Enzim Pencernaan Dan Absorpsi Zat Makana PDF
Enzim Pencernaan Dan Absorpsi Zat Makana PDF
ENZIM PENCERNAAN
Pengertian enzim
Pada manusia, kita memiliki enzim yang berbeda dalam sistem yang
berbeda. Mereka yang peduli dengan pencernaan adalah dikenal sebagai enzim
pencernaan yang disekresikan oleh kelenjar khusus atau sel mukosa sepanjang
pencernaan jalan. Fungsi utamanya adalah memetabolisme makanan yang tertelan
sehingga komponennya bisa diserap dan dimanfaatkan oleh tubuh kita. Seluruh
proses pencernaan, penyerapan dan pemanfaatan ini dikenal sebagai "asimilasi".
Segala subtansi yang ada di dalam mulut dan segala bentuk sistem
pencernaan yang memiliki fungsi untuk memecah makanan. Di dalam organ
mulut terdapat enzim yang di namakan dengan enzim amilase. Fungsi enzim
amilase adalah untuk memecah amilum dan glikogen menjadi gula yang lebih
sederhana seperti disakarida atau maltosa (Sari, 2015).
Mulai dari nasi yang mengandung karbohidrat serta ada zat gula. Amylase
berfungsi memecah zat amilum atau glikogen dari makanan yang masuk ke dalam
tubuh melalui mulut. Sifat dari amylase adalah netral. Bisa di simpulkan bahwa
derajat keasaman atau ph dari enzim ini tergolong normal. Ia bisa merasakan
makanan mana yang pedas, asam, basa, pahit, kecut, dan lain sebagainya.
Lambung
a. Enzim pepsin
b. Enzim renin
Selain enzim pepsin, dalam lambung juga terdapat enzim rennin. Fungsinya
adalah membantu tubuh untuk mencerna makanan yang berasal dari protein susu
menjadi kasein. Nah jadi begini analoginya, dalam susu terdapat beberapa zat
makanan yang berbeda susunan dan ikatan proteinnya. Focus utama dari enzim
rennin ini adalah membantu pengolahan kaseinogen atau protein susu di ubah
menjadi bentuk yang sederhana, yakni menjadi kasein. Bahan protein dari susu ini
tidak serta merta di ubah saja. Namun juga di bantu dalam penyimpanannya,
yakni dengan cara di endapkan menjadi kasein susu (Sari, 2015).
Entah dari enzim rennin maupun pepsin, semuanya tidak akan bisa aktif jika
belum di aktifkan. Maka siapakah yang paling berperan penting di sini?
Jawabannya adalah asam klorida atau HCl. Sebenarnya setiap makanan yang
masuk ke dalam tubuh, akan di olah dan di cek dahulu. Manakah yang masih
mengandung bakteri, nantinya akan mengganggu proses pencernaan? Sebab
bakteri ini akan mati dalam keadaan yang terlalu asam. Oleh sebab itu, HCl ini
berada di dalam urutan terdepan ketika makanan masuk. Setelah dari HCL
memberikan laporan bahwa makanan sudah aman untuk diproses, maka tahapan
selanjutnya adalah mengaktifkan beberapa enzim yang bisa bekerja di dalam
suasana asam. Salah satunya adalah enzim rennin dan pepsin (Sari, 2015).
Pankreas
a. Enzim amilase
Seperti pada organ mulut tadi, enzim amylase ini merupakan produk dari
pancreas. Sehingga baik bekerja di mana pun, memiliki fungsi yang sama. Yakni
dengan mengubah amilum menjadi bentuk yang sederhana seperti maltose
maupun glukosa. Bahasa sederhananya adalah mengubah polisakarida atau ikatan
gula yang kompleks menjadi glukosa dengan ikatan yang lebih sederhana (Sari,
2015).
c. Enzim tripsin
Lanjutan dari enzim yang sudah bekerja baik di dalam lambung, yakni enzim
pepton. Fungsi utamanya dari enzim ini adalah membantu makanan yang diproses
di dalam tubuh yang sudah di olah menjadi pepton (ikatan protein yang lebih
sederhana) menjadi polipeptida atau biasa di kenal dengan nama asam amino. Nah
dari asam amino ini protein sudah berubah ikatan dan structural yang lebih
sederhana lagi (Sari, 2015).
d. Enzim kimotripsin
Enzim kimotripsin ini memiliki manfaat yang hampir sama dengan enzim
tripsin ini sendiri. Yakni membantu untuk mengubah protein menjadi asam amino
atau protein dalam bentuk yang lebih sederhana (Sari, 2015).
e. Enzim disakarase
Di namakan dengan enzim disakarase karena enzim ini memecah dua molekul
ikatan disakarida menjadi bentuk sakarida yang lebih sederhana atau satu ikatan
saja. Enzim disakarida ini di bagi menjadi 3 bantuk. Antara lain adalah :Enzim
disakarida maltase, pada enzim ini membantu maltose menjadi glukosa dan
glukosa atau dua glukosa. Enzim disakarida sukrase, pada enzim ini membantu
sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa. Biasanya berguna untuk memecah gula
yang terdapat pada buah buahan atau di sebut dengan gula buah. Enzim disakarida
lactase, pada enzim ini mmbantu laktosa untuk mengubah bentuk menjadi glukosa
dan galaktosa dan glukosa (Sari, 2015).
Usus
a. Enzim enterokinase
Enzim ini menjadi enzim yang istimewa. Sebab secara khusus yang
membantu untuk mengubah tripsinogen (salah satu jenis dari protein) menjadi
bentuk tripsin. Bukankah sama dengan yang ada di pancreas tadi? Benar. Memang
sebenarnya dari enzim enterokinase lah yang membantu untuk mengaktivkan
kerja dari enzim tripsin yang ada di pancreas tadi. Inilah mengapa ia di sebut
dengan agen khusus (Sari, 2015).
b. Enzim maltase
Yakni membantu untuk mengubah bentuk maltose menjadi bentuk
glukosa. Tadi sudah di jelaskan di dalam pancreas fungsi dari enzim amylase yang
berguna untuk membantu mengubah amilum menjadi maltose. Nah jadi dari
enzim maltase ini melanjutkan kinerja enzim ini agar bahan makanan yang
awalnya dari amilum berubah menjadi bentuk yang sederhana, yakni menjadi
glukosa (Sari, 2015).
c. Enzim lactase
Sedangkan dari enzim lactase ini memiliki kinerja yang sedikit mirip
dengan enzim rennin. Yakni menjadi enzim special pengolah dari bahan dasar
makanan susu. Jika enzim rennin tadi lebih berperan dalam pengolahan protein
susu, namun jika enzim lactase ini lebih pada gula susu. Fungsinya adalah untuk
mengubah laktosa atau biasa di kenal dengan gula susu menjadi bentuk lebih
sederhana dan sama seperti gula gula lainnya yakni glukosa dan galaktosa. Nah
dari gula inilah yang bisa di serap oleh tubuh. Kemudian bisa di gunakan oleh
tubuh, di serap dan berguna sebagai sumber energi untuk melakukan aktivitas
(Sari, 2015).
d. Enzim sukrase
Selain bahan makanan yang berasal dari susu, masih ada bahan makanan
yang di istimewakan. Salah satunya adalah buah buahan. Jadi dalam buah terdapat
zat gula yang di namakan sukrosa. Nah pengolahannya juga berbeda dengan gula
gula lainnya. Yakni menggunakan enzim sucrose. Fungsinya adalah mengubah
sukrosa (gula buah buahan) menjadi glukosa dan fruktosa atau gula yang lebih
sederhana. Gula yang lebih sederhana inilah yang akan di serap oleh tubuh, dan di
metabolism agar bisa di gunakan oleh tubuh (Sari, 2015).
e. Enzim peptidase
Sifat dari enzim ini adalah membantu untuk mengubah lemak yang masih
dalam bentuk makro molekul menjadi molekul yang lebih sederhana atau asam
lemak dan gliserol. Enzim lipase ini sama seperti enzim lipase yang ada di dalam
pancreas. Hanya saja letaknya berada di dalam usus, yang berada di lingkungan
basa. Makana yang masuk ke dalam usus, yang mengandung zat lemak akan di
emulsikan, di proses, dan di olah dengan bantuan enzim lipase usus ini (Sari,
2015).
h. Enzim disakarase
Sedangkan enzim ini memiliki fungsi yang lebih berada dalam ranah
karbohidrat dan zat gula. Fungsinya adalah untuk mengubah disakarida atau zat
gula yang masih memiliki ikatan ganda menjadi gula yang memiliki ikatan
tunggal atau biasa di sebut dengan nama monosakarida. Dengan bentuk sakarida
yang lebih sederhana, karbohidrat akan lebih mudah di cerna dan di serap oleh
tubuh. Keadaan ini akan menguntungkan tubuh saat melakukan metabolisme
(Sari, 2015).
proses.
Rongga bukal melakukan dua fungsi utama, pengunyahan makanan dan fasilitasi
menelan. Gigi dan lidah dengan bantuan air liur mengunyah dan mencampur
makanan secara menyeluruh. Lendir dalam air liur membantu dalam pelumas dan
mengikuti partikel makanan yang diastolik menjadi bolus. Bolus kemudian
disampaikan ke dalam faring dan kemudian ke dalam oesophagusby menelan atau
deglutition. Bola bolus selanjutnya melewati kerongkongan oleh gelombang
kontraksi otot yang berurutan yang disebut peristalsis.
HCl memberikan pH asam (pH 1,8) yang optimal untuk pepsin. Rennin
adalah enzim proteolitik yang ditemukan pada jus lambung bayi yang membantu
dalam pencernaan protein susu. Sejumlah kecil lipase juga disekresikan oleh
kelenjar lambung. Begitu chyme telah bergerak melalui perut, ia melewati sfingter
pilorus kemudian memasuki Usus Kecil. Makanan tetap berada di perut sekitar 4
sampai 5 jam sebelum benar-benar dikosongkan. Sfingter pilorus membantu
mengatur tingkat makanan dari perut (Cooley, 2004).
Duodenum
Isi perut bergerak ke usus kecil untuk pencernaan dan penyerapan lebih
lanjut. Usus kecil terdiri dari beberapa bagian dengan yang pertama menjadi
duodenum, viskulum berongga berbentuk c. Bila isi perut terlebih dahulu masuk
ke duodenum maka sangat asam (Luijkx & Jones, 2005).
Jejunum
Bagian kedua dari usus kecil terdiri dari jejunum dan panjangnya sekitar 3
sampai 6 kaki. Ligamen Treitz menandai perbedaan antara jejunum dan ileum.
Villi menutupi selaput lendir di permukaan bagian dalam Jejunum dan digunakan
untuk penyerapan. Dibandingkan dengan duodenum dan ileum villi lebih panjang.
Setelah isi perut dipecah dalam duodenum, ia bergerak di sini di mana dinding
dalam jejunum menyerap nutrisi. Ada banyak lipatan melingkar di bagian usus
kecil ini, yang meningkatkan luas permukaan untuk penyerapan maksimal.
Jejunum membantu mencerna isi perut dengan lebih menyerap nutrisi dan air
yang bisa digunakan oleh tubuh (Belsley, 2015).
Illeum
Bagian terakhir dari usus halus terdiri dari ileum. Selama peristalsis,
dinding berotot campuran ileum dan mendorong makanan ke usus besar. Terletak
di dalam ileum adalah villi yang meningkatkan luas permukaan untuk penyerapan.
Nutrisi yang diserap disini ditransfer ke aliran darah dan hati. Air, beberapa
vitamin dan serat tetap tidak tercerna dan dipecah lebih banyak ke usus besar
(Belsley, 2015).
Colon
Kolon adalah bagian terpanjang dari usus besar dan terletak di rongga
perut. Ini dibagi menjadi empat bagian, kolaps ascending, transverse, descending,
dan sigmoid. Setelah melewati usus kecil, air, serat, dan beberapa vitamin
bercampur dengan lendir dan bakteri membentuk kotoran. Tinja akan bergerak
melalui usus besar dan lapisan usus besar akan menyerap beberapa vitamin,
mineral dan air. Kotoran akan terus bergerak menuruni usus besar sampai
mencapai dinding kolon sigmoid dimana mereka akan berkontraksi dan
menyebabkan tinja masuk ke rektum (Belsley, 2015).
Kolon adalah tahap terakhir dari proses pencernaan, sisa bahan makanan
diserap. Bahan utama yang diserap di usus besar adalah air, sedangkan usus besar
juga menyerap ion natrium dan ion klorida. Berbeda dengan usus kecil, usus besar
tidak memainkan peran besar dalam penyerapan nutrisi dari makanan, namun
bertindak lebih sebagai pembagian akhir antara apa yang tubuh ingin simpan dan
buang sebagai limbah (Belsley, 2015).