ABSTRAK
PT Sport Glove Indonesia merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi sarung tangan
yang beralamat di Krandon Pendowoharjo, Sleman, Yogyakarta memiliki karakteristik make to order dalam
proses produksinya. Dalam pemenuhan order harian, perusahaan sering tidak dapat mencapai target
produksi, dikarenakan adanya pemborosan dalam proses produksi yang berupa cacat dan delay, sehingga
dalam pemenuhan target produksi harian memerlukan waktu yang panjang, yang akhirnya melewati batas
waktu dan target belum tercapai. Untuk itu penelitian ini bertujuan meminimasi wate aktivitas proses
produksi agar target pemenuhan order apat tercapai.
Dalam upaya pemenuhan order tersebut, perlu adanya perbaikan pada proses produksi, salah satu
pendekatan yang digunakan untuk perbaikan ini adalah meminimasi sumber-sumber waste yang ada. Lean
manufacturing merupakan pendekatan untuk mengefisiensi sistem dengan meminimasi pemborosan (waste).
Pendekatan ini dilakukan dengan cara memahami aliran informasi dan fisik pada lantai produksi yang dibuat
dalam bentuk visual dalam bentuk value stream mapping.
Usulan perbaikan yang diberikan untuk meminimasi adanya waste cacat dan waiting pada proses
produksi sarung tangan golf di PT Sport Glove Indonesia adalah penambahan pekerja pada proses jahit,
kegiatan maintenance dalam bentuk preventive maintenance, melakukan pengawasan dan pengarahan kepada
pekerja, dan memberi pelatihan kepada pekerja untuk meningkatan dan menyetarakan ketrampilan dan
standar kerja.
Kata kunci: Lean manufacturing, Value stream mapping, waste, fishbone diagram..
1. PENDAHULUAN
b. Kondisi Kerja yang lebih baik efisien dan kompetitif. Aplikasi dari konsep
Yaitu meliputi aliran kerja yang lebih Lean Manufacturing yaitu mengurangi lead
jelas, pembagian nilai dan tujuan kerja, time dan meningkatkan output dengan
kemampuan yang lebih besar menghilangkan pemborosan yang terjadi di
melaksanakan pekerjaan, kemampuan sebuah perusahaan.Lean manufacturing
lebih besar untuk tetap meningkatkan mendorong terciptanya fleksibilitas pada
dan memperbaiki segala sesuatu, pekerja sistem produksi yang mampu beradaptasi
merupakan bagain dari pelayanan. secara cepat terhadap perubahan kebutuhan
c. Memenuhi kebutuhan dan tujuan pelanggan dengan sistem produksi yang
organisasi, yang dapat meliputi ramping dengan persediaan yang rendah.
keuntungan, pertumbuhan, nilai, dan Selain itu, pendekatan ini dapat mengurangi
pengaruh. unnecessary inventory, menambah
Lean Manufacturingmerupakan pengetahuan mengenai proses produksi,
suatu konsep yang awalnya dikembangkan menghemat biaya, pengurangan cacat
oleh Toyota, kemudian dikenal sebagai Just– sehingga kualitas meningkat, mengurangi
In–TimeManufacturing. Konsep Lean lead time produksi dan mengurangi
Manufacturing bertujuan untuk mengubah pemborosan.
suatu organisasi di perusahaan menjadi lebih
Nilai waste yang didapat dari WRM baris dengan jumlah pertanyaan yang
selanjutnya digunakan untuk penilaian awal dikelompokan (Ni).
WAQ berdasarkan jenis 4. Menghitung jumlah skor dan frekuensi
pertanyaan.Pengukuran waste mengikuti 8
dari tiap kelompok jenis waste dengan
langkah sebagai berikut, dan hasil
perhitungannya pada Tabel 7 : mengabaikan nilai nol (0).
1. Pengelompokan dan perhitungan jumlah 5. Memasukan hasil skor kuisioner (1, 0,5,
pertanyaan kuisioner berdasarkan catatan atau 0) kedalam tiap bobot nilai di tabel
“From” dan “To” pada pertanyaan. dengan cara mengalikannya.
2. Memberi bobot untuk setiap pertanyaan 6. Menghitung total skor dan frekuensi
kuisioner berdasarkan waste relationship untuk tiap nilai bobot pada kolom waste.
matrix. 7. Menghitung indikator awal untuk tiap
3. Menghilangkan efek dari variansi jumlah waste (Yj).
pertanyaan untuk tiap jenis pertanyaan, 8. Menghitung nilai final waste factory
dengan membagi setiap bobot dalam satu (Yjfinal), dengan mengalikan indikator
awal dengan faktor probabilitas pengaruh
Dari Gambar 5. diagram diatas dapat observasi dan wawancara, proses aliran
disimpulkan bahwa akar masalah dari informasi berjalan sudah cukup baik dan
terjadinya pemborosan waktu menunggu jelas.Perencanaan produksi dilakukan
disebabkan karena perbedaan tingkat berdasarkan arahan dan koordinasi dari
keterampilan pekerja, perbaikan atau bagian PPIC.Aliran fisik pada current state
pengenggantian bagian mesin yang rusak dan mapping pembuatan sarung tangan golf
keterlambatan material datang yang biasanya terlihat pada Gambar 3.1 indikator
terjadi, sehingga aliran proses produksi yang performansi untuk cycle time produksi
panjang yang membutuhkan waktu lama tertinggi terdapat pada proses jahit (sewing)
untuk mengerjakannya semakin dengan waktu pengerjaan selama 13,68 min.
membutuhkan banyak waktu. Sehingga untuk Pada current state value stream mapping
meminimasi pemborosan waiting perlu (CSVSM) ini terdapat proses inspeksi
dilakukan perbaikan berkesinambungan. padaawal (bahan baku datang ke gudang) dan
Tindakan yang kemungkinan bisa dilakukan akhir (produk akan di packing) dimana
untuk perbaikan dengan menambah isnpeksi awal dilakukan denagn pengecekan
operator/pekerja pada proses jahit, keseluruhan barang yang datang sedangkan
memberikan pelatihan kepada inspeksi akhir dilakukan dengan cara
pekerja/operator untuk penyetaraan tingkatan sampling. Dari proses produksi pada current
keterampilan dan standar kerja agar lebih state value stream mapping dapat dilihat total
memahami dan mengetahui kegiatan proses cycle time19,92 menit dan totallead
yang benar dan dilakukan kegiatan time524,209 menit. Cepat lambatnya suatu
maintenance berupa preventive maintenance proses yang dilakukan pada aliran material
(perwatan atau pergantian bagian mesin berpengaruh terhadap terjadinya
secara berkala) untuk memastikan kondisi penumpukan Work In Proses yang
mesin dalam keadaan baik untuk mencegah disebabkan oleh adanya antrian material yang
terjadinya waste waiting akibat perbaikan harus diproses sehingga menyebabkan
atau pergantian spearpart. kondisi waiting. Kondisi waiting
menyebabkan semakin lama waktu yang
Analisis Hasil dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah
Value stream mapping yang produk. Kondisi-kondisi tersebut terjadi
digambarkan adalah untuk proses produksi karena perbedaan cycle time antar proses.
sarung tangan golf. Berdasarkan hasil
Proses identifikasi waste dilakukan cause and effect (diagram fishbone). Usulan
dengan menggunakan metode Waste tindakan perbaikan sebagai berikut :
Asessment model untuk menyederhanakan Menambah pekerja/operator pada proses
pencarian permasalahan dan obyektifias jahit.
penelitian. Akurasi dan obyektifitas hasil Penambahan pekerja/operator bisa
assessment dari identifikasi waste ini tidak dengan cara mengontrak pekerja selama
lepas dari keterlibatan 4 responden yang kurun waktu tertentu(pekera kontrak)
kompeten dari setiap proses produksi atau penambahan pekerja tetap (pekerja
pembuatan sarung tangan golf. Hasil tetap) disesuaikan dengan kebutuhan
identifikasi waste yang bersifat assessment pemenuhan permintaan konsumen.
berupa peringkat pemborosan (waste) yang Memberikan pelatihan atau pengetahuan
terdapat pada peringkat pertama yaitu cacat kepada pekerja untuk penyeragaman
(defect) dan kemudian pada peringkat kedua keterampilan dan standar kerja (berlaku
yaitu waiting (dapat dilihat pada Tabel 3.2). juga untuk pekerja tetap dengan
Hasil identifikasi waste yang bersifat ketrampilan standar).
assessment diatas menunjukkan peringkat Melakukan pengarahan, dan
waste yang berpengaruh terhadap waste lain. pengawasan.
Pembobotan peringkat waste ini yang Melakukan kegiatan maintenance dalam
nantinya akan digunakan pada metode bentuk preventive maintenance
VALSAT yang berfungsi untuk menentukan (pemeriksaan atau perawatan pada mesin
tools yang tepat digunakan untuk secara berkala) untuk menghindari
menganalisa waste secara lebih detail. Proses kerusahakan mesin yang tiba-tiba
produksi pembuatan sarung tangan golf sehingga waktu yang diperlukan untuk
terdiri dari 23 langkah pengerjaan. Di produksi tidak panjang.
langkah pengerjaan ada lima (5) jenis
aktivitas operation, transport, inspection, 4. KESIMPULAN
storage, dan delay. Total waktu yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan produk Berdasarkan analisis hasil maka
adalah 524,209 menit (Secara detail kesimpulan yang didapat pada penelitian ini
keseluruhan proporsi waktu yang dibutuhkan yaitu pemborosan yang terjadi di lantai
setiap aktivitas dapat dilihat pada tabel3.4). produksi dalam bentuk cacat (defect) terjadi
Quality Filter Mapping (QFM) pada pada proses jahit dengan prosentase 76,8%
penelitian ini menggambarkan pemetaan dari total jumlah cacat dan pemborosan
terhadap masalah kualitas produk (cacat) (waste) waiting terjadi karena perbedaan
yang terdapat pada saat operasi maupun cycle time pada proses jahit, sehingga usulan
inspeksi. Standar yang diterapkan perusahaan tindakan perbaikan dalam bentuk menambah
untuk cacat pada kualitas produk selama pekerja pada proses jahit, melakukan
proses produksi ditetapkan maksimal 5% dari preventive maintenance, melakukan
total produksi. Berdasarkan data aktual dari pengarahan dan pengawasan kepada pekerja.
periode Februari-April 2015, maka dapat
dibuat QFM yang menggambarkan kondisi DAFTAR PUSTAKA
reject rate sepanjang supply chain. Dapat Akbar, F., 2011, Perancangan Lean
dilihat Tabel 3.5 bahwa reject rate terbesar Production System dengan
terjadi pada proses jahit (sewing) sebesar Pendekatan Cost Integrated Value
5.86% dengan prosentase 76.80%. Stream Mapping. Jurnal Skripsi
Pemborosan yang terjadi dan yang Sarjana TI UI, Depok,
telah diidentifikasi pada pengolahan data http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/202
berupa pemborosan defect dan waiting. 93219-S1491-
Pemborosan (waste) yang timbul akan dicari Perancangan%20lean.pdf. diakses 26
penyebabnya dengan menggunakan metode Agustus 2014.
Alwi, S., Hampson, K.D., dan Mohamed, Production Management, Vol. 17 No.
S.A., 2002, Factors Influencing 1, pp. 46-64.
Contractor Performance in Liker, Jeffrey K. 2004.The Toyota
Indonesia: A Study of Non Value- Way. Jakarta: Penerbit Erlangga
Adding Activities., International Mughni, Ahmad.,Penaksiran Waste pada
Conference on Advancement in Proses Produksi Sepatu dengan
Design, Construction. Construction Waste Relationship Matrix. Jurnal
Management and Maintenance of Teknik Industri Universitas
Building Structure. Bali Trunojoyo. Madura.
Anonim., Pengertian cause and effect http://download.portalgaruda.org/arti
diagram cle.php?article=134328&val=5637.
fishbone,http://ilmumanajemenindust Diakses 26 oktober 2015.
ri.com/pengertian-cause-and-effect- Ratnasari, Tri., 2014, Studi Mengenai
diagram-fishbone-diagram-cara- Construction Waste Pada Proyek
membuat-ce/, diakses 11 April 2015 Konstruksi Di Surakarta. S1 Thesis,
Anonim.,Waktu baku standar time, Uajy.
http://www.epaminternational.com/ar Rawabdeh, I., 2005, A model for the
tikel/artikel-dunia-kerja/67-waktu- assessment of waste in job shop
baku-standard-time.html, diakses 11 environments. International Journal
April 2015. of Operations & Production
Batubara, S dan Kudsiah, F., Penetapan Management, Vol. 25 No. 8, pp. 800-
Konsep Lean Manufacturing untuk 822.
Meningkatkan Kapasitas Produski Resiandi., 2014, Penerapan Kosep Lean
(Studi Kasus : Lantai Produksi PT Manufacturing untuk Meminimasi
Tata Bros Sejahtera. Jurnal Teknik Waste pada Lantai Produksi . Skripsi
Industri Universitas Sarjana FTI UPN “Veteran”.
Trisakti,http://blog.trisakti.ac.id/jurna Yogyakarta
lti/files/2012/10/6_Penerapan- Sutalaksana, Z., R. Anggawisastra & J.H.
Konsep-Lean- Tjakraatmadja., 2006, Teknik
Manufacturing_Sumiharni-B- Perancangan Sistem Kerja. Bandung
dkk.pdf. Diakses 2 September 2015. : ITB Press.
Daonil., 2012, Implementasi Lean Tapping, D., T. Luyster & T. Shuker.,
Manufacturing Untuk Eliminasi 2002, Value Stream Management:
Waste Pada Lini Produksi Eight Steps to Planning, Mapping,
Machining Cast Wheel Dengan and Sustaining Lean Improvement.
Menggunakan Metode Wam Dan New York :Productivity Press.
Valsat. Tesis Magister FTI Wee, H.M and Simon Wu. 2009. Lean
Universitas Indonesia, Depok. supply chain and its effect on product
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/203 cost and quality: a case study on
14567-T%2031216 Ford Motor Company, Supply Chain
Implementasi%20lean Management: An International
full%20text.pdf.diakses 10 Oktober Journal 14/5 (2009) 335–341.
2015. Womack, J. and Jones, D., 2003,
Gasperz, Vincent., 2007, Lean Six Sigma Lean Thinking. New York: Simon &
For Manufacturing and Service Schuster.
Industries. Jakarta: PT. Gramedia Wyandotte., 2004, Symbols for
Pustaka Utamas Value Stream Mapping.
Hines, P. and Rich, N., 1997, The seven www.strategosinc.com. Diakses 10
value stream mapping tools. Oktober 2015.
International Journal of Operations &