Makalah
Makalah
PENDAHULUAN
1
modal dasar tersebut makin besar manfaatnya untuk pembangunan lebih lanjut di
masa mendatang.
Dalam memanfaatkan sumber daya alam, manusia perlu berdasar pada
prinsip ekoefisiensi. Artinya tidak merusak ekosistem, pengambilan secara efisien
dalam memikirkan kelanjutan SDM. Pembangunan yang berkelanjutan bertujuan
pada terwujudnya keberadaan sumber daya alam untuk mendukung kesejahteraan
manusia. Maka prioritas utama pengelolaan adalah upaya pelestarian lingkungan,
supaya dapat mendukung kehidupan makhluk hidup. Bila sumber daya alam rusak
atau musnah kehidupan bisa terganggu.
2
D. Asas-asas pengetahuan liangkungan
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Ekologi
Secara bahasa, ekologi berasal dari bahasa Yunani (Greek) yaitu oikos dan
logos yang berarti rumah/habitat dan ilmu. Ernst Haeckel merupakan orang pertama
yang menggunakan istilah ekologi. Secara mendasar pengertian ekologi adalah ilmu
yang mempelajari tentang interaksi makhluk hidup serta makhluk hidup dan
lingkungannya. Ekologi erat kaitannya dengan ekosistem. Oleh karena itu pengertian
ekologi dapat diartikan pula sebagai ilmu yang pembelajari tentang ekosistem serta
bagian bagiannya.
B.Ilmu Lingkungan
Ilmu (atau ilmu pengetahuan) adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki,
menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan
dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang
pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan
kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.
Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia
yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak
langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik. Jika
kita berada di sekolah, lingkungan biotiknya berupa teman-teman sekolah, bapak ibu
guru serta karyawan, dan semua orang yang ada di sekolah, juga berbagai jenis
tumbuhan yang ada di kebun sekolah serta hewan-hewan yang ada di sekitarnya.
Adapun lingkungan abiotik berupa udara, meja kursi, papan tulis, gedung sekolah,
dan berbagai macam benda mati yang ada di sekitar. Seringkali lingkungan yang
terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai lingkungan sosial. Lingkungan
4
sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan yang besar peranannya dalam
membentuk kepribadian seseorang.
Ilmu Lingkungan adalah suatu studi yang sistematis mengenai lingkungan
hidup dan kedudukan manusia yang pantas di dalamnya. Ilmu lingkungan merupakan
perpaduan konsep dan asas berbagai ilmu yang bertujuan untuk mempelajari dan
memecahkan masalah yang menyangkut hubungan antara mahluk hidup dengan
lingkungannya. Ilmu lingkungan merupakan penjabaran atau terapan dari ekologi.
A. Ekologi
ekologi adalah suatu ilmu yang mengkaji sejarah alam atau juga perkehidupan alam
dengan secara ilmiah
pengertian ekologi adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbal
balik antara makhluk hidup dengan lingkungan.
5
5. Pengertian Ekologi Menurut Andrewartha
ekologi adalah suatu ilmu yang membahas penyebaran dan juga kemelimpahan
organisme.
Perbedaan utama ilmu lingkungan dan ekologi adalah dengan adanya misi
untuk mencari pengetahuan yang arif, tepat (valid), baru, dan menyeluruh tentang
alam sekitar, dan dampak perlakuan manusia terhadap alam. Misi tersebut adalah
untuk menimbulkan kesadaran, penghargaan, tanggung jawab, dan keberpihakan
terhadap manusia dan lingkungan hidup secara menyeluruh. Timbulnya kesadaran
lingkungan sudah dimulai sejak lama, contohnya Plato pada 4 abad Sebelum Masehi
telah mengamati kerusakan alam akibat perilaku manusia. Pada zaman modern,
terbitnya buku Silent Spring tahun 1962 mulai menggugah kesadaran umat manusia.
Ilmu lingkungan merupakan bidang ilmu interdisipliner yang merupakan
integrasi ilmu fisik dan biologi (termasuk tapi tidak dibatasi pada ekologi, fisika,
kimia, biologi, ilmu tanah, geologi, ilmu atmosfer dan geografi) untuk mempelajari
tentang lingkungan dan solusi dari masalah-masalah lingkungan. Ilmu lingkungan
menyediakan pendekatan yang terintegrasi, kuantitatif, dan interdisipliner untuk
mempelajari sistem lingkungan.
Ekologi adalah studi ilmiah tentang distribusi kelimpahan hidup dan
interaksi antara organisme dan lingkungan alami mereka sedangkan ilmu lingkungan
adalah filosofi dan gerakan sosial yang luas berpusat pada kepedulian terhadap
konservasi dan perbaikanlingkungan.
Ekologi dan ilmu lingkungan merupakan disiplin ilmu terkait erat dan
berhubungan dengan prinsip-prinsip yang satu dengan yang lain dan hal ini
merupakan sesuatu yang penting untuk sepenuhnya memahami satu dengan yang
6
lain. Perbedaan utama antara ekologi dan ilmu lingkungan yaitu ilmu lingkungan
merupakan bidang yang lebih menyeluruh yang menggabungkan banyak unsur ilmu
bumi dan kehidupan untuk memahami berbagai proses alam.
ASAS 2 : menyatakan bahwa tidak ada sistem perubahan energi sangat efisien.
Misalnya pada Hukum Termodinamika II yaitu "Semua sistem biologi
kurang efisien, kecenderungan umum, energi berdegradasi ke dalam
bentuk panas yang tidak balik dan beradiasi menuju angkasa."
ASAS 4 : menyatakan bahwa semua kategori sumber alam, jika pengadaannya telah
maksimal, pengaruh unit kenaikannya sering menurun dengan
penambahan sumber alam sampai ke tingkat maksimum.
ASAS 5 : menyatakan bahwa terdapat dua jenis sumber alam, yaitu sumber alam
yang pengadaannya dapat merangsang penggunaan, dan tidak mempunyai
daya rangsang penggunaan.
7
2.5 Pengertian sumber daya alam
Sumber daya alam (biasa disingkat SDA) adalah segala sesuatu yang berasal
dari alam yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Yang
tergolong di dalamnya tidak hanya komponen biotik, seperti hewan, tumbuhan, dan
mikroorganisme, tetapi juga komponen abiotik, seperti minyak bumi, gas alam,
berbagai jenis logam, air, dan tanah. Inovasi teknologi, kemajuan peradaban dan
populasi manusia, serta revolusi industri telah membawa manusia pada era eksploitasi
sumber daya alam sehingga persediaannya terus berkurang secara signifikan,
terutama pada satu abad belakangan ini. Sumber daya alam mutlak diperlukan untuk
menunjang kebutuhan manusia, tetapi sayangnya keberadaannya tidak tersebar
merata dan beberapa negara seperti Indonesia, Brazil, Kongo, Maroko, dan berbagai
negara di Timur Tengah memiliki kekayaan alam hayati atau nonhayati yang sangat
berlimpah. Sebagai contoh, negara di kawasan Timur Tengah memiliki persediaan
gas alam sebesar sepertiga dari yang ada di dunia dan Maroko sendiri memiliki
persediaan senyawa fosfat sebesar setengah dari yang ada di bumi. Akan tetapi,
kekayaan sumber daya alam ini seringkali tidak sejalan dengan perkembangan
ekonomi di negara-negara tersebut.
8
masih ada penduduk di pedesaan, yang menjadi sentra produksi pangan, mengalami
kelaparan.
Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam dan
keanekaragaman hayati. Indonesia termasuk negara agraris. Sumber daya alam yang
ada di Indonesia seperti Minyak bumi yang berlimpah, Air mineral dari pegunungan,
banyaknya jenis tumbuhan,dan tanah yang subur. Indonesia termasuk negara yang
sangat berpotensial karena berada di garis katulistiwa dan mempunyai iklim tropis.
Sektor pertanian, perkebunan, perikanan, dan peternakan di Indonesia sangat besar.
Hal ini membuktikan bahwa Indonesia sungguh negara berpotensial. Akan tetapi
sungguh di sayangkan, teknologi di Indonesia sampai saat ini kurang maju di banding
negara lain. Berikut ini kekaaan sumber daya alam di indonesia :
1. Negara indonesia mempunyai hasil pertambangan emas terbesar dengan
kualitas emas terbaik di dunia. Namanya PT Freeport. Pertambangan ini telah
mengasilkan 7,3 JUTA ton tembaga dan 724,7 JUTA ton emas.
2. Negara indonesia mempunyai Hasil cadangan gas alam TERBESAR DI
DUNIA! tepatnya di Blok Natuna. Berapa kandungan gas di blok natuna?
Blok Natuna D Alpha memiliki cadangan gas hingga 202 TRILIUN kaki
kubik!! dan masih banyak Blok-Blok penghasil tambang dan minyak seperti
Blok Cepu dll.
3. Negara indonesia mempunyai Lautan yang terluas di dunia. dikelilingi dua
samudra, yaitu Pasific dan Hindia hingga tidak heran memiliki jutaan spesies
ikan yang tidak dimiliki negara lain.
4. Negara indonesia memiliki tanah yang sangat subur. karena memiliki banyak
gunung berapi yang aktif menjadikan tanah di negara ini sangat subur terlebih
lagi negara ini dilintasi garis katulistiwa yang banyak terdapat sinar matahari
dan hujan.
9
2.7 Sumber daya alam dan pertumbuhan ekonomi
Seberapa penting fungsi dan peran Sumber Daya Alam dalam pembangunan
ekonomi ? Untuk memahami pentingnya sumber daya alam terhadap pembangunan
ekonomi, marilah kita belajar dari sejarah yang menunjukkan bahwa masyarakat di
suatu tempat dapat mencapai kemakmuran karena berhasil memanfaatkan sumber
daya alam yang dimiliki. Misalnya, penduduk di Kalimantan dapat mengolah batu
bara dan emas, itu semua akan menghasilkan pendapatan bagi mereka atau Di Riau
dengan tambang minyaknya. Sampai sekarang masih banyak orang yang mengatakan
bahwa salah satu faktor yang menyebabkan suatu negara mengalami kemiskinan
adalah karena tidak cukupnya sumber-sumber alam yang dimilikinya. Memang benar,
rendahnya pendapatan di suatu daerah antara lain disebabkan oleh minimnya sumber-
sumber alam yang tersedia baik dalam arti jumlah, jenis maupun kualitasnya. Tanpa
adanya sumber-sumber alam di suatu negara, maka tidak akan banyak harapan negara
tersebut untuk berhasil dalam pembangunan ekonominya dan begitu juga sebaliknya.
Contoh sejarah nusantara menunjukkan bahwa beberapa kerajaan seperti Kahuripan
dan Singosari yang memanfaatkan air sungai Brantas untuk irigasi, ternyata
membawa kemakmuran.
Selain itu, sejarah dunia menunjukkan bahwa kenaikan harga minyak tahun
1974, menyebabkan negara Kuwait, Saudi Arabia, dan Uni Arab Emirat sebagai
negara penghasil minyak mencapai pendapatan per kapita tertinggi di dunia. Dari data
ini, dirasakan pentingnya sumber daya alam dalam pembangunan ekonomi.
Simon Kuznets mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi dibatasi oleh
kekurangan absolut dari sumber daya alam. Pernyataan Simon Kuznets itu
mengandung arti tersirat bahwa negara-negara yang miskin sumber daya alam, akan
terhambat pertumbuhan ekonominya.
Adam Smith mengemukakan teori tentang “absolute comparative
advantage”. Teori tersebut mengatakan bahwa setiap masyarakat berproduksi sesuai
dengan keunggulan komparatif yang dimilikinya. Artinya adalah bahwa masyarakat
10
yang kaya akan sumber daya alam, akan lebih mampu berproduksi dibandingkan
dengan masyarakat lain yang lebih sedikit sumber daya alamnya.
Sumber daya alam hayati adalah Sumber Daya Alam yang berasal dari mahluk hidup,
atau berhubungan dengan mahluk hidup.
1. Tumbuhan
Tumbuhan merupakan sumber daya alam yang sangat beragam dan
melimpah. Organisme ini memiliki kemampuan untuk menghasilkan oksigen dan pati
melalui proses fotosintesis. Oleh karena itu, tumbuhan merupakan produsen atau
penyusun dasar rantai makanan. Eksploitasi tumbuhan yang berlebihan dapat
mengakibatkan kerusakan bahkan kepunahan dan hal ini akan berdampak pada
rusaknya rantai makanan. Kerusakan yang terjadi karena punahnya salah satu faktor
dari rantai makanan akan berakibat punahnya konsumen tingkat di atasnya.
Pemanfaatan tumbuhan oleh manusia diantaranya:
a. Bahan makanan: padi, jagung,gandum,tebu.
b. Bahan bangungan: kayu jati, kayu mahoni
c. Bahan bakar (biosolar): kelapa sawit
d. Obat: jahe, daun binahong, kina, mahkota dewa
e. Pupuk kompos.
11
ditemukan di Pulau Jawa. Pertanian di Indonesia menghasilkan berbagai macam
tumbuhan komoditi ekspor, antara lain padi, jagung, kedelai, sayur-sayuran, cabai,
ubi, dan singkong. Di samping itu, Indonesia juga dikenal dengan hasil
perkebunannya, antara lain karet (bahan baku ban), kelapa sawit (bahan baku minyak
goreng), tembakau (bahan baku obat dan rokok), kapas (bahan baku tekstil), kopi
(bahan minuman), dan tebu (bahan baku gula pasir).
3. Hewan, peternakan, dan perikanan
Sumber daya alam hewan dapat berupa hewan liar maupun hewan yang
sudah dibudidayakan. Pemanfaatannya dapat sebagai pembantu pekerjaan berat
manusia, seperti kerbau dan kuda atau sebagai sumber bahan pangan, seperti unggas
dan sapi. Untuk menjaga keberlanjutannya, terutama untuk satwa langka, pelestarian
secara in situ dan ex situ terkadang harus dilaksanakan. Pelestarian in situ adalah
pelestarian yang dilakukan di habitat asalnya, sedangkan pelestarian ex situ adalah
pelestarian dengan memindahkan hewan tersebut dari habitatnya ke tempat lain.
Untuk memaksimalkan potensinya, manusia membangun sistem peternakan, dan juga
perikanan, untuk lebih memberdayakan sumber daya hewan.
5. Air
Merupakan salah satu kebutuhan utama makhluk hidup dan bumi sendiri
didominasi oleh wilayah perairan. Dari total wilayah perairan yang ada, 97%
merupakan air asin (wilayah laut, samudra, dll.) dan hanya 3% yang merupakan air
tawar (wilayah sungai, danau, dll.). Seiring dengan pertumbuhan populasi manusia,
kebutuhan akan air, baik itu untuk keperluan domestik dan energi, terus meningkat.
Air juga digunakan untuk pengairan, bahan dasar industri minuman, penambangan,
12
dan aset rekreasi. Di bidang energi, teknologi penggunaan air sebagai sumber listrik
sebagai pengganti dari minyak bumi telah dan akan terus berkembang karena selain
terbaharukan, energi yang dihasilkan dari air cenderung tidak berpolusi dan hal ini
akan mengurangi efek rumah kaca.
6. Angin
Pada era ini, penggunaan minyak bumi, batu bara, dan berbagai jenis bahan
bakar hasil tambang mulai digantikan dengan penggunaan energi yang dihasilkan
oleh angin. Angin mampu menghasilkan energi dengan menggunakan turbin yang
pada umumnya diletakkan dengan ketinggian lebih dari 30 meter di daerah dataran
tinggi. Selain sumbernya yang terbaharukan dan selalu ada, energi yang dihasilkan
angin jauh lebih bersih dari residu yang dihasilkan oleh bahan bakar lain pada
umumnya. Beberapa negara yang telah mengaplikasikan turbin angin sebagai sumber
energi alternatif adalah Belanda dan Inggris.
7. Tanah
Tanah adalah komponen penyusun permukaan bumi .Tanah termasuk salah
satu sumber daya alam nonhayati yang penting untuk menunjang pertumbuhan
penduduk dan sebagai sumber makanan bagi berbagai jenis makhluk hidup.
Pertumbuhan tanaman pertanian dan perkebunan secara langsung terkait dengan
tingkat kesuburan dan kualitas tanah. Tanah tersusun atas beberapa komponen,
seperti udara, air, mineral, dan senyawa organik. Pengelolaan sumber daya nonhayati
ini menjadi sangat penting mengingat pesatnya pertambahan penduduk dunia dan
kondisi cemaran lingkungan yang ada sekarang ini.
13
hidup dengan melakukan konservasi, rehabilitasi dan penghematan penggunaan,
dengan menerapkan teknologi ramah lingkungan. Menerapkan indikator-indikator
yang memungkinkan pelestarian kemampuan keterbaharuan dalam pengelolaan
sumber daya alam yang dapat diperbaharui untuk mencegah kerusakan yang tidak
dapat balik. Mendelegasikan secara bertahap wewenang pemerintah pusat kepada
pemerintah daerah dalam pelaksanaan pengelolaan sumber daya alam secara selektif
dan pemeliharaan lingkungan hidup sehingga kualitas ekosistem tetap terjaga, yang
diatur dengan undang-undang. Mendayagunakan sumber daya alam untuk sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat dengan memperhatikan kelestarian fungsi dan
keseimbangan lingkungan hidup, pembangunan yang berkelanjutan, kepentingan
ekonomi dan budaya masyarakat lokal serta penataan ruang, yang pengusahaannya
diatur dengan undang-undang.
Arah kebijakan dalam pengelolaan sumber daya alam dalam TAP MPR No.
IX/MPR/2001 tentang Pembaruan Agraria dan Pengelolaan Sumber Daya Alam
14
didasarkan atas prinsip-prinsip sebagaimana dimaksud Pasal 5 Ketetapan ini.
Menyusun strategi pemanfaatan sumber daya alam yang didasarkan pada optimalisasi
manfaat dengan memperhatikan kepentingan dan kondisi daerah maupun nasional.
Parameter Kebijakan PSDA bagi Pembangunan Berkelanjutan
Reformasi pengelolaan sumber daya alam sebagai prasyarat bagi terwujudnya
pembangunan berkelanjutan dapat dinilai dengan baik apabila terumuskan parameter
yang memadai. Secara implementatif, parameter yang dapat dirumuskan diantaranya:
1. Desentralisasi dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup
dengan mengikuti prinsip dan pendekatan ekosistem, bukan administratif.
2. Kontrol sosial masyarakat dengan melalui pengembangan transparansi proses
pengambilan keputusan dan peran serta masyarakat . Kontrol sosial ini dapat
dimaknai pula sebagai partisipasi dan kedaulatan yang dimiliki (sebagai hak)
rakyat. Setiap orang secara sendiri-sendiri maupun berkelompok memiliki hak
yang sama dalam proses perencanaan, pengambilan keputusan, pelaksanaan,
pengawasan serta evaluasi pada pengelolaan dan pelestarian sumber daya
alam dan lingkungan hidup.
15
5. Rasa keadilan bagi rakyat dalam pemanfaatan sumber daya alam dan
lingkungan hidup. Keadilan ini tidak semata bagi generasi sekarang semata,
tetapi juga keadilan untuk generasi mendatang sesudah kita yang memiliki
hak atas lingkungan hidup yang baik.
16
3. Membaiknya kualitas udara dan pengelolaan sampah serta limbah bahan berbahaya
dan beracun (B3);
4. Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup terintegrasi.
3. Kenyataan bahwa penyelamatan masyarakat biotis dan sumber alam yang khas
merupakan langkah pertama yang logis dalam pembangunan daerah baru, dengan
alasan bahwa sumber alam tersebut tak dapat digantikan dalam arti pemenuhan
kebutuhan dan aspirasi manusia, dan kontribusi jangka panjang terhadap
pemantapan dan produktivitas daerah (Dasmann, 1973)
Seperti pernyataan diatas, Sumber daya alam ini adalah energi yang sifatnya
tidak dapat digantikan. Proses penggantian ini membutuhkan waktu yang sangat
lama. Hampir setiap waktu sumber daya alam ini tidak dapat terlepas dari kehidupan
17
manusia. Beberapa sampel yang bisa kita lihat bahwa sember daya alam ini tak bisa
lepas dari kehidupan kita sehari-hari.
Untuk menjamin keberlanjutan fungsi layanan sosial-ekologi alam dan
keberlanjutan sumber daya alam dalam cakupan wilayah yang lebih luas maka
pendekatan perencanaan SDA dengan instrumen penataan ruang harus dilakukan
dengan mempertimbangkan bentang alam dan kesatuan layanan ekosistem,
endemisme dan keterancaman kepunahan flora-fauna, aliran-aliran energi sosial dan
kultural, kesamaan sejarah dan konstelasi geo-politik wilayah.
Dengan pertimbangan-pertimbangan ini maka pilihan-pilihan atas sistem
budidaya, teknologi pemungutan/ekstraksi SDA dan pengolahan hasil harus benar-
benar mempertimbangkan keberlanjutan ekologi dari mulai tingkat ekosistem lokal
sampai ekosistem regional yang lebih luas. Dengan pendekatan ekosistem yang
diperkaya dengan perspektif kultural seperti ini tidak ada lagi “keharusan” untuk
menerapkan satu sistem SDA untuk wilayah yang luas. Hampir bisa dipastikan bahwa
setiap ekosistem bisa jadi akan membutuhkan sistem pengelolaan SDA yang berbeda
dari ekosistem di wilayah lain.
Keberhasilan kombinasi beberapa pendekatan seperti ini membutuhkan
partisipasi politik yang tinggi dari masyarakat adat dalam proses penataan ruang dan
penentuan kebijakan pengelolaan SDA di wilayah ekosistem. Semakin tinggi
partisipasi politik dari pihak-pihak berkepentingan akan menghasilkan rencana tata
ruang yang lebih akomodatif terhadap kepentingan bersama yang “intangible” yang
dinikmati bersama oleh banyak komunitas yang tersebar di seluruh wilayah ekosistem
tersebut, seperti jasa hidrologis. Dalam konteks ini maka membangun kapasitas
masyarakat adat yang berdaulat (mandiri) harus diimbangi dengan jaringan kesaling-
tergantungan (interdependency) dan jaringan saling berhubungan (interkoneksi) antar
komunitas dan antar para pihak. Untuk bisa mengelola dinamika politik di antar para
pihak yang berbeda kepentingan seperti ini dibutuhkan tatanan organisasi birokrasi
dan politik yang partisipatif demokrasi (participatory democracy).
18
Kondisi seperti ini bisa diciptakan dengan pendekatan informal, misalnya dengan
membentuk “Dewan Konsultasi Multi-Pihak tentang Kebijakan Sumber Daya Alam
Wilayah/Daerah” atau “Forum Multi-Pihak Penataan Ruang Wilayah/Daerah” yang
berada di luar struktur pemerintahan tetapi secara politis dan hukum memiliki posisi
cukup kuat untuk melakukan intervensi kebijakan. Untuk wilayah/kabupaten yang
populasi masyarakat adatnya cukup banyak, maka wakil masyarakat adat dalam
lembaga seperti ini harus ada.
19
lingkungan hidup adalah rangkaian upaya untuk melindungi kemampuan lingkungan
hidup terhadap tekanan perubahan dan atau dampak negatif yang ditimbulkan oleh
suatu kegiatan, agar tetap mampu mendukung perikehidupan manusia dan makhluk
hidup lain. Menurut Soemarwoto (2001), daya dukung lingkungan pada hakekatnya
adalah daya dukung lingkungan alamiah, yaitu berdasarkan biomas tumbuhan dan
hewan yang dapat dikumpulkan dan ditangkap per satuan luas dan waktu di daerah
itu. Menurut Khanna et al. (1999), daya dukung lingkungan hidup terbagi menjadi 2
(dua) komponen, yaitu kapasitas penyediaan (supportive capacity) dan kapasitas
tampung limbah (assimilative capacity).
Daya dukung lingkungan adalah kapasitas atau kemampuan ekosistem untuk
mendukung kehidupan organisme secara sehat sekaligus mempertahankan
produktivitas, kemampuan adaptasi, dan kemampuan memperbarui diri. Daya dukung
lingkungan diartikan sebagai kemampuan lingkungan untuk mendukung kehidupan
manusia (Sunu, 2001 : 6).
Daya dukung lingkungan/carrying capacity adalah batas atas dari
pertumbuhan suatu populasi, di mana jumlah populasi tersebut tidak dapat lagi
didukung oleh sarana, sumberdaya dan lingkungan yang ada. Atau secara lebih
singkat dapat dijelaskan sebagai batas aktivitas manusia yang berperan dalam
perubahan lingkungan. Konsep ini berasumsi bahwa terdapat kepastian keterbatasan
lingkungan yang bertumpu pada pembangunan (Zoer’aini, 1997).
Sedangkan menurut Lenzen dan Murray (2003), kebutuhan hidup manusia
dari lingkungan dapat dinyatakan dalam luas area yang dibutuhkan untuk mendukung
kehidupan manusia. Luas area untuk mendukung kehidupan manusia ini disebut jejak
ekologi (ecological footprint). Lenzen juga menjelaskan bahwa untuk mengetahui
tingkat keberlanjutan sumberdaya alam dan lingkungan, kebutuhan hidup manusia
kemudian dibandingkan dengan luas aktual lahan produktif. Perbandingan antara
jejak ekologi dengan luas aktual lahan produktif ini kemudian dihitung sebagai
perbandingan antara lahan tersedia dan lahan yang dibutuhkan. Carrying capacity
atau daya dukung lingkungan mengandung pengertian kemampuan suatu tempat
20
dalam menunjang kehidupan mahluk hidup secara optimum dalam periode waktu
yang panjang. Daya dukung lingkungan dapat pula diartikan kemampuan lingkungan
memberikan kehidupan organisme secara sejahtera dan lestari bagi penduduk yang
mendiami suatu kawasan.
1. Jumlah organisme atau spesies khusus secara maksimum dan seimbang yang
dapat didukung oleh suatu lingkungan;
2. Jumlah penduduk maksimum yang dapat didukung oleh suatu lingkungan
tanpa merusak lingkungan tersebut;
3. Jumlah makhluk hidup yang dapat bertahan pada suatu lingkungan dalam
periode jangka panjang tanpa membahayakan lingkungan tersebut;
4. Jumlah populasi maksimum dari organisme khusus yang dapat didukung oleh
suatu lingkungan tanpa merusak lingkungan tersebut; Rata-rata kepadatan
suatu populasi atau ukuran populasi dari suatu kelompok manusia di bawah
angka yang diperkirakan akan meningkat dan di atas angka yang diperkirakan
untuk menurun disebabkan oleh kekurangan sumberdaya. Kapasitas pembawa
akan berbeda untuk tiap kelompok manusia dalam sebuah lingkungan tempat
tinggal, disebabkan oleh jenis makanan, tempat tinggal, dan kondisi sosial
dari masing-masing lingkungan tempat tinggal tersebut.
21
kita punya ,tapi mereka selalu dapat mengolah setiap sumber daya alam yang telah
tersedia di Negara mereka yang membuat negara mereka terus maju. Maka dari itu
yang harus kita lakukan adalah kita harus lebih meningkatkan sumber daya manusia
atau kemampuan dari masyarakat kita agar bisa memaksimalkan atau mengolah
sumber daya alam kita yang begitu melimpah ini. Bukan mustahil jika kita bisa
mengolahnya, kita akan seperti Negara-negara yang telah maju atau bahkan melebihi
mereka.
22
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini d iharapkan dapat bermanfaat bagi kita semua
dalam memahami sumber daya alam dan ekologi lingkungan.
23