Anda di halaman 1dari 15

BAHAN AJAR MATA KULIAH

SISTEMATIKA TUMBUHAN TINGGI


Pertemaun ke 8
SUB DIVISIO ANGIOSPERMAE
CLASSIS DICOTYLEDONEAE SUB CLASSIS APETALAE

Oleh: Dr. Juhriah, M.Si

I. PENDAHULUAN
a) Garis Besar Materi Pokok Bahasan Minggu ke 8:

Pokok bahasan pertemuan kedelapan tentang Identifikasi, Tatanama dan


klasifikasi tumbuhan Sub Divisio Angiospermae Classis Dicotyledoneae Sub
Classis Apetalae

b) Sasaran Pembelajaran/Learning objective:

Mahasiswa mampu menjelaskan tentang ciri-ciri, tatanama dan klasifikasi


Sub Divisio Angiospermae Classis Dicotyledoneae Sub Classis Apetalae

c). Perilaku Awal/Entry behavior:

Mahasiswa mampu membdakan tumbuhan Gymnospermae dan angiospermae.

d). Manfaat Pokok Bahasan:

Setelah mengikuti dan memahami materi bahasan ini maka mahasiswa


mampu menhgidentifikasi, klasifikasi dan membedakan tumbuhan Sub Divisio
Angiospermae dari tumbuhan Sub divisio Gymnospermae, mengenal ciri-ciri
umum Angiospermae dan ciri-ciri Apetalae

e). Urutan Pembahasan:

Materi secara berurutan akan meliputi:

- Ciri-ciri umum Sub Divisio Angiospermae


- Ciri-ciri umum Classis Dicotyledoneae
- Ciri-ciri Umum Sub Classis Apetalae

81
- Ciri-ciri umum, Identifikasi dan klasifikasi anggota beberapa famiilia
dari Apetalae
f). Petunjuk Belajar/instructional orientation:

Pada materi bahasan pertemuan kedelapan ini mahasiswa mengidentifikasi


tumbuhan Angiospermae, memahami ciri umum Apetalae, menggunakan ciri
tersebut untuk menyusun klasifikasi dan tatanamanya.

II. PENYAJIAN MATERI BAHASAN


a. Uraian Materi bahasan
1. Pendahuluan
Tumbuhan Divisio Spermatophyta dibedakan menjadi dua sub divisio
berdasarkan keadaan bijinya yaitu Gymnospermae (Berbiji Terbuka) dan
Angiospermae (Berbiji Tertutup). Pembahasan tentang Gymnospermae dan
perbedaan antara keduanya telah dijelaskan pada pertemuan sebelumnnya.

2.1 Ciri-ciri Umum Sub Divisio Angiospermae


Angiospermae mencakup tumbuhan yang bakal bijinya diselubungi oleh
daun buah yang kadang-kadang bersama bagian lain dari bunga berkembang
menjadi buah dan bakal biji yang berkembang menjadi biji terdapat didalamnya.
Serbuk sari tidak langsung sampai pada bakal biji melainkan jatuh di kepala putik,
lalu tumbuh membentuk buluh serbuk sari dan terus sampai pada bakal biji.
Angiospermae memiliki dasar bunga, bagian-bagian bunga tersusun pada
dasar bunga tersebut dalam susunan spiral (asirkular), dalam lingkarang atau
berkarang (sirkular)
. Angisopermae hanya terdiri dari 2 kelas (classis) yaitu Dicotyledonae dan
Monocotyledonae, dibedakan antara lain berdasarkan jumlah daun lembaganya,
maupun jumlah tiap bagian bunga .

2.2. Ciri-ciri umum Classis Dicotyledoneae


- Habitus tumbuhan berupa terna, semak, perdu ataupun pohon.
- Lembaga dengan dua daun lembaga
- Akar lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok yang bercabang-cabang
dan membentuk sistem akar tunggang

82
- Batang berbentuk kerucut panjang, bercabang-cabangdengan ruas dan
buku batang yang tidak jelas.
- Duduk daun biasanya tersebar atau berkarang kadangkala berseling
- Daun tunggal atau majemuksering disertai daun penumpu, jarang
mempunyai pelepah daun, helaian daun bertulang menyirip atu menjari.
- Bunga bersifat dimer, tetramer ataupun pentamer
- Crir-ciri anatominya: Akar dan batang berkambium sehingga sehingga
terjadi pertumbuhan menebal sekunder, berkas pengangkutan radial pada
akar hanya terlihat nyata pada akar yang belum menebal. Berkas
pengangkutan batang tipe kolateral terbuka atau bikolateral.
Dicotyledoneae dapat dibedakan dalam tiga (3) anak kelas (sub classis)
yaitu: Monochlamyceae (Apetalae), Dialypetalae dan Sympetalae yang
perbedaanya terletak pada ada dan tidaknya daun-daun mahkota (petalae) dan
bagaimana susunan daun-daun mahkota tersebut

2.3. Ciri-ciri Umum Sub Classis Apetalae Identifikasi dan klasifikasi


anggota jenis beberapa ordo
Tumbuh-tumbuhan yang masuk dalam anak kelas ini kebanyakan berupa
pohon-pohonan atau setidaknya pepohonan yang batangnya berkayu, bunga
berkelamin tunggal dengan penyerbukan anemogami, jarang entomogami. Hiasan
bunga tidak ada atau kalau ada hanya tunggal, sebab itu disebut
Monochlamydeae ( Mono = satu, tunggal; chlamydos = mantel, selubung). Hiasan
bunga menyerupai kelopak, jarang menyerupai mahkota, sebab itu dinamakan
Apetalae ( a = tidak, tanpa ; petala = daun mahkota). Hanya pada golongan
tertentu saja terdapat hiasan bunga ganda antara lain pada suku
Caryophyllaceae. Benang sari sama banyaknya dengan jumlah daun-daun hiasan
bunga, duduknya berhadapan dengan daun-daun hiasan bunga, atau terdapat
jumlah benang sari yang lebih banyak.
Anak kelas ini meliputi berbagai bangsa (Ordo) yaitu:
A. Bangsa (Ordo) Casuarinales (Verticillatae)
Bangsa ini hanya terdiri atas 1 suku Casuarinaceae yang mempunyai ciri-
ciri sebagai berikut:

83
Umumnya tumbuh-tumbuhan dengan batang berkayu (pohon-pohon) yang
habitusnya menyerupai Coniferinae, daun-daun amat tereduksi menjadi seperti
selaput kecil dan tersusun berkarang, oleh sebab itu dinamakan Verticillatae.
Bunga berkelamin tunggal, penyerbukan secara anemogami. Bunga jantan
berupa benang sari dan tersusun berkarang yang seluruh karangan-karangan itu
merupakan bulir pada ujung-ujung cabang yang paling muda. Tiap bunga jantan
terdiri atas 1 benang sari yang terbelah-belah dengan 2 daun hiasan bunga yang
kecil dan 2 daun pelindung yang kecil pula. Bunga betina dalam rangkaian
berbentuk bongkol pada cabang-cabang yang pendek, tanpa hiasan bunga,
dengan 2 daun pelindung yang kecil Bakal buah terdiri atas 2 daun buah,
beruang 2, dari 2 ruang itu yang satu tidak berkembang, yang lainnya berisi 2
bakal biji dan dari kedua bakal biji itupun biasanya yang satu akan mati.
Pembuahan secara kalazogami. Dalam nuselus semula terdapat beberapa
kandung lembaga, tetapi hanya satu yang dapat berkembang terus. Buahnya
buah kurung yang bersayap dan diselubungi oleh 2 daun pelindungnya yang
menjadi berkayu. Bakal biji mempunyai 2 selaput biji.
Suku ini hanya terdiri atas 1 marga dengan ± 40 jenis yang tersebar di
daerah Nusantara dan Australia antara lain : Casuarina equisetifolia., C.
junghuhniana, yang dikenal dengan nama cemara, seringkali ditanam sebagai
tanaman hias atau di tepi-tepi jalan.

Gambar 18. Casuarina equisetifolia.

B. Bangsa (Ordo) Fagales


Ciri-cirinya sebagai berikut :
Berupa tumbuh-tumbuhan yang batang berkayu dengan daun-daun tunggal
serta daun-daun penumpu yang lekas runtuh. Bunga berkelamin tunggal, tersusun
dalam bunga majemuk yang menyerupai bunga lada dengan penyerbukan secara

84
anemogami. Hiasan bunga tidak ada atau menyerupai kelopak. Bunga jantan
dengan benang sari yang sama banyaknya dengan daun-daun hiasan bunga,
duduknya berhadapan atau benang sari terdapat dalam jumlah yang besar.
Bunga betina dengan putik yang terdiri atas 2-6 daun buah, bakal buah
tenggelam, beruang 1-6. Buahnya buah keras yang berisi 1 biji. Biji tanpa
endosperm dengan lembaga yang lurus.
Ordo Fagales meliputi beberapa suku (familia):
1. Suku (Familia) Betulaceae
Ciri-cirinya sebagai berikut:
Habitus pohon atau perdu dengan daun tunggal yang tersebar. Bunga
berkelamin tunggal berumah 1, tersusun dalam bunga majemuk yang menyerupai
bunga lada dan terdiri atas bagian-bagian yang bersifat simos. Hiasan bunga tidak
ada atau berupa tenda bunga yang kecil, berbilangan 4, bebas atau berlekatan
satu sama lain. Bunga jantan melekat pada daun pelindungnya dengan 2-12
benang sari yang seringkali terbelah, dalam bunga-bunga yang berbilangan 4
duduknya berhadapan dengan daun-daun tenda bunga. Bunga betina dengan
putik yang terdiri atas 2 daun buah dan mempunyai 2 kepala putik, bakal buah
beruang 2, tiap ruang dengan 2 atau 1 bakal biji, masing-masing dengan 1 selaput
biji. Buahnya buah keras dengan 1 biji, biji tanpa endosperm. Daun pelindung
pada pertumbuhan buah membesar seperti sayap.
Suku ini meliputi 6 marga dengan ± 100 jenis yang tersebar di sebelah
utara khatulistiwa,antara lain :
Betula : B. nana, B. pendula
Alnus : A. incana, A. glutunosa
Carpinus : C. orientalis, C. betulus
Ostrya : O. carpinifolia, O. virginiana
Corylus : C. avelllana, C. maxima

Gambar 19. Betula nana


2. Suku (Familia) Fagaceae
Suku ini meliputi 6 marga dengan ± 500 jenis yang tersebar di daerah-
daerah iklim sedang, dan tropika tetapi tidak terdapat di Afrika (sebelah selatan
gurun Sahara). Diantaranya yaitu :

85
Castanea : C. argentea (sarangan). Castanea sativa, Bijinya dapat dimakan.
Fagus : F. silvatica. Quercus : Q. suber (penghasil gabus). Q. tinctoria, Q.
petraea, Q. robur

.
Gambar 20. Castanea sativa
C. Bangsa (Ordo) Myricales
Bangsa ini hanya terdiri atas 1 suku yaitu suku Myricaceae dengan ciri-ciri
sebagai berikut :
Tumbuhan berkayu dengan daun-daun tunggal yang tersebar dan terdapat
sel-sel minyak. Bunga berkelamin tunggal, tersusun dalam bulir-bulir tunggal atau
majemuk. Bunga tanpa hiasan bunga, yang jantan mempunyai 2-16 benang sari,
yang betina dengan bakal buah yang menumpang yang terdiri atas 2 daun buah.
Mempunyai 1 ruang dan 1 bakal biji dengan 1 selaput biji Buahnya buah batu, biji
tanpa endosperm
Suku ini antara lain meliputi marga Myrica dengan ±50 sp. yang tersebar di
Eropa,Asia dan Amerika, misalnya :
Myrica cerifera (menghasilkan lilin) M. pensylvanic
D. Bangsa (Ordo) Juglandales
Ciri-cirinya sebagai berikut:
Bangsa ini meliputi pohon-pohon dengan daun-daun majemuk menyirip
gasal yang duduknya tersebar, kadang-kadang berhadapan. Bunga berkelamin
tunggal, anemogami, berumah satu. Bunga jantan dengan tenda bunga yang
biasanya berbilangan 4 yang beserta daun-daun pelindung berlekatan dengan
bakal buahnya. Bakal buah tenggelam, beruang 1 dengan 1 bakal biji yang
mempunyai 1 selaput biji. Buahnya buah semu yang menyerupai buah batu atau

86
buah keras yang diselubungi semacam kupula dengan kulit luar tipis atau
berdaging dan kulit dalam keras. Biji tanpa endosperm
Suku (Familia) Juglandaceae
Suku ini terdiri atas 6 marga,dengan ± 50 jenis yang tersebar di daerah-
daerah iklim sedang di belahan bumi utara dan daerah Asia tropika dan Amerika
Selatan. Sebagai contoh : Juglans, misalnya :J. regia (biji dapat dimakan), J.
nigra, Carya : C. ovate, C. olivaeformis.
E. Bangsa (Ordo) Salicales
Bangsa ini hanya terdiri atas 1suku, yaitu suku Salicaceae dengan ciri-ciri
sebagai berikut :
Tumbuh-tumbuhan yang berbatang kayu dengan daun-daun tunggal yang
tersebar,dan mempunyai daun-daun penumpu. Bunga berkelamin tunggal,
berumah 2, jarang sekali berumah 1, tersusun dalam bulir, tanpa hiasan bunga,
atau jika ada amat tereduksi dan tidak pernah menyerupai mahkota. Pada pangkal
bunga terdapat suatu badan seperti piala atau cakram yang seringkali dipandang
sebagai hiasan bunga yang tereduksi. Bunga jantan dengan 2-8 benang sari,
bunga betina dengan 1 putik yang terdiri atas 2 daun buah, dengan bakal buah
yang duduknya menumpang, mempunyai 1 ruang yang mengandung banyak
bakal biji yang anatrop dengan 2-4 papan biji yang parietal. Bakal biji dengan 1
selaput biji. Penyerbukan secara anemogami atau entomogami. Buahnya buah
kendaga yang membuka dengan 2 katup. Biji amat kecil dengan seberkas rambut
yang tumbuh dari tali pusarnya,endosperm sedikit atau tidak ada.
Suku ini hanya terdiri atas 2 marga dengan ± 330 jenis yang tersebar di
daerah-daerah iklim sedang di belahan utara bumi dengan beberapa jenis di
daerah tropika. Beberapa jenis sebagai contoh :
Populus : P. nigra, P. balsamifera, P. deltoids
Salix : S. alba, S. fragilis, S. purpurea, S. Amygdalina
F. Bangsa (Ordo) Urticales
Ordo Urticales meliputi tumbuhan terna, semak maupun pohon dengan
kebanyakan daun tunggal yang tersebar dan mempunyai daun penumpu. Bunga
kebanyakan berklamin tunggal, tersusun dalam bunga majemuk terbatas,
biasanya kecil – kecil, aktinomorf dengan tenda bunga yang berwarna hijau,
berbilangan 4 – 5 atau lebih, bebas atau berlekatan satu sama lain. Benang sari

87
sama jumlahnya dengan tenda bunga dan duduknya berhadapan, Bunga betina
dengan bakal buah menumpang, beruang satu dengan satu bakal biji.
Penyerbukan secara anemogami, pembuahan kalazogami atau bentuk – bentuk
peralihan ke porogami. Buahnya buah keras atau buah batu. Dalam epidermis
daun sering terdapat sistolit.
Ordo Urticales ini meliputi Familia Moraceae, Cannabiaceae, Ulmaceae
dan Urticaceae.
a Suku (Familia) Moraceae.
Suku ini meliputi ±70 marga denganb ± 1000 jenis. Contoh : Ficus: Ficus
elastica Roxb. (karet hutan), F. benjamina (beringin), F. septica. . Morus: Morus.
alba, M. nigra, M. nigra Broussonetia: . Broussonetia papyrif era, B. kampferi
Artocarpus: A. intergra, A. Champeden, dll.
b. Suku (Familia) Cannabiacea
Suku ini hanya terdiri dari 3 jenis dari 2 marga yitu: Humulus: Humulus
lupulus (memiliki rambut buah yang mengandung zat yang rasanya pahit dan
digunakan dalam pembuatan bir. H. japonicus (tumbuh membelit). Cannabis:
Cannabis sativa (ganja).
Contoh Klasifikasi Cannabis sativa :
Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Agiospermae
Classis : Dicotyledoneae
Sub Classis : Apetalae
Ordo : Urticales
Familia : Cannabiaceae
Genus : Cannabis
Spesies : Cannabis sativa Gambar 21. Cannabis sativa
c. Suku Ulmaceae
Suku ini meliputi 14 marga (genus) dengan 150 jenis yang terutama
terdapat di belahan bumi utara.Contoh: Ulmus americana, U. campetris, U. laevis,
dan u. fulva. Celtis australis, C. occidentalis ini jenis penghasil kayu.
d. Suku Urticaceae
Suku ini meliputi sekitar 550 jenis yang terbagi dalm 40 marga

88
Contoh; Urtica urens (untuk bahan obat-obatan), U. dioica (memiliki rambut
gatal). Boehmeria nivea (rami= bahan tekstil), B. viridis, B. altissima. Laportea
microstigma, L. sinuate, L. stimulans (kemaduh, memiliki rambut gatal)..
G. Bangsa (Ordo) Piperales
Ordo Piperales kebanyakan berupa terna, hanya kadang – kadang berupa
tumbuh – tumbuhan dengan batang yang berkayu. Daun tunggal, bunga amat
kecil berkelamin tunggal atau banci tanpa hiasan bunga. Bunga tersusun dalm
bulir (amentum). Benang sari 1- 10, bakal buah 1 - 4, apokarp atau sinkarp.
Masing-masing dengan 1 bakal biji. Biji besar mempunyai endosperm, lembaga
kecil.
Dalam ordo ini terdapat 3 familia yaitu Piperaceae, Saururaceae, dan
Chloranthaceae.
a. Suku (Familia) Piperaceae
Ciri-ciri: Terna atau tumbuh - tumbuhan berkayu seringkali memanjat dengan
menggunakan akar – akar pelekat. Daun tunggal bentuk jantung, yang duduknya
tersebar atau berkarang dengan atau tanpa daun – daun penumpu. Bunga
majemuk bentuk lada (amentum), tanpa hiasan bunga. Biseksual dan uniseksual,
dengan 1 – 10 benang sari, putik 1-6 (umumnya 3), kepala putik 1 – 6, beruang 1
dengan 1 bakal biji. Buahnya buah batu atau buah buni, dengan endosperm dan
perisperm.
Suku Piperaceae meliputi 1300 jenis yang terbagi dalam 10 marga yang
hamper semuanya hidup di daerah treopika. Anggotanya antara lain: Piper betle,
P. cubeba, P. retrofractumP. Longum (semunya berguna dalam dunia obat-
obatan). Piperomia pellucid. P. arifolia. Heckeria peltata. H. umbellata
Contoh Klasifikasi tanaman :
Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Agiospermae
Classis : Dicotyledoneae
Sub Classis : Apetalae
Familia : Piperaceae
Genus : Piper Gambar 22. Piper bettle L, Piper nigrum L
Spesies : Piper bettle L, Piper nigrum L.

89
H. Ordo (Bangsa) Proteales.
Bangsa ini hanya terdiri dari satu suku yaitu Proteaceae, terdiri dari 50
marga dengan 1200 jenis yang tersebar di daerah sebelah selatan khatulistiwa
terutama Australia dan Afrika Selatan. Contoh: Leucodendron argentum,
Leucospermum coenocarpum, Myzodendron brachystachyum, Protea cynaroide,
Banksia :B. serrata, B. verticillata Macadamia. termifolia ,Grevillea. Preissei
G. robusta.

I. Bangsa (Ordo) Santalales


Bangsa ini antara meliputi familia Santalaceae. Loranthaceae,
Balanophoraceae dan Cynomoriaceae
a. Suku Santalaceae meliputi 400 jenis terbagi dalam 30 marga yang
kebanyakan terdapat di daerah tropika, di antaranya :
Santalum : S. album (cendana) yang banyak terdapat di Nusa Tenggara
Timur (Sumba, Timor) untuk diambil kayunya dan minyak.
b. Suku Loranthaceae terdiri atas + 40 marga dengan 1.300 jenis yang
tyersebar luas di daerah tropika, hanya sebagian kecil terdapat di luar tropika.
Contoh-contoh : Loranthus: L. europeus. Phora dendron: Ph. Undulatum,
Ph. Flavescens. Viscum: V. Albumseringkali sebagai hiperparasit pada
Loranthus, V. articulum. Scurrula: Sc. Atropurpurea Macrosolen: M.
cochinchinensis

Gambar 23.. Loranthus sp

c. Suku Balanophoraceae meliputi lebih dari 100 jenis yang terbagi dalam 17
marga terutama dalam hutan-hutan di daerah tropika, a.l. :
Balanophora: B. globosa, B.elongata. Lophophyum: L. leandri Langsdorffia:
L. hypogea Helosis: H. brasiliensis

90
d. Suku Cynomoriaceae
Adapun ciri-cirinya sebagai berikut:
Parasit-parasit akar yang berwarna perang kemerahan-merahan, tanpa
klorofil mempunyai rimpang yang mengeluarkan akar-akar adventif dan akar-akar
inilah timbul haustoria yang melekat pada tumbuhan inangnya. Batang tidak
bercabang dengan daun-daun yang berbentuk sisik. Bunga banci atau berkelamin
tunggal, tersusun dalam bunga maemuk yang berbentuk tongko,l atau menyerupai
gada. Mempunyai tenda bunga yang berbilangan 1 8, 1 benang sari, bakal buah
yang tenggelam beruang 1 dengan 1 bakal biji yang mempunyai 1 selaput.
Habitus menyerupai Balanophoraceae, tetapi jelas berbeda dalam bentuk
susunan rimpang dan terdapatnya selaput bakal biji. Suku ini bersifat monotipik,
hanya terdiri atas 1 marga dengan 1 jenis: Cynomorium coccineum, yang hidup
sebagai parasit pada akar berbagi macam tumbuhan halofita di pantai Laut
Tengan dan padang-padang rumput di Asia Barat.
Dalam bangsa Santales masih termasuk beberapa suku yang belum
mendapatkan perhatian yang cukup dari para ahli ilmu tumbuhan :Suku :
Grubbiaceae, Octocnemaceae, Olacaceae, Opiliaceae, dan Myzidendraceae.
J. Bangsa (Ordo) Polygonales
Ordo ini hanya terdiri atas 1 suku Polygonaceae dengan ciri-ciri sebagai
berikut : Terna, perdu atau pohon-pohonan dengan daun-daun yang duduknya
tersebar dan mempunyai omrea yang memeluk batang. Bunga dengan tenda
bunga atau jelas dengan kelopak dan mahkota, banci (hemaprodit) atau erkelamin
tunggal, aktinomorf, berbilang 2 sampai 3 atau 5. Benang sari 4 sampai 12,
kebanyakan 6 sampai 9. Putik terdiri atas 2 sampai 4 daun buah dengan tangkai
putik yang sama dengan jumlah daun buahnya, bakal buah menumpang,
dikelilingi oleh sebuah cakram, beruang 1 dengan 1 bakal biji yang atrop atau
kadang-kadang anatrop. Buahnya buah keras berbentuk pipih atau segi tiga,
kadang-kadang diselubungi tenda bunganya. Biji mempunyai endosperm tanpa
perisperm. Suku ini meliputi 800 jenis yang terbagi dalam 32 marga kebanyakan
tersebar disebelah utara khatulistiwa.
Beberapa contoh : Rheum ; Rheum palmatum, Rheum officinale, keduannya
menghasilkan “radix rhei” yang berguna untuk obat-obatan. Di Jawa Tengah untuk

91
industry rokok klemak menyan. Rheum raponticum, Rheum rhabarbarum
(sayuran)
Fagopyrum : Fagopyrum .esculentum (soba), dapat dimakan
Antigonon : A. leptopus (Air mata pengantin , banyak ditanaman sebagai tanaman
hias).
Polygonum : P. umplexicaule, P. aviculare, P. perfoliatum.
Rumex : R. crispus, R. ambiguous, R. sagittatus ( Sayuran )

Gambar 24. Antigonon leptopus, Polygonum umplexicaule dan Rumex cripsus


K. Ordo (Bangsa) Carryophyllales=Centrospermae
Ordo ini mencakup beberapa famili diantaranya:
a.Suku (Familia) Chenopodiaceae meliputi ±1400 jenis, dari ± 100 marga.
Contoh: Chenopodium abrosioides, Beta vulgaris, spinocia oleracea,
Salicornia herbacea, salsola soda, Holoxylon ammodendron dll.
b. Suku Amaranthaceae memiliki ± 850 jenis.
Contoh: Amaranthus spinosus, Celosia cristata, Alternanthera sessilis,
Gomphrena globosa.

Gambar 25. Celosia cristata dan Celosia plumosa


c. Suku Phytolaccaceae meliputi ±120 jenis dari 17 marga. Contoh Phytolacca
decandra, P. Americana. Rivina humilis L

92
d. Suku Nyctaginacea meliputi ± 30 marga dengan ± 300 jenis. Contoh:
Bougenvillea spectabilis, Mirabilis jalapa dll
e. Suku Aizoaceae
Suku ini meliputi ± 600 jenis. Contoh: Mesembryanthemum edule, Tetragonia
expansa, Mollugo pentaphylla
f. Suku Cactaceae
Suku ini meliputi ± 100 marga dengan ± 1500 jenis .Contoh: Cereus
giganteus, Opuntia vulgaris, Nopaleacoccinellifera
Contoh Klasifikasi :
Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub Diviso : Angiospermae
Classis : Dicotyledonae
Sub Classis : Apetalae
Ordo : Caryophyllales
Familia : Cactaceae
Genus : Nopalea Gambar 26. Nopalea coccinellifera L
Spesies : Nopalea coccinellifera L
Suku Lainnya yang tercakup dalam ordo ini adalah Portulacaceae, Basellaceae,
Caryophyllaceae
L. Bangsa (Ordo) Euphorbiales = Tricoccae
Umumnya terna atau tumbuh-tumbuhan berkayu dengan daun tunggal atau
majemuk yang duduknya tersebar atau berhadapan, kebanyakan mempunyai
daun penumpu.
Bunga tanpa hiasan bunga atau dengan hiasan bunga yang tunggal, jarang
terdapat kelopak dan mahkota, seringkali dalam bunga majemuk yang mempunyai
susunan yang khusus kebanyakan aktinomorf, hampir selalu berkelamin tunggal.
Bakal buah biasanya terdiri atas 3 daun buah (jarang sekali kurang atau lebih)
yang berlekatan membentuk 3 ruang, tiap ruang dengan 1-2 bakal biji
Ordo ini mencakup beberapa famili diantaranya:
a. Suku (Familia) Euphorbiaceae
Hampir semua bagian tubuh tumbuhan dalam suku ini mengandung getah
yang terdapat dalam saluran-saluran getah yang dapat hanya berdiri atas 1 sel

93
saja (suatu senosit) yang panjang dan bercabang-cabang serta bersambungan
satu sama lain (anastomoseren), dapat pula merupakan fusi banyak sel )seperti
buluh-buluh pengangkutan).
Contoh spesies : Kayu racunan Euphorbia pulcherrima
Klasifikasi :
Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub Diviso : Angiospermae
Classis : Dicotyledonae
Sub Classis : Apetalae
Ordo : Euphorbiales
Familia : Euphorbiaceae
Genus : Euphorbia
Spesies : Euphorbia pulcherrima Gambar 27. Euphorbia pulcherrima

Suku lainnya adalah Dichapetalaceae, Buxaceaee dan Callitrichaceae


Contoh spesies : Callistriche heterophylla
Klasifikasi :
Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub Diviso : Angiospermae
Classis : Dicotyledonae
Sub Classis : Apetalae
Ordo : Euphorbiales
Familia : Callitrichaceae
Genus : Callistriche
Spesies : Callistriche heterophylla
Gambar 28. Callistriche heterophylla
III. DAFTAR PUSTAKA
1. Campbell, N.A., J.B. Reece and L.G. Mitchell, 2003. Biologi. Edisi Kelima,
Jilid 2. Penerbit Erlangga, Jakarta.
2. Dasuki, U.A., 1991. Sistematik Tumbuhan Tinggi. Pusat Antar Universitas
Bidang Ilmu Hayati, ITB.
3. Kimball, J.W., 1983. Biologi. Edisi Kelima, jilid 2. Penerbit Erlangga Jakarta.

94
4. Tjitrosoepomo, G., 1989. Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta Gajah
Mada University Press. Yogyakarta.

95

Anda mungkin juga menyukai