Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
b. Kualifikasi
Kualifikasi adalah system pemastian suatu peralatan yang berkaitan dengan kinerja dari fungsinya
beserta penetapan batasan nilai tertentu. Ada 4 jenis kualifikasi yaitu:
1) Kualifikasi desain
Merupakan unsur pertama dalam validasi peralatan, sistem atau fasilitas baru dan dilakukan
berdasarkan permintaan user.
2) Kualifikasi instalasi
Dilakukan terhadap peralatan, sistem dan fasilitas baru atau yang dimodifikasi mencakup instalasi
peralatan, pipa dan sarana penunjang serta instrumental (instalasi harus sesuai dengan spesifikasi
dan gambar teknik).
3) Kualifikasi operasional
Dilakukan bila kualifikasi instalasi telah selesai, membuktikan bahwa parameter operasi peralatan
berfungsi sesuai spesifikasinya.
4) Kualifikasi kinerja
Dilakukan bila kualifikasi instalasi dan kualifikasi operasional telah selesai, dibuktikan kapasitas
kinerja dari alat sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan.
c. Validasi
Merupakan suatu tindakan pembuktian dengan cara yang sesuai bahwa tiap bahan, proses, prosedur,
kegiatan, sistem, perlengkapan atau mekanisme yang digunakan dalam produksi dan pengawasan
mutu akan senantiasa mencapai hasil yang diinginkan. Dalam melakukan validasi ada beberapa
dokumen yang harus disiapkan diantaranya:
1) Rencana induk validasi
Suatu dokumen yang menyajikan informasi mengenai program kerja validasi perusahaan itu.
Dokumen ini hendaklah memberikan rincian jadwal kerja validasi yang harus dilaksanakan.
2) Protokol validasi
Suatu rencana tertulis mulai dari bagaimana validasi akan dilaksanakan termasuk parameter
pengujian, karakteristik produk, peralatan dan batas pengambilan keputusan terhadap hasil uji
yang dapat diterima. PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Jakarta melakukan beberapa validasi
meliputi:
1) Validasi metode analisa
Validasi metode analisa merupakan proses yang dilakukan melalui kebenaran dan kesesuaian
metode analisa yang digunakan.
2) Validasi pembersihan
Tujuannya adalah untuk mengetahui bahwa prosedur pembersihan yang dilakukan sudah efektif.
3) Validasi proses
Validasi proses dilaksanakan setelah metode analisa divalidasi dan personel mendapat pelatihan.
Validasi proses dibagi menjadi 3 macam yaitu validasi prospektif, retrospektif dan konkuren.
Validasi prospektif dilakukan untuk produk baru dengan 3 batch pertama harus memenuhi syarat
dilakukan oleh R & D di Bandung sedangkan Plant Jakarta sendiri hanya melakukan validasi
konkuren untuk pemantauan proses produksi sebanyak 3 batch berurutan dan validasi retrospektif
pada produk yang sudah beredar berdasarkan dokumentasi dari 10-30 batch.
3. Stabilitas
Untuk pengujian stabilitas diambil dari 1% dari batch per tahun.
a. Stabilitas produk baru
Pengujian terhadap contoh uji meliputi uji stabilitas On going dan dipercepat.
1) On Going Stability: Dimasukkan ke dalam climatic chamber suhu 30 ± 2 ⁰C dengan kelembaban
relatif 75 ± 5%. Jadwal pengujian 0, 3, 6, 9, 12, 18, 24, 36, 48, 60 bulan.
2) Stabilitas dipercepat: Dimasukkan ke dalam climatic chamber suhu 40 ± 2 ⁰C dengan kelembaban
relatif 75 ± 5%. Jadwal pengujian 0, 1, 2, 3, 6 bulan.
4. Pengendalian dokumen
Pengendalian dokumen berfungsi mengganti, mendistribusikan dan memastikan dokumen yang
mengalami perubahan. Ada beberapa level dokumen yang menjadi tanggung jawab divisi
pengendalian mutu, yaitu:
a. Level 1: Manual mutu
b. Level II: Prosedur sistem mutu
c. Level III: Prosedur-prosedut tetap
d. Level IV: Formulir-formulir
5. Dokumentasi, Regulasi, dan Penanganan keluhan pelanggan
Dokumentasi berfungsi mengarsip seluruh dokumen catatan pengolahan bets dan catatan
pengemasan bets yang diproduksi untuk mempermudah penelusuran jika ada permasalahan/ keluhan.
Penyimpanan dokumen selama 6 tahun (expired date paling lama +1). Pemusnahan catatan produksi
disaksikan oleh 2 saksi dari bagian sistem mutu. Pemusnahan dilakukan dengan menggunakan gunting
atau mesin penghancur kertas. Pemusnahan dibuat Berita Acara Pemusnahan. Selain pemusnahan
catatan produksi juga dilakukan pemusnahan contoh pertinggal. Pada pemusnahan contoh pertinggal
disertai dengan Berita Acara Penyerahan Barang Limbah B3 yang akan diberikan kepada K3L. Contoh
pertinggal ini dimaksudkan untuk investigasi atas klaim keluhan eksternal terhadap mutu.
Penanganan keluhan pelanggan terhadap permasalahan internal, seperti keluhan yang disebabkan
kerusakan pada saat distribusi, transportasi maupun penyimpanan baik untuk bahan baku, bahan
kemas, produk antara, produk ruahan dan produk jadi. Bagian ini akan mengawasi dan melaksanakan
pencatatan NCP (Non-Conforming Product), suatu catatan kegiatan perlakuan terhadap suatu produk
yang tidak sesuai hasil pemeriksaannya yaitu dapat berupa reproses atau kegagalan produksi.
Sedangkan, untuk permasalahn eksternal seperti keluhan pelanggan terhadap jumlah dan mutu misal
dari konsumen, Apotek, UBL, PBF dan BPOM. Dalam menanggapi keluhan pelanggan perlu dilakukan
investigasi. Keluhan terhadap mutu maka investigasi yang dilakukan adalah membandingkannya
dengan contoh pertinggal. Sedangkan keluhan terhadap jumlah dilakukan investigasi terhadap
dokumentasi yang ada.
Sistem penarikan produk kembalian adalah Plant Manager akan membuat surat disposisi ke Pedagang
Besar Farmasi (PBF). Selanjutnya PBF akan membuat surat disposisi kepada apotek-apotek dimana
produk itu terdistribusi. Penarikan akan dibawa ke Unit Bisnis Logistik (UBL).
2. Tugas Utama
a) Menyusun kebijakan kualitas perusahaan, procedure kerja, instruksi kerja, dan kelengkapan
dokumen yang berhubungan degan proses pelaksanaan system kualitas perusahaan
b) Mengkomunikasikan serta mengevaluasi kinerja perusahaan berdasarkan data di lingkup
perusahaan maupun data yang diperoleh dari pelanggan
c) Menyusun system dan rencana yang di inginkan oleh pelanggan dan di terapkan dalam lingkup
perusahaan
d) Membantu proses analisa dari suatu masalah yang terjadi dan mendiskusikan hasil temuan masalah
tersebut kepada pihak management
e) Melakukan pengawasan dan fungsi control dari segi proses yang berhubungan dengan kualitas ke
semua lini perusahaan baik dalam bentuk raw material dan barang yang sudah menjadi garment
sampai waktu shipment
f) Membuat materi training internal perusahaan maupun meneruskan training yang dilakukan oleh
pelanggan, serta menyiapkan segala hal yang berkaitan langsung dengan materi training dan
melaporkannya sebagai bukti dari aplikasi telah di adakannya training
g) Menyusun dan mensupervisi langsung proses pelaksanaan pelatihan bagi karyawan
h) Menilai kinerja, dan mengakomodasi semua masukan personel di lingkup department QA
i) Mengkomnikasikan dan mensupervisi pelaksanaan quality management system perusahaan
yang perlu di applikasikan di OUT_SOURCED Supplier.
3. Tugas Tambahan
a) Melakukan proses control ke produksi bila terjadi masalah dan mencari tahu permasalahan yang
terjadi
b) Membantu perusahaan memeriksa kualitas produksi yang sedang berjalan dan melaporkan temuan
yang terjadi
c) Mengkomunikasikan kegiatan yang sudah di lakukan dan didiskusikan dengan Executive Director
Pengertian QA
Uji testing dalam membuat suatu produk sangatlah penting, khususnya di bidang teknologi. Karena pada
proses testing lah hal yang tidak diduga mungkin terjadi dan bahkan mungkin berakibat produk yang
dihasilkan tidak maksimal.
Sering kita merasa bingung dengan pengertian Quality Control (QC) dengan Quality Assurance (QA),
karena keduanya berada di departemen yang sama dalam suatu perusahaan. Perbedaannya terdapat
pada tugasnya yang berbeda walaupun keduanya biasanya terdapat dalam satu departemen. Seperti yang
telah kita ketahui bersama bahwa tugas Quality Control (QC) merupakan pengendalian kualitas, sedang
Quality Assurance adalah jaminan kualitas.
Jadi secara umum pengertian Quality Assurance (QA) adalah mencakup monitoring, uji-tes dan memeriksa
semua proses produksi yang terlibat dalam produksi suatu produk. Memastikan semua standar kualitas
dipenuhi oleh setiap komponen dari produk atau layanan yang disediakan oleh perusahaan untuk
memberikan jaminan kualitas sesuai standar yang diberikan oleh perusahaan.
Quality Assurance (QA) mempunyai tugas dan tanggung jawab pokok terkait dengan peran jaminan
kualitas. Meskipun sifat yang tepat dari pekerjaan jaminan kualitas akan berbeda berdasarkan pada
industri tertentu, tugas utama dan kompetensi terkait dengan memastikan bahwa produk tersebut
memenuhi standar kualitas yang diperlukan atau diberikan sesuai standar perusahaan.
General Purpose
Responsible for ensuring a product or service meets the established standards of quality including
reliability, usability and performance.