Anda di halaman 1dari 13

BLOK 4 HEMATOLOGI INFEKSI IMUNOLOGI

TOPIK : INFEKSI

DISUSUN OLEH:

NAMA : SEHAT MANASHE NAINGGOLAN


NPM : 216 210 014

dr. Inda

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
TA 2016/2017

i
V. LEARNING OBJECTIVE

1. Mekanisme terjadinya infeksi


2. Defenisi dan etiologi infeksi
3. Cara pengobatan infeksi
4. Pencegahan infeksi
5. Jenis – jenis protein plasma yang dibutuhkan dalam pertahanan
6. Pada saat terkilir jaringan apa yang rusak
7. Komponen sistem imun dan kaitannya dengan keluhan yang dialami
8. Patogenesis dan respon imun terhadap infeksi

VI. HASIL DISKUSI

1. Mekanisme infeksi

MEKANISME INFEKSI ( apakah itu bakteri, virus, protozoa maupun jamur)


mempunyai mekanisme dalam menyerang sel inangnya. Secara ringkas kuman tersebut bisa
menginfeksi melalui 4 tahap yaitu:

` Adhesi (menempel)

Kolonisasi (berbiak)

Penetrasi (masuk ke tubuh)

Invasi (menyebar ke seluruh tubuh sambil berbiak)

Mekanisme pembengkakan Mekanisme terjadinya pembengkakan atau edema lokal pada


inflamasi dapat dijelaskan sebagai berikut,Diawali dengan masuknya bakteri atau benda asing ke dalam
tubuh yang diikuti dengan aksi makrofag menfagositosis bakteri tersebut. Hampir setelah invasi mikroba,
terjadi peningkatan aliran darah di tempat cidera yang menyebabkan vasodilatasi lokal.
Vasodilatasi pembuluh darah dipicu oleh histamin yang dikeluarkan oleh sel Mast. Pelebaran
pembuluh darah mengakibatkan penyaluran darah lokal membawa lebih banyak leukosit fagositik dan
protein plasma yang penting untuk pertahanan. Kemudian, pelepasan histamin juga meningkatkan
permeabilitas kapiler akibatnya pori-pori kapiler juga membesar sehingga protein plasma bisa keluar
dari darah dan masuk ke dalam jaringan yang meradang. Akumulasi protein yang bocor pada saluran
cairan interstisium akan meningkatkan tekanan osmotic koloid dalam cairan interstisium. Juga,
mengingkatnya aliran darah lokal akan berpengaruh pada meningkatnya tekanan darah kapiler. Padahal,
tekanan osmotic koloid cairan interstisium dan tekanan darah kapiler cenderung akan cairan keluar
kapiler, mendorong ultrafiltrasi, dan mengurangi reabsorbsicairan dikapiler. Dan, akhirnya terjadi
penumpukan cairan di interstisium yang mengakibatkan edema local atau pembengkakan
Pembengkakan pada kaki juga terjadi akibat kurangnya protoin albumin
Protein albumin merupakan protein terbesar dalam plasma darah yang memiliki fungsi
penting bagi tubuh, salah satunya adalah mencegah agar tidak terjadi endema / bengkak pada
kaki. Protein albumin diproduksi sendiri oleh organ hati.

i
Penyebabendema/pembengkakan:
1. Peningkatan tekanan hidrostatik intravascular
2. Penurunan tekanan intravascular atau tekanan osmotic koloid
3. Permeabilitas pembuluh darah meningkat
4. Gangguan aliran limfatik
5. Kehamilan
6. Perubahan fisiologis, seperti perubahan siklus pramenstruasi

Tanda tanda peradangan : eritema ( kemerahan), panas, bengkak, dan nyeri itu
terjadi karena meningkatnya aliran darah dan permeabilitas kapiler, masuknya sel
sel fagositik, dan kerusakan jaringan. Peningkatan aliran darah ini disebabkan
karena terinfiksi, sehingga menyebabkan pembengkakan dari jaringan kapiler.

Bagian tubuh yang mengalami peradangan memiliki tanda-tanda sebagai berikut

 Rubor (kemerahan) terjadi karena banyak darah mengalir ke dalam mikrosomal


lokal pada tempat peradangan.
 Kalor (panas) dikarenakan lebih banyak darah yang disalurkan pada tempat
peradangan dari pada yang disalurkan ke daerah normal.
 Dolor (Nyeri) dikarenakan pembengkakan jaringan mengakibatkan peningkatan
tekanan lokal dan juga karena ada pengeluaran zat histamin dan zat kimia bioaktif
lainnya.
 Tumor (pembengkakan) pengeluaran ciran-cairan ke jaringan interstisial.
 Functio laesa (perubahan fungsi) adalah terganggunya fungsi organ tubuh

Radang mempunyai tiga peran penting dalam perlawanan terhadap infeksi:

 memungkinkan penambahan molekul dan sel efektor ke


lokasi infeksi untuk meningkatkan performa makrofaga
 menyediakan rintangan untuk mencegah penyebaran infeksi
 mencetuskan proses perbaikan untuk jaringan yang rusak

2. Etiologi dan definisi infeksi

Infeksi adalah
1. Masuknya kuman penyakit kedalam tubuh hingga menimbulkan gejala – gejala
penyakit
2. Invasi dan pembiakan mikroorganisme pada jaringan tubuh, terutama yang
menyebabkan cedera selular lokal akibat kompetisi metabolisme, toksin, replikasi
intraseluler, atau responantigen–antibodi.

3.
Pembagian Infeksi :

PRIMER : Apabila terjadi secara langsung sebagai akibat dari proses yang
ditimbulkan mikroorganisme sendiri
SEKUNDER : Terjadi oleh sesuatu sebab, misalnya : kelemahan tubuh, kelaparan,
kelelahan, luka dan sebagainya

i
Etiologi infeksi :
Bakteri: Bakteri merupakan organisme yang memilki satu sel. Salah satu cara
bakteri untuk menginfeksi tubuh adalah dengan mengeluarkan toksin (racun) yand
dapat merusak jaringan tubuh. Bakteri dapat menyebabkan infeksi tenggorokan,
infeksi saluran pencernaan, infeksi pernapasan (seperti TBC), infeksi saluran
kemih, hingga infeksi genital.
Virus: Virus berukuran lebih kecil dari bakteri dan membutuhkan host, seperti
orang, tanaman, atau hewan, untuk bermultiplikasi. Saat virus masuk ke dalam
tubuh, biasanya ia menginvasi sel tubuh yang normal dan mengambil alih sel
untuk memproduksi virus lainnya.Virus dapat menyebabkan penyakit yang paling
ringan seperti common cold hingga sangat berat seperti AIDS.
Jamur: Jamur merupakan organisme primitif yang dapat hidup di udara, tanah,
tanaman, atau di dalam air. Beberapa jamur juga hidup di dalam tubuh manusia.
Infeksi jamur biasanya tidak bahaya, namun beberapa dapat mengancam
kehidupan. Jamur merupakan penyebab banyak penyakit kulit. Penyakit lain yang
disebabkan oleh jamur antara lain infeksi di paru-paru dan sistem saraf. Jamur
dapat menyebar jika seseorang menghirup spora atau menempel langsung di
kulit. Seseorang juga akan lebih mudah terkena jamur jika sistem imunnya
sedang lemah atau sedang meminum antibiotik.
Parasit: Parasit merupakan mikroorganisme yang membutuhkan organisme atau
host lainnya untuk bertahan. Beberapa parasit tidak mempengaruhi host yang ia
tinggali, sedangkan beberapa lainnya mengalami pertumbuhan, reproduksi, dan
bahkan mengelurkan toksin (racun) yang menybabkan host mengalami infeksi
parasite.

a. Vehicle-borne, yaitu penyebaran/penularan mikroba pathogen melalui benda-


benda mati (fotnite) seperti peralatan medis (instrument), bahan-bahan/material
medis, atau peralatan makan/minum untuk penderita.
b. Vector-borne, yaitu penyebaran/penularan mikroba patogen dengan perantara
vektor seperti lalat. Luka terbuka (open wound), jaringan nekrotis, luka bakar, dan
gangren adalah kasus-kasus yang rentan dihinggapi lalat.
c. Food-borne, yaitu penyebaran/penularan mikroba patogen melalui makanan dan
minuman yang disajikan untuk penderita. Mikroba patogen dapat ikut menyertainya
sehingga menimbulkan gejala dan keluhan gastrointestinal, baik ringan maupun
berat.
d. Water-borne, kemungkinan terjadinya penularan/penyebaran penyakit infeksi
melalui air.

Macam Infeksi
REINFEKSI :Penyakit yang mula-mula sudah sembuh tapi kemudian muncul lagi.
Disebut juga “Residif”.
SUPER INFEKSI : Proses penyakit belum sembuh akan tetapi
sudahdisusulolehinfeksiyanglain.Disebutjuga“infeksiGanda”.
INFEKSIOUS : Penyakit infeksi yang mudah menular dari seorang kepada orang lain.
Disebutjuga“Infeksiosa”.
EPIDEMI : Penyakit infeksi yang bersifat menular, kadang – kadang dapat
menyerang orangbayak dalam waktu singkat.
PANDEMI:Merupakan Epidemi yang menyebar ke Negara lain.

i
ENDEMI:Suatu penyakit yang terus menerus secara menetap terdapat dalam daerah
tertentu.
Stadium–stadiumInfeksi: Tahap Rentan Tahap Inkubasi
Tahap Sakit / klinis
Tahap Penyembuhan / Akhir Penyakit

4. Pengobatan infeksi

Bakteri: pengobatan bakteri adalah antibiotik. Namun, antibiotik tidak dapat digunakan
begitu saja. Saat seseorang meminum antibiotik, maka ia harus mengikuti petunjuk yang
diberikan dengan sangat hati-hati. Karena jika kita tidak memiliki perilaku minum antibiotik
yang baik, suatu saat bakteri yang ingin kita hancurkan sudah terlanjur resisten dengan
antibiotik yang kita minum.

Virus: Beberapa infeksi virus biasanya dapat dicegah dengan vaksinasi (seperti campak ,
hepatitis, dan sebagainya). Antivirus juga biasanya digunakan dalam mengobati infeksi virus,
namun antivirus biasanya hanya efektif digunakan untuk beberapa infeksi, seperti herpes,
hepatitis B dan C, dan HIV . Infeksi virus ringan sebenarnya bersifat self-limited, atau dapat
sembuh dengan sendirinya. Hanya saja seseorang harus memiliki daya tahan tubuh yang kuat
untuk melawan virus-virus tersebut. Antibiotik tidak pernah efektif untuk melawan virus.

Jamur: Jamur biasanya sulit untuk dibunuh. Untuk infeksi kulit dan kuku, terdapat
pengobatan anti jamur topikal yang dapat digunakan dengan cara dioleskan ke bagian tubuh
yang terinfeksi. Namun, jika infeksi jamur meluas atau serius, maka terdapat pengobatan anti
jamur yang bisa diminum.

Parasit: Tidak semua parasit memiliki pengobatan. Pengobatan yang biasanya diberikan
untuk orang-orang yang terinfeksi parasit antara lain antiparasit, seperti antiamuba dan
antimalaria

4.Pencegahan Infeksi
a. Cuci tangan adalah prosedur praktis dalam menghindari kontaminasi silang.
b. Gunakan sarung tangan setiap akan terjadi kontak dengan bagian atau bahan
berpotensi menularkan penyakit ( masker, kaca mata , apron )
c. Gunakan pelindung fisik untuk menghindari percikan secret cairan tubuh
(kain penutup, alas bokong dan pengatur cairan darah / secret selama
tindakan)
d. Gunakan teknik asepsis atau aseptik
e. mengelola sampah medic dan menjaga kebersihan dan sanitasi lingkungan.

Tujuan pencegahan infeksi yaitu untuk mencegah terjadinya komplikasi


infeksi pasca tindakan, kemudian juga untuk menghindari terjadinya
penularan penyakit infeksi berbahaya.

i
5. Jenis – Jenis protein yang dibutuhkan dalam sistem perthanan

Protein MHC ( Major histocompatibility) kelas I. Diekspresikan oleh semua tipe sel
somatik dan digunakan untuk presentasi antigen kepada sel TCD8 yang sebagian besar adalah
sel sitotoksik. Hampir sebagian besar sel mempresentasikan antigen ke sel T sitotoksik (sel
Tc) serta merupakan target/sasaran dari sel Tc tersebut. MHC kelas I digunakan ketika
merepson infeksi virus.

Protein MHC (Major histocompatibility) kelas II. Diekspresikan hanya oleh makrofag
dan beberapa sel lain untuk presentasi antigen kepada sel TCD4 yang sebagian besar adalah
sel T helper (Th). Aktivasi sel Th ini diperlukan untuk respon imun yang sesungguhnya dan
sel APC dengan MHC kelas II merupakan poros penting dalam mengontrol respon imun
tersebut. MHC kelas II digunakan ketika merespon infeksi bakteri

6 Pada saat terkilir jaringan apa saja yang rusak

Terkilir / biasa disebut cedera ligament. Terkilir terjadi ketika jaringan ikat
membentang melewati batas normal. Hali ini sering bercampur dengan regangan yang ketika
otot telah membentang terlalu jauh. Terkilir juga disebabkan oleh gerakan tiba – tiba dan
kekerasan atau dengan teknik peregangan yang tidak tepat. Keitka ligament rusak lebih parah
dapat robek atau pecah yang akan menyebabkan cedera lebih serius. Karena ligamen
memainkan peran penting dalam menstabilkan sendi sehingga sangat rentan terhadap cedera
jika kita melakukan gerakan tiba tiba.

Macam – macam ligamen :

1. Ligamentum cruciatum anterior ( ACL ), menghubungkan tulang paha ke tulang


tulang kering di lutut.
2. Ligamen cruciatum posterior ( PCL)
3. Lateral ligamen kolateral (LCL), menghubungkan tulang paha ke fibula, tulang
kecil kaki bagian bawah pada sisi samping atau luar lutut.
4. Media ligamen kolateral ( MCL), menghubungkan tulang paha ke tulang pada sisi
medial atau lutut

7. Komponen sistem imun


1. Progenitor myeloid
Progenitor myeloid adalah perkusor dan dari granulosit makrofog,
sel dendritic, dan sel mast. Makrofag merupakan salah satu dari
tipe sel fagosit dalam sistem imun yang terdistribusi secara luas di
dalam berbagai jaringan. Keluar masuk suatu jaringan terutama
ketika melaksanakan fungsinya sebagai efektor pada imunitas
innate. Makrofag merupakan bentuk perkembangan dari monosit.

i
Selama berada pada tahap monosit, sel ini berada dalam sirkulasi
darah namun begitu tumbuh menjadi makrofag segera melakukan
migrasi ke dalam jaringan – jaringan.

2. Sel dendritik

Sel dendritik (DC) mempunyai tugas untuk menelan antigen dan


mempresentasikan kembali antigen yang telah disederhanakan ke
permukaan sel. Presentasi antigen yang telah sederhana pada
permukaan sel dendritic sangat penting maknanya, karena dengan
itu sel-sel limfosit bisa mengenal dan selanjutnya reaksi sistem
imun secara bertahap akan dilaksanakan. Pada perkembangan awal,
sel dendritik sebagaimana sel monosit berada dalam peredaran
darah. Sel dendritik yang belum masak segera mesasuki jaringan.
Sel dendritik yang berhadapan dengan patogen akan segera masak
dan mengadakan migrasi ke jaringan lymph node.

3. Sel Mast

Perkembangan sel mastini sampai sekarang belum bisa dijelaskan.


Sel mast sebagian besar menempati jaringan di sekitar pembuluh
darah kapiler. Peranan utama sel mastsejauh ini diketahui
berhubungan dengan respon alergi dan dipercaya mampu memberi
perlindungan terhadap patogen pada jaringan mukosa.

4. Sel granulosit

Di dalam sitoplasma sel granulosit terdapat granuladalam jumlah


yang banyak pada pengecatan dengan gimsa ataupun yang lain. Di
samping itu sel granulosit memiliki bermacam-macam bentuk inti,
sehingga sering disebut polymorphonuclear leukocytes. Ada tiga
macam granulosit, yaitu, neutrofil, eosinofil, dan basofil. Ketiganya
memiliki waktu hidup yang relatif pendek. Jumlah sel-sel granulosit
akan meningkat selama ada reaksi sistem imun. Sel-sel tersebut
akan segera mengadakan migrasi ke daerah infeksi atau daerah yang
mengalami inflamasi. Neutrofil merupakan fagosit yang paling
banyak jumlahnya dalam tubuh kita, sehingga bisa dikatakansebagai
komponen selluler terpenting dalam imunitas innate. Penyakit
genetik yang mana neutrofil tidak berfungsi sebagaimana mestinya,
menyebabkan ledakan jumlah bakteri penginfeksi padatubuh
penderita dan menyebabkan kematian jika tidak mendapatkan
penanganan yang baik dengan cepat. Eosinofil sangatpenting
terutama berhubungan dengan pertahanan terhadap infeksi parasit.
Eosinofil akan meningkat jumlahnya dengan drastis jika terdapat
infeksi parasit. Basofil mempunyai fungsi yang samadengan
eosinofil dan sel mast. Basofil juga memiliki fungsi terkait dengan
alergi dan inflamasi.

i
8. Patogenesis dan respon imun terhadap infeksi

Step – step pathogenesis bakteri

a. Bakteri masuk ke dalam tubuh


b. Adhesi kolonisasi
c. Invasi
d. Kehidupan intraseluler
e. Perusakan organ/jaringan

Respon imun terhadap infeksi dapat bersifat bawaan dan nonspesifik atau
didapat dan spesifik

Sistem imun bawaan mencakup respons imun nonspesifik tubuh yang


bereaksi segera pada perjalanan ke agen yang yang mengancam. Respon
nonspesifik ini adalah mekanisme pertahanan bawaan (sudah ada) yang
secara nonselektif mempertahankan tubuh dari setiap jenis benda asing
atau abnormal apapun, bahkan pada perjalanan awal terhadapnya. Respon
seperti ini menyediakan lini pertama pertahanan terhadap berbagai
ancaman termasuk agen infeksi, iritan kimiawi, dan cedera jaringan akibat
trauma atau luka. Semua orang dilahirkan dengan mekanisme respon imun
bawaan yang pada hakikatnya sama meskipun mungkin terdapat sedikit
perbedaan genetik. Sistem imun adaptif atau didapat sebaliknya,
mengandalkan respon imun spesifik yang secara selektif menyerang benda
asing tertentu yang pernah terpajan ke tubuh dan memiliki kesempatan
untuk mempersiapkan serangan yang secara khusus ditujukan kepada
musuh tersebut. Karena itu sistem imun adaptif memerlukan waktu cukup
lama untuk menyerang dan mengalahkan musuh spesifik. Sistem imun
bawaan dan didapat bekerja secara harmonis untuk menahan, dan
kemudian mengeliminasi, bahan – bahan yang membahayakan.

i
Daftar Pustaka

D.Marianti. 2013. Penyebab Infeksi. http : //eprints.ums.ac.id/2429/BAB_1 .


Diakses 18 April 2017.

DN Ahsani. 2014. Respon Imun pada Tubuh. https : // journal.uii.ac.id/ index.php/


JKKI/ article/ view/ 3380. Diakses 18 April 2017.

Playfair, J.H.L ; Chain, B.M . 2009. At a Glance : IMUNOLOGI Edisi Kesembilan.


Jakarta : Erlangga.

DN Ahsani. 2014

Baratawijaya, K.G. 2006. Imunologi Dasar Edisi Ketujuh. Jakarta : Balai Penerbit
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

http://digilib.unila.ac.id/2285/11/Bab20II.pdf

i
Pemicu:
Seorang remaja laki – laki berusia 11 tahun terjatuh sewaktu mengambil
laying – laying yang tersangkut pada sebuah pohon. Lutut kiti anak tersebut luka
dan pergelangan kaki kanannya terkilir. Anak tersebut hanya membersihkan luka
seadanya saja dan meminta tolong temannya untuk mengurut pergelangan kaki
terkilir tersebut. Tiga hari kemudia si anak mengluhkan adanya bengkak, panas,
merah, nyeri, dan susah digerakkan pada pergelangan kaki kanannya begitu pula
dengan lutu kirinya yang mulai terasa sakit dan merah. Coba jelaskan, mengapa
anak tersebyt mengalami keluhan seperti itu ?

I. Klarifikasi Istilah

1. Terkilir : Cedera berupa peregangan dan atau robekan pada otot tendon
dan ligamen.
2. Bengkak : Pembesaran atau protuberansi pada tubuh. ( protuberansi =
benjolan)

II. Definisi Masalah

1. Lutut kiri anak luka dan pergelangan kaki terkilir


2. Anak mengeluhkan adanya bengkak, merah, nyeri dan susah
digerakkan pada pergerakan kaki kanannya. Begitu juga lutu kirinya
terasa sakit dan merah.

III. Analisa Masalah

1. Karena anak jatuh dan mengalami benturan pada lutu dan pergelangan
kakinya
2. #. Karena luka hanya dibersihan seadanya akibatnya terjadi infeksi
#. Salah urut
#. Mekanisme Bengkak
Anak jatuh masuknya bakteri atau benda asing ke tubuh
melalui luka anak menyebabkan peningkatan aliran darah pada luka
yang menyebabkan vasolidatasi / pembesaran dinding pembuluh darah

Penyaluran darah lokal membawa lebih banyak leukosit


fagositik dan protein plasma yang penting untuk pertahanan
Pelepasan histamin pori – pori kapiler membesar

i
Protein plasma keluar dari darah masuk ke jaringan yang
meradang akumulasi protein yang bocor pada saluran
interstisium akan meningkatkan tekanan osmotic koloid
tekanan osmotic koloid dan tekanan darah kapiler akan memindahkan
cairan keluar kapiler mendorong ultrafiltrasi dan mengurangi
reabsorpsi cairan di kapiler penumpukan cairan di
interstisium pembengkakan.

IV. Kerangka Konsep

Anak 11 tahun

Terjatuh

Kaki kiri mengalami luka pergelangan kaki kanan terkilir

Luka dibersihkan seadanya kaki yang terkilir di urut temannya

Lutut kiri mulai terasa pergelangan kaki bengkak, panas , merah dan
susah digerakkan

Sakit dan merah

DS : Anak mengalami Infeksi

i
VII. Kesimpulan

Infeksi merupakan invasi tubuh oleh patogen atau mikroorganisme yang mampu

menyebabkan sakit, jika mikroorganisme gagal menyebabkan cidera yang serius terhadap sel

atau jaringan.

i
Daftar Isi

Daftar isi………………………………………………………………………………………………….i

Klarifikasi Istilah……………………………………………………………………………………….1

Definisi Masalah……………………………………………………………………………………….1

Analisa Masalah…………………………………………………………………………………………1

Kerangka Konsep………………………………………………………………………………………..2

Learning Objective……………………………………………………………………………………..2-3

Hasil diskusi………………………………………………………………………………………….......3-8

Kesimpulan…………………………………………………………………………………………………8

Daftar Pustaka……………………………………………………………………………………………9

Anda mungkin juga menyukai