POB Pengend Kualitas Konstruksi - Rev 11 Juli 2018 - cOVER
POB Pengend Kualitas Konstruksi - Rev 11 Juli 2018 - cOVER
2018
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas bimbinganNya maka CPMU Pamsimas
dapat menerbitkan Prosedur Operasional Baku (POB) Pengendalian Kualitas
Pelaksanaan Pekerjaan Kontruksi, edisi tahun 2018, yang merupakan penyempurnaan
dari edisi sebelumnya.
Pengendalian pelaksanaan konstruksi, dilaksanakan dengan memberikan pengawasan,
arahan, bimbingan dan instruksi yang diperlukan, sehingga sarana yang dibangun
memenuhi kualitas sesuai dengan kaidah teknis yang disyaratkan, dan dapat dimanfaat
oleh masyarakat semaksimal mungkin sesuai umur perencanaan dan dapat
dikembangkan
Aspek-aspek pengendalian mutu yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan konstruksi
antara lain meliputi peralatan yang digunakan, cara pengangkutan material ke lokasi kerja,
penyimpanan bahan/material, insitu test (test langsung di lokasi) – pumping test, logging
test dan pelaksanaan uji fungsi. POB ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dengan Pedoman dan Juknis Program Pamsimas III.
Semoga dengan diterbitkannya POB ini, dapat menjadi acuan dalam melaksanakan
pengendalian pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan pelaksanaan pekerjaan dapat
berjalan sesuai dengan kualitas yang distandardkan dan tepat sasaran,
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR TABEL DAN DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.Alur Pengendalian Kualitas Pekerjaan Konstruksi dan Pelaporan Supervisi ... 8
Gambar 2.Alur Pelaporan Hasil Supervisi/Pendampingan .............................................. 9
iv
PROSEDUR OPERASIONAL BAKU
PENGENDALIAN PELAKSANAAN KUALITAS
PEKERJAAN KONSTRUKSI
1. LATAR BELAKANG
Untuk memastikan tercapainya kualitas yang sesuai sepesifikasi teknik pada pelaksanaan
kegiatan konstruksi merupakan tanggung yang harus dilaksanakan oleh Satlak dengan
didampingi oleh Tim Fasilitator Masyarakat (TFM), Fasilitator Senior, dan peran penting
dari Koordinator Kabupaten (DC), serta TA-WSS di ROMS Provinsi (melalui monitoring
evaluasi secara berkala). DC berperan aktif memonitor kegiatan secara keseluruhan dan
FS memastikan jaminan kualitas melalui pengawasan kegiatan di lapangan yang
dilakukan oleh TFM di tingkat masyarakat. Kegiatan ini harus dapat menjamin tingkat
terjadinya keberlanjutan pada sarana yang sudag dibangun melalui operasid an
pemeliharaan yang dapat dilakukan sendiri oleh masyarakat.
Standar kualitas yang dipergunakan adalah dokumen teknis (Pedoman Umum, Juknis,
SOP, Peraturan-peraturan, dsbnya) yang menjelaskan mengenai spesifikasi- dan
persyaratan teknis pekerjaan, seperti kualitas air, pemenuhan kuantitas, dimensi/ukuran
pipa dan kedalamannya, rencana kerja yang telah ditetapkan sebelumnya/ sesuai dengan
kondisi lapangan, dan sebagainya.
Penyimpangan atau ketidaksesuaian yang menyebabkan kualitas dibawah standar yang
ditetapkan merupakan pelanggaran yang menyebabkan terjadinya masalah seperti:
sarana tidak berfungsi dan sarana berfungsi sebagaian yang menyebabkan penerima
manfaat tidak memperoleh layanan secara maksimal. Hal ini harus dapat
dipertanggungjawabkan dan diselesaikan secara tuntas sebelum sarana dinikmati oleh
masyarakat.
2.1. Tujuan
1
2.2. Sasaran
2
Menghitung kebutuhan air saat ini dan 15 tahun ke depan, termasuk
pengembangannya
Menghitung dimensi dan ukuran bangunan produksi, bangunan pelayanan,
dan perpipaan
Menghitung tingkat kemampuan membayar berdasarkan biaya operasi dan
pemeliharaan, pengembangannya, serta investasi ulang untuk mengganti
seluruh sarana yang rusak (cost recovery).
TFM bertanggungjawab mendampingi KKM dalam penyusunan Rancangan Teknis
Pengembangan SPAM menuju akses air minum aman 100% dan memenuhi aspek
4K (kualitas, kuantitas, kontinuitas, dan keterjangkauan) serta mendampingi
KKM/Satlak dan Pemerintah Desa dalam pelaksanaan kegiatan RKM dan PJM
ProAKSi agar terwujud pelaksanaannya hingga tercapainya akses air minum dan
sanitasi 100%.
KKM adalah lembaga pengelola program, sehingga KKM dalam hal ini lebih terlibat
kearah managerial, sedangkan lembaga pelaksana program adalah Satuan Pelaksana
(Satlak). Satlak dalam hal ini lebih terlibat kearah implementasi, sedangkan tugas
masyarakat secara umum adalah untuk membangun kontrol sosial. Namun dalam hal
pengendalian kualitas, semuanya berperan aktif untuk ikut serta memastikan terjadinya
pelaksanaan kegiatan konstruksi yang berkualitas.
Untuk itu selama pelaksanaan konstruksi harus selalu berkoordinasi, termasuk bekerja
sama dengan TFM dan tim lainnya. Pada masa pelaksanaan pengawasan, seringkali TFM
memberikan arahan dan masukan yang berguna untuk peningkatan kualitas. Segala
masukan dan catatan teknis ini dicatat oleh pelaksana pendamping/supervisi dalam Buku
Supervisi atau Buku Pendampingan. Catatan ini sebagai bagian dari akuntabilitas
semua pihak terkait dengan masalah audit kinerja. Jika ada tanggapan KKM dapat
diwujudkan melalui kolom tindak lanjut yang terdapat dalam buku tersebut. Tindak lanjut
ini menekankan pada upaya yang harus dilakukan untuk pemenuhan kualitas
pelaksanaan kegiatan konstruksi sarana SPAMS dan hal lain yang mendukung kegiatan
keberlanjutan pengelolaan SPAMS. Buku Supervsi /Pendampingan harus disimpan di
desa (posko Pamsimas) untuk mempermudah FM/FS/DFMA/DC/ROMS Provinsi
memberikan catatan terhadap kegiatan yang dilaksanakan KKM, Satlak dan BP-SPAMS
3
Selama masa pendampingan dan supervisi, FS harus membuat strategi pengawasan
yang cukup ketat, agar seluruh desa dampingannya dapat diawasi cukup cermat dan
menghasilkan bangunan SPAMS berkualitas tinggi.
Jika ada permasalahan komplek yang perlu bantuan teknis, maka FS dapat meminta
bantuan TA-WSS di ROMS Provinsi, dimana permasalahan tersebut sebelumnya telah
dilaporkan kepada Tim Teknis Kabupaten (DPMU/Satker setempat) dengan didampingi
oleh DC. Peran DC dalam hal ini, melakukan pemantauan secara rutin terhadap
pelaksanaan kegiatan masyarakat di tingkat desa, dan mengkoordinasikan dengan DPMU
dan Pakem terhadap kualitas hasil pekerjaan masyarakat dan pencapaian target.
Melalui evaluasi berdasarkan dari data SIM, sehingga dapat dipetakan progres
dan kondisi kabupaten kemudian diturunkan ke tingkat desa yang bermasalah
dalam pelaksanaan kegiatan RKM khususnya kegiatan konstruksi. Dari hasil
evaluasi berdasarkan data SIM, dilakukan kunjungan lapang oleh TA WSS
Provinsi.
Melalui kunjungan lapangan secara rutin dan berkala (uji petik dan monitoring),
memastikan kualitas pelaksanaan RKM memenuhi prosedur.
Memastikan kesesuain data teknis (konstruksi SPAMS) sesuai dengan data SIM.
Memberikan bimbingan dan dukungan teknis kepada Fasilitator Senior dan TFM
untuk meningkatkan kapasitas teknis dalam upaya meningkatkan kualitas
pendampingan kepada masyarakat terkait kepatuhan terhadap persyaratan
teknis dalam pelaksanaan kontruksi.
Selama masa pendampingan bila ada ditemukan ada penyimpangan yang tidak
sesuai dengan kaidah teknik yang disyaratkan, dapat dicatatkan oleh TA WSS
dalam buku catatan supervisi yang ada di desa dengan dikomunikasikan pada FS
dan DC, sehingga bila tidak dilanjuti oleh KKM/Satlak dalam waktu yang disepakati
oleh KKM/Satlak.
4
Tabel 1. Langkah-langkah Pengendalian Pelaksanaan Kualitas Pekerjaan Konstruksi
5
Langkah-langkah Uraian Hasil Pelaku
6
Langkah-langkah Uraian Hasil Pelaku
7
Gambar 1. Alur Pengendalian Pelaksanaan Kualitas Pekerjaan Konstruksi dan Pelaporan Supervisi
8
Gambar 2. Alur Pelaporan Hasil Supervisi/Pendampingan
9
Tabel 2. Prosedur Proses Pengendalian Kualitas Pekerjaan Konstruksi Di Tingkat
Desa
(bila terjadi Pekerjaan Menyimpang dari Gambar, Spesifikasi Teknis dan persyaratan lain)
Selesai
10
TINGKAT DESA
Format
BUKU SUPERVISI/PENDAMPINGAN
Penanggung
Nama Catatan hasil Penanganan yang Pelaks Tanggal Diisi
Jawab & Target
Tanggal pendampingan/ harus dilakukan thd ana Pena pendampinga
& Jabatan Waktu Selesai
supervisi Catatan supervisi Superv nggu n/ supervisi
Penyelesaian
isi/ ng berikutnay Belum
Penda Jawa selesai
mping b
an
Petunjuk Pengisian:
Kolom (1) diisi dengan tanggal pelaksanaan pendampingan/supervisi
Kolom (2) Nama Pelaksana Pendampingan yang melakukan pengawasan/supervisi
Kolom (3) diisi catatan hasil supervis/pendampingan yang ditemui terhadap kesesuaian maupun ketidaksesuaian terhadap kegiatan
konstruksi dalam RKM, yang berkaitan terhadap kualitas konstruksi, seperti permasalahan pengadaan, spesifikasi dalam penggunaan
material, sumber air baku, pemenuhan spesifikasi teknis dalam pelaksanaan konstruksi, ataupun hal lain yang mengakibatkan antara lain
gagal konstruksi, keterlambatan penyelesaian pelaksanaan konstruksi, ketidak sesuaian terhadap target pelayanan dalam RKM
Kolom (4) diisi dengan penanganan yang harus dilaksanakan oleh KKM/Satlak sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya thd rekomendasi
(kolom 3) bila ada catatan yang harus dilakukan penanganan oleh KKM atau Satlak
Kolom (5) diisi dengan penanggung jawab dan target waktu tindak lanjut pelaksanaan thd catatan hasil pendampingan/supervisi
Kolom (6) diisi dengan tanda tangan dari kolom no (2)
11
Kolom (7) diisi dengan tanda tangan dari kolom (5)
Kolom (8) diisi penyelesaian thd hasil pendampingan (kolom 3- bila terdapat catatan yang harus diselesaikan) diisi pada saat kunjungan
berikutnya dan kejelasan penyelesaian terhadap (kolom 3), Selesai, bila telah terpenuhi penyelesaian dari kolom (3) atau sebaliknya
12
TINGKAT DESA
BUKU SUPERVISI/PENDAMPINGAN
Penanggung
Nama Catatan hasil Penanganan yang Pelaks Tanggal Diisi
Jawab & Target
Tanggal pendampingan/ harus dilakukan thd ana Pena pendampinga
& Jabatan Waktu Selesai
supervisi Catatan supervisi Superv nggu n/ supervisi
Penyelesaian
isi/ ng berikutnay Belum
Penda Jawa selesai
mping b
an
13
LAPORAN SUPERVISI TINGKAT KABUPATEN
KE PROVINSI
Kabupaten :
Provinsi :
Petunjuk Pengisian:
Kolom (1) jelas
Kolom (2) diisi dengan nama Desa yang sudah disupevisi oleh FS
Kolom (3) diisi dengan catatan hasil supervis/pendampingan yang ditemui terhadap terhadap ketidaksesuaian yang disyaratkan dalam
pelaksanaan konstruksi, permasalahan pengadaan, permasalahan sumber air baku dan lainnya yang mengakibatkan antara lain gagal
konstruksi, keterlambatan penyelesaian pelaksanaan konstruksi, ketidak sesuaian terhadap target pelayanan
Kolom (4) diisi dengan rekomendasi yang telah diberikan FS terhadap hasil supervisi (bila ada yang harus direkomendasikan terkait kolom 3)
bila ada yang harus ditindaklanjuti oleh KKM, Satlak
14
Misal, pipa telah dilokasi, namun pelaksanaan pemasangan pipa lambat tidak sesuai dengan jadwal pelaksanaan (karena in-kind tidak
terpenuhi maximal) contoh rekomendasi yang diberikan FS (kolom 4) – dapat berupa : KKM koordinasi dengan Kepala Desa untuk segera
memobilisasi in-kind sehari – minimal 10 orang dengan penggalian pipa sesuai gambar rencana pemasangan pipa (lengkapi dengan gambar
rencana dalam RKM)
Kolom (5) diisi dengan penanganan yang sudah dilaksanakan KKM, Satlak, KP-SPAMS thd rekomendasi (kolom 4) bila ada catatan yang
harus dilakukan penanganan oleh KKM atau Satlak
Kolom (6) diisi dengan dukungan yang diberikan oleh DC/SKPD Kabupaten
Kolom (7) diisi selesai/belum selesai terhadap rekomendasi yang telah diberikan FS (kolom 4) dan telah dilakukan penanganan yang telah
dilaksanakan KKM, Satlak, KP-SPAMS (kolom 5) bila ada yang harus ditindaklanjuti oleh KKM, Satlak, KP-SPAMS
15
LAPORAN SUPERVSI TINGKAT PROVINSI
KE PUSAT
Provinsi :
Periode bulan :
I Kabupaten …………….
II Kabupaten …………….
Petunjuk Pengisian:
Kolom (1) jelas
Kolom (2) Nama Desa yang sudah disupevisi FM /FS/DFMA
16
Kolom (3) diisi catatan hasil supervise terkait dengan temuan yang sudah disupervisi oleh FM /FS/DFMA terhadap ketidaksesuaian yang
disyaratkan dalam pelaksanaan konstruksi, permasalahan pengadaan, permasalahan sumber air baku dan lainnya yang mengakibatkan
antara lain gagal konstruksi, keterlambatan penyelesaian pelaksanaan konstruksi, ketidak sesuaian terhadap target pelayanan
Kolom (4) diisi rekomendasi yang dilaksanakan FS terhadap catatan supervisi
Kolom (5) diisi hasil dari kolom 3 berdasrkan rekomendasi FS (kolom 4)
Kolom (6) diisi dengan dukungan yang diberikan oleh SKPD Kabupaten
Kolom (7) diisi dengan dukungan yang diberikan oleh SKPD Provinsi
17
5. PELAKSANAAN UJI FUNGSI
Pengujian secara keseluruhan/terpadu terhadap unit sarana SPAM dan Sanitasi Umum
di sekolah. Untuk pengujian unit bangunan SPAM mulai unit bangunan sumber air
baku sampai unit pelayanan HU/KU dan SR (termasuk kebocoran pipa, accessories
pipa, pembuangan udara, pengaturan valve)
Format Berita Acara Uji Fungsi lihat lampiran
LAMPIRAN
CHECK LIST PENGENDALIAN KONSTRUKSI:
TITIK KRITIS DALAM PELAKSANAAN KONSTRUKSI
Jenis
No Titik Kritis Pelaksanaan Pengawasan Hasil
Infrastrukstur
20
PT.3-08 Berita Acara Uji Fungsi
Jenis
No Titik Kritis Pelaksanaan Pengawasan Hasil
Infrastrukstur
bekas konstruksi (contoh: plastic, potongan
besi, potongan kertas semen, kayu, dll).
2 Intake atau 1. Debit yang akan diambil cukup sesuai kebutuhan □ Sesuai
Bangunan dan perhitungan yang tidak terpengaruh musim
□ Tidak sesuai
Pengambilan (kemarau air tetap mengalir).
untuk air
permukaan 2. Jika bangunan intake dipasang di air permukaan
(sungai, □ Sesuai
yang levelnya fluktuatif, maka harus dipastikan,
embung) dipastikan konstruksi aman dan tidak mudah □ Tidak sesuai
rusak (pada saat muka tinggi dan minimum).
□ Sesuai
3 Sumur Bor 1. Data pendukung awal harus lengkap (Peta CAT,
Dalam (SBD) Data Geolistrik, serta kondisi geologi setempat). □ Tidak sesuai
□ Sesuai
2. Posisi titik bor tidak berdampak sosial
□ Tidak sesuai
□ Sesuai
3. Pembuatan bak lumpur sebagai buangan
lumpur hasil pemboran □ Tidak sesuai
21
PT.3-08 Berita Acara Uji Fungsi
Jenis
No Titik Kritis Pelaksanaan Pengawasan Hasil
Infrastrukstur
□ Sesuai
9. Gravel harus diisi diantara rongga cassing dan
lubang bor. □ Tidak sesuai
Catatan:
Seluruh tahapan teknis pembuatan sumur bor
dalam (SBD) harus mengikuti SOP yang
dipersyaratkan dan membutuhkan pengawasan
cukup ketat. Segala pelanggaran pada tahapan
pelaksanaan konstruksi sumur bor dalam
menyebabkan bangunan sumur bor tidak
berfungsi
4 Sumur Gali 1. Perhatikan peletakan dan lokasi sumur gali. □ Sesuai
Sumur gali dipergunakan secara komunal yang
□ Tidak sesuai
mengikuti prinsip-prinsip keadilan
22
PT.3-08 Berita Acara Uji Fungsi
Jenis
No Titik Kritis Pelaksanaan Pengawasan Hasil
Infrastrukstur
dari jangkauan anak-anak maupun hewan □ Tidak sesuai
ternak
23
PT.3-08 Berita Acara Uji Fungsi
Jenis
No Titik Kritis Pelaksanaan Pengawasan Hasil
Infrastrukstur
□ Sesuai
8. Volume reservoir harus disesuaikan dengan
gambar teknis (DED) yang disetujui. □ Tidak sesuai
□ Sesuai
6. Tangga naik/turun menggunakan material yang
kuat dan terpasang sempurna. □ Tidak sesuai
□ Sesuai
7. Pipa yang dipasang diluar dan nampak terbuka
(ekspose) harus menggunakan pipa GI. □ Tidak sesuai
□ Sesuai
10. Saluran buangan HARUS diperhatikan dan
dilengkapi dengan SPAL. □ Tidak sesuai
□ Sesuai
11. Water level atau floating valve harus dipasang
sebagai otomatisasi kerja pompa untuk efisiensi. □ Tidak sesuai
24
PT.3-08 Berita Acara Uji Fungsi
Jenis
No Titik Kritis Pelaksanaan Pengawasan Hasil
Infrastrukstur
□ Sesuai
13. Manhole harus bisa dibuka tutup dan
memudahkan operasi dan pemeliharaan. □ Tidak sesuai
□ Sesuai
7. Desain HU dan KU harus sesuai dengan
gambar rencana. □ Tidak sesuai
25
PT.3-08 Berita Acara Uji Fungsi
Jenis
No Titik Kritis Pelaksanaan Pengawasan Hasil
Infrastrukstur
□ Sesuai
3. Dilengkapi dengan manhole untuk kemudahan
operasi dan pemeliharaan □ Tidak sesuai
26
PT.3-08 Berita Acara Uji Fungsi
Jenis
No Titik Kritis Pelaksanaan Pengawasan Hasil
Infrastrukstur
□ Sesuai
2. Pastikan distribusi air yang ke pelanggan
memenihi aspek 3K + 1K (4K). □ Tidak sesuai
27
PT.3-08 Berita Acara Uji Fungsi
Jenis
No Titik Kritis Pelaksanaan Pengawasan Hasil
Infrastrukstur
28
PT.3-08 Berita Acara Uji Fungsi
Jenis
No Titik Kritis Pelaksanaan Pengawasan Hasil
Infrastrukstur
29
PT.3-08 Berita Acara Uji Fungsi
Jenis
No Titik Kritis Pelaksanaan Pengawasan Hasil
Infrastrukstur
menyebabkan ketakutan bagi siswa/wi yang
menggunakannya
30
PT.3-08 Berita Acara Uji Fungsi
BERITA ACARA UJI FUNGSI
DESA ................................... KECAMATAN ............................................
KABUPATEN .....................................................
Sehubungan dengan telah selesainya pelaksanaan pekerjaan fisik kegiatan PAMSIMAS Tahun
anggaran ………..……….. di Desa ____________________ Kecamatan __________________
Kabupaten ________________ maka pada hari ini _________ tanggal __________________
bulan _________ tahun dua ribu __________ telah dilaksanakan uji fungsi terhadap sarana
yang telah dibangun oleh KKM dan Satlak Desa _________________
Adapun sarana yang diuji fungsinya meliputi:
I. NON PERPIPAAN
Tidak
No. Konstruksi Terbangun Satuan Jumlah Berfungsi Keterangan
Berfungsi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Perlindungan Mata Air Setempat
1
(tanpa perpipaan)
2 Sumur Gali & Pompa & Tandon
II. PERPIPAAN
II. PERPIPAAN
Tidak
No Konstruksi Terbangun Satuan Jumlah Berfungsi Keterangan
Berfungsi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
II. SUMUR BOR & PERPIPAAN
1 Sumur Bor kapasitas ………lt/dt Unit
2 Bak Penampung Atas Unit
3 Pompa kap ….lt/dt head ………M Unit
Jenis pompa……………
4 Rumah Pompa Unit
5 Panel Listrik Unit
6 Perpipaan M
7 ………………….
31
PT.3-08 Berita Acara Uji Fungsi
III. SARANA SANITASI SEKOLAH
III. SARANA SANITASI SEKOLAH
Tidak
No Konstruksi Terbangun Satuan Jumlah Berfungsi Keterangan
Berfungsi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Jamban Sekolah Unit
2 Tempat Cuci Tangan Unit
3 ……………………….
4 ……………………….
5 …………………………
Disaksikan oleh,
Mengetahui,
(…………………………………) (…………………………………)
Nip……….............….
v
Keterangan :
Dalam catatan yang harus dilakukan perbaikan :
1) Dicatat item2 yang harus diperbaiki
2) SR minimal sesuai dalam dokumen RKM pada saat uji fungsi
3) Berita acara tetap harus ditandatangani oleh yang tercantum dalam BA diatas, perbaikan dilakukan
oleh KKM didampingi Fasilitator dan disupervisi Koordinator Kabupaten
4) Hasil perbaikan yang telah dilaksanakan oleh KKM, di dokumentasikan dan dilampirkan pada
BA Uji Fungsi.
vi