Anda di halaman 1dari 43

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PUPR

BERBASIS PENGEMBANGAN WILAYAH


DI PROVINSI GORONTALO

BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Disampaikan pada:
Musrenbang RKPD Provinsi Gorontalo
Tahun 2019

Gorontalo, 2 April 2019


DAFTAR ISI
Arah Kebijakan dan Strategi Pembangunan Infrastruktur PUPR 2020-2024
• Visi Indonesia 2045

01
• Visium PUPR 2030
• Renstra PUPR 2020-2024

Pentingnya Pembangunan Infrastruktur PUPR Berbasis Pengembangan Wilayah


• WPS

02
• Berbasis Penataan Ruang
• Berbasis Tangguh Bencana

Keterpaduan Perencanaan Pembangunan Infrastruktur PUPR 2020-2024


03

Penutup
04
Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
ARAH KEBIJAKAN DAN
1
STRATEGI PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR PUPR 2020-2024
• Visi Indonesia 2045
• Visium PUPR 2030
• Renstra PUPR 2020-2024

Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
VISI INDONESIA 2045 DAN
IMPIAN INDONESIA 2015-2085

Untuk mempercepat perwujudan Visi Negara Kesatuan


Republik Indonesia, Presiden Joko Widodo menggagas
Impian Indonesia 2015 - 2085

VISI INDONESIA 2045

BERDAULAT

MAJU

ADIL DAN MAKMUR

Sumber: Bappenas (2019)


Manusia Indonesia unggul, Ekonomi maju dan Pembangunan merata Negara demokratis, kuat,
berbudaya, dan menguasai iptek berkelanjutan dan inklusif dan bersih

PILAR PEMBANGUNAN INDONESIA 2045

PEMBANGUNAN MANUSIA PEMBANGUNAN EKONOMI PEMERATAAN KETAHANAN NASIONAL DAN


DAN PENGUASAAN IPTEK BERKELANJUTAN PEMBANGUNAN TATA KELOLA
Peningkatan Investasi KEPEMERINTAHAN
Percepatan Taraf Pendidikan
Rakyat Indonesia secara
dan Daya Saing Percepatan Pengentasan
Demokrasi Substantif
Merata Ekonomi Kemiskinan
Percepatan Industri dan
Peningkatan Peran Kebudayaan Pariwisata Reformasi Kelembagaan dan
Pemerataan Kesempatan
dalam Pembangunan Birokrasi
Usaha dan Pendapatan
Pembangunan Ekonomi
Peningkatan Sumbangan Ilmu Maritim
Penguatan Sistem Hukum
Pengetahuan dan Teknologi
Pemantapan Ketahanan Pemerataan Nasional dan Antikorupsi
dalam Pembangunan
Pangan dan Peningkatan Pembangunan Wilayah
Peningkatan Derajat Kesejahteraan Petani Politik Luar Negeri Bebas
Kesehatan dan Kualitas Hidup Aktif
Rakyat Peningkatan Ketahanan Pembangunan
Energi dan Air Infrastruktur yang
Merata dan Terintegrasi Penguatan Pertahanan dan
Reformasi Ketenagakerjaan
Komitmen terhadap Keamanan
lingkungan Hidup
Sumber: Bappenas (2019)
INDUSTRI SEBAGAI PENGGERAK PERTUMBUHAN EKONOMI
PERANAN INDUSTRI TERHADAP PDB

Modernisasi industri difokuskan pada industri pengolahan PDB PDB


Penguatan
SDA berbasis Kawasan dan sentra industri dengan Keberlanjutan
Penguatan Pilar
Pertumbuhan
Industri Industri
integrasi rantai pasok dan rantai nilai dari hulu ke hilir. Industri 2020
2045
didorong menjadi bagian rantai nilai global (GVC). 26% 20.80% PDB
Diverifikasi dan
Peningkatan
Nilai Tambah
Prioritas: industri makanan dan minuman, tekstil dan
PDB 2025
pakaian jadi, otomotif, elektronik, serta kimia dan farmasi Peningkatan 21.40%
Adaptasi
Industri

2040
Efisiensi industri nasional ditingkatkan bertahap dengan
24.60%
penerapan smart and sustainable manufacturing. PDB
Penguatan Basis
Industri Maju

2030
Pemanfaatan revolusi industri hingga 4.0 didorong sesuai 22.30%
PDB
dengan karakteristik masing-masing industri untuk Penguatan 2035
Inovasi dan 23.40%
peningkatan efisiensinya. Peran Global
2020 2025 2030 2035 2040 2045
Sumber: Bappenas (2019)
INDONESIA SEBAGAI DESTINASI UNGGULAN PARIWISATA 73,6 Juta

65,1 Juta
57,5 Juta

42,8 Juta

31,8 Juta

21,6 Juta Penguatan


sebagai Destinasi
Penguatan Unggulan Dunia
sebagai Destinasi
Peningkatan Unggulan Asia
Integrasi
Peningkatan Pariwisata
Keragaman
Peningkatan Wisata
Daya Saing

Keragaman Indonesia yang mencakup lebih dari 17.000 pulau, lebih dari 300 suku
Pengembangan bangsa, lebih dari 700 bahasa, situs warisan dunia, serta keanekaragaman hayati
Destinasi Unggulan terbesar ke-3 merupakan potensi besar pengembangan pariwisata
Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Sumber: Bappenas (2019)
INDONESIA MENUJU POROS MARITIM DUNIA

Menuju poros maritim dunia, Indonesia membangun ekonomi maritim yang pesat, kekuatan maritim yang kokoh, dan peradaban
maritim yang kuat. Sumbangan ekonomi maritim terhadap PDB meningkat 6,4%
tahun 2015 menjadi 12,5% tahun 2045.

STRATEGI PERANAN SEKTOR KEMARITIMAN


PEMBANGUNAN MARITIM

Ekonomi Maritim: meningkatkan


2045
peranan ekonomi maritim menjadi
sekitar 12,5% PDB pada tahun 2045 12,5% dari PDB
dengan fokus pada (1)
pembangunan konektivitas laut yang
efisien dan efektif, (2) industrialisasi 2030
perikanan yang berkelanjutan dan 9,0% dari PDB
berdayasaing, dan (3) pariwisata
bahari yang inklusif.
2015
6,4% dari PDB
Sumber: Bappenas (2019)
PEMANTAPAN KETAHANAN PANGAN DAN
PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PETANI

Ketahanan pangan yang berkelanjutan, swasembada karbohidrat dan protein, serta peningkatan kesejahteraan petani.
Produktivitas petani tahun 2045 meningkat menjadi 3,9 lipat dibanding tahun 2015

Peningkatan Investasi dan Peningkatan Produktivitas dan


Infrastruktur Penunjang Pertanian Pengembangan Pertanian Maritim

Peningkatan kualitas petani Pengembangan Pusat Pendidikan


dan SDM Pertanian dan Teknologi Pertanian

Penguatan Kelembagaan
Integrasi Kebijakan Hulu - Hilir
dan Kewirausahaan Petani

Sumber: Bappenas (2019)


PEMANTAPAN KETAHANAN AIR

Pengelolaan terpadu dan berkelanjutan danau, Rehabilitasi hutan dan


rawa, situ dan sumber daya air lainnya lahan DAS Kritis
Pembangunan hutan kota
Pencegahan erosi dan
Pengelolaan lahan DAS dengan sedimentasi
masyarakat
Pembangunan infrastruktur
Penyediaan rain water harvesting sumber daya air

Pengembangan teknologi Efisiensi pemanfaatan air melalui


pengolahan air dan limbah yang prinsip reduce, reuse, dan recycle
murah dan ramah lingkungan
Pengembangan sistem informasi
Kampanye “Simpan, Jaga, hidrologi, hidrometeorologi dan
dan Hemat Air” hidrogeologi serta monitoring DAS

Ketahanan air untuk mendukung sektor-sektor strategis, pencegahan bencana,


dan peningkatan kesejahteraan masyarakat
Sumber: Bappenas (2019)
KOMITMEN TERHADAP Menuju ekonomi hijau yang ditandai dengan penurunan emisi
41% dari baseline, IKLH > 80, dan keanekaragaman hayati
LINGKUNGAN HIDUP yang termanfaatkan secara berkelanjutan
Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) STRATEGI PENCAPAIAN
PEMBANGUNAN LINGKUNGAN HIDUP
Peningkatan Kualitas Air

Perbaikan Kualitas Tutupan Lahan


Peningkatan Kualitas Udara
Keanekaragaman Hayati sebagai Modal
Dasar Pembangunan
Industri Farmasi Nasional Berbasis
Keanekaragaman Hayati
Kemampuan Sekuertrasi Karbon
Pengembangan Sumber Energi
Terbarukan melalui Local Bioresource
Peningkatan Industri Biomaterial

Sumber: Bappenas (2019)


TAHAPAN PEMBANGUNAN DALAM RPJPN 2005-2025
(UU NO. 17 TAHUN 2007)

RPJMN IV
(2020-2024)
RPJMN III Mewujudkan manusia
(2015-2019) Indonesia yang mandiri, dicapai melalui :
maju, adil dan makmur
• Struktur
RPJMN II Memantapkan melalui percepatan
Perekonomian yang
(2010-2014) pembangunan secara pembangunan di segala
bidang dengan struktur Kokoh;
menyeluruh dengan
RPJMN I menekankan perekonomian yang • Keunggulan
Memantapkan pembangunan kokoh berlandaskan Kompetitif
(2005-2009) penataan kembali keunggulan kompetitif
keunggulan kompetitif Wilayah;
NKRI, meningkatkan perekonomian yang
kualitas SDM, • SDM Berkualitas.
Menata kembali NKRI, berbasis pada SDA
membangun yang tersedia, SDM
membangun kemampuan IPTEK,
Indonesia yang aman yang berkualitas serta
memperkuat daya kemampuan IPTEK Empat fokus tahapan RPJMN 2020-2024:
dan damai, yang adil saing perekonomian
dan demokratis, 1. Kelembagaan politik dan hukum
dengan tingkat 2. Kesejahteraan masyarakat yang terus meningkat
kesejahteraan yang 3. Struktur perekonomian makin maju dan kokoh ditandai dengan
lebih baik daya saing perekonomian yang kompetitif
4. Terjaganya daya dukung dan daya tampung lingkungan
dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan
AMANAT SDGs 2030, NUA, PUG, dan RANMAPI

RAN MAPI
Menjawab tantangan penyelenggaraan
infrastruktur PUPR untuk kawasan rawan bencana
dan antisipasi dampak perubahan iklim.

Implikasi SDGs terhadap arahan pengembangan infrastruktur


PUPR : Layanan dasar dan perumahan yang aman dan terjangkau
• Dukungan terhadap perwujudan ketahanan air dan
kedaulatan pangan termasuk peningkatan kapasitas air Urbanisasi inklusif dan berkelanjutan
baku baik untuk irigasi maupun air bersih.
Ketahanan terhadap bencana
• Pengelolaan sumber daya air.
• Dukungan infrastruktur PUPR untuk mendorong Mengurangi dampak lingkungan
perkembangan wilayah melalui pengembangan seluruh
kawasan strategis. Memperkuat perencanaan pembangunan nasional dan daerah
PENGARUSUTAMAAN GENDER (PUG)
• Seluruh MBR memiliki akses terhadap air minum layak,
Sistem transportasi untuk semua, meningkatkan keselamatan Mengintegrasikan gender menjadi satu dimensi integral dari
sanitasi layak, dan hunian layak.
jalan
• Peningkatan kinerja infrastruktur pendukung permukiman baik perencanaan, penyusunan, pemantauan, dan evaluasi atas
dalam bentuk peningkatan cakupan pelayanan maupun Melindungi warisan budaya dan alam dunia kebijakan dan program pembangunan nasional yang
peningkatan kapasitas infrastruktur eksisting agar seluruh memperhatikan kualitas hidup, pengalaman, aspirasi, kebutuhan
masyarakat memiliki akses terhadap perumahan yang layak, Mengurangi kerugian akibat bencana dan permasalahan laki-laki dan perempuan (orang lanjut usia,
aman, terjangkau, termasuk penataan kawasan kumuh,
serta akses terhadap pelayanan dasar perkotaan sehingga Ruang terbuka publik dan hijau anak-anak di bawah umur, difable, serta orang-orang yang tidak
terwujud kota dan permukiman inklusif, aman, tangguh, dan mampu secara ekonomi), yang diperoleh dari indikator kesetaraan
berkelanjutan. akses, kontrol, partisipasi dalam pembangunan dalam
• Penyelenggaraan infrastruktur untuk mengurangi disparitas memperoleh manfaat hasil-hasil pembangunan.
antarwilayah.
• Adaptasi RANMAPI Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
VISIUM KEMENTERIAN PUPR 2030
RENSTRA PUPR GAP VISIUM VISIUM
2015 - 2019 2017 - 2019 2020 - 2024 2030

Kapasitas Tampung Kapasitas Tampung Kapasitas Tampung Kapasitas Tampung


50 m3/c/th (baseline 2014) 57,75 m3/c/th 68,11 m3/c/th 120 m3/c/th
SUMBER Anggaran Rp.316 T Anggaran Rp.306 T Anggaran Rp.577 T Anggaran Rp.1.423 T
DAYA AIR
Bendungan multifungsi
Jalan Mantap 94% Jalan Mantap 97% Jalan Mantap 99%
Jalan Mantap 98% untuk memenuhi kapasitas
Jalan Tol 824 Km Jalan Tol 1.500 Km Jalan Tol 2.000 Km
Jalan Tol 1000 Km tampung 120
Jalan Baru 1.320 Km Jalan Baru 2.500 Km Jalan Baru 3.000 Km 100%
Jalan Baru 2650 Km m3/kapita/tahun
Jembatan Baru/FO 39.000 M Jembatan Baru/FO 60.000 M Jembatan Baru/FO 70.000 M SMART LIVING (Hunian
Jembatan Baru/ FO 29.859 M
BINA Anggaran Rp.183 T Anggaran Rp.330 T Anggaran Rp.448 T Cerdas)
MARGA Anggaran Rp.278 T
Investasi Rp.202 T Investasi Rp.243 T Investasi Rp.390 T

100% Air Minum 78% Air Minum 88% Air Minum 100% Air Minum
0 ha Kumuh 27.000 ha Kumuh 17.000 ha Kumuh 0 ha Kumuh
100% Sanitasi 75% Sanitasi 85% Sanitasi 100% Sanitasi
CIPTA Anggaran Rp.128 T Anggaran Rp.45 T Anggaran Rp.128 T Anggaran Rp.170 T
KARYA Jalan 99% mantap yang
terintegrasi antar moda dengan
memanfaatkan sebanyak-
5,4 jt Backlog MBR 5 jt Backlog MBR 3 jt Backlog MBR banyaknya material lokal dan
5,4 jt Backlog MBR Pembangunan 2,76 juta unit Pembangunan 3,9 juta unit Pembangunan 4,88 juta unit menggunakan teknologi recycle
Pembangunan 4,47 juta unit Anggaran Rp.414 T Anggaran Rp.780 T Anggaran Rp.1.220 T
Anggaran Rp.186 T 10% APBN/APBD 20%-30% APBN/APBD 20%-30% APBN/APBD
PENYEDIAAN
PERUMAHAN
90% Masyarakat 70%-80% Swasta/Masyarakat 70%-80% Swasta/Masyarakat

Total 2020-2030 sebesar 5.704T.


2.053T 3.651T
Proyeksi 2020-2040 sebesar 12.000T.

Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah Sumber: Peraturan Menteri PUPR No.26/PRT/M/2017 tentang Panduan Pembangunan Budaya Integritas di Kementerian PUPR
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Peraturan Menteri PUPR No.13.1/PRT/M/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian PUPR
RENSTRA KEMENTERIAN PUPR 2020-2024

2018 2019 2019 2020


Evaluasi Akhir Renstra Januari - Proses Penyusunan Proses Penetapan
dan Masukan Renstra September Okt – Des
Teknokratik

• Visi dan Misi


Perpres RPJMN 2020-
Rancangan RPJMN RPJMN Teknokratik Presiden
2024 (Jan 2020)
Teknokratik 2020-2024 2020-2024 • Rancangan RPJMN
2020-2024

1. Permen Renstra PUPR


• Masukan Renstra 2020-2024 (Apr 2020)
Teknokratik 2. Renstra Unit
Rancangan
• Evaluasi Renstra 2015- Rancangan Renstra Organisasi (Mei 2020)
Teknokratik Renstra
2019 (disampaikan ke PUPR 2020-2024 3. Renstra Unit Kerja/UPT
PUPR 2020-2024
Menteri Bappenas Awal (Jun 2020)
2019) 4. Dokumen Perencanaan
Lainnya (Satker)
RANCANGAN AWAL VISI DAN MISI
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PUPR 2020-2024

VISI INFRASTRUKTUR YANG BERDAYA SAING, MERATA DAN BERKEADILAN SERTA


BERKELANJUTAN UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT MISI
a. Meningkatkan kinerja pengelolaan sumber daya air dengan meningkatkan kapasitas pada bangunan penampung air (bending/waduk) multipurpose,
pengembangan jaringan irigasi modern, meningkatkan kapasitas air baku dan mempertahankan ketersediaan air sepanjang waktu;
b. Meningkatkan kinerja pelayanan infrastruktur jalan sebagai infrastruktur konektivitas yang terintegrasi bagi pengembangan pusat pertumbuhan dan
sektor ekonomi unggulan daerah;
c. Meningkatkan kualitas permukiman dan mengembangkan infrastruktur perkotaan menuju terwujudnya smart living;
d. Memperluas akses perumahan layak yang dilengkapi dengan prasarana, sarana dan utilitas perumahan;
e. Mengintegrasikan pembangunan infrastruktur dengan pengembangan kawasan ekonomi yang disertai dengan pengarusutamaan infrastruktur
hijau dan infrastruktur tangguh bencana;
f. Mengembangkan pembiayaan kreatif dan inovatif yang melibatkan berbagai elemen masyarakat untuk mempercepat pemerataan pembangunan
infrastruktur;
g. Meningkatkan peran litbang dan kemampuan iptek yang makin maju yang dapat berkontribusi bagi pembangunan infrastruktur yang efisien dan memiliki
produktivitas yang tinggi
h. Meningkatkan kapasitas sumber daya dan kelembagaan jasa konstruksi, menguatkan regulasi serta memberdayakan pemerintah daerah dalam
penyelenggaraan jasa konstruksi;
i. Meningkatkan kualitas pengembangan dan pembinaan SDM aparatur;
j. Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan pembangunan infrastruktur;
k. Meningkatkan penerapan tata kelola pemerintahan yang baik dalam kerangka reformasi birokrasi dan pelayanan publik.
KEBUTUHAN INVESTASI PUPR BERDASARKAN VISIUM PUPR 2030
Kapasitas Tampung 68,11 m3/c/th
Anggaran Rp.577 T
Jalan Mantap 97%; Jalan Tol 1.500 Km; Jalan Baru 2.500 Km; Jembatan Baru/FO 60.000 M
Anggaran Rp.330 T dan Investasi Rp.243 T
PUPR 88% Air Minum; 17.000 ha Kumuh; 85% Sanitasi
Rp. 2.058 T Anggaran Rp.128 T

5 jt Backlog MBR; Pembangunan 3,9 juta unit


Anggaran Rp.780 T (20-30% APBN/APBD dan 70%-80% Swasta/Masyarakat)

Total Investasi
APBN hanya mampu membiayai
(Visium 2030)
2.058 30% ( Rp. 623 T).

Perlu inovasi alternatif


Proyeksi pembiayaan untuk memenuhi
623
APBN 2020-2024 1.435 gap 70% ( Rp 1.435 T).
Sumber: BPIW, 2018
KERJASAMA PEMERINTAH DAN BADAN USAHA (KPBU)
Peraturan Presiden No. 38 Tahun 2015

“ KPBU merupakan kerjasama antara pemerintah dan Badan Usaha dalam Penyediaan
Infrastruktur untuk kepentingan umum dengan mengacu pada spesifikasi yang telah ditetapkan
sebelumnya oleh Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/Badan Usaha Milik Negara/Badan
Usaha Milik Daerah, yang sebagian atau seluruhnya menggunakan sumber daya Badan Usaha
dengan memperhatikan pembagian risiko diantara para pihak.

Mencukupi kebutuhan pendanaan secara berkelanjutan dalam Penyediaan
Infrastruktur melalui pengerahan dana swasta

Menciptakan iklim investasi yang mendorong keikutsertaan Badan Usaha


dalam Penyediaan Infrastruktur berdasarkan prinsip usaha secara sehat

Mewujudkan Penyediaan Infrastruktur yang berkualitas, efektif, efisien,


tepat sasaran, dan tepat waktu

Mendorong digunakannya prinsip pengguna membayar pelayanan yang diterima,


atau dalam hal tertentu mempertimbangkan kemampuan membayar
pengguna
Memberikan kepastian pengembalian investasi BadanUsaha dalam Penyediaan
Infrastruktur melalui mekanisme pembayaran secara berkala oleh
TUJUAN KPBU pemerintah/pemerintah daerah kepada Badan Usaha
SKEMA KONVENSIONAL VS KPBU

KONVENSIONAL K P B U
Lembaga
Rp. APBN PJPK
Pemerintah

Public Sector
Perjanjian Perjanjian
Kerjasama Regrees

Perjanjian
Penjaminan

Desain/ Ekuitas Cadangan Desain/


Konstruksi Sponsor Asuransi Konstruksi

Private Sector
Perjanjian Pemegang Saham EPC Contract

Perjanjian Pinjaman
O&M Contract

Operasi & Kreditur/


(SPV) Operasi &
Pemeliharaan Pemberi Pinjaman Pemeliharaan

PEMBIAYAAN KONSTRUKSI & OPERASI PEMBIAYAAN KONSTRUKSI & OPERASI


JENIS INFRASTRUKTUR
Yang dapat di - KPBU - kan

Kebandarudaraan Jalan Pembangkit Listrik Penerangan Fiber Optic


Jalan Umum
Kepelabuhanan Jalan Tol Transmisi e-Gov
Perkeretaapian Jembatan Tol
Transportasi Kepelabuhanan Jalan Ketenagalistrikan Migas dan EBT Konversi Energi Telekomunikasi &
Informatika
Dapat merupakan gabungan dari 2 sektor dengan KONEKTIVITAS
PJPK ditentukan berdasarkan besaran Peran

FASILITAS PERKOTAAN FASILITAS PERKOTAAN

Air Minum Pengelolaan Pengelolaan Perumahan Pariwisata Fasilitas Lembaga


Limbah Setempat Limbah Terpusat Rakyat Pendidikan Permasyarakatan

Dapat
mengajukan
kepada
Menteri
Pengelolaan SDA & Irigasi Fasilitas Bappenas Sarana Olahraga, Kawasan Kesehatan
Sampah Perkotaan Kesenian dan
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Budaya
DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
PERBEDAAN
Skema Konvensional (APBD) dengan Availability Payment (AP)

Konvensional (APBD) Availability Payment (AP)

Penganggaran dan Dipecah dalam beberapa Kegiatan (Design, Hanya Satu


Kontraktual Konstruksi, Operasi, Pemeliharaan) (KPBDU/Kontrak AP)

Konstruksi (1-3 Tahun)


Jangka Waktu Pemeliharaan (Tiap Tahun)
10 – 30 Tahun

Beban Risiko Publik Sharing

Sumber Pendaanan untuk


Publik Swasta
Konstruksi
Berat di Awal Datar
Jumlah ($) Jumlah ($)

Pembayaran (Tahunan)

Waktu Waktu

Konstruksi Operasi Konstruksi Operasi


MANFAAT AVAILABILITY PAYMENT (AP)
BAGI PEMERINTAH DAERAH
➢ AP dibayarkan untuk penyediaan jasa layanan.
Tidak ada pembayaran selama Konstruksi ➢ PJKP tidak perlu membayar biaya konstruksi.

AP dibayarkan selama periode operasi (30 s.d 50 Tahun), sehingga dapat


Pembayaran bersifat jangka panjang mengatasi keterbatasan fiskal daerah.

➢ Jumlah pembayaran setiap tahun disesuaikan dengan perjanjian


Pembayaran dilakukan secara cicilan kontrak.
➢ Jumlah AP disesuaikan terhadap inflasi.

Struktur Pembayaran AP Jumlah AP meliputi:


Jumlah (Rp) a) Design dan Konstruksi
b) Operasi dan Pemeliharaan
c) Bunga Pembayaran ke Bank
d) Profit untuk Badan Usaha

Jumlah AP

Waktu

Periode Operasi (15 Tahun)


Periode Konstruksi (3 Tahun)
PROGRES PROYEK KPBU

PELAKSANAAN
PERENCANAAN PROSES
1. SPAM Regional Pekanbaru
2. SPAM Pondok Gede
3. SPAM Karian
4. SPAM Jatiluhur
5. SPAM Bandar Lampung
1. SPAM Umbulan
Batam Sewerage System Fase 2 2. SPAM Semarang Barat

PERSIAPAN
1. Jalan Tol Yogya – Solo
2. Jalan Tol Yogya – Bawen
3. Penerangan Jalan Surakarta 1. Jalan Tol Manado – Bitung
4. Penerangan Jalan Bandung 2. Jalan Tol Balikpapan – Samarinda
5. Jalan Tol Semarang – Demak 3. Jalan Tol Pandaan – Malang
7. OM Jalan Tol Suramadu 4. Jalan Tol Krian – Legundi – Bunder – Manyar
8. Jalan Tol Serang – Panimbang 5. Jalan Tol Jakarta – Cikampek Elevated II
9. Jalan Tol Jakarta – Cikampek Selatan 1. TPA Legok Nangka 6. Jalan Tol Batang – Semarang
10. Jalan Tol Probowangi 2. TPA Regional Nambo 7. Jalan Tol Serpong – Balaraja
8. Jalan Tol Cisumdawu
PENTINGNYA PEMBANGUNAN
2
INFRASTRUKTUR PUPR BERBASIS
PENGEMBANGAN WILAYAH
• WPS
• Berbasis Penataan Ruang
• Berbasis Tangguh Bencana

Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
PENDEKATAN KEWILAYAHAN
ESENSI WPS
Pembangunan infrastruktur PUPR difokuskan
pada 35 Wilayah Pengembangan Strategis
(WPS) yang mencakup 97 kawasan strategis,
Jalan Akses
untuk meningkatkan daya saing dan
mengurangi disparitas antar wilayah
Bendungan Esensi:
Perkotaan Industri
1.pengembangan wilayah terpadu dengan
“market driven”.
Pembangkit
Listrik Perumahan
Kawasan Permukiman
Perkotaan
z
Kawasan perdesaan
2.daya dukung dan daya tampung
Sekolah lingkungan
3.memfokuskan pengembangan
infrastruktur menuju wilayah strategis
Pasar Pasar
IPAL
Rumah 4.mendukung percepatan pertumbuhan
Sakit
Metropolitan Bandara kawasan-kawasan pertumbuhan di WPS
5.mengurangi disparitas antar kawasan di
dalam WPS.
Perkotaan Pariwisata
Pelabuhan
Pasar Untuk itu diperlukan:
Rumah • Keterpaduan Perencanaan antara
Sakit Sekolah
Infrastruktur dengan pengembangan
kawasan strategis dalam WPS.
• Sinkronisasi Program antar infrastruktur
(Fungsi, Lokasi, Waktu, Besaran, dan
Arus Perdagangan Ekspor Dana).
& Antarwilayah
• Koordinasi dan Sinkronisasi Pelaksanaan.

Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
35 Pengembangan
Pulau-Pulau Kecil Terluar
WPS Pusat Pertumbuhan Terpadu

Wilayah
Strategis (WPS) WPS Pusat Pertumbuhan Sedang Berkembang
WPS Pusat Pertumbuhan Baru
WPS Perbatasan Darat Negara
Ketapang-Pontianak-
Sabang-Banda Aceh-Langsa Singkawang-Sambas

1
Balikpapan-Samarinda-Maloy Bitung-Manado-Amurang-Kotamobagu
Medan-Tebing Tinggi-Dumai-Pekanbaru

Batam-Tanjung Pinang Temajuk-Sebatik

Gorontalo-Kotamobagu Ternate-Sofifi-Daruba
2

29
3 24
21 23 25
Sorong-Manokwari

20 31 Biak-Manokwari-Bintuni
4 26
Sibolga-Padang-Bengkulu 32
Palu-Banggai
5
Jambi-Palembang-Pangkal 22
30
Pinang-Tanjung Pandan
27
6 33
Merak-Bakauhuni-Bandar 28 Mamuju-Makale-Palopo-
Lampung-Palembang-Tanjung Api-Api Palangkaraya-Banjarmasin-Batulicin
Kendari-Bau Bau-Wangi
Jakarta-Cirebon-Semarang Wangi
8 34
7 Makassar-Pare Pare-Mamuju
9 11 Nabire-Enarotali-
13 Wamena
10 12 14
Jakarta-Bogor-Ciawi-Sukabumi 15 16 17
Tanjung Lesung-Sukabumi-Pangandaran-Cilacap Ambon-Masohi
18 19
Yogyakarta-Surakarta-Semarang Jayapura-Merauke
Semarang-Surabaya Kupang-Atambua

Yogyakarta-Prigi-Blitar Malang Waingapu-Labuan Bajo-Ende-Maumere


35
Malang-Surabaya-Bangkalan Sumbawa Besar-Dompu-Bima Pulau-pulau Kecil Terluar
Surabaya-Pasuruan-Banyuwangi
Tanjung-Mataram-Mandalika

Gilimanuk-Denpasar-Padang Bay

Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
PENDEKATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PUPR
DENGAN TEMA PRIORITAS NASIONAL
Contoh:
Jabodetabek,
Mebidangro, Contoh:
Mamminasata Pontianak, Sei
Mangkei, Sofifi,
Kawasan Sorong, Maja
Metropolitan
Perbatasan
Nasional di
Kalimantan, Kota
NTT dan Baru Contoh:
Papua serta
PELABUHAN PKSN Sei Mangkei,
Contoh: Bitung, Kuala Ketapang,
Tanjung, Tanjungz Bitung, Kendal,
Priok)
Mandalika

Kawasan
DUKUNGAN
BANDARA Konektivitas INFRASTRUKTUR Industri &
Contoh: Kualanamu,
Multimoda PUPR
Silangit, Sibisa
KEK

KERETA API
Contoh: Sulawesi
Selatan, Sumatera Utara,
Contoh:
double track Jawa Danau Toba,
Kawasan Borobudur,
Provinsi
Strategis Mandalika,
Lumbung
Pariwisata Labuan Bajo
Pangan
Nasional
Kawasan
Perdesaan
Strategis
Contoh: Nasional Contoh:
Jawa Barat, Jawa Peureulak, Sidikalang,
PKSN : Pusat Kegiatan Strategis Nasional
KEK : Kawasan Ekonomi Khusus Timur, Sulawesi Dolok Masihul,
KI : Kawasan Industri Selatan Labuan Bajo
ARAHAN PEMANFAATAN RUANG SEBAGAI DASAR
PERENCANAAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PUPR
CONTOH ARAHAN PEMANFAATAN RUANG SESUAI DENGAN RTRW
(Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Gorontalo 4 Tahun 2011 Tentang RTRW Provinsi Gorontalo Tahun 2010-2030)

Sistem Perkotaan Pengembangan Jaringan Jalan Kawasan Strategis


KETERPADUAN PERENCANAAN
3
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
PUPR 2020-2024

Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
CONTOH KAWASAN STRATEGIS DI SULAWESI
KAWASAN
INDUSTRI Bantaeng, Konawe, Morowali, Bitung

KAWASAN
EKONOMI Palu, Bitung
KHUSUS

METROPOLITAN Metropolitan: Bimindo, Mamminasata


DAN
KOTA BARU Kota Baru: Manado, Makassar

KAWASAN
PERDESAAN
PRIORITAS Konawe Selatan, Muna Barat
NASIONAL

KAWASAN
STRATEGIS
PARIWISATA Wakatobi, Toraja
NASIONAL
PETA ZONA RAWAN BENCANA
PROVINSI GORONTALO
ZONA KERENTANAN ZONA KERENTANAN ZONA KERENTANAN
GEMPA BUMI GERAK TANAH GUNUNG API

Tidak Termasuk Unit Pemetaan Kawasan Rawan Bencana Gunung Api


Kawasan Rawan Bencana Gempabumi Sangat Rendah Aliran Bahan Rombakan
Kawasan Rawan Bencana Gempabumi Rendah Zona Kerentanan Gerakan Tanah Sangat Rendah
Kawasan Rawan Bencana Gempabumi Menengah Zona Kerentanan Gerakan Tanah Rendah
Kawasan Rawan Bencana Gempabumi Tinggi Zona Kerentanan Gerakan Tanah Menengah
Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah
Zona Kerentanan Gerakan Tanah Tinggi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
ISU STRATEGIS WILAYAH SULAWESI
2020-2024

Pengembangan ekonomi kelautan berbasis keberlanjutan


pemanfaatan sumber daya kelautan dan konservasi laut;

Pengembangan lumbung pangan padi nasional di Pulau


Sulawesi;

Pengembangan industri hilir (pertambangan mineral, aspal,


panas bumi, serta minyak dan gas bumi);

Pusat pariwisata cagar budaya dan ilmu pengetahuan,


bahari, ekowisata;

Pengoptimalan upaya menuju jalan sesuai standar nasional


Sumber: BPIW, 2018
dan standar keselamatan.
ISU STRATEGIS INFRASTRUKTUR
PROVINSI GORONTALO

01 Dukungan revitalisasi Danau Limboto;

02 Dukungan infrastruktur pengendalian banjir perkotaan Provinsi Gorontalo;

03 Dukungan infrastruktur pengembangan Kawasan Perdesaan Strategis Nasional di Provinsi Gorontalo;

Penyelesaian pembangunan Proyek Strategis Nasional seperti Jalan Penghubung Gorontalo – Manado (301,7 km) dan
04
pembangunan Bendungan Bolangohulu;

05 Dukungan infrastruktur permukiman untuk Kawasan Rawan Air dan Sanitasi di Provinsi Gorontalo
ULTIMATE WPS 25
GORONTALO – KOTAMOBAGU

MASTER PLAN WPS 25 ULTIMATE KAWASAN DALAM WPS 25

KTM KIAT Bone


Sumalata Bolango
Bandara
Bone
Bolango
KSPN
Danau
Limboto
dan
Kawasan sekitarnya
Perkotaan Isimu
(Pertanian dan Kota
Perikanan) Kotamobagu
(jasa)
Kawasan
Perkotaan
Suwawa (jasa)

Kota
Gorontalo
(Pariwisata) Bolaang Uki Pariwisata
(jasa) Olele

Legenda:

Metropolitan Gorontalo Outer


Pelabuhan Gorontalo
Ring Road
Kota Besar/Sedang

Kota/ Kawasan Perkotaan Kecil Pelabuhan Torosik


Jaringan Jalan Rel Kereta Api
Perdesaan
TAHUN
PROGRAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PUPR 2020

SUMBER DAYA AIR BINA MARGA CIPTA KARYA PENYEDIAAN PERUMAHAN

• Pengendalian Banjir Kawasan • Pelebaran jalan menuju standar, • Pengembangan Infrastruktur • Peningkatan Kualitas Rumah
Isimu, Kecamatan Tibawa, Kab. Ruas 019, Gorontalo Biluhu Barat Pembangunan dan pengembangan Swadaya Kota Gorontalo
Gorontalo • Rekonstruksi Marisa – Desa Talu Permukiman Kawasan Perdesaan • Pembangunan PSU berbasis
• Pembangunan Pengamanan Diti Prioritas Nasional Ponelo komunitas Kota Gorontalo
Pantai Atinggola, Kab. Gorontalo • Rehabilitasi Mayor Lemito Kepulauan - Kwandang • Pembangunan Rumah Khusus
Utara Molosipat (Bts. Prov. Sulteng) • Peningkatan Kualitas Permukiman Nelayan Kab. Pohuwato
• Pembangunan jaringan Irigasi • Pembangunan Jembatan Uabanga Kumuh Kawasan Kec. Hulontalangi • Pembangunan Rumah Khusus
Tersier DI Randangan Kabupaten II • Peningkatan TPA Regional yang terkena dampak
Pohuwato • Penggantian Jembatan Tutulo I Talumelito pembangunan bendungan (Kab.
• Pembangunan Jaringan Irigasi DI. • Penanganan Longsoran Tolango - • Pembangunan IPAL Kawasan Kab. Bone Bolango)
Randangan Kiri Kabupaetn Paguyaman Gorontalo • Pembangunan Rumah Susun ASN
Pohuwato • Pembangunan Jaringan Perpipaan Prov. Gorontalo, Kecamatan Tilong
• Penyempurnaan Bendung D.I SPAM IKK Atinggola untuk Kabila, di Kabupaten Bone Bolango
Paguyaman Kawasan Atinggola Kec. Atinggola
• Revitalisasi Danau Limboto
• Pengendalian Banjir Sungai Dulupi
• Peningkatan Sarana dan
Prasarana Air Tanah 11 Lokasi di
Kab. Boalemo
2020
TAHUN
PROGRAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PUPR 2021-2023

SUMBER DAYA AIR BINA MARGA CIPTA KARYA PENYEDIAAN PERUMAHAN

• Revitalisasi Danau Perintis • Pembangunan Jalan GORR III • Pembangunan jaringan distribusi • Pembangunan Rumah Susun di
• Pembangunan Bangunan air minum Kab. Bone Bolango Kec. Limboto
Pengendali Banjir Sungai Bone (lanjutan dari IPA) • Peningkatan Kualitas Perumahan
• Pembangunan Bangunan • Pembangunan SPAM Kabupaten Swadaya Kab. Gorontalo
Pengendali Banjir Sungai Gorontalo • Pembangunan Rumah Susun
paguyaman • Penataan Kawasan KSPN Danau Pekerja Kawasan Industri Isimu
• Pembangunan Pengaman Pantai Limboto • Peningkatan Kualitas Perumahan
Leato dan Pohe • Pembangunan dan Pengembangan Swadaya Kab. Bone Bolango
• Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI Kawasan Permukiman Perdesaan • Peningkatan Kualitas Rumah
Paguyaman Prioritas Nasional Boalemo Swadaya Kab. Boalemo
• Pembuatan Sumur dalam sumber • Pembangunan SPALDT Kec.
air baku perdesaan Kec. Wonosari Anggrek Kab. Gorontalo Utara
• Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI • Pembangunan IPA (20 l/dt),
Bulia pembangunan reservoir (500 l/dt),
dan unit distribusi di Kec. Wonosari

2021-2023
CAPAIAN PENINGKATAN KOMPETENSI
DAN UJI SERTIFIKASI 2015 – 2018

PERBANDINGAN JUMLAH ANGGARAN DAN CAPAIAN TOTAL CAPAIAN AKHIR


CAPAIAN HASIL SERTIFIKASI S/D 5 DES 2018 31 DES 2018
Sumber : dayanaker, 5 Des 2018
250,000
212,000
200,000
171,351 194,287 85.164 101.467
150,000 125,669 Orang Orang
102,378
100,000
45,820 85,164
50,000 43,634
24,669
37,747
-
2015 2016 2017 2018 2019 35.275 49.889
Anggaran 125,669 171,351 45,820 102,378 194,287 AHLI TERAMPIL
Capaian TKK 24,669 43,634 37,747 85,164 212,000
TARGET PEMBINAAN TENAGA KERJA KONSTRUKSI TA. 2019

Pelaksanaan Sertifikasi & Pelatihan POLTEK


melalui kerjasama dengan skema 9.750
pembiayaan 100:0 – 80:20 – 20:80 SMK
orang UNIV
serta Vokasi 13.000 3.250
orang orang

100 - 0
Seluruh pembiayaan
VOKASI yang dikeluarkan berasal
Seluruh pembiayaan 16.015
100 - 0 26.000 orang
dari anggaran Balai
yang dikeluarkan berasal (full APBN)
dari anggaran Balai
10.877 orang
orang
(full APBN)

PELATIHAN SERTIFIKASI 80 – 20 80 % dana


APBN
26.000 160.000 48.015
20% dana
orang orang orang
stakeholder
20 % dana TARGET
20 – 80
APBN 80% BALAI
dana
15.123 20 – 80 20 % dana
orang
TA 2019 APBN 80%
stakeholder 95.970
dana
orang
212.000 stakeholder
4
PENUTUP

Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
UPAYA PENINGKATAN SINERGITAS PUSAT DAN DAERAH

01 Pencapaian target pembangunan infrastruktur nasional merupakan satu


kesatuan sistem yang memerlukan sinkronisasi prioritas pembangunan antara
Pusat dan Daerah

02 Peningkatan peran daerah dalam meningkatkan kualitas pemrograman


diantaranya melalui perencanaan, penyiapan & penetapan lokasi kegiatan
yang signifikan berdampak terhadap kawasan prioritas

Peningkatan komitmen antar Pusat dan Daerah untuk keberlanjutan


03 infrastruktur yang telah dibangun Kementerian PUPR dan peningkatan
tanggungjawab daerah dalam pengelolaan aset, khususnya setelah tahap
konstruksi

Peningkatan dukungan Pemerintah Daerah terutama dalam penyediaan


04 readiness criteria yang menjadi tanggung jawab daerah dan peningkatan
inovasi Pemda dalam mencari sumber pendanaan non- APBN/DAK
PENUTUP
Perencanaan pembangunan infrastruktur PUPR tahun 2020 dilakukan
01 berdasarkan arahan runtut dari Visi Indonesia 2045, Visium Kementerian PUPR
2030 dan Renstra PUPR 2020-2024;

Pembangunan infrastruktur PUPR tahun 2020 dilakukan berdasarkan


02 perencanaan keterpaduan pembangunan infrastruktur PUPR berbasis
pengembangan wilayah dan penataan ruang;

Pembangunan infrastruktur PUPR tahun 2020 memperhatikan arahan Agenda


03 Pembangunan Global dan memperhatikan potensi daya dukung wilayah yang
tangguh bencana.

Pembangunan infrastruktur PUPR berkontribusi untuk peningkatan pertumbuhan


04 ekonomi (peningkatan PDB) dan berperan dalam pengurangan kemiskinan
serta peningkatan pemerataan kesejahteran masyarakat (gini rasio dan IPM).

Keterpaduan perencanaan & sinkronisasi pengembangan kawasan dengan


05
infrastruktur PUPR menjadi tanggungjawab Pemerintah Pusat & Daerah
BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

ALAMAT EMAIL TELEPON WEBSITE


Jl. Pattimura No.20, penyusunanprogram.bpiw@pu.go.id (021) 27517498 www.bpiw.pu.go.id
Kebayoran Baru,
Jakarta Selatan

Anda mungkin juga menyukai