Anda di halaman 1dari 7

PSAK 55

Definisi dan Klasifikasi


A. Definisi
PSAK 55 (Revisi 1999) mengatur tentang Akuntansi Instrume Derivatif dan Aktivitas Lindung
Nilai, untuk pengaturan terkait dengan pengakuan dan pengukuran instrument derivative dan
aktifitas lindung nilai.
PSAK (Revisi 2006) mengatur hal-hal yang berhubungan dengan pengukuran asset dan
kewajiban keuangan.
PSAK (Revisi 2013) menjelaskan lebih rinci berdasarkan jenis pengukurannya.
Derivatif adalah suatu Instrumen keuangan atau kontrak lain yang termasuk dalam ruang lingkup
pernyataan ini
Instrumen Keuangan
1. Aset Keuangan
Aset Keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan rugi laba
Investasi dimiliki hingga jatuh tempo
Pinjaman diberikan dan piutang
Asset keuangan tersedia untuk dijual
2. Liabilitas keuangan
Libilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi kemprehensif
Libilitas lainnya
3. Instrumen ekuitas
Instrument ekuitas biasa
Instrument ekuitas menajemen
Instrument ekuitas sintesis
4. instrument derivatif
Derivatif biasa
Derivatif melekat
5. Instrumen lindung nilai
Atas nilai wajar
Atas arus kas
Atas investasi neto pada operasi luar negeri
Derivatif melekat merupakan komponen instrumen campuran (hybrid Instrument) atau
instrumen yang digabungkan (combined instrument) dimana didalamnya termasuk pula kontrak
non-derivatif.
Entitas yang diharuskan untuk memisahkan derivatif melekat dari kontrak utamanya,
namun jika tidak dapat mengukur derivatif melekatnya secara terpisah, maka keseluruhan kontrak
yang digabungkan diperlakukan sebagai aset/liabilitas keuangan yang dimiliki untuk
diperdagangkan.
Derivatif melekat harus dipisahkan dari kontrak utamanya dan dicatat sebagai derivatif
berdasarkan Pernyataan ini, jika dan hanya jika:
 karakteristik ekonomi dan risiko dari derivatif melekat tidak berkaitan erat dengan
karakteristik ekonomi dan risiko dari kontrak utama (PA43 dan PA46);
 instrumen terpisah yang memiliki persyaratan yang sama dengan derivatif melekat
memenuhi definisi sebagai derivatif; dan
 instrumen campuran (instrumen yang digabungkan) tidak diukur pada nilai wajar melalui
laba rugi (dengan kata lain derivatif yang melekat pada aset keuangan atau liabilitas
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi tidak dipisahkan).
Jika derivatif melekat dipisahkan, maka kontrak utamanya harus dicatat berdasarkan
Pernyataan ini jika kontrak utamanya merupakan instrumen keuangan, namun jika kontrak
utamanya bukan merupakan instrumen keuangan, maka harus dicatat berdasarkan Pernyataan lain
yang sesuai.
Jika kontrak memiliki satu atau lebih derivative melekat, entitas dapat menetapkan
keseluruhan kontrak dari instrumen yang diagabungkan atau instrumen campuran sebagai asset
keuangan atau kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi,
kecuali:
a. derivative melekat tersebut tidak memodifikasi secara signifikan arus kas yang dipersyaratkan
oleh kontrak; atau
b. terlihat jelas dengan sedikit atau tanpa analisi ketika instrumen yang digabungkan atau
instrumen campuran yang serupa pertama kali dipertimbangkan bahwa pemisahan derivative
melekat tidak diperkenankan, seperti opsi pelunasan lebih awal yang melekat dalam pinjaman
yang memungkinkan pemegangnya untuk melunasi lebih pinjaman sebesar kurang lebih biaya
amortisasi.
Jika entitas diharuskan oleh pernyataan ini untuk memisahkan derivative melekeat dari
kontrak utamanya, namun entitas tersebut tidak dapat mengukur derivative melekatnya secara
terpisah, baik pada saat perolehan ataupun pada tanggal pelaporan keuangan berikutnya, maka
entitas memperlakukan keseluruhan kontrak dari instrumen yang digabungkan atau instrumen
campuran tersebut sebagai asset keuangan atau kewajiban keuangan yang ditetapkan untuk
diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

Pengakuan dan Penghentian pengakuan

Pengukuran instrumen keuangan pada pengakuan nilai awal

Aset dan Liabilitas Keuangan


1. a. Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
b. nilai wajar
c. (biaya transaksi: menjadi beban/expensed)
2. a. tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
b. nilai wajar ditambah biaya transaksi
c. (biaya transaksi dikapitalisasikan
Entitas mengakui asset

Pengakuan dan pengukuran instrumen keuangan


Entitas mengakui asset keuangan atau liabilitas keuangan pada laporan posisi keuangan jika dan
hanya jika entitas tersebut menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen
tersebut.
Pengukuran asset atau liabilitas keuangan dibedakan menjadi dua yaitu pengukuran pada
saat pengakuan awal dan pengukuran setelah pengakuan awal. Secara umumn pengukuran
menggunakan dasar nilai wajar, namun saat nilai wajar tidak dapat diperoleh maka dapat
menggunakan nilai perolehan atau nilai tercatat.

Penghentian pengakuan
Entitas menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika:
(a) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau
(b) entitas mentransfer aset keuangan yang memenuhi kriteria penghentian pengakuan

Pengukuran awal asset keuangan dan kewajiban keuangan


Pada saat pengakuan awal asset keuangan atau kewajiban keuangan, entitas mengukur
pada nilai wajarnya. Dalam hal asset keuangan atau kewajiban keuangan tidak diukur pada nilai
wajar melalui laporan laba rugi, nilai wajar tersebut ditambahkan biaya transaksi yang dapat
diatribusikan secara lansung dengan perolehan atau penerbitan asset keuangan atau kewajiban
keuangan tersebut
Ketika entitas menggunakan akuntansi tanggal penyelesaian untuk asset yang setelah
pengakuan awal diukur pada biya perolehan atau biaya perolehan diamortisasikan, maka asset
tersebut diakui pertama kali dengan nilai wajar pada tanggal transaksi

Pengakuan asset keuangan setelah pangakuan awal


Untuk tujuan pengukuran nilai asset keuangan setelah penagkuan awal, pernyataan ini
mengklasifikasikan asset keuangan dalam empat kategori sebagaimana didefinisikan pada
paragraf 8:
a. asset keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
b. investasi dimiliki hingga jatuh tempo
c. pinjaman yang diberikan atau piutang, dan
d. asset keuangan tersedia yang untuk dijual
keempat kategori di atas menggunakan pengukuran dan pengakuan laba atau rugi berdasarkan
pernyataan ini. Entitas dapat menggunakan istilah yang berbeda untuk keempat kategori di atas
ketika menyajikan informasi dalam laporan keuangan, entitas mengugkapkan informasi yang
diwajibkan oleh PSAK No. 50 (revisi 2006) tentang instrumen keungan: penyajian dan
pengungkapan dalam catatan atas laporan keuangan.
Setelah pengakuan awal, entitas mengukur asset keuangan termasuk derivative yang
diakui sebagai asset, pada nilai wajarnya, tanpa harus dikurangi biaya transaksi yang mungkin
timbul saat penjualan, atau pelepasan lain, kecuali untuk asset keuangan berikut:
1. pinjaman yang diberikan dan piutang sesui dengan definisi paragraf 8, yang diukur pada biaya
perolehan diamortisasikan dengan menggunakan metode suku bunga efektif
2. investasi dimiliki hingga jatuh tempo sesuai definisi paragraf 8, yang diukur pada biaya
perolehan diamortisasikan dengan menggunakan metode suku bunga efektif; dan
3. investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak memilliki kuotasi harga di pasar aktif dan nilai
wajarnya tidak dapat diukur secara andal, serta derivative yang terkait dengan dan diselesaikan
melalui penyerahan instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif tersebut,
diukur pada biaya perolehan

Pengukuran kewajiban keuangan setelah pengakuan awal


Setelah pengakuan awal, entitas mengukur seluruh kewajiban keuangan pada biaya
perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif kecuali untuk:
1. kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melaului laporan laba rugi, kewajiban
tersebut, termasuk derivative yang diakui sebagai kewajiban, diukur pada nilai wajar, kecuali
derivative kewajiban yang terkait dengan dan diselesaikan melalui penyerahan instrumen ekuitas
yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif seperti di atas dan nilai wajarnya tidak dapat
diukur secara andal, diukur pada biaya perolehan
2. kewajiban keuangan yang timbul ketika sebuah transfer asset keuangan tidak memenuhi syarat
penghentian pengukuran atau transfer yang dicatat menggunakan pendekatan keterlibatan
berkelanjutan
3. kontrak jaminan keuangan seperti didefinisikan pada paragraf 8, setelah pangakuan awal,
penerbit kontrak tersebut harus mengukur pada mana yang lebih tinggi antara:
a. jumlah yang ditentukan sesuai dengan PSAK 57 tentang kewajiban diestimasi,
kewajiban kontijensi, dan asset kontijensi
b. jumlah pada saat penagkuan awal dikurangi, apabila sesaui, amortisasi kumulatif yang
diakui PSAK 23 tentang pendapatan
Kewajiban keuangan yang ditetapkan sebagai item yang dilindungi nilai menggunakan
pengukura berdasarkan ketentuan akuntansi lindung nilai dalam paragraf 91-105

Reklasifikasi
Entitas tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi instrumen keuangan dari atau ke-
kategori instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui nilai wajar melalui laporan
laba rugi selama instrumen keuangan tersebut dimiliki atau diterbitkan
Jika, karena perbuhan intensi atau kemampuan entitas, instrumen tersebut tidak tepat lagi
diklasifikasikan sebagai investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo maka investasi
tersebut harus direklasifikasi menjadi investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual (tainting
rule) dan diukur kembali nilai wajarnya. Selisih antara nilai tercatat dengan nilai wajarnya dicatat
sesaui paragraf 56(b)
Jika terjadi penjualanatau reklasifikasi atas investasi dalam kelompok dimiliki hingga
jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan yang tidak memenuhi
salah satu kriteria paragraf 8, maka sisa investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo
harus direklasifikasikan menjadi investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual (tainting rule). .
Selisih antara nilai tercatat dengan nilai wajarnya dicatat sesaui paragraf 56(b)
Jika ukuran yang andal tersedia dari sebeumnya tidak tersedia untuk asset keuangan atau
kewajiban keuangan, dan asset atau kewajiban tersebut harus diukur pada nilai wajar, maka asset
atau kewajiban diukur kembali pada nilai wajar. . Selisih antara nilai tercatat dengan nilai
wajarnya dicatat sesaui paragraf 56.

Penurunan Nilai
Pada setiap tanggal neraca entitas mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif
bahwa asset keuangan atau kelompok asset keuangan mengalami penurunan nilai. jika terdapat
bukti tersebut, maka entitas harus menerapkan paragraf 64 (untuk asset keuangan yang dicatat
pada biaya perolehan yang diamortisasi) atau paragraf 67(untuk asset keuangan yang dicatat pada
biaya perolehan) atau paragraf 68 (untuk asset keuanganyang diklasifikasi dalam kelompok
tesedia untuk dijual) untuk menentukan jumlah kerugian dari penurunan nilai tersebut.
Aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai apabila:
1. tercatat/biaya perolehan diamortisasi > Nilai yang dapat diperoleh kembali
2. Evaluasi atas apakah terdapat bukti objektif penurunan nilai harus dilakukan pada setiap
tanggal neraca
Bila terdapat bukti objektif penurunan nilai, maka harus dilakukan estimasi nilai yang
dapat diperoleh kembali dan mengakui kerugian penurunan nilai

Lindung Nilai
Lindung nilai untuk tujuan akuntansi, mendesain satu atau lebih instumen lindung nilai sehingga
perubahan nilai wajarnya saling meniadakan, baik seluruh atau sebagian dengan perubahan nilai
wajar dari item yang dilindungi.
Lindung nilai akuntansi mengakui pengaruh laba/rugi dari perubahan nilai wajar instrumen
lindung nilai dengan itema yang dilindung nilai
Perlakuan akuntansi khusus bagi transaksi hedging yang mencakup instrumen hedging
dan hedge item, yang bertujuan untuk memastikan keuntungan atau kerugian atas instrumen
hedging dan hedge item diakui dalam laporan Laba Rugi periode yang sama.
Jika tidak diterapkan, kemungkinan missmatch antara keuntungan/kerugian instrumen
hedge dengan keuntungan/kerugian hedge item. Tidak seluruh lindung nilai dapat memenuhi
persyaratan untuk Hedge Accounting menurut PSAK 55.
Derivatif dapat ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai sepanjang memenuhi ketentuan
dalam standar, kecuali untuk sejumlah opsi yang diterbitkan (p 93-96). Aset keuangan
nonderivatif atau liabilitas keuangan nonderivatif dapat ditetapkan sebagai instrumen lindung
nilai hanya untuk lindung nilai risiko perubahan nilai tukar. Par 97-111. Pada umumnya terdapat
satu ukuran nilai wajar untuk instrumen lindung nilai secara keseluruhan, dan faktor-faktor yang
menyebabkan perubahan dalam nilai wajarnya saling terkait. Untuk tujuan akuntansi lindung
nilai, hanya instrumen yang melibatkan pihak eksternal
Satu instrumen lindung nilai dapat ditetapkan sebagai lindung nilai atas lebih dari satu
jenis risiko sepanjang:
 risiko yang dilindung nilai dapat diidentifikasi secara jelas;
 keefektifan dari lindung nilai dapat dibuktikan; dan
 dimungkinkan untuk memastikan bahwa terdapat penetapan yang spesifik dari
instrumen lindung nilai dan posisi risiko yang berbeda.
Item yang dilindungi
• Item yang dilindung nilai dapat berupa
• aset atau liabilitas yang diakui,
• komitmen pasti yang belum diakui,
• prakiraan transaksi yang kemungkinan besar terjadi (highly probable),
• investasi neto pada operasi di luar negeri.
• Item yang dilindung nilai dapat berupa individual item, sekelompok, atau bagian dari
portfolio.
• Untuk tujuan akuntansi lindung nilai, hanya transaksi yang kemungkinan besar terjadi
yang melibatkan pihak eksternal
Penetapan item yang dilindungi
 liabilitas nonkeuangan, maka item tersebut ditetapkan sebagai item yang dilindung nilai
(a) terhadap risiko perubahan nilai tukar, atau (b) untuk keseluruhan nilainya terhadap
seluruh risiko, karena adanya kesulitan untuk memisahkan dan mengukur secara tepat
bagian atas perubahan arus kas atau nilai wajar yang disebabkan oleh risiko spesifik selain
dari risiko perubahan nilai tukar.
 Aset atau liabilitas yang serupa dijumlahkan dan dilindung nilai sebagai sebuah kelompok
hanya jika secara individual aset atau liabilitas dalam kelompok tersebut memiliki
eksposur risiko yang ditetapkan sebagai risiko yang dilindung nilai.
 entitas menilai efektivitas lindung nilai dengan membandingkan perubahan nilai wajar
atau perubahan arus kas atas instrumen lindung nilai (atau kelompok instrumen serupa
yang melindung nilai) dengan item yang dilindung nilai (atau kelompok item serupa yang
dilindung nilai),
Kualifikasi akuntansi lindung nilai
● Pada saat dimulainya lindung nilai terdapat penetapan dan pendokumentasian formal
atas hubungan lindung nilai dan tujuan manajemen risiko entitas serta strategi
pelaksanaan lindung nilai.
● Lindung nilai diharapkan akan sangat efektif dalam rangka saling hapus atas perubahan
nilai wajar atau perubahan arus kas
● Untuk lindung nilai atas arus kas, suatu prakiraan transaksi yang merupakan subjek dari
suatu lindung nilai harus bersifat kemungkinan besar terjadi dan terdapat eksposur
perubahan arus kas yang dapat memengaruhi laporan laba rugi.
● Efektivitas lindung nilai dapat diukur secara andal
● Lindung nilai dinilai secara berkesinambungan dan ditentukan bahwa efektivitasnya
sangat tinggi sepanjang periode pelaporan keuangan di mana lindung nilai tersebut
ditetapkan
Lindung nilai atas nilai wajar
– perubahan nilai wajar atas aset atau kewajiban yang telah diakui
– komitmen pasti yang belum diakui, atau bagian yang telah diidentifikasi dari aset,
kewajiban, atau komitmen pasti tersebut, yang dapat diatribusikan pada risiko
tertentu dan dapat memengaruhi laporan laba rugi
• Dicatat sebagai:
– keuntungan atau kerugian yang berasal dari pengukuran kembali instrumen
lindung nilai pada nilai wajar (untuk instrumen lindung nilai derivatif) atau
komponen mata uang asing dari nilai tercatat yang diukur berdasarkan PSAK
diakui pada laba rugi; dan
– keuntungan atau kerugian atas item yang dilindung nilai yang dapat diatribusikan
pada risiko yang dilindung nilai dengan menyesuaikan nilai tercatat item yang
dilindung nilai dan diakui pada laba rugi.
– Ketentuan ini berlaku jika item yang dilindung nilai tidak diukur pada biaya
perolehan.
– Pengakuan keuntungan atau kerugian yang dapat diatribusikan pada risiko yang
dilindung nilai pada laba rugi diterapkan jika item yang dilindung nilai
merupakan aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk
dijual.
Jenis lindung nilai dan arus kas
• Lindung nilai atas arus kas: suatu lindung nilai terhadap eksposur variabilitas arus kas
yang:
– dapat diatribusikan pada risiko tertentu yang terkait dengan aset atau kewajiban
yang telah diakui (misalnya seluruh atau sebagian pembayaran bunga di masa
depan atas utang dengan suku bunga variabel) atau yang dapat diatribusikan pada
risiko tertentu yang terkait dengan prakiraan transaksi yang kemungkinan besar
terjadi, dan
– dapat memengaruhi laporan laba rugi.
• Lindung nilai arus kas dicatat sebagai:
– bagian dari keuntungan atau kerugian atas instrumen lindung nilai yang ditetapkan
sebagai lindung nilai yang efektif diakui dalam pendapatan komprehensif lain; dan
– bagian yang tidak efektif atas keuntungan atau kerugian dari instrumen lindung
nilai diakui dalam laba rugi.
• Jika suatu lindung nilai kemudian menimbulkan pengakuan suatu aset atau liabilitas
keuangan, maka keuntungan atau kerugian terkait yang sebelumnya diakui pendapatan
komprehensif direklasifikasi dari ekuitas ke laba rugi sebagai penyesuaian. Untuk aset
non keuangan dimasukkan sebagai haga perolehan.

Anda mungkin juga menyukai