Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Standar Akuntansi Pemerintahan adalah Prinsip Akuntansi yang ditetapkan dalam

menyusun dan menyajikan Laporan Keuangan Pemerintah. Peraturan Pemerintah Nomor 71

Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dan Peraturan Menteri Dalam Negeri

(Permendagri) Nomor 64 Tahun 2013 tentang penerapan standar akuntansi pemerintahan

berbasis akrual pada pemerintah daerah, pada Pasal 10 ayat (2) yang menyatakan penerapan

SAP berbasis akrual pada pemerintah daerah paling lambat mulai tahun anggaran 2015 atau

paling lambat 4 tahun (empat) dari anggaran Tahun 2010, dan Peraturan Walikota

Yogyakarta Nomor 71 Tahun 2014 Tentang Kebijakan Akuntansi Dan Sistem Akuntansi

Pemerintahan Daerah. Setiap pemerintah daerah dituntut untuk dapat melaporkan keuangan

dengan baik dan benar sesuai ketentuan yang berlaku. Dalam membuat laporan keuangan di

bidang sektor publik, pemerintah harus dapat mewujudkan prinsip-prinsip good governance

yang terdiri dari akuntabilitas, tranparansi, peran serta masyarakat dan supermasi hukum.

Salah satu upaya untuk mewujudkan good goverance adalah meningkatkan prinsip-prinsip

dari good goverance dalam pengelolaan keuangan publik.

Dalam pemerintah yang bersih dan akuntabel tentunya segala sesuatu peristiwa dan

informasi terekam dengan jelas dan diikhtisarkan melalui proses akuntansi ke dalam bentuk

laporan keuangan yang nantinya dapat menjadi informasi yang relevan di suatu entitas, yaitu

pemerintah daerah khususnya di Bappeda Kota Yogyakarta.

Salah satu dampak pada akuntansi sektor publik adalah otonomi daerah, yaitu pemerintah

daerah perlu membenahi sistem akuntansi keuangan daerah dan manajemen keuangan daerah

serta selalu mengawasi kinerja dari lembaga teknis maupun Satuan Kerja Pemerintah Daerah

1
(SKPD), karena sangat penting dilakukan untuk memenuhi tuntutan dilakukannya

transparansi dan akuntabilitas publik pemerintah daerah atas pengelolan keuangan publik.

Maka pemerintahan khususnya Bappeda Kota Yogyakarta dalam pembuatan laporan

keuangan perlu adanya

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor

71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang diteruskan dalam

Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 71 Tahun 2014 , Komponen-komponen yang terdapat

dalam satu set laporan keuangan berbasis akrual terdiri dari laporan pelaksanaan anggaran

(budgetary reports) dan laporan finansial, yang jika diuraikan adalah sebagai berikut:

1. Laporan Realisasi Anggaran

2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih

3. Laporan Operasional

4. Laporan Perubahan Ekuitas

5. Neraca

6. Laporan Arus Kas

7. Catatan atas Laporan Keuangan.

Laporan keuangan merupakan alat pengendalian internal dan evaluasi kinerja

pemerintah dan unit kerja pemerintah daerah. Guna dibuat laporan keuangan salah satunya

adalah sebagai pemberi informasi dalam rangka pemenuhan hak-hak publik.

Namun pemerintah daerah khususnya Bappeda Kota Yogyakarta belum siap dalam

penerapan tentang Peraturan Pemerintah tentang SAP yang berbasis akrual, sehingga

pemerintah daerah hampir seluruhnya masih menggunakan Peraturan Pemerintah Nomor 105

Tahun 2000 pasal 38. Pemerintah daerah disyaratkan untuk menyajikan pelaporan keuangan

2
yang terdiri atas Laporan Neraca, Laporan Aliran Kas, Laporan Kinerja Keuangan/Laporan

Perhitungan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah.

Laporan keuangan Bappeda Kota Yogyakarta bagi pihak internal merupakan suatu bentuk

pertanggungjawaban intenal yang dilakukan oleh pengelola keuangan daerah kepada pihak-

pihak yang memiliki akses yang lebih mudah yakni, karyawan Bappeda Kota Yogyakarta dan

auditor internal. Sedangkan bagi pihak eksternal, laporan keuangan Bappeda Kota

Yogyakarta merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kepada Badan pemeriksa

Keuangan dan Instansi Dinas Daerah Kota Yogyakarta, Dinas Pajak dan Pengelolaan

Keuangan (DPDPK) Kota Yogyakarta serta masyarakat atau pengguna informasi akuntansi

laporan keuangan Bappeda Kota Yogyakarta yang digunakan untuk pengambilan keputusan

ekonomi, sosial, dan politik.

Akuntabilitas publik dari Bappeda Kota Yogyakarta merupakan pemberian informasi dan

pengungkapan kinerja finansial lembaga teknis daerah kepada pihak-pihak yang

berkepentingan. Dan sebagai alat pengendali dari lembaga teknis Bappeda terhadap siklus

keuangan lembaga teknis tersebut. Supaya pengelolaan keuangan daerah dapat tersalurkan

sesuai kebutuhan dan dapat dikontrol oleh masyarkat dengan baik dan transparansi serta

akuntabiltas publik merupakan prinsip dari good governance dapat diwujudkan.

3
1.2 Rumusan Masalah

Dari uraian yang sudah dijabarkan di latar belakang dalam penelitian Penerapan Prinsip

Standar Akuntansi Pemerintahan Dalam Laporan Keuangan Bappeda Kota Yogyakarta (studi

kasus pada Bappeda Kota Yogayakarta), maka penulis merumuskan hanya satu masalah

yaitu:

“Apakah laporan keuangan Bappeda Kota Yogyakarta sudah sesuai dengan Peraturan

Pemerintah nomor 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntasni Pemerintahan dan Peraturan

Menteri Dalam Negeri (Permendagri) nomor 64 Tahun 2013?”

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui laporan keuangan Bappeda Kota

Yogyakarta sudah sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang

Prinsip Standar Akuntansi Pemerintahan dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Tahun 2013.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang didapat dari penelitian ini adalah :

1. Penerapan dari akuntansi sektor publik di laporan keuangan Bappeda Kota

Yogyakarta sesuai dengan PP Nomor 71 Tahun 2010 tentang SAP.

2. Memberikan ilmu baru dan pendalaman kepada penulis tentang prinsip standar

akuntansi pemerintahan di laporan keuangan pemerintahan dikarenkan hanya satu

semester penulis mendapatkan matakuliah sektor publik.

3. Dapat sebagai informasi untuk makalah yang berhubungan dengan sektor publik

pemerintahan.

4
1.5 Batasan Masalah

Batasan masalah yang diteliti oleh penulis dalam penelitian Tugas Akhir adalah :

1. Sistem pelaporan akuntansi keuangan pemerintah daerah yang diterapkan di Bappeda

Kota Yogyakarta sampai saat ini.

2. Penerapan SAP sesuai PP Nomor 71 Tahun 2010 di laporan keuangan Pemerintah

Daerah di Bappeda Kota Yogyakarta.

3. Bappeda Kota Yogyakarta hanya membuat Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca.

5
1.6 Kerangka Penulisan

Kerangka penelitian pada penulisan ini merupakan dasar berpikir ilmiah yang menjadi tolak

ukur penulisan ini. Adapun kerangka pemikiran yang dipakai dalam penulisan ini ialah:

Gambar 1.1 Kerangka Penelitian

Laporan keuangan Bappeda Kota Yogyakarta adalah wujud pertangungjawaban Bappeda Kota
Yogyakarta terhadap kinerja Bappeda dalam pengelolaan dana pemerintah daerah. Dalam
pembuatan laporan keuangan di bidang sektor publik, akan terlihat Bappeda sudah mewujudkan
prinsip-prinsip good governanceatau belum.

SAP adalah peraturan pemerintah nomor 71 Tahun 2010 yang menjelaskan prinsip penyajian
dalam pelaporan keuangan pemerintah daerah.

PERMASALAHAN

Bappeda adalah lembaga teknis pemerintah daerah yang harus menyajikan laporan
pertangguungjawaban dana APBD. Maka dari itu Bappeda dalam penyajian laporan keuangan
harus mempunyai patokan dalam penyajian laporan keuangan agar terlihat prinsip good
goverance dariBappeda Kota Yogyakarta.

ANALISIS

1. Analisis penyajian Laporan Realisasi Anggaran


2. Analisis penyajian Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih
3. Analisis penyajian Neraca
4. Analisis penyajian Laporan Arus Kas
5. Analisis penyajian Catatan atas Laporan Keuangan

KESIMPULAN
1. Menganalisis laporan keuangan Bappeda Kota Yogyakarta sesuai urutan laporan
keuangan.
2. Mencocokan pelaporan laporan keuangan Bappeda Kota Yogyakarta dengan SAP.

6
1.7 Sistematika Penulisan

1. KATA PENGANTAR

2. DAFTAR ISI

3. BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Berisi tentang latar belakang suatu masalah yang akan diangkat oleh penulis.

1.2. Rumusan Masalah

Berisi tentang masalah-masalah yang akan dibahas, dan permasalahan tersebut akan

di pecahkan dengan penulisan ilmiah tersebut.

1.3. Tujuan Penulisan

Berisi tentang tujuan pokok permasalahan yang di ambil oleh penulis.

4. BAB II GAMBARAN UMUM PENULISAN

2.1 Deskripsi Topik Penulisan

Menjelaskan secara detail mengenai aktivitas umum dari topik penulisan. Yanga ada

didalamnya termasuk kondisi terkini dari topik penulisan.

3.2 Tinjauan Pustaka

Bagian yang merangkum tentang tulisan ilmiah yang terkait dengan topik penulisan.

3.3 Metodologi Penulisan

Menjelaskan tentang bagaimana cara penulis akan menganalisis topik penulisan.

7
3.4 Sumber Data

Bagaimana penulis mendapatkan data yang akan diolah dalam topik penulisan ini

5. BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bagian yang mencangkup tentang semua analisis dalam Tugas Akhir penulis yang

mengacu dalam topik penulisan.

6. BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini adalah bab terkahir dalam penyusunan Tugas Akhir. Merangkum hal yang

menjadi pokok bahasan dalam Tugas Akhir yang tercantum dalam kesimpulan. Jika

penulis memberikan saran atau rekomendasi apa yang berdasarkan kesimpulan penulisan

maka masuk dalam sub bagian saran.

7. DAFTAR PUSTAKA

Referensi bacaan yang terkait dalam penyususnan Tugas Akhir.

Anda mungkin juga menyukai