Estimasi Investasi
Estimasi Investasi
KEPUTUSAN INVESTASI
ASPEK KEUANGAN
Mengukur kelayakan suatu proyek secara finansial dimulai dari estimasi biaya
dan pendapatan yang dihasilkan dari proyek tersebut. Estimasi biaya akan
mencakup :
1. Estimasi biaya investasi awal
Estimasi segala biaya yang merupakan pengeluaran yang dipergunakan
untuk memperoleh aset fisik yang diharapkan memiliki umur pemakaian
lama, meliputi biaya memperoleh ijin usaha, biaya peralatan, biaya
instalansi, biaya engineering, biaya pelatihan, biaya pembelian tanah, dan
lain-lain.
2. Estimasi biaya operasi
Biaya operasi umumnya diklasifikasikan atas:
a. biaya langsung (segala biaya yang terkait langsung dengan proses
produksi mencakup biaya bahan langsung dan biaya tenaga kerja
langsung),
b. biaya tidak langsung (segala biaya yang tidak terkait langsung
dengan proses produksi mencakup biaya bahan tak langsung, biaya
tenaga kerja tak langsung) dan
c. biaya komersial (mencakup biaya pemasaran, biaya administrasi).
3. Estimasi pendapatan
Proyeksi pendapatan dapat dilakukan dengan melakukan estimasi jumlah
konsumen yang mampu diraih, serta pendapatan yang diperoleh per
konsumen yang terkait dengan komponen harga produk per unit.
Pertanyaan :
Berapa kas bersih yang diterima pada akhir tahun.
Jawab :
Pendapatan 4.000.000
Contoh 2 :
PT. XYZ melakukan investasi senilai Rp. 3.000.000,-. 50% modal berasal dari pemilik,
sedangkan sisanya berasal dari pinjaman dengan bunga 20% per tahun. Umur
ekonomis investasi 3 tahun dan disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus,
tanpa nilai sisa. Perkiraan pendapatan per tahun sebesar Rp. 4.000.000,- dan biaya
pertahun Rp. 2.000.000,- (belum termasuk penyusutan) serta dikenakan pajak sebesar
50%.
Pertanyaan :
Berapa kas bersih yang diterima pada akhir tahun.
Jawab :
CAPITAL BUDGETING
Capital budgeting meliputi keseluruhan proses perencanaan pengeluaran uang,
dimana hasil pengembaliannya diharapkan terjadi da-lam jangka waktu lebih
dari satu tahun.
Capital Expenditure
Studi Kelayakan Bisnis 4
Capital expenditure adalah merupakan pengeluaran-pengeluaran yang
dilakukan oleh perusahaan dengan harapan bahwa pengeluar-an tersebut akan
memberikan manfaat atau hasil untuk jangka waktu lebih dari satu tahun.
Namun tidak semua capital expenditure dipergunakan untuk pembelian aktiva
tetap.
Misalkan :
1. Pembelian aktiva tetap.
2. Pengurusan perijinan.
3. Pengeluaran biaya promosi.
4. Pengeluaran untuk biaya penelitian dan pengembangan.
5. Pengeluaran biaya untuk pengolahan limbah, dll.
Klasifikasi Proyek
Perusahaan dapat mengklasifikasikan proyek kedalam beberapa kategori,
antara lain :
1. Penggantian : pemeliharaan bisnis
Kategori ini terdiri dari pengeluaran untuk mengganti peralatan yang sudah
usang atau rusak yang digunakan dalam membuat produk yang
menguntungkan.
2. Penggantian : pengurangan biaya.
Kategori ini termasuk pengeluaran untuk mengganti peralatan yang telah
usang. Tujuannya adalah untuk mengurangi biaya te-naga kerja, bahan dan
input lainnya.
3. Ekspansi produk atau pasar yang ada.
Kategori ini termasuk pengeluaran untuk meningkatkan output produk yang
sudah ada, atau untuk memperluas outlet ritel atau fasilitas distribusi dalam
pasar yang sekarang dilayani.
Ekspansi ke dalam produk atau pasar baru.
Investasi ini untuk menghasilkan produk baru atau untuk mem-perluas ke
daerah geografi yang saat ini tidak terlayani.
4. Proyek pengaman dan/atau lingkungan.
Kategori ini meliputi pengeluaran yang diperlukan untuk meme-nuhi
permintaan pemerintah, perjanjian tenaga kerja, atau polis asuransi.