Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi dan hasil
belajar mahasiswa dalam mata kuliah teori akuntansi serta untuk
mendeskripsikan tanggapan mahasiswa terhadap penerapan model
pembelajaran berbasis masalah dengan pendekatan kooperatif.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas yang
dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2006/2007 dengan
jumlah mahasiwa 38 orang. Teknik pengumpulan data dengan
observasi, kuesioner, dan tes hasil belajar kemudian dianalisis
dengan metode analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa penerapan model pembelajaran berbasis masalah dengan
pendekatan kooperatif 1) meningkatkan aktivitas (partisipasi)
mahasiswa dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) 2)
meningkatkan hasil belajar mata kuliah teori akuntansi 3)
mendapat respon yang positif dari mahasiswa karena pembelajaran
menjadi lebih bermakna.
Kata-kata kunci: Pembelajaran berbasis masalah, pendekatan
kooperatif, dan hasil belajar
Abstract
This research has purpose to increases the avtivity and students’
achievement in accouting theory and describe the conception of
students against problem based learning with cooperative
approach. The research design by doing class room action research
for semester VII on the study year 2006/2007 with 38 students.
The technique that used to collect the data are observation,
quesioneres and than analyze with desriptive method. The research
are problem based learning with cooperative approach 1) to
increase the activity students in learning process 2) to increase the
result study in accounting theory 3) having positive responses from
the students because the learing sence being better.
The key words: Problem based learning, cooperative approach,
achievement
Pendahuluan
Pemahaman terhadap teori akuntansi secara konvensional dilakukan
dengan memahami teknik akuntansi itu sendiri. Sebagaimana diketahui
akuntansi adalah ilmu terapan, ilmu yang dipakai dalam praktek bisnis
sehingga nuansa empiris praktisnya lebih dominan, akan tetapi untuk
pengembangan sistem akuntansinya perlu pemahaman basis teorinya
sehingga sistem akuntansi menjadi lebih bermanfaat bagi pemakai, mudah
mengembangkannya dan memprediksi apa yang akan terjadi di masa yang
akan datang berkaitan dengan praktek akuntansi itu sendiri.
Pengajaran teori akuntansi selama ini lebih menekankan aspek
kognitif saja dalam cakupan materinya maupun dalam proses
pembelajarannya sehingga mahasiswa tidak mempunyai kesempatan untuk
mengembangkan daya nalarnya dan kesulitan memahami apa yang diajarkan
oleh dosen, padahal penalaran dan pemahaman merupakan kemampuan yang
sangat penting bagi siapa saja yang ingin menjadi profesional dalam
bidangnya. Kesulitan dan kegagalan mahasiswa dalam belajar disebabkan
oleh mahasiswa itu sendiri faktor internal maupun faktor ekternal yang
berupa fasilitas, kurikulum, sumber belajar dan kemampuan dosen dalam
membelajarkan mahasiswanya. Dalam kenyataannya kegagalan mahasiswa
dalam belajarnya hanya ditimpakan sebagai kegagalan yang disebabkan oleh
mahasiswa itu sendiri padahal kegagalan dosen dalam membelajarkan
mahasiswanya, dan kekurang pegetahuan dosen dalam pengelolaan dan
penetapan strategi pembelajaran yang tepat sangat berpengaruh terhadap
prestasi belajar mahasiswa.
Metode ceramah yang dipergunakan dalam pembelajaran teori
akuntansi selama ini menyebabkan mahasiswa terpaku mendengarkan cerita
dan betul-betul membosankan, situasi pembelajaran diarahkan pada learning
to know, dan permasalahan yang disampaikan cenderung bersifat akademik
(book oriented) tidak mengacu pada masalah-masalah kontektual yang dekat
dengan kehidupan mahasiswa sehingga pembelajaran teori akuntansi
menjadi kurang bermakna bagi mahasiswa. Hal ini tampak pada rendahnya
partisipasi mahasiswa dalam kegiatan belajar mengajar dan perstasi belajar
teori akuntansi juga kurang memuaskan.
Studi pendahuluan dilakukan terhadap prestasi belajar teori akuntansi
menunjukan bahwa 75% mahasiswa memperoleh nilai C, D dan E sedangkan
sisinya 25% memperoleh nilai B dan A. Hal ini perlu ditingkatkan menjadi
sebaliknya, Adapun faktor yang diduga menjadi penyebabnya adalah 1)
pembelajaran lebih ditekankan pada pengumpulan pengetahuan tanpa
Metode
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action
research) yang dengan sengaja dilakukan untuk merencanakan,
melaksanakan kemudian mengamati dampak dari pelaksanaan tindakan
tersebut pada subyek penelitian. Penelitian dilakukan melalui tiga siklus
tindakan dimana masing-masing siklus terdiri dari tahap perencanaan,
pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi untuk mengambil keputusan
dalam pelaksanaan siklus berikutnya. Adapun subyek dari penelitian ini
adalah mahasiswa yang memprogram mata kuliah teori pada semester genap
tahun 2006/2007. Sedangkan obyeknya adalah penerapan model
pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan partisipasi dan hasil
belajar teori akuntansi.
Prosedur penelitian ini dilaksanakan atas empat tahapan, yaitu:
perencanaan, pelaksanaan, observasi/evaluasi, dan refleksi.
Tahap Perencanaan, kegiatan yang dilakukan adalah menyusun
pokok bahasan, jadwal pelaksanaan tindakan sesuai dengan alokasi waktu
yang tersedia, mengidentifikasi masalah-masalah kontektual yang
berhubungan dengan materi perkuliahan teori akuntansi yang akan
dikonfrontasikan kepada mahasiswa, menetapkan skenario pembelajaran,
menyusun pedoman observasi, wawancara, kuesioner dan tes hasil belajar,
melaksanakan pre tes untuk kepentingan pembentukan kelompok kooperatif.
Tahap Pelaksanaan, dengan kegiatan adalah membagi mahasiswa
dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 orang (mahasiswa
berkatagori skor tinggi, sedang dan rendah), memberikan masalah kontektual
sesuai pokok bahasan akuntansi, masing-masing kelompok menyusun
konsep, prinsip dan cara-cara pemecahan masalah berdasarkan pengetahuan
awal yang dimiliki kemudian dipersentasikan dalam diskusi kelas,
mahasiswa membaut kesimpulan sendiri berdasarkan hasil diskusi yang telah
disepakati.
Tabel 1
Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
Hasil
Deskripsi proses dan hasil pembelajaran siklus pertama.
Penelitian tindakan kelas ini, dilakukan pada mahasiswa jurusan pendidikan
ekonomi yang memprogram mata kuliah teori akuntansi dengan jumlah
mahasiswa 38 orang. Adapun topik permasalahan yang dikonfrontasikan
pada siklus I adalah a) Bagaimana struktur akuntansi? b) Identifikasi metode
dan pendekatan dalam perumusan teori akuntansi di Indonesia? c)
Pembahasan
Hasil observasi KBM menunjukkan bahwa hasil belajar (pengalaman
belajar) terdahulu sangat membantu mahasiswa dalam membuat suatu
asumsi-asumsi dan solusi-solusi permasalahan yang diberikan tetapi hal ini
belum optimal. Hambatanya terletak pada kurangnya kemampuan mahasiswa
untuk mengintegrasikan dan menerapkan berbagai pengetahuan yang
dimiliki sebelumnya. Mahasiswa masih memandang bahwa setiap
matakuliah mempunyai otoritasnya sendiri-sendiri sehingga hal ini
merupakan refleksi untuk memperbaiki kondisi KBM pada siklus kedua.
Pada siklus kedua rencana tindakan diarahkan pada upaya menggali
pengetahuan awal mahasiswa dengan memberikan kesempatan yang seluas-
luasnya untuk mengeluarkan pendapat, ide, saran dalam merumuskan
jawaban dan kesimpulan bersama. Dengan cara ini ternyata mahasiswa lebih
aktif dan berani mengemukakan pendapatnya sementara dosen memberikan
layanan terhadap terjadinya miskonsepsi dalam pembahasan maupun
perumusan kesimpulan. Pada siklus ini tampak suasana pembelajaran lebih
demokratis dan ini terbukti juga dari meningkatnya prestasi belajar
mahasiswa. Hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan tindakan adalah
kurangnya kemampuan nalar mahasiswa dalam memberikan argumentasi-
argumentasi yang disertai dengan contoh-contoh konkrit maupun analisis
berdasarkan pengetahuan prasyarat yang telah dipahaminya dan hal ini
merupakan refleksi pelaksanaan tindakan pada siklus ketiga.
KBM pada pelaksanaan tindakan siklus ketiga menunjukkan proses
yang lebih variatif, baik secara individual maupun kelompok karena makin
kompleknya permasalahan yang dikonfrontasikan. Berdasarkan hasil
pengamatan diketahui bahwa makin antusiasnya mahasiswa dalam belajar,
aktif dan demokratis karena telah terlatih mengikuti pola pembelajaran yang
dikembangkan. Mahasiswa dituntut mau dan mampu dalam setiap KBM
karena dengan cara itu mahasiswa akan memperoleh pengalaman belajar
yang sangat bermakna dalam kehidupannya. Temuan-temuan ini juga
mempertegas bahwa ada fase-fase tertentu yang dapat mendukung kekuatan
dan kebermaknaan informasi yaitu adanya latihan yang bersifat aplikatif dan
balikan-balikan yang bersifat segera dilakukan dalam setiap KBM .
Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dengan pendekatan
kooperatif telah mampu meningkatan aktivitas dan hasil belajar mahasiswa
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan kondisi pelaksanaan
tindakan maka dapat diformulasikan beberapa simpulam sebagai berikut.
Pertama, penerapan model pembelajaran berbasis masalah dengan
pendekatan kooperatif dapat meningkatkan aktivitas mahasiswa dalam KBM
mata kuliah teori akuntansi.
Kedua, penerapan model pembelajaran berbasis masalah dengan
pendekatan kooperatif dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa dalam
mata kuliah teori akuntansi yang ditunjukkan oleh nilai rata-rata pre tes
sebesar 56 meningkat setelah selesainya pelaksanaan tindakan menjadi rata-
rata 82,04.
Ketiga, penerapan model pembelajaran berbasis masalah mendapat
respon (tanggapan) yang positif dari mahasiswa karena dengan model ini
mahasiswa dapat mengeksploitasi pengetahuan awalnya, bernalar sehingga
perubahan layanan menjadi sangat bermakna dalam hidupnya.
Keempat, hasil belajar pada siklus terahir PTK ini belum cukup bukti
menjelaskan sejauhmana usaha mahasiswa dapat dimaksimalkan dalam
KBM baik secara individual maupun kelompok, sehingga disarankan upaya
pengembangan kemampuan nalar mahasiswa melalui penerapan model
maupun perangkat pembelajaran termasuk dosen, media, sarana dan sumber
belajar yang memadai.
Kelima, penelitian ini masih sangat sederhana dan memilik banyak
keterbatasan karena belum mengkaji secara mendalam berbagai aspek
Daftar Rujukan
Ali, M. 1996. guru dalam proses belajar mengajar. Bandung: Sinar Baru.
Barrows, H. 1996. New direction for teaching and learning “Problem Based
Learning medichine and beyond: A brief overbiew. Jossey Bass
Publishers.
Sujana, N. & Arifin. 1988. Cara belajar siswa aktif dalam proses belajar
mengajar. Bandung: Sinar Baru