Anda di halaman 1dari 5

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Diabetes Mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang
ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemi (Brunner
&Suddarth, 2013). Yuliana Elin (2009) menyatakan bahwa diabetes mellitus
adalah gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemi yang
berhubungan dengan abnormalitas metabolisme karbohidrat, lemak, dan
protein yang disebabkan oleh penurunan sekresi insulin atau penurunan
sensitivitas insulin atau keduanya dan menyebabkan komplikasi kronis
mikrovaskular, makrovaskular, dan neuropati.
World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa pada tahun 2015,
415 orang dewasa dengan diabetes, mengalami kenaikan 4 kali lipat dari 108
juta di 1980an, dan pada tahun 2040 di perkirakan jumlahnya akan menjadi
642 juta (IDF Atlas 2015). Pada tahun 2015 persentase orang dewasa dengan
diabetes adalah 8,5% (1 diantara 11 orang dewasa menyandang diabetes
mellitus). Pada tahun 2012 diabetes mellitus merupakan penyebab kematian
ke-8 pada kedua jenis kelamin dan penyebab kematian kelima pada
perempuan. Dari tahun 2010 sampai 2030, kerugian dari gross domestic
product (GDP) diseluruh dunia diabetes diestimasikan sekitar 1,7 trilliun
dollars. 1 diantara 2 orang penyandang diabetes mellitus masih belum
terdiagnosis dan masih belum menyadari bahwa dirinya menderita DM.
Pada tahun 2015, Indonesia menempati peringkat ke- 7 dunia. Di dunia
untuk prevalensi penderita diabetes tertinggi di dunia bersama dengan China,
India, Amerika Serikat, Brazil, Rusia dan Mexico dengan jumlah estimasi
orang dengan diabetes sebesar 10 juta (IDF Atlas 2015). Prevalensi berat
badan berlebih atau overweight (13,5 % Rikesdas 2013), dan obesitas (15,4 %
Rikesdas 2013) yang merupakan salah satu faktor resiko terbesar diabetes
meningkat terus dibandingkan dengan Rikesdas 2007 dan 2010.
2

Prevalensi diabetes melitus di Jawa Tengah pada tahun 2015 menempati


urutan ke-2 setelah penyakit hipertensi dengan persentase 18,33% atau
sebanyak 110.702 orang, diabetes mellitus tipe 1 sebanyak 8.611 orang dan
diabetes mellitus tipe 2 sebanyak 102.091 orang. Sedangkan pada tahun 2016
di Kota Pekalongan berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Pekalongan
tercatat 13.679 orang yang menderita penyakit tidak menular, penyakit
diabetes mellitus tercatat nomor 2 dengan jumlah 2887 orang (39,9%).
Hasil pemantauan data yang dilakukan di RSUD Bendan Pekalongan
menunjukkan pada tahun 2016 terdapat 228 orang yang menderita diabetes
mellitus. Berdasarkan pengalaman praktik klinik keperawatan yang telah saya
jalani masih banyak penderita diabetes mellitus yang melanggar, dan tidak
mematuhi program diet yang diberikan oleh pihak rumah sakit.
Penyakit Diabetes Mellitus merupakan penyakit degeneratif yang dapat
dikendalikan dengan empat pilar (penyuluhan, perencanaan makan, latihan
jasmani, dan obat hipoglikemik) penatalaksaan. Diet menjadi salah satu hal
penting dalam empat pilar penatalaksanaan DM dikarenakan pasien tidak
memperhatikan asupan makanan yang seimbang. Meningkatnya gula darah
pada pasien DM berperan sebagai penyebab dari ketidak seimbangan jumlah
insulin, oleh karena itu diet menjadi salah satu pencegahan agar gula darah
tidak meningkat, dengan diet yang tepat dapat membantu mengontrol gula
darah. (Soegondo, (2015)
Penyakit DM banyak dikenal orang sebagai penyakit yang erat kaitannya
dengan asupan makanan. Asupan makanan seperti karbohidrat/ gula, protein,
lemak, dan energi yang berlebihan dapat menjadi faktor resiko awal kejadian
DM. Semakin berlebihan asupan makanan maka semakin besar pula
kemungkinan akan menyebabkan DM (Linder, 2008).
Pada dasarnya dalam melakukan pengendalian tingkat kadar gula darah
memerlukan penatalaksanaan diet DM dengan benar dan tepat. Di harapkan
penderita diabetes mellitus juga melakukan pengontrolan diet dengan 3J
(jumlah, jadwal, dan jenis), sehingga kadar gula darah dapat terkontrol dengan
baik.
3

Pasien dengan DM membutuhkan perawatan oleh pelayanan kesehatan


untuk mendapat manajemen dan pencegahan terjadinya komplikasi seperti
gangguan pada sistem kardiovaskuler, sistem persyarafan, sistem integumen
dan gangguan pada ginjal (IDF, 2015). Berdasarkan hal tersebutlah yang
membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai kurangnya
pengetahuan tentang diet pada pasien diabetes mellitus (DM).

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Menggambarkan pengelolaan keperawatan kurang pengetahuan tentang
diet pada pasien diabetes mellitus.
2. Tujuan Khusus
a. Menggambarkan pengkajian pada pasien diabetes mellitus
b. Menggambarkan diagnosis keperawatan kurang pengetahuan tentang
diet pada pasien diabetes mellitus
c. Menggambarkan perencanaan untuk mengatasi kurang pengetahuan
tentang diet pada pasien diabetes mellitus
d. Menggambarkan tindakan keperawatan yang dilakukan untuk
mengatasi kurang pengetahuan tentang diet pada pasien diabetes
mellitus
e. Menggambarkan evaluasi masalah keperawatan kurang pengetahuan
tentang diet pada pasien diabetes mellitus
f. Membahas hasil pengkajian, masalah keperawatan, perencanaan,
tindakan yang ditekankan pada prosedur keperawatan – SOP, dan
evaluasi dari tindakan yang dilakukan untuk mengatasi kurang
pengetahuan tentang diet pada pasien diabetes.
4

C. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil karya tulis ini di harapkan dapat menambah informasi dan
meningkatkan pengetahuan terutama dalam pengelolaan keperawatan
kurang pengetahuan tentang diet pada pasien diabetes mellitus.
2. Manfaat Secara Praktis
a. Bagi Profesi Keperawatan
Hasil karya tulis ini diharapkan mampu menambah informasi dan
mengembangkan pengetahuan yang berhubungan dengan kurang
pengetahuan tentang diet pada pasien diabetes mellitus.
b. Bagi Rumah Sakit
Hasil karya tulis ini diharapkan bisa memberikan masukan, acuan
atau referensi dalam meningkatkan status mutu atau pelaksanaan
pelayanan keperawatan di rumah sakit terutama pada kurang
pengetahuan tentang diet pada pasien diabetes mellitus.
c. Bagi Institusi Pendidikan
Hasil karya tulis ini diharapkan menambah informasi, gambaran,
fakta, dan perbandingan mengenai kurang pengetahuan tentang diet
pada pasien diabetes mellitus.
c. Bagi Masyarakat
Hasil karya tulis ini diharapkan dapat memberikan informasi dan
gambaran mengenai kurang pengetahuan tentang diet pada pasien
diabetes mellitus pada masyarakat untuk mencegah meningkatnya
atau menurunkan kasus diabetes mellitus di masyarakat.
5

DAFTAR PUSTAKA

Amin & Hardhi. (2015). Nanda Nic Noc. Jakarta.: EGC


World Health Organization. (2016). Diabetes fakta dan angka. (online),
(http://www.searo.who.int/indonesia/topics diakses 25 Oktober 2018).
Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan. (2016). ‘Laporan Penyakit Tidak
Menular, data DINKES Kabupaten Pekalongan’.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. (2015). ‘Kasus Baru Penyakit Tidak
Menular di Puskesmas dan Rumah Sakit Provinsi Jawa
Tengah’.DDINKES Prov. Jateng.
Nuniek, (2018). Study Deskriptif Deteksi Dini Kaki Diabetisi Di Puskesmas
Kabupaten Pekalongan. (online), (http://repository.urecol.org diakses 25
Oktober 2018)

Anda mungkin juga menyukai