Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PENGANTAR ILMU PERTANIAN

PENYULUH DAN KOMUNIKASI DALAM PEMBANGUNAN


PERTANIAN

Dosen Pengampu : Heldawati, SP., MP

Disusun Oleh :
LAILA IKRIMAH
NPM :
2018.02.0042

YAYASAN BAKTI MUSLIMIN


SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN
PRODI AGRIBISNIS
TAHUN 2018/2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin


masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Amuntai, Desember 2018

Laila Ikrimah

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................. i

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang .............................................................................. 1


1.2. Rumusan Masalah ......................................................................... 1
1.3. Tujuan Masalah ............................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Penyuluh Pertanian .................................................... 2


2.2. Peranan Penyuluh Pertanian ........................................................ 7
2.3. Pengertian Komunikasi dalam Pembangunan Pertanian ............. 8
2.4. Tujuan Komunikasi dalam Pembangunan Pertanian ................... 10

BAB III PENUTUPAN


3.1. Kesimpulan ................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Penyuluh pertanian merupakan suatu keniscayaan sekaligus merupakan
kewajiban Pemerintah untuk menyelenggarakannya. Pemberdayaan melalui
penyelenggaraan penyuluh pertanian diperlukan untuk mengubah pola pikir,
sikap dan perilaku guna membangun kehidupan dan penghidupan petani yang
lebih baik secara berkelanjutan. Tidak bisa dipungkiri hingga saat ini penyuluh
pertanian masih menjadi tumpuan dan andalan petani sebagai sumber informasi
pertanian. Begitupun dalam pengembangan organik.
Pembangunanpertanian ke depan diharapkan dapat memberikan
kontribusi yang lebih besar dalam rangka mengurangi kesenjangan dan
memperluas kesempatan kerja, serta mampu memanfaatkan peluang ekonomi
yang terjadi sebagai dampak dari globalisasi. Untuk itu di perlukan sumberdaya
manusia pertanian yang berkualitas dan handal, dengan memiliki ciri adanya
kemandirian, profesionalitas, berjiwa wirausaha, disiplin. Sehingga petani dan
pelaku usaha pertanian lainnya akan mampu membangun usaha tani yang
berdaya guna dan berdaya saing.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa itu penyuluh pertanian ?
2. Apa itu komunikasi ?
3. Peran penyuluh dalam pertanian ?
4. Peran komunikasi dalam pertanian ?
5. Manfaat komunikasi dalam pertanian ?
1.3. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pertanian
2. Untuk mengetahui komunikasi
3. Untuk mengetahui peran penyuluh dalam pertanian
4. Untuk mengetahui manfaat komunikasi dalam pertanian
5. Untuk mengetahui manfaat komunikasi dalam pertanian
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Penyuluh Pertanian
Penyuluh pertanian adalah suatu usaha atau upaya untuk mengubah
oerilaku petani dan keluarganya, agar mereka mengetahui dan mempunyai
kemauan serta mampu memecahkan masalahnya sendiri dalam usaha atau
kegiatan-kegiatan meningkatkan hasil usahanya dan tingkat kehidupannyaa.
Menurut U. Samsudin S. Penyuluh pertanian adalah suatu cara atau usaha
pendidikan yang bersifat di luar bangku sekolah (non formal) untuk para petani
dan keluarganya di pedesaan. Menurut A. T. Mosher dalam pemyuluh
terkandung aktivitas pendidikan di luar bangku sekolah (non formal).

Penyuluhan secara sistematis adalah suatu proses yang :


1. Membantu petani menganalisis situasi yang sedang dihadapi dan melakukan
perkiraan ke depan;
2. Membantu petani menyadarkan terhadap kemungkinan timbulnya masalah
dari analisis tersebut;
3. Meningkatkan pengetahuan dan mengembangkan wawasan terhadap suatu
masalah, serta membantu menyusun kerangka berdasarkan pengetahuan
yang dimiliki petani;
4. Membantu petani memperoleh pengetahuan yang khusus berkaitan dengan
cara pemecahan masalah yang dihadapi serta akibat yang ditimbulkannya
sehingga mereka mempunyai berbagai alternatif tindakan;
5. Membantu petani memutuskan pilihan tepat yang menurut pendapat mereka
sudah optimal;
6. Meningkatkan motivasi petani untuk dapat menerapkan pilihannya ; dan
7. Membantu petani untuk mengevaluasi dan meningkatkan keterampilan
mereka dalam membentuk pendapat dan mengambil keputusan”( Van Den
Ban, et.al ,2003).

2
 Fungsi Penyuluh Pertanian
Fungsi Penyuluh Pertanian ada empat yaitu :
1. Pembuka jalan bagi petani untuk mendapatkan kebutuhannya dibidang
pertanian khususnya ilmu pengetahuan.
2. Penyuluh pertanian merupakan jembatan antara praktik atau kegiatan
yang dijalankan petani dengan pengetahuan dan teknologi yang selalu
berkembang dan senantiasa dibutuhkan oleh petani.
3. Penyampai, pengusahaan dan penyesuaian program nasional dan
regional agar dapat dilaksanakan oleh petani dalam rangka
mensukseskan program pembangunan nasional.
4. Kegiatan pendidikan non formal yang dilakukan secara terus-menerus
untuk mengikuti perkembangan teknologi yang dinamis dan masalah-
masalah pertanian yang berkembang.

 Tujuan Penyuluh Pertanian


Tujuan Penyuluh Pertanian mencakup tujuan jangka pendek dan tujuan
jangka panjang. Tujuan penyuluhan jangka pendek yaitu menumbuhkan
perubahan-perubahan dalam diri petani yang mencakup tingkat pengetahuan,
kecakapan, kemampuan, sikap, dan motivasi petani terhadap kegiatan usaha
tani yang dilakukan. Tujuan penyuluh jangka panjang yaitu peningkatan
taraf hidup masyarakat tani sehingga kesejahteraan hidup petani terjamin.
Tujuan pemerintah terhadap penyuluuh pertanian adalah : meningkatkan
produksi pangan, merangsang pertumbuhan ekonomi, meningkatkan
kesejahteraan keluarga petani dan rakyat desa, mengusahakan pertanian
berkelanjutan.

 Unsur-Unsur Penyuluhan Pertanian


Unsur-unsur penyuluhan pertanian meliputi :
1. Penyuluh pertanian, penyuluh pertanian adalah orang yang mengemban
tugas memberikan dorongan dan pengarahan kepada petani agar mau
3
mengubah cara berfikir, sikap dan perilakunya terhadap perkembangan
teknologi.
2. Sasaran penyuluhan pertanian, sasaran penyuluh pertanian adalah
sasaran penyuluhan pertanian adalah audiens yang akan diberikan materi
penyuluhan.
3. Metode penyuluhan pertanian, metode penyuluhan pertanian adalah cara-
cara yang digunakan pada saat dilakukan penyuluhan, yang bersifat
mendidik, membimbing, dan menerapkan sehingga dapat mengubah
pemahaman, sikap, dan perilaku petani agar dapat menolong dirinya
sendiri (self help).
4. Media penyuluhan pertanian, media penyuluhan adalah salurann yang
menghubungkan penyuluh dengan materi penyuluhannya dengan petani
yang sedang mengikuti penyuluhan.
5. Materi penyuluhan pertanian, materi penyuluhan berupa ilmu
pengetahuan dan teknologi pertanian yang disampaikan pada saat
dilakukan penyuluhan.
6. Waktu Penyuluhan Pertanian, waktu penyuluhan merupakan waktu yang
dipilih seorang penyuluh untuk melakukan pendekatan-pendekatan
kepada petani.
7. Tempat Penyuluhan Pertanian. Tempat yang strategis dan mudah
dijangkau oleh petani untuk melangsungkan kegiatan penyuluhan.

 Pelaksanaan Kegiatan Penyuluh Pertanian


Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan kegiatan penyuluhan
pertanian adalah :
1. Apa yang harus dilakukan, apa yang akan kita lakukan pada kegiatan
penyuluhan terhadap petani misalnya, menyebarkan informasi pertanian
yang bermanfaat.
2. Di mana penyuluhan pertanian dilakukan, kegiatan penyuluhan
semestinya dilakukan ditempat keluarga tani itu berada, misalnya tempat
4
penjualan saprodi, rumah PPL, masjid, gereja, balai desa, tempat
perkumpulan keluarga tani (PKK, kelompok tani, dll).
3. Bilamana kegiatan penyuluhan dilakukan, waktu yang dipilih untuk
melaksanakan kegiatan penyuluhan harus sesuai dengan keperluan dan
kondisi sasaran.
4. Oleh siapa kegiatan penyuluhan dilakukan, penyuluhan dilakukan oleh
seorang penyuluh pertanian yang prefesional baik PNS, swadaya, atau
sukarelawan.
5. Bagaimana kegiatan penyuluhan pertanian dilakukan, agar kegiatan
penyuluhan memperoleh hasil yang maksimal maka harus memenuhi
syarat sesuai keadaan sasaran, cukup dalam jumlah dan mutu, tepat
mengenai sasaran dan waktunya, amanat harus diterima dan dimengerti,
murah pembiayaan.

 Pelaku atau Fasilitator Penyuluh Pertanian


Pelaku utama dalam kegiatan penyuluhan pertanian adalah seorang
Penyuluh Pertanian atau juga sering disebut Penyuluh Pertanian Lapangan
(PPL). Penyuluh Pertanian pada dasarnya adalah aparat atau agen yang
membangun pertanian, pendidik/penasehat yang mengabdi untuk
kepentingan para petani beserta keluarganya dengan memberikan motivasi,
bimbingan dan mendorong para petani mengembangkan swadaya dan
kemandiriannya dalam berusaha tani yang lebih menguntungkan menuju
kehidupan yang lebih bahagia dan sejahtera.
Pelaksanaan penyuluhan pertanian dilakukan harus sesuai dengan
program penyuluhan pertanian. Program penyuluhan pertanian dimaksudkan
untuk memberikan arahan, pedoman, dan sebagai alat pengendali pencapaian
tujuan penyelenggaraan penyuluhan pertanian, Program penyuluhan
pertanian terdiri dari program penyuluhan pertanian desa, program
penyuluhan pertanian kecamatan, program penyuluhan pertanian

5
kabupaten/kota, program penyuluhan pertanian propinsi dan program
penyuluhan pertanian nasional.(Undang-undang No 16 Tahun 2006)
Apa yang harus PPL lakukan dan persiapkan agar penyuluhan sesuai
dengan keinginan dan harapan petani dan keluarganya yang telah dituangkan
dalan programa penyuluhan dan rencana kerja penyuluhan pertanian (RKPP)
bulanan maupun tahunan:
1. Memahami kondisi, harapan dan keinginan petani saat ini
2. Pahami materi, media dan metode penyuluhan yang akan dilakukan
3. Gunakan sarana dan prasarana yang memadai
4. Gunakan waktu yang tepat dan akurat.
Berdasarkan hal tersebut diatas penyuluhan yang efektif yaitu
Penyuluh Pertanian sebelum melakukan kegiatan dilapangan memahami
tentang permasalahan dipetani (pelaku utama maupun pelaku usaha), siapkan
alternatif pemecahan yang harus dilakukan, lakukan penyuluhan yang tepa,
apabila telah selesai melakukan penyuluhan untuk melihat sejauhmana
sasaran penyuluhan ada perubahan pengetahuan, keterampilan dan sikap
sesuai dengan tahapan adopsi inovasi teknologi yang dianjurkannya.
Penyuluhan yang dilakukan sebaiknya dilakukan secara partisipatif,
sehingga petani mampu mengemukakan pendapatnya, serta mampu
menyusun rencana kegiatan yang bermanfaat bagi dirinya, keluarga, maupun
lingkungannya.
Tampak peran komunikasi amat besar dalam kegiatan penyuluhan
penyuluhan, yang akan mempengaruhi dari perencanaan hingga pelaksanaan
dan evaluasinya. Penyuluh sebagai komunikator yaitu penyampai pesan,
sedangkan sasaran dalam hal ini disebut komunikan sangat yang dipengaruhi
oleh latar belakangnya, baik secara individu maupun secara berkelompok.
Namun unsur yang paling utama dalam melakukan perubahan perilaku ini
yaitu terjadinya komunikasi yang baik antara si pemberi pesan yaitu
penyuluh, dengan si penerima pesan yaitu orang yang diharapkan perubahan
perilakunya.
6
Fenomena di tingkat lapangan menggambarkan masih lemahnya
proses penyuluhan pertanian dengan dampak yang ada, disinyalir salah satu
penyebabnya adalah hambatan komunikasi. Sebab dalam proses komunikasi
tidak hanya sekedar berbicara saja, tapi pesan itu dapat disampaikan baik
secara langsung maupun tidak langsung. Hambatan komunikasi ini perlu
ditelaah, apa yang menjadi penyebabnya. Bila perubahan perilaku sebagai
bagian dari tujuan penyuluhan belum tercapai, jangan hanya sasaran yang
dipersalahkan. jangan-jangan masalah nya justru berasal dari komunikator
yaitu penyuluh sebagai pembawa pesan. Apa penyebabya apakah karena
ketidaksiapan materi yang akan disampaikan, ataukah karena prasarana yang
tidak memadai, bisa pula terjadi karena gangguan dalam proses
penyampaiannya.

2.2. Peranan Penyuluh Pertanian


Penyuluhan merupakan keterlibatan seseorang untuk melakukan
komunikasi informasi secara sadar dengan tujuan membantu sasarannya
memberikan pendapat sehingga dapat membuat keputusan yang benar.
Kegiatan tersebut dilakukan oleh seseorang yang disebut penyuluh pertanian
(Van Den Ban dan Hawkins, 1999). Hal ini sesuai dengan pernyataan
Kartasapoetra (1994) yang menyatakan penyuluh pertanian merupakan agen
bagi perubahan perilaku petani, yaitu mendorong petani mengubah perilakunya
menjadi petani dengan kemampuan yang lebih baik dan mampu mengambil
keputusan sendiri, yang selanjutnya akan memperoleh kehidupan yang lebih
baik. Melalui peran penyuluh, petani diharapkan menyadari akan
kebutuhannya, melakukan peningkatan kemampuan diri, dan dapat berperan di
masyarakat dengan lebih baik.
Penyuluh pertanian juga merupakan salah satu sarana pemerintah untuk
mendorong pembangunan pertanian. Di lain pihak petani mempunyai
kebebasan untuk menerima atau menolak saran yang di berikan agen
penyuluhan pertanian. Oleh karena itu penyuluhan hanya dapat mencapai
7
sasarannya jika perubahan yang di inginkan sesuai dengan kepentingan petani.
Mosher (1997) menguraikan tentang peran penyuluh pertanian, yaitu: sebagai
guru, penganalisa, penasehat, sebagai organisator, sebagai pengembang
kebutuhan perubahan, penggerak perubahan, dan pemantap hubungan
masyarakat petani.
Penyuluh Pertanian dalam melakukan tugas dilapangan selain melakukan
penyuluhan, memberikan motivasi dan inovasi teknologi yang dibutuhkan oleh
para petani dan keluarganya yang meliputi :
1. Penyuluh sebagai inisiator, yang senantiasa selalu memberikan gagasan/ide-
ide baru.
2. Penyuluh sebagai fasilitator, yang senantiasa memberikan jalan keluar/
kemudahan-kemudahan, baik dalam menyuluh/proses belajar mengajar,
maupun fasilitas dalam memajukan usahataninya. Dalam hal menyuluh
penyuluh memfasilitasi dalam hal : kemitraan usaha, berakses ke pasar,
permodalan dan sebagainya.
3. Penyuluh sebagai motivator, penyuluh senantiasa membuat petani tahu, mau
dan mampu.
4. Penyuluh sebagai penghubung yaitu penyampai aspirasi masyarakat tani dan
pemerintah.

2.3. Pengertian Komunikasi dalam Pembangunan Pertanian


Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari
kata latin communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama.
Sama di sini maksudnya adalah sama makna. Komunikasi adalah proses
pernyataan antar manusia, dan yang dinyatakannya itu adalah pikiran atau
perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa sebagai
penyalurnya. Dalam arti kata bahwa komunikasi itu minimal harus
mengandung kesamaan makna antara dua pihak yang terlibat. Dikatakan
minimal karena kegiatan komunikasi tidak hanya informatif, yakni agar orang
lain mengerti dan tahu, tetapi juga persuasif, yaitu agar orang lain bersedia
8
menerima suatu paham atau keyakinan, melakukan suatu perbuatan atau
kegiatan (Effendi, Onong Uchjana, 1995: 9).
Komunikasi pertanian adalah suatu pernyataan antar manusia yang
berkaitan dengan kegiatan dibidang pertanian, baik secara perorangan maupun
secara kelompok, yang sifatnya umum dengan menggunakan lambang-lambang
tertentu seperti yang sering dijumpai pada metode penyuluhan. Tiga komponen
yang diperlukan dalam komunikasi pertanian yaitu komunikator (pemberi
pesan), komunikan (penerima pesan) dan isi pesan itu sendiri. Pesan dalam
komunikasi pertanian adalah semua informasi yang berkaitan dengan bidang
pertanian. Isi pesan tersebut berupa informasi bagaimana meningkatkan
produksi pertanian, bagaimana memelihar lahan agar kondisi tetap subur dan
terhindar dari bahaya erosi, bagaimana cara perlakuan pasca panen yang baik,
bagaimana adopsi teknologi baru, bagaimana pelaksanaan kerjasama kelompok,
bagaimana meningkatkan pendapatan rumah tangga petani, dan bagaimana
berpartisipasi dalam kegiatan pedesaan (Soekartawi, 1988).
Sementara untuk memahami pengertian komunikasi sehingga dapat
dilancarkan secara efektif, para peminat komunikasi sering kali mengutip
paradigma yang dikemukakan oleh Harold Lasswell dalam karyanya, The
Structure and Function of Communication in Society. Paradigma Laswell
menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur yakni: Komunikator,
Pesan, Media, Komunikan, dan Efek. Jadi, menurut Lasswell dalam Effendy,
Onong Uchjana (1995: 10) bahwa komunikasi adalah proses penyampaian
pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan
efek tertentu.
Sementara untuk memahami pengertian komunikasi sehingga dapat
dilancarkan secara efektif, para peminat komunikasi sering kali mengutip
paradigma yang dikemukakan oleh Harold Lasswell dalam karyanya, The
Structure and Function of Communication in Society. Paradigma Laswell
menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur yakni: Komunikator,
Pesan, Media, Komunikan, dan Efek. Jadi, menurut Lasswell dalam Effendy,
9
Onong Uchjana (1995: 10) bahwa komunikasi adalah proses penyampaian
pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan
efek tertentu.Dengan demikian komunikasi terjadi apabila terdapat kesamaan
makna mengenai suatu pesan yang disampaikan oleh komunikator dan diterima
oleh komunikan. Jika tidak terjadi kesamaan makna antara komunikator dan
komunikan, dengan kata lain jika komunikan tidak mengerti pesan yang tidak
diterimanya, maka komunikasi tidak terjadi. Dalam rumusan lain, situasi tidak
komunikatif. Menurut Fisher dalam Arifin, Anwar (1995: 20), menyatakan
bahwa tidak ada persoalan sosial dari waktu yang tidak melibatkan komunikasi.
Secara sederhana Ardianto, Elvinaro (2009; 51) menjelaskan komunikasi
adalah proses penyampaian pengertian antar individu. Masyarakat manusia bisa
ada, akibat kapasitas manusia untuk menyampaikan maksud, hasrat, perasaan,
pengetahuan, dan pengalaman dari orang yang satu kepada yang lainnya. Pada
hakekatnya, komunikasi adalah suatu perilaku, dimana suatu sumber
menyampaikan satu pesan kepada penerima dengan tujuan mempengaruhi
perilaku si penerima.
Komunikasi yang memuat berbagai informasi pembangunan, serta dari
sisi sebaliknya, yaitu mengkomunikasikan apa permasalahan dan kebutuhan
masyarakat dari bawah merupakan hal yang esensial dalam pembangunan
pertanian. Peran komunikasi massa dalam pembangunan pertanian adalah
membuka akses informasi dalam rangka pembangunan di bidang pertanian
yaitu komunikasi massa melalui media massa, seperti media radio, televisi dan
surat kabar.
2.4. Tujuan Komunikasi dalam Pembangunan Pertanian
Dipandang dari segi manfaat atau keuntungan komunikasi dapat memiliki
beberapa tujuan diantaranya adalah:
1. Informative , yaitu bertujuan untuk memberi informasi pendekatan pada
pikiran. Kalau kita berkomunikasi secara informativ, informasi-informasi
yang kita sampaikan harus faktual dan objektif.sampaikan harus faktual dan
objektif.
10
2. Persuasive, yaitu bertujuan untuk menggugah perasaan orang seperti senang
dan tidak senang, suka dan tidak suka. Jadi berbeda dari jenis tujuan
komunikasi yang pertama. Disini pendekatanya dari segi emosi dan bukan
dari pendekatan pikiran. Dalam penyuluhan pertanian perlu sekali
mengetahui/ membedakan apakah perilaku tertentu misalnya seseorang tidak
mau menerima anjuran untuk menerapkan teknologi baru disebabkan karena
pikirannya atau karena perasaannya. Pikiran seseorang bersifat obyektif,
sedangkan perasaan bersifat subyektif. Juga dalam pengadilan, perbedaan
kedua hal tersebut sangat penting, hakim berusaha untuk membedakan
antara tindakan atau perbuatan yang disebabkan perasaan dan tindakan yang
disebabkan pikiran.
3. Entertainment, adalah bertujuan untuk menghibur orang, misalnya seorang
membuat dagelan atau lelucon bertujuan agar orang lain mempunyai
perasaan gembira. Dalam komunikasi penyuluhan pertanian tujuan ini sering
dianggap perlu dengan maksud agar sasaran (petani beserta keluarganya )
memiliki perasaan gembira dan tidak bosan dalam mendengarkan segala
informasi yang disampaikan oleh para penyuluh.

Telah dikemukakan diatas bahwa tujuan komunikasi dapat bersifat


informatif, persuasif, maupun entertainmen. Tetapi perlu diperhatikan bahwa
dalam komunikasi penyuluhan pertanian tujuan komunikasi jangan terlalu berat
sebelah; artinya ketiga maksud komunikasi harus seimbang disesuaikan dengan
tujuan penyuluhan.
Tujuan Penyuluhan Pertanian menyangkut perubahan perilaku yang
meliputi tiga unsur yaitu pengetahuan, keterampilan dan sikap- mental
(perasaan, emosi, minat , apresiasi). Dalam melaksanakan kegiatan penyuluhan
pertanian ke tiga unsur perilaku itu harus diperhatikan unsur mana yang harus
diberi tekanan. Kualitas perilaku yang ingin dicapai hasilnya akan ditentukan
oleh ketiga unsur perilaku tersebut. Tujuan penyuluhan pertanian yang
khususnya bersifat persuasif (menyenyuh perasaan) supaya orang yang kita
11
suruh timbul minatnya. Iklan-iklan di TV banyak menyangkut segi
persuasifnya, meskipun entertainmennya kadang-kadang ada, Segi persuasif ini
lebih banyak menentukan perubahan perilaku dari pada pengetahuan dan
keterampilan.
Dalam berkomunikasi kita harus mempunyai tujuan yang jelas. Dalam
melakukan penyuluhan kepada masyarakat tani kita berbicara dengan petani
beserta keluarganya. Kalau berbicara harus jelas apa tujuaannya. Demikian pula
dalam hal komunikasi melalui bahan-bahan tulisan seperti poster, folder,
pamplet, dan sebagainya. tujuannya harus jelas. Kejelasan tujuan sangat penting
dalam berkomunikasi. Tanpa tujuan yang jelas, sulit bagi kita untuk
mengharapkan response yang benar dari proses komunikasi.

12
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Penyuluhan pertanian bisa diartikan sebagai suatu sistem pendidikan di
luar sekolah untuk keluarga-keluarga tani di pedesaan, di mana mereka belajar
sambil berbuat untuk menjadi mau, tahu dan bisa menyelesaikan sendiri
masalah-masalah yang dihadapinya secara baik, menguntungkan dan
memuaskan. Pelaku utama dalam kegiatan penyuluhan pertanian adalah
seorang Penyuluh Pertanian atau juga sering disebut Penyuluh Pertanian
Lapangan (PPL). Penyuluh Pertanian pada dasarnya adalah aparat atau agen
yang membangun pertanian, pendidik/penasehat yang mengabdi untuk
kepentingan para petani beserta keluarganya dengan memberikan motivasi,
bimbingan dan mendorong para petani mengembangkan swadaya dan
kemandiriannya dalam berusaha tani yang lebih menguntungkan menuju
kehidupan yang lebih bahagia dan sejahtera.

13
DAFTAR PUSTAKA

Di Intisariakan dari BP Pengantar Ilmu Pertanian FP UNS 2004 Soekartawi. 1988.


Prinsip Dasar Komunikasi Pertanian. Jakarta: UI Perss
Wikipedia. “Penyuluhan Pertanian”.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Penyuluhan_pertanian)
Sugiah M Siti. 2006. Bahan Kuliah Ilmu Penyuluhan. Tidak dipublikasikan.
Departemen Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat. Fakultas Ekologi Manusia.
IPB. Bogor.
Suharto, Edi. 2005. Membangun Masyarakat Memberdayakan Masyarakat. Bandung.
PT Refika Aditama.
Van Den Ban, A.W & H.S. Hawkins. 1999. Penyuluhan Pertanian. Yogyakarta.
Kanisius.

14

Anda mungkin juga menyukai