BAB I
PENDAHULUAN
merupakan dasar bagitiap agama, baik agama langit atau pun bumi Namun
untuk mengerti.
usia sebagai sesuatu yang sudah ada. Sedangkan yang dimaksud dengan
tubuh yang nampak dalam ruang dan waktu bersama “ada” yang lain, namun
manusia adalah makhluk yang dapat melampaui dirinya melebihi dari batas ruang
kadang suka melingkar pada pengulangan kata “ada dan tiada” namun dpat
2
karena hal itu, alam semestapun memiliki sebab dari bermulanya. Pengejaran
sebab atau alasan inilah yang menjadi kajian hangat dalamargumentasi sebuah
Adapun tentang iman , islam dan ihsan maka seseorang yang hanya menganut
Islam sebagai agama belumlah cukup tanpa dibarengi dengan iman. Sebaliknya,
iman tidaklah berarti apa-apa jika tidak didasari dengan Islam. Selanjutnya,
dengan ihsan, sebab ihsan mengandung konsep keikhlasan tanpa pamrih dalam
ibadah. Keterkaitan antara ketiga konsep di atas (Islam, iman, dan ihsan) dengan
hari kiamat karena karena hari kiamat (baca: akhirat) merupakan terminal tujuan
dari segala perjalanan manusia tempat menerima ganjaran dari segala aktifitas
Kehadiran agama Islam yang dibawa Nabi Muhammad Saw di yakini dapat
terdapat di dalam sumber ajarannya, Alquran dan Hadis, tampak amat ideal dan
agung.
3
dari Al-Quran yang memuat wahyu Allah dan al-Hadis yang memuat Sunnah
Rasulullah. Komponen utama agama Islam atau unsur utama ajaran agama Islam
(akidah, syari‟ah dan akhlak) dikembangkan dengan rakyu atau akal pikiran
Islam merupakan fardhu ‟ain , yakni kewajiban pribadi setiap muslim dan
muslimah, sedang mengkaji ajaran Islam terutama yang dikembangkan oleh akal
Ilmu akhlak atau akhlak yang mulia itu berguna dalam mengarahkan dan
g memiliki ilmu pengetahuan dan tehnologi modern dan berakhlak mulia tentu saja
, harta, kekuasaan dan sebagainya namun tidak di sertai akhlak yang mulia ,,
Maka dari itu faedah akhlak bukan hanya dirasakan oleh manusia dalamkehi
anusia tanpa akhlak akan kehilangan derajat kemanusiaannya, bahkan akan lebih
Dalam Al-Qur‟an banyak yang menyebutkan tentang akal, maka para ulama
dari akal inilah yaitu ra‟yu yang pelaksanaannya adalah melalui ijtihad.Untuk
BAB I PENDAHULUAN
tujuan penulisan.
BAB II PEMBAHASAN
isi yaitu di antara nya konsep ketuhanan , iman ,islam dan ihsan sampai bab
munahakat ( pernikahan ) .
kelemahan atas Laporan yang penulis buat baik itu dari segi penulisan , tata
BAB II
PEMBAHASAN
(membenarkan). Iman adalah ucapan dan perbuatan. Ucapan hati dan lisan, dan
amal hati, lisan dan anggota tubuh, iman itu bertambah dengan taat dan berkurang
dengan maksiat. Menurut Hassan Hanafi, ada empat istilah kunci yang biasanya
dipergunakan oleh para teologi muslim dalam membicarakan konsep iman, yaitu:
Keempat istilah kunci di atas misalnya terdapat dalam hadis Nabi saw. Yang
)من رأي منكم منكرا فليغيره بيده فان لم يستطع فبلسانه فإن لم يستطع فبقلبه وذالك أضعف االءيمان (رواه مسلم
1
Haq ainal 2011. Konsep iman (www.academia.edu).
7
kuasa, lakukanlah dengan ucapanmu. Jika itu pun tidak mampu, lakukanlah
dengan kalbumu. (Akan tetapi yang terakhir) ini merupakan iman yang paling
lemah”(H.R. Muslim) 2
1. Iman adalah tashdiq di dalam hati akan wujud Allah dan keberadaan nabi
atau rasul Allah. Menurut konsep ini, iman dan kufur semata-mata urusan
Konsep Iman seperti ini dianut oleh mazhab Murjiah, sebagaian penganut
2. Iman adalah tashdiq di dalam hati dan di ikrarkan dengan lidah. Dengan
iman dengan amal perbuatan manusia. Yang penting tashdiq dan ikrar.
3. Iman adalah tashdiq di dalam hati, ikrar dengan lisan, dan dibuktikan
2 Rosihan Anwar, Abdul Rozak, Ilmu Kalam, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2003), hlm.141-142.
8
dengan iman. Karena itu, keimanan seseorang ditentukan pula oleh amal
menyangkut masalah apakah iman.itu bisa bertambah atau berkurang atau tidak.
2. Iman bisa bertambah atau berkurang. Ulama yang berpendapat seperti ini
b. Pendapat yang mengatakan bahwa yang bertambah dalam iman itu hanya
tashdiqnya.
tergantung kepada:
a. Wasilahnya. Kuat atau lemahnya dalil (bukti) yang sampai dan dterima oleh
dalil-dalil keimanan. Makin kuat daya serapnya, makin kuat pula tashdiq-
nya. Sebaliknya, jika daya serapnya lemah atau tidak baik, tashdiq-nya pun
kewajiban agama dengan baik dan benar dan frekuensi amaliahnya tinggi, akan
3 Yusran Asmuni, Ilmu Tauhid, (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 1998), hlm. 157-158.
9
merasakan kekeuatan iman/tashdiq yang tinggi pula. Makin baik dan tinggi
Tingkatan-tingkatan Iman:
"Yang merasakan nikmatnya iman adalah orang yang ridha kepada Allah
"Ada tiga perkara, jika terdapat dalam diri seseorang, niscaya dia
dari apapun selain keduanya, dia tidak mencintai seseorang kecuali karena
Allah I, dan dia benci kembali kepada kekafiran sebagaimana dia benci
3. Adapun hakekat iman, maka bisa didapatkan oleh orang yang memiliki
Agama Islam dalam istilah Arab disebut Dinul Islam. Kata Dinul Islam
tersusun dari dua kata yakni Din ( )الدينdan Islam ()ا مس. Arti kata din baik secara
10
‘Islam’ secara etimologis berasal dari akar kata kerja ‘salima’ yang berarti selamat,
damai, dan sejahtera, lalu muncul kata ‘salam’ dan ‘salamah’. Dari ‘salima’ muncul
Kata ‘aslama’ juga berarti menyerah, tunduk, atau patuh. Dari kata ‘salima’ juga
muncul beberapa kata turunan yang lain, di antaranya adalah kata ‘salam’ dan
artinya tangga, ‘istislam’ artinya ketundukan, penyerahan diri, serta ‘muslim’ dan
langsung maupun tidak langsung alam semesta adalah islam, dalam arti kata alam
matahari terbit dari timur dan terbenam di barat yang berlaku sepanjang zaman
karena dia menyerah (islam) kepada sunatullah yang telah ditetapkan oleh Allah
4
Irfan fahrul 2013. Islam dan Konsep-konsep Asas Islam(www.academia.edu,2013)
5
Irfan fahrul 2013. Islam dan Konsep-konsep Asas Islam(www.academia.edu,2013)
11
Artinya: “Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah,
padahal kepada-Nyalah (mereka) menyerah diri, segala apa yang (ada) di langit
dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa. Dan hanya kepada Allahlah
yang didasarkan pada wahyu yang diturunkan oleh Allah Swt. kepada para
dan Konsep Agama Islam 39 perdamaian bagi umat manusia yang termaktub
dalam kitab suci. Islam merupakan satu-satunya agama yang diturunkan oleh
Allah Swt. kepada manusia melalui para nabi/rasul-Nya mulai dari Nabi Adam a.s.
hingga Nabi Muhammad saw. Inti ajaran Islam yang dibawa oleh para nabi ini
adalah satu, yaitu tauhid, yakni mengesakan Allah atau menuhankan Allah yang
Esa. Tidak ada satu pun di antara para nabi Allah yang mengajarkan prinsip
pengikutnya sepeninggal nabi pembawanya. Umat Nabi Musa tidak lagi bisa
mempertahankan Islam yang diajarkan Nabi Musa, begitu juga umat Nabi Isa tidak
lagi mempertahankan Islam yang diajarkan Nabi Isa. Kedua agama ini hingga
sekarang masih dianut oleh sebagian besar umat manusia dengan segala
perubahan yang dilakukan oleh para penganutnya. Karena tidak lagi mengajarkan
prinsip tauhid, kedua agama itu tidak lagi bisa disebut Islam. Melalui al-Quran,
Allah memberikan nama khusus untuk kedua agama tersebut, yakni Yahudi untuk
agama yang dianut oleh para pengikut Nabi Isa. Ajaran ketuhanan dalam kedua
6
Irfan fahrul 2013. Islam dan Konsep-konsep Asas Islam(www.academia.edu,2013)
12
agama ini sudah jauh berubah dari prinsip tauhid, dan sudah mengarah kepada
syirik, yakni mengakui keberadaan Tuhan di samping Allah. Dari semua Islam
yang ada tersebut, tinggal Islam yang dibawa Nabi Muhammad saw. yang hingga
sekarang masih tetap mempertahankan ajaran tauhid dan semua ajaran lain yang
secara rinci telah termaktub dalam kitab suci al-Quran. Kitab al-Quran yang masih
tetap autentik memberi jaminan akan orisinalitas ajaran Islam yang dibawa oleh
Nabi Muhammad saw. hingga sekarang. Islam inilah yang merupakan agama
terakhir yang berlaku untuk semua umat manusia hingga akhir zaman.
agama kepada umat manusia sejak zaman Nabi Adam a.s. hingga Nabi
Muhammad saw., karena itulah maka Allah hanya mengakui Islam sebagai
agama yang benar. Semua agama yang diajarkan oleh nabi-nabi sebelum
lagi. Kalaupun ada, ajarannya sudah mulai berubah dari prinsip utamanya,
tauhid. Karena itulah, sejak diutusnya Nabi Muhammad saw. Allah hanya
mengakui satu agama Islam, yakni Islam yang dibawa dan diajarkan oleh
Nabi Muhammad saw. Hal ini ditegaskan dalam alQuran sebagai berikut:7
memeluk agama selain Islam, seperti Kristen, Hindu, Buddha, dan lain-lainnya.
Semua yang dilakukan oleh penganut agama selain Islam dalam rangka
pengamalan agamanya akan sia-sia, karena tidak akan diperhitungkan oleh Allah
tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-
adalah agama yang paling sempurna, karena ajarannya meliputi semua ajaran
yang pernah diturunkan oleh Allah kepada para nabi sebelum Muhammad. Ajaran
agama Islam juga meliputi berbagai aspek kehidupan manusia, mulai aspek
8
Marzuki M.Ag. 2003. Konsep agama islam(http://staff.uny.ac.id )
14
Artinya: “Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan
telah Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Kuridoi Islam itu jadi agama
Islam bukan semata-mata atas kehendaknya sendiri, melainkan atas petunjuk atau
hidayah dari Allah Swt. Sebaliknya, orang yang tidak dapat memeluk Islam juga
bukan karena semata-mata pengaruh orang lain, tetapi karena Allah memang
petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan
dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah
menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.” (QS. al-An’am [6]:
125).
Di samping empat ayat di atas, kata Islam juga disebutkan dalam empat
9
Marzuki M.Ag. 2003. Konsep agama islam( http://staff.uny.ac.id )
15
menjadi kafir sesudah Islam dan mengingini apa yang mereka tidak dapat
mencapainya, dan mereka tidak mencela (Allah dan Rasul-Nya), kecuali karena
Allah dan Rasul-Nya telah melimpahkan karunia-Nya kepada mereka. Maka jika
mereka bertaubat, itu adalah lebih baik bagi mereka, dan jika mereka berpaling,
niscaya Allah akan mengazab mereka dengan azab yang pedih di dunia dan
akhirat; dan mereka sekali-kali tidaklah mempunyai pelindung dan tidak (pula)
(menerima) agama Islam lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan
orang yang membatu hatinya)? Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang
16
telah membatu hatinya untuk mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang
kepadamu dengan menunjuki kamu kepada keimanan jika kamu adalah orang-
Artinya : Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan
dusta terhadap Allah sedang dia diajak kepada Islam? Dan Allah tidak memberi
Dari empat ayat ini dapat diketahui bahwa hidayah Islam itu merupakan
karunia dan nikmat dari Allah Swt. kepada siapa yang dikehendaki-Nya.
17
Ihsan itu ialah bahwa “kamu menyembah Allah seolah-olah kamu melihat-
Nya,tetapi jika kamu tidak melihat-Nya maka sesungguhnya Dia melihat kamu.”
Ihsan ( ناسحI ) adalah kata dalam bahasa Arab yang berarti “kesempurnaan”
atau “terbaik.” Dalam terminologi agama Islam, Ihsan berarti seseorang yang
Islam dibangun di atas tiga landasan utama, yaitu Iman,Islam, dan Ihsan.
Oleh karenanya, seorang muslim hendaknya tidak memandang ihsan itu hanya
sebatas akhlak yang utama saja, melainkan harus dipandang sebagai bagian dari
10
Farida ana 2012. Konsep ihsan (http://blog.umy.ac.id )
18
Ihsan meliputi tiga aspek yang fundamental. Ketiga hal tersebut adalah
ibadah, muamalah, dan akhlak. Ketiga hal inilah yang menjadi pokok bahasan
dalam ihsan.
1. Ibadah
semua jenis ibadah, seperti shalat, puasa, haji, dan sebagainya dengan cara yang
benar, yaitu menyempurnakan syarat, rukun, sunnah, dan adab-adabnya. Hal ini
tidak akan mungkin dapat ditunaikan oleh seorang hamba, kecuali jika saat
dan sempurna, sehingga hasil dari ibadah tersebut akan seperti yang diharapkan.
dan jika engkau tak dapat melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu.”(HR.
Muslim).
Kini jelaslah bagi kita bahwa sesungguhnya arti dari ibadah itu sendiri
sangatlah luas. Maka, selain jenis ibadah yang kita sebutkan tadi, yang tidak kalah
19
pentingnya adalah juga jenis ibadah lainnya seperti jihad, hormat terhadap
untuk mendapat ridha Allah, dan masih banyak lagi. Oleh karena itulah, Rasulullah
2. Muamalah
Dalam bab muamalah, ihsan dijelaskan Allah swt. pada surah An-Nisaa’
ayat 36, yang berbunyi sebagai berikut, “Sembahlah Allah dan janganlah kamu
orang ibu bapak, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga
yang dekat maupun yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu.”
Kita sebelumnya telah membahas bahwa ihsan adalah beribadah kepada Allah
dengan sikap seakan-akan kita melihat-Nya, dan jika kita tidak dapat melihat-Nya,
maka Allah melihat kita. Kini, kita akan membahas ihsan dari muamalah dan siapa
saja yang masuk dalam bahasannya. Berikut ini adalah mereka yang berhak
11
Farida ana 2012. Konsep ihsan (http://blog.umy.ac.id )
20
Aspek ihsan dalam muamalah ini dijelaskan Allah SWT pada surah an Nisaa’ ayat
36:
dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib-
kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh,
teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah
tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri“ (QS : Nisaa’ [4] :
36.)
Allah dengan sikap seakan-akan kita melihat-Nya, dan jika kita tidak dapat melihat-
Nya, maka Allah melihat kita. Kini, kita akan membahas ihsan dari muamalah dan
siapa saja yang masuk dalam bahasannya. Aspek muamalah dalam berihsan ini
12
Farida ana 2012. Konsep ihsan (http://blog.umy.ac.id )
21
3. Akhlak
telah melakukan ibadah seperti yang menjadi harapan Rasulullah dalam hadits
yang telah dikemukakan di awal tulisan ini, yaitu menyembah Allah seakan-akan
melihat-Nya, dan jika kita tidak dapat melihat-Nya, maka sesungguhnya Allah
senantiasa melihat kita. Jika hal ini telah dicapai oleh seorang hamba, maka
sesungguhnya itulah puncak ihsan dalam ibadah. Pada akhirnya, ia akan berbuah
menjadi akhlak atau perilaku, sehingga mereka yang sampai pada tahap ihsan
Jika kita ingin melihat nilai ihsan pada diri seseorang yang diperoleh dari
Berdasarkan ini semua, maka Rasulullah saw mengatakan dalam sebuah hadits :
mulia”(HR.Muslim).
Pelaksanaan ibadah dengan baik dan benar menjadi barometer ukuran akhlak
ihsan seseorang. Untuk membenahi akhlak seorang muslim maka dimulai dengan
Suatu ketika malaikat Jibril dalam rupa seorang manusia datang kpd
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam & para shahabat utk mengajarkan tentang
Hadits tersebut kemudian dikenal dgn Hadits Jibril, sebuah hadits yg dipandang
oleh para ulama mempunyai posisi yg sangat penting, karena mencakup semua
amal baik lahir maupun batin serta menjadi referensi ajaran Islam. 13
Musaddad telah menceritakan kpd kami, ia berkata bahwa Isma’il ibn Ibrahim telah
menceritakan kpd kami, Abu Hayyan al-Taimiy dari Abi Zur’ah telah
menyampaikan kpd kami dari Abu Hurairah r.a berkata: Pada sesuatu hari ketika
13
Sumarna elan 2005. Kaitan iman islam dan ihsan (http://file.upi.edu )
23
datang seorang laki-laki & bertanya, “apakah iman itu?”. Jawab Nabi Shallallahu
‘alaihi wa sallam: “iman adl percaya Allah Subhanahu wa ta’ala, para malaikat-
Nya, & pertemuannya dgn Allah, para Rasul-Nya & percaya pd hari
berbangkit dari kubur. ‘Lalu laki-laki itu bertanya lagi, “apakah Islam itu? Jawab
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Islam ialah menyembah kpd Allah & tdk
bertanya lagi: “apakah Ihsan itu?” Jawab Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Ihsan
melihatmu. “Lalu laki-laki itu bertanya lagi: “apakah hari kiamat itu? “Nabi
(tanda-tanda) akan tibanya hari kiamat, yaitu jika budak sahaya telah
melahirkan majikannya, & jika penggembala onta & ternak lainnya telah
yg tdk dpt diketahui kecuali oleh Allah, selanjutnya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa
mengetahui hari kiamat… (ayat).[1] Kemudian orang itu pergi. Lalu Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kpd para sahabat: “antarkanlah orang itu.
Akan tetapi para sahabat tdk melihat sedikitpun bekas orang itu. Lalu Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda: “Itu adl Malaikat Jibril a.s. yg datang utk
24
mengajarkan agama kpd manusia.” (Hadis Riwayat: Bukhari, Muslim, Abu Dawud,
Islam, Iman & Ihsan adalah satu kesatuan yang tidak bisa di pisahkan satu
dengan lainnya. Iman adalah keyakinan yang menjadi dasar akidah. Keyakinan
Sedangkan pelaksanaan rukun Islam dilakukan dengan cara ihsan, sebagai upaya
dibandingkan dengan iman maka Ihsan itu lebih luas cakupannya bila ditinjau dari
substansinya dan lebih khusus daripada iman bila ditinjau dari orang yang sampai
pada derajat ihsan. Sedangkan iman itu lebih luas daripada islam bila ditinjau dari
substansinya dan lebih khusus daripada islam bila ditinjau dari orang yang
mencapai derajat iman. Maka di dalam sikap ihsan sudah terkumpul di dalamnya
iman dan islam. Sehingga orang yang bersikap ihsan itu lebih istimewa
dibandingkan orang-orang mu’min yang lain, dan orang yang mu’min itu juga lebih
Oleh karena itulah para ulama’ menyatakan bahwa setiap mu’min pasti
muslim, karena orang yang telah merealisasikan iman sehingga iman itu tertanam
kuat di dalam hatinya pasti akan melaksanakan amal-amal islam/amalan lahir. Dan
belum tentu setiap muslim itu pasti mu’min, karena bisa jadi imannya sangat lemah
hanya muslim saja dan tidak tergolong mu’min dengan iman yang sempurna.
14
Sumarna elan 2005. Kaitan iman islam dan ihsan (http://file.upi.edu )
15
At Tauhid li shoffil awwal al ‘aali, Syaikh Sholih Fauzan, hlm. 63
25
Tingkatan pertama yaitu islam, kemudian tingkatan yang lebih tinggi dari itu adalah
iman, kemudian yang lebih tinggi dari tingkatan iman adalah ihsan (16)
Iman adalah akar sikap hidup seorang muslim dalam segala dimensinya.
Islam adalah perwujudan nyata dari janji dan komitmen seseorang dengan
hamba-Nya dan kondisi merasa diawasi diri hamba oleh Allah Swt. Hal ini dapat
kita contohkan seperti sebuah cermin, di mana kita dapat melihat diri kita melalui
cermin tersebut. Orang yang berbuat baik (muhsin) adalah orang yang dapat
melihat Allah Swt baik melalui zat (nanti di hari kiamat) maupun sifatNya, dan
16
At Tauhid li shoffil awwal al ‘aali, Syaikh Sholih Fauzan, hlm. 64
26
apabila tidak bisa melihatNya maka yakinlah Allah Swt melihatnya. Dengan
demikian, muraqabah yaitu perasaan diri diawasi oleh Allah Swt dalam segala hal,
Ihsan meliputi tiga aspek yang fundamental. Ketiga hal tersebut adalah
ibadah, muamalah, dan akhlak. Kita berkewajiban ihsan dalam beribadah, yaitu
dengan menunaikan semua jenis ibadah, seperti shalat, puasa, haji, dan
sungguh-sungguh dan baik. Kini jelaslah bagi kita bahwa sesungguhnya arti dari
ibadah itu sendiri sangatlah luas. Maka, selain jenis ibadah yang kita sebutkan
tadi, yang tidak kalah pentingnya adalah juga jenis ibadah lainnya seperti jihad,
dalam keadaan seperti itu, yaitu senantiasa sadar jika ia ingin mewujudkan ihsan
dalam ibadahnya.
ihsan adalah bekerja dengan ikhlas, bekerja dengan mengharapkan pahala dan
ridha dari Allah Swt. Seorang yang bekerja secara ihsan akan melaksanakan
pekerjaannya dengan sepenuh hati, baik ketika berada di halayak ramai maupun
boleh menghasilkan yang terbaik. Jika kita ingin melihat nilai ihsan pada diri
17
Fauziah uchi 2014.iman islam ihsan dan taqwa (https://id.scribd.com )
27
seseorang yang diperoleh dari hasil ibadahnya, maka kita akan menemukannya
muamalah, dan akhlak. Oleh karena itu, semua orang yang menyadari akan hal ini
tentu akan berusaha dengan seluruh potensi diri yang dimilikinya agar sampai
pada tingkat tersebut. Siapapun kita, apapun profesi kita, di mata Allah tidak ada
yang lebih mulia dari yang lain, kecuali mereka yang telah naik ke tingkat ihsan
Kita telah mengetahui pengertian iman secara umum, yaitu sikap percaya,
dalam hal ini khususnya percaya pada masing-masing rukun iman yang enam
itu memang mendasari tindakan seorang maka sudah tentu pengertian iman
dalam lingkaran ajaran Ilahi. Menurut Ibn Taimiyah, orang yang menerima
ajaran-ajarannya) namun masih juga berbuat zalim adalah orang yang baru ber-
Islam, menjadi seorang Muslim, suatu tingkat permulaan pelibatan dari dalam
kebenaran.
18
Fauziah uchi 2014.iman islam ihsan dan taqwa (https://id.scribd.com )
28
ketika beribadat.
dalam arti sesungguhnya. Karena itu, seperti dikatakan Ibn Taimiyah di atas,
praktek amal lahiriah disusun dalam ilmu Fiqh, yaitu ilmu mengenai perbuatan
amal lahiriah manusia sbg hamba Allah. Iman dipelajari melalui ilmu Tauhid
mempelajari ihsan sbg tata cara beribadah adl bagian dari ilmu Tasawuf.
Atas dasar tersebut di atas, maka seseorang yang hanya menganut Islam
sebagai agama belumlah cukup tanpa dibarengi dengan iman. Sebaliknya, iman
dengan ihsan, sebab ihsan mengandung konsep keikhlasan tanpa pamrih dalam
ibadah. Keterkaitan antara ketiga konsep di atas (Islam, iman, dan ihsan) dengan
hari kiamat karena karena hari kiamat (baca: akhirat) merupakan terminal tujuan
dari segala perjalanan manusia tempat menerima ganjaran dari segala aktifitas
19
Fauziah uchi 2014.iman islam ihsan dan taqwa (https://id.scribd.com )
29
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Iman, islam dan ihsan merupakan tiga rangkaian konsep agama islam yang
2. Iman, Islam dan Ihsan saling berhubungan karena seseorang yang hanya
Iman. Sebaliknya, Iman tidaklah berarti apa-apa jika tidak didasari dengan
Oleh karena itu, semua orang yang menyadari akan hal ini tentu
20
Wahyudi ari Ssi 2008. Iman islam dan ihsan (https://muslim.or.id )
30
4. Iman lebih menekankan pada segi keyakinan di dalam hati, Islam adalah
dan islam,yang sekaligus merupakan cerminan dari kadar iman dan islam
itu sendiri.