Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

BAHASA INDONESIA
KUTIPAN DAN SISTEM RUJUKAN RUJUKAN PADA KARYA ILMIAH

Dosen pengampu :

Disusun Oleh :
1. M. Ridwan Nawawi (NIM :18104410001)
2. Nur Ahmad Kafa Billah (NIM : 18104410014)

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS ISLAM BALITAR
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
dengan rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyusun makalah berjudul
“Kutipan dan Sistem Rujukan dalam Penulisan Karya Ilmiah” dengan baik dan
lancar.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah “Bahasa


Indonesia” yang telah di tetapkan sebagai kurikulum perkuliahan bagi mahasiswa
semester I Universitas Islam Balitar.

Makalah ini berisikan tentang kajian-kajian kutipan dan sistem rujukan


yang dipergunakan dalam penulisan karya ilmiah, berikut pengertian dan kaidah-
kaidah yang diuraiakan untuk mempermudah pembaca khususnya mahasiswa
untuk memahami isinya. Penyusunan makalah ini juga berkaitan dengan materi-
materi bahasa Indonesia yang lain dalam semester I ini yang sangat bermanfaat
bagi mahasiswa terutama sebagai referensi penyusunan Skripsi di akhir semester.

Demikian dengan makalah ini kami susun dan sangat jauh dari
kesempurnaan. Maka dari itu penulis membuka saran dan kritik yang membangun
demi kesempurnaan makalah ini. Demikian pengantar dari penulis semoga
makalah ini dapat membawa manfaat.

Blitar, November 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii
BAB I ..................................................................................................................................iv
PENDAHULUAN ..............................................................................................................iv
A. Latar Belakang ............................................................................................................iv
B. Rumusan Masalah .......................................................................................................iv
C. Tujuan ......................................................................................................................... v
BAB II ...................................................................................................................................vi
ISI...........................................................................................Error! Bookmark not defined.
A. KUTIPAN ......................................................................................................................vi
1. Pengertian kutipan ......................................................................................................vi
2. Fungsi Kutipan ............................................................................................................vi
3. Prinsip-prinsip mengutip ............................................................................................vii
4. Jenis-jenis Kutipan .................................................................................................... viii
B. SISTEM RUJUKAN ...................................................................................................ix
1. Sistem catatan (note-bibliography) .............................................................................ix
2. Sistem langsung (parenthetical-reference) .................................................................. x
BAB III .............................................................................................................................. xviii
KESIMPULAN ................................................................................................................... xviii
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... xix

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam bembelajaran Bahasa Indonesia kita sering mendengar kata-
kata karya ilmiah, terutama di ruang lingkup perkuliahan. Karya ilmiah
sudah menjadi syarat kelulusan seorang mahasiswa, yaitu menyusun
skripsi. Dalam kegiatan perkuliahan karya ilmiah juga sering menjadi
bahan tugas untuk pengambilan nilai mashasiswa.
Penulisankaryailmiah harus diawali oleh serangkaian kegiatan
ilmiah,sehingga isi tulisan karya ilmiah merupakanpengetahuan yang
“sahih” (valid).Kegiatan ilmiah merupakan serangkaian kegiatan untuk
memperoleh fakta,konsep, generalisasi dan teori yang memungkinkan
manusia dapat memahami fenomena dan menyolusikan masalah yang
dihadapinya. Oleh karena itu, karyailmiah berisikan akumulasi
pengetahuan yang berupa fakta , konsep, generalisa
Dalam menyusun karya ilmiah tentunya terdapat kaidah-kaidah
yang harus dipenuhi agar karya ilmiah yang dibuat lebih sistematis. Salah
satunya adalah dengan mencantumkan kutipan kutipan dan sumber
rujukan, agar karya ilmiah yang disusun memiliki bobot dan dapat di
pertanggung jawabkan,
Berdasarkan latar belakang tersebut penulis menyusun sebuah
makalah yang berjudul

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat disimpulkan rumusan masalah
sebagai berikut:
1) Bagaimana kajian tentang kutipan dalam penulisan karya ilmiah?
2) Bagaimana sistematika rujukan dalam penulisan karya ilmiah?
3) Apa fungsi kutipan dan rujukan dalam penulisan karya ilmiah?

iv
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah
1. untuk mengkaji tentang kutipan dalam penulisan karya ilmiah
2. untuk mengkaji sistematika pengambilan rujukan dalam penulisan
karya ilmiah.
3. Untuk mengetahui apa fungsi dari kutipan dan rujukan pada
penulisan karya ilmiah.

v
BAB II

A. KUTIPAN

1. Pengertian kutipan

Kutipan adalah pinjaman sebuah kalimat ataupun pendapat dari


seseorang pengarang atau seseorang, baik berupa tulisan dalam buku,
kamus, ensiklopedia, artiket, laporan, majalah, koran, surat kabar atau
bentuk tulisan lainnya, maupun dalam bentuk lisan misal media
elektronika seperti TV, radio, internet, dan lain sebagainya. Tujuannya
sebagai pengokohan argumentasi dalam sebuah karangan.

Bahan-bahan yang dimasukkan sebagai kutipan adalah bahan yang


tidak atau belum menjadi pengetahuan umum, hasil-hasil penelitian
terbaru dan pendapat-pendapat seseorang yang tidak atau belum menjadi
pendapat umum. Jadi, pendapat pribadi tidak perlu dimasukkan sebagai
kutipan. Dalam mengutip kita harus menyebutkan sumbernya. Hal itu
dimaksudkan sebagai pernyataan penghormatan kepada orang yang
pendapatnya dikutip dan sebagai pembuktian akan kebenaran kutipan
tersebut.

Dari berbagai perspektif diatas dapat disimpulkan kutipan adalah


gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber sebagai penguat
atau pendukung suatu karya tulis.

2. Fungsi Kutipan
Fungsi kutipan diantaranya :
1. Sebagai landasan teori.
2. Penguat pendapat penulis.
3. Penjelasan suatu uraian.
4. Bahan bukti untuk menunjang pendapat itu.

vi
Sedangkan fungsi utama kutipan dalam karya ilmiah adalah sebagai
berikut.
Menegaskan isi uraian atau membuktikan kebenaran yang diajukan
oleh penulis berdasarkan bukti-bukti yang diperoleh dari literatur,
pendapat seseorang atau pakar, bahkan pengalaman empiris. Peletakan
kutipan dilakukan dalam dua cara yakni, pada teks atau menjadi bagian
catatan kaki. Peletakan pada catatan akhir (endnote) umumnya dilakukan
andaikata penulis tidak menginginkan adanya penjelasan yang akan
mengganggu keruntutan uraian pada teks.
(http://aromblog.blogspot.com/2011/12/kutipan-dan-daftar-pustaka.html
diakses 12 Desember 2013, jam. 04.20)

3. Prinsip-prinsip mengutip
Dalam mengutip harus diperhatikan prinsip-prinsip mengutip,
termasuk menyebutkan sumbernya. Hal itu dimaksudkan sebagai
pernyataan penghormatan kepada orang yang pendapatnya dikutip, dan
sebagai pembuktian akan kebenaran kutipan tersebut. Ada beberapa
prinsip yang harus diterapkan dalam mengutip, yaitu :

1. Agar tulisan tersusun menjadi satu himpunan, penulis hendaknya tidak


terlalu banyak mengutip.
2. Kutipan dianggap benar jika penulis menunjukkan tempat atau asal
kutipan sehingga pembaca dapat menyesuaikan kutipan dengan sumber
aslinya.
3. Kutipan hendaknya diambil seperlunya agar tidak merusak uraian
sebenarnya.
4. Kutipan yang panjang sebaiknya dimasukkan dalam lampiran.
5. Menghilangkan bagian kutipan diperkenankan dengan syarat bahwa
penghilangan bagian tersebut tidak menyebabkan perubahan makna
6. Pada kutipan langsung, penulis tidak boleh mengubah apapun dan
andaikata penulis tidak menyetujui apa yang dikutipnya atau
menemukan kesalahan, ia dapat memberi tanda : [. . .. ] atau [ sic].

vii
7. Pengutip tidak boleh mengadakan perubahan, baik kata-katanya
maupun tekniknya. Bila penulis terpaksa harus membuat perubahan
atau tambahan, maka kata-kata tambahan itu harus dicetak lain – tebal,
miring, atau renggang- dan diberi catatan kaki yang menyatakan
bahwa huruf yang dicetak lain itu adalah dari penulis, bukan teks asli.
Contohnya :
‘Tugas bank antara lain adalah memberi pinjam uang.’
Pengutip tahu bahwa dalam kalimat itu ada kata yang salah,
namun pengutip tidak boleh memperbaikinya.
Cara memperbaikinya:
 Tugas bank antara lain memberi pinjam [seharusnya,
pinjaman, penulis] uang.
 Tugas bank antara lain memberi pinjam [Sic!] uang.
[Sic!] artinya dikutip sesuai dengan aslinya.

4. Jenis-jenis Kutipan
a. Kutipan Langsung
Menurut Rameli Kutipan langsung merupakan pernyataan yang
ditulis dalam susunan aslinya tanpa mengalami perubahan sedikitpun.
Bahan yang dikutip harus direproduksi tepat seperti apa adanya sesuai
sumber, termasuk ejaan, tanda-tanda baca dan sebaginya. Sebaiknya
kutipan langsung intensitasnya tidak melebihi 30% dari seluruh
kutipan yang ada. Menurut Hariwijaya kutipan langsung adalah
kutipan yang persis seperti kata-kata yang digunakan dalam bahan asli.

Dari berbagai pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kutipan


langsung adalah suatu pernyataan atau pendapat yang digali dari
sumber lain dengan tidak mengubah apapun yang ada atau apa adanya.

Kutipan Langsung dibagi menjadi 2 macam, yaitu:


a) Kutipan langsung panjang

viii
Kutipan langsung panjang adalah kutipan yang lebih dari
empat baris ditulis tanpa tanda petik, dan diketik dengan jarak
satu spasi, dimulai dengan tiga spasi dari tepi kiri.
b) Kutipan langsung pendek
Kutipan langsung pendek adalah kutipan yang tidak lebih
dari empat baris dapat digabungkan atau dirangkai dengan
kalimat yang ada dalam satu paragraf atau alinea, tanpa
mengganggu penuturan yang sedang ditulis.Model lain adalah
mempergunakan tanda petik (quotation mark) di antara bagian
yang dikutip.
b. Kutipan Tidak Langsung
Menurut Rameli kutipan tidak langsung merupakan pengungkapan
kembali maksud penulis dengan kata – katanya sendiri. Yang dikutip
adalah pokok – pokok pikiran, atau ringkasan dan kesimpulan dari
sebuah tulisan, kemudian dinyatakan dengan bahasa sendiri. walaupun
yang dikutip berasal dari bahasa asing, namun tetap dinyatakan dengan
menggunakan bahasa Indonesia.

B. SISTEM RUJUKAN

Yang dimaksud Sistem Rujukan di sini adalah dalam konteks


penulisan karya ilmiah, yaitu sebuah sistem yang digunakan sebagai
referensi atau sumber dari seorang penulis untuk menyatakan sesuatu
dalam karya tulisannya. ada dua sistem pendokumentasian sumber bacaan
yang sering digunakan sebagai dasar kutipan kita, yaitu:

1. Sistem catatan (note-bibliography)


Menyajikan infomasi mengenai sumber dalam bentuk catatan kaki
(footnotes) atau catatan belakang (end notes) atau langsung dalam daftar
pustaka (blibiography). Cara ini direkomendasikan oleh The University of
Chicago Press dan dikenal dengan sebutan format Chicago.

ix
Jika dalam sistem catatan terjadi perujukan lanjutan yang merujuk
pada sumber yang sama, digunakan singkatan yang berasal dari bahasa
Latin untuk merujuk sumber pertama. Singkatan itu ialah

Ibid. : singkatan ini berasal dari kata lengkap ibidem yang berarti
‘pada tempat yang sama’. Singkatan ini digunakan jika perujukan lanjutan
mengacu langsung pada karya yang disebut dalam perujukan nomor
sebelumnya. Jika nomor halaman pengacuan sama, tidak perlu
dicantumkan nomor halaman.

Op.Cit. : singkatan ini berasal dari gabungan kata opere citato yang
berarti ‘pada karya yang telah dikutip’. Singkatan ini digunakan jika
perujukan lanjutan mengacu perujukan pertama yang berasal dari buku
namun diselingi perujukan lain. Teknik penulisannya: nama belakang
penulis, diikuti oleh op.cit., diikuti nomor halaman jika nomor halaman
pengacuan berbeda dari perujukan pertama.

Loc.Cit : singkatan ini berasal dari gabungan kata loco citato yang
berarti ‘pada tempat yang telah dikutip’. Singkatan ini digunakan jika
perujukan lanjutan mengacu perujukan pertama yang berasal dari artikel
dalam majalah, ensiklopedi, surat kabar, namun diselingi perujukan lain.
Oleh karena hanya merupakan bagian dari suatu buku, majalah, surat
kabar (atau opus ‘karya’), artikel dirujuk dengan locus yang berarti
‘tempat’. Teknik penulisannya: nama belakang penulis, diikuti oleh
loc.cit., diikuti nomor halaman jika nomor halaman pengacuan berbeda
dari perujukan pertama.

2. Sistem langsung (parenthetical-reference)


System ini menempatkan informasi mengenai sumber dalam tanda
kurung dan diletakkan(a) langsung pada bagian yang dikutip, (b) pada
daftar kutipan (list of work cited), atau (c) pada daftar pustaka.
Berikut adalah cara penulisan daftar pustaka dengan format MLA dan
APA.

x
SATU PENULIS

Sukadji, Soetarlinah. Menyusun dan Mengevaluasi Laporan Penelitian.


Jakarta: UI Press, 2000.

DUA PENULIS

Widyamartaya, Al., dan Veronica Sudiati. Dasar-dasar Menulis Karya


Ilmiah. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 1997.

TIGA PENULIS

Akhadiah, Sabarti, Maidar G. Arsjad, dan Sakura H. Ridwan.


Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit
Erlangga, 1989.

LEBIH DARI TIGA PENULIS

Alwi, Hasan, et al. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.Jakarta:


Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1993.

ATAU

Alwi, Hasan, dkk. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.Jakarta:


Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1993.

ATAU

Alwi, H., dkk. (1993). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.Jakarta:


Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

LEBIH DARI SATU EDISI

Gibaldi, Joseph. MLA Handbook for Writers of Research Papers. Ed.


ke-5. New York: The Modern Language Association of America,
1999.

PENULIS DENGAN BEBERAPA BUKU

MLA: pencantuman buku didasarkan urutan tahun terbit.

xi
APA: pencantuman buku didasarkan abjad judul buku.

Keraf, Gorys. Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Ende,


Flores: Penerbit Nusa Indah, 1997.

JENIS RUJUKAN

PENULIS TIDAK DIKETAHUI/ LEMBAGA

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas


Indonesia. Panduan Teknis Penyusunan Skripsi Sarjana Sains. Jakarta:
UI Press, 2002.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas


Indonesia. (2002). Panduan Teknis Penyusunan Skripsi Sarjana Sains.
Jakarta: UI Press.

BUKU TERJEMAHAN

Creswell, John W. Research Design: Qualitative and Quantitative


Approaches. Terj. Angkatan III dan IV KIK-UI bekerja sama dengan
Nur Khabibah. Eds. Chryshnanda DL dan Bambang Hastobroto.
Jakarta: KIK Press, 2002.

ATAU

DL, Chryshnanda dan Bambang Hastobroto. Eds. Desain Penelitian:


Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif terj. dr. John Creswell. Jakarta:
KIK Press, 2002.

Creswell, J. W. (2002). Research Design: Qualitative and Quantitative


Approaches. (Terj. Angkatan III dan IV KIK-UI bekerja sama dengan
Nur Khabibah). Eds. Chryshnanda DL dan Bambang Hastobroto.
Jakarta: KIK Press.

ATAU

xii
Creswell, J. W. (2002). Research Design: Qualitative and Quantitative
Approaches. (Terj. Angkatan III dan IV KIK-UI bekerja sama dengan
Nur Khabibah). Jakarta: KIK Press.

BUKU DENGAN PENYUNTING/ EDITOR

Ihromi, T.O., peny. Pokok-pokok Antropologi Budaya. Jakarta: PT


Gramedia, 1981.

ATAU

Ihromi, T.O., ed. Pokok-pokok Antropologi Budaya. Jakarta: PT


Gramedia, 1981.

Ihromi, T.O. (peny.). (1981). Pokok-pokok Antropologi Budaya.


Jakarta: PT Gramedia.

ATAU

Ihromi, T.O. (ed.). (1981). Pokok-pokok Antropologi Budaya. Jakarta:


PT Gramedia.

SERIAL/ BERJILID

Sadie, Stanley, ed. The New Grove Dictionary of Music and


Musicians.Vol. 15. London: Macmillan, 1980.

ATAU

Sadie, Stanley, ed. The New Grove Dictionary of Music and


Musicians. Vol. 15. London: Macmillan, 1980.

Sadie, S. (ed.). (1980) The New Grove Dictionary of Music and


Musicians. Vol. 15. London: Macmillan.

ATAU

Sadie, S. (ed.). (1980) The New Grove Dictionary of Music and


Musicians (Vol. 15, hlm. 3—66). London: Macmillan.

xiii
JURNAL

Molnar, Andrea. “Kemajemukan Budaya Flores: Suatu Pendahuluan.”


Antropologi Indonesia 56 (1998): 13—19.

Molnar, A. (1998). Kemajemukan Budaya Flores: Suatu Pendahuluan.


Antropologi Indonesia 56, 13—19.

MAJALAH

Asa, Syu’bah. “PKS: ‘Sayap Ulama’ dan ‘Sayap Idealis’.” Tempo, 5—


11 Juli 2004, 38—39.

Syifaa, Ika Nurul. “Klub Profesi, Perlukah Dimasuki?”Femina, No. 30,


22—28 Juli 2004, 54—55.

Asa, S. (2004, 5—11 Juli). PKS: ‘Sayap Ulama’ dan ‘Sayap


Idealis’.Tempo, 38—39.

Syifaa, I. N. (2004, 22—28 Juli). Klub Profesi, Perlukah


Dimasuki?Femina, No. 30, 54—55.

SURAT KABAR

Suwantono, Antonius. “Keanekaan Hayati Mikro-organisme:


Menghargai Mikroba Bangsa.”Kompas, 24 Des. 1995, 11.

“Potret Industri Nasional: Tak Berdaya Dihantam Impor Komponen


dan Disortasi Pasar.” Kompas, 23 Des. 1995, 13.

“Menyambut Terbentuknya Badan Pengurus Kemitraan Deklarasi


Bali.” Tajuk Rencana (editorial).Kompas, 22 Des. 1995, 4.

Suwantono, A. Keanekaan Hayati Mikro-organisme: Menghargai


Mikroba Bangsa. (1995, 24 Desember). Kompas, 11.

Potret Industri Nasional: Tak Berdaya Dihantam Impor Komponen dan


Disortasi Pasar. (1995, Desember 23). Kompas, 13

xiv
Menyambut Terbentuknya Badan Pengurus Kemitraan Deklarasi Bali.
Tajuk Rencana (editorial). (1995, 22 Desember). Kompas, 4.

DOKUMEN PEMERINTAH

Biro Pusat Statistik. Struktur Ongkos Usaha Tani Padi dan Palawija
1990. Jakarta: BPS, 1993.

Biro Pusat Statistik. (1993). Struktur Ongkos Usaha Tani Padi dan
Palawija 1990. Jakarta: BPS.

NASKAH YANG BELUM DITERBITKAN

Ibrahim, M.D., P. Tjitropranoto, dan Y. Slameka. “National Network


of Information Services in Indonesia: A Design Study.” Makalah tidak
diterbitkan, 1993.

Selain mengutip sumber-sumber tercetak, sekarang ini, penulis


juga dapat mengumpulkan data dan referensi dari Internet atau WWW
(World Wide Web, Jaringan Jagad Jembar). Aturan penulisan referensi
sama saja dengan rujukan buku, hanya tempat, nama, dan tanggal
terbitan ditulis berbeda. Artinya, unsur-unsur itu mengikuti tata cara
penulisan di Internet. Unsur-unsur yang dicantumkan dalam referensi
Internet adalah

a. nama penulis yang diawali dengan penulisan nama keluarga,

b. judul tulisan diletakkan di antara tanda kutip,

c. judul karya tulis keseluruhan (jika ada) dengan huruf miring


(italics), dan

d. data publikasi berisi protokol dan alamat, path, tanggal pesan, atau
waktu akses dilakukan.

Contoh pengutipan rujukan dari internet.

1. Dari WWW

xv
Walker, Janice R. “MLA-Style Citations of Electronic Sources.” Style
Sheet. http://www.cas.usf.edu/english/walker/mla.html (10 Feb. 1996)

2.Dari File Transfer Protocol (kutipan yang dipunggah [download]


melalui FTP)

Johnson-Eilola, Jordan, “Little Machines: Rearticulating Hypertext


Users.” ftp daedalus.com/pub/CCCC95/johnson-eilola (10 Feb.1996)

3. Dari ratron (surat elektron, e-mail)

Bruckman, Amy S. “MOOSE Crossing Proposal.”


Mediamoo@media.mit.edu (20 Des. 1994)

4. Dari komunikasi lisan sinkronis (chatting), nama teman chatting


menggantikan nama penulis, jenis komunikasi (misalnya, wawancara
pribadi, alamat ratron (jika ada), tanggal komunikasi dalam tanda
kurung.

Marsha s_Guest. Personal interview. Telnet daedalus.com 7777 10


Feb 1996)

C. Fungsi Kutipan dan Rujukan dalam Karya Ilmiah

Di dalam penulisan karya tulis ilmiah terkadang penulis memerlukan


beberapa kutipan yang perlu dibahas, ditelaah, dikritik, dan
dipertentangkan atau diperkuat. Kutipan itu bisa berbentuk pendapat,
konsep, atau hasil penelitian. Namun demikian, sebaiknya penulis
mengutip kalau diperlukan saja supaya tulisan itu tidak dipenuhi
dengan banyak kutipan. Di samping itu, seorang penulis harus mampu
mempertanggungjawabkan ketelitian dan kecermatan kutipan yang
diambil, khususnya kutipan tidak langsung.

Gagasan yang dituangkan penulis dalam sebuah karya tulis ilmiah


perlu dibedakan antara gagasan orisinal penulis dengan gagasan
penulis lain yang dijadikan rujukan. Ini perlu dilakukan agar terhindar

xvi
dari kesan bahwa penulis menganggap pendapat, konsep, dan hasil
penelitian yang dirujuknya itu sebagai miliknya.

Oleh sebab itu, fungsi kutipan dalam tulisan ilmiah itu antara lain: (1)
sebagai landasan teori, (2) penjelas pembahasan, dan (3) pendapat-
pendapat yang dikemukakan oleh penulis lain (Akhadiyah dkk., 1997:
182). Selain itu, fungsi kutipan dalam tulisan antara lain: (1) untuk
menunjukkan kepada pembaca sumber informasi bagi pernyataan
ilmiah pada tulisan yang dibuat penulis; (2) untuk memenuhi kode etik
yang berlaku sebagai penghargaan atas tulisan pakar, tempat
memperluas pembahasan yang diperlukan, tetapi tidak relevan jika
dimasukkan ke dalam teks; dan (3) untuk rujukan silang, yaitu untuk
menunjukkan bagian/ halaman mana yang dibahas sama pada tulisan
tersebut. Sedangkan rujukan berguna untuk memberikan daftar
referensi yang digunakan dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah kepada
pembaca dan memudahkan pembaca untuk mencari sumber informasi
dalam daftar rujukan.

xvii
BAB III
KESIMPULAN

Berdasarkan uraian pembahasan pada bab sebelumnya dapat ditarik beberapa


kesimpulan sebagai berikut.

1. Kutipan merupakan sebuah sistem pengambilan sebagian data berupa


kalimat baik tulisan maupun lisan dari pendapat orang lain baik langsung
maupun tidak langsung untuk dijadikan sebagai acuan dan pendukung
sebuah karya.
2. Sistem rujukan dalam konteks karya ilmiah merupakan sebuah data
informasi atau sumber untuk menunjukkan darimana sebuah kutipan
diambil sehingga dapat disesuaikan atau dipertanggungjawabkan.
3. Fungsi dari kutipan dan sistem rujukan dalam karya ilmiah adalah sebagai
landasan teori, memperjelas pembahasan serta rujukan silang antar
halaman yang telah disesuaikan dengan daftar referensi sebagai
pertanggungjawaban sebuah karya ilmiah.

xviii
DAFTAR PUSTAKA
Akhadiah, Sabarti, Maidar G. Arsyad, dan Sakura M. Ridwan. (1993). Pembinaan
Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia

Poerwadarminta, W.J.S. (2003). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai


Pustaka

Soemanto, Wasty. (1994). Pedoman Teknik Penulisan Skripsi (Karya Ilmiah).


Bumi Aksara. Jakarta.

http://smoeland.blogspot.com/2013/01/penggunaan-kutipan-dalam-karya-
ilmiah.html diakses 12 Desember 2013, jam 02.35

http://aromblog.blogspot.com/2011/12/kutipan-dan-daftar-pustaka.html diakses
12 Desember 2013, jam. 04.20JURUSAN S1 SISTEM INFORMASI

xix

Anda mungkin juga menyukai