DISUSUN OLEH :
Kelompok 4 :
1. Aldi Alamsyah Hsb 7171210001
2. Pinayungan Siagian 7173210026
3. Novi Arika 7173510052
4. Nurkhaliza 7173510055
5. Silvia Fitriana 7173510061
6. Wanda Anisyah Putri 7173510071
2019
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat
dan karunianya kami dapat menyelesaikan Mini Reserach Mata Kuliah Manajemen
Agribisnis ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami
berterima kasih pada Bapak Hendra Saputra S.E.,M.S.i selaku Dosen Pengampu mata
kuliah Manajemen Agribisnis yang telah memberikan tugas ini kepada penulis.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan
demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak
Semoga Mini Research ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis maupun orang yang
membacanya. Kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Saudara/i demi
Kelompok 4
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………………..….....i
Daftar Isi…………………………………………………………………………….....ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan……………………………………………………………..16
5.2 Saran……………………………………………………………………16
Dokumentasi………………………………………………………………………......17
Daftar Pustaka…………………………………………………………………….…..18
ii
3
BAB I
PENDAHULUAN
sehingga menjadi perhatian, baik dari kalangan di bidang pertanian maupun di bidang non
pertanian. Manajemen agribisnis merupakan cara pengelolaan dari produksi bahan baku
sampai cara pemasarannya. Penduduk Indonesia yang sebagian besar bermata pencaharian di
sektor agribisnis dapat berembang dengan adanya perubahan yang signifikan tentang
meneliti, mengatur, dan menetapkan suatu aktifitas atau kegiatan usaha maupun organisasi
yang dikelola untuk dapat mencapai tujuan, baik individu mauapun kelompok. Pengelolaan
manajemen agribisnis pada suatu perusahaan tidak terlepas dari proses penjualan, perecanaan
serta pengendalian produksi perusahaan terebut. Proses penjualan dilakukan agar produksi
dari perusahaan bisa dipasarkan dengan baik dan mendapatkan hasil yang maksimum dari
Perencanaan suatu produksi pada perusahaan digunakan agar hasil dari perusahaan bisa
sesuai dengan tujuan awal perusahaan tersebut. Produksi suatu perusahaan perlu dilakukan
pengendalian supaya hasil produksi perusahaan tersebut teratur dan dapat dikendalikan.
perusahaan dapat mengatur dan melihat serta mengevaluasi hasil produksi perusahaan
tersebut.
4
Pengetahuan mengenai manajemen agribisnis perlu di berikan kepada mahasiswa agar
dalam kehidupan mereka. Pengetahuan tersebut didapat dari penjelasan secara teori di
1.2 Tujuan
Nusantara IV Jl. Letjen Suprapto No.2 Hamdan, Medan Maimun, Medan City.
5
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Manajemen Agribisnis
manajemen yang baik akan berkembang dengan baik pula. Suatu usaha dapat mencapai
efektivitas dan efisiensi hasil secara optimal dengan manajemen yang baik. Resiko kerugian
atau kegagalan menjadi kecil dan tingkat keuntungan menjadi semakin besar dengan adanya
Agribisnis merupakan suatu system yang terdiri dari sub system, dari mulai
pengadaan sarana produksi sampai pemasaran hasil olahan. Jenis usaha dalam bidang
agribisnis juga sangat beragam dan ukurannya juga bervariatif. Kondisi ini mengakibatkan
banyak lembaga yang terlibat untuk menangani. Dukungan kelembagaan agribisnis sangat
dibutuhkan dan kemajuan agribisnis sangat dipengaruhi oleh peran serta lembaga pendukung
(Wahyuningsih, 2007).
Agribisnis merupakan cara melihat pertanian sebagai suatu system bisnis, yang terdiri
dari beberapa sub system yang terkait satu sama lain. Konsep pembangunan agribisnis terdiri
dari empat subsektor, yaitu subsektor hulu (up stream agribusiness), subsektor usaha tani (on
farm agribusiness), subsektor hilir (down stream agribusiness), dan subsektor jasa penunjang
(supporting system agri-business). Azas dalam pengembangan agribisnis antara lain adalah
terpusat (centralized), efisien (efficient), menyeluruh dan terpadu (holistic and integrated),
6
Agribisnis adalah setiap usaha yang berkaitan dengan kegiatan produksi pertanian,
yang meliputi pengusahaan input pertanian dan atau pengusahaan produksi itu sendiri atau
pun juga pengusahaan pengelolaan hasil pertanian. Agribisnis dengan kata lain adalah cara
memperoleh keuntungan dengan mengelola aspek budidaya, penyediaan bahan baku, pasca
Dunia agribisnis merupakan kegiatan usaha yang sangat menarik . Disamping dapat
dirasakan dekat dengan alam, juga karena dapat dinikmati hasilnya. Membangun wirausaha,
tidak terkecuali di bidang agribisnis perlu diperhatikan cara membangun jaringan usaha. Hal
ini tentu harus didukung oleh kualitas personil atau total quality personal (TQP).
Keterampilan dan kecerdasan sumberdaya manusia adalah asset yang bernilai sangat tinggi .
Sumberdaya manusia yang memadai sangat menentukan keberhasilan kegiatan bisnis. Kerja
keras, jujur, tulus, sabar, dan kritis adalah kata kunci. Semua itu harus tertanam dalam jiwa
B. Proses Penjualan
Faktor yang mempengaruhi kegiatan penjualan antara lain kondisi dan kemampuan
penjualan, kondisi pasar, modal, kondisi organisasi. Kondisi dan kemampuan penjualan
terdiri dari pemahaman atas beberapa masalah penting yang berkaitan dengan produk yang
dijual, jumlah dan sifat dari tenaga penjual seperti jenis dan karakteristik barang atau jasa
yang ditawarkan, harga produk atau jasa, dan syarat penjualan, seperti: pembayaran dan
pengiriman. Kondisi pasar artinya pasar sebagai kelompok pembelian atau pihak yang
menjadi sasaran dalam penjualan dan dapat pula mempengaruhi kegiatan penjualannya
(Swastha, 2005).
7
Biaya distribusi fisik dapat mempengaruhi volume penjualan dan saling berhubungan
antar satu dengan yang lain. Baik pada perusahaan yang berorientasi pada laba atau tidak,
karena dengan pengelolaan biaya distribusi fisik yang efektif dan efisien akan mempengaruhi
peningkatan laba peusahaan dan secara tidak langsung akan meningkatkan volume penjualan.
Perusahaan dapat mengikuti enam langkah pencapaian tujuan utama yaitu: kelangsungan
biaya per unit dan peningkatan keuntungan jangka panjang dengan mempertimbangkan
berbagai biaya yang dikeluarkan dalam produk, harga, promosi, dan distribusi (Kotler, 2003).
berperan penting dalam memperlancar dan mencapai tujuan perusahaan. Penjualan juga
termasuk salah satu proses dari pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan (Rosa et al,
2008).
perusahaan. Penjualan dapat dilakukan melalui berbagai metode, seperti penjualan langsung
dan melalui agen penjualan. Penjual atau penyedia barang dan jasa memberikan kepemilikan
suatu komoditas kepada pembeli untuk suatu harga tertentu, kegiatan tersebut terjadi dalam
seperti yang telah direncanakan, dengan memotivasi anggota tim penjualan untuk
menjual itu sendiri adalah suatu proses yang tetap dan berulang (Stewart, 2000).
8
C. Perencanaan dan Pengendalian Proses Produksi
memberikan arahan dan petunjuk bagi pelaksanaan produksi sehingga bisa berlangsung
kemungkinan yang bisa saja terjadi sewaktu proses produksi berjalan (Lukito, 2007).
yang dinyatakan secara agregat. Agregat adalah perencanaan yang dibuat untuk seluruh
produk yang menggunakan sumber yang sama, tanpa dirinci ke dalam masing-masing produk
yang berbeda. Perencanaan produksi merupakan bagian dari rencana strategi perusahaan dan
dibuat secara harmonis dengan rencana bisnis dan rencana pemasaran. Perencanaan produksi
bias diartikan juga sebagai proses untuk menentukan jumlah produksi, persediaan, dan
mengenai target atau tujuan yang akan dicapai. Perencanaan juga merupaka suatu rumusan
dari persoalan-persoalan yang terkait dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan, termasuk
2008).
selalu menggunakan perencanaan sebagai langkah awal untuk mencapai tujuan yang telah
rencana yang telah disusun. Pernecanaan dan pengendalian merupakan dua fungsi
9
mempunyai fungsi yang cukup banyak dalam mencapai tujuan dari suatu perusahaan. Fungsi
kegiatan pada rel yang telah ditentukan. Dengan demikian jika diperoleh penyimpangan-
penyimpangan dari prosedur kerja dapat segera dilakukan pengendalian. Begitu juga jika
diperoleh tanda-tanda kegagalan dalam pencapaian hasil, maka segera diadakan pengendalian
untuk memastikan operasi berjalan pada rel yang telah ditentukan. Bahkan, pengendalian
juga dapat berupa dilakukannya penyesuaian-penyesuaian dari rencana awal karena adanya
faktor-faktor yang berubah sehingga pencapaian tujuan organisasi dapat dilakukan (Gumbira
et al, 2004).
10
BAB III
METODE PELAKSANAAN
Medan City.
Adapun subjek penelitian dalam hal ini adalah praktek lapangan pada Kantor Pusat PT
Perkebunan Nusantara IV .
11
3.3 Teknik Pengumpulan Data dan Jenis Data
Teknik Pengumpulan data yang diambil dalam penelitian ini ialah melalui :
1. Wawancara, memperoleh data yang ingin diteliti melalui tanya jawab langsung
kepada salah satu staff yang ada di Kantor Pusat PT Perkebunan Nusantara IV.
mini riset.
3. Riset pustaka, mencari kebenaran data yang diperoleh melalui buku-buku, dan
12
BAB IV
PEMBAHASAN
Struktur Organisasi
PerusahaanPTPN IV adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak pada
bidang usaha agroindustri. PTPN IV mengusahakan perkebunan danpengelolahan komoditas
kelapa sawit dan teh yang mencakup pengolahan areal dan tanaman, kebun bibit dan
pemeliharaantanaman menghasilkan, pengolahan komoditas menjadi bahan baku berbagai
industri, pemasaran komoditas yang dihasilkan dan kegiatan pendukunglainnya.
13
baik, sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai dengan efektif. Yang membedakan struktur
organisasi pada perusahaan besar dan kecil adalah tingkat kerumitan masalah yang
dihadapinya dan disesuaikan dengan jenis dan kegiatan yang dijalankan
perusahaan.Penyusunan struktur organisasi sesuai dengan prinsip organisasi yang
dilaksanakan sebelum operasi fisik perusahaan, agar berjalan sebagaimana mestinya.
Pembentukan struktur organisasi secara umum diikuti dengan penyusunan analisa
jabatan dan uraian jabatan yang mempertegas dalam pembagian pekerjaan dalam arti
pekera mengetahui siapa yang menjadi atasannya, pekerja apa yang diharapkan darinya dan
apa yang harus dikerjakannya, apa yang menjadi hak dan kewajibannya dan lain
sebagainya. Oleh karena itu struktur organisasi sangat penting perannya untuk
menghindari ketidakpastian dalam melaksanakan aktivitas-aktivitas perusahaan.Dalam
pelaksanaan kegiatan sehari-hari PT Perkebunan Nusantara IV Medan menggunakan
struktur organisasi garis dan pelimpahan wewenang berlangsung secaravertikal, yaitu
dari pimpinan tertinggi kepada komisarisdan direksi yang diteruskan kebagian lainnya
dibawah departemen yang bersangkutan. Dengan adanya struktur organisasimaka dapat
diperoleh beberapa keuntungan yaitu :
Adanya penempatan kerja yang sesuai dengan keahlian.
Menghindari terjadinya konflik dalampelaksanaan tugas
Adanya kejelasan kewajiban dan tanggung jawab dari masing-masing
karyawan. Berikut ini adalah struktur organisasi PT Perkebunan
Nusantara IV Medan.
Berikut ini akan dijelaskan Visi dan Misi PT Perkebunan Nusantara IV Medan.
14
Meningkatkan daya saing produk secara berkesinambungan dengan sistem, cara
dan lingkungan kerja yang mendorong munculnya kreativitas dan inovasi untuk
meningkatkan produktivitas dan efisiensi.
Meningkatkan laba secara berkesinambungan.
Mengelola usaha secara profesional untuk meningkatkan nilai perusahaan
yang mempedomani etika bisnis dan tata kelola perusahaan yang baik (GCG).
Meningkatkan tanggung jawab sosial dan lingkungan.
Melaksanakan dan menunjang kebijakan serta program pemerintah pusat atau
daerah.
15
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktek Lapangan Mata kuliah Manajemen Agribisnis dapat disimpulkan
sebagai berikut :
5.2 Saran
Berdasarkan hasil Praktek Lapangan Mata Kuliah Manajemen Agribisnis saran kami adalah :
16
Dokumentasi
17
DAFTAR PUSTAKA
Swadaya : Jakarta.
Jakarta.
No. 2.
18