Anda di halaman 1dari 3

BERBAKTI KEPADA ORANGTUA

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kita kepada Allah Swt, yang telah memberikan kita
waktu dan kesempatan untuk hadir di tempat ini. Tidak lupa pula kita kirimkan salawat kita kepada Nabi
Muhammad Saw, nabi yang telah membawa kita dari zaman jahiliah menuju zaman yang terang
benderang.

Ma'a syiral muslimin wal muslimat rahimmakumullah


Ada sebuah ungkapan yang sudah tidak asing bagi telinga kita bahwa "Surga ada di bawah telapak kaki
ibu", namun demikian, tidak serta merta kita melupakan Ayah kita karena keduanya akan mengantarkan
kita kepada surga Allah.
Sehingga Jika kita menghendaki surga, maka kita harus memuliakan kedua orangtua kita, baik terhadap
Ibu maupun Bapak.

Hadirin Rahimakumullah
Orangtua adalah malaikat yang diturunkan oleh Allah SWT untuk kita sebagai anak. Allah mengirim mereka ke
dunia ini berbekal “kasih sayang”. Kasih sayang yang sangat besar dan tak ternilai harganya. Dari kecil sampai
besar kita dikasihi dan disayanginya. Cinta kedua orangtua adalah cinta sejati untuk kita. Tiada putus sampai
akhir hayat. Namun terkadang kebanyakan diantara kita banyak yang durhaka. Tidak mau berbakti kepada
kedua orang tua. Sungguh, jika demikian maka kita termasuk orang-orang tidak tahu malu, dan tidak tahu rasa
berterima kasih. Ingatlah saudaraku, neraka adalah tempat kembali jika kita berbuat demikian.

Allah SWT sudah mengingatkan kepada kita semua bahwa kasih sayang kedua orangtua tidak bisa dibalas
dengan emas permata meski seluas langit dan bumi.Oleh sebab itu, marilah kita menyadari dan selalu
menyadari bahwa Allah SWT dan Rasul-Nya sangat mencintai kepada orang-orang yang mencintai kedua
orangtua. Begitu juga sebaliknya, sangat membenci kepada orang-orang yang tidak mau berbakti kepada kedua
orangtua. Jika Allah SWT dan Rasul-Nya sudah membenci kita, lantas kepada siapa lagi kita harus mengadu,
meminta pertolongan, dan meminta ampunan?. Sungguh kita akan celaka jika berbuat demikian.
Jika kita benar-benar tulus menyayangi dan mencintai orangtua serta menempatkan kepentingan
orangtua di atas kepentingan sendiri dan menjadikan diri kita ini sebagai tempat tumpuan hidup kedua
orangtua kita, insyaAllah jalan hidup kita menjadi lancar, banyak berkah dan penuh kebahagiaan
dalam rida Allah Swt.
Sebaliknya kalau kita biasa-biasa saja terhadap orangtua, tidak ada perhatian khusus terhadap kedua
orangtua kita, maka jalan hidup kita pun biasa-biasa saja. Orangtua kita adalah sebagai wakil Allah
Swt, di bumi ini. Kalau kita menyepelekan orangtua kita, maka Allah pun akan menyepelekan kita.
Allah Berfirman

"Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu
berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau
kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu
mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah
kepada mereka perkataan yang mulia." (Al-Isra' [17]: ayat23)

Ayat ini mengingatkan kita bahwa hendaklah kita para anak berbuat baik kepada Ibu Bapak kita dan
jangan seakali-kali kita mengucapkan perkataan yang meyinggung perasaan keduanya apalagi sampai
melukai hatinya meski itu hanya dengan perkayaan “ah” sekalipun.Dari ayat ini sudah jelas bagi kita
bahwa Allah menempatkan kedudukan orang tua dengan kedudukan yang mulia dan tinggi,bahkan ridho
Allah tergantung pada ridho keduan orang tua,dan murka Allah juga tergantung pada murka keduan orang
tua tidak mesti harus menunggu hingga kiamat nanti, namun banyak yang langsung dirasakan saat masih di
dunia ini bagi hamba-hamba-Nya yang berani melawan dan menyia-nyiakan kedua orangtuanya.
Begitu pentingnya menjadikan diri sebagai tempat berpijak, tempat tumpuan hidup orangtua, Islam telah
menempatkan kebaikan dan sikap hormat kepada orangtua berada satu tingkat di bawah keimanan kepada
Allah Swt., selama orangtua tersebut dalam keimanan kepada Allah Swt. memang sudah sepantasnya dan
seharusnya bagi seorang anak untuk berbuat baik kepada kedua orang tuanya, yang demikian itu karena
betapa besar jasa keduanya kepada sang anak.Alqur’an juga menyinggung bagaimana pengorbanan orang
tua terhadap anaknya ketika sang anak masih dalam kandungan. Betapa susah dan payahnya sang ibu
dalam menjaga kandungannya agar sang anak terlahir dengan sehat dan sempurna. Bagaimana sakitnya
derita yang di tanggung sang ibu ketika menanti detik – detik kelahiran, dia berjuang sekuat tenaga antara
hidup dan mati demi si mungil pujaan hati. Dan seberapa banyak keringat yang di keluarkan sang ayah
dalam mencari nafkah untuk membahagiakan sang anak yang nantinya akan menjadi pelita ke hidupan
mareka, kata – kata lelah tidak pernah terucap dari bibir sang ayah tatkala melihat senyum bahagia dari
bibir mungil Si Penyejuk Mata.
Hadirin Rahimakumullah
Ada banyak cara bagi kita untuk membahagiakan kedua orang tua kita walaupun kita ketahui bahwa itu tak
dapat menggantikan jasa orang tua kepada kita.Untuk merasa bahagia orang tua tidak membutuhkan
harta,emas atau apapun yang menurut kita dapat membahagiakannya melalui materi.Alasan kebahagiaan
mereka sangat sederhana yakni cukup hanya dengan melihat anak-anaknya tersenyum dan bahagia.Ada
satu hal lagi yang penting dan ingin saya sampaikan bahwa jika kita tak mampu membahagiakan kedua
orang tua maka minimal janganlah kita menyusahkannya apalagi harus menyeret orang tua kalian menuju
neraka,hal ini terkhusus pada para wanita.Kita sebagai wanita hendaknya menutup aurat kita,yang mana
dengan menutup aurat tidak hanya melindungi diri kita sendiri melainkan juga orang tua kita.

Hadirin Rahimakumullah
Sebelum saya mengahiri ceramah ini mari sama-sama kita merenung sesaat akan kedua orang tua kita dan
tindakan-tindakan kita kepada keduanya selama ini.
Coba renungkan! Apakah kita semua ini sudah termasuk anak yang memuliakan orangtua?,
1.Sudahkah kita memuliakan orangtua sebagaimana mereka ingin diperlakukan?
2.Sudahkah kita secara bersungguh-sungguh, mencari tahu hal-hal yang sangat diinginkan,
dibuthkan dan diharapkan kedua orangtua kita dan berusaha untuk memenuhinya... selama
tidak beretentangan dengan syariat agama.
3.Seberapa seringkah kita mengingat orangtua dan mendoakan untuk keselamatan dunia
dan akhirat kedua orangtua kita?
4.Sudahkah kita berbuat adil dalam memberikan perhatian kepada kedua orangtua kita
sebagaimana kita memperhatikan teman-teman kita,sahabat kita atupun pasangan hidup?
5.Sudah berapa kalikah kita melukai hati keduanya hingga air mata jatuh dipipi yang
mungkin telah keriput menandakan orang tua kita tak muda lagi?
Sebagai kesimpulan, marilah kita berusaha untuk melakukan yang terbaik untuk kedua orang tua kita
termasuk mertua semaksimal yang kita bisa, insya Allah mereka akan rida kepada kita. Banyak-banyaklah
bersyukur dan mendoakan kedua orangtua kita yang telah melahirkan kita, membesarkan kita, mendidik
dan menyayangi kita, karena "rida Allah bergantung rida orangtua, maka doa orangtua pun akan
didengar dan dikabulkan Allah Swt."

Mungkin sampai disini ceramah yang sempat saya sampaikan,kurang dan lebihnya mohon dimaafkan, dan
saya akhiri dengan mengucapkan Wabillahit-taufiq wal hidaayah, WassalamualaikumWarahmatullahi
Wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai