2.5.

HASIL PERCOBAAN DAN PERHITUNGAN

2.5.1. Hasil Percobaan
 Berat core kering di udara (W1) = 23,8341 gram
 Berat core jenuh di air (W2) = 16 gram
 Berat core jenuh di udara (W3) = 27,715 gram
 Berat jenis air = 1,0 gram/cc
 Bulk Volume (Vb) = 11,75 cc
 Grain Volume (Vg) = 7,8341 cc
 Pore Volume (Vp) = 3,881 cc
2.5.2. Perhitungan
W3 - W2
 Volume bulk (Vb) =
Berat jenis air
27,715 - 16
=
1
= 11,75 cc
W1 - W2
 Volume grain (Vg) =
Berat jenis air
23,8341 - 16
=
1
= 7,8341 cc
W3 - W1
 Volume pori (Vp) =
Berat jenis air
27,715 - 23,8341
=
1
= 3,881 cc
volume pori
 Porositas efektif (øeff) = volume batuan × 100%
W3-W1
= × 100%
W3-W2
27,715 - 23,8341
= ×100%
27,715 - 16

= 33,1 %
2.6. PEMBAHASAN
Percobaan pada minggu pertama Praktikum Analisa Inti Batuan yaitu
Pengukuran Porositas. Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui besarnya
porositas dari suatu batuan reservoir berdasarkan pengukuran volume bulk batuan
(Vb) dan volume pori batuan (Vp) dengan metode penimbangan. Porositas dari
suatu batuan dapat di definisikan sebagai perbandingan antara volume pori batuan
(Vp) dengan volume bulk (Vb). Porositas itu sendiri adalah suatu ukuran yang
menunjukan besar rongga dalam batuan. Porositas dari suatu lapisan batuan dapat
di definisikan sebagai kemampuan batuan untuk menyimpan fluida.
Prinsip kerja yang digunakan dalam percobaan ini adalah penimbangan,
yaitu perbandingan massa antara sampel core (kering & terjenuhi) dengan media
fluida nya. Dengan cara menimbang, didapatkan data berat core kering di udara
(W1) sebesar 23,8341 gr , berat core jenuh dalam air (W2) sebesar 16 gr , dan berat
core jenuh di udara (W3) sebesar 27,715 gr. Lalu harga volume bulk didapatkan
melalui perhitungan sebesar 11,75 cc , harga volume grain sebesar 7,8341 cc , dan
harga volume pori sebesar 3,881 cc. Pada akhirnya didapatkan harga porositas
efektifnya sebesar 33,1%. Porositas ini dapat dikategorikan sangat baik karena ada
pada range >20%.
Faktor-faktor yang mempengaruhi besar porositas adalah keseragaman
(uniformity) atau sortasi (sorting), semakin baik sortasi, semakin besar harga
porositas; derajat sementasi (degree of cementation) atau konsolidasi ukuran,
emakin tinggi tingkat sementasi, semakin kecil harga porositas; tingkat kompaksi
(compaction), semakin besar dan semakin lama kompaksi, semakin kecil porositas;
kemasan (packing), cubic packing memberikan porositas lebih besar dari rhombic
(closed) packing.
Aplikasi lapangan dari pengukuran porositas adalah dalam Teknik reservoir
untuk menentukan seberapa besar jumlah cadangan minyak dan gas pada suatu
lapangan, dengan menggunakan rumus OOIP dan OGIP. Sedangkan dalam Teknik
produksi digunakan untuk penentuan well completion, dimana terdapat open hole
dan case hole. Dalam open hole, ada 3 parameter salah satunya kekuatan formasi
dimana semakin kompak makan porositas semakin kecil dan begitupun sebaliknya.
2.7. KESIMPULAN
1. Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui besarnya porositas dari
suatu batuan reservoir berdasarkan pengukuran volume bulk batuan (Vb)
dan volume pori batuan (Vp)
2. Pada percobaan ini diperoleh:
 Berat core kering di udara (W1) = 23,8341 gram
 Berat core jenuh di air (W2) = 16 gram
 Berat core jenuh di udara (W3) = 27,715 gram
 Bulk Volume (Vb) = 11,75 cc
 Grain Volume (Vg) = 7,8341 cc
 Pore Volume (Vp) = 3,881 cc
 Porositas efektif = 33,1 %
3. Praktikum ini dilakukan dengan Praktikum ini dilakukan dengan metode
penimbangan pada saat core kering di udara, core jenuh dalam kerosen,
dan core jenuh di udara.
4. Porositas yang didapatkan dari sampel core tersebut tergolong sebagai
kategori sangat baik.
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi porositas:
 Keseragaman (uniformity) atau sortasi (sorting) ukuran butiran
 Derajat sementasi (degree of cementation) atau konsolidasi
 Tingkat kompaksi (compaction)
 Kemasan (packing)
6. Aplikasi lapangannya yakni dalam kegiatan eksplorasi untuk menentukan
besarnya cadangan minyak dan gas yang ada di reservoir, sedangkan dalam
eksploitasi digunakan untuk well completion