Dewasa ini beton pracetak telah dikenal luas di Indonesia dan banyak digunakan dalam bangunan bertingkat sebagai alternatif pengganti sistem beton konvensional. Sistem beton pracetak ini dianggap mempunyai banyak keunggulan dibanding sistem beton konvensional. Beton pracetak ini tidak dicetak di tempat konstruksi seperti metode konvensional, melainkan dicetak di tempat pabrikasi, lalu dibawa ke lokasi (transportasi/langsir) untuk disusun/dirangkai menjadi suatu struktur utuh (erection). Prinsip dari sistem ini ialah beton dicetak/dicor terlebih dahulu sebelum di-install di lapangan. Hal ini menjadikan mutu dari beton pracetak dapat terjaga dengan baik karena dikerjakan di pabrik. Selain itu, waktu pelaksanaan yang cepat, biaya pembangunan yang lebih murah, ramah lingkungan, dan pengaruh cuaca yang dapat diminimalkan menjadikan sistem beton pracetak ini dikatakan lebih terkontrol, cepat, ekonomis, dan efisien baik segi biaya maupun waktu. Di samping keunggulan di atas, ada banyak hal yang tentunya juga harus diperhatikan dalam sistem beton pracetak ini sehingga dapat menghasilkan konstruksi yang berkualitas, cepat, dan ekonomis. Salah satu aspek penting dalam pembangunan konstruksi bangunan bertingkat tinggi dengan sistem beton pracetak yaitu indeks kinerja pekerjaan installment beton pracetak itu sendiri pada masing- masing komponen seperti komponen struktur kolom, balok, dan pelat. Kebutuhan waktu dalam pekerjaan installment beton pracetak ini akan berbeda-beda untuk setiap komponen yang dikarenakan beberapa faktor antara lain dipengaruhi oleh jumlah tenaga kerja yang ada, keahlian/kemampuan tenaga kerja, dan kualitas produksi dari masing-masing komponen. Pekerjaan installment sistem beton pracetak ini dapat dikatakan memegang peranan yang penting guna menghasilkan struktur bangunan yang efisien dan juga memenuhi standar. Dalam skripsi ini akan dibahas mengenai waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan installment beton pracetak pada komponen kolom, balok, dan pelat. Kemudian, akan dibahas pula mengenai jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk pekerjaan installment beton pracetak. Selanjutnya, akan dihitung pula indeks kinerja pekerjaan installment beton pracetak pada komponen balok, kolom, dan pelat.
1 2
1.2 Identifikasi Masalah
Penggunaan sistem beton pracetak di Indonesia dalam dekade terakhir ini telah mengalami perkembangan yang sangat pesat baik pada bangunan tingkat rendah, menengah, maupun bangunan tingkat tinggi. Sistem beton pracetak ini telah banyak diterapkan untuk bangunan gedung dan perumahan karena mempunyai banyak keunggulan dibanding sistem konvensional. Untuk konstruksi bangunan gedung dengan sistem pracetak diperlukan suatu persyaratan (dasar) dan pedoman teknis yang harus diikuti oleh semua pihak yang terkait dalam mewujudkan pembangunan konstruksi tersebut agar dapat menghasilkan struktur yang efisien dengan memanfaatkan teknologi terbaru di bidang konstruksi yaitu sistem beton pracetak. Di Indonesia, untuk Peraturan SNI No. 7832 : 2012 “Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Beton Pracetak Untuk Konstruksi Bangunan Gedung” sistem beton pracetak saat ini hanya terdapat peraturan mengenai indeks precast untuk bangunan dengan 5 lantai sedangkan untuk indeks precast pada bangunan lebih dari 5 lantai belum tercantum di Peraturan SNI. Oleh karena itu, dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk memperoleh indeks precast untuk bangunan lebih dari 5 lantai. Peraturan SNI sebelumnya hanya menghitung indeks rata-rata dari bangunan 5 lantai sehingga untuk setiap lantainya indeks yang dimiliki adalah sama. Pada skripsi ini akan dilakukan analisa untuk indeks precast bangunan lebih dari 5 lantai untuk setiap lantainya sehingga dapat dilihat perhitungan durasi waktu yang dibutuhkan untuk masing-masing komponen juga didapatkan indeks kenaikan per lantainya.
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui indeks kinerja pekerjaan installment beton pracetak pada komponen kolom, balok, dan pelat pada bangunan bertingkat lebih dari 5 lantai Proyek Aeropolis Crystal Residence. Manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Memberi masukan kepada pelaksana di lapangan untuk memperhitungkan durasi pekerjaan installment. 2. Memberikan masukan dalam penyusunan RAB untuk menyusun anggaran biaya pekerjaan installment pada tiap-tiap komponen. 3. Memberikan masukan dalam penyusunan SNI untuk pekerjaan installment beton pracetak lebih dari 5 lantai. 3
1.4 Lingkup Penelitian
Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk menghitung durasi/waktu pekerjaan installment beton pracetak sistem DPI pada komponen kolom, balok, dan pelat. 2. Untuk menghitung durasi/waktu tahapan pekerjaan installment beton pracetak sistem DPI pada komponen kolom, balok, dan pelat. 3. Untuk menghitung jumlah komponen kolom, balok, dan pelat yang di-install per hari untuk pekerjaan installment beton pracetak sistem DPI.
Batasan-batasan dalam penelitian ini adalah :
1. Bangunan/lokasi pengamatan hanya dibatasi pada Proyek Aeropolis Crystal Residence (hanya pada bangunan 8 lantai). 2. Penelitian ini dilaksanakan pada tahun 2014. 3. Komponen struktur yang diamati dalam penelitian ini adalah komponen kolom, balok, dan pelat pada sistem DPI beton pracetak. 4. Perhitungan waktu rata-rata didasarkan pada tenaga kerja aktual dimana keahlian/kemampuan ataupun jumlah tenaga kerja sesuai dengan kondisi di lapangan. (Terdapat beberapa kali pergantian tenaga kerja/tim erection pada pengamatan penelitian ini).
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan laporan penelitian ini mencakup beberapa hal antara lain : Bab 1 Pendahuluan Bab ini berisi penjelasan mengenai latar belakang penelitian, identifikasi masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup atau batasan-batasan dalam penelitian, serta sistematika penulisan laporan penelitian. Bab 2 Tinjauan Kepustakaan Bab ini menjelaskan teori yang berkaitan dengan topik penelitian ini di antaranya mengenai manajemen konstruksi, metode konstruksi pada sistem pracetak, tahap-tahap konstruksi beton pracetak, dan proses pekerjaan installment (pemasangan) beton pracetak. 4
Bab 3 Metodologi Penelitian
Bab ini menjelaskan mengenai langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian ini, serta teknik yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini. Bab 4 Hasil dan Pembahasan Bab ini menjelaskan tentang hasil pengumpulan data mengenai indeks waktu masing-masing komponen pracetak, pengolahan data/analisa untuk setiap komponen pracetak dan pembahasan. Bab 5 Kesimpulan dan Saran Bab ini berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini dan saran- saran yang berkaitan dengan analisa yang telah dilakukan dan didapat. Daftar Pustaka Berisi tentang daftar pustaka yang digunakan sebagai bahan acuan dan kajian dalam penelitian ini. Lampiran Berisi tentang data lengkap yang digunakan dalam penelitian baik berupa data mentah, hasil perhitungan statistik, dan lampiran-lampiran lainnya yang dianggap perlu dalam penelitian ini.