AKUNTANSI
MODEL REA DALAM DATABASE RELASIONAL
Dosen Pengampu:
Della Hillia Anriva, SE., MAK., CA
0
KATA PENGANTAR
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2. Memiliki tingkat akurasi informasi yang tinggi
3. Efesiensi sumberdaya manusia
4. Kemudahan akses informasi
Untuk mengetahui lebih lanjut apa itu proses desain database, bagaimana
diagram hubungan entitas (Entity Relationship), untuk mengetahui pula model
data REA, membangun diagram REA untuk satu siklus transaksi,
pengimplementasian diagram REA dalam database relasional,memadukan serta
menggunakan diagram REA.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian database dari berbagai ahli dan sumber adalah sebagai berikut:
1. Wikipedia
Pangkalan data atau basis data (bahasa Inggris: database), atau sering
pula dieja basis data, adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam
komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu
program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut.
2. Menurut Gordon C. Everest :
Database adalah koleksi atau kumpulan data yang mekanis,
terbagi/shared, terdefinisi secara formal dan dikontrol terpusat pada organisasi.
3. Menurut Toni Fabbri :
Database adalah sebuah sistem file-file yang terintegrasi yang mempunyai
minimal primary key untuk pengulangan data.
Jadi dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa, basis data (database)
adalah kumpulan dari berbagai data yang saling berhubungan satu dengan yang
lainnya. Basis data tersimpan di perangkat keras, serta dimanipulasi dengan
menggunakan perangkat lunak. Pendefinisian basis data meliputi spesifikasi dari
tipe data, struktur dan batasan dari data atau informasi yang akan disimpan.
Database merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi,
karena merupakan basis dalam menyediakan informasi pada para pengguna atau
user.
3
dan tangguh, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan. Langkah-langkah
tersebut diantaranya :
1. Tahap Perencanaan
Akuntan menyediakan informasi yang digunakan untuk mengevaluasi
kelayakan proyek yang diajukan, dan terlibat dalam membuat keputusan
mengenai hal tersebut.
2. Tahap analisis persyaratan dan tahap desain
Akuntan berpartisipasi dalam mengidentifikasi kebutuhan informasi pemakai,
mengembangkan skema logis, mendesain kamus data serta menentukan
pengendalian.
3. Tahap pengkodean
Akuntan dengan keahlian SIA nya melakukan pengkodean.
4. Tahap implementasi
Akuntan membantu menguji keakuratan database yang baru dan program
aplikasi yang akan digunakan.
5. Tahap operasional dan pemeliharaan
Akuntan menggunakan sistem database untuk memproses transaksi dan
membantu mengelolanya.
Untuk tiap peran, kita harus bisa mengidentifikasi bagian database yang
4
harus bisa diakses dan yang tidak bisa diakses, dan kita harus bisa mengambil
langkah untuk memastikan bahwa aturan akses tersebut dilakukan. DBMS
memberikan beberapa mekanisme untuk membantu langkah tersebut.
Model basis data adalah kumpulan dari konsepsi basis data yang biasanya
mewakili struktur dan relasi data yang terdapat pada suatu basis data. Esensi
sebuah model basis data adalah tempat di mana data atau suatu metodologi untuk
menyimpan data. Kita tidak dapat melihat model basis data tetapi kita dapat
melihat algoritma yang digunakan oleh model basis data tersebut.
Perusahaan dapat mengatasi berbagai masalah yang berkaitan dengan file
datar dengan mengimplementasikan model basis data untuk manajemen data.
Akses ke sumber daya data dikendalikan melalui sistem manajemen basis data
(Database Management System-DBMS). DBMS adalah peranti lunak sistem
khusus yang diprogram untuk mengetahui elemen data mana yang penggunanya
memiliki hak untuk mengaksesnya.
Dari konsep Model basis data implementasi terdapat beberapa konsep basis data
yang berkembang antara lain :
1. Model basis data hierarki (hierarchical database)
5
Sistem basis data hierarki merupakan konsep model basis data yang tertua,
tidak ada kepastian kapan konsep ini mulai digunakan. Model ini berupa suatu
pohon dengan relasi Parent Child Relationships dengan hubungan satu-banyak
(1-N).
2. Model Basis data Relasional
Model basis data relasional merupakan model basis data yang dirancang agar
memiliki konsistensi informasi dalam bentuk normalisasi database. Yang
secara implementatif dan operasional dikendalikan oleh mesin Database
Managemen System (DBMS).
6
4. Kehilangan isi informasi
7
Diagram Hubungan Entitas Diagram E-R tidak hanya menunjukkan isi
dari suatu database, tetapi juga secara grafis model suatu organisasi. Jadi
diiagram E-R dapat dipergunakan tidak hanya mendesain database, tetapi juga
untuk mendokumentasikan dan memahami database yang telah ada, serta untuk
mengubah secara total proses bisnis.
Model data REA secara khusus dipergunakan dalam desain database SIA
sebagai alat pembuatan model konseptual yang fokus pada aspek sematik bisnis
yang mendasari aktifitas rantai nilai suatu organisasi. Model REA memberikan
petunjuk dalam desain database dengan cara menidentifikasi entitas apa yang
seharusnya dimasukkan ke dalam database SIA, dan dengan cara bagaimana
membuat struktur antar entitas dalam database tersebut.
REA adalah model bagaimana sebuah sistem akuntansi dapat kembali
direkayasa oleh komputer. REA awalnya diusulkan pada tahun 1982 oleh
William E. McCarthy sebagai model akuntansi umum, dan berisi konsep sumber
daya, peristiwa dan agen.
8
REA merupakan model yang populer dalam sistem informasi akuntansi
(SIA). Tapi ini jarang terjadi pada praktik bisnis, perusahaan tidak dapat dengan
mudah membongkar sistem mereka untuk memenuhi tuntutan radikal REA. Dan
juga model REA menghilangkan banyak objek akuntansi yang tidak diperlukan
dalam komputer. Yang paling terlihat dari ini adalah debit dan kredit-double-
entry pembukuan menghilang dalam sistem REA. Banyak buku besar umum juga
menghilang, setidaknya sebagai obyek persisten, misalnya, piutang atau hutang.
Komputer dapat menghasilkan akun tersebut secara real time menggunakan
catatan sumber dokumen.
Model REA juga merupakan suatu alat pemodelan konseptual yang
khusus dirancang untuk melengkapi struktur dalam perancangan database SIA.
Dalam model REA ditentukan entiti apa yang harus disertakan dalam database
SIA dan bagaimana susunan relationship antara entiti dalam database SIA.
Tipe entity dalam model REA dibedakan dalam tiga kategori, yaitu:
1. Sumberdaya (resources)
2. Kegiatan (even)
3. Pelaku (agent)
9
dan pengevaluasian. Contoh agent adalah pengawai, pelanggan, dan
pemasok.
Gambar D.2 di atas memperlihatkan bahwa pola dasar REA terdiri dari
sepasang kegiatan, satu kegiatan meningkatkan beberapa sumber daya, dan
kegiatan satunya menurunkan beberapa sumber daya. Pertukaran ekonomi dasar
10
dalam siklus pendapatan melibatkan penjualan barang dagangan atau pelayanan,
serta serangkaian penerimaan kas sebagai pembayaran dalam penjualan tersebut.
Jadi, Perancang database mulai menggambar diagram REA untuk siklus
pendapatan perusahaan dengan membuat entitas kegiatan penjualan dan
penerimaan kas dalam bentuk persegi panjang, dan hubungan dualitas ekonomi
antara mereka, dalam bentuk w ajik.
11
D.4 Diagram REA untuk siklus Pendapatan
Membangun diagram REA untuk satu siklus transaksi terdiiri dari empat
langkah :
1. Identifikasi pasangan kegiatan pertukaran ekonomi yang mewakili hubungan
dualitas dasar 12nomal- untuk menerima, dalam siklus tersebut.
2. Identifikasi sumber daya yang dipengaruhi oleh setiap kegiatan pertukaran
ekonomi dan para pelaku yang terlibat dalam kegiatan tersebut.
3. Analisa setiap kegiatan pertukaran ekonomi untuk menetapkan apakah
kegiatan tersebut harus dipecah menjadi satu kombinasi dari satu atau lebih
kegiatan komitmen dan kegiatan pertukaran ekonomi.
4. Tetapkan kardinalitas setiap hubungan Kardinal merupakan entitas yang
mewakili kelas atau rangkaian objek. Contohnya entitas pelanggan mewakili
seluruh pelanggan organisasi. Kardinalitas menunjukkan bagaimana
12
perumpamaan dalam satu entitas dapat dihubungkan ke perumpamaan
tertentu dalam entitas lainnya.
13
Mengimplementasikan diagram REA ke dalam database relasional melibatkan
proses tiga tahap, yaitu :
1. Membuat sebuah tabel untuk setiap entitas berbeda dan untuk setiap
hubungan banyak-ke-banyak.
2. Memberikan atribut ke tabel yang tepat.
3. Menggunakan kunci luar untuk mengimplementasikan hubungan satu-ke-
satu dan hubungan satu-ke-banyak
(0,N) (1,1)
Participant
(0,N)
Purchases-
Cash Vendor
Disbursements
Participant (0,N)
(1,N) (1,1)
Cash
Cash (0,N) Stockflow (1,1) (1,1) Participant (0,N) Cashier
Disbursement
14
memenuhi persyaratan pemrosesan transaksi dan kebutuhan informasi
manajemen.
3. Atribut non kunci (nonkey attribute)
Dalam Tabel Hubungm M:N, penempatan atribut yang bukan berupa kunci
dalam setiap inbel M:N, untuk melihat alasan mengapa mereka harus
disimpan dalam tabel-tabel. tersebut.
Seperti yang telah disebutkan, untuk mendesain SIA yang dapat berfungsi
untuk PERUSAHAAN, Perancang database harus mengembangkan diagram
REA untuk siklus tambahan dan kemudian memadukan diagram-
diagram tersebut.
Perancang database kemudian menggabungkan diagram siklus
pendapatan dan pengeluaran agar Manajemen mendapat gambaran umum tingkat
15
tinggi mengenai hal-hal yang akan dimasukkan dalam SIA mereka.
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
3.2 Saran
17
DAFTAR PUSTAKA
http://darmansyah.weblog.esaunggul.ac.id/category/sistem-informasi-
akuntansi/pembuatan-model-data-dan-desain-database/
http://materipendidikankuliah.wordpress.com/2014/04/28/pengertian-data-model-e-r-
dan-normalisasi-menurut-para-ahli/
18