Anda di halaman 1dari 4

A.

Dasar Hukum Asesmen dan Evaluasi Pembelajaran


1. UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
a. Pasal 57 ayat (1) dan (2) Evaluasi, Akreditasi dan Sertifikasi, Bagian Kesatu
tentang Evaluasi
1) Evaluasi dilakukan dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional
sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak
yang berkepentingan.
2) Evaluasi dilakukan terhadap peserta didik, lembaga, dan program pendidikan
pada jalur formal dan nonformal untuk semua jenjang, satuan, dan jenis
pendidikan.
3) Evaluasi pendidikan adalah kegiatan pengendalian, penjaminan, dan penetapan
mutu pendidikan terhadap berbagai komponen pendidikan pada setiap jalur,
jenjang, dan jenis pendidikan sebagai bentuk pertanggungjawaban
penyelenggaraan pendidikan.
b. Dipertegas lagi pada pasal 58 ayat (1) dan (2)
1) Evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untuk memantau
proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara
berkesinambungan.
2) Evaluasi hasil peserta didik, satuan pendidikan dan program pendidikan
dilakukan oleh lembaga mandiri secara berkala, menyeluruh, transparan dan
sistematik untuk menilai pencapaian standar nasional pendidikan.
c. Pasal 59 ayat (1), (2), dan (3)
1) Pemerintah dan pemerintah daerah melakukan evaluasi terhadap pengelola,
satuan, jalur, jenjang dan jenis pendidikan.
2) Masyarakat dan/atau organisasi profesi dapat membentuk lembaga yang mandiri
untuk melakukan evaluasi sebagaimana dimaksud.
3) Ketentuan mengenai evaluasi sebagaimana dimaksud dalamayat (1) dan ayat (2)
diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.

2. Peraturan Pemerintah RI No.19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan


(SNP)
Implikasi dari pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan pada penilaian adalah perlunya penyesuaian terhadap
model dan teknik penilaian yang dilaksanakan di kelas. Penilaian kelas terdiri atas
penilaian eksternal dan internal. Penilaian ekternal merupakan penilaian yang dilakukan
oleh pihak lain yang tidak melaksanakan proses pembelajaran, yaitu suatu lembaga
independen, yang di antaranya mempunyai tujuan sebagai pengendali mutu. Adapun
penilaian internal adalah penilaian yang direncanakan dan dilakukan oleh pengajar pada
saat proses pembelajaran berlangsung.
Dalam Bab 1 Pasal 1 ayat (11), (17), (18), (19), (20) dikemukakan pengertian
Standar penilaian, Penilaian, Evaluasi pendidikan, Ulangan, Ujian. Selain itu juga
penilaian diatur dalam Bab IV Pasal 22 yang berisi tentang:
a. Penilaian hasil pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
menggunakan berbagai teknik penilaian sesuai dengan kompetensi dasar yang
harus dikuasai.
b. Teknik penilaian dapat berupa tes tertulis, observasi, tes praktik, dan penugasan
perseorangan atau kelompok. asesmen proses dan hasil belajar dibedakan menjadi
dua macam yaitu dengan Teknik Tes dan Non Tes: Teknik tes adalah seperangkat
tugas yang harus dikerjakan oleh orang yang dites, dan berdasarkan hasil
menunaikan tugas-tugas tersebut, akan dapat ditarik kesimpulan tentang aspek
tertentu pada orang tersebut. Tes sebagai alat ukur sangat banyak macamnya dan
luas penggunaannya dan Teknik nontes dapat dilakukan dengan observasi baik
secara langsung ataupun tak langsung, angket ataupun wawancara.
c. Untuk mata pelajaran selain kelompok mata pelajaran IPTEK pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah, teknik penilaian observasi individu minimal satu
kali dalam satu semester.
Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang standar pendidikan nasional
mencakup beberapa aspek, yaitu:
a. Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas
penilaian hasil belajar oleh pendidik, satuan pendidikan, dan pemerintah.
b. Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi terdiri atas penilaian hasil
belajar oleh pendidik satuan pendidikan tinggi diatur oleh masing-masing
perguruan tinggi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
c. Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan untuk
memantau proses kemajuan, dan perbaikan hasil dalam bentuk ulangan harian,
ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas.
Fungsinya untuk menilai pencapaian kompetensi peserta didik, bahan penyusunan
laporan kemajuan hasil belajar; dan memperbaiki proses pembelajaran.
d. Penilaian belajar kelompok meliputi mata pelajaran agama, akhlak mulia,
kewarganegaraan dan kepribadian pengamatan terhadap perubahan prilaku dan
sikap untuk menilai perkembangan afeksi dan kepribadian peserta didik; serta
ujian, ulangan, dan/atau penugasan untuk mengukur aspek kognitif peserta didik.
e. Mata pelajaran IPTEK meliputi ulangan, penugasan, dan/atau bentuk lain yang
sesuai dengan karakteristik materi yang dinilai.
f. Mata pelajaran estetika pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk
menilai perkembangan afeksi dan ekspresi psikomotorik peserta didik.

3. Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian


Permendikbud ini menjelaskan kriteria mengenai lingkup, tujuan, manfaat,
prinsip, mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik yang
digunakan sebagai dasar dalam penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan
dasar dan pendidikan menengah.
Lingkup penilaian pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah dijelaskan
pada Bab II pasal 2 yaitu terdiri atas: a) penilaian hasil belajar oleh pendidik; b)
penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan; dan c) penilaian hasil belajar oleh
pemerintah dan dijelaskan lebih detail pada pasal 3 mengenai aspek penilaian hasil
belajar peserta didik yang meliputi aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan.
Tujuan penilaian hasil belajar dijelaskan lebih lanjut dalam Bab III pasal 4 yaitu
untuk memantau dan mengevaluasi proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil
belajar peserta didik dalam mencapai Standar Kompetensi Lulusan secara
berkesinambungan untuk semua mata pelajaran dan secara nasional pada mata
pelajaran tertentu.
Prinsip penilaian hasil belajar dijelaskan dalam Bab IV pasal 5 yaitu sebagai
berikut:
a. Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan
yang diukur;
b. Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak
dipengaruhi subjektivitas penilai;
c. Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena
berkebutuhan khususserta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya,
adatistiadat, status sosial ekonomi, dan gender.
d. Terpadu, berarti penilaian merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan
dari kegiatan pembelajaran;
e. Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan
keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan;
f. Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian mencakup semua aspek
kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk
memantau dan menilai perkembangan kemampuan peserta didik;
g. Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan
mengikuti langkah-langkah baku;
h. Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi
yang ditetapkan; dan
i. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi
mekanisme, prosedur, teknik, maupun hasilnya.
Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan dalam bentuk ulangan,
pengamatan, penugasan, dan/atau bentuk lain yang diperlukan. Hal ini dijelaskan secara
detail pada Bab V pasal 6 sampai pasal 8 mengenai bentuk penilaian. Penilaian hasil
belajar oleh pendidik digunakan untuk mengukur dan mengetahui pencapaian
kompetensi peserta didik, memperbaiki proses pembelajaran dan menyusun laporan
kemajuan hasil belajar (hasil belajar harian, tengah semester, akhir semester, akhir
tahun, dan/atau kenaikan kelas). Sementara untuk penilaian oleh satuan pendidikan
dilakukan dalam bentuk ujian sekolah/madrasah. Kemudian untuk penilaian hasil
belajar oleh pemerintah dilakukan dalam bentuk Ujian Nasional dan/atau bentuk lain
yang diperlukan.
Mekanisme penilaian hasil belajar oleh pendidik, satuan pendidikan maupun
pemerintah dijelaskan lebih lanjut pada Bab VI pasal 9 sampai dengan pasal 11.
Kemudian untuk prosedur penilaian dijabarkan pada Bab VII pasal 12 sampai pasal 13
dan instrument penilaian dijabarkan pada Bab VIII pasal 14.

Anda mungkin juga menyukai