Naskah Publikasi
ABSTRAK
Esti Oktaviani Purwasih1), Iman Permana2), Yanuar Primanda2)
1) Mahasiswa Program Magister Keperawatan UMY, 2) Dosen Program Magister Keperawatan UMY
Email: estioktaviani@gmail.com
Diabetes yang tidak terkontrol dapat menimbulkan komplikasi fisik maupun psikologis.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh relaksasi Benson dan terapi murottal Surat Ar-
Rahmaan terhadap kadar glukosa darah puasa dan skor stres. Desain penelitian ini adalah quasi
experimental study dengan rancangan two group pre test-post test control group design. Penelitian dilakukan di
Puskesmas Maos dan Klinik Graha Amanah Maos. Sampel diambil dengan total sampling, berjumlah
60 responden yang memenuhi kriteria inklusi. Responden terbagi menjadi kelompok kontrol dan
intervensi. Masing-masing kelompok berjumlah 30 responden. Kelompok intervensi mendapatkan
relaksasi Benson dan terapi murotal, sedangkan kelompok kontrol hanya diberikan relaksasi
Benson. Perlakuan diberikan 2 kali sehari, pada pagi dan sore, selama 7 hari.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan selisih kadar glukosa darah puasa antar
kelompok (p value=0,000; Z skor=-4,097; Mean+SD intervensi=-66,300+45,672; Mean+SD
kontrol=-23,766+13,438). Tidak terdapat perbedaan selisih skor stres antar kelompok (p
value=0,420;Z skor=-0,807;Mean+SD intervensi=-6,367+1,847; Mean+SD kontrol=-5,967+1,629).
Relaksasi Benson dan terapi murotal dapat menurunkan kadar glukosa darah secara signifikan tetapi
tidak menurunkan skor stres secara signifikan pada kelompok intervensi.
Kata Kunci: diabetes melitus tipe 2, glukosa darah puasa, skor stres, murottal, relaksasi Benson
ABSTRACT
THE EFFECT OF BENSON’S RELAXATION AND MUROTTAL SURAAH AR-
RAHMAAN TO THE FASTING BLOOD GLUCOSE LEVEL AND STRESS SCORE IN
PATIENT WITH TYPE 2 DIABETES MELLITUS
Email: estioktaviani@gmail.com
Uncontrolled diabetes might generate the physical and psychological complication. The objective of this study was
to analyze the effect of Benson’s relaxation and murottal “Ar-Rahmaan” to the fasting blood glucose (FBG) and
stress score. This research was quasi experimental study with two group pre test-post test control group design. The
research has been done in the Health Care Center of Maos and “Graha Amanah” Clinic of Maos. Sample
technique used total sampling, with 60 according to the inclusion criteria. The respondents were divided into control
group and intervention group. Every group had 30 respondents. The intervention group was given Benson’s relaxation
and murottal, menwhile the control group was given the Benson’s relaxation only. This intervention was done twice a
day, in the morning and in the afternoon, for 7 days.
The results showed the difference of the FBG level before and after intervention between groups (p value=0,000;
Z score=-4,097;Mean+SD intervention group= -66,300+45,672;Mean+SD control group= -23,766+13,438).
There was no difference of the stress score between groups (p value=0,420; Z score=-0,807; Mean+SD intervention
group=-6,367+1,847; Mean+SD control group=-5,967+1,629). Benson’s relaxation and murottal therapy could
decrease FBG significantly but it could not decrease stress score significantly in intervention group.
Keyword: type 2 diabetes mellitus, FBG, stress score, murottal, Benson’s relaxation
PENDAHULUAN kenaikan kadar glukosa darah atau
penyakit metabolik yang ditandai oleh dan atau penggunaan insulin dalam
1
2
metabolisme tidak adekuat (IDF, 2015). (Maghfiroh, 2013). Stres psikososial yang
Kadar glukosa darah puasa adalah tingkat diakibatkan karena penyakit kronis seperti
glukosa yang ada di dalam darah, diukur DM dapat menimbulkan perubahan dalam
setelah pasien puasa selama 8-10 jam kehidupan, yaitu perubahan gaya hidup dan
(Depkes RI, 2009; Eliana, 2015). Sasaran aktivitas menjadi terbatas atau terganggu
DM tipe 2 yaitu 80-130 mg/dL (PERKENI, Salah satu kebijakan pemerintah untuk
Jumlah pasien diabetes pada tahun 2015 dibentuknya Prolanis. Prolanis adalah suatu
di dunia sebesar 415 juta jiwa dan di Asia pelayanan kesehatan dan pendekatan proaktif
Tenggara sebesar 78,3 juta jiwa (IDF, 2015). dilaksanakan secara terintegrasi yang
Jumlah pasien DM di Indonesia tahun 2013 ditujukan pada penderita penyakit kronis
sebesar 12,1 juta pasien. Sedangkan di Jawa untuk mencapai kualitas hidup yang optimal
Tengah jumlah pasien DM sebesar 385.431 (BPJS Kesehatan, 2014). Sasarannya yaitu
psikologis pasien, yang mulai dirasakan sejak penyakit kronis (DM tipe 2 dan hipertensi).
didiagnosis dokter dan penyakit tersebut telah Aktivitas dalam Prolanis meliputi aktivitas
berlangsung selama beberapa bulan atau lebih konsultasi medis/edukasi, home visit, reminder,
dari satu tahun. Sebagai contoh dampak aktivitas klub dan pemantauan status
psikologis yaitu stres. Mereka mulai kesehatan (BPJS Kesehatan, 2014). Namun,
mengalami stres yang berkaitan dengan terapi kegiatan tersebut tidak mencakup manajemen
yang harus dijalani. Selain itu, penderita DM stres pada pasien DM tipe 2. Begitu juga
Prolanis di Kecamatan Maos (di Klinik dalam penelitian ini adalah quasi experimental
Graha Amanah Maos dan Puskesmas Maos) design dengan rancangan two group pre test-post
sebanyak 101 orang. Jumlah perempuan test control group design. Menurut Nursalam
sebanyak 65 orang (64.4%) dan laki-laki (2013) penelitian quasi experiment adalah
sebanyak 36 orang (35.6%), dengan rentang kelompok kontrol dan kelompok eksperimen
usia 37-84 tahun. Hasil pemeriksaan gula diobservasi sebelum dilakukan intervensi,
darah puasa (GDP) didapatkan sebanyak 43 kemudian diobservasi lagi setelah intervensi.
orang (42.6%) < 130 mg/dL, dan 58 orang Populasi dan Sampel
ringan. Jumlah pasien DM tersebut Populasi dalam penelitian ini adalah pasien
meningkat pada bulan Maret 2017 yaitu prolanis yang terdiagnosa DM Tipe 2 bulan
pasien berjenis kelamin laki-laki sebanyak 35 Maret 2017 di Puskesmas Maos dan Klinik
orang (33,7%) dan perempuan sebanyak 69 Graha Amanah yang memiliki kadar GDP
terdapat penatalaksanaan manajemen stres. adalah objek yang diteliti dan dianggap
Sehingga penulis tertarik untuk meneliti mewakili seluruh populasi penelitian. Sampel
“pengaruh relaksasi Benson dan terapi penelitian ini menggunakan pasien yang
murottal surat Ar-Rahman terhadap kadar berada di Kecamatan Maos dan memenuhi
glukosa darah puasa dan skor stres di kriteria inklusi dan eksklusi yang diambil
masuk dalam kriteria eksklusi (Saryono, Jumlah sampel dalam penelitian ini
2008). Kriteria inklusi pada pada penelitian adalah 60 responden dan terbagi menjadi dua
e. Pasien mengalami stress, dengan skor Peneliti tidak melakukan uji validitas dan
f. Pasien beragama Islam. kuesioner yang sudah baku, yaitu DASS 42.
g. Pasien tidak memiliki penyakit jantung, DASS 42 sudah diuji validitas dan reabilitas
gagal ginjal kronis, maupun kanker oleh Damanik (2011) dengan nilai
yang memenuhi kriteria inklusi, yang harus tersebut valid dan reliabel. Item pertanyaaan
dikeluarkan dari penelitian karena berbagai yang khusus untuk mengukur tingkat stress
sebab yang dapat mempengaruhi hasil berisi 14 pertanyaan, juga telah diuji reabilitas
penelitian sehingga terjadi bias (Saryono, oleh Damanik (2011) dengan nilai
Peneliti juga telah menguji validitas intervensi yang dilakukan responden, mengisi
murottal surat Ar-Rahmaan ke sebuah studio lembar observasi dan membagikan kuesioner
musik t-studio di Yogyakarta pada tanggal 22 stres. Sebelum perlakuan, responden diukur
Februari 2017. Murottal yang diuji adalah GDP dan skor stres. Selanjutnya, kelompok
murottal surat Ar-Rahmaan ayat 1-78 beserta intervensi diberikan relaksasi Benson
tersebut memiliki tempo 69-70 ketukan per Sedangkan kelompok kontrol hanya
Prosedur Pengumpulan dan Analisis VCD. Perlakuan dilakukan 2 kali sehari, pada
Penelitian ini dilakukan setelah penelitian Kemudian diukur GDP dan skor stres pada
dinyatakan lolos etik dari Komisi Etik hari ke delapan di pagi hari.
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Analisis data menggunakan uji Wilcoxon
Kesbangpol Cilacap dengan nomor surat: Jumlah responden yang terlibat dalam
penelitian, tugas asisten yaitu mengukur menderita penyakit pasien diabetes melitus
Sedangkan lama menderita penyakit terlama besar berjenis kelamin perempuan, memiliki
b. Jenis Kelamin, Jenis Aktivitas Fisik, sudah menikah, dan separuh responden
Frekuensi Membaca Al-quran dalam 7 sebanyak <7 kali selama 7 hari terakhir.
Karakteristik berdasarkan jenis kelamin, Pre Test dan Post Test pada Masing-
perkawinan, dan frekuensi membaca al-quran Uji komparatif variabel kadar glukosa
dalam 7 hari terakhir pasien diabetes melitus darah puasa sebelum dan sesudah perlakuan
Hasil uji komparatif menggunakan Wilcoxon Tabel 5. Uji komparatif skor stres sebelum
dan sesudah perlakuan (Maret 2017, n=30)
pada kelompok intervensi dan kelompok Varia Kelom- F
Sebelu Sesudah Z Skor p
bel pok m value
Mean+ Mean +
kontrol menunjukkan ada perbedaan kadar SD SD
Benson+ 30 19,267 12,900 + -4,799 0,000
glukosa darah puasa sebelum dan sesudah Skor Murottal + 3,279 2,631
stres Benson 30 17,467 11,500 + -4,815 0,000
perlakuan secara signifikan + 3,235 2,801
Hasil uji komparatif menggunakan Wilcoxon
3. Perbedaan Selisih Kadar Glukosa Darah
pada kelompok intervensi dan kelompok
Puasa Pre Test dan Post Test Antar
kontrol menunjukkan ada perbedaan skor
Kelompok
stres sebelum dan sesudah perlakuan secara
Uji komparatif variabel selisih kadar glukosa
signifikan.
darah puasa sebelum dan sesudah perlakuan
5. Perbedaan Selisih Skor Stres Pre Test
antar kelompok pasien diabetes melitus tipe 2
dan Post Test Antar Kelompok
di Kecamatan Maos adalah sebagai berikut:
Uji komparatif variabel selisih skor stres
Tabel 4.Uji komparatif selisih kadar glukosa
darah puasa antar kelompok (Maret 2017, antar kelompok pasien diabetes melitus tipe 2
N=60)
Mean + p di Kecamatan Maos adalah sebagai berikut:
Variabel Kelompok F Z Skor
SD value
Benson+Mur 30 -66,300 + Tabel 6. Uji komparatif selisih skor stres
Selisih ottal 45,672 antar kelompok (Maret 2017, N=60)
-4,097 0,000
GDP 30 -23,766 +
Benson Variabel Kelomp F Mean + Z p
13,438
ok SD Skor value
Hasil uji komparatif menggunakan Mann- Selisih Benson+ -6,367 +
30 -0,807 0,420
Skor Stress Murottal 1,847
Whitney pada kelompok intervensi Hasil uji komparatif menggunakan Mann-
menunjukkan ada perbedaan selisih kadar Whitney menunjukkan tidak ada perbedaan
glukosa darah puasa secara signifikan selisih skor stres antara kelompok intervensi
51,57+ 7,281. Kategori umur tersebut penyakit diabetes melitus juga akan lebih
usia (Mihardja, 2009). Hal ini disebabkan prosentase tertinggi responden berdasarkan
karena pada usia tersebut mulai terjadi jenis kelamin yaitu perempuan sebanyak
peningkatan intoleransi glukosa. Adanya 70%. Hal ini karena secara jumlah wanita
proses penuaan menyebabkan kemampuan memang lebih banyak daripada laki-laki. Hasil
sel β pankreas menjadi berkurang dalam penelitian ini sesuai dengan penelitian
memproduksi insulin (Smeltzer & Bare, Trisnawati dan Setyorogo (2013) yang
penyakit DM sebesar 2,27 + 0,63. Lama Jawa Tengah berdasarkan jenis kelamin pada
menderita penyakit responden paling lama tahun 2015 sebanyak 16.750.900 (49,59%)
yaitu 16 tahun. Responden dengan lama berjenis kelamin laki-laki dan perempuan
lama menderita diabetes antara 1-5 tahun. aktivitas fisik yaitu sebanyak 61,7% memiliki
Waktu lamanya seseorang menderita penyakit aktivitas fisik ringan. Dalam penelitian ini,
tingkat patogenesitas penyakit tersebut ringan adalah ibu rumah tangga, guru,
Diantara ketiga jenis pekerjaan tersebut, kesehatan. Sehingga, mereka tidak dapat
sebagian besar responden dalam penelitian ini menjalankan pola hidup sehat. Hasil
adalah sebagai ibu rumah tangga. Jika penelitian ini sesuai dengan penelitian
dikaitkan dengan umur rata-rata responden, Trisnawati dan Setyorogo (2013) yang
pekerjaan sebagai ibu rumah tangga bukanlah menunjukan sebagian besar responden
pekerjaan seperti ibu rumah tangga pada memiliki tamatan SD (61,3%). Tingkat
dan dan mengurus anak atau keluarga. penyakit DM tipe 2 (Irawan, 2010; Maliya &
Hasil penelitian ini sesuai dengan 100% responden berstatus kawin. Jika dilihat
penelitian Trisnawati dan Setyorogo (2013) dari rata-rata umur responden (59,62 + 8,09),
berdasarkan jenis aktivitas yaitu aktivitas kategori umur seseorang yang pada umumnya
ringan (71%). Pasien yang memiliki aktivitas sudah menikah. Hasil penelitian ini sesuai
fisik ringan cenderung memiliki aktivitas yang dengan penelitian Mihardja (2009) yang
lebih sedikit daripada pasien yang memiliki menunjukan bahwa responden pada
aktivitas sedang, berat maupun sangat berat. umumnya sudah menikah (80,6%).
status pendidikan yaitu pendidikan SD qur’an selama 7 hari terakhir yaitu sebanyak
sebanyak 51,7%. Pendidikan SD termasuk ke < 7 kali (51,7%). Selain itu, hasil juga
dalam tingkat pendidikan rendah. Orang yang menunjukkan bahwa sepertiga responden
memiliki pendidikan rendah biasanya tidak memiliki kebiasaan membaca Al-qur’an 7 kali
memiliki banyak pengetahuan tentang dalam 7 hari terakhir. Hasil penelitian ini
10
sesuai dengan penelitian Hasan (2011) yang Hasil yang bermakna ini sesuai dengan
Lestari (2012) juga menunjukkan prosentase dilakukan dua kali sehari selama 7 hari, pada
Kecamatan Ciseeng yaitu selalu. Hal ini kadar gula darah pasien diabetes dengan
kebiasaan membaca Al-Qur’an setiap hari dapat meningkatkan kadar gula darah
sekali. Perintah untuk membaca Al-Qur’an (Smeltzer, et.all., 2008), yaitu epinefrin,
surat Al Muzzammil ayat 20 yang artinya (ACTH), kortikosteroid, dan tiroid (Smeltzer
“Bacalah apa yang mudah dari Al-Qur’an”. & Bare, 2002a; Smeltzer, dkk., 2008,
dapat menurunkan kadar glukosa darah puasa Hasil penelitian menunjukkan bahwa
secara signifikan. Hasil penurunan ini karena kombinasi relaksasi Benson dan terapi
responden melakukan teknik relaksasi ini murottal pada kelompok intervensi dapat
dengan benar dan sesuai petunjuk. Selain itu, menurunkan kadar glukosa darah puasa
responden juga tetap rutin mengkonsumsi secara signifikan. Hasil penurunan ini karena
obat antihiperglikemia sesuai anjuran dokter. responden melakukan teknik relaksasi dan
11
terapi murotal dengan benar dan sesuai Jika melihat hasil kadar GDP sesudah
kedua terapi dua kali sehari, pagi dan sore, baik kelompok kontrol maupun kelompok
selama 7 hari. Di samping itu, responden juga intervensi menunjukkan hasil tersebut secara
Hasil yang bermakna ini sesuai dengan 80-130 mg/dl (PERKENI, 2015). Faktor-
hasil penelitian Hidayati (2015) faktor yang dapat menyebabkan kadar GDP
menunjukkan ada perbedaan kadar glukosa pada pasien DM tipe 2 tidak terkontrol, yang
darah sebelum dan sesudah mendengarkan sesuai dengan hasil penelitian ini diantaranya
murottal Al-Qur’an. Metode penelitiannya yaitu stres (Pitt & Philips, 1991; Vitaliano,
adalah Electrochemical dengan alat glucotest. dkk., 1996), tingkat pendidikan (Irawan,
Rangsangan suara pada murottal akan 2010; Maliya & Wibawati, 2011), dan jenis
meningkatkan pelepasan endorfin (Campbell, aktivitas fisik (Kemenkes, 2010; Trisnawati &
rileks (Chang dkk., 2010). Sehingga kadar Perbedaan Selisih Penurunan Kadar
lebih dalam, pengendalian emosi, serta perbedaan selisih penurunan kadar GDP pre
metabolisme lebih baik (Handayani, dkk; dan post antar kelompok secara signifikan.
2014). Metabolisme yang labih baik Kombinasi relaksasi Benson dan terapi
mengakibatkan kadar glukosa darah dapat murotal lebih banyak menurunkan kadar
menurun (Smeltzer & Bare, 2002a). GDP pada pasien DM tipe 2 dibandingkan
ini karena pada kelompok intervensi yang sedang mendengarkan terjemahan Al-
dan terapi murottal. Pemberian relaksasi Surat yang digunakan dalam penelitian ini
Benson saja sudah dapat menurunkan GDP, adalah surat Ar-Rahmaan ayat 1-78. Ar-
ditambah lagi pemberian terapi murottal, Rahmaan yang berarti Yang Maha Pemurah,
maka penurunan GDP menjadi lebih banyak. merupakan surat ke 55 di dalam Al-Qur’an
Hasil bermakna ini sesuai dengan terdiri dari 78 ayat (Gema Insani, 2011).
penelitian Pratiwi, dkk (2015) yang Banyak pendapat mengatakan bahwa surat
memberikan terapi relaksasi Benson dan Ar-Rahmaan merupakan surat kasih sayang
Murotal surat Ar-Rahmaan, namun pada (Srihartono, 2007). Semua ayat dalam surat
pasien hipertensi primer. Hasil penelitiannya Arrahman merupakan Surat Madaniyah yang
menunjukkan ada perbedaan tekanan darah mempunyai karakter ayat pendek sehingga
sistol dan tekanan darah diastole antara ayat ini nyaman didengarkan dan dapat
kontrol. Pratiwi, dkk (2015) menyimpulkan yang masih awam sekalipun (Srihartono,
darah pada pasien hipertensi primer. indah akan masuk ke dalam telinga dalam
Penelitian lain yang mendukung yaitu bentuk suara (audio), menggetarkan gendang
menunjukan adanya penurunan interval R-R dalam serta menggetarkan sel-sel rambut di
pada responden yang mendengarkan dalam koklea untuk selanjutnya melalui saraf
menunjukkan interval R-R ketika istirahat imajinasi keindahan di otak kanan dan otak
lebih tidak beraturan dibandingkan dengan kiri (Smeltzer & Bare, 2002a). Hal ini akan
dikarenakan murottal dapat menjangkau melalui relaksasi, yaitu dengan cara menekan
wilayah kiri korteks cerebri (Mindlin, 2009). pengeluaran epinefrin sehingga menghambat
Dari korteks limbik, jaras pendengaran konversi glikogen menjadi glukosa (Smeltzer,
area perilaku kesadaran yang bekerja pada (Smeltzer & Bare, 2002a), sehingga asam
tingkat bawah sadar, sinyal kemudian amino, laktat, dan pirufat tetap disimpan di
diteruskan ke hipotalamus (Smeltzer & Bare, hati dalam bentuk glikogen sebagai energi
fungsi endokrin tubuh seperti aspek perilaku dapat mengkonversi glikogen dalam hati
emosional, jaras pendengaran diteruskan ke menjadi glukosa (Smeltzer & Bare, 2002a);
formatio retikularis sebagai penyalur impuls menekan ACTH dan glukokortikoid pada
menuju serat otonom (Greenstein & Wood, korteks adrenal sehingga dapat menekan
2010). Serat saraf tersebut berupa saraf pembentukan glukosa baru oleh hati, di
simpatis dan para simpatis. Kedua saraf ini samping itu lipolysis dan katabolisme
dapat mempengaruhi kontraksi dan relaksasi karbohidrat dapat ditekan, yang dapat
Relaksasi tersebut dapat menurunkan & Bare, 2002a; Smeltzer, dkk., 2008).
kadar glukosa darah pada pasien diabetes Perbedaan Skor Stres Sebelum dan
kadar glukosa darah yaitu epinefrin, kortisol, Hasil penelitian menunjukkan terdapat
(ACTH), kortikosteroid, dan tiroid (Smeltzer perlakuan pada kelompok kontrol secara
& Bare, 2002a; Smeltzer, dkk., 2008). signifikan. Hasil penurunan ini karena
14
petunjuk dengan benar. Responden dapat mengurangi stres (Miller, et.all., 2011).
melakukan teknik ini 2 kali sehari, pada pagi Relaksasi Benson dapat dilakukan
Hasil yang bermakna ini sesuai dengan (Setyohadi & Kushariyadi, 2011), sehingga
penelitian Aryana dan Novitasari (2013) yang dapat terpenuhi kebutuhan sosialnya
Benson terhadap tingkat stres pasien lansia. membutuhkan lingkungan yang tenang
Manusia mempunyai kebutuhan untuk (Benson & Proctor, 2010). Keributan atau
bangkit dari situasi stres, mendapatkan kegaduhan dapat saja terjadi, tetapi Benson
(Kolcaba, 2003; Alligood, 2014). Relaksasi menglukosang-ulang frase fokus (Smeltzer &
dalam teknik ini terdapat teknik nafas dalam menurunkan pengeluaran kortisol (Smeltzer
(Smeltzer & Bare, 2002b). Pada saat & Bare, 2002a; Smeltzer, dkk., 2008), yang
(Smeltzer & Bare, 2002a). Dalam penelitian Perbedaan Skor Stres Sebelum dan
”Astahfirullah hal’adzim” sebagai kata yang Relaksasi Benson dan Terapi Murotal
Astaghfirulloh hal’adzim merupakan salah perbedaan skor stres pre dan post pada
Pemberian relaksasi Benson saja sudah dapat Proses relaksasi yang ditimbulkan oleh
menurunkan skor stres secara signifikan. Jika murottal diperantarai oleh molekul NO
ditambah dengan terapi murottal, maka (Nitrit Oxide) (Esch, dkk. 2003; Al-Atsari,
hasilnya juga dapat menurunkan skor stres 2011) yang terlibat dalam perkembangan
Hasil bermakna ini sesuai dengan perkembangan koklea (Al-Atsari, 2011). Saraf
penelitian Pratiwi, dkk (2015) tentang halus koklea memasuki otak dan berada di
penurunan tekanan darah pada pasien emosi dalam sistem limbik diaktifkan
menunjukkan ada perbedaan tekanan darah sebagai neurotransmitter dan sebagai hormon
sistol dan tekanan darah diastol antara yang mengaktifkan guanylate cyclase
Aktifitas mendengarkan ayat-ayat Al- Qur’an, akan terjadi proses di pusat emosi
qur’an merupakan salah satu pendekatan manusia (Pasiak, 2002). Emosi yang positif
spiritual yang mudah dilakukan kepada pasien akan memacu penguatan keyakinan religius
(Fitriatun, 2014). Aktifitas ini memiliki dan meningkatkan kontrol individu terhadap
pengaruh positif dalam menurunkan stress stresor (Pasiak, 2002). Hubungan timbal balik
(2003) dan Aligood (2014), menjelaskan pengalaman emosional dan religius tersebut
bahwa manusia mempunyai kebutuhan untuk dapat membawa perubahan diri (Pasiak,
bangkit dari keadaan stres dan mendapatkan 2002) yang dapat menurunkan stres (Kaheel,
2011).
16
(Qadiy, 1984) tentang pengaruh Al-Qur’an pada kelompok intervensi, pada saat
ayat Al-Qur’an, seorang Muslim, baik mereka stres tidak menurun secara signifikan. Selain
yang berbahasa Arab maupun bukan, dapat itu, pelaksanaan terapi dalam penelitian ini
merasakan perubahan fisiologis yang sangat hanya 7 hari, sehingga waktu tersebut kurang
besar. Penurunan depresi, kecemasan, lama untuk dapat mencapai penurunan stres
merupakan pengaruh umum yang dirasakan penelitian Fitriatun (2014) yang menunjukkan
Perbedaan Selisih Penurunan Skor Stres murottal. Desain penelitian Fitriatun (2014)
Kelompok Relaksasi Benson dan adalah single case experimental design dengan
Kelompok Kombinasi Relaksasi Benson metode studi kasus, yang berjumlah 3 subjek
perbedaan penurunan skor stres antar peneliti juga memantau perkembangan subjek
kelompok secara signifikan. Skor stres melalui observasi dan wawancara. Fitriatun
kelompok intervensi. Namun, hasil ini tidak murottal memiliki pengaruh yang signifikan
menurun secara signifikan, karena responden untuk menurunkan stres psikologis pasien
kebiasaan membaca al-qur’an setiap hari. Manfaat bacaan ayat-ayat Al-qur’an yaitu
Walaupun kelompok kontrol tidak diberi menurunkan kecemasan (Maliya & Faradisi,
terapi murottal, tetapi mereka juga membaca 2011), menimbulkan efek relaksasi mental
17
dan spiritual (Khan, dkk., 2010), dan 4. Ada perbedaan skor stres sebelum dan
menurunkan stres (Yulistia, 2012; Fitriatun, sesudah perlakuan pada kedua kelompok
kelompok intervensi.
18
Ilmiah kesehatan, Vol IV No. 1 Maret Zaben, A. A., dkk. (2014). Heart Rate
2012. Variability While Listening to Quran
Yulistia, N. P. N. (2012). Pengaruh Rutinitas Recitation. Arab Journal Science
Pembacaan tartil Al-Qur’an terhadap Engineering, Volume 39.
Tingkatan Stres pada Subyek dengan
Gangguan Mood (Depresi). Skripsi:
Universitas Brawijaya, Malang.