Anda di halaman 1dari 4

PERATURAN DIREKTUR RSU BIDADARI BINJAI

No : 57/PER-DIR/RSUB/I/2017
TENTANG
KEBIJAKAN TENTANG PEMBATASAN GERAK / RESTRAIN
RUMAH SAKIT UMUM BIDADARI BINJAI

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM BIDADARI

Menimbang : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit


Umum Bidadari Binjai, maka diperlukan penyelenggaraan
pembatasan gerak/ Restrain yang aman bagi pasien.
b. Bahwa agar pelayanan pembatas gerak/restrain yang aman di
Rumah Sakit Umum Bidadari Binjai dapat terlaksana dengan
baik, perlu adanya kebijakan Kepala Rumah Sakit Umum
Bidadari Binjai sebagai landasan bagi penyelenggaraan pelayanan
RSUB.
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a
dan b perlu ditetapkan dengan surat keputusan direktur RSU
Bidadari Binjai

Mengingat : 1. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009


Tentang Rumah Sakit
2. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1438/MENKES/PER/IX/2010 Tentang Standart Pelayanan
Kedokteran
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
290/MENKES/PER/III/2008 Tentang Persetujuan Tindakan
Kedokteran.

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Peraturan Direktur Rumah Sakit Umum Bidadari Binjai Tentang
Kebijakan Pelayanan Pembatasan Gerak/Restrain Yang Aman Rumah
Sakit Umum Bidadari Binjai;
Kedua : Kebijakan pelayanan pembatasan gerak/restrain yang aman Rumah
Sakit Umum Bidadari Binjai sebagaimana tercantum dalam Lampiran
Keputusan ini;
Ketiga : Pembinaan Dan Pengawasan pelayanan pembatasn gerak/restrain yng
aman Rumah Sakit Umum Bidadari Binjai dilaksanakan oleh Direktur
Pembinaan Pelayanan Medik Rumha Sakit Umum Bidadari Binjai;
Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam menetapkan ini
akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Binjai
pada tanggal : 10 Januari 2017
Direktur

dr.Esti Aditya Dewi

Lampiran I
Kebijakan Direktur RSU Bidadari Binjai
Nomor : 57/PER-DIR/RSUB/I/2017
Tanggal : 10 Januari 2017

KEBIJAKAN DIREKTUR TENTANG PEMBATASAN GERAK/RESTRAIN


RUMAH SAKIT UMUM RSU BIDADARI BINJAI

Kebijakan Umum
1. Peralatan di unit harus selalu dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
2. Pelayanan di unit harus selalu berorientasi kepada mutu dan keselamatan pasien.
3. Semua petugas unit wajib memiliki izin sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
4. Dalam melaksanakan tugasnya setiap petugas wajib mematuhi ketentuan dalam K3
(Keselamatan dan Kesehatan kerja).
5. Setiap petugas harus bekerja sesuai dengan stanadar profesi, standar prosedur operasional ymng
berlaku, etika profesi, etiket, dan menghormati hak pasien.
6. Pelayanan unit dilaksanakan dalam 24 jam.
7. Penyediaan tenga harus mengacu kepada pola ketenagaan.
8. Untuk melaksanakan koordinasi dan evaluasi wajib dilaksanakan rapat rutin bulanan minimal
satu bulan sekali.
9. Setiap bulan wajib membuat laporan.

Kebijakan Khusus :
1. Pembatasan gerak dilakukan pada Psien antara lain :
a. Resiko mencederai diri dan orang lain
b. Merusak lingkungan dan fasilitas
c. Pasien gaduh selesai
2. Sebelum melakukan pembatsan gerak wajib dilakuakn pengkajian ulang terhadap pasien, antara
lain :
a. Lingkungan
b. Prilaku
c. Perawatan atau pengobatan yang sedang dijalani
d. Kondisi kejiwaan
e. Fasilatas yang dapat disediakan RS
f. Resiko untuk pasien dan sekitarnya
3. Pembatasan gerak dapat berupa pembatasan fisik atau pembatasan farmakologi
4. Sebelum melakukan restrain wajib dilakukan persetujuan tindakan yang dilakukan bekerjasama
dengan keluarga pasien
5. Pasien yang dilakuakn pembatasan gerak wajib mendapatkan haknya sebagai pasien untuk
pemenuhan kebutuhan dasarnya
6. Pasien yang dilakukan pembatsan gerak wajib dilakukan observasi berkala atau pengkajian
ulang, untuk mengevaluasi efek restrain atau perbaikan kondisi pasien . bila dalam pembatsan
gerak , bila dalam pembatsan gerak terjaid cidera maka wajib dilakuka pelaporan dan
perawatan.
7. Selama pasien di lakukan pembatasan gerak, setiap tindakan yang dilakukan dan respon yang
diberikan pasien dicatat dalam status psaien .
8. Pasien yang dilakukann pembatsan gerak di berikan pelayanan oleh tim kesehatan (Psikiatri,
anastesi, Gizi, Pekerja sosial, rohaniawan, dan lainnya).

Ditetapkan di Binjai :
pada tanggal : 10 Januari 2017
Direktur

dr.Esti Aditya Dewi

Anda mungkin juga menyukai