Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ilmu lingkungan merupakan “ekologi” yang menerapkan berbagai azas dan


konsepnya kepada masalah yang lebih luas, yang menyangkut pula hubungan
manusia dengan lingkungannya. Ilmu Lingkungan adalah ekologi terapan. Ilmu
lingkungan ini mengintegrasikan berbagai ilmu yang mempelajari hubungan timbal
balik antara jasad hidup (termasuk manusia) dengan dengan lingkungannya. Ilmu
Lingkungan juga dimaknai sebagai suatu studi (kajian) yang sistematis mengenai
lingkungan hidup dan kedudukan manusia yang layak di dalamnya. Perbedaan utama
“ilmu lingkungan” dan “ekologi” adalah dengan adanya misi untuk mencari
pengetahuan yang arif, tepat (valid), baru, dan menyeluruh tentang alam sekitar, dan
dampak perlakuan manusia terhadap alam. Misi tersebut adalah untuk menimbulkan
kesadaran, penghargaan, tanggung jawab, dan keberpihakan terhadap manusia dan
lingkungan hidupnya secara menyeluruh.
Ilmu lingkungan merupakan perpaduan konsep dan asas berbagai ilmu
(terutama ekologi, ilmu lainnya: biologi, biokimia, hidrologi, oceanografi,
meteorologi, ilmu tanah, geografi, demografi, ekonomi dan sebagainya), yang
bertujuan untuk mempelajari dan memecahkan masalah yang menyangkut hubungan
antara mahluk hidup dengan lingkungannya. Ilmu Lingkungan merupakan penjabaran
atau terapan dari ”ekologi”.
Sumber daya alam adalah unsur lingkungan yang terdiri atas sumber daya
alam hayati, sumber daya alam non hayati dan sumber daya buatan, merupakan salah
satu aset yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Sebagai modal dasar pembangunan sumberdaya alam harus dimanfaatkan sepenuh-
penuhnya tetapi dengan cara-cara yang tidak merusak, bahkan sebaliknya, cara-cara
yang dipergunakan harus dipilih yang dapat memelihara dan mengembangkan agar

1
modal dasar tersebut makin besar manfaatnya untuk pembangunan lebih lanjut di
masa mendatang.
Dalam memanfaatkan sumber daya alam, manusia perlu berdasar pada
prinsip ekoefisiensi. Artinya tidak merusak ekosistem, pengambilan secara efisien
dalam memikirkan kelanjutan SDM. Pembangunan yang berkelanjutan bertujuan
pada terwujudnya keberadaan sumber daya alam untuk mendukung kesejahteraan
manusia. Maka prioritas utama pengelolaan adalah upaya pelestarian lingkungan,
supaya dapat mendukung kehidupan makhluk hidup. Bila sumber daya alam rusak
atau musnah kehidupan bisa terganggu.

1.2 Tujuan Penulisan

1. Mengetahui pengertian ekologi dan ilmu lingkungan.

2. Mengetahui keterkaitan diantara keduanya.

3. Mengetahui perbedaan antara ekologi dan ilmu lingkungan

4. Mengetahui pengertian sumber daya alam

5. Mengetahui manfaat dari sumber daya alam

1.3 Rumusan Masalah

1. Asas-Asas pengetahuan lingkungan

A. Pengertian ekologi dan ilmu lingkungan secara umum

B. Pengertian ekologi dan ilmu lingkungan menurut para ahli

C. Perbedaan ekologi dan ilmu lingkungan

2
D. Asas-asas pengetahuan liangkungan

2. Sumber daya alam

A. Pengertian sumber daya alam

B. Sumber daya alam diindonesia

C. Sumber daya alam dan pertumbuhan ekonomi

D. Pemanfaatan sumber daya alam hayati dan nonhayati

E. Landasan kebijaksanaan pengelolaan sumber daya alam

F. Karakteristik ekologi sumber daya alam

G. Daya dukung lingkungan

H. Keterbatasan kemampuan manusia

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian ekologi dan ilmu lingkungan secara umum

A. Ekologi
Secara bahasa, ekologi berasal dari bahasa Yunani (Greek) yaitu oikos dan
logos yang berarti rumah/habitat dan ilmu. Ernst Haeckel merupakan orang pertama
yang menggunakan istilah ekologi. Secara mendasar pengertian ekologi adalah ilmu
yang mempelajari tentang interaksi makhluk hidup serta makhluk hidup dan
lingkungannya. Ekologi erat kaitannya dengan ekosistem. Oleh karena itu pengertian
ekologi dapat diartikan pula sebagai ilmu yang pembelajari tentang ekosistem serta
bagian bagiannya.

B.Ilmu Lingkungan
Ilmu (atau ilmu pengetahuan) adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki,
menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan
dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang
pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan
kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.
Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia
yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak
langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik. Jika
kita berada di sekolah, lingkungan biotiknya berupa teman-teman sekolah, bapak ibu
guru serta karyawan, dan semua orang yang ada di sekolah, juga berbagai jenis
tumbuhan yang ada di kebun sekolah serta hewan-hewan yang ada di sekitarnya.
Adapun lingkungan abiotik berupa udara, meja kursi, papan tulis, gedung sekolah,
dan berbagai macam benda mati yang ada di sekitar. Seringkali lingkungan yang
terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai lingkungan sosial. Lingkungan

4
sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan yang besar peranannya dalam
membentuk kepribadian seseorang.
Ilmu Lingkungan adalah suatu studi yang sistematis mengenai lingkungan
hidup dan kedudukan manusia yang pantas di dalamnya. Ilmu lingkungan merupakan
perpaduan konsep dan asas berbagai ilmu yang bertujuan untuk mempelajari dan
memecahkan masalah yang menyangkut hubungan antara mahluk hidup dengan
lingkungannya. Ilmu lingkungan merupakan penjabaran atau terapan dari ekologi.

2.2 Pengertian ekologi dan ilmu lingkungan menurut para ahli

A. Ekologi

1. Pengertian Ekologi Menurut Miller (1975)


Menurut Miller tentang pengertian ekologi yang menggemukakan bahwa ekologi
adalah suatu ilmu mengenai hubungan timbal balik diantara organisme serta
sesamanya dan juga dengan lingkungannya.

2. Pengertian Ekologi Menurut Otto Soemarwoto


pengertian ekologi adalah suatu ilmu mengenaihubungan timbal balik diantara
makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya.

3. Pengertian Ekologi Menurut C. Elton

ekologi adalah suatu ilmu yang mengkaji sejarah alam atau juga perkehidupan alam
dengan secara ilmiah

4. Pengertian Ekologi Menurut Resosoedarmo

pengertian ekologi adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbal
balik antara makhluk hidup dengan lingkungan.

5
5. Pengertian Ekologi Menurut Andrewartha

ekologi adalah suatu ilmu yang membahas penyebaran dan juga kemelimpahan
organisme.

2.3 Perbedaan ekologi dan ilmu lingkungan

Perbedaan utama ilmu lingkungan dan ekologi adalah dengan adanya misi
untuk mencari pengetahuan yang arif, tepat (valid), baru, dan menyeluruh tentang
alam sekitar, dan dampak perlakuan manusia terhadap alam. Misi tersebut adalah
untuk menimbulkan kesadaran, penghargaan, tanggung jawab, dan keberpihakan
terhadap manusia dan lingkungan hidup secara menyeluruh. Timbulnya kesadaran
lingkungan sudah dimulai sejak lama, contohnya Plato pada 4 abad Sebelum Masehi
telah mengamati kerusakan alam akibat perilaku manusia. Pada zaman modern,
terbitnya buku Silent Spring tahun 1962 mulai menggugah kesadaran umat manusia.
Ilmu lingkungan merupakan bidang ilmu interdisipliner yang merupakan
integrasi ilmu fisik dan biologi (termasuk tapi tidak dibatasi pada ekologi, fisika,
kimia, biologi, ilmu tanah, geologi, ilmu atmosfer dan geografi) untuk mempelajari
tentang lingkungan dan solusi dari masalah-masalah lingkungan. Ilmu lingkungan
menyediakan pendekatan yang terintegrasi, kuantitatif, dan interdisipliner untuk
mempelajari sistem lingkungan.
Ekologi adalah studi ilmiah tentang distribusi kelimpahan hidup dan
interaksi antara organisme dan lingkungan alami mereka sedangkan ilmu lingkungan
adalah filosofi dan gerakan sosial yang luas berpusat pada kepedulian terhadap
konservasi dan perbaikanlingkungan.
Ekologi dan ilmu lingkungan merupakan disiplin ilmu terkait erat dan
berhubungan dengan prinsip-prinsip yang satu dengan yang lain dan hal ini
merupakan sesuatu yang penting untuk sepenuhnya memahami satu dengan yang

6
lain. Perbedaan utama antara ekologi dan ilmu lingkungan yaitu ilmu lingkungan
merupakan bidang yang lebih menyeluruh yang menggabungkan banyak unsur ilmu
bumi dan kehidupan untuk memahami berbagai proses alam.

2.4 Asas-asas pengetahuan lingkungan

Ada beberapa asas dalam pengetahuan lingkungan, yaitu:

ASAS 1 : menyatakan bahwa semua energi yang memasuki sebuah organisme,


populasi, atau ekosistem yang dianggap sebagai energi tersimpan atau
terlepaskan. Energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain, serta
tidak dapat hilang, dihancurkan, maupun diciptakan.

ASAS 2 : menyatakan bahwa tidak ada sistem perubahan energi sangat efisien.
Misalnya pada Hukum Termodinamika II yaitu "Semua sistem biologi
kurang efisien, kecenderungan umum, energi berdegradasi ke dalam
bentuk panas yang tidak balik dan beradiasi menuju angkasa."

ASAS 3 : menyatakan bahwa materi, energi, ruang, waktu dan keanekaragaman,


semuanya termasuk pada sumber alam.

ASAS 4 : menyatakan bahwa semua kategori sumber alam, jika pengadaannya telah
maksimal, pengaruh unit kenaikannya sering menurun dengan
penambahan sumber alam sampai ke tingkat maksimum.

ASAS 5 : menyatakan bahwa terdapat dua jenis sumber alam, yaitu sumber alam
yang pengadaannya dapat merangsang penggunaan, dan tidak mempunyai
daya rangsang penggunaan.

7
2.5 Pengertian sumber daya alam

Sumber daya alam (biasa disingkat SDA) adalah segala sesuatu yang berasal
dari alam yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Yang
tergolong di dalamnya tidak hanya komponen biotik, seperti hewan, tumbuhan, dan
mikroorganisme, tetapi juga komponen abiotik, seperti minyak bumi, gas alam,
berbagai jenis logam, air, dan tanah. Inovasi teknologi, kemajuan peradaban dan
populasi manusia, serta revolusi industri telah membawa manusia pada era eksploitasi
sumber daya alam sehingga persediaannya terus berkurang secara signifikan,
terutama pada satu abad belakangan ini. Sumber daya alam mutlak diperlukan untuk
menunjang kebutuhan manusia, tetapi sayangnya keberadaannya tidak tersebar
merata dan beberapa negara seperti Indonesia, Brazil, Kongo, Maroko, dan berbagai
negara di Timur Tengah memiliki kekayaan alam hayati atau nonhayati yang sangat
berlimpah. Sebagai contoh, negara di kawasan Timur Tengah memiliki persediaan
gas alam sebesar sepertiga dari yang ada di dunia dan Maroko sendiri memiliki
persediaan senyawa fosfat sebesar setengah dari yang ada di bumi. Akan tetapi,
kekayaan sumber daya alam ini seringkali tidak sejalan dengan perkembangan
ekonomi di negara-negara tersebut.

2.6 Sumber daya alam di indonesia

Mayoritas penduduk Indonesia bermata pencaharian di bidang pertanian, itu


lah faktanya. Kalau hal tersebut dijadikan parameternya, maka Indonesia adalah
negara agraris. Pernyataan itu benar adanya. Namun, sebagai negara agraris
diharapkan kebutuhan pangan untuk warganegaranya dapat dicukupi dari produksi
dalam negeri. Kenyataanya, Indonesia masih mengimpor pangan dari luar negeri,
tidak hanya beras sebagai makanan pokok, tetapi bahan pangan lainnya seperti
gandum, kedelai, dan jagung. Masih banyak Petani yang hidup dalam kemiskinan dan

8
masih ada penduduk di pedesaan, yang menjadi sentra produksi pangan, mengalami
kelaparan.
Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam dan
keanekaragaman hayati. Indonesia termasuk negara agraris. Sumber daya alam yang
ada di Indonesia seperti Minyak bumi yang berlimpah, Air mineral dari pegunungan,
banyaknya jenis tumbuhan,dan tanah yang subur. Indonesia termasuk negara yang
sangat berpotensial karena berada di garis katulistiwa dan mempunyai iklim tropis.
Sektor pertanian, perkebunan, perikanan, dan peternakan di Indonesia sangat besar.
Hal ini membuktikan bahwa Indonesia sungguh negara berpotensial. Akan tetapi
sungguh di sayangkan, teknologi di Indonesia sampai saat ini kurang maju di banding
negara lain. Berikut ini kekaaan sumber daya alam di indonesia :
1. Negara indonesia mempunyai hasil pertambangan emas terbesar dengan
kualitas emas terbaik di dunia. Namanya PT Freeport. Pertambangan ini telah
mengasilkan 7,3 JUTA ton tembaga dan 724,7 JUTA ton emas.
2. Negara indonesia mempunyai Hasil cadangan gas alam TERBESAR DI
DUNIA! tepatnya di Blok Natuna. Berapa kandungan gas di blok natuna?
Blok Natuna D Alpha memiliki cadangan gas hingga 202 TRILIUN kaki
kubik!! dan masih banyak Blok-Blok penghasil tambang dan minyak seperti
Blok Cepu dll.
3. Negara indonesia mempunyai Lautan yang terluas di dunia. dikelilingi dua
samudra, yaitu Pasific dan Hindia hingga tidak heran memiliki jutaan spesies
ikan yang tidak dimiliki negara lain.
4. Negara indonesia memiliki tanah yang sangat subur. karena memiliki banyak
gunung berapi yang aktif menjadikan tanah di negara ini sangat subur terlebih
lagi negara ini dilintasi garis katulistiwa yang banyak terdapat sinar matahari
dan hujan.

9
2.7 Sumber daya alam dan pertumbuhan ekonomi

Seberapa penting fungsi dan peran Sumber Daya Alam dalam pembangunan
ekonomi ? Untuk memahami pentingnya sumber daya alam terhadap pembangunan
ekonomi, marilah kita belajar dari sejarah yang menunjukkan bahwa masyarakat di
suatu tempat dapat mencapai kemakmuran karena berhasil memanfaatkan sumber
daya alam yang dimiliki. Misalnya, penduduk di Kalimantan dapat mengolah batu
bara dan emas, itu semua akan menghasilkan pendapatan bagi mereka atau Di Riau
dengan tambang minyaknya. Sampai sekarang masih banyak orang yang mengatakan
bahwa salah satu faktor yang menyebabkan suatu negara mengalami kemiskinan
adalah karena tidak cukupnya sumber-sumber alam yang dimilikinya. Memang benar,
rendahnya pendapatan di suatu daerah antara lain disebabkan oleh minimnya sumber-
sumber alam yang tersedia baik dalam arti jumlah, jenis maupun kualitasnya. Tanpa
adanya sumber-sumber alam di suatu negara, maka tidak akan banyak harapan negara
tersebut untuk berhasil dalam pembangunan ekonominya dan begitu juga sebaliknya.
Contoh sejarah nusantara menunjukkan bahwa beberapa kerajaan seperti Kahuripan
dan Singosari yang memanfaatkan air sungai Brantas untuk irigasi, ternyata
membawa kemakmuran.
Selain itu, sejarah dunia menunjukkan bahwa kenaikan harga minyak tahun
1974, menyebabkan negara Kuwait, Saudi Arabia, dan Uni Arab Emirat sebagai
negara penghasil minyak mencapai pendapatan per kapita tertinggi di dunia. Dari data
ini, dirasakan pentingnya sumber daya alam dalam pembangunan ekonomi.
Simon Kuznets mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi dibatasi oleh
kekurangan absolut dari sumber daya alam. Pernyataan Simon Kuznets itu
mengandung arti tersirat bahwa negara-negara yang miskin sumber daya alam, akan
terhambat pertumbuhan ekonominya.
Adam Smith mengemukakan teori tentang “absolute comparative
advantage”. Teori tersebut mengatakan bahwa setiap masyarakat berproduksi sesuai
dengan keunggulan komparatif yang dimilikinya. Artinya adalah bahwa masyarakat

10
yang kaya akan sumber daya alam, akan lebih mampu berproduksi dibandingkan
dengan masyarakat lain yang lebih sedikit sumber daya alamnya.

2.8 Pemanfaatan sumber daya alam hayati dan nonhayati

Sumber daya alam hayati adalah Sumber Daya Alam yang berasal dari mahluk hidup,
atau berhubungan dengan mahluk hidup.
1. Tumbuhan
Tumbuhan merupakan sumber daya alam yang sangat beragam dan
melimpah. Organisme ini memiliki kemampuan untuk menghasilkan oksigen dan pati
melalui proses fotosintesis. Oleh karena itu, tumbuhan merupakan produsen atau
penyusun dasar rantai makanan. Eksploitasi tumbuhan yang berlebihan dapat
mengakibatkan kerusakan bahkan kepunahan dan hal ini akan berdampak pada
rusaknya rantai makanan. Kerusakan yang terjadi karena punahnya salah satu faktor
dari rantai makanan akan berakibat punahnya konsumen tingkat di atasnya.
Pemanfaatan tumbuhan oleh manusia diantaranya:
a. Bahan makanan: padi, jagung,gandum,tebu.
b. Bahan bangungan: kayu jati, kayu mahoni
c. Bahan bakar (biosolar): kelapa sawit
d. Obat: jahe, daun binahong, kina, mahkota dewa
e. Pupuk kompos.

2. Pertanian dan perkebunan


Indonesia dikenal sebagai negara agraris karena sebagian besar penduduk
Indonesia mempunyai pencaharian di bidang pertanian atau bercocok tanam. Data
statistik pada tahun 2001 menunjukkan bahwa 45% penduduk Indonesia bekerja di
bidang agrikultur. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa negara ini memiliki
lahan seluas lebih dari 31 juta yang telah siap tanam, dimana sebagian besarnya dapat

11
ditemukan di Pulau Jawa. Pertanian di Indonesia menghasilkan berbagai macam
tumbuhan komoditi ekspor, antara lain padi, jagung, kedelai, sayur-sayuran, cabai,
ubi, dan singkong. Di samping itu, Indonesia juga dikenal dengan hasil
perkebunannya, antara lain karet (bahan baku ban), kelapa sawit (bahan baku minyak
goreng), tembakau (bahan baku obat dan rokok), kapas (bahan baku tekstil), kopi
(bahan minuman), dan tebu (bahan baku gula pasir).
3. Hewan, peternakan, dan perikanan
Sumber daya alam hewan dapat berupa hewan liar maupun hewan yang
sudah dibudidayakan. Pemanfaatannya dapat sebagai pembantu pekerjaan berat
manusia, seperti kerbau dan kuda atau sebagai sumber bahan pangan, seperti unggas
dan sapi. Untuk menjaga keberlanjutannya, terutama untuk satwa langka, pelestarian
secara in situ dan ex situ terkadang harus dilaksanakan. Pelestarian in situ adalah
pelestarian yang dilakukan di habitat asalnya, sedangkan pelestarian ex situ adalah
pelestarian dengan memindahkan hewan tersebut dari habitatnya ke tempat lain.
Untuk memaksimalkan potensinya, manusia membangun sistem peternakan, dan juga
perikanan, untuk lebih memberdayakan sumber daya hewan.

4. Sumber daya alam nonhayati


Sumber daya alam nonhayati Ialah sumber daya alam yang dapat diusahakan
kembali keberadaannya dan dapat dimanfaatkan secara terus-menerus, contohnya: air,
angin, sinar matahari, dan hasil tambang.

5. Air
Merupakan salah satu kebutuhan utama makhluk hidup dan bumi sendiri
didominasi oleh wilayah perairan. Dari total wilayah perairan yang ada, 97%
merupakan air asin (wilayah laut, samudra, dll.) dan hanya 3% yang merupakan air
tawar (wilayah sungai, danau, dll.). Seiring dengan pertumbuhan populasi manusia,
kebutuhan akan air, baik itu untuk keperluan domestik dan energi, terus meningkat.
Air juga digunakan untuk pengairan, bahan dasar industri minuman, penambangan,

12
dan aset rekreasi. Di bidang energi, teknologi penggunaan air sebagai sumber listrik
sebagai pengganti dari minyak bumi telah dan akan terus berkembang karena selain
terbaharukan, energi yang dihasilkan dari air cenderung tidak berpolusi dan hal ini
akan mengurangi efek rumah kaca.
6. Angin
Pada era ini, penggunaan minyak bumi, batu bara, dan berbagai jenis bahan
bakar hasil tambang mulai digantikan dengan penggunaan energi yang dihasilkan
oleh angin. Angin mampu menghasilkan energi dengan menggunakan turbin yang
pada umumnya diletakkan dengan ketinggian lebih dari 30 meter di daerah dataran
tinggi. Selain sumbernya yang terbaharukan dan selalu ada, energi yang dihasilkan
angin jauh lebih bersih dari residu yang dihasilkan oleh bahan bakar lain pada
umumnya. Beberapa negara yang telah mengaplikasikan turbin angin sebagai sumber
energi alternatif adalah Belanda dan Inggris.
7. Tanah
Tanah adalah komponen penyusun permukaan bumi .Tanah termasuk salah
satu sumber daya alam nonhayati yang penting untuk menunjang pertumbuhan
penduduk dan sebagai sumber makanan bagi berbagai jenis makhluk hidup.
Pertumbuhan tanaman pertanian dan perkebunan secara langsung terkait dengan
tingkat kesuburan dan kualitas tanah. Tanah tersusun atas beberapa komponen,
seperti udara, air, mineral, dan senyawa organik. Pengelolaan sumber daya nonhayati
ini menjadi sangat penting mengingat pesatnya pertambahan penduduk dunia dan
kondisi cemaran lingkungan yang ada sekarang ini.

2.9 Landasan kebijaksanaan pengelolaan sumber daya alam

Arah Kebijakan Bidang Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup


dalam GHBN 1999 – 2004. Mengelola sumber daya alam dan memelihara daya
dukungnya agar bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan rakyat dari generasi ke
generasi. Meningkatkan pemanfaatan potensi sumber daya alam dan lingkungan

13
hidup dengan melakukan konservasi, rehabilitasi dan penghematan penggunaan,
dengan menerapkan teknologi ramah lingkungan. Menerapkan indikator-indikator
yang memungkinkan pelestarian kemampuan keterbaharuan dalam pengelolaan
sumber daya alam yang dapat diperbaharui untuk mencegah kerusakan yang tidak
dapat balik. Mendelegasikan secara bertahap wewenang pemerintah pusat kepada
pemerintah daerah dalam pelaksanaan pengelolaan sumber daya alam secara selektif
dan pemeliharaan lingkungan hidup sehingga kualitas ekosistem tetap terjaga, yang
diatur dengan undang-undang. Mendayagunakan sumber daya alam untuk sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat dengan memperhatikan kelestarian fungsi dan
keseimbangan lingkungan hidup, pembangunan yang berkelanjutan, kepentingan
ekonomi dan budaya masyarakat lokal serta penataan ruang, yang pengusahaannya
diatur dengan undang-undang.

Arah kebijakan dalam pengelolaan sumber daya alam dalam TAP MPR No.
IX/MPR/2001 tentang Pembaruan Agraria dan Pengelolaan Sumber Daya Alam

Melakukan pengkajian ulang terhadap berbagai peraturan perundang-undangan yang


berkaitan dengan pengelolaan sumber daya alam dalam rangka sinkronisasi kebijakan
antarsektor yang berdasarkan prinsip-prinsip sebagaimana dimaksud Pasal 5
Ketetapan ini. Mewujudkan optimalisasi pemanfaatan berbagai sumber daya alam
melalui identifikasi dan inventarisasi kualitas dan kuantitas sumber daya alam sebagai
potensi dalam pembangunan nasional. Memperluas pemberian akses informasi
kepada masyarakat mengenai potensi sumber daya alam di daerahnya dan mendorong
terwujudnya tanggung jawab sosial untuk menggunakan teknologi ramah lingkungan
termasuk teknologi tradisional. Memperhatikan sifat dan karakteristik dari berbagai
jenis sumber daya alam dan melakukan upaya-upaya meningkatkan nilai tambah dari
produk sumber daya alam tersebut. Menyelesaikan konflik-konflik pemanfaatan
sumber daya alam yang timbul selama ini sekaligus dapat mengantisipasi potensi
konflik di masa mendatang guna menjamin terlaksananya penegakan hukum dengan

14
didasarkan atas prinsip-prinsip sebagaimana dimaksud Pasal 5 Ketetapan ini.
Menyusun strategi pemanfaatan sumber daya alam yang didasarkan pada optimalisasi
manfaat dengan memperhatikan kepentingan dan kondisi daerah maupun nasional.
Parameter Kebijakan PSDA bagi Pembangunan Berkelanjutan
Reformasi pengelolaan sumber daya alam sebagai prasyarat bagi terwujudnya
pembangunan berkelanjutan dapat dinilai dengan baik apabila terumuskan parameter
yang memadai. Secara implementatif, parameter yang dapat dirumuskan diantaranya:
1. Desentralisasi dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup
dengan mengikuti prinsip dan pendekatan ekosistem, bukan administratif.
2. Kontrol sosial masyarakat dengan melalui pengembangan transparansi proses
pengambilan keputusan dan peran serta masyarakat . Kontrol sosial ini dapat
dimaknai pula sebagai partisipasi dan kedaulatan yang dimiliki (sebagai hak)
rakyat. Setiap orang secara sendiri-sendiri maupun berkelompok memiliki hak
yang sama dalam proses perencanaan, pengambilan keputusan, pelaksanaan,
pengawasan serta evaluasi pada pengelolaan dan pelestarian sumber daya
alam dan lingkungan hidup.

3. Pendekatan utuh menyeluruh atau komprehensif dalam pengelolaan sumber


daya alam dan lingkungan hidup. Pada parameter ini, pengelolaan sumber
daya alam dan lingkungan hidup harus menghilangkan pendekatan sektoral,
namun berbasis ekosistem dan memperhatikan keterkaitan dan saling
ketergantungan antara faktor-faktor pembentuk ekosistem dan antara satu
ekosistem dengan ekosistem lainnya.

4. Keseimbangan antara eksploitasi dengan konservasi dalam pengelolaan


sumber daya alam dan lingkungan hidup sehingga tetap terjaga kelestarian
dan kualitasnya secara baik.

15
5. Rasa keadilan bagi rakyat dalam pemanfaatan sumber daya alam dan
lingkungan hidup. Keadilan ini tidak semata bagi generasi sekarang semata,
tetapi juga keadilan untuk generasi mendatang sesudah kita yang memiliki
hak atas lingkungan hidup yang baik.

Visi Pengelolaan Sumber Daya Alam


“Terwujudnya Lingkungan Hidup yang handal dan proaktif, serta berperan dalam
pelaksanaan pembangunan berkelanjutan, dengan menekankan pada ekonomi hijau”.
Misi Pengelolaan Sumber Daya Alam
1. Mewujudkan kebijakan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup
terintegrasi, guna mendukung tercapainya pembangunan berkelanjutan, dengan
menekankan pada ekonomi hijau;
2. Melakukan koordinasi dan kemitraan dalam rantai nilai proses pembangunan untuk
mewujudkan integrasi, sinkronisasi antara ekonomi dan ekologi dalam
pembangunan berkelanjutan;
3. Mewujudkan pencegahan kerusakan dan pengendalian pencemaran sumber daya
alam dan lingkungan hidup dalam rangka pelestarian fungsi lingkungan hidup;
4. Melaksanakan tatakelola pemerintahan yang baik serta mengembangkan kapasitas
kelembagaan dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup secara
terintegrasi.

Secara umum, sasaran pembangunan yang ingin dicapai adalah mewujudkan


perbaikan fungsi lingkungan hidup dan pengelolaan sumberdaya alam yang mengarah
pada pengarusutamaan prinsip pembangunan berkelanjutan. Sasaran khusus yang
hendak dicapai adalah:
1. Terkendalinya pencemaran dan kerusakan lingkungan sungai, danau, pesisir dan
laut, serta air tanah;
2. Terlindunginya kelestarian fungsi lahan, keanekaragaman hayati dan ekosistem
hutan;

16
3. Membaiknya kualitas udara dan pengelolaan sampah serta limbah bahan berbahaya
dan beracun (B3);
4. Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup terintegrasi.

2.10 Karakteristik ekologi sumber daya alam


Ekologi adalah suatu kajian studi terhadap hubungan timbal balik (interaksi)
antar organism (antar makhluk hidup) dan antara organisme (makhluk hidup) dengan
lingkungannya.
Faktor-faktor pembatas ekologis ini perlu diperhitungkan agar pembangunan
membawa hasil yang lestari.Hubungan antara pengawetan ekosistem dan perubahan
demi pembangunan demi pembangunan ada tiga prinsip yang perlu diperhatikan,
yaitu :
1. Kebutuhan untuk memperhatikan kemampuan untuk membuat pilihan penggunaan
sumber alam di masa depan.

2. Kenyataan bahwa peningkatan pembangunan pada daerah-daerah pertanian


tradisional yang telah terbukti berproduksi baik mempunyai kemungkinan besar
untuk memperoleh pengembalian modal yang lebih besar dibanding daerah yang
baru.

3. Kenyataan bahwa penyelamatan masyarakat biotis dan sumber alam yang khas
merupakan langkah pertama yang logis dalam pembangunan daerah baru, dengan
alasan bahwa sumber alam tersebut tak dapat digantikan dalam arti pemenuhan
kebutuhan dan aspirasi manusia, dan kontribusi jangka panjang terhadap
pemantapan dan produktivitas daerah (Dasmann, 1973)

Seperti pernyataan diatas, Sumber daya alam ini adalah energi yang sifatnya
tidak dapat digantikan. Proses penggantian ini membutuhkan waktu yang sangat
lama. Hampir setiap waktu sumber daya alam ini tidak dapat terlepas dari kehidupan

17
manusia. Beberapa sampel yang bisa kita lihat bahwa sember daya alam ini tak bisa
lepas dari kehidupan kita sehari-hari.
Untuk menjamin keberlanjutan fungsi layanan sosial-ekologi alam dan
keberlanjutan sumber daya alam dalam cakupan wilayah yang lebih luas maka
pendekatan perencanaan SDA dengan instrumen penataan ruang harus dilakukan
dengan mempertimbangkan bentang alam dan kesatuan layanan ekosistem,
endemisme dan keterancaman kepunahan flora-fauna, aliran-aliran energi sosial dan
kultural, kesamaan sejarah dan konstelasi geo-politik wilayah.
Dengan pertimbangan-pertimbangan ini maka pilihan-pilihan atas sistem
budidaya, teknologi pemungutan/ekstraksi SDA dan pengolahan hasil harus benar-
benar mempertimbangkan keberlanjutan ekologi dari mulai tingkat ekosistem lokal
sampai ekosistem regional yang lebih luas. Dengan pendekatan ekosistem yang
diperkaya dengan perspektif kultural seperti ini tidak ada lagi “keharusan” untuk
menerapkan satu sistem SDA untuk wilayah yang luas. Hampir bisa dipastikan bahwa
setiap ekosistem bisa jadi akan membutuhkan sistem pengelolaan SDA yang berbeda
dari ekosistem di wilayah lain.
Keberhasilan kombinasi beberapa pendekatan seperti ini membutuhkan
partisipasi politik yang tinggi dari masyarakat adat dalam proses penataan ruang dan
penentuan kebijakan pengelolaan SDA di wilayah ekosistem. Semakin tinggi
partisipasi politik dari pihak-pihak berkepentingan akan menghasilkan rencana tata
ruang yang lebih akomodatif terhadap kepentingan bersama yang “intangible” yang
dinikmati bersama oleh banyak komunitas yang tersebar di seluruh wilayah ekosistem
tersebut, seperti jasa hidrologis. Dalam konteks ini maka membangun kapasitas
masyarakat adat yang berdaulat (mandiri) harus diimbangi dengan jaringan kesaling-
tergantungan (interdependency) dan jaringan saling berhubungan (interkoneksi) antar
komunitas dan antar para pihak. Untuk bisa mengelola dinamika politik di antar para
pihak yang berbeda kepentingan seperti ini dibutuhkan tatanan organisasi birokrasi
dan politik yang partisipatif demokrasi (participatory democracy).

18
Kondisi seperti ini bisa diciptakan dengan pendekatan informal, misalnya dengan
membentuk “Dewan Konsultasi Multi-Pihak tentang Kebijakan Sumber Daya Alam
Wilayah/Daerah” atau “Forum Multi-Pihak Penataan Ruang Wilayah/Daerah” yang
berada di luar struktur pemerintahan tetapi secara politis dan hukum memiliki posisi
cukup kuat untuk melakukan intervensi kebijakan. Untuk wilayah/kabupaten yang
populasi masyarakat adatnya cukup banyak, maka wakil masyarakat adat dalam
lembaga seperti ini harus ada.

2.11 Daya dukung lingkungan

Daya dukung lingkungan adalah Kemampuan lingkungan untuk mendukung


perikehidupan semua makhluk hidup yang meliputi ketersediaan sumberdaya alam
untuk memenuhi kebutuhan dasar atau tersedianya cukup ruang untuk hidup pada
tingkat kestabilan sosial tertentu disebut daya dukung lingkungan. Keberadaan
sumberdaya alam di bumi tidak tersebar merata sehingga daya dukung lingkungan
pada setiap daerah akan berbeda-beda. Oleh karena itu, pemanfaatannya harus dijaga
agar terus berkesinambungan dan tindakan eksploitasi harus dihindari. Pemeliharaan
dan pengembangan lingkungan hidup harus dilakukan dengan cara yang rasional
antara lain sebagai berikut :
1. Memanfaatkan sumberdaya alam yang dapat diperbaharui dengan hati-hati dan
efisien, misalnya : air, tanah dan udara.
2. Menggunakan bahan pengganti, misalnya hasil metalurgi (campuran).
3. Mengembangkan metode penambangan dan pemprosesan yang lebih efisien serta
dapat didaur ulang.
4. Melaksanakan etika lingkungan dengan menjaga kelestarian alam.
Pengertian (konsep) dan ruang lingkup daya dukung lingkungan menurut
UU 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, daya dukung
lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung
perikehidupan manusia dan makhluk hidup lain; sedangkan pelestarian daya dukung

19
lingkungan hidup adalah rangkaian upaya untuk melindungi kemampuan lingkungan
hidup terhadap tekanan perubahan dan atau dampak negatif yang ditimbulkan oleh
suatu kegiatan, agar tetap mampu mendukung perikehidupan manusia dan makhluk
hidup lain. Menurut Soemarwoto (2001), daya dukung lingkungan pada hakekatnya
adalah daya dukung lingkungan alamiah, yaitu berdasarkan biomas tumbuhan dan
hewan yang dapat dikumpulkan dan ditangkap per satuan luas dan waktu di daerah
itu. Menurut Khanna et al. (1999), daya dukung lingkungan hidup terbagi menjadi 2
(dua) komponen, yaitu kapasitas penyediaan (supportive capacity) dan kapasitas
tampung limbah (assimilative capacity).
Daya dukung lingkungan adalah kapasitas atau kemampuan ekosistem untuk
mendukung kehidupan organisme secara sehat sekaligus mempertahankan
produktivitas, kemampuan adaptasi, dan kemampuan memperbarui diri. Daya dukung
lingkungan diartikan sebagai kemampuan lingkungan untuk mendukung kehidupan
manusia (Sunu, 2001 : 6).
Daya dukung lingkungan/carrying capacity adalah batas atas dari
pertumbuhan suatu populasi, di mana jumlah populasi tersebut tidak dapat lagi
didukung oleh sarana, sumberdaya dan lingkungan yang ada. Atau secara lebih
singkat dapat dijelaskan sebagai batas aktivitas manusia yang berperan dalam
perubahan lingkungan. Konsep ini berasumsi bahwa terdapat kepastian keterbatasan
lingkungan yang bertumpu pada pembangunan (Zoer’aini, 1997).
Sedangkan menurut Lenzen dan Murray (2003), kebutuhan hidup manusia
dari lingkungan dapat dinyatakan dalam luas area yang dibutuhkan untuk mendukung
kehidupan manusia. Luas area untuk mendukung kehidupan manusia ini disebut jejak
ekologi (ecological footprint). Lenzen juga menjelaskan bahwa untuk mengetahui
tingkat keberlanjutan sumberdaya alam dan lingkungan, kebutuhan hidup manusia
kemudian dibandingkan dengan luas aktual lahan produktif. Perbandingan antara
jejak ekologi dengan luas aktual lahan produktif ini kemudian dihitung sebagai
perbandingan antara lahan tersedia dan lahan yang dibutuhkan. Carrying capacity
atau daya dukung lingkungan mengandung pengertian kemampuan suatu tempat

20
dalam menunjang kehidupan mahluk hidup secara optimum dalam periode waktu
yang panjang. Daya dukung lingkungan dapat pula diartikan kemampuan lingkungan
memberikan kehidupan organisme secara sejahtera dan lestari bagi penduduk yang
mendiami suatu kawasan.

Definisi daya dukung lingkungan/carrying capacity :

1. Jumlah organisme atau spesies khusus secara maksimum dan seimbang yang
dapat didukung oleh suatu lingkungan;
2. Jumlah penduduk maksimum yang dapat didukung oleh suatu lingkungan
tanpa merusak lingkungan tersebut;
3. Jumlah makhluk hidup yang dapat bertahan pada suatu lingkungan dalam
periode jangka panjang tanpa membahayakan lingkungan tersebut;
4. Jumlah populasi maksimum dari organisme khusus yang dapat didukung oleh
suatu lingkungan tanpa merusak lingkungan tersebut; Rata-rata kepadatan
suatu populasi atau ukuran populasi dari suatu kelompok manusia di bawah
angka yang diperkirakan akan meningkat dan di atas angka yang diperkirakan
untuk menurun disebabkan oleh kekurangan sumberdaya. Kapasitas pembawa
akan berbeda untuk tiap kelompok manusia dalam sebuah lingkungan tempat
tinggal, disebabkan oleh jenis makanan, tempat tinggal, dan kondisi sosial
dari masing-masing lingkungan tempat tinggal tersebut.

2.12 Keterbatasan kemampuan manusia

Manusia sebagai pengolah sumber daya alam dituntut semaksimal mungkin


untuk mengolah sumber daya alam. Tapi banyak diantara manusia tersebut yang tidak
mampu untuk mengolah sumber daya alam yang telah tersedia yang mengakibatkan
negara kita selalu tertinggal dari Negara-negara lain diluar sana yang sudah maju.
Padahal negara-negara tersebut tidaklah memiliki sumber daya alam sebanyak yang

21
kita punya ,tapi mereka selalu dapat mengolah setiap sumber daya alam yang telah
tersedia di Negara mereka yang membuat negara mereka terus maju. Maka dari itu
yang harus kita lakukan adalah kita harus lebih meningkatkan sumber daya manusia
atau kemampuan dari masyarakat kita agar bisa memaksimalkan atau mengolah
sumber daya alam kita yang begitu melimpah ini. Bukan mustahil jika kita bisa
mengolahnya, kita akan seperti Negara-negara yang telah maju atau bahkan melebihi
mereka.

22
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa:

1. Ekologi adalah ilmu yang mempelajari tentang ekosistem dan bagian-bagiannya


sedangkan ilmu lingkungan adalah ilmu yang mempelajari tentang segala sesuatu
yang ada di sekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia
baik langsung maupun tidak langsung. Berdasarkan pengertian tersebut dapat
disimpulkan bahwa ekologi adalah terapan dari ilmu lingkungan karena saat kita
sedang mempelajari tentang lingkungan maka kita juga akan mempelajari tentang
ekosistem.
2. Indonesia adalah suatu negara yang sangat kaya akan sumber daya alam, seperti
yang kita lihat diatas sumber daya alam mempunyai pengaruh yang besar dalam
kemajuan ekonomi. Adanya sumber daya alam yang melimpah seharusnya bisa
membuat negara ini menjadi negara yang maju, akan tetapi sumber daya alam
yang ada di indonesia dikelola oleh negara asing. Oleh karena itu, kita harus bisa
mengolah sumber daya alam yang ada di negara ini sendiri untuk kemajuan bangsa
kita sendiri.

3.2 Saran

Dengan adanya makalah ini d iharapkan dapat bermanfaat bagi kita semua
dalam memahami sumber daya alam dan ekologi lingkungan.

23

Anda mungkin juga menyukai