Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

DENGAN TINGKAT PERKEMBANGAN KELUARGA PADA ANAK USIA REMAJA


PADA KELUARGA BP.T

DI PADUKUHAN NGEMPLAK II RT 2 UMBULMARTANI

NGEMPLAK SLEMAN YOGYAKARTA

Disusun oleh :

FAJAR BAYU AJI / 201611018

KATARINA REGINA C. S / 201611024

PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PANTI RAPIH

YOGYAKARTA

2019
LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

DENGAN TINGKAT PERKEMBANGAN KELUARGA PADA ANAK USIA REMAJA


PADA KELUARGA BP.T

DI PADUKUHAN NGEMPLAK II RT 2 UMBULMARTANI

NGEMPLAK SLEMAN YOGYAKARTA

Disusun oleh :

FAJAR BAYU AJI / 201611018

KATARINA REGINA C. S / 201611024

Laporan asuhan keperawatan keluarga ini telah memenuhi persyaratan dan disetujui pada

tanggal................

Pembimbing pendidikan

( Ign. GonggoPrihatmono, SKM, MPH )


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut Muwarni (2008) dalam Uripah (2017) Keluarga adalah unit terkecil dari
masyarakat yang terdiri dari atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan
tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Keluarga
merupakan dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya
hubungan darah, perkawinan, atau adopsi.

Menurut Setiadi (2008) dalam Uripah (2017) keluarga memiliki berbagai macam tahap
perkembangan. Tahap perkembangan keluarga terbagi daam 8 tahap perkembangan, yaitu,
keluarga baru (bergaining family), keluarga dengan anak pertama <30 hari (child bearing), keluarga
dengan anak pra sekolah, keluarga dengan anak sekolah (6-13 tahun), keluarga dengan anak
remaja (13-20 tahun), keluarga dengan anak dewasa (anak pertama meninggalkan rumah),
keluarga usia pertengahan (midle age family), keluarga lanjut usia. Masing-masing tahap
perkembangan memiliki tugas perkembangan masing-masing, contohnya keluarga dengan anak
remaja.
Menurut Santrock (2007) dalam Wardani (2013) remaja merupakan tahap perkembangan
manusia yang memiliki karakteristik yang berbeda bila dibandingkan dengan tahap perkembangan
lainnya, karena pada tahap ini seseorang mengalami peralihan dari masa anakanak ke dewasa.
Masa remaja adalah masa dimana terjadinya krisis identitas atau pencarian identitas diri.
Karakteristik psikososial remaja yang sedang berproses untuk mencari identitas diri ini sering
menimbulkan masalah pada diri remaja. Transisi dari masa anak-anak dimana selain meningkatnya
kesadaran diri (self consciousness) terjadi juga perubahan secara fisik, kognitif, sosial, maupun
emosional pada remaja sehingga remaja cenderung mengalami perubahan emosi ke arah yang
negatif menjadi mudah marah, tersinggung bahkan agresif.
Masing-masing tahap perkembangan memiliki tugas perkembangan masing-masing, salah
satu contohnya yaitu keluarga dengan tahap perkembangan remaja. Keluarga dengan tahap
perkembangan remaja memiliki tugas perkembangan yaitu : pengembangan terhadap remaja
(memberikan kebebasan yang seimbang dan bertanggung jawab mengingat remaja adalah seorang
yang dewasa muda dan mulai memiliki otonomi), memelihara komunikasi terbuka, memelihara
hubungan intim dalam keluarga, serta mempersiapkan perubahan sistem peran dan peraturan
anggota keluarga untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anggota keluarga.
Menurut Clemen-Stone, McGuire & Eigsti (2002) dalam Wardani (2013) Masa transisi
merupakan faktor risiko utama timbulnya masalah kesehatan pada usia remaja. Masa transisi pada
remaja meliputi transisi emosional, tansisi sosialisasi, transisi agama, transisi hubungan keluarga
dan transisi moralitas. Remaja pada umumnya akan mengalami perubahan-perubahan dalam hal
biologis dan psikologis yang sangat pesat. Perubahan-perubahan yang terjadi memberikan
dorongan yang kuat terhadap perilaku dan kehidupan remaja yang sifatnya sangat beragam.
Menurut Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (2012) masalah kesehatan yang sering
terjadi pada tahap perkembangan remaja yaitu masalah kesehatan reproduksi, penyakit menular
seksual (PMS), penyakit saluran pernafasan dan HIV AIDS. Kehidupan remaja tidak akan lepas dari
berbagai macam konflik dalam perkembangannya, selain masalah kesehatan, masalah lain yang
muncul pada tahap perkembangan yaitu masalah sosial. Setiap tingkatan memiliki konflik sesuai
dengan kondisi perkembangan remaja pada saat itu. Konflik yang sering dihadapi oleh remaja
semakin kompleks seiring dengan perubahan yang mereka alami pada berbagai dimensi kehidupan
dalam diri mereka yaitu dimensi biologi, dimensi kognitif, dimensi moral dan dimensi psikologis.
Salah satu contoh permasalahan remaja dalam dimensi moral yaitu perilaku merokok (Setiadi,
2008) dalam Uripah (2017).

B. Rumusan Masalah
Asuhan keperawatan keluarga Bpk.T dengan anak usia remaja

C. Tujuan
Untuk mengetahui asuhan keperwatan yang diberikan pada keluarga Bpk.T dengan anak usia
remaja.

Anda mungkin juga menyukai