Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH SISTEM INFORMASI

AKUNTANSI
MODEL REA DALAM DATABASE RELASIONAL

Dosen Pengampu:
Della Hillia Anriva, SE., MAK., CA

Nama Anggota Kelompok :


Yunaldi Ermanis (170301008)
Merisa Enjhira (170301021)
Hasanawati (170301022)
Widya Agusti (170301027)
Habibur Rahman H (170301043)
Azkar Hidayah (170301099)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU
2018/2019

0
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala karena


dengan rahmat dan hidayahnya sehingga kami bisa membuat makalah ini
dengan tepat waktunya. Adapun makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas
mata kuliah Sistem Informasi Akuntansi yang berjudul “Model REA Dalam
Database Relasional”. Pembuatan makalah ini sudah semaksimal mungkin
dikerjakan dengan sebaik-baiknya dan tentunya dengan bantuan berbagai
pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam pembuatan makalah ini. Demikian juga makalah ini
tidak akan mungkin terselesaikan tanpa ada dorongan terus-menerus, bantuan
dan kritikan dari berbagai pihak.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Akhirnya segala kesalahan dan kekurangan adalah tanggung
jawab penulis. Namun tidak lepas dari semua itu, kami sadar sepenuhnya
bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun dari segi
lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami
membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik
kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah ini.

Pekanbaru, Februari 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i


DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1 Latar belakang ...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 2
1.3 Tujuan ................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 1
2.1 Pengertian Database.............................................................................. 1
2.2 Desain Database.................................................................................... 4
2.3 Model Basis Data .................................................................................. 7
2.4 Diagram Hubungan Entitas .................................................................. 17
2.5 Model Data REA .................................................................................. 19
2.6 Membangun Diagram REA .................................................................. 17
2.7 Mengimplementasikan Diagram Rea Dalam Database Relasional ...... 19
2.8 Memadukan Diagram REA Antar Siklus ............................................. 17
2.9 Pengambilan Informasi dari SIA .......................................................... 19
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 16
3.1 Simpulan ............................................................................................... 22
3.2 Saran ..................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah suatu kesatuan struktur


dalam perusahaan seperti kegiatan bisnis perusahaan dan sumber-sumber fisik
serta komponen lain yang ditransfomasikan dari data ekonomi menjadi
informasi akuntansi yang bertujuan untuk memuaskan para pengguna
informasi. Selain itu sistem Informasi Akuntansi juga bisa didefinisikan
sebagai suatu sistem yang bertugas mengumpulkan data yang menjelaskan
kegiatan perusahaan, mengubah data tersebut menjadi informasi, serta
menyediakan informasi bagi pemakai didalam maupun diluar perusahaan.
SIA adalah satu-satunya CBIS (Computer Based Information System)
yang bertanggung jawab memenuhi kebutuhan informasi diluar perusahaan.
SIA bertanggung jawab memenuhi kebutuhan informasi bagi tiap-tiap elemen
lingkungan kecuali untuk pesaing.
Penggunaan teknologi yang meluas digunakan dalam dunia bisnis
adalah pada teknologi komunikasi & Informasi yang didalamnya didukung
dengan alat utama yaitu komputer, sejalan dengan perkembangan teknologi
dalam bidang tersebut yang sangat cepat sekarang dalam sistem modern,
jurnal dan buku besar sudah berbentuk file komputer. Program komputer
memindah bukukan entri dan menyiapkan laporan akuntansi. Akuntan
mengontrol proses ini dengan memberikan input dan menentukan bagaimana
program itu bekerja.
Didalam penerapannya dalam sistem informasi akuntansi diperlukan
database untuk menjaga, mengelompokkan dan meyimpan banyak data
akuntansi perusahaan, selain itu juga diperlukan modelling serta aplikasi yang
bisa membantu pekerjaan akuntan dalam membuat atau menyusun informasi
yang diperlukan oleh perusahaan.
Berikut ini beberapa keunggulan yang dimiliki oleh sistem informasi
akuntansi yang didukung teknologi informasi (SIA berbasis komputer), yaitu:
1. Proses pengolahan data yang cepat

1
2. Memiliki tingkat akurasi informasi yang tinggi
3. Efesiensi sumberdaya manusia
4. Kemudahan akses informasi

1.2 Rumusan Masalah

Dalam makalah ini penulis mengidentifikasikan rumusan masalah sebagai


berikut:
1. Bagaimanakah proses desain database ?
2. Apa itu diagram hubungan entitas (Entity Relationship) ?
3. Apa itu model data REA ?
4. Bagaimanakah pengimplementasian diagram REA dalam database-
relasional ?
5. Bagaimanakah membangun diagram REA untuk satu siklus transaksi ?
6. Bagaimanakah penggunaan diagram REA ?

1.3 Tujuan Penulisan

Untuk mengetahui lebih lanjut apa itu proses desain database, bagaimana
diagram hubungan entitas (Entity Relationship), untuk mengetahui pula model
data REA, membangun diagram REA untuk satu siklus transaksi,
pengimplementasian diagram REA dalam database relasional,memadukan serta
menggunakan diagram REA.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Database (Basis Data)

Pengertian database dari berbagai ahli dan sumber adalah sebagai berikut:
1. Wikipedia
Pangkalan data atau basis data (bahasa Inggris: database), atau sering
pula dieja basis data, adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam
komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu
program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut.
2. Menurut Gordon C. Everest :
Database adalah koleksi atau kumpulan data yang mekanis,
terbagi/shared, terdefinisi secara formal dan dikontrol terpusat pada organisasi.
3. Menurut Toni Fabbri :
Database adalah sebuah sistem file-file yang terintegrasi yang mempunyai
minimal primary key untuk pengulangan data.

Jadi dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa, basis data (database)
adalah kumpulan dari berbagai data yang saling berhubungan satu dengan yang
lainnya. Basis data tersimpan di perangkat keras, serta dimanipulasi dengan
menggunakan perangkat lunak. Pendefinisian basis data meliputi spesifikasi dari
tipe data, struktur dan batasan dari data atau informasi yang akan disimpan.
Database merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi,
karena merupakan basis dalam menyediakan informasi pada para pengguna atau
user.

2.2 Desain Database

Dalam mendesain sebuah database agar menjadi database yang handal

3
dan tangguh, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan. Langkah-langkah
tersebut diantaranya :

Peran Akuntansi Dalam Desain Database

1. Tahap Perencanaan
Akuntan menyediakan informasi yang digunakan untuk mengevaluasi
kelayakan proyek yang diajukan, dan terlibat dalam membuat keputusan
mengenai hal tersebut.
2. Tahap analisis persyaratan dan tahap desain
Akuntan berpartisipasi dalam mengidentifikasi kebutuhan informasi pemakai,
mengembangkan skema logis, mendesain kamus data serta menentukan
pengendalian.
3. Tahap pengkodean
Akuntan dengan keahlian SIA nya melakukan pengkodean.
4. Tahap implementasi
Akuntan membantu menguji keakuratan database yang baru dan program
aplikasi yang akan digunakan.
5. Tahap operasional dan pemeliharaan
Akuntan menggunakan sistem database untuk memproses transaksi dan
membantu mengelolanya.
Untuk tiap peran, kita harus bisa mengidentifikasi bagian database yang

4
harus bisa diakses dan yang tidak bisa diakses, dan kita harus bisa mengambil
langkah untuk memastikan bahwa aturan akses tersebut dilakukan. DBMS
memberikan beberapa mekanisme untuk membantu langkah tersebut.

2.3 Model Basis Data

Model basis data adalah kumpulan dari konsepsi basis data yang biasanya
mewakili struktur dan relasi data yang terdapat pada suatu basis data. Esensi
sebuah model basis data adalah tempat di mana data atau suatu metodologi untuk
menyimpan data. Kita tidak dapat melihat model basis data tetapi kita dapat
melihat algoritma yang digunakan oleh model basis data tersebut.
Perusahaan dapat mengatasi berbagai masalah yang berkaitan dengan file
datar dengan mengimplementasikan model basis data untuk manajemen data.
Akses ke sumber daya data dikendalikan melalui sistem manajemen basis data
(Database Management System-DBMS). DBMS adalah peranti lunak sistem
khusus yang diprogram untuk mengetahui elemen data mana yang penggunanya
memiliki hak untuk mengaksesnya.

Ada 2 macam model basis data :


1. Model konseptual
Model konseptual terfokus kepada representasi basis data secara alam logika.
Model ini lebih memperhatikan tetang apa yang disajikan dibanding dengan
bagaimana cara menyajikannya.
2. Model Implementasi
Ditekankan pada Bagaimana cara data disajikan pada basis data atau
bagaimana struktur data diimplementasikan.

Dari konsep Model basis data implementasi terdapat beberapa konsep basis data
yang berkembang antara lain :
1. Model basis data hierarki (hierarchical database)

5
Sistem basis data hierarki merupakan konsep model basis data yang tertua,
tidak ada kepastian kapan konsep ini mulai digunakan. Model ini berupa suatu
pohon dengan relasi Parent Child Relationships dengan hubungan satu-banyak
(1-N).
2. Model Basis data Relasional
Model basis data relasional merupakan model basis data yang dirancang agar
memiliki konsistensi informasi dalam bentuk normalisasi database. Yang
secara implementatif dan operasional dikendalikan oleh mesin Database
Managemen System (DBMS).

Struktur dasar basis data relasional :


1. Relasional Database Management System beroperasi pada lingkungan logika
manusia.
2. Basis data relasional diasumsikan sebagai sekumpulan tabel-tabel.
3. Setiap tabel terdiri dari serangkaian per-potongan baris/kolom.
4. Tabel-tabel (atau relasi) terhubung satu dengan lainnya menggunakan entitas
tertentu yang digunakan secara bersama.
5. Tipe hubungan seringkali ditunjukkan dalam suatu skema.
6. Setiap tabel menghasilkan data yang lengkap dan kebebasan struktural

Keuntungan model data entity relationship :


1. Secara konseptual sangat sederhana.
2. Gambaran secara visual.
3. Alat bantu komunikasi lebih efektif.
4. Terintegrasi dengan model basis data relasional

Kerugian model entity relationship :


1. Gambaran aturan-aturan terbatas.
2. Gambaran relasi terbatas.
3. Tidak ada bahasa untuk memanipulasi data.

6
4. Kehilangan isi informasi

2.4 Diagram Hubungan Entitas (ERD-Entity Relationship Diagram)

Model Entity Relationship diperkenalkan pertama kali oleh P.P. Chen


pada tahun 1976. Model ini dirancang untuk menggambarkan persepsi dari
pemakai dan berisi obyek-obyek dasar yang disebut entity dan hubungan antar
entity-entity tersebut yang disebut relationship. Pada model ER ini semesta data
yang ada dalam dunia nyata ditransformasikan dengan memanfaatkan perangkat
konseptual menjadik sebuah diagram, yaitu diagram ER ( Entity Relationship).
Diagram Entity-Relationship melengkapi penggambaran grafik dari
struktur logika. Dengan kata lain Diagram E-R menggambarkan arti dari aspek
data seperti bagaimana entity-entity, atribut-atribut dan relationship-
relationshipdisajikan. Sebelum membuat Diagram E-R, tentunya kita harus
memahami betul data yang diperlukan dan ruang lingkupnya. Di dalam
pembuatan diagram E-R perlu diperhatikan penentuan sesuatu konsep apakah
merupakan suatu entity, atribut atau relationship.
Dalam rekayasa perangkat lunak, sebuah Entity-Relationship Model
(ERM) merupakan abstrak dan konseptual representasi data. Entity-Relationship
adalah salah satu metode pemodelan basis data yang digunakan untuk
menghasilkan skema konseptual untuk jenis/model data semantik sistem. Dimana
sistem seringkali memiliki basis data relasional, dan ketentuannya bersifat top-
down.
Diagram hubungan entitas merupakan suatu teknik grafis yang
menggambarkan skema database. Disebut diagram E-R karena diagram tesebut
menunjukkan berbagai macam entitas yang dimodelkan, serta hubungan antar
entitas tersebut. Entitas adalah segala sesuatu yang informasinya ingin
dikumpulkan dan disimpan oleh organisasi. Didalam diagram E-R, entitas
muncul dalam bentuk persegi panjang, dan hubungan antara entitas digambarkan
dengan wajik.

7
Diagram Hubungan Entitas Diagram E-R tidak hanya menunjukkan isi
dari suatu database, tetapi juga secara grafis model suatu organisasi. Jadi
diiagram E-R dapat dipergunakan tidak hanya mendesain database, tetapi juga
untuk mendokumentasikan dan memahami database yang telah ada, serta untuk
mengubah secara total proses bisnis.

Enam langkah dasar dalam mendesain dan mengimplementasikan sistem


database:
1. Identifikasi kebutuhan informasi para pemakai.
2. Tahap pertama terdiri dari perencanaan awal untuk menetapkan kebutuhan
dan kelayakan pengembangan sistem baru.
3. Pengembangan berbagai skema berbeda untuk sistem yang baru, pada tingkat
konseptual, eksternal dan internal
4. Penerjemahan skema tingkat internal ke struktur database sesungguhnya, yang
akan diimplementasikan ke dalam sistem yang baru tersebut.
5. Mentransfer semua data dari sistem sebelumnya ke database SIA yang baru.
6. Penggunaan dan pemeliharaan sistem yang baru.

2.5 Model Data REA (Resource Event Agent)

Model data REA secara khusus dipergunakan dalam desain database SIA
sebagai alat pembuatan model konseptual yang fokus pada aspek sematik bisnis
yang mendasari aktifitas rantai nilai suatu organisasi. Model REA memberikan
petunjuk dalam desain database dengan cara menidentifikasi entitas apa yang
seharusnya dimasukkan ke dalam database SIA, dan dengan cara bagaimana
membuat struktur antar entitas dalam database tersebut.
REA adalah model bagaimana sebuah sistem akuntansi dapat kembali
direkayasa oleh komputer. REA awalnya diusulkan pada tahun 1982 oleh
William E. McCarthy sebagai model akuntansi umum, dan berisi konsep sumber
daya, peristiwa dan agen.

8
REA merupakan model yang populer dalam sistem informasi akuntansi
(SIA). Tapi ini jarang terjadi pada praktik bisnis, perusahaan tidak dapat dengan
mudah membongkar sistem mereka untuk memenuhi tuntutan radikal REA. Dan
juga model REA menghilangkan banyak objek akuntansi yang tidak diperlukan
dalam komputer. Yang paling terlihat dari ini adalah debit dan kredit-double-
entry pembukuan menghilang dalam sistem REA. Banyak buku besar umum juga
menghilang, setidaknya sebagai obyek persisten, misalnya, piutang atau hutang.
Komputer dapat menghasilkan akun tersebut secara real time menggunakan
catatan sumber dokumen.
Model REA juga merupakan suatu alat pemodelan konseptual yang
khusus dirancang untuk melengkapi struktur dalam perancangan database SIA.
Dalam model REA ditentukan entiti apa yang harus disertakan dalam database
SIA dan bagaimana susunan relationship antara entiti dalam database SIA.

Tipe entity dalam model REA dibedakan dalam tiga kategori, yaitu:
1. Sumberdaya (resources)
2. Kegiatan (even)
3. Pelaku (agent)

Pengertian tiga entity di atas adalah :


1. Resources didefinisikan sebagai sesuatu yang memiliki nilai ekonomisbagi
organisasi tersebut. Contoh resources adalah kas, inventaris, peralatan,
persediaan, gudang, pabrik, dan tanah.
2. Events menunjukkan aktivitas-aktivitas bisnis, dimana manajemen ingin
mengumpulkan informasi untuk tujuan perencanaan pengawasan. Sebagai
contoh, aktivitas penjualan akan mengurangi persediaan dan aktivitas
penerimaan kas akan menambah jumlah kas. SIA harus dirancang untuk
memperoleh dan menyimpan informasi aktivitas tersebut.
3. Agents adalah orang dan organisasi yang berpartisipasi dalam aktivitas dan
kepada siapa informasi diserahkan untuk tujuan perencanaan, pengawasan,

9
dan pengevaluasian. Contoh agent adalah pengawai, pelanggan, dan
pemasok.

D.1 Contoh diagram REA

Pola Dasar REA


D.2 Contoh Pola Dasar REA

Gambar D.2 di atas memperlihatkan bahwa pola dasar REA terdiri dari
sepasang kegiatan, satu kegiatan meningkatkan beberapa sumber daya, dan
kegiatan satunya menurunkan beberapa sumber daya. Pertukaran ekonomi dasar

10
dalam siklus pendapatan melibatkan penjualan barang dagangan atau pelayanan,
serta serangkaian penerimaan kas sebagai pembayaran dalam penjualan tersebut.
Jadi, Perancang database mulai menggambar diagram REA untuk siklus
pendapatan perusahaan dengan membuat entitas kegiatan penjualan dan
penerimaan kas dalam bentuk persegi panjang, dan hubungan dualitas ekonomi
antara mereka, dalam bentuk w ajik.

D.3 Gambar Relationship

Selama menggambar diagram REA untuk suatu siklus transaksi, sangatlah


berguna untuk membagi kertas yang digunakan untuk menggambar ke dalam tiga
kolom, satu kolom untuk setiap jenis entitas. Pergunakan kolom kiri untuk
sumber daya, kolom tengah untuk kegiatan, dan kolom kanan untuk pelaku.
Kemudahan untuk membaca diagram dapat ditingkatkan apabila entitas
kegiatan digambar dari atas ke bawah, sesuai dengan urutan kejadiannya. Jadi,
perancang database mulai membuat Gambar D.2 dengan memperlihatkan entitas
penjualan di atas entitas kegiatan tanda terima kas, di dalam kolom tengah
kertasnya.

11
D.4 Diagram REA untuk siklus Pendapatan

2.6 Membangun Diagram REA

Membangun diagram REA untuk satu siklus transaksi terdiiri dari empat
langkah :
1. Identifikasi pasangan kegiatan pertukaran ekonomi yang mewakili hubungan
dualitas dasar 12nomal- untuk menerima, dalam siklus tersebut.
2. Identifikasi sumber daya yang dipengaruhi oleh setiap kegiatan pertukaran
ekonomi dan para pelaku yang terlibat dalam kegiatan tersebut.
3. Analisa setiap kegiatan pertukaran ekonomi untuk menetapkan apakah
kegiatan tersebut harus dipecah menjadi satu kombinasi dari satu atau lebih
kegiatan komitmen dan kegiatan pertukaran ekonomi.
4. Tetapkan kardinalitas setiap hubungan Kardinal merupakan entitas yang
mewakili kelas atau rangkaian objek. Contohnya entitas pelanggan mewakili
seluruh pelanggan organisasi. Kardinalitas menunjukkan bagaimana

12
perumpamaan dalam satu entitas dapat dihubungkan ke perumpamaan
tertentu dalam entitas lainnya.

Kardinal terbagi menjadi 2, yaitu :


1. Kardinalitas Minimum menunjukkan apakah sebuah baris dalam tabel harus
dihubungkan dengan paling tidak satu baris di dalam tabel yang letaknya
berseberangan dalam hubungan tersebut. Kardinalitas minimimun 0,
memiliki arti bahwa semua baris baru dapat ditambahkan di tabel tersebut
tanpa harus dihubungkan dengan baris tertentu dalam tabel yang letaknya
berseberangan dalam hubungan tersebut. Kardinalitas minimum 1, memiliki
arti bahwa setiap baris dalam suatu tabel harus dihubungkan ke paling tidak
satu baris dalam tabel lainnya dihubungan tersebut.
2. Kardinalitas Maksimum menunjukkan apakah suatu baris dalam tabel dapat
dihubungkan ke lebih dari satu baris tabel lainnya. Kardinalitas maksimum
1, memiliki arti bahwa setiap baris di dalam tabel dapat dihubungkan ke,
paling banyak, hanya satu baris dalam tabel lainnya.

Tiga jenis hubungan dalam kardinalitas maksimum :


1. Hubungan satu ke satu (one-to-one-relationship)
2. Hubungan satu ke banyak (one-to-many relationship)
3. Hubungan banyak ke banyak (many-to-many relationship)

2.7 Mengimplementasikan Diagram Rea Dalam Database Relasional

Diagram REA ini dapat dipergunakan untuk mendesain database


relasional yang terstruktur baik.
Bahkan, membuat suatu rangkaian tabel berdasarkan diagram REA secara
otomatis akan menghasilkan database relasional yang terstruktur baik, tanpa
adanya masalah 13nomaly pembaruan (update), penyisipan data (insert), dan
penghapusan (delete).

13
Mengimplementasikan diagram REA ke dalam database relasional melibatkan
proses tiga tahap, yaitu :
1. Membuat sebuah tabel untuk setiap entitas berbeda dan untuk setiap
hubungan banyak-ke-banyak.
2. Memberikan atribut ke tabel yang tepat.
3. Menggunakan kunci luar untuk mengimplementasikan hubungan satu-ke-
satu dan hubungan satu-ke-banyak

D.5 Diagram REA Parsial Untuk Siklus Pengeluaran

Inventory Inventory- Buyer


(0,N) (1,N) Purchases (1,1) Participant (0,N)
Purchases (Purchasing Agent)

(0,N) (1,1)
Participant

(0,N)
Purchases-
Cash Vendor
Disbursements

Participant (0,N)

(1,N) (1,1)

Cash
Cash (0,N) Stockflow (1,1) (1,1) Participant (0,N) Cashier
Disbursement

Menetapkan Atribut untuk Setiap Tabel


1. Menetapkan Kunci Utama
Setiap tabel di dalam database relasional harus memiliki sebuah kunci
utama, yang terdiri dari sebuah atribut, atau kombinasi dari beberapa
atribut, yang secara unik mengidentifikasi setiap baris dalam tabel tersebut.
2. Other Attributes
Atribut tambahan selain kunci utama dimasukkan dalam setiap tabel untuk

14
memenuhi persyaratan pemrosesan transaksi dan kebutuhan informasi
manajemen.
3. Atribut non kunci (nonkey attribute)
Dalam Tabel Hubungm M:N, penempatan atribut yang bukan berupa kunci
dalam setiap inbel M:N, untuk melihat alasan mengapa mereka harus
disimpan dalam tabel-tabel. tersebut.

Implementasi Hubungan Satu ke Satu dan Satu ke Banyak


1. Hubungan Satu ke Satu
Di dalam database relasional, hubungan satu ke satu antara entitas dapat
diimplementasikan dengan memasukkan kunci utama suatu entitas sebagai
kunci luar dalam tabel yang mewakili entitas satunya. Tidak ada
contohnya hubugnan 1:1 dalam diagram contoh Implementasi Hubungan
Satu ke Satu dan Satu ke Banyak
2. Hubungan Satu ke Banyak
Dalam database relasional, hubungan satu ke banyak dapat
diimplementasikan juga dalam relasi ke database dengan menggunakan
kunci luar. Kunci utama dari entitas dengan kardinal maksimum N
menjadi kunci luar dalam entitas dengan kardinal maksimum 1.
Contoh: Nomor pegawai dan nomor pemasok adalah kunci luar dalam
kegiatan pembelian dan kegiatan pengeluaran kas.

2.8 Memadukan Diagram Rea Antar -Siklus

Seperti yang telah disebutkan, untuk mendesain SIA yang dapat berfungsi
untuk PERUSAHAAN, Perancang database harus mengembangkan diagram
REA untuk siklus tambahan dan kemudian memadukan diagram-
diagram tersebut.
Perancang database kemudian menggabungkan diagram siklus
pendapatan dan pengeluaran agar Manajemen mendapat gambaran umum tingkat

15
tinggi mengenai hal-hal yang akan dimasukkan dalam SIA mereka.

2.9 Pengambilan Informasi dari SIA

Diagram REA yang lengkap juga berfungsi sebagai petunjuk yang


berguna untuk meminta informasi dari database SIA.
Permintaan data dapat digunakan untuk menghasilkan jurnal dan buku
besar serta menyiapkan laporan manajerial dan menghasilkan informasi laporan
keuangan lainnya dari database rasional yang dibuat dengan menggunakan model
REA.

16
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan

Mendesain sebuah database agar menjadi database yang handal dan


tangguh terdiri dari 5 langkah yang harus dilakukan yaitu Tahap Perencanaan,
tahap analisis persyaratan dan tahap desain, Tahap pengkodean, Tahap
implementasi, Tahap operasional dan pemeliharaan. Model database dibagi
menjadi dua yaitu Model konseptual dan model implementasi. Sedangkan konsep
yang digunakan dalam model database adalah Model basis data hierarki
(hierarchical database) dan Model Basis data Relasional. Dalam model data
entity terdapat beberapa keuntungan dan kerugian.
Entity-Relationship adalah salah satu metode pemodelan basis data yang
digunakan untuk menghasilkan skema konseptual untuk jenis/model data
semantik sistem. Dimana sistem seringkali memiliki basis data relasional, dan
ketentuannya bersifat top-down. Dalam entity relationship ada enam langkah
dasar dalam mendesain dan mengimplementasikan sistem database.
Tipe model entity relationship dibagi kedalam 3 kategori yaitu
Sumberdaya (resources), Kegiatan (even) dan Pelaku (agent). Jadi, Perancang
database mulai menggambar diagram REA untuk siklus pendapatan perusahaan
dengan membuat entitas kegiatan penjualan dan penerimaan kas dalam bentuk
persegi panjang, dan hubungan dualitas ekonomi antara mereka, dalam bentuk
wajik. Diagram REA yang lengkap juga berfungsi sebagai petunjuk yang berguna
untuk meminta informasi dari database SIA.

3.2 Saran

17
DAFTAR PUSTAKA

http://darmansyah.weblog.esaunggul.ac.id/category/sistem-informasi-
akuntansi/pembuatan-model-data-dan-desain-database/
http://materipendidikankuliah.wordpress.com/2014/04/28/pengertian-data-model-e-r-
dan-normalisasi-menurut-para-ahli/

18

Anda mungkin juga menyukai