Anda di halaman 1dari 9

Tugas dan tanggung jawab Quality Assurance (QA) / Jaminan Mutu

Departemen QA merupakan departemen yang bertanggung jawab antara lain:


1. Audit internal
QA melakukan evaluasi kerja kesemua bagian / departemen yang ada.
2. Audit eksternal
Dilakukan terhadap supplier / pemasok baik bahan baku maupun bahan kemas.
3. Inspeksi diri
Merupakan penilaian secara jujur terhadap kinerja perusahaan khususnya departemen yang berada
dibawah plant manager. Dari hasil penilaian yang diperoleh maka dilakukan evaluasi dan disusun
langkah-langkah untuk perbaikan. Inspeksi diri secara umum dilakukan setiap 6 bulan sekali dan juga
diwaktu-waktu tertentu sesuai kebijakan perusahaan.
4. Pelatihan karyawan dan staf
Dalam hal ini QA bekerja sama dengan manajer yang bersangkutan. Sebelum pelatihan, QA
melakukan evaluasi terhadap materi yang akan diberikan. Untuk mengukur tingkat keberhasilan
pelatihan dilakukan pos test dan pengawasan kerja.
5. Pemantauan terhadap penyimpangan
Apabila terjadi penyimpangan pada proses produksi maka QA turut serta dalam mengatasi
permasalahan yang ada.
6. Pelatihan tim penanganan penyimpangan
Pelatihan kepada tim penanganan penyimpangan dilakukan bersama-sama dengan manajer yang
bersangkutan.
7. Tren analisis terhadap produk bermasalah
Setiap tahun dilakukan analisis terhadap produk-produk yang sering bermasalah kemudian dilakukan
evaluasi. Hasil evaluasi dapat digunakan untuk dilakukan penanganan sesuai dengan permasalahan
yang dihadapi.
8. Pembuatan prosedur tetap
Bersama departemen terkait QA membuat prosedur tetap sebagai petunjuk operasional. Protap
bersifat singkat, jelas dan mudah dimengerti oleh operator dari berbagai latar belakang pendidikan,
tidak perlu menggunakan pendekatan ilmiah yang terlalu rumit, serta gaya penulisan dan tata bahasa
yang digunakan mudah dimengerti oleh operator. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan
protap diantaranya sistem penomoran dokumen, kode-kode dokumen berdasarkan pengelompokan
dokumen serta pendistribusian dan penyimpanan protap.
9. Validasi
QA Manager menjadi ketua komite validasi dengan anggota berasal dari bagian Produksi, QC / IPC,
Teknik, R&D, dan bagian lain yang terkait, sesuai dengan jenis pelaksanaan validasi / kualifikasi yang
dilakukan. Komite validasi merupakan sebuah team (kelompok) yang bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan program validasi/ kualifikasi dalam industri farmasi yang bersangkutan.
Komite validasi bertanggung jawab untuk melaksanakan seluruh program validasi sesuai dengan
jadwal seperti yang telah tertera pada rencana induk validasi (RIV). Komite validasi ini selanjutnya
terbagi menjadi beberapa kelompok kerja (task force) sesuai dengan ruang lingkup dan
pelaksananaan validasi. Misalnya dalam pelaksanaan kualifikasi mesin / peralatan penunjang, maka
kelompok kerja terdiri dari departemen QA dan departemen teknik (kadang-kadang juga departemen
produksi dan R&D), sedangkan untuk validasi metode analisa, maka kelompok kerja terdiri dari
departemen QA, departemen QC (kadang-kadang juga depertemen R&D). Namun demikian secara
umum, departemen QA merupakan penanggung jawab dari keseluruhan pelaksanaan program
validasi pada industri tersebut.
Quality Assurance (QA)
QA dipimpin oleh seorang Manajer yang dibantu oleh Asisten manajer dan lima orang Supervisor (Spv.),
yaitu Spv. Kalibrasi, Kualifikasi, dan Validasi; Spv. Inspeksi diri dan Audit; Spv. Stabilitas; Spv. Pengendalian
dokumen; Spv. Dokumentasi, regulasi dan Penanganan Keluhan Pelanggan. Tujuan dari pemastian mutu
adalah untuk memastikan mutu produk sesuai tujuan penggunaan, produk bermutu konsisten, fungsi,
keamanan mulai dari input, process sampai output produk jadi.

1. Kalibarasi, Kualifikasi, dan Validasi


a. Kalibrasi
Kalibrasi merupakan serangkaian tindakan untuk menentukan tingkat kesamaan nilai yang diperoleh
dari sebuah alat ukur atau sistem ukur atau yang dipresentasikan dari pengukuran bahan dan
membandingkannya dengan nilai yang telah diketahui dari suatu acuan standar.
1) Kalibrasi internal, dilakukan oleh PT dengan alat kalibrasi yang ada.
2) Kalibrasi eksternal, dilakukan oleh perusahaan lain yang memiliki kalibrator standar. Jadwal rutin
setiap 6 bulan sekali. Sedangkan, alat yang jarang digunakan dilakukan kalibrasi setian 2 tahun
sekali.

b. Kualifikasi
Kualifikasi adalah system pemastian suatu peralatan yang berkaitan dengan kinerja dari fungsinya
beserta penetapan batasan nilai tertentu. Ada 4 jenis kualifikasi yaitu:
1) Kualifikasi desain
Merupakan unsur pertama dalam validasi peralatan, sistem atau fasilitas baru dan dilakukan
berdasarkan permintaan user.
2) Kualifikasi instalasi
Dilakukan terhadap peralatan, sistem dan fasilitas baru atau yang dimodifikasi mencakup instalasi
peralatan, pipa dan sarana penunjang serta instrumental (instalasi harus sesuai dengan spesifikasi
dan gambar teknik).
3) Kualifikasi operasional
Dilakukan bila kualifikasi instalasi telah selesai, membuktikan bahwa parameter operasi peralatan
berfungsi sesuai spesifikasinya.
4) Kualifikasi kinerja
Dilakukan bila kualifikasi instalasi dan kualifikasi operasional telah selesai, dibuktikan kapasitas
kinerja dari alat sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan.

c. Validasi
Merupakan suatu tindakan pembuktian dengan cara yang sesuai bahwa tiap bahan, proses, prosedur,
kegiatan, sistem, perlengkapan atau mekanisme yang digunakan dalam produksi dan pengawasan
mutu akan senantiasa mencapai hasil yang diinginkan. Dalam melakukan validasi ada beberapa
dokumen yang harus disiapkan diantaranya:
1) Rencana induk validasi
Suatu dokumen yang menyajikan informasi mengenai program kerja validasi perusahaan itu.
Dokumen ini hendaklah memberikan rincian jadwal kerja validasi yang harus dilaksanakan.
2) Protokol validasi
Suatu rencana tertulis mulai dari bagaimana validasi akan dilaksanakan termasuk parameter
pengujian, karakteristik produk, peralatan dan batas pengambilan keputusan terhadap hasil uji
yang dapat diterima. PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Jakarta melakukan beberapa validasi
meliputi:
1) Validasi metode analisa
Validasi metode analisa merupakan proses yang dilakukan melalui kebenaran dan kesesuaian
metode analisa yang digunakan.
2) Validasi pembersihan
Tujuannya adalah untuk mengetahui bahwa prosedur pembersihan yang dilakukan sudah efektif.
3) Validasi proses
Validasi proses dilaksanakan setelah metode analisa divalidasi dan personel mendapat pelatihan.
Validasi proses dibagi menjadi 3 macam yaitu validasi prospektif, retrospektif dan konkuren.
Validasi prospektif dilakukan untuk produk baru dengan 3 batch pertama harus memenuhi syarat
dilakukan oleh R & D di Bandung sedangkan Plant Jakarta sendiri hanya melakukan validasi
konkuren untuk pemantauan proses produksi sebanyak 3 batch berurutan dan validasi retrospektif
pada produk yang sudah beredar berdasarkan dokumentasi dari 10-30 batch.

2. Inspeksi diri dan Audit


Tujuan inspeksi diri untuk mengevaluasi apakah semua aspek produksi dan pengawasan mutu industri
farmasi memenuhi ketentuan CPOB. Sedangkan, penyelenggaraan audit mutu berguna sebagai
pelengkap inspeksi diri. Audit mutu meliputi pemeriksaan dan penilaian semua atau sebagian dari
sistem manajemen mutu dengan tujuan spesifik untuk meningkatkannya. Audit ada dua, yaitu audit
internal dan audit eksternal. Audit internal mengevaluasi perusahaan internal oleh perusahaan tetapi
bagian yang berbeda divisi atau dari luar, seperti BPOM. Sedangkan audit eksternal mengevaluasi
supplier atau perusahaan kerjasama (tol manufacturing) oleh Pabrik pengguna bahan dari supplier itu
sendiri.
Frekuensi pelaksanaan inspeksi diri dan audit internal biasanya bersamaan 1 tahun dua kali, sedangkan
untuk audit eksternal supplier 2 tahun sekali, sedangkan perusahaan kerjasam (tol manufacturing) 1
tahun sekali.

3. Stabilitas
Untuk pengujian stabilitas diambil dari 1% dari batch per tahun.
a. Stabilitas produk baru
Pengujian terhadap contoh uji meliputi uji stabilitas On going dan dipercepat.
1) On Going Stability: Dimasukkan ke dalam climatic chamber suhu 30 ± 2 ⁰C dengan kelembaban
relatif 75 ± 5%. Jadwal pengujian 0, 3, 6, 9, 12, 18, 24, 36, 48, 60 bulan.
2) Stabilitas dipercepat: Dimasukkan ke dalam climatic chamber suhu 40 ± 2 ⁰C dengan kelembaban
relatif 75 ± 5%. Jadwal pengujian 0, 1, 2, 3, 6 bulan.

b. Stabilitas produk yang sudah beredar dan sudah tetap


Pengujian stabilitas terhadap produk-produk yang sudah beredar di pasaran dan sudah tetap cukup
dengan on going stability. Produk dimasukkan ke dalam climatic chamber suhu 30 ± 2 ⁰C dengan
kelembaban relatif 75 ± 5%.

4. Pengendalian dokumen
Pengendalian dokumen berfungsi mengganti, mendistribusikan dan memastikan dokumen yang
mengalami perubahan. Ada beberapa level dokumen yang menjadi tanggung jawab divisi
pengendalian mutu, yaitu:
a. Level 1: Manual mutu
b. Level II: Prosedur sistem mutu
c. Level III: Prosedur-prosedut tetap
d. Level IV: Formulir-formulir
5. Dokumentasi, Regulasi, dan Penanganan keluhan pelanggan
Dokumentasi berfungsi mengarsip seluruh dokumen catatan pengolahan bets dan catatan
pengemasan bets yang diproduksi untuk mempermudah penelusuran jika ada permasalahan/ keluhan.
Penyimpanan dokumen selama 6 tahun (expired date paling lama +1). Pemusnahan catatan produksi
disaksikan oleh 2 saksi dari bagian sistem mutu. Pemusnahan dilakukan dengan menggunakan gunting
atau mesin penghancur kertas. Pemusnahan dibuat Berita Acara Pemusnahan. Selain pemusnahan
catatan produksi juga dilakukan pemusnahan contoh pertinggal. Pada pemusnahan contoh pertinggal
disertai dengan Berita Acara Penyerahan Barang Limbah B3 yang akan diberikan kepada K3L. Contoh
pertinggal ini dimaksudkan untuk investigasi atas klaim keluhan eksternal terhadap mutu.
Penanganan keluhan pelanggan terhadap permasalahan internal, seperti keluhan yang disebabkan
kerusakan pada saat distribusi, transportasi maupun penyimpanan baik untuk bahan baku, bahan
kemas, produk antara, produk ruahan dan produk jadi. Bagian ini akan mengawasi dan melaksanakan
pencatatan NCP (Non-Conforming Product), suatu catatan kegiatan perlakuan terhadap suatu produk
yang tidak sesuai hasil pemeriksaannya yaitu dapat berupa reproses atau kegagalan produksi.
Sedangkan, untuk permasalahn eksternal seperti keluhan pelanggan terhadap jumlah dan mutu misal
dari konsumen, Apotek, UBL, PBF dan BPOM. Dalam menanggapi keluhan pelanggan perlu dilakukan
investigasi. Keluhan terhadap mutu maka investigasi yang dilakukan adalah membandingkannya
dengan contoh pertinggal. Sedangkan keluhan terhadap jumlah dilakukan investigasi terhadap
dokumentasi yang ada.
Sistem penarikan produk kembalian adalah Plant Manager akan membuat surat disposisi ke Pedagang
Besar Farmasi (PBF). Selanjutnya PBF akan membuat surat disposisi kepada apotek-apotek dimana
produk itu terdistribusi. Penarikan akan dibawa ke Unit Bisnis Logistik (UBL).

Job Description QA Manager


1. Deskripsi Kerja
a) Membantu management dalam upaya pemberdayaan sumber daya manusia, kualitas produk, serta
proses kerja perusahaan untuk mencapai tingkat kualitas dan efisiensi yang maksimal
b) Menjembatani komunikasi antara pelanggan dengan perusahaan dalam hal pengimplementasian
standar kerja yang diminta oleh pelanggan

2. Tugas Utama
a) Menyusun kebijakan kualitas perusahaan, procedure kerja, instruksi kerja, dan kelengkapan
dokumen yang berhubungan degan proses pelaksanaan system kualitas perusahaan
b) Mengkomunikasikan serta mengevaluasi kinerja perusahaan berdasarkan data di lingkup
perusahaan maupun data yang diperoleh dari pelanggan
c) Menyusun system dan rencana yang di inginkan oleh pelanggan dan di terapkan dalam lingkup
perusahaan
d) Membantu proses analisa dari suatu masalah yang terjadi dan mendiskusikan hasil temuan masalah
tersebut kepada pihak management
e) Melakukan pengawasan dan fungsi control dari segi proses yang berhubungan dengan kualitas ke
semua lini perusahaan baik dalam bentuk raw material dan barang yang sudah menjadi garment
sampai waktu shipment
f) Membuat materi training internal perusahaan maupun meneruskan training yang dilakukan oleh
pelanggan, serta menyiapkan segala hal yang berkaitan langsung dengan materi training dan
melaporkannya sebagai bukti dari aplikasi telah di adakannya training
g) Menyusun dan mensupervisi langsung proses pelaksanaan pelatihan bagi karyawan
h) Menilai kinerja, dan mengakomodasi semua masukan personel di lingkup department QA
i) Mengkomnikasikan dan mensupervisi pelaksanaan quality management system perusahaan
yang perlu di applikasikan di OUT_SOURCED Supplier.

3. Tugas Tambahan
a) Melakukan proses control ke produksi bila terjadi masalah dan mencari tahu permasalahan yang
terjadi
b) Membantu perusahaan memeriksa kualitas produksi yang sedang berjalan dan melaporkan temuan
yang terjadi
c) Mengkomunikasikan kegiatan yang sudah di lakukan dan didiskusikan dengan Executive Director

4. Wewenang dan tanggung jawab


a) Sebagai pelaksana utama dalam proses pelaksanaan kebijakan kualitas perusahaan bersama APPI
berkomunikasi dengan EXECUTIVE DIRECTOR dalam menentukan layak tidaknya produk dikirim ke
pelanggan dari tinjauan masalah yang berpengaruh besar terhadap perusahaan..
b) Memutuskan layak atau tidaknya produk, baik produk setengah jadi atau produk jadi untuk diproses
dan dikirim ke pelanggan dari tinjauan teknis.
c) Berkonsultasi dengan APPI dalam memutuskan layak atau tidaknya produk, baik produk setengah
jadi atau produk jadi untuk diproses dan dikirim kepelanggan dari tinjauan standard aturan global
atau spesifik pellanggan.

Pengertian Quality Assurance (QA)


Sering kita merasa bingung dengan pengertian Quality Control (QC) dengan Quality Assurance (QA),
karena keduanya berada didepartemen yang sama dalam suatu perusahaan. Perbedaanya terdapat pada
tugasnya yang berbeda walaupun keduanya biasanya terdapat dalam satu departemen. Kita mengetahui
jika pengertian tugas Quality Control (QC) merupakan pengendalian kualitas, sedang Quality Assurance
adalah jaminan kualitas.

Pengertian Tugas & Tanggung Jawab Quality Assurance (QA)


Jadi secara umum pengertian Quality Assurance (QA) adalah scara umum mencakup monitoring, uji-tes
dan memeriksa semua proses produksi yang terlibat dalam produksi suatu produk. Memastikan semua
standar kualitas dipenuhi oleh setiap komponen dari produk atau layanan yang disediakan oleh
perusahaan untuk memberikan jaminan kualitas sesuai standar yang diberikan oleh perusahaan.
Jadi Quality Assurance mempunyai tugas dan tanggung jawab pokok terkait dengan peran jaminan
kualitas. Meskipun sifat yang tepat dari pekerjaan jaminan kualitas akan berbeda berdasarkan pada
industri tertentu, tugas utama dan kompetensi terkait dengan memastikan bahwa produk tersebut
memenuhi standar kualitas yang diperlukan atau diberikan sesuai standar perusahaan.

Tanggung Jawab Quality Assurance (QA)


Quality Assurance (QA) secara umum bertanggung jawab untuk memastikan produk atau jasa memenuhi
standar yang ditetapkan termasuk keandalan, kegunaan, kinerja dan standar kualitas umum yang
ditetapkan oleh perusahaan.

Tugas Pokok & Tanggung Jawab Terperinci QA


1. Memiliki tugas poko dalam perencanaan prosedur jaminan kualitas suatu produk atau jasa
2. Menafsirkan dan menerapkan standar jaminan kualitas
3. Mengevaluasi kecukupan standar jaminan kualitas
4. Merancang sampel prosedur dan petunjuk untuk mencatat dan melaporkan data berkualitas
5. Meninjau pelaksanaan dan efisiensi kualitas dan inspeksi sistem agar berjalan sesuai rencana,
melaksanakan dan memantau pengujian dan inspeksi bahan dan produk untuk memastikan kualitas
produk jadi
6. Mendokumentasikan audit internal dan kegiatan jaminan kualitas lainnya
7. Menyelidiki keluhan pelanggan dan masalah ketidaksesuaian
8. Mengumpulkan dan menyusun data kualitas statistik
9. Menganalisis data untuk mengidentifikasi area untuk perbaikan dalam sistem mutu
10. Mengembangkan, merekomendasikan dan memantau tindakan perbaikan dan pencegahan
11. Menyiapkan laporan untuk berkomunikasi hasil dari kegiatan kualitas
12. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan mengatur intervensi pelatihan untuk memenuhi standar
kualitas
13. Mengkoordinasikan dan dukungan di tempat audit yang dilakukan oleh penyedia eksternal
14. Mengevaluasi temuan audit dan menerapkan tindakan koreksi yang tepat
15. Mengelola dan memeriksa kegiatan manajemen risiko
16. Bertanggung jawab untuk sistem manajemen dokumen
17. Memastikan kepatuhan berkelanjutan dengan persyaratan peraturan kualitas dan industri yang
ditetapkan perusahaan

Persyaratan Pendidikan & Pengalaman Quality Assurance (QA)


1. Gelar sarjana, Diploma yang sesuai dengan bidang tugas
2. Akan lebih baik jika memiliki sertifikasi Kualitas Auditor, Quality Engineer, Peningkatan Kualitas
Asosiasi, Six Sigma
3. Berpengalaman dalam pemeriksaan mutu, audit dan pengalaman pengujian
4. Berpengalaman dengan pelaksanaan program tindakan korektif
5. Berpengalaman khusus dalam produk industri
6. Memiliki keterampilan komputer yang baik termasuk Microsoft Office dan database
7. Memiliki keterampilan & pengetahuan tentang alat, konsep dan metodologi QA
8. Memiliki pengetahuan tentang persyaratan peraturan yang relevan

Keahlian Quality Assurance (QA)


1. Teliti
2. Detail
3. Pandai untuk komunikasi secara lisan dan tertulis
4. Mampu dalam pengumpulan data
5. Manajemen dan analisis
6. Menganalisis masalah dan pemecahan masalah perencanaan dan pengorganisasian keputusan
Pengambilan keputusan
7. Orientasi layanan pelanggan
8. Mampu bekerja sama

Pengertian QA
Uji testing dalam membuat suatu produk sangatlah penting, khususnya di bidang teknologi. Karena pada
proses testing lah hal yang tidak diduga mungkin terjadi dan bahkan mungkin berakibat produk yang
dihasilkan tidak maksimal.
Sering kita merasa bingung dengan pengertian Quality Control (QC) dengan Quality Assurance (QA),
karena keduanya berada di departemen yang sama dalam suatu perusahaan. Perbedaannya terdapat
pada tugasnya yang berbeda walaupun keduanya biasanya terdapat dalam satu departemen. Seperti yang
telah kita ketahui bersama bahwa tugas Quality Control (QC) merupakan pengendalian kualitas, sedang
Quality Assurance adalah jaminan kualitas.
Jadi secara umum pengertian Quality Assurance (QA) adalah mencakup monitoring, uji-tes dan memeriksa
semua proses produksi yang terlibat dalam produksi suatu produk. Memastikan semua standar kualitas
dipenuhi oleh setiap komponen dari produk atau layanan yang disediakan oleh perusahaan untuk
memberikan jaminan kualitas sesuai standar yang diberikan oleh perusahaan.
Quality Assurance (QA) mempunyai tugas dan tanggung jawab pokok terkait dengan peran jaminan
kualitas. Meskipun sifat yang tepat dari pekerjaan jaminan kualitas akan berbeda berdasarkan pada
industri tertentu, tugas utama dan kompetensi terkait dengan memastikan bahwa produk tersebut
memenuhi standar kualitas yang diperlukan atau diberikan sesuai standar perusahaan.

Tanggung Jawab Quality Assurance (QA)


Secara umum Quality Assurance (QA) bertanggung jawab untuk memastikan produk atau jasa memenuhi
standar yang ditetapkan termasuk keandalan, kegunaan, kinerja dan standar kualitas umum yang
ditetapkan oleh perusahaan.

Tugas Pokok dan Tanggung Jawab Terperinci QA


1. Memiliki tugas pokok dalam perencanaan prosedur jaminan kualitas suatu produk atau jasa
2. Menafsirkan dan menerapkan standar jaminan kualitas
3. Mengevaluasi kecukupan standar jaminan kualitas
4. Merancang sampel prosedur dan petunjuk untuk mencatat dan melaporkan data berkualitas
5. Meninjau pelaksanaan dan efisiensi kualitas dan inspeksi sistem agar berjalan sesuai rencana,
melaksanakan dan memantau pengujian dan inspeksi bahan dan produk untuk memastikan kualitas
produk jadi.
6. Mendokumentasikan audit internal dan kegiatan jaminan kualitas lainnya
7. Mengumpulkan dan menyusun data kualitas statistik
8. Menganalisis data untuk mengidentifikasi area untuk perbaikan dalam sistem mutu
9. Mengembangkan, merekomendasikan dan memantau tindakan perbaikan dan pencegahan
10. Menyiapkan laporan untuk berkomunikasi hasil dari kegiatan kualitas
11. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan mengatur intervensi pelatihan untuk memenuhi standar
kualitas
12. Mengkoordinasikan dan dukungan di tempat audit yang dilakukan oleh penyedia eksternal
13. Mengevaluasi temuan audit dan menerapkan tindakan koreksi yang tepat
14. Mengelola dan memeriksa kegiatan manajemen risiko
15. Bertanggung jawab untuk sistem manajemen dokumen
16. Memastikan kepatuhan berkelanjutan dengan persyaratan peraturan kualitas dan industri yang
ditetapkan perusahaan.

Hal Yang Perlu Dimiliki Seorang Quality Assurance (QA)


1. Orientasi layanan pelanggan
2. Teliti
3. Detail
4. Pandai untuk komunikasi secara lisan dan tertulis
5. Mampu dalam pengumpulan data
6. Manajemen dan analisis
7. Menganalisis masalah dan pemecahan masalah perencanaan dan pengorganisasian keputusan
Pengambilan keputusan
8. Mampu bekerja sama
Quality Assurance Job Description
Sample quality assurance job description that clearly lists the duties and responsibilities associated with
a quality assurance role.
Although the precise nature of the quality assurance job will differ based on the particular industry, the
primary tasks and competencies associated with ensuring that the product meets the required quality
standards are well defined for the quality assurance specialist position.

General Purpose
Responsible for ensuring a product or service meets the established standards of quality including
reliability, usability and performance.

Main Job Tasks and Responsibilities


1. draft quality assurance policies and procedures
2. interpret and implement quality assurance standards
3. evaluate adequacy of quality assurance standards
4. devise sampling procedures and directions for recording and reporting quality data
5. review the implementation and efficiency of quality and inspection systems
6. plan, conduct and monitor testing and inspection of materials and products to ensure finished
product quality
7. document internal audits and other quality assurance activities
8. investigate customer complaints and non-conformance issues
9. collect and compile statistical quality data
10. analyze data to identify areas for improvement in the quality system
11. develop, recommend and monitor corrective and preventive actions
12. prepare reports to communicate outcomes of quality activities
13. identify training needs and organize training interventions to meet quality standards
14. coordinate and support on-site audits conducted by external providers
15. evaluate audit findings and implement appropriate corrective actions
16. monitor risk management activities
17. responsible for document management systems
18. assure ongoing compliance with quality and industry regulatory requirements

Education and Experience


1. Bachelors degree preferred
2. certifications an advantage including Quality Auditor, Quality Engineer, Quality Improvement
Associate, Six Sigma
3. quality inspection, auditing and testing experience
4. experience with implementation of corrective action programs
5. product or industry-specific experience
6. strong computer skills including Microsoft Office, QA applications and databases
7. knowledge of tools, concepts and methodologies of QA
8. knowledge of relevant regulatory requirements

What are QA Key Competencies


1. attention to detail
2. communication skills - verbal and written
3. data collection, management and analysis
4. problem analysis and problem solving
5. planning and organizing
6. judgment
7. decision-making
8. customer service orientation
9. teamwork

Anda mungkin juga menyukai