Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK) Vol IX, No.

1 Maret 2016 ISSN 1978-3167

Motivasi Orang Tua yang Memiliki Remaja Putri dan Keikutsertaan dalam Mengikuti
Bina Keluarga Remaja
Nina Zuhana, Nur Chabibah, Nur Anis Kurlilah
STIKES Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan, Jl.Raya Ambokembang No.8 Kedungwuni
Pekalongan
085741874351, Email: ninazuhana@ymail.com

Abstrak :Masalah yang terjadi pada remaja pada saat ini berkaitan dengan kurangnya informasi
orang tua mengenai perkembangan dan reproduksi remaja. Salah satu program pendekatan yang
dilakukan pemerintah melalui bina keluarga remaja. Program ini dapat memberi motivasi kepada
orang tua yang memiliki remaja dapat berhimpun dan ikutserta dalam BKR. Penelitian ini
bertujuan mengetahui mengetahui gambaran Motivasi dan Keikutsertaan orang tua yang memiliki
remaja putri dalam mengikuti bina keluarga remaja di Kelurahan Kraton Lor kecamatan
Pekalongan Utara Kota Pekalongan Tahun 2014. Desain penelitian ini menggunakan deskriptif.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh orang tua yang memiliki remaja putri berusia 10-24
tahun di Kelurahan Kraton Lor Kecamatan Pekalongan Utara Kota Pekalongan tahun 2014
berjumlah 355 orang. Teknik pengambilan sampel mengunakan cluster random sampling. Besar
sampel 68 orang. Pengumpulan data dengan kuesioner metode angket. Hasil penelitian diketahui
Terdapat hubungan antara motivasi dengan keikutsertaan orangtua yang memilki remaja putri
dalam kegiatan bina keluarga remaja dengan p value 0,001. BPMP2AKB dapat meningkatkan kerja
sama dengan dinas kesehatan dalam program Bina Keluarga Remaja dan PIK-KRR.
Kata kunci : Motivasi, keikutsertaan, Bina Keluarga Remaja

Motivation Parents of Young Women and Family Development Following


Participation in Youth
Abstract.Problems that occur in adolescents at this time due to the lack of information of parents about
adolescent development and reproduction. One of the programs that the government's approach to building a
family through adolescence. The program can provide the motivation to parents who have teens can come
together and participate in the BKR. This study aimed to determine the picture Motivation and
Participation of parents who have young women in following the adolescents in the family bina Kraton Lor
village districts of North Pekalongan Pekalongan City in 2014. The design of this research using
descriptive. The population in this study are all parents who have young women aged 10-24 years in Sub
Kraton Lor District of North Pekalongan Pekalongan in 2014 amounted to 355 people. The sampling
technique using cluster random sampling. A large sample of 68 people. Collecting data by questionnaires
questionnaire method. The survey results revealed There is a relationship between motivation and
participation of parents who have teenage daughter in family development activities teens with p value of
0.001. BPMP2AKB can improve cooperation with the health service in programs Adolescent Family
Development and PIK-KRR.
Keywords: Motivation, participation, Development Family Youth
ini sebagai salah satu instansi pemerintah,
Pendahuluan merespon melalui pengembangan
Masa remaja merupakan masa pendekatan kepada remaja itu sendiri dan
peralihan (transisi) dari anak-anak ke pendekatan kepada keluarga yang
masa dewasa. Kehidupan remaja mempunyai remaja. Pendekatan kepada
merupakan kehidupan yang sangat keluarga yang mempunyai remaja
menentukan bagi kehidupan masa depan dilakukan melalui pengembangan bina
mereka selanjutnya. BKKBN dalam hal keluarga remaja (BKR). BKR adalah

School of Health Science Muhammadiyah_Pekajangan_Pekalongan


Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK) Vol IX, No. 1 Maret 2016 ISSN 1978-3167

wadah kegiatan yang beranggotakan sebagai keterlibatan dan komitmen


keluarga yang mempunyai remaja usia 10- sejumlah individu atau kelompok dalam
24 tahun. Bina keluarga remaja perumusan dan penerapan keputusan
mempunyai tujuan yaitu meningkatkan pembangunan. Seseorang dikatakan
pengetahuan dan keterampilan orang tua berpartisipasi/ikutserta dalam suatu
dan anggota keluarga lainnya dalam kegiatan jika individu itu benar-benar
pengasuhan dan pembinaan tumbuh melibatkan secara utuh dengan mental
kembang remaja, dalam rangka dan emosinya, dan bukan sekedar hadir
meningkatkan kesertaan, pembinaan, dan dan bersikap pasif terhadap kegiatan
kemandirian ber KB bagi anggota tersebut. Unsur motivasi individu
kelompok (BKKBN 2012, h.24). merupakan wujud nyata dari keterlibatan
Kelompok BKR memiliki sasaran individu dalam kegiatan (Hardiwati 2005,
binaan keluarga yang memiliki remaja h.322). Adanya integrasi program BKR
usia 10-24 tahun, dan setiap kelompok dapat memberi motivasi kepada keluarga
berjumlah 10-30 keluarga (BKKBN 2012, yang memiliki anak remaja untuk
h.58).Kegiatan BKR bertujuan untuk berhimpun dan ikutserta dalam program
meningkatkan pengetahuan, kemampuan, BKR (BKKBN JABAR, 2012). Rumusan
dan keterampilan orang tua dalam masalah dalam penelitian ini
membina anak remaja agar dapat adalah“Bagaimana Hubungan Motivasi
mencapai kedewasaan baik secara fisik, dengan Keikutsertaan Orang Tua yang
mental sosial dan ekonomi agar lebih siap Memiliki Remaja Putri dalam Mengikuti
mandiri. Bentuk kegiatan adalah Bina Keluarga Remaja di Kelurahan
penyuluhan kelompok yang dilakukan Kraton Lor Kecamatan Pekalongan Utara
oleh kader kepada orang tua yang Kota Pekalongan Tahun 2014?”
mempunyai anak usia sekolah dan remaja
(Mardiya, 2009). Remaja masih Tinjauan Pustaka
membutuhkan orang tuanya, masih Motivasi adalah dorongan dasar yang
tergantung kepadanya, masih dipengaruhi menggerakkan seseorang bertingkah laku.
orang tuanya. Di awal masa remaja, Dorongan ini berada pada diri seseorang
remaja biasanya masih bingung mengenai yang menggerakkan untuk melakukan
banyak perubahan yang terjadi pada yang sesuai dengan dorongan dalam
dirinya. Orangtua seharusnya memberikan dirinya. Oleh karena itu, perbuatan
beberapa informasi yang sudah seseorang yang didasarkan atas motivasi
sepantasnya remaja dapatkan. Keluarga tertentu mengandung tema sesuai dengan
merupakan tempat di mana proses motivasi yang mendasarinya (Uno 2013,
interaksi sosial primer berlangsung dan h.1)
menjadi tempat ditanamkannya Keterlibatan aktif dalam berpartisipasi,
pendidikan moral dan agama. Sehingga bukan hanya berarti keterlibatan
keluarga terutama orangtua harus ikut jasmaniah semata. Partisipasi dapat
bertanggung jawab dalam membimbing diartikan sebagai keterlibatan mental,
anaknya. pikiran, dan emosi atau perasaan
Kurangnya partisipasi keluarga dalam seseorang dalam situasi kelompok yang
pengasuhan dan pembinaan balita dan mendorongnya dalam usaha untuk
anak, remaja, serta pemberdayaan lansia mencapai tujuan serta turut bertanggung
(BKKBN, 2009). Keikutsertaan diartikan jawab terhadap usaha yang bersangkutan.

School of Health Science Muhammadiyah_Pekajangan_Pekalongan


Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK) Vol IX, No. 1 Maret 2016 ISSN 1978-3167

Beberapa unsur penting yang tercakup yang memiliki anak usia diatas 24 tahun
dalam pengertian partisipasi, berdasarkan isi program BKR dan sensus
diantaranyapertama, dalam partisipasi penduduk sebanyak 2,Jadi besar sampel
yang ditelaah bukan hanya keikutsertaan dalam penelitian tersebut adalah 68 orang.
secara fisik tetapi juga fikiran dan
perasaan (mental dan emosional). Kedua, Hasil Penelitian
partisipasi dapat digunakan untuk Gambar 1. Motivasi Orangtua Mengikuti
memotivasi orang-orang dalam BKR Tahun 2014
kemampuan berfikir serta inisiatifnya
dapat timbul dan diarahkan kepada
tujuan-tujuan kelompok.Ketiga, dalam
partisipasi mengandung pengertian orang
untuk ikut serta dan bertanggungjawab
dalam kegiatan-kegiatan.Hal ini
menunjukkan bahwa makin tinggi rasa
keterlibatan psikologis individu dengan Didapatkan hasil lebih dari separuh
tugas yang diberikan kepadanya, semakin orang tua yang memiliki remaja putri
tinggi pula rasa tanggung jawab seseorang mempunyai motivasi rendah yaitu 37
dalam melaksanakan tugas tersebut orang (54,4%) untuk mengikuti kegiatan
(Khoiri, 2011). Bina Keluarga Remaja

Metode Gambar 2. Distrribusi Keikutsertaan


Metode penelitian yang digunakan Orangtua dalam kegiatan BKR
bersifat deskriptif korelatif, Tahun 2014
mendeskripsikan suatu keadaan yaitu
hubungan motivasi dengan keikutsertaan
orang tua yang memiliki remaja putri
dalam mengikuti bina keluarga remaja.
Populasi pada penelitian ini adalah
seluruh orang tua yang memiliki remaja
putri berusia 10 sampai 24 tahun di Berdasarkan hasil penelitian yang
Kelurahan Kraton Lor, Kecamatan dilakukan oleh peneliti dengan
Pekalongan Utara Kota Pekalongan yang menunjukkan bahwa didapatkan hasil
berjumlah 355 orang pada bulan Mei-Juni lebih dari separuh orang tua yang
2014.Sampel yang digunakan memiliki remaja putri tidak mengikuti
menggunakan tehnik cluster random kegiatan bina keluarga remaja yaitu 36
sampling. yaitu 20%. Dari 30 RT orang (52,94%)
didapatkan 6 RT yaitu RT 1 RW 1, RT 2
RW IV, RT 3 RW 5, RT 1 RW 5, RT 3 Gambar 3. Hubungan Motivasi dengan
RW 6, RT 5 RW 6 dengan jumlah 75. Keikutsertaan dalam Kegiatan BKR
Dengan Kriteria eksklusi dalam penelitian Than 2014
ini adalah: Orang tua yang memiliki
remaja putri dan anaknya tidak tinggal
serumah sebanyak 1,Orang tua yang tidak
bisa baca dan tulis sebanyak 2,Orang tua

School of Health Science Muhammadiyah_Pekajangan_Pekalongan


Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK) Vol IX, No. 1 Maret 2016 ISSN 1978-3167

Hasil analisa bivariat didapatkan sebagian orang tua yang memiliki remaja putri
besar responden 74,2% yang memiliki mengikuti kegiatan bina keluarga remaja
motivasi tinggi ikutsera dalam kegiatan Orang tua yang memiliki motivasi yang
bina keluarga remaja.dengan p value tinggi terhadap keikutsertaan dalam
0,0001 yaitu terdapat hubungan antara kegiatan bina keluarga remaja ini
motivasi dengan keikutsertaan orang tua berkaitan dengan upaya meningkatkan
yang memiliki remaja putrid mengikuti kepedulian, kesadaran dan tanggung
kegiatan bina keluarga remaja di jawab orang tua terhadap kewajiban
Kelurahan Kraton Lor Kecamatan membimbing anak remaja dalam rangka
Pekalongan Utara meningkatkan ketahanan fisik dan non
fisik melalui interaksi komunikasi yang
Pembahasan sehat dan harmonis dalam suasana
Orang tua yang mempunyai kehidupan rumah tangga yang bahagia
motivasi rendah untuk mengikuti kegiatan sejahtera. Selain itu orang tau akan
Bina Keluarga Remaja berdampak ibu banyak mendapatkan pengetahuan dan
tidak hadir dalam kegiatan Bina Keluarga keterampilan dalam menghadapi berbagai
Remaja sehingga ibu kurang permasalahan keluarga khususnya
mendapatkan informasi tentang mengenai remaja yang sering muncul
pertumbuhan dan perkembangan remaja seiring dengan pertumbuhan dan
yang bermanfaat bagi ibu untuk perkembangan kehidupan remaja.
memberikan informasi mengenai Orang tua yang mempunyai motivasi
perkembangan pada remajanya, agar rendah untuk mengikuti kegiatan Bina
remaja tersebut dapat berkembang sesuai Keluarga Remaja berdampak ibu tidak
dengan tahap perkembanganya dan ibu hadir dalam kegiatan Bina Keluarga
dapat lebih memahami permasalahan Remaja sehingga ibu kurang
yang terjadi pada remajanya. Hal ini mendapatkan informasi tentang
sesuai dengan teori yang dikemukakan pertumbuhan dan perkembangan remaja
oleh Uno Hamzah (2013, h.64) bahwa yang bermanfaat bagi ibu untuk
motivasi dinilai sebagai suatu dorongan memberikan informasi mengenai
yang menyebabkan orang dapat berbuat perkembangan pada remajanya, agar
sesuatu untuk mencapai tujuan. Motivasi remaja tersebut dapat berkembang sesuai
muncul dari dalam diri manusia, tetapi dengan tahap perkembanganya dan ibu
kemunculanya karena rangsangan atau dapat lebih memahami permasalahan
dorongan oleh adanya unsur lain, dalam yang terjadi pada remajanya.
hal ini adalah tujuan. Tujuan ini
menyangkut soal kebutuhan. Purwanto Simpulan
menyebutkan dalam Uno Hamzah (2013, Hasil penelitian didapatkan bahwa
h.64) ada 3 unsur penting dalam motivasi lebih dari separuh ibu yang memiliki
yaitu upaya, tujuan, dan kebutuhan. remaja mempunyai motivasi rendah yaitu
Sebagian besar responden 74,2% yang 37 orang (54,4%), yang tidak ikutserta
memiliki motivasi tinggi ikutsera dalam dalam kegiatan ada 36 orang (52,94%)
kegiatan bina keluarga remaja.dengan p untuk mengikuti kegiatan Bina Keluarga
value 0,0001 yaitu terdapat hubungan Remaja. Terdapat hubungan antara
antara motivasi dengan keikutsertaan motivasi dengan keikutsertaan Orang Tua
yang memiliki Remaja Putri dalam

School of Health Science Muhammadiyah_Pekajangan_Pekalongan


Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK) Vol IX, No. 1 Maret 2016 ISSN 1978-3167

Mengikuti Bina Keluarga Remaja di Esowarso. 2013. Pentingnya Komunikasi


Kelurahan Kraton Lor Kecamatan dalam Keluarga. dilihat pada tanggal
Pekalongan Utara Kota Pekalongan 24 juli 2014, <http:// pentingnya
Hasil penelitian ini sebaiknya komunikasi dalam keluarga.htm >
dijadikan bahan pertimbangan bagi FIP UPI. 2007. Ilmu dan Aplikasi
BPMP2AKB untuk meningkatkan kerja Pendidikan. Grasindo. Jakarta.
sama dengan Dinas Kesehatan dalam Hasibuan, Malayu. 2008. Manajemen
program Bina Keluarga Remaja dan PIK- Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara,
KRR. BPMP2AKB dapat bekerja sama Jakarta.
dengan tenaga kesehatan di desa dan Hardiwati. 2007. Manajemen Publik.
kader kesehatan dalam menyelenggarakan Grasindo. Jakarta.
kegiatan Bina Keluarga Remaja dalam
kegiatan, meningkatkan pembinaan para Hidayat, Aziz Alimul. 2009. Metode
kader dalam pemberian materi BKR. Penelitian Keperawatan dan Teknik
analisis Data. Salemba Medika.
Daftar Pustaka Jakarta.
Adindawidanty. 2012. Peran Keluarga dan Khoiri, Nur. 2011. Manajemen Partisipasi
Perilaku Kenakalan Remaja. dilihat Masyarakat dalam Pendidikan. dilihat
pada tanggal 24 juli 2014<http:// pada tanggal 27 juli 2014, <http://
peran keluarga dan perilaku manajemen partisipasi masyarakat
kenakalan remaja.htm > dalam pendidikan.htm >
Anonim. 2014. Jumlah remaja Indonesia Kusmiran, Eny. 2012. Kesehatan
13 kali penduduk Singapur. dilihat Reproduksi Remaja dan Wanita.
pada tanggal 3 juni 2014<http:// Salemba Medika. Jakarta.
jumlah remaja indonesia 13 kali
penduduk singapura.htm > Mardiya. Konseling dan Pembinaan KB
BKKBN. 2011. Ikatan Penulis Keluarga dan Kesehatan Reproduksi.
Brencana Jawa Tengah. dilihat pada BPMPDPKB. Kulon Progo.
tanggal 4 juni 2014, <http:// jumlah Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Metodologi
aktif bkr di jateng.htm > Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta.
BKKBN. 2012. Pedoman Pengelolaan Bina Jakarta.
Keluarga Remaja (BKR). Jakarta. ___________. 2010. Ilmu Perilaku
BKKBN. 2012. Kependudukan dan KB Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta.
Jabar. dilihat pada tanggal 4 juni ___________. 2012. Metodologi Penelitian
2014, <http:// kependudukan dan kb Kesehatan. Rineka Cipta, Jakarta.
jabar.htm > Pinem, Saroha. 2009. Kesehatan
BKKBN. 2014. Panduan BKB, BKR, Reproduksi & Kontrasepsi. Trans info
BKL. Jakarta media. Jakarta.
BKKBN. 2009. Pegangan Kader Tentang Uno, Hamzah. 2013. Teori Motivasi &
Pembinaan Anak Remaja. Jakarta. Pengukurannya. Bumi Aksara.
BKKBN. 2009. Permasalahan Kesehatan Jakarta.
Reproduksi Remaja. Lampung.

School of Health Science Muhammadiyah_Pekajangan_Pekalongan

Anda mungkin juga menyukai