Karya Tulis Kimling Kel 6
Karya Tulis Kimling Kel 6
Disusun Oleh :
Departemen Kimia
Fakultas Sains dan Matematika
Universitas Diponegoro
2018
BAB I
PENDAHULUAN
Sampah merupakan suatu bahan yang dibuang atau terbuang sebagai hasil dari
aktivitas manusia maupun hasil aktivitas alam yang tidak/belum memiliki nilai ekonomis.
Sampah juga dapat diartikan sebagai barang yang tidak diperlukan atau yang tidak digunakan
orang lagi. Sedangkan menurut UU no. 18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah, yang
dimaksud dengan sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan atau proses alam yang
berbentuk padat.
Dalam kehidupan sosial masayarakat, sampah dapat digolongkan menjadi 3 jenis. Jenis-
jenis sampah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Sampah organik yaitu sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang bisa terurai secara
alamiah/biologis, seperti sisa makanan dan guguran daun. Sampah jenis ini juga biasa disebut
sampah basah.
2. Sampah anorganik yaitu sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang sulit terurai secara
biologis. Proses penghancurannya membutuhkan penanganan lebih lanjut di tempat khusus,
misalnya plastik, kaleng danstyrofoam. Sampah jenis ini juga biasa disebut sampah kering.
3. Sampah bahan berbahaya dan beracun (B3) yaitu limbah dari bahan-bahan berbahaya
dan beracun seperti limbah rumah sakit, limbah pabrik dan lain-lain.
BAB III
PEMBAHASAN
Survei %
Sering 7.8%
Jarang 48.4 %
Tidak pernah 43.8%
Berdasarkan hasil survey, dapat diketahui bahwa sebagian besar mahasiswa jarang
membuang sampah di ruang kelas. Hal ini kurang sesuai dengan realita yang ada karena
sangat sering dijumpai sampah di dalam kelas, baik yang berserakan maupun di tempat
sampah.
Survei %
Selalu 82.8%
Kadang-kadang 17.2 %
Tidak pernah 0%
Survei %
Tidak menemukan tempat sampah 65.5 %
Malas membuang ke tempat sampah 0%
Lupa untuk membuang padahal sudah berniat 30.9 %
Masa bodoh karena akan ada yang 0%
membersihkan
Survei %
Memungutnya untuk dibuang ketempat sampah 55.6%
Menyuruh teman untuk memungutnya
Membiarkannya saja karena itu bukan sampah 0%
sendiri 14.3%
Menyingkirkannya namun tidak membuangnya
30.2%
Berdasarkan survey dapat diketahui bahwa sebagian besar mahasiswa mau untuk
memungut sampah yang berserakan untuk dibuang ke tempat sampah. Hal ini menunjukkan
bahwa sebagian besar mahasiswa peduli terhadap kebersihan. Namun masih juga terdapat
mahasiswa yang membiarkannya saja karena merasa bukan merupakan tanggung jawabnya
dan ada pula yang hanya menyingkirkannya tanpa mau membuangnya. Hal ini menunjukkan
bahwa separuh mahasiswa sudah peduli namun separuh yang kain masih kurang peduli
terhadap kebersihan lingkungan. Hal ini mungkin terjadi karena sifat acuh tak acuh dan
kurang peka yang dimiliki mahasiswa.
5. Aksi yang dilakukan jika tidak menemukan tempat sampah padahal ingin membuang
sampah
Survei %
Menyimpannya di dalam tas untuk 89.1%
dibuang di lain tempat
Menaruh di sembarang tempat dulu 10.9 %
walaupun kemungkinan besar lupa
Membuangnya saja sembarangan 0%
Diam-diam meninggalkannya dipojokan 0%
Sebagian besar mahasiswa bersedia untuk menyimpan sampah ke dalam tas untuk
dibuang di lain tempat jika tidak menemukan tempat sampah. Hal ini menunjukkan bahwa
sebagian besar mahasiswa peduli terhadap kebersihan lingkungan dengan menunjukkan sikap
pekanya. Namun masih ada juga yang menaruh sampah di sembarang tempat, hal inilah yang
menyebabkan banyaknya sampah yang berserakan, karena kemungkinan besar mahasiswa
lupa dan meninggalkan sampah tanpa membuangnya.
6. Aksi yang dilakukan jika melihat ada teman yang membuang sampah sembarangan
Survei %
Menegurnya dan menyuruh membuang di 69.4 %
tempat sampah
Tidak menegur tapi langsung 17.7%
memungutnya untuk dibuang ditempat
sampah
Diam saja karena merasa bodo amat 11.3 %
Pura-pura tidak melihat 0%
Kepedulian terhadap kebersihan juga dapat ditunjukkan dengan ajakan kepada orang
lain untuk senantiasa peduli terhadap lingkungan, sebagian besar sudah melaksanakan hal ini
dengan menegur orang lain yang membuang sampah sembarangan. Ada pula yang langsung
menunjukkan aksi inisiatif untuk membuang sampah tanpa menegur. Hal tersebut
menunjukkan bahwa tingkat kepedulian mahasiswa cukup tinggi. Walaupun ada juga yang
merasa tidak peduli dan hal ini terjadi karena sikap acuh tak acuh yang menyebabkan
tingginya tingkat pencemaran sampah.
Survei %
Ya 93.8 %
Tidak 0%
Mungkin 6.2 %
Survei %
Membuat lingkungan menjadi kotor 12.5 %
Baunya yang tidak sedap 4.6 %
Tidak enak dipandang 18.8%
Semua jawaban benar 64.1%
Survei %
Menggunakan paperbag sebagai pengganti plastik 9.7 %
Menggunakan kembali plastik yang masih dapat digunakan 32.3 %
Menggunakan serbet untuk menghindari pemakaian tissue 6%
sekali pakai
Membeli produk dengan kemasan yang dapat di daur ulang
9.7%
atau yang dapat diisi ulang (refill)
Mendaur ulang sampah menjadi kerajinan atau pupuk 2%
Membawa tas belanja sendiri untuk mengurangi sampah
kantong plastik pembungkus barang belanja 9.7%
Menggunakan kembali kertas yang tidak terpakai untuk kertas
corat-coret 30.6%
3. Pembuangan sampah
Pembuangan sampah adalah tempat pembuangan terakhir sampah setelah
dikumpulkan dari tempat-tempat pengumpulan sampah. Sampah yang telah bertumpuk di
Tempat Pembuangan Akhir sampah, harus diolah. Hal ini bertujuan agar sampah tersebut
tidak menimbulkan efek pada manusia dan lingkungan. Contohnya ada Sebagian masyarakat
untuk mengurangi sampah dengan cara membakar nya. Hal ini dapat mengakibatkan
pencemaran udara, karena udara telah tercampur dengan zat, energy, dan atau komponen lain
yang tidak diinginkan. Agar tidak menimbulkan pencemaran udara, maka harus dilakukan
pengolahan sampah yang ramah lingkungan.
Dalam pengolahan nya harus dibedakan atas sampah basah dan sampah kering agar
mudah dalam mengolahnya. Namun, hal ini tidak terlepas dari ilmu pengetahuan dan
teknologi yang digunakan.
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Sampah merupakan suatu bahan yang dibuang atau terbuang sebagai hasil dari
aktivitas manusia maupun hasil aktivitas alam yang tidak/belum memiliki nilai ekonomis.
Keberadaa sampah yang terlalu berlebihan sehingga mencemari lingkungan dapat
menimbulkan banyak kerugian. Selain menyebabkan lingkungan kotor, sampah dapat
menimbulkan berbagai macam penyakit, membunuh berbagai makhluk hidup yang tercemari,
juga dapat menimbulkan perubahan iklim. Karena banyaknya kerugian tersebut, semua warga
masyarakat, khususnya mahasiswa wajib memelihara lingkungan agar senantiasa bersih dari
sampah.
6.2 Saran