Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH TEKNOLOGI PERTANIAN TERHADAP

PRODUKTIVITAS HASIL PANEN PADI


DI KECAMATAN MARITENGNGAE
KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG

Akhwan Ali*)

Abstract: This study aims to find out how the influence of agricultural technology on the
productivity of rice harvest in Kecamatan Maritengngae Sidenreng Rappang Regency, and
to determine the factors that influence it. Research location in Kecamatan Maritengngae
Sidenreng Rappang Regency. This research was conducted for 2 (two) months ie October to
November 2016, the research design used is a quantitative approach. Population in this
study is all farmers in District Maritengngae Sidenreng Rappang Regency as many as 7015
people. The sample in this study is using yount table that takes 3% of the population there
are as many as 210 people. Data collection techniques used are observations,
questionnaires, interviews, and library research (documentation). Data obtained then
processed using descriptive statistical analysis techniques with the help likert scale. that the
influence of agricultural technology on the productivity of rice crops in Kecamatan
Maritengngae Sidenreng Rappang Regency amounted to 70% with the category of "Good".
Factors influencing agricultural technology on rice yield productivity in Kecamatan
Maritengngae Sidenreng Rappang District, Internal Factors (Land Condition 77%, Ability
73%, 75% Capital and 70% Technology) with Good and External Factors Transportation
77%, 71% Information and 80% Marketing) with Good category.

Keywords: Agricultural Technology and Rice Harvest Productivity

PENDAHULUAN padi nasional. Namun demikian, keterbatasan


Kebutuhan pangan di dunia semakin sumber daya lahan dan anggaran pembangunan
meningkat seiring dengan bertambahnya menyebabkan upaya tersebut semakin
jumlah penduduk di dunia, dengan sulit diwujudkan.Pada situasi dimana
adanya pertumbuhan penduduk ini akan produksi padi sulit ditingkatkan akibat
mengakibatkan berbagai permasalahan meningkatknya kendala perluasan sawah
diantaranya kerawanan pangan. Kebutuhan dan stagnasi teknologi usaha tani.
pangan dalam hal ini beras terus mengalami Mengingat beras merupakan
peningkatan akibat pertambahan jumlah kebutuhan makanan pokok yang sangat
penduduk dan peningkatan konsumsi per vital di Indonesia, maka beras itu harus
kapita yang dirangsang oleh kenaikan selalu ada dan harus mencukupi setiap
pendapatan rumah tangga. Untuk mengimbangi saat dari waktu ke waktu. Pangan
peningkatan tersebut, produksi beras khusunya beras tidak boleh kurang.
nasional harus meningkat secara memadai dalam Kekurangan pangan berpengaruh pada
rangka mempertahankan kecukupan gizi buruk, kesehatan, sekaligus menurunkan
pangan.Namun, berbagai hasil penelitian kualitas sumberdaya manusia. Dampak
mengungkapkan bahwa laju pertumbuhan serius lain yang ditimbulkan apabila terjadi
produksi beras akhir-akhir ini justru kekurangan pangan adalah terganggunnya
semakin melambat.Pada kondisi dimana stabilitas politik, ekonomi, keamanan
produktivitas usaha tani padi sulit dan ketergantungan pada Negara lain.
ditingkatkan, peningkatan luas panen Kabupaten Sidenreng Rappang
padi merupakan upaya yang terpaksa yang memiliki luas wilayah 2.506,19
dilakukan untuk meningkatkan produksi km2 merupakan salah satu sentra

514
penghasil beras di Sulawesi Selatan. Hal dihasilkan oleh sebagian besar petani.
ini terutama didukung oleh jaringan Adapun daerah lumbung padi yakni :
irigasi teknis yang mampu mengairi 1. Kecamatan Pitu Riawa
sawah sepanjang tahun. Beberapa 2. Kecamatan Sidenreng
jaringan irigasi yang ada di Sidenreng 3. Kecamatan Dua Pitue
Rappang antara lain: 4. Kecacamatan Maritengngae
1. Jaringan Irigasi Bulu Cenrana, Dengan luas panen : 65.426,84
mengairi 6000 hektare sawah Ha produksi : 438.799,20 Ton dan rata-
2. Jaringan Irigasi Bila, mengairi 5400 rata produksi : 67,07 ku/ha. Terkhusus
hektare sawah untuk Kecamatan Maritengngae luas
3. Jaringan Irigasi Bulu Timoreng, tanah (ha) sawahnya yaitu:
mengairi 5400 hektare sawah
Ketahanan pangan di Kabupaten No. Desa / Kelurahan Tanah Sawah
Sidenreng Rappang khususnya untuk 1 Takkalasi 293,11
2 Allakuang 258,02
meningkatkan produksi padi selain
3 Tanete 642,20
melakukan pengendalian alih fungsi 4 Lautang Benteng 432,15
lahan juga perlu dilakukan intensifikasi 5 Rijang Pitu 173,86
pertanian melalui penerapan teknologi 6 Lakessi 341,07
pertanian tepat guna spesifik lokasi dan 7 Pangkajene 0,00
8 Wala 421,21
berwawasan lingkungan agar dapat
9 Majjeling 166,89
meningkatkan budaya lokal dan teknologi 10 Majjelling Wattang 251,47
pertanian di Kabupaten Sidenreng Rappang. 11 Sereang 971,00
Upaya untuk mendorong sektor 12 Kanie 1.423,00
pertanian dihadapkan pada permasalahan pokok Jumlah 5.355,98
berupa meningkatnya alih fungsi lahan Sumber: BPS, Kecamatan Maritengngae Dalam
Angka 2015
pertanian ke non pertanian, menurunnya
ketersediaan air, dan daya dukung prasarana Namun kenyataannya petani di
irigasi, rendahnya produktifitas dan Kabupaten Sidenreng Rappang belum
mutu komoditas pertanian, serta sepenuhnya menggunakan atau
rendahnya kemampuan dan akses petani memanfaatkan tekologi yang ada karena
terhadap sumber daya produktif serta beberapa hal yaitu kurangnya pengetahuan
sikap petani yang cenderung menggunakan cara tentang cara menggunakan dan manfaat
tradisonal dibandingkan dengan menggunakan dari teknologi yang ada dan petani
atau memanfaatkan teknologi yang ada. cenderung menutup diri terhadap perkembangan
Kabupaten Sidenreng Rappang teknologi pertanian. Berdasarkan dari
yang terkenal sebagai penghasil beras masalah yang ada maka akan dilakukan
seharusnya mampu menyediakan penelitian mengenai Pengaruh Teeknologi
pasokan beras untuk daerahnya sendiri Pertanian Terhadap Produktivitas Hasil
ataupun daerah lainnya, jadi dengan Panen di Kecamatan Maritengngae
adanya bantuan teknologi yang ada baik Kabupaten Sidenreng Rappang.Alasan
itu mulai dari penggarapan sawah, memilih lokasi tersebut karena Kecamatan
menanam sampai kepada proses akhir Maritengngae merupakan Ibukota Kecamatan
yaitu memanen seharusnya para petani Kabupaten Sidenreng Rappang dimana
memanfaatkan teknologi yang ada demi sangat mudah mengakses teknologi yang
mengefisiensikan tenaga dari petani itu ada karena dipermudah dengan jalur
sendiri maupun untuk meningkatkan transportasi yang ada karena berada di
hasil dari tanaman itu sendiri. Di tengah-tengah perkotaan.
kabupaten Sidenreng Rappang tanaman
padi merupakan tanaman pokok yang

515
TINJAUAN PUSTAKA seakan-akan memperpanjang, memperkuat, atau
mebuat lebih ampuh anggota tubuh,
Teknologi pancaindra, dan otak manusia.
Menurut Miarso (2007 : 62) teknologi Arti harfiah teknologi adalah
adalah proses yang meningkatkan nilai segala daya upaya yang dapat dilaksanakan oleh
tambah, proses tersebut menggunakan manusia untuk mendapatkan taraf hidup
atau menghasilkan suatu produk , yang lebih baik. Dari definisi tersebut
produk yang dihasilkan tidak terpisah diketahui bahwa tujuan akhir dari penggunaan
dari produk lain yang telah ada, dan teknologi adalah kesejahteraan hidup.
karena itu menjadi bagian integral dari Lebih lanjut dikatakan bahwa teknologi
suatu sistem. hendaknya memiliki syarat-syarat
Menurut Ellul dalam Miarso sebagai berikut :
(2007:131) teknologi adalah keseluruhan 1. Teknologi baru hendaknya lebih
metode yang secara rasional mengarah unggul dari sebelumnya
dan memiliki ciri efisiensi dalam setiap 2. Mudah digunakan dan
bidang kegiatan manusia. 3. Tidak memberikan resiko yang besar
Teknologi adalah pengembangan jika diterapkan.
dan aplikasi dari alat, mesin, material Teknologi merupakan salah satu
dan proses yang menolong manusia syarat mutlak pembangunan pertanian.
menyelesaikan masalahnya. Sebagai Sedangkan untuk mengintroduksi suatu
aktivitas manusia, teknologi mulai teknologi baru pada suatu usaha tani.
sebelum sains dan teknik. Ada empat faktor yang perlu
Teknologi diartikan sebagai ilmu diperhatikan yaitu:
terapan dari rekayasa yang diwujudkan 1. Secara teknis dapat dilaksanakan
dalam bentuk karya cipta manusia yang 2. Secara ekonomi menguntungkan
didasarkan pada prinsip ilmu pengetahuan. 3. Secara sosial dapat diterima dan
Menurut Prayitno dalam Ilyas (2001), 4. Sesuai dengan peraturan pemerintah.
teknologi adalah seluruh perangkat ide, Suatu teknologi atau ide baru
metode, teknik benda-benda material akan diterima oleh petani jika
yang digunakan dalam waktu dan tempat 1. Memberi keuntungan ekonomi bila
tertentu maupun untuk memenuhi kebutuhan teknologi tersebut diterapkan (profitability)
manusia. Teknologi adalah suatu perilaku 2. Teknologi tersebut sesuai dengan
produk, informasi dan praktek-praktek lingkungan budaya setempat.
baru yang belum banyak diketahui, 3. Kesesuai dengan lingkungan fisik
diterima dan digunakan atau diterapkan (physical compatibility)
oleh sebagian warga masyarakat dalam 4. Teknologi tersebut memiliki
suatu lokasi tertentu dalam rangka kemudahan jika diterapkan
mendorong terjadinya perubahan 5. Penghematan tenaga kerja dan waktu
individu dan atau seluruh warga dan
masyarakat yang bersangkutan. 6. Tidak memerlukan biaya yang besar
Wasono (2008) menguraikan jika teknologi tersebut diterapkan
makna teknologi dalam tiga wujud yaitu Dari beberapa pengertian tersebut, maka
cara lebih baik, pemakai peralatan baru dapat disimpulkan bahwa teknologi
dan penambahan input pada usaha tani. adalah hal-hal yang baru yang belum
Menurut Iskandar Alisyahbana seperti diketahui, diterima dan digunakan
dikutip Yusufhadi Miarso (2007 : 131), banyak orang dalam suatu lokasi tertentu
teknologi adalah cara melakukan sesuatu baik berupa ide maupun berupa benda
untuk memenuhi kebutuhan manusia atau barang. Suatu teknologi dapat
dengan bantuan alat dan akal, sehingga diterima oleh masyarakat khususnya

516
petani jika teknologi tersebut memenuhi technology). Teknologi dibutuhkan
syarat-syarat sebagai berikut: oleh manusia, baik berupa benda
1. Segi teknis mudah digunakan fisik, keahlian dan keterampilan
2. Segi ekonomi dapat memberi maupun berupa dokumen informasi
keuntungan, dan (seperti buku, jurnal, dan majalah).
3. Segi sosial budaya dapat diterima 3. Teknologi tidak memberikan nilai
serta tidak bertentangan dengan guna jika tidak diterapkan (tidak
norma-norma yang ada/berlaku. terbagi dan terpakai secara tepat
Teknologi memegang peranan guna). Sebagai contoh, pada decade
penting dalam pengembangan potensi 1980-an Indonesia pernah mengimpor
sumber daya tanaman pangan, sumberdaya traktor yang digunakan untuk
peternakan dan sumberdaya perikanan. mengolah lahan sawah yang luas.
Teknologi yang dihasilkan dari Setelah tiba di Indonesia, alat tersebut
penelitian dan pengkajian (litkaji) akan ternyata tidak dapat digunakan
menjadi sia-sia jika tidak diaplikasikan karena ukuran lahan sawah di pulau
di lapangan, terutama dalam upaya Jawa kecil-kecil, sedangkan lahan
pemberdayaan masyarakat tani. sawah di luar pulau Jawa walaupun
Teknologi dapat dilihat atau luas tetapi sangat sedikit jumlahnya.
diartikan dari proses kegiatan manusia Dengan demikian, traktor dalam
yang menjelaskan kegiatan pembuatan kapasitas besar tersebut tidak berdaya guna
suatu barang buatan tersebut. Kegiatan dan tidak tepat sasaran.
manusia menghasilkan barang itu dapat 4. Sebagai salah satu asset perusahaan,
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu teknologi dapat ditemukan, dikembangkan,
membuat dan menggunakan. Membuat dibeli, dijual, dicuri, atau tidak
merupakan kegiatan merancang dan bernilai guna jika teknologi yang
menciptakan suatu barang buatan, sedangkan dimiliki sudah kadaluwarsa. Hal ini
menggunakan adalah melakukan kegiatan sesuai menunjukkan bahwa teknologi bersifat
dengan fungsi suatu barang yang telah dinamis dan mempunyai siklus hidup yang
dibuat. lima sifat pokok teknologi yang sama dengan siklus hidup produk.
perlu dipahami, seperti diuraikan Oleh karena itu, perlindungan yang
dibawah ini. diberikan terhadap suatu teknologi
1. Ilmu pengetahuan dan praktik/percobaan harus memadai, terutama dalam hal
merupakan prasyarat untuk tumbuh perlindungan paten atau hak cipta.
dan berkembangnya teknologi. 5. Umumnya teknologi dugunakan
Teknologi yang dikuasai akan makin untuk kesejahteraan masyarakat atau
berkembang jika sudah terbagi dan meningkatkan kualitas hidup manusia.
termanfaatkan. Jika ilmu pengetahuan, seperti Dengan demikian teknologi
biokimia, mikrobiologi, genetika, dan merupakan faktor penting dalam
biomolekuler dikuasai dengan baik, mengembangkan ekonomi suatu wilayah.
maka hal tersebut merupakan pintu
gerbang menuju penguasaan bioteknologi. Pertanian
2. Teknologi dapat berupa kompetensi Anwas Adiwilaga dalam Rodjak
yang melekat pada diri manusia (2004) mendefinisikan pertanian sebagai
(human embedded technology), kegiatan memelihara tanaman dan ternak
dapat berwujud fisik yang melekat pada sebidang tanah, tanpa menyebabkan tanah
pada mesin dan peralatan (object tersebut rusak untuk produksi selanjutnya.
embedded technology), serta Sedangkan menurut Bishop dan Tousaint dalam
informasi yang diwadahi oleh sistem Rodjak (2004) mendefinisikan pertanian
dan organisasi (document embedded sebagai suatu perusahaan yang khusus

517
mengobinasikan sumber-sumber alam Teknologi Pertanian
dan sumber daya manusia dalam menghasilkan Perkembangan pertanian juga
hasil pertanian. Dari kedua definisi diiringi dengan perkembangan teknologi
tersebut diatas dapat disimulkan atau awal untuk membantu kegiatan tersebut
dikatakan bahwa pertanian adalah kegiatan seperti alat pengolah tanah, penarik air,
produksi biologis yang berlangsung dan alat pemanen.
diatas sebidang tanah (lahan) dengan Teknologi pertanian adalah alat,
tujuan menghasilkan tanaman dan hewan untuk cara atau metode yang digunakan dalam
memenuhi kebutuhan hidup manusia mengolah atau memproses input pertanian
tanpa merusak tanah (lahan) yang bersangkutan sehingga menghasilkan output atau hasil
untuk kegiatan produksi selanjutnya. pertanian sehingga berdaya guna dan
Pertanaian diterjemahkan menjadi berhasil guna baik berupa produk bahan
Agrikultura dari bahasa latin Ager yaitu mentah, setengah jadi maupun siap pakai.
lapangan, tanah dan ladang yaitu mengamati, Kondisi di lapangan menunjukkan
memelihara, membajak. Pengertian pertanian masih rendahnya atau terbatasnya
lainnya adalah kegiatan usaha pengelolaan informasi teknologi yang diterima oleh
sumber daya alam berkaitan dengan petani atau pengguna. Hasil penelitian
tanah, tanaman, hewan (termsuk ikan) atau pengkajian akan kurang bermanfaat
yang dapat dimanfaatkan untuk apabila tidak diikuti dengan usaha
memenuhi kebutuhan manusia (sebagai penyebarluasan informasi baik melalui
bahan pangan, sandang, papan dan media cetak, elektronik dan pertemuan.
pakan untuk kepentingan industri, Bidang cakupan teknik pertanian antara
perdagangan, estetika dalam rangka lain sebagai berikut:
memenuhi kebutuhan sehari-hari). (Taty 1. Alat dan mesin budidaya pertanian,
Nurmala, dkk. 2012:14-15). mempelajari dan bergiat dalam penggunaan,
Menurut Y.W. Wartaya Winangun pemeliharaan, dan pengembangan
pertanian adalah hal yang substansial alat dan mesin budidaya pertanian.
dalam pembangunan, yaitu sebagai 2. Teknik tanah dan air, menelaah
pemenuhan kebutuhan pangan, penyedia persoalan yang berhubungan dengan
bahan mentah untuk industri, penyedia irigasi, pengawetan dan pelestarian
lapangan kerja, dan penyumbang devisa sumber tanah dan sumberdaya air.
negara. Untuk dapat disebut sebagai pertanian 3. Energi dan elektrifikasi pertanian,
perlu dipenuhi beberapa persyaratan: mencakup prinsip-prinsip teknologi
1. Adanya alam beserta isinya antara energi dan daya seta penerapannya
lain tanah sebagai tempat kegiatan, untuk kegiatan pertanian.
dan tumbuhan serta hewan sebagai 4. Lingkungan dan bangunan pertanian,
obyek kegiatan. mencakup masalah yang berkaitan
2. Adanya kegiatan manusia dalam dengan perancangan dan konstruksi
menyempurnakan segala sesuatu bangunan khusus untuk keperluan
yang telah diberikan oleh alam dan pertanian, termasuk unit penyimpanan
atau Yang Maha Kuasa untuk tanaman dan peralatan, pusat pengolahan dan
kepentingan/ kelangsungan hidup sistem pengendalian iklim serta
manusia melalui dua golongan yaitu sesuai keadaan lingkungan.
tumbuhan/tanaman dan hewan/ 5. Teknik pengolahan pangan dan hasil
ternak serta ikan. pertanian, penggunaan mesin untuk
3. Ada usaha manusia untuk menyiapkan hasil pertanian, baik untuk
mendapatkan produk/hasil ekonomis disimpan atau digunakan sebagai
yang lebih besar daripada sebelum bahan pangan atau penggunaan lain.
adanya kegiatan manusia.

518
Tenaga Kerja Pertanian buruh tani sudah mulai langka. Yang
Tenaga kerja merupakan faktor pertama kali menggunakan tenaga
produksi pertanian yang bersifat unik, mesin (hand tractor) untuk mengolah
baik dalam jumlah yang digunakan, tanah adalah Karawang dan Bekasi,
kualitas, maupun penawaran dan karena di daerah tersebut sering
permintaan. Demikian pula upah per mengalami kelambatan bertanam
harinya antar satu daerah dengan lainnya atau mengolah tanah pada musim
bervariasi. Adapun jenis tenaga kerja hujan.
pertanian antara lain: Faktor-faktor yang perlu diperhatikan
1. Tenaga Kerja Manusia dalam pemakaian tenaga mesin dalam
Tenaga kerja manusia merupakan rangka mekanisme pertanian agar dicapai hasil
tenaga kerja yang pertama sebelum yang optimal adalah sebagai berikut:
tenaga ternak digunakan untuk a. Traktor tangan hanya akan efektif
membantu petani mengolah lahan dan efisien jika digunakan di daerah
atau mengangkut hasil pertanian. persawahan yang luas dengan jalan
Selama pekerjaan-pekerjaan dalam penghubung antar petakan sawah
pertanian dapat dikerjakan oleh yang memadai.
tenaga manusia, petani tidak akan b. Unit-unit usaha tani yang luas
menggunakan tenaga ternak atau dengan bentuk hamparan lahan
tenaga mesin. Umumnya petani persegi panjang atau bujur sangkar.
berlahan sempit selalu memakai c. Disetiap sentra produksi dilengkapi
tenaga manusia yang bersumber dari dengan sarana dan prasarana
keluarga sedangkan petani kaya penunjang yang cukup seerti, pusat-
lebih banyak menggunakan tenaga pusat servis suku cadang dan tenaga
buruh tani. ahli yang cukup.
2. Tenaga Ternak d. Daya traktor tidak terlalu besar agar
Tenaga ternak digunakan petani tidak mengganggu tanah yang diolah.
dalam mengolah tanah antara lain e. Petani perlu dididik dulu dalam
untuk mengangkut hasil pertanian, mengemudikannya dan diberi latihan
jika pekerjaan-pekerjaan dalam cara-cara pemeliharaannya, asal traktor itu
usaha pertanian tersebut terlalu berat mempunyai usia ekonomis yang lama.
atau terlalu lama apabila menggunakan f. Tidak mengganggu kesempatan
tenaga manusia. Ternak yang biasa buruh tani yang ada di desa.
digunakan untuk mengolah adalah g. Pemilikan sebaiknya secara kelompok atau
sapi dan kerbau. oleh koperasi karena jika dimiliki
Fungsi ternak dalam pertanian dan perorangan biaya pemeliharaan dan
kehidupan petani selain sebagai penyusutannya terlalu besar kecuali
sumber tenaga kerja adalah sebagai pemilikan perorangan itu sebagai
penghasil pupuk organik, tabungan sumber mata pencaharian utama.
untuk rekreasi dan sebagai sumber h. Pemerintah perlu mengadakan kredit
pendapatan keluarga tani. investasi pemilikan traktor dengan
3. Tenaga Mesin jangka waktu pengembalian cukup
Tenaga mesin dalam pertanian sama lama dengan tingkat bunga yang
seperti tenaga ternak yang pemakainnya rendah (Taty Numala,dkk. 2012:118-
terbatas. Tenaga msin digunakan 120).
untuk penggerak mesin pengolah Peningkatan daya saing juga
tanah, mengangkut hasil yang jauh, membutuhkan teknologi, penelitian dan
dan mengolah tanah di daerah-daerh pengembangan dan peningkatan kemampuan
yang dekat ke kota-kota besar karena petani. Disamping itu dukungan infrastruktur

519
seperti listrik, air bersih, telekomunikasi, keseluruhan peralatan produksi yang
jalan serta sarana-sarana seperti penyimpanan, digunakan.
pengemasan, container, dan sarana 2. Produktivitas pada dasarnya adalah
lainnya akan menentukan daya saing suatu sikap mental yang selalu
tersebut (Taty Nurmala, dkk. 2012:192). mempunyai pandangan bahwa mutu
kehidupan hari ini lebih baik dari
Produktivitas Hasil Panen pada kemarin dan hari esok lebih
Konsep produktivitas dijelaskan baik dari hari ini.
oleh Ravianto (1989: 18) sebagai berikut: 3. Produktivitas merupakan interaksi
Produktivitas adalah konsep universal, terpadu serasi dari tiga faktor
dimaksudkan untuk menyediakan semakin esensial, yakni : Investasi termasuk
banyak barang dan jasa untuk semakin pengetahuan dan tekhnologi serta
banyak orang dengan menggunakan riset, manajemen dan tenaga kerja.
sedikit sumber daya. Peningkatan produktivitas merupakan
1. Produktivitas berdasarkan atas pendekatan dambaan setiap perusahaan, produktivitas
multi disiplin yang secara efektif mengandung pengertian berkenaan
merumuskan tujuan rencana pembangunan denagan konsep ekonomis, filosofis,
dan pelaksanaan cara-cara produktif produktivitas berkenaan dengan usaha
dengan menggunakan sumber daya atau kegiatan manusia untuk menghasilkan
secara efektif dan efisien namun barang atau jasa yang berguna untuk
tetap menjaga kualitas. pemenuhan kebutuhan hidup manusia
2. Produktivitas terpadu menggunakan dan masyarakat pada umumnya.
keterampilan modal, teknologi manajemen, Dari sejumlah teori yang dideskripsikan
informasi, energi, dan sumber daya untuk memperoleh dukungan teoritik
lainnya untuk mutu kehidupan yang penyusunan konsep operasional variabel
mantap bagi manusia melalui konsep penelitian, menurut Balai Pengembangan
produktivitas secara menyeluruh. Produktivitas Daerah (dalam Umar,
3. Produktivitas berbeda di masing- 2001: 11) menjelaskan ada enam faktor
masing negara dengan kondisi, potensi, dan utama yang menentukan produktivitas
kekurangan serta harapan yang dimiliki oleh tenaga kerja yaitu sikap kerja, tingkat
negara yang bersangkutan dalam keterampilan, hubungan antara tenaga
jangka panjang dan pendek, namun kerja dan pimpinan, manajemen produktivitas,
masing-masing negara mempunyai efisiensi tenaga kerja dan kewiraswastaan.
kesamaan dalam pelaksanaan Dengan pandangan ini terdapat
pendidikan dan komunikasi. enam dimensi yaitu : dimensi sikap
4. Produktivitas lebih dari sekedar ilmu kerja, dimensi Tingkat keterampilan,
teknologi dan teknik manajemen dimensi hubungan antara lingkungan
akan tetapi juga mengandung filosofi kerja, dimensi manajemen produktivitas,
dan sikap mendasar pada motivasi dimensi efisiensi tenaga kerja dan
yang kuat untuk terus menerus dimensi kewiraswastaan maka disusun
berusaha mencapai mutu kehidupan konsep operasional variabel produktivitas kerja
yang baik. sebagai berikut :
Sinungan (1995: 18) menjelaskan 1. Dimensi Sikap Kerja dioperasionalkan
produktivitas dalam beberapa kelompok menjadi 3 indikator penelitian yang
sebagai berikut : terdiri dari indikator-indikator sikap
1. Rumusan tradisional bagi keseluruhan dalam melayani, sikap dalam melaksanakan
produksi tidak lain adalah ratio apa pekerjaan, dan sikap melakukan
yang dihasilkan (output) terhadap inisiatif kerja.

520
2. Dimensi Tingkat Ketrampilan Cara panen padi yaitu dengan keringkan
dioperasionalkan menjadi 3 indikator sawah 7-10 hari sebelum panen,
penelitian yang terdiri dari indikator- gunakan sabit tajam untuk memotong
indikator ketrampilan pencapaian pangkal batang, simpan hasil panen
tugas, ketrampilan melaksanakan program, disuatu wadah atau tempat yang dialasi.
dan ketrampilan mengevaluasi pencapaian Panen dengan menggunakan mesin akan
program. menghemat waktu, dengan alat Reaper
3. Dimensi Hubungan antara lingkungan kerja Binder, panen dapat dilakukan selama
dioperasionalkan menjadi 3 indikator 15 jam untuk setiap hektar sedangkan
penelitian yang terdiri dari indikator- dengan reaper harvester panen hanya
indikator hubungan kerja dengan dilakukan selama 6 jam untuk 1 hektare.
pimpinan, hubungan kerja dengan (Ryan Yuditian. 2007:23-24).
antar bagian, dan hubungan kerja Menurut Hernanto dalam Taty Nurmala,
dengan rekan sekerja. dkk. faktor-faktor yang mempengaruhi
4. Dimensi Manajemen Produktivitas keberhasilan usaha tani adalah faktor
dioperasionalkan menjadi 3 indikator intern dan faktor ekstern diantaranya
penelitian yang terdiri dari indikator- adalah:
indikator koordinasi pekerjaan, komunikasi 1. Faktor-faktor pada usahatani itu
antar bagian, dan tanggungjawab pekerjaan. sendiri (intern)
5. Dimensi Efisiensi tenaga kerja Seperti telah diungkapkan pada
dioperasionalkan menjadi 3 indikator pengenalan terhadap usahatani,
penelitian yang terdiri dari indikator- terlihat faktor-faktor antara lain :
indikator jumlah tenaga kerja, petani pengelola, tanah usahatani, tenaga
pemanfaatan tenaga kerja, dan kerja, modal, tingkat teknologi,
pemanfaatan waktu tenaga kerja. kemampuan petani mengalokasikan
6. Dimensi Kewiraswastaan dioperasionalkan penerimaan keluarga dan jumlah
menjadi 3 indikator penelitian yang keluarga.
terdiri dari indikator-indikator 2. Faktor-faktor diluar usaha tani (ekstern)
kemampuan melihat potensi daerah, Faktor-faktor di luar usaha tani
kemampuan melihat potensi diri, dan yang dapat berpengaruh terhadap
kemampuan melihat potensi organisasi berhasilnya suatu usahatani antara
Hasil pertanian di lapangan tidak lain adalah:
semulus apa yang diharapkan seiring a. Tersedianya sarana transportasi
dengan proses pertumbuhan dan hasil dan komunikasi
dalam kurun waktu tertentu memungkinkan b. Aspek-aspek yang menyangkut
adanya gangguan baik disebabkan oleh pemasaran hasil dan bahan
factor abiotik terutama pengaruh faktor usahatani (harga hasil, harga
iklim dan media tumbuh (tanah dan saprodi dan lain-lain)
lahan) yang kurang menguntungkan c. Sarana penyuluh bagi petani
misalnya adanya banjir, kekeringan, Menurut Suratiyah (2006), faktor-
adan bencana alam ataupun disebabkan faktor yang mempengaruhi besarnya
oleh faktor biotik terutama gangguan biaya dan pendapatan adalah:
hama penyakit gulma di lapangan (Taty 1. Faktor internal dan eksternal
Nurmala,dkk. 2012:39). Faktor internal dan eksternal
Padi siap panen jika 95% butir saling mempengaruhi biaya dan
sudah menguning (33-36 hari setelah pendapatan diantaranya faktor internal terdiri
berbunga), bagian bawah malai masih dari: umur, pendidikan, pengetahuan,
terdapat sedikit gabah hijau, kadar air pengalaman, dan keterampilan,
gabah 2-26% dan butir hijau rendah. jumlah tenaga kerja keluarga, luas

521
lahan dan modal. Sedangkan faktor Jenis dan sumber data yang
eksternal terdiri dari keseterdiaan dikumpulkan dalam penelitian ini adalah
dan harga. sebagai berikut:
2. Faktor manajemen 1. Data primer, adalah data yang
Disamping faktor internal dan diperoleh dari wawancara mendalam
eksternal maka manajemen juga (indepth interview) dengan panduan
sangat menentukan. Dengan faktor kuesioner yang diberikan kepada
internal tertentu maka petani harus petani sebagai responden telah
dapat mengantisipasi faktor eksternal disiapkan. Hal ini dimaksudkan
yang selalu berubah-ubah dan tidak untuk menggali lebih lanjut persepsi
sepenuhnya dikuasai. Petani sebagai dan pandangan responden tentang
manajer harus dapat mengambil pengaruh teknologi pertanian
keputusan dengan berbagai pertimbangan terhadap produktivitas hasil panen.
ekonomis sehingga diperoleh hasil 2. Data sekunder, adalah data yang
yang memberikan pendapatan optimal. diperoleh melalui pendekatan persuasif pada
instansi terkait yaitu berupa
METODE PENELITIAN dokumen-dokumen yang berasal dari
Dinas Pertanian, BPS dan laporan-
Lokasi Penelitian laporan resmi pemerintah serta
Berdasarkan dari judul yang kajian-kajian yang ada relevansinya
diangkat maka, penelitian ini akan dilaksanakan di dengan penelitian
Kecamatan Maritengngae Kabupaten
Sidenreng Rappang, selama dua bulan lamanya. Teknik Analisis Data
Menurut Patton dalam Lexy J.
Variabel dan Desain Penelitian Moleong (2002) menjelaskan bahwa
Penelitian ini mengkhususkan analisis data adalah proses mengatur
pembahasan mengenai pengaruh teknologi urutan data, mengorganisasikannya ke
pertanian terhadap peningkatan hasil dalam suatu pola, kategori dan satuan
panen. Variabel-variabel yang diteliti uraian dasar. Sedangkan menurut Taylor
pada penelitian ini adalah sebagai berikut: dalam Jamaluddin Ahmad (2015)
1. Variabel indenpen (bebas) yaitu mendefinisikan analisis data sebagai
pengaruh teknologi pertanian (X) dan proses yang merinci usaha secara formal
2. Variabel dependen (terikat) yaitu untuk menemukan tema dan
produktivitas hasil panen (Y). merumuskan hipotesis (ide) seperti yang
Penelitian ini menggunakan data di sarankan dan sebagai usaha untuk
yang diperoleh melalui responden, memberikan bantuan dan tema pada
dimana responden akan memberikan hipotesis. Jika dikaji, pada dasarnya
respon verbal dan atau respon tertulis definisi pertama lebih menitikberatkan
sebagai tanggapan atas pertanyaan yang pengorganisasian data, sedangkan yang
di berikan.Jenis Data yang di gunakan kedua lebih menekankan maksud dan
dalam penelitian ini adalah sebagai tujuan analisis data. Dengan demikian
berikut: definisi tersebut dapat disintesiskan
1. Data Kualitatif, yaitu data yang diperoleh menjadi, “Analisis data adalah proses
bersifat keterangan yang tidak dapat mengorganisasikan dan mengurutkan
dihitung yang dapat memberikan data kedalam pola, kategori, dan satuan
gambaran terhadap sesuatu yang di teliti. uraian dasar sehingga dapat ditemukan
2. Data Kuantitatif, yaitu data yang tema dan dapat dirumuskan hipotesis
diperoleh berbentuk angka-angka kerja seperti yang didasarkan oleh data”.
dan dapat dihitung. (Jamaluddin Ahmad, 2015:175).

522
Analisis data dimaksudkan untuk Sangat Baik 5 Point
menganalisis data dari hasil catatan Baik 4 Point
lapangan, atau dari sumber informasi Kurang Baik 3 Point
yang diperoleh. Data yang diperoleh dari Tidak Baik 2 Point
Sangat Tidak Baik 1 Point
kuisioner sebelum diolah dilakukan
editing yaitu memeriksa kembali seluruh
data yang masuk sehingga dapat Untuk mencari skor = Bobot x Frekuensi
diketahui apabila terjadi atau terdapat
kesalahan. Dan kemudian dilakukan Rata-rata skor = Jumlah Skor
proses tabulasi yaitu mengubah sebuah Jumlah Frekuensi
jawaban yang diterima kedalam bentuk
angka sehingga dapat dipergunakan Untuk persentase nilai rata-rata
dalam bentuk peneitian. Data yang dari skor jawaban responden, maka
diperoleh secara deskriptif disajaikan digunakan rumus dalam (Sugiyono,
dalam bentuk tabel, kemudian dianalasis 2014:109)
secara statistika deskriptif.
Penulis menggunakan kuisioner K = B x100%
yang diajukan kepada responden N
mengenai pengaruh teknologi pertanian Dimana : K = rata-rata persentase
terhadap peningkatan hasil panen di B = rata-rata skor
Kabupaten Sidenreng Rappang yang N = Jumlah Frekuensi
harus di tanggapi oleh responden. Hasil perhitungan persentase dari
Kuisioner yang dipakai menggunakan setiap indikator dapat dibagi menjadi
Skala Likert (Jamaluddin Ahmad, lima kriteria (Sugiyono, 2008:108),
2015:158) yang digunakan untuk dengan klasifikasi sebagai berikut :
mengetahui secara jelas pengaruh 0.00 - 24.99 = Sangat Tidak Baik
teknologi pertanian terhadap 25.00 - 43.75 = Tidak Baik
peningkatan hasil panen di Kabupaten 43.76 – 62.50 = Kurang Baik
Sidenrng Rappang. Adapun bobot 62.51 – 81.25 = Baik
jawabanya sebagai berikut : 81.26 – 100.00 = Sangat Baik
Skala Penelitian
Hasil dan Pembahasan

Tabel 1 Tanggapan responden mengenai penggunaan teknologi pertanian dalam


melindungi tanaman padi di area persawahan.

Alternatif Jawaban Bobot Frekuensi Skor Persentase


Sangat Melindungi 5 28 140 13 %
Melindungi 4 63 252 30 %
Cukup Melindungi 3 97 291 46 %
Kurang Melindungi 2 22 44 11 %
Tidak Melindungi 1 0 0 0%
Jumlah 210 727 100 %
Sumber : Hasil Olahan Data Primer (Desember, 2016)

Dapat dilihat pada tabel 2 rata- teknologi pertanian dalam melindungi


rata persentase yaitu 69% dengan tanaman padi di area persawahan sudah
kategori “Baik” sehingga dapat baik.
disimpulkan bahwa penggunaan

523
Tabel 2 Tanggapan responden mengenai teknologi pertanian layak dipergunakandi area
persawahan Kecamatan Maritengngae.

Alternatif Jawaban Bobot Frekuensi Skor Persentase


Sangat Layak 5 74 370 35 %
Layak 4 85 340 40 %
Cukup Layak 3 43 129 21 %
Kurang Layak 2 8 16 4%
Tidak Layak 1 0 0 0%
Jumlah 210 855 100 %
Sumber : Hasil Olahan Data Primer (Desember, 2016
Dapat dilihat pada tabel 2 rata-rata teknologi pertanian sangat layak digunakan di
persentase yaitu 81% dengan kategori “Sangat area persawahan Kecamatan Maritengngae
Baik” sehingga dapat disimpulkan bahwa

Tabel 3. Tanggapan responden mengenai teknologi pertanian yang digunakan dapat


mengurangi resiko kegagalan panen padi di Kecamatan Maritengngae
Alternatif Jawaban Bobot Frekuensi Skor Persentase
Sangat Baik 5 65 325 31 %
Baik 4 75 300 36 %
Cukup Baik 3 50 150 24 %
Kurang Baik 2 20 40 9%
Tidak Baik 1 0 0 0%
Jumlah 210 815 100 %
Sumber : Hasil Olahan Data Primer (Desember, 2016)

Dapat dilihat pada tabel 3 rata-rata pertanian dapat mengurangi resiko


persentase yaitu 78% dengan kategori kegagalan panen padi di Kecamatan
“Baik” sehingga dapat disimpulkan Maritengngae.
bahwa dengan menggunakan teknologi

Tabel 4 Rekapitulasi hasil skor indikator pengaruh teknologi pertanian


No. Indikator teknologi pertanian Persentase
1 Melindungi Lingkungan 69%
2 Produktif dan Layak 79%
3 Dapat Diterima 77%
4 Mengurangi Resiko 78%
Rata-rata Skor 76%
Sumber : Hasil Olahan Data Primer (Desember, 2016

Dengan mengakumulasi hasil DAFTAR PUSTAKA


rata-rata persentase dari 4 item indikator
teknologi pertanian, maka didapatkan Ahmad, Jamaluddin. 2015. Metode Penelitian
hasil rata-rata persentase yaitu sebesar Administrasi Publik Teori dan
76% yang termasuk dalam kategori “Baik”. Aplikasi. Gava Media. Yogyakarta.

Andrianto, Tuhana.T. (2014). Pengantar Ilmu


Pertanian. Global Pustaka
Utama. Yogyakarta.

524
Hardjosentono, Mulyono. Dkk. (2002). http://repository.unhas.ac.id:4001/digilib
Mesin-mesin Pertanian. Bumi /files/disk1/361/--dianmeisul-
Aksara. Jakarta. 18016-1-15-dian-%29.pdf
diakses tanggal 3 maret 2016
Miarso.(2007). Menyemai benih teknologi pukul 21:6
pendidikan. Pustekom Diknas. Jakarta.
http://wanioutama.blogspot.co.id/2013/0
Nurmala Tati. Dkk. (2012).Pengantar Ilmu 9/kabupateng-sidrap.html
Pertanian. Graha Ilmu. Yogyakarta. diakses tanggal 3 maret 2016
pukul 20:58
Rodjak, A. (2004). Pengantar Ilmu Pertanian
Aspek Sosial dan Ekonomi. Roni wahyudi. Universitas Megau Pak.
Giratuna. Bandung. Tulang Bawang
http://www.mentari-
Suratiyah, Ken. (2006). Ilmu Usaha Tani. Cetakan dunia.com/2013/01/makalah-
I. Beneban Swadaya. Jakarta. teknologi-pertanian-dan.html

Umar, Husein. (2001). Riset Sumber Daya https://id-


Manusia dalam Organisasi. Gramedia id.facebook.com/aspagin/posts/1
Pustaka Utama. Jakarta. 776001167 pukul 07:4166
diakses tanggal 07 maret 2016
Winarso, S. (2005).Kesuburan Tanah pukul 07:43.
Dassar Kesehatan dan Kualitas
Tanah. Gava Media. Yogyakarta. http://www.budidayapetani.com/2015/0
Yuditian Ryan. (2007). Melirik Usaha Tani Padi 6/11-pengertian-pertanian-
Organik. Pribumi Mekar. Bandung. menurut-para.html diakses
tanggal 07 maret. Pukul 07:45
http://rakyatku.com/2016/02/05/news/di
nas-pertanian-sidrap-bakal- http://kumpulanbungamawarku.blogspot
tambah-1000-hektare-sawah- .co.id/2011/04/faktor-faktor-
baru.html diakses 3 maret 2016 yang-mempengaruhi_22.html
pukul 21:23 diakses tanggal 6 maret 2016
pukul 22.20
http://rakyatku.com/2016/02/05/news/di
nas-pertanian-sidrap-bakal- http://id.wikipedia.org/wiki/TeknologI
tambah-1000-hektare-sawah-
baru.html diakses 3 maret 2016 *) Penulis Dosen pada Sekolah Tinggi
pukul 21:25 Ilmu Social dan Ilmu Politik
Muhammadiyah Rappang
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten Email : alitribun@gmail.com
_Sidenreng_Rappang diakses
tangal 3 maret 2016 pukul 20:55

525

Anda mungkin juga menyukai