentuan yang berlaku, maka
penilaian atas evaluasi hasil pemeriksaan adalah taat.

3) Pengecekan Kewajaran dan Penyelesaian Uang Muka (panjar).

Pengecekan dalam pemberian uang muka (panjar) dapat dilakukan dengan


mempergunakan Daftar Rincian Uang Muka (panjar) yang belum dipertanggungjawabkan
oleh setiap pengambil panjar.

Bentuk daftar Rincian Uang Muka (panjar) yang belum dipertanggungjawabkan


sebagaimana pada lampiran II.3.

Apabila sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku maka penilaian atas evaluasi hasil
pemeriksaan adalah taat.

7
4) Pemeriksaan terhadap Pemungutan Pajak-pajak
Setiap akhir bulan sebelum penutupan BKU, semua pajak-pajak harus disetor ke Kas
Negara dan dibukukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Apabila sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku maka penilaian atas evaluasi hasil
pemeriksaan adalah taat.

5) Pemeriksaan Terhadap Tugas-tugas Bendahara Pengeluaran lainnya yang dianggap


perlu.

Pemeriksaan ini sesuai dengan apa yang dianggap penting oleh Kepala Satuan
Kerja/Atasan langsung Bendahara Pengeluaran, antara lain seperti pemeriksaan
terhadap persetujuan/ pemeriksaan ulang (contra sign) cek/giro yang tercermin dengan
paraf Kepala Satuan Kerja/Atasan langsung Bendahara Pengeluaran pada Buku Bank.

Apabila telah sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh Kepala Satuan
Kerja/Atasan langsung Bendahara Pengeluaran dan ketentuan-ketentuan yang berlaku,
maka penilaian atas evaluasi pemeriksaan ini adalah taat.

2.3. Berita Acara Pemeriksaan kas

1. Fungsi

Berita Acara Pemeriksaan Kas berfungsi sebagai risalah pelaksanaan pemeriksaan kas
yang dilakukan sebagai salah satu bentuk pertanggung jawaban tugas pengawas.

2. Bentuk

Berita Acara Pemeriksaan Kas dibuat oleh Pemeriksa menurut bentuk seperti tertera
pada lampiran II.4.
3. Petunjuk pengisian lampiran

(1) Pada hari ini : diisi nama, hari, tanggal, bulan dan tahun
Dilakukannya pemeriksaan kas

(2) Nama Pemeriksa : diisi nama yang melakukan pemeriksaan kas

(3) Jabatan Pemeriksa : diisi nama jabatan resmi Pemeriksa Kas

(4) Nama : diisi nama Bendahara Pengeluaran yang diperiksa

(5) Jabatan : diisi jabatan Bendahara Pengeluaran yang diperiksa

(6) Kepmen Menpera : diisi nomor, tanggal keputusan Tanggal .........No.........


Menteri Negara Perumahan Rakyat yang mengangkat
yang bersangkutan sebagai Bendahara Pengeluaran.

I. Saldo Buku Kas Umum :

(7) Jumlah Penerimaan : diisi jumlah sisi penerimaan BKU sampai dengan
pemeriksaan kas diambil dan register penutupan kas.

(8) Jumlah Pengeluaran : diisi jumlah sisi pengeluaran BKU sampai dengan
pemeriksaan kas diambil dan register penutupan kas.

(9) Saldo BKU : diisi jumlah pengurangan jumlah dengan butir 1.2.
Penerimaan (a) dengan jumlah pengeluaran (b)

Saldo Kas terdiri dari :

(10) Uang Tunai : diisi jumlah uang tunai yang ada pada saat

8
Pemeriksaan diambil dari register penutupan kas.

(11) Saldo bank : diisi jumlah saldo bank berdasarkan saldo bilyet,
Diambil dari register penutupan kas.

(12) Jumlah : diisi hasil penjumlahan butir (I.1) dengan butir (I.2)

(13) Selisih : diisi hasil pengurangan butir (1) dengan butir (2).

II. Rincian Uang Persediaan

(14) satuan Kerja : diisi nama Satuan Kerja yang UP nya akan dihitung

(15) Jenis Dana : diisi rupiah murni apabila dana bersaal dari APBN
Murni rupiah,
iisi rekening khusus apabila anggarannya dalam DIPA
bertanda RKL/RPLN

(16) No. NPPHLN : diisi nomor NPPHLN yang menjadi sumber anggaran
tersebut pada butir (1)

(17) Nomor & tanggal DIPA : diisi nomor & tgl DIPA yang akan membebani UP
Bersangkutan

(18) Jumlah UP sebesar


Rp...............terdiri dari : diisi jumlah UP yang diterima Bendahara Pengeluaran
berdasarkan
SPM-GUP yang sudah keluar SP2D nya

(19) Uang tunai Rp : diisi jumlah uang tunai yang ada pada Bendahara Pengeluaran
untuk Satuan Kerja bersangkutan diambil dari Buku
Kas Harian

(20) Saldo Bank Rp : diisi jumlah saldo bank untuk Satuan Kerja diambil dari
saldo Bilyet bersangkutan.

(21) Panjar/Uang Muka : diisi jumlah uang muka yang belum


dipertanggungjawabkan diambil dari buku panjar
satuan Kerja bersangkutan.

(22) Kwitansi yang : diisi jumlah bukti pengeluaran belum diajukan


Belum diajukan SPP-GUP dari Buku pengawasan kredit menurut
SPP-GUP nya Rp MAK dari Satuan Kerja bersangkutan

(23) SPP-GUP yang belum : diisi jumlah SPP-GUP nya yang terbit belum
Terbit SPM-GUP dan terbit SPM-GUP dan SP2D nya diambil dari
SP2D nya Buku Pengawas Kredit menurut
MAK dari Satuan Kerja bersangkutan

(24) Jumlah (Rp) : diisi penjumlahan butir 19 s/d 23

(25) SP2D LS Bendahara


Pengeluaran
: diisi jumlah SP2D LS Bendahara yg belum dibayar
Yang belum dibayar

9
(26) Jumlah Rp : diisi hasil pengurangan jumlah lajur 24 dikurangi lajur
25 dan 26

III. Pemeriksaan Buku Cek

(27) Satuan Kerja : diisi nama Satuan Kerja yang mempunyai rekening
Bank

(29) Bank.....No Rek : diisi nama bank dan no Rek Satuan Kerja

(30) Buku cek berisi....... : diisi jumlah lembar buku cek dan No serinya
Lembar (No...s/d...)

(31) Terpakai ...Lembar : diisi jumlah lembar yang terpakai nomor serinya
(No...s/d...)

(32) Sisa ...Lembar : diisi jumlah lembar yang belum terpakai & nomor
Serinya

IV. Buku-buku yang dipergunakan terdiri dari :

(33) Buku Kas Umum : diisi nama petugas yang diserahi mengerjakan BKU
Dikerjakan oleh

(34) Buku Pembantu : diisi nama petugas yang mengerjakan dari jenis buku
pembantu yang dikerjakan

2.1. Buku................
2.2. Buku................
2.3. dst...................

(35) Buku Tambahan : diisi nama petugas yang mengerjakan dari jenis buku
yang dikerjakan

3.1. Buku................
3.2. Buku................
3.3. dst...................

(36) Pemeriksaan Kas : diisi nama, tanda tangan & NIP pemeriksa kas

(37) Mengetahui/Menyetujui: diisi nama, tanda tangan dan NIP Bendahara Pengeluaran
Bendahara Pengeluaran

4. Distribusi Berita Acara Pemeriksaan Kas

Berita acara pemeriksaan kas dibuat dalam rangkap 7 dengan distribusi pengiriman sbb :

No Uraian Dikirim Kepada Keterangan


1. Asli Arsip Satker
Bersangkutan Dikirim dengan surat
2. Tembusan Kesatu Sekretaris Kemenpera u.p. pengantar dilampiri :
Kepala Bagian Keuangan 1. Register Penutupan kas
Kementerian Negara 2. Daftar panjar yg belum
Perumahan Rakyat dipertanggungjawabkan
3. Tembusan Kedua 3. Penilaian hasil
4. Tembusan Ketiga Atlas satker bersangkutan pemeriksaan kas
5. Tembusan Keempat Inspektorat Kemenpera 4. lain-lain yg dianggap perlu
6. Tembusan Kelima BPKP
7. Tembusan Keenam BPK RI

10
5. Surat pengantar Berita acara Pemeriksaan Kas

Berita Acara Pemeriksaan Kas tersebut butir 7.4 dikirim dengan surat pengantar yang
ditandatangani oleh Pemeriksa ditujukan kepada Sekretariat Kementerian Negara
Perumahan Rakyat dengan tembusan kepada pihak-pihak seperti tersebut butir 7.4
diatas. Bentuk surat pengantar berita acara pemeriksaan kas sebagaimana lampiran II.5.

Petunjuk Pengisian Surat Pengantar.


- (...................,............) : diisi nama Kota/Tempat/Lokasi Satuan Kerja,
Tanggal, bulan dan tahun pengiriman Berita
Acara pemeriksaan kas
- Nomor : diisi nomor surat pengantar
- Lampiran : diisi jumlah lampiran yang dikirim
- Kepada Yth : diisi Sekretaris Kementerian Negara Perumahan Rakyat
- Perihal : diisi Berita Acara Hasil Pemeriksaan Kas
- Pertanggal : diisi tanggal dilakukannya pemeriksaan kas
- Satuan Kerja : diisi nama Satker
- (....................) : diisi nama terang Pemeriksa kas. Di atas nama
lengkap tsb dicantumkan ttd, cap, satker ybs.
- NIP : diisi Nomor Induk Pegawai pemeriksa
- Kabag Keuangan : Satminkal Eselon I
- Bendahara Pengeluaran : diisi nama Bendahara Pengeluaran Satuan Kerja

Lampiran II.1

BUKU PEMERIKSAAN

Nomor Urut Tgl Masa yang Nama Instansi TTD


Pemeriksaan Diperiksa Pemeriksa/Jabatan Pemeriksa
dlm Tim

11
Lampiran II.2

REGISTER PENUTUPAN KAS

Tanggal Penutupan Kas : ....................................................................(1)


Nama Penutup Kas : ....................................................................(2)
Tgl Penutupan Kas bln yg lalu : ....................................................................(3)

Jumlah Penerimaan...............................................................Rp...................................(4)
Jumlah Pengeluaran..............................................................Rp...................................(5)
---------------------------------- (-)
Saldo Buku : .........................................................................Rp....................................(6)

Saldo Kas terdiri dari (7)


1. Uang Tunai
Lembar uang kertas Rp. 100.000,- x ........lembar = Rp.....................
Lembar uang kertas Rp. 50.000,- x ........lembar = Rp.....................
Lembar uang kertas Rp. 20.000,- x ........lembar = Rp.....................
Lembar uang kertas Rp. 10.000,- x ........lembar = Rp.....................
Lembar uang kertas Rp. 5.000,- x ........lembar = Rp.....................
Lembar uang kertas Rp. 1.000,- x ........lembar = Rp.....................
Lembar uang kertas Rp. 500,- x ........lembar = Rp.....................
Lembar uang kertas Rp. 100,- x ........lembar = Rp.....................
Lembar uang logam Rp. 1.000,- x ........keping = Rp.....................
Lembar uang logam Rp. 500,- x ........keping = Rp.....................
Lembar uang logam Rp. 100,- x ........keping = Rp.....................
Lembar uang logam Rp. 50,- x ........keping = Rp.....................
Lembar uang logam Rp. 25,- x ........keping = Rp.....................
Lembar uang logam Rp. 1,- x ........keping = Rp.....................
-------------------- +
Jumlah Rp...................(a)

2. Saldo Bank (menurut saldo Bilyet) Rp……………(b)


---------------------- +
Jumlah ……………………………………………………………………….Rp……………(8)

Perbedaan/selisih……………………………………………………………….Rp…………….(9)
Penjelasan perbedaan…………………………………………………………………. ………..
...........................................................................................................................................(10)

Mengetahui/menyetujui : .................................(11)
Bendahara Pengeluaran PEMERIKSA,

..............................(13) ................................(12)
NIP.......................... NIP............................

12
Petunjuk pengisian Form Registrasi Penutupan Kas

(1) Tanggal Penutupan Kas : diisi tanggal penutupan kas

(2) Nama penutup kas : diisi nama pemeriksa kas

(3) Tgl Penutupan Kas yg lalu : diisi tgl penutupan kas sebelumnya

(4) Jumlah penerimaan : diisi jumlah seluruh sisi penerimaan Buku Kas Umum

(5) Jumlah Pengeluaran : diisi jumlah seluruh sisi pengeluaran Buku Kas Umum

(6) Saldo Buku : diisi hasil pengurangan butir (4) & (5)

(7) Saldo Kas terdiri dari :

(a) Tunai : diisi jumlah uang tunai yg ada di dlm brandkas,


dirinci menurut besaran nilai uang kertas & logam

(b) Saldo Bank : diisi jumlah saldo uang yg ada di dlm rekening Bank
Bendahara berdasarkan saldo Bilyet rekening bank

(8) Jumlah : diisi penjumlahan butir a & b

(9) Perbedaan/selisih : diisi jumlah perbedaan antara butir (6) dengan (8)
(saldo kas)

(10) Penjelasan : diisi uraian yg menjelaskan penyebab terjadinya


perbedaan tsb.

(11) ........................... : diisi nama kota, tgl dibuatnya Register Penutupan Kas

(12) Pemeriksa : diisi nama, ttd & NIP pemeriksa

(13) Menyetujui : diisi nama, ttd & NIP Bendahara Pengeluaran

13
DAFTAR RINCIAN UANG MUKA (PANJAR) YANG BELUM DIPERTANGGUNGJAWABKAN SAMPAI
DENGAN TANGGAL ........................................(1)
SATUAN KERJA
.........................................................................................(2)

No Tanggal No. Bukti Kas Nama Uraian Jumlah (Rp)


Urut
(3) (4) (5) (6) (7) (8)

Jumlah

MENGETAHUI/MENYETUJUI : .....................................(9)
Bendahara PEMERIKSA,

.....................................(11) .......................................(10)
NIP................................. NIP....................................

14
Petunjuk Pengisian Daftar Rincian Uang Muka (panjar) yg belum dipertanggungjawabkan :

(1) s/d tanggal : diisi tgl penutupan kas

(2) Satuan Kerja : diisi nama Satuan Kerja

(3) Lajur (1) Nomor Urut : diisi no urut pencatatan

(4) Lajur (2) Tanggal : diisi tgl pengambilan panjar

(5) Lajur (3) No Bukti Kas : diisi no bukti kas sesuai stempel pembebanan

(6) Lajur (4) Nama : diisi nama pengambil panjar

(7) Lajur (5) uraian : diisi tujuan penggunaan panjar

(8) Lajur (6) Jumlah : diisi jumlah panjar

(9) Tempat & tgl : diisi nama kota & tgl dibuatnya daftar

(10) pemeriksa Kas/NIP : diisi nama terang ttd & NIP pemeriksa

(11) Bendahara Pengeluaran


/NIP :diisi nama lengkap, ttd & NIP Bendahara Pengeluaran yg
diperiksa

15
Lampiran II.4

BERITA ACARA PEMERIKSAAN KAS

Pada hari ini...........................(1) Tanggal .........................(1) bulan..................(1). Tahun


.....................................................(1) yang bertandatangan di bawah ini :

1. Nama :.................................................................................................(2)
Jabatan :.................................................................................................(3)
Telah melakukan pemeriksaan Kas terhadap :

2. Nama :.................................................................................................(4)
Jabatan :.................................................................................................(5)

Yang diangkat dengan Keputusan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor :..............................
Tanggal..................................(6)

Dengan menunjukkan keadaan sbb :

I. Buku Kas Umum


a. Jumlah Penerimaan ..........................................Rp.............................................(7)
b. Jumlah Pengeluaran .........................................Rp.............................................(8)
----------------------------------------- (-)

c. Saldo Buku.......................................................................................Rp...................(9)

Saldo Kas terdiri dari :


1. Tunai...................................................................Rp.............................................(10)
2. Saldo Bank..........................................................Rp............................................(11)
---------------------------------------------- (+)
3. Jumlah............................................................................................Rp.................(12)
----------------------(-)
Selisih ............................................................................................. .......................(13)

II. Perincian UP

Satuan Kerja : .........................................................(14)


a. Jenis Dana :..........................................................(15)
b. No. NPPHLN :..........................................................(16)
c. Nomor & tgl DIPA :..........................................................(17)

UP sebesar Rp........................................(18) terdiri dari :


1. Tunai...........................................................................Rp...........................(19)
2. Bank............................................................................Rp...........................(20)
3. Panjar/uang muka.......................................................Rp...........................(21)
4. Kwitansi yg belum diajukan SPP-GUP nya.................Rp...........................(22)
5. SPP-GUP yg belum terbit SPM-GUP nya...................Rp...........................(23)
-------------------------------
Jumlah Rp...........................(24)
Pajak yg belum disetor Rp...........................(25)
SP2D Ls Bendahara yg belum dibayarkan Rp...........................(26)
------------------------------- (-)
Jumlah Rp........(27)
III. PEMERIKSAAN BUKU CEK

Satuan Kerja :..............................................................................................................(28)


Bank ..............................................No. Rekening........................................................(29)

16
a. Terdiri dari :.........Lembar yaitu nomor :..........................s/d....................................(30)
b. Terpakai :.........Lembar yaitu nomor :...........................s/d ..................................(31)
c. Sisa :.........Lembar yaitu nomor :..........................s/d....................................(32)

IV. BUKU-BUKU YANG DIPERGUNAKAN TERDIRI DARI :

1. Buku Kas Umum dikerjakan oleh : ...........................................(33)

2. Buku Pembantu : (34)


2.1. Buku Kas Tunai ....................... dikerjakan oleh : ...........................................
2.2. Buku Bank ............................... dikerjakan oleh : ...........................................
2.3. Buku Panjar ............................. dikerjakan oleh : ...........................................
2.4. Buku Pengawasan UP ............. dikerjakan oleh : ...........................................

3. Buku Tambahan (35)


3.1. Buku...................................... .. dikerjakan oleh : ...........................................
3.2. Buku...................................... .. dikerjakan oleh : ...........................................
3.3. Buku...................................... .. dikerjakan oleh : ...........................................
3.4. Buku...................................... .. dikerjakan oleh : ...........................................

MENYETUJUI, .................................
Bendahara Pengeluara PEMERIKSA,

...................................... (37) .................................(36)


NIP................................... NIP...............................

17
Lampiran II.5

Nomor :....................................
Lampiran :....................................

Kepada Yth.
Bapak Sekretaris Kementerian Negara Perumahan Rakyat
Di
Jakarta

Perihal : Berita Acara Hasil Pemeriksaan Kas

Berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 42 tahun 2002 pasal 68 ayat (2), Pasal 69 ayat
(2) dan Instruksi Presiden RI nomor 15 tahun 1983 Pasal (3) bersama ini dengan hormat kami
sampaikan Berita Acara Hasil Pemeriksaan Kas per tanggal..........................yang dilakukan
Terhadap Bendahara..............................................

Demikian untuk dimaklumi dan dapat dipergunakan semestinya.

PEMERIKSA KAS

..............................
NIP........................
Tembusan disampaikan kepada Yth.
1. Direktur Jenderal Up. Kepala Bagian Keuangan.......................
2. Direktur/Eselon II.......................................................................
3. Bendahara.................................................................................
4. Arsip.

18
BAB III
PENILAIAN HASIL PEMERIKSAAN KAS

1. Pengertian
Penilaian hasil pemeriksaan kas adalah hasil pengukuran penyelenggaraan pengukuran kas oleh
bendahara dibandingkan dengan kriteria yang harus dipergunakan. Berdasarkan penilaian
tersebut Pemeriksaan Kas memberikan saran sebagai petunjuk tindak turun tangan kepada
Bendahara agar penyelenggaraan kas Bendahara Pengeluaran berikut tata usaha sesuia dengan
kriteria yang telah ditetapkan.

2. Kriteria
Kriteria yang dipergunakan untuk mengukur penyelenggaraan pengurusan kas Bendahara
Pengeluaran adalah semua yang dikeluarkan oleh pemerintah baik di dalam maupun di luar
lingkungan Kementerian Negara Perumahan Rakyat yang berhubungan dengan
penyelenggaraan Kas Bendahara Pengeluaran berikut tata usahanya. Berdasarkan kriteria tsb
penilaian atas penyelenggaraan dituangkan ke dalam lembar Penilaian Pemeriksaan Kas
sebagaimana tertera pada lampiran III.1.

2.1. Taat
Penyelenggaraan pengurusan kas dinyatakan taat apabila telah sesuai dengan prosedur
yang harus dilaksanakan.

a. Penyelenggaraan pembukuan seperti diatur dalam keputusan Menteri Negara


Perumahan Rakyat tentang petunjuk pembukuan dan penyusunan laporan keuangan.

b. Kewajiban meminta contrasign pada Atasan Langsung pada setiap penarikan


pembayaran

c. Kewajiban meminta persetujuan bayar dari Atasan Langsung sebelum melakukan


pembayaran.

d. Kewajiabn untuk menyimpan uang kas di brandkas pada tempat yang dianggap aman
dari kemungkinan pencurian

e. Kewajiban untuk menyimpan seluruh dokumen keuangan secara rapi & diatur
sedemikian rupa sehingga mempermudah pencarian kembali dokumen yang diperlukan
& menyimpan ditempat yang dianggap aman.

f. Kewajiban untuk menyimpan buku-buku yang dipergunakan ditempat yang dianggap


aman.

g. Kewajiban untuk menyimpan buku cek di brandkas pada tempat yang dianggap aman
dari pencurian.

h. Kewajiban untuk mengawasi penyelesaian panjar.

i. Kewajiban menyampaakan SPP-GUP selambat-lambatnya 1 bulan setelah diterimanya


UP.

2.2. Benar

Penyelenggaraan pengurusan kas dinyatakan benar apabila :

a. Saldo buku sama dengan saldo kas


b. Jumlah uang tunai di dalam brandkas tidak lebih dari 10 juta rupiah (sesuai ketentuan yg
berlaku)
c. Kebenaran cara & pemotongan & penyetoran pajak

19
2.3. Lengkap

Penyelenggaraan pengurus kas lengkap apabila :

a. Buku-buku yg dipergunakan baik jenis maupun jumlahnya sesuai dengan ketentuan yg


berlaku
b. Lembaran Buku cek yg tersedia sesuai dengan yg seharusnya.

3. Petunjuk Pengisian

(1) Lajur 3,4,5, : diisi YA bila memenuhi ketentuan/peraturan


Yg berlaku, dan diisi TIDAK bila tdk memenuhi
ketentuan

(2) Saran : diisi saran pemeriksa Tindak Lanjut Turun tangan


terhadap penyelenggaraan kas bendahara & Tu nya yg
mendapat tindak lanjut

(3) Tanggal : diisi nama kota, tgl, bln & thn dibuatnya evaluasi

(4) Pemeriksa Kas/NIP : diisi nama, ttd & NIP Pemeriksa kas

(5) Mengetahui/menyetujui : diisi nama, ttd & NIP Bendahara Pengeluaran


Bendahar Pengeluaran/NIP

20
Lampiran III.1

PENILAIAN PEMERIKSAAN KAS & REKOMENDASI/SARAN

No. Uraian Hasil Pemeriksaan *)


Taat Lengkap Benar
1. Cara Mengerjakan Pembukuan
2. Jenis buku yg digunakan
3. Keputusan Penunjukkan Petugas Pembukuan
oleh Atasan Langsung
4. Contrasign cek/giro oleh Kepala Satker
5. Setuju bayar pleh bendahara/PK/Kepala Satker
6. Kecocokan saldo kas dengan saldo BKU
7. Pemotongan & penyetoran
8. Jumlah uang tunai dlm brandkas tdk lebih 10
juta rupiah
9. Keamanan penyimpanan uang tunai/cek
10. Keamanan penyimpanan dokumen keuangan
11. Waktu penyetoran & pelaporan pajak
12. Waktu penelesaian panjar
13. Pencocokan sisa lembur buku cek
*) bila taat, lengkap & benar ditulis ”YA”
Jika tidak taat, lengkap & tdk benar ditulis ”TIDAK”

SARAN :
1..............................................................................................................................................
2..............................................................................................................................................
3.............................................................................................................................................

MENYETUJUI, .................................
Bendahara Pengeluaran PEMERIKSA,

...................................... .................................
NIP................................... NIP...............................

21

Anda mungkin juga menyukai