Makalah Radioaktivitas
Makalah Radioaktivitas
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Radioaktivitas mula-mula ditemukan oleh Becquerel pada tahun 1896. Pada
tahun1898 Pierre Curie dan Marie Curie telah menemukan bahwa Polonium dan
Radium juga memancarkan radiasi-radiasi yang radioaktif. Radiasi-radiasi
radioaktif yang dipancarkan oleh elemen-elemen itu mengandung partikel-partikel
sebagai berikut:
1. Sinar-sinar α atau partikel-partikel α
2. Sinar-sinar β atau partikel-partikel β
3. Sinar-sinar γ atau partikel-partikel γ
Radioaktivitas adalah kemampuan inti atom yang tak-stabil untuk
memancarkan radiasi menjadi inti yang stabil. Materi yang mengandung inti tak-
stabil yang memancarkan radiasi, disebut zat radioaktif. Besarnya radioaktivitas
suatu unsur radioaktif (radionuklida) ditentukan oleh konstanta peluruhan (l),
yang menyatakan laju peluruhan tiap detik, dan waktu paro (t½). Kedua besaran
tersebut bersifat khas untuk setiap radionuklida. Berdasarkan sumbernya,
radioaktivitas dibedakan atas radioaktivitas alam dan radioaktivitas buatan. Hal
yang paling mendasar untuk mengendalikan bahaya radiasi adalah mengetahui
besarnya radiasi yang dipancarkan oleh suatu sumber radiasi baik melalui
pengukuran maupun perhitungan. Besarnya radiasi dapat diukur dengan
menggunakan alat ukur radiasi berupa detektor. Detektor nuklir mempunyai jenis
serta bentuk yang cukup banyak. Seiring dengan perkembangan zaman, berbagai
penemuan dan pengembangan telah dilakukan terhadap sistem pencacah radiasi
untuk meningkatkan aplikasi dan kemudahan penggunaannya. Terdapat beberapa
jenis detektor sebagai alat ukur radiasi, yaitu detektor isian gas, detektor sintilasi
dan detektor semikonduktor. Oleh karena itu, untuk memahami jenis dan
kegunaan detektor tersebut, pemakalah akan membahasanya dalam makalah yang
berjudul “Detektor Radiasi”.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Penemuan Radioaktif Menurut Para Ahli
Sejarah penemuan zat radioaktif diawali dengan ditemukannya sinar X oleh
Wilhelm Conrad Roentgen pada tahun 1895. Setelah itu, para ilmuwan menyadari
bahwa beberapa unsur dapat memancarkan sinar-sinar tertentu, meskipun pada
waktu itu para ilmuwan belum memahami hakikat sebenarnya dari sinar-sinar
tersebut serta mengapa unsur-unsur memancarkannya.
Pada tahun 1898, Marie Sklodowska Curie dan oleh suaminya, Pierre
Curie menemukan unsur radiaktof lainnya dari mineral pitchblende yaitu
polonium dan radium. Nama unsur polonium diambil dari nama negara asal Marie
Sklodowska Curie, yaitu Polandia, sedangkan nama unsur radium diambil dari
bahasa Yunani “radiare” yang artinya bersinar.
Pada tahun 1903, Ernest Rutherford mengemukakan bahwa sinar
radioaktif dapat dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan muatan mereka. Sinar
radioaktif yang bermuatan positif diberi nama sinar alfa, dan tersusun dari inti-inti
helium. Sinar radioaktif yang bermuatan negatif diberi nama sinar beta, dan
tersusun dari elektron-elektron. Sementara itu, Paul Ulrich Villard menemukan
jenis sinar radioaktif yang ketiga, yaitu sinar gama yang tidak bermuatan. Sinar
gama adalah suatu bentuk radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang
yang lebih pendek dari sinar X.
B. Pengertian Radioaktivitas
Inti Radioaktif adalah unsur inti atom yang mempunyai sifat memancarkan
salah satu partikel alfa, beta atau gamma. Radioaktivitas adalah kemampuan inti
atom yang tak-stabil untuk memancarkan radiasi dan berubah menjadi inti stabil.
Proses perubahan ini disebut peluruhan dan inti atom yang takstabil disebut
radionuklida. Materi yang mengandung radionuklida disebut zat radioaktif. Zat
radioaktif adalah zat yang tidak mempunyai isotop stabil, sehingga disebut
juga radioisotop.zat tersebut dapat memancarkan sinar radiasi yang disebut
sinar radioaktif, berupa sinar alfa(α), sinar beta(β), sinar gamma(γ).
Radioisotop adalah isotop tidak stabil yang memancarkan radiasi secara
spontan dan terus-menerus. Jika jumlah neutron dalam suatu inti sama dengan
jumlah proton, maka inti akan stabil atau non radioaktif. Tetapi jika dalam inti
jumlah neutron tidak sama dengan jumlah proton, maka inti menjadi tidak
stabil. Semakin banyak perbedaan jumlah neutron dengan jumlah protonnya,
maka semakin tidak stabil dan semakin cepat pula inti itu melepaskan
kelebihan energinya dalam bentuk sinar radiasinya.
Dengan jenis muatan yang dimilikinya, bila sinar radioaktif dilewatkan dalam
medan magnet maka akan terurai sebagai berikut.
a. Sinar alfa (α): akan tertarik ke medan magnet negatif.
b. Sinar beta (β): tertarik ke medan magnet positif.
c. Sinar gamma (γ): tidak dibelokkan oleh medan magnet
E. Detektor Radiasi
Partikel alfa, beta, gamma, neutron atau proton yang dilepas dari bahan
radioaktif ataupun radiasi oleh alam, dapat diukur nilai parameter fisisnya hanya
bila terdapat instrumen yang dapat mendeteksi atau mengukur parameter radiasi
itu. Instrumen itu disebut detektor radiasi. Bentuk, bahan dan kepekaan dari setiap
detektor disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Telah dikenal beberapa jenis
detektor, yaitu detektor isian gas, detektor sintilasi, dan detektor semikonduktor.
Http://www.batan.go.id/pusdiklat/elearning/Pengukuran_Radiasi/Dasar_04.htm.
Diakses pada tanggal 15 April 2015
http://henker17.blogspot.com/2014/07/detektor-radiasi.html
Jati B. Murdaka Eka dan Priyambodo T. Kuntoro. 2010. Fisika Dasar untuk
Mahasiswa Ilmu-ilmu Eksakta dan Teknik. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.
Lasmi, Ni Ketut. 2012. SPM Fisika untuk SMA dan MA. Bandung : Erlangga
Pertanyaan : Apa fungsi sinar alfa, gamma dan beta dalam kehidupan
Jawaban :
Sinar alfa : Untuk mendeteksi adanya asap. sumber tertutup partikel sinar alfa
dari amerisium akan mengirimkan partikel alfa keudara ketika ada
asap, maka partikel akan terblokir dan memberikan sinyal pada
alaram pemancar.
Sinar beta : Untuk mengontrol jalur produksi kertas, plastik atau terpal baja,
pemancaran karbon C-14 untuk memperkirakan umur fosil.
Sinar gamma : Untuk mengetahui setiap kebocoran pipa, sebagai radio terapi
untuk membunuh sel-sel kanker, untuk mengetahui kualitas pipa
yang di las. karena radiasi gamma sangat mematikan maka sinar
radioaktif ini banyak digunakan untuk mensterilkan peralatan
makanan dalam kemasan. Biodine-131, salah satu pemancar sinar
radioaktif gamma dapat digunakan untuk memeriksa kelenjar
tiroid.
2. Desi Rahmasari
Pertanyaan : Apa dampak penggunaan dari peancaran sinar alfa, gamma, beta
dalam kehidupan
Jawaban :
Dampak negatif penggunaan radioaktif (sinar alfa, gamma dan beta)
3. Devi Hutahaean
jawaban :
Penjelasan gambar:
Sinar alfa dibelokkan menuju medan listrik negatif karena alfa bermuatan positif
dan sudut pembelokannya tiak terlalu besar karena massa nya yang besar sehingga
momentumnya juga besar
Sinar beta dibelokkan menuju medan listrik positif karena beta bermuatan negatif
dan untuk sinar beta yang lambat maka sudut pembelokannya lebih besar dan
sinar beta yang cepat sudut pembelokannya relatif kecil.
Sinar gamma tidak dibelokkan karena netral.
4. Donna Helen
Pertanyaan : Apa maksud emot di tabel slide terakhir (tabel karakteristik beberapa
jenis detektor)
Jawaban :
Penjelasan tabel :
: rendah
: tinggi
: sedang
5. Chatarina MS Purba
Pertanyaan : Tuliskan contoh sentilator organik secara khusus
Jawaban :
Nama Type Detektor
Anthrance Organic solid β
Pilot B Organic plastic α
Nal (TI) Inorganic γ
CsF Inorganic Sinar-X
6. Deliusman
Pertanyaan : Mengapa ada peranan elektron pada tabung photomultiplier
Jawaban :
Karena sinar radioaktif terdiri dari sinar alfa, beta dan gamma. Sinar radioaktif
yang bermuatan negatif diberi nama sinar beta, dan tersusun dari elektron-elektron
sehingga ada peranan elektron pada tabung photomultiplier.