Anda di halaman 1dari 6

Nama : Hidayat

NIM : 165120407111044
MK : Studi Kawasan Pasifik Selatan

MASA DEPAN KAWASAN PASIFIK SELATAN

Kawasan Pasifik Selatan merupakan wilayah yang berada di Samudera Pasifik. Sebutan
kawasan ini sering kali diistilahkan sebagai Oceania, Kepulauan Pasifik, dan Pacific Island
Countries (PICs). Kawasan ini terbagi menjadi tiga sub-kawasan yaitu Melanesia, Polinesia,
dan Mikronesia. Memasuki era globalisasi dengan trend industrialisasi saat ini turut
memberikan dampak pada kawasan ini, meskipun letak geografis Kepulauan Pasifik sebagai
kawasan yang terisolasi. Trend regionalisme yang terjadi di kawasan lain di dunia turut
mendorong munculnya kerangka kerjasama antar negara dalam kawasan ini. Kerangka
kerjasama Pasifik Selatan yaitu Pacific Plan yang telah ditanda tangani oleh ke-16 kepala
negara-negara pada tahun 2005,1 merupakan suatu landasan tentang bagaimana masa depan
regional Pasifik Selatan ini. Penulis menganggap integrasi kawasan ini penting untuk
membawa kawasan ini pada kesejahteraan dan kemajuan. Karena negara yang ada di kawasan
ini terdiri dari pulau-pulau kecil yang saling terpisah oleh lautan luas, maka dengan berintegrasi
kawasan ini dapat tercipta pasar yang lebih besar kemudian menciptakan kawasan yang terbuka
pada pasar. Penulis menganalisis masa depan Kawasan Pasifik Selatan dari scope
perekonomian komoditas nasional.

Negara di Kepuluan Pasifik Selatan ini memiliki keterbatasan yang menjadi kendala
bagi pertumbuhan dan pembangunan ekonominya. Keterbatasan ini berasal dari aspek geografi
antara lain wilayah daratan dan populasi yang kecil, kepulauan dan populasi yang tersebar dan
tidak terpusat, dan remoteness atau terpencil serta rentan terjadi gempa bumi. Setelah
kemerdekaan, negara – negara di Kepulauan Pasifik menekankan pada pembangunan industri
untuk mempromosikan pembangunan ekonomi yang mandiri. Kemudian integrasi semua
negara Kepulauan Pasifik Selatan semakin gencar agar menciptakan ukuran ekonomi yang
besar. Sistem produksi dengan tradisi konvensi yang berdasar pada ekonomi subsisten

1
The Australian National University. 2005. Pacific Island Regional Integration and Governance. Asia Pacific
Press. Hal. 3
bertransformasi menjadi produksi berbasis ekspor.2 Setelah organisasi regional kawasan ini
yaitu PIF yang didirikan pada tahun 1971 (pertama terbentuk dengan nama SPF) terbentuk
membuka jalan bagi pembangunan di kawasan ini.

Seiring perkembangannya Pacific Islands Forum (PIF) menjadi wadah yang


menampung perkembangan interaksi negara-negara di kawasan. PIF ini berfokus pada
kerjasama ekonomi, pembangunan berkelanjutan, good governance, dan keamanan serta proses
dekolonialiasai menjauhkan campur tangan negara lain di luar kawasan. PIF membuka jalan
bagi terciptanya aktivitas perdagangan keluar pasifik melalui ekspor dan impor. Sekretaris PIF
menjelaskan bahwa regionalisme adalah solusi untuk kendala struktur kawsan seperti pasar
domestik kecil dan isolasi dari pasar; dan regionalisme adalah cara praktis untuk mendukung
pengembangan sektor swasta di dalam negara anggota forum.3

PIC dengan pasar kecil termasuk Kiribati, Kepulauan Marshall, Mikronesia, Palau dan
Tuvalu. PIC kaya non-sumber daya lainnya adalah Fiji, Papua Nugini, Samoa, Kepulauan
Solomon, Tonga dan Vanuatu. Dua negara PIC yang kaya sumber daya, Papua Nugini dan
Kepulauan Solomon, telah mengalami pertumbuhan ekspor yang kuat dalam beberapa tahun
terakhir karena booming komoditas, sementara PIC yang tidak kaya sumber daya mengalami
pertumbuhan yang lambat. Kepulauan Solomon menunjukkan jumlah ekspor sebesar USD 696
juta dan Impornya sebesar USD 588 juta pada tahun 2017. Di tahun yang sama, untuk Papua
New Guinea memiliki jumlah ekspor sebesar USD 8.9 Miliar dan Impor sebesar USD 3.55
Miliar pada tahun 2017.4 Hal ini menunjukkan terdapat keseimbangan neraca perdagangan
pada kedua negara ini yaitu Solomon USD 107 Juta dan Papua New Guinea sebesar USD 5.35
Miliar.

Sektor ekonomi utama di kawasan ini adalah perikanan, pariwisata, kehutanan, dan
pertanian. Remitansi turut memainkan peran penting bagi pertumbuhan ekonomi.5 Pada bidang
Perikanan, semua PIC memiliki akses terhadap Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) sejak ratifikasi
Konvensi Hukum Laut, yang memberi mereka hak eksklusif atas wilayah laut yang

2
Pacific Islands Centre. 2013. The Pacific Islands’ Challenges Perspectives of Economic Development in the
Small Island States. http://pic.or.jp/images/book/ritou.pdf. Hal 1-3
3
The Vanuatu Independent. 2017. Pacific Islands Forum Supports Economic Growth through Trade Policy
Frameworks. https://vanuatuindependent.com/2017/10/24/pacific-islands-forum-supports-economic-growth-
through-trade-po
4
The Observatory of Economic Complexity. 2017. https://atlas.media.mit.edu/en/profile/country/png/ ;
https://atlas.media.mit.edu/en/profile/country/png/
5
UN ESCAP. 2010. Sustainable Development in the Pacific: Progress and Challenges. Pacific Regional Report.
Hal. 4
membentang 200 mil laut dari garis pantai mereka. Tuna adalah sumber daya perikanan utama
di Pasifik dan stok tuna Pasifik adalah yang terbesar di dunia.6 Negara Federasi Mikronesia
dan Kiribati, nilai ikan yang ditangkap di zona ekonomi eksklusif mereka melebihi pendapatan
nasional bruto mereka, sementara di Kepulauan Marshall dan Kepulauan Solomon hampir
sama dengan pendapatan nasional mereka.7 Dengan sumber pendapatan dari perikanan ini
dapat membantu negara-negara Pasifik dalam pembangunan ekonomi negara nya yang
berkelanjutan. Dengan pmebentukkan sistem tata kelola pemerintahan yang kuat dan
mekanisme keuangan dan pendanaan untuk meningkatkan potensi perikanan kawasan dapat
memberikan masa depan perekonomian yang baik.

Industi parwisata adalah industri yang memiliki potensi besar bagi masa depan
perekonomian kawasan Pasifik Selatan. Menurut McElroy (2006) menganggap bahwa potensi
pariwisata yang ada di negara-negara pulau kecil dapat menyediakan model pembangunan
yaitu Small Island Tourist Economies (SITEs). Negara Pasifik Selatan beriklim tropis, pantai
berpasir bersih, air murni, dan budaya dan tradisi khas menjadi produk yang cukup menjanjikan
untuk industri pariwisata Pasifik. Terdapat 1,5 juta orang mengunjungi pariwisata Pasifitk
setiap tahun.8 Negara Palau secara strategis mengiklankan dirinya sebagai negara high class
resort yang memikat pengunjung berpenghasilan tinggi yang berasal dari Cina, Jepang dan
Korea (Pacific Islands Center 2013).9 Selajutnya pertumbuhan kunjungan wisatawan di Fiji
meningkat . Pada 2012, Fiji menerima 26 ribu turis Cina, naik dari hanya lebih dari 4 ribu pada
tahun 2009. Jika Fiji dapat meningkatkan jumlah wisatawan Tiongkok sebesar 15 persen per
tahun, total kedatangan wisatawan dapat mencapai lebih dari 1,8 juta pada tahun 2030. Apabila
turis menghasilkan USD 120 per hari dan tingkat retensi sekitar 44 persen dan lama menginap
rata-rata sekitar 7 hari, masing-masing wisatawan menghasilkan laba ditahan sekitar USD 370.
Perhitungan pendapatan tahunan yang dihasilkan dari industri pariwisata ini sekitar USD 220
juta per tahun pada tahun 2030.10 Hari ini Industri pariwisata Fiji telah berkembang pesat
dengan didukung oleh maskapai bertaraf internasional.

6
Ron Duncan and Haruo Nakagawa. Obstacles To Economic Growth In Six Pacific Island Countries. Penelitian
yang bersumber dari the World Bank. https://pdfs.semanticscholar.org/6838/ 577476647f5b045254dfa012eaf
80e7f0b96.pdf
7
Hannah Parris and R. Quentin Grafton. 2005. Fisheries is Future. Dalam Pacific Island Regional Integration
and Governance. Asia Pacific Press. Hal. 148-151
8
Juswanto, Wawan dan Zulfikar Ali. 2016. Policy Brief : Economic Growth and Sustainable Development in the
Pacific Island Countries. Asian Development Bank Institute. Hal. 3
9
Ibid. Hal 4
10
Hong Chen, dkk. 2014. IMF Working Paper : Pacific Island Countries: In Search of a Trade Strategy. Asia
Pacific Department. Hal 23
Remitansi yang dihasilkan dari para pekerja yang bermigrasi ke luar negeri memberikan
peran penting bagi pendapatan nasional negara di Kawasan Pasifik. Aliran keuangan remitansi
merupakan sumber penting devisa negara berkembang. Dengan migrasi mengirimkan tenaga
kerja keluar negeri, mampu menekankan pengangguran di negara PIC. Remitansi dari luar
negeri memainkan peran penting tidak hanya untuk kesejahteraan rumah tangga tetapi juga
untuk perekonomian negara. Remitansi memberikan kontribusi 39 persen pada PDB pada
tahun 2007, menjadikan Tonga sebagai penerima aliran remitansi tertinggi kedua di dunia
terhadap ukuran ekonominya.11 Terjadi juga di negara kecil, Samoa dimana remitansi yang
dihasilkan dari Selandia Baru berkontribusi 50 persen terhadap GDP.12 Menurut Bertram dan
Watters (1985) menganggap bahwa model ekonomi migration-remittances and aid-
bureaucracy (MIRAB) sebagai strategi ekonomi yang berhasil di negara kecil PIC. Hal ini
karena, negara ini memiliki keterbatasan lahan untuk pertanian dan ukuran ekonomi
perdagangan yang kecil maka remitansi dari pekerja di luar negeri adalah sebagai sumber
pemasukan devisa bagi negara. Sehingga PIC harus fokus pada pengembangan sumber daya
manusia yang terampil untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja demi mendukung
perekonomian regional yang berkelanjutan.

Perdagangaan inter-kawasan PIC sangat sedikit karena terdapat persamaan pada


komoditas ekspor di negara-negara ini memberikan kendala bagi keberlanjutan industri
domestik. Ditambah, Kawasan ini memiliki daya pasar yang sangat rendah dan ukuran pasar
kecil. Kawasan Pasifik Selatan penting untuk melakukan mekanisme comparative advantage
yang mana adanya spesialisasi komoditas di antar negara kawasan PIC agar tercipta suatu
hubungan yang saling membutuhkan dan menguntungkan antara satu dengan yang lain.
Ekonomi PIC telah sangat beragam selama beberapa dekade terakhir dan meningkatkan ekspor
mereka ke negara-negara tetangga.

Dari sektor ekonomi yang diatas menggambarkan betapa potensi perdagangan


menjanjikan bagi pembangunan negara-negara di Kepulauan Pasifik Selatan. Kawasan ini telah
memiliki organisasi regional yaitu Pacific Island Forum. Pacfic Island Forum memiliki
kerangka kerja yaitu Pacific Plan yang mana bertujuan memperkuat kerja sama dan integrasi

11
Food and Agriculture Organization of The United Nations. 2011. Migration, Remittance And Development
Tonga. www.fao.org/3/a-an477e.pdf. Hal. 8
12
John Connell Richard P.C. Brown. 2005. Remittances in the Pacific An Overview. Asian Development Bank.
Hal 8
regional, dan sebagai tanggapan atas banyak tantangan yang dihadapi negara-negara kepulauan
Pasifik Selatan. Visi Pacific Plan adalah :

“Leaders believe the Pacific region can, should and will be a region of peace,
harmony, security and economic prosperity, so that all its people can lead free and
worthwhile lives. We treasure the diversity of the Pacific and seek a future in which
its cultures, traditions and religious beliefs are valued, honoured and developed. We
seek a Pacific region that is respected for the quality of its governance, the
sustainable management of its resources, the full observance of democratic values,
and for its defence and promotion of human rights. We seek partnerships with our
neighbours and beyond to develop our knowledge, to improve our communications
and to ensure a sustainable economic existence for all.”13

Pacific Plan ini sebagai dokumen pedoman yang salah satunya bertujuan untuk
mempromosikan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Melalui Pacific Plan ini dapat membuat
proses integrasi negara PIC dan memungkinkan proses liberalisasi perdagangan.

Proses integrasi negara-negara Kepulauan Pasifik Selatan merupakan salah satu bentuk
dukungan terhadap maksimalisasi potensi sektor-sektor perekonomian domestik. Pasific Island
Forum sebagai organisasi regional PIC dapat menjadi wadah bagi negara-negara untuk
kerjasama perdagangan inter-regional ataupun ekstra-regional di masa yang akan datang.
Sebagaimana organisasi regional seperti ASEAN menjadi gerbang bagi investasi, proses
ekonomi dan perdagangan di kawasan Asia Tenggara yang berhasil. Dengan memaksimalkan
kerangka kerjasama dalam PIF yang berdasarkan pad Pacific Plan diharapkan potensi sektor
perekonomian seperti Pariwisata, Perikanan, Remitansi, dan sektor lain dapat memberikan
manfaat bagi negara PIC.

13
Pacific Plan Review. 2013. Report to Pacific Leaders. Suva, Fiji: Pacific Islands Forum Secretariat. Hal 11.
DAFTAR PUSTAKA

Hannah Parris and R. Quentin Grafton. 2005. Fisheries is Future. Dalam Pacific Island
Regional Integration and Governance. Asia Pacific Press.
Hong Chen, dkk. 2014. IMF Working Paper : Pacific Island Countries: In Search of a
Trade Strategy. Asia Pacific Department

Juswanto, Wawan dan Zulfikar Ali. 2016. Policy Brief : Economic Growth and
Sustainable Development in the Pacific Island Countries. Asian Development Bank Institute

John Connell Richard P.C. Brown. 2005. Remittances in the Pacific An Overview. Asian
Development Bank
Pacific Islands Centre. 2013. The Pacific Islands’ Challenges Perspectives of Economic
Development in the Small Island States. http://pic.or.jp/images/book/ritou.pdf
Pacific Plan Review. 2013. Report to Pacific Leaders. Suva, Fiji: Pacific Islands Forum
Secretariat.
Ron Duncan and Haruo Nakagawa. Obstacles To Economic Growth In Six Pacific Island
Countries. Penelitian yang bersumber dari the World Bank.
https://pdfs.semanticscholar.org/6838/ 577476647f5b045254dfa012eaf 80e7f0b96.pdf
Sub-Regional Office For The Pacific Islands. 2011. Migration, Remittance And
Development Tonga. Food and Agriculture Organization of The United Nations.
www.fao.org/3/a-an477e.pdf
The Vanuatu Independent. 2017. Pacific Islands Forum Supports Economic Growth
through Trade Policy Frameworks. https://vanuatuindependent.com/2017/10/24/pacific-
islands-forum-supports-economic-growth-through-trade-po
The Observatory of Economic Complexity. 2017. https://atlas.media.mit.edu/
en/profile/country/png/ ; https://atlas.media.mit.edu/en/profile/country/png/
The Australian National University. 2005. Pacific Island Regional Integration and
Governance. Asia Pacific Press.
UN ESCAP. 2010. Sustainable Development in the Pacific: Progress and Challenges.
Pacific Regional Report. https://sustainabledevelopment.un.org/content/documents/
11783Pacific_Regional_Synthesis-MSI5-Final.pdf

Anda mungkin juga menyukai