Anda di halaman 1dari 2

2.

1 Skincare

Menurut peraturan kepala BPOM Republik Indonesia Nomor HK.03.1.23.08.11.07517 Tahun


2011, kosmetika adalah bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk digunakan pada bagian luar
tubuh manusia (epidermis, rambut, kuku, bibir, dan organ genital bagian luar), atau gigi dan
membran mukosa mulut, terutama untuk membersihkan, mewangikan, mengubah penampilan,
dan atau memperbaiki bau badan atau melindungi atau memelihara tubuh pada kondisi baik.
Berdasarkan penggolongannya, kosmetika dibagi menjadi 2 golongan utama yaitu kosmetika
perawatan kulit (skin care) dan kosmetika dekoratif (tata rias/make up) (Tranggono dan Latifah,
2007).

Tujuan penggunaan kometika perawatan atau skincare adalah untuk merawat kebersihan dan
kesehatan kulit. Kosmetika perawatan kulit terdiri dari kosmetika pembersih kulit (cleanser).
Kosmetika pelembab kulit (moisturizer), kosmetika pelindung kulit, dan kosmetika untuk
menipiskan kulit (peeling). Contoh dari kosmetika perawatan kulit adalah sabun, night cream,
sunscreen cream, scrub cream (Tranggono dan Latifah, 2007).

Mahasiswi sebagai konsumen seharusnya memiliki pengetahuan yang baik mengenai kosmetika.
Muliyawan (2013:19) menjelaskan bahwa sebelum memutuskan untuk menggunakan kosmetika,
seharusnya diikuti dengan pengetahuan yang memadai tentang produk kosmetik.

2.2 Beauty Vlogger

Beauty vlogger mengkhususkan dirinya untuk memberikan informasi mengenai dunia kosmetik
dan kecantikan serta mengunggah informasi mereka pada platform media sosial yaitu YouTube
(Hutapea, 2016). Beauty Vlogger merupakan influencer kecantikan yang berbagi informasi yang
mengajarkan keterampilan tertentu dan mengambarkan bagaimana melakukan sesuatu dengan
konten melalui klip video yang kemudian di posting pada platform YouTube (Choi dan Behm-
Morawitz, 2017).

Ditinjau dari sudut jenis kreatif konten video YouTube yang dibuat oleh seorang beauty
vlogger maka dapat dikelompokan menjadi enam jenis yaitu : how to (tutorial), review, out
fit–of-the-day,get-ready-with-me, shopping hauls, dan favorite video (Choi dan Morawitz, 2011).
2.3 Media Sosial

Media sosial adalah sebuah sarana yang dibuat untuk memudahkan interaksi sosial dan
komunikasi dua arah. Dengan semua kemudahan yang diberikan oleh media sosial ini,
penyebaran informasi dari satu individu ke individu lain menjadi sangat mudah (Paramitha,
2011). Menurut Evans(2008), media sosial selalu berubah dari waktu ke waktu sehingga
memungkinkan seseorang dapat menjadi kedua pihak, yaitu penerima informasi dan juga
penyebar informasi.

Media sosial merupakan salah satu tempat membangun citra diri seseorang di depan orang lain.
Pembangunan popularitas dan eksistensi diri inilah yang menghasilkan kepuasan tersendiri bagi
kebanyakan orang (Puntoadi, 2011). Segala kemudahan mengakses ke berbagai penjuru tempat
hanya dengan melalui berbagai jenis gadget memudahkan pemasar untuk berkomunikasi dan
lebih dekat dengan kosumen. Segala kenyamanan yang bisa didapatkan melalui media sosial
inilah yang memicu perkembangan pesat pemakaiannya (Puntoadi, 2011).

2.4 Impor

Impor merupakan pembelian dan pemasukan barang dari luar ke dalam negeri. Murni (2009:208)
menyatakan bahwa impor merupakan kegiatan ekonomi membeli produk luar negeri untuk
keperluan atau dipasarkan di dalam negeri. Kecenderungan kegiatan impor yang besar tidak
sepenuhnya buruk bagi sebuah negara karena impor juga akan merangsang kegiatan investasi,
apabila barang yang diimpor merupakan barang modal, barang mentah, barang setengah jadi
untuk keperluan perindustrian.

Menurut Susilo (2008:101) impor bisa diartikan sebagai kegiatan memasukkan barang dari suatu
negara (luar negeri) ke dalam wilayah pabean negara lain. Sedangkan menurut Tanjung (2011:
379) transaksi impor adalah perdagangan dengan cara memasukkan barang dari luar negeri ke
dalam daerah pabean Indonesia dengan mematuhi ketentuan peraturan perudang-undangan yang
berlaku.

Anda mungkin juga menyukai