Anda di halaman 1dari 15

IMPETIGO

DOSEN:

DISUSUN OLEH:

Novita Idamayanti (03422118436)


Tamara Malvena (03422118392)

AKADEMI FARMASI IKIFA


TAHUN AJARAN 2018/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Ilmu
Kesehatan Masyarakat Impetigo.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai Impetigo. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di
masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari anda
demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.

Jakarta, Maret 2019

PENYUSUN
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Impetigo adalah salah satu klasifikasi dari pioderma, yang menyerang lapisan epidermis
kulit. Impetigo biasanya juga mengikuti trauma superficial dengan robekan kulit dan paling
sering merupakan penyakit penyerta (secondary infection) dari pediculosis, skabies,
infeksi jamur dan pada insect bites.

Impetigo, yaitu merupakan salah satu bentuk pioderma yang paling sering menyerang
anak-anak, terutama yang kebersihan badannya kurang dan bisa muncul di bagian tubuh
manapun setelah terjadi cidera pada kulit, seperti luka maupun pada infeksi virus herpes
simpleks.

Paling sering ditemukan di wajah, lengan dan tungkai.


Pada dewasa, impetigo bisa terjadi setelah penyakit kulit lainnya.
Impetigo bisa juga terjadi setelah suatu infeksi saluran pernafasan atas (misalnya flu atau
infeksi virus lainnya).

1.2 TUJUAN
1 Untuk mengetahui pengertian dan epidemiologi penykit impetigo
2 Untuk mengetahui penyebab,penularan serta diagnosis penyakit impetigo
3 Untuk mengetahui tanda dan gejala penyakit impetigo
BAB II

PEMBAHASAN

1.3 PENGERTIAN IMPETIGO


Istilah impetigo berasal dari bahasa Latin yang berarti serangan, dan telah digunakan
untuk menjelaskan gambaran seperti letusan berkeropeng yang biasa nampak pada daerah
permukaan kulit.

Impetigo adalah salah satu contoh pioderma, yang menyerang lapisan epidermis kulit
(Djuanda, 56:2005). Impetigo biasanya juga mengikuti trauma superficial dengan robekan
kulit dan paling sering merupakan penyakit penyerta (secondary infection) dari
Pediculosis, Skabies, Infeksi jamur, dan pada insect bites (Beheshti, 2:2007).

Impetigo adalah penyakit infeksi kulit yang sangat menular yang umumnya terjadi pada
bayi dan anak-anak. Impetigo biasanya berupa luka merah pada wajah, khususnya
disekitar hidung dan mulut. Meskipun ini biasa terjadi ketika bakteri masuk ke dalam
tubuh melaluui kulit yang rusak atau terluka, ini juga dapat terjadi pada kulit yang sehat.
Impetigo mengenai kulit bagian atas ( epidermis superfisial).dengan dua macam gambaran
klinis, impetigo krustosa ( tnpa gelembung, cairan dengan krusta, keropeng, koreng) dan
impetigo bulosa ( dengan gelembung berisi cairan).

1. Impetigo contagiosa. Merupakan bentuk paling umum dari impetigo, yang biasanya
dimulai dengan noda merah pada wajah, paling sering di sekitar hidung dan mulut.
Luka dengan cepat memecah dan mengeluarkan cairan atau nanah yang kemudian
membentuk kerak berwarna kuning. Luka tersebut mungkin gatal, akan tetapi tidak
terasa sakit.
2. Bullous impetigo. Umumnya diderita oleh bayi dan anak dibawah usia 2 tahun.
Impetigo ini tidak menyebabkan rasa sakit dan berisi cairan –biasanya pada
pinggul, lengan atau leher. Kulit disekitarnya biasanya merah dan gatal tetapi tidak
terluka. Benjolan berisi cairan ini dapat pecah dan menyisakan kerak berwarna
kekuningan, dapat besar atau kecil, dan dapat hilang lebih lama daripada impetigo
jenis lainnya.
3. Ecthyma. Merupakan jenis impetigo yang lebih serius yang terdapat di lapisan
dalam kulit (dermis). Tanda dan gejala antara lain luka berisi cairan atau nanah
yang terasa sakit, biasanya pada kaki. Kemudian memecah dengan kerak yang
berwarna kuning keabu-abuan dank eras. Bekas akan tertinggal setelah luka
sembuh. Ecthyma dapat juga menyebabkan pembengkakan kelenjar limpa pada
area yang terkena.

1. 4 ETIOLOGI

Ada dua jenis bakteri yang menyebabkan impetigo –staphylococcus aureus dan
streptococcus pyogenes. Kedua jenis bakteri ini dapat hidup di kulit anda sampai mereka
masuk ke dalam tubuh melalui luka dan menyebabkan infeksi.

Pada orang dewasa, impetigo biasanya disebabkan dari cedera pada kulit –sering
disebabkan oleh kondisi kulit lain seperti dermatitis. Anak-anak umumnya terinfeksi
melalui luka atau gigitan serangga, tetapi mereka juga bisa mengalami impetigo tanpa
memiliki cedera kulit apapun.

1. 5 TANDA DAN GEJALA


Impetigo berawal sebagai luka terbuka yang menimbulkan gatal, kemudian
melepuh, mengeluarkan isi lepuhannya lalu mengering dan akhirnya membentuk
keropeng.. Besarnya lepuhan bervariasi, mulai dari seukuran kacang polong sampai
seukuran cincin yang besar. Lepuhan ini berisi carian kekuningan disertai rasa gatal.
Bisa terjadi pembengkakan kelenjar getah bening di sekitar daerah yang terinfeksi.

Tanda lain nya yaiitu :


1. Noda merah yang dengan cepat pecah dan mengeluarkan cairan dalam beberapa
hari, kemudian membentuk bekas yang kuning kecokelatan
2. Gatal
3. Benjolan berisi cairan yang tidak terasa sakit
4. Pada bentuk yang lebih serius, luka yang berisi cairan atau nanah yang masuk ke
dalam bisul
Hanya terdapat pada anak, tidak disertai dengan gejala umum. Keluhan utama adalah rasa
gatal dengan lesi awal berupa makula eritematosa berukuran 1-2 mm, kemudian berubah
menjadi bula atau vesikel.

1. 6 DIAGNOSIS
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya. Untuk memastikan bahwa
penyebabnya adalah stafilokokus atau streptokokus, bisa dilakukan pembiakan contoh
jaringan yang terinfeksi di laboratorium.

Bila diperlukan dapat memeriksa isi vesikel dengan pengecatan gram untuk menyingkirkan
diagnosis banding dengan gangguan infeksi gram negative. Bisa dilanjutkan dengan tes
katalase dan koagulase untuk membedakan antara StaphylococcusdanStreptococcus
(Brooks, 332:2005).

1. 7 CARA PENCEGAHAN
Infeksi bisa dicegah dengan memelihara kebersihan dan kesehatan badan. Goresan ringan
atau luka lecet sebaiknya dicuci bersih dengan sabun dan air, bila perlu olesi dengan zat
anti-bakteri.

Untuk mencegah penularan:

 Hindari kontak dengan cairan yang berasal dari lepuhan di kulit


 Hindari pemakaian bersama handuk, pisau cukur atau pakaian dengan penderita
 Selalu mencuci tangan setelah menangani lesi kulit.
Menjaga kulit tetap bersih adalah jalan terbaik untuk menjaga kulit tetap sehat. Obati luka
terbuka, gigitan serangga dan bentuk luka lain secara benar dengan membersihkan area
yang terluka dengan menggunakan antibiotik.

Jika seseorang dalam keluarga anda memiliki impetigo, lakukan tindakan berikut untuk
mencegahnya menular:

 Cuci area yang terinfeksi dengan sabun lembut dan air mengalir
 Cuci pakaian mereka yang terinfeksi setiap hari dan jangan berbagi penggunaan
 Gunakan sarung tangan ketika menggunakan salep antibiotik dan segera cuci tangan
anda setelahnya
 Potong kuku anak yang terinfeksi untuk menghindari kerusakan kulit akibat
menggaruk area yang terinfeksi
 Cuci tangan secara teratur
 Jaga anak anda tetap dirumah sampai dokter mengizinkan

1. 8 PENGOBATAN
Untuk infeksi ringan, diberikan salep antibiotik (misalnya erythromycin atau
dicloxacillin). Antibiotik per-oral (ditelan) bisa mempercepat penyembuhan. Untuk
melepaskan keropeng, kulit sebaiknya dicuci dengan sabun anti-bakteri beberapa kali/hari.

Perawatan Umum :

1. Memperbaiki higien dengan membiasakan membersihkan tubuh dengan sabun,


memotong kuku dan senantiasa mengganti pakaian.
2. Perawatan luka
3. Titak saling tukar menukar dalam menggunakan peralatan pribadi (handuk,
pakaian, dan alat cukur)
1. 9 CARA PENULARAN
Impetigo merupakan penyakit menular, yang ditularkan melalui cairan yang berasal
dari lepuhannya. Besarnya lepuhan bervariasi, mulai dari seukuran kacang polong sampai
seukuran cincin yang besar. Lepuhan ini berisi carian kekuningan disertai rasa gatal.

Impetigo menyebar melalui kontak langsung dengan lesi (daerah kulit yang
terinfeksi).Pasien dapat lebih jauh menginfeksi dirinya sendiri atau orang lain setelah
menggaruk lesi. Infeksi seringkali menyebar dengan cepat pada sekolah atau tempat
penitipan anak dan juga pada tempat dengan higiene yang buruk atau tempat tinggal yang
padat penduduk.

Anda terkena bakteri yang menyebabkan impetigo ketika anda secara sengaja atau tidak
melakukan kontak dengan mereka yangterinfeksi atau dengan benda yang mereka
gunakan, seperti pakaian, kasur, handuk dan bahkan mainan.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

1. A. EPIDEMIOLOGI IMPETIGO
1.1 FREKUENSI IMPETIGO
Impetigo adalah penyakit infeksi kulit yang sangat menular yang umumnya
terjadi pada bayi dan anak-anak. Impetigo biasanya berupa luka merah pada wajah,
khususnya disekitar hidung dan mulut. Meskipun ini biasa terjadi ketika bakteri
masuk ke dalam tubuh melaluui kulit yang rusak atau terluka, ini juga dapat terjadi
pada kulit yang sehat.

1.2 DISTRIBUSI IMPETIGO

 Menurut Orang
Impetigo terjadi di seluruh Negara di dunia dan angka kejadiannya selalu meningkat dari
tahun ke tahun. Di Amerika Serikat Impetigo merupakan 10% dari masalah kulit yang
dijumpai pada klinik anak.

 Menurut umur
Impetigo adalah infeksi kulit yang sering terjadi pada anak-anak. Impetigo umumnya
mengenai anak usia 2-5 tahun.

 Menurut tempat dan Waktu


Penderita terbanyak pada daerah yang jauh lebih hangat, yaitu pada daerah tenggara
Amerika (Provider synergies, 2:2007).

1.3 DETERMINAN

 Host
Kelompok masyarakat yang pling banyak terkena penykit ini adalah kelompok bayi dan
anak – anak.
 Agen
Penyebab yang umum ialah bakteri gram positif, yakni streptokokus dan stafilokokus.

 Enviroment
Impetigo dapat timbul sendiri (primer) atau komplikasi dari kelainan lain (sekunder) baik
penyakit kulit (gigitan binatang, varizela, infeksi herpes simpleks, dermatitis atopi) atau
penyakit sistemik yang menurunkan kekebalan tubuh (diabetes melitus, HIV)
BAB IV
PENUTUP
1. 1. KESIMPULAN
Impetigo adalah penyakit infeksi kulit yang sangat menular yang umumnya terjadi pada
bayi dan anak-anak. Impetigo biasanya berupa luka merah pada wajah, khususnya
disekitar hidung dan mulut. Meskipun ini biasa terjadi ketika bakteri masuk ke dalam
tubuh melaluui kulit yang rusak atau terluka, ini juga dapat terjadi pada kulit yang sehat.
Ada dua jenis bakteri yang menyebabkan impetigo –staphylococcus aureus dan
streptococcus pyogenes. Kedua jenis bakteri ini dapat hidup di kulit anda sampai mereka
masuk ke dalam tubuh melalui luka dan menyebabkan infeksi.
Tanda penyakit ini yaitu:

1. Noda merah yang dengan cepat pecah dan mengeluarkan cairan dalam beberapa
hari, kemudian membentuk bekas yang kuning kecokelatan
2. Gatal
3. Benjolan berisi cairan yang tidak terasa sakit
4. Pada bentuk yang lebih serius, luka yang berisi cairan atau nanah yang masuk ke
dalam bisul
Impetigo menyebar melalui kontak langsung dengan lesi (daerah kulit yang terinfeksi).

Pasien dapat lebih jauh menginfeksi dirinya sendiri atau orang lain setelah menggaruk lesi

1. 2. SARAN
 Di harapkan pada makalah ini para pembaca dan peulis dapat mengetahui apa
penyakit Impetigo ini.
 Di harapkan kepada ppembaca dapat memmbedakan kedua jenis impetigo
 Di harapkan kepada pembaca agar mengetahui tanda adari penyakit ini agar bisa
menjaga diri.
 Di harapkan kepada pembaca agar lebih menjaga diri daari segala penyakit
terutama penyakit ini.
DAFTAR PUSTAKA

Impetigo, available at www.http://medicastore.com, . Impetigo, available

at www.cchd.org, https://adhienbinongko.wordpress.com/2012/12/03/impetigo-epidemiologi-

penyakit-menular/

Anda mungkin juga menyukai