Anda di halaman 1dari 6

Bulletin of Scientific Contribution. Vol. 5, No.

1, Januari 2007: 70-75

Perspektif

SEJARAH PERKEMBANGAN GEOLOGI :


DEFINISI, CABANG-CABANG ILMU DAN APLIKASINYA

Agung Mulyo
Laboratorium Geologi Teknik, Jurusan Geologi, FMIPA- UNPAD

Istilah “Geology” berarti pelajaran tentang Bumi. Kata ini pertama kali digunakan oleh Richard de Bury
(1473) sebagai nama lain untuk Ilmu Pengetahuan Bumi (Earthly Science), seperti halnya penggunaan
istilah Theologi bagi mereka yang tidak setuju dengan nama Ilmu Pengetahuan Surgawi (Heavenly Science).
Dengan demikian awalnya definisi geologi berarti merupakan ilmu pengetahuan alam untuk menjelaskan
dan memecahkan berbagai masalah mengenai Bumi. Akan tetapi pada abad ke-20 berbagai disiplin ilmu
berkembang menjadi spesialisasi yang didasarkan pada kesamaan objek kajiannya.

Atas dasar kesepakatan, Ilmu sebagaimana aslinya dalam bahasa


Pengetahuan Fisik (Physical Science) Inggris (agar pemahamannya seragam
yang sebagian besar berkaitan lang- dan bersifat internasional), maka
sung dengan Bumi, dikumpulkan dalam digunakan acuan Webster Dictionary.
Ilmu Pengetahuan Bumi (Earth Geology adalah kata benda (noun),
Sciences). Kumpulan ilmu pengetahuan kata jamaknya geologies.
ini terdiri atas 4 grup, yaitu Geologi,
Geofisika, Oseanografi dan Meteorologi. Geo – logos – description from legein.
Cabang-cabang ilmu dari setiap grup To speak :
disajikan pada tabel mengacu pada The 1. The science dealing with the
American Geological Institute’s structure of the earth’s crust and the
Glossary of Geology and Related formation and development of its
Sciences (Washington D.C. : The various layers : it includes the study
American Geological Institute, 1957). of individual rock types and early
Upaya telah dilakukan untuk meng- form of life found as fossiles in
Indonesiakan kata Geology agar ter- rocks.
dengar dan terasa lebih nasionalis, 2. The structure of the earth crust in
yaitu dengan membuat padanannya given region, area, or place.
menjadi Ilmu Kebumian. Istillah ini 3. A book about geology.
sejak tahun 1990-an telah digunakan
oleh ITB untuk nama sebuah fakultas, Definisi geologi secara bebas yang
yaitu Fakultas Ilmu Kebumian dan biasa digunakan yaitu ilmu yang mem-
Teknologi Mineral, diantaranya mem- pelajari bumi, meliputi cara terjadinya,
bawahi Departemen Teknik Geologi. proses dan sejarah yang berlangsung
Selain padanan seperti di atas, pada hingga saat ini, materi pembentuk
awal 1980-an di kalangan Jurusan Geo- Bumi, struktur atau bangun bumi, ben-
logi, Universitas Padjadjaran juga telah tuk-bentuk permukaan dan prosesnya
diwacanakan sinonim Ilmu Kaji Bumi, yang terjadi pada masa lalu, kini dan
suatu istilah yang jauh lebih mengakar, yang akan datang. Geologi juga mem-
karena mengingatkan kita akan nama- pelajari mahluk hidup yang pernah
nama ilmu pada zaman purbakala. menghuni bumi sejak kelahirannya pa-
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa da masa lampau hingga yang ada sam-
Indonesia (2001), Cetakan kedua Edisi pai sekarang.
III (2002), tebitan Balai Pustaka, ditulis Negara Indonesia yang beriklim tro-
bahwa geologi sebagai kata benda pis dan tidak bersalju, mungkin dijadi-
(nomina), yaitu ilmu tentang kom- kan alasan Glacialogy dan Glacial
posisi, struktur, dan sejarah bumi. Un- Geology tidak pernah diajarkan secara
tuk memahami definisi kata geology khusus sebagai suatu mata kuliah.

1
Sejarah perkembangan geologi: definisi, cabang-cabang ilmu dan aplikasinya
(Agung Mulyo)

Pembahasan glasial (es) biasanya material bumi beserta proses-proses-


hanya merupakan Bab, atau Sub-Bab nya sehingga pengetahuannya dapat
yang berkaitan dengan gaya-gaya disumbangan pada bidang-bidang yang
eksogen. Dengan demikian berdasar- berhubungan dengan kemasyarakatan
kan Tabel 1 ilmu-ilmu dasar yang me- (society) seperti teknik sipil, penye-
rupakan cabang Geologi hanya 8, yaitu diaan air, perencanaan tata ruang regi-
Geokimia, Geomorfologi, Mineralogi, onal, perencanaan dan pe-ngembangan
Paleontologi, Petrologi, Sedimentologi, tata kota dan daerah, serta segala per-
Stratigrafi dan Geologi Struktur. De- masalahan tata guna lahan lainnya se-
finisi menurut aslinya dari setiap ca- bagai akibat langsung dari pertumbuh-
bang ilmu tersebut ditampilkan pada an penduduk.
Tabel 2. Aplikasi atau pemanfaatan penge-
tahuan geologi untuk bidang kema-
Aplikasi Geologi syarakatan dapat disimpulkan sebagai
Pemahaman masyarakat akan pen- berikut :
tingnya masalah lingkungan, menye-
babkan geologi sebagai ilmu berkem- 1. Sumber Daya Alam (Natural
bang sangat luar biasa. Masalah ling- Resources)
kungan dijumpai dalam berbagai a. Eksplorasi sumber daya alam
dimensi, berawal (?) dari ledakan jum- meliputi bahan bakar, logam
lah penduduk yang berdampak diper- dan non logam, termasuk sum-
lukannya ruang (space) yang semakin ber daya alam primer mengenai
luas untuk permukiman dan bercocok energi serta bahan dasar logam
tanam sebagai penghasil bahan makan- untuk industri dan bangunan
an. Berkembangnya industri menye- b. Evaluasi dan pengembangan
babkan meningkatnya kebutuhan sum- sumber daya alam
ber daya alam, baik berupa energi se- c. Perencanaan dan pengembang-
perti batubara, minyak bumi dan gas, an sumber daya alam
serta bahan dasar industri yang berasal
dari hasil tambang. 2. Geologi Teknik (Geological
Kegiatan industri dan pertambang- Engineering). Penerapan penge-
an yang semakin besar, berdampak tahuan geologi untuk masalah-ma-
langsung terhadap kelestarian alam salah teknik sipil, terutama fondasi
serta menurunkan kwalitas tanah, air, bendungan, bangunan besar (ting-
dan udara akibat limbah dan polusi. kat banyak), reaktor nuklir, tero-
Dampak lanjutannya terjadi tanah wongan, pembuatan jalan dan
longsor, banjir, dan semakin panasnya pembangunan di wilayah pantai.
iklim bumi secara global akibat efek
rumah kaca. Konon katanya bila hal ini 3. Tata Guna Lahan (Land Use).
dibiarkan terus, gunung-gunung es di Analisis kesesuaian untuk berbagai
kutub Utara dan Selatan akan meleleh pengembangn terhadap macam-
sehingga muka air laut akan naik macam bentuk dan kondisi lahan
sampai 60 meter. (wilayah). Memberikan pertibngan
Ilmu Pengetahuan Bumi (Earth terhadap kemungkinan terjadinya
Sciences) sangat menaruh perhatian bencana alam (hazard), seperti
(concern) terhadap semua masalah gempabumi, letusan gunungapi,
seperti itu, baik yang berkaitan dengan kestabilan lereng dan sejenisnya.
seluruh aspek fisik maupun biologi atau
kehidupan. Sebagian besar para ahli 4. Pengembangan Sumber Daya Air
geologi (geologist) bekerja dengan (Water Recource Development).
melakukan pencarian (eksplorasi) dan Analisis terhadap ketersediaan air
mengembangkan sumber daya alam tanah, yaitu berkaitan dengan
dan energi. Sebagian lainnya berusaha sistem aliran, pencemaran serta
untuk lebih memahami mengenai

2
Bulletin of Scientific Contribution. Vol. 5, No. 1, Januari 2007: 70-75

perubahan akibat pengaruh air dasar geologi hasil pembahasannya


sungai dan laut. haruslah dapat menginterpretasi
sejarah masa lalu dari suatu bentuk
5. Aliran Sungai (Stream). Diperlukan lahan tertentu (lihat uraian setiap ilmu
pemahaman karakteristik dan pro- pada Tabel 2).
ses yang terjadi pada aliran sungai, Penerapannya dalam bidang Sum-
hal ini berguna untuk mengontrol ber Daya Alam dan Energi, penge-
banjir, pencegahan polusi dan tahuan geologi tampaknya sudah cukup
menghindari efek negatip akibat memuaskan karena telah dapat secara
pembangunan pada alur sungai lebih akurat menentukan lokasi-lokasi
yang merubah bentuk dan arah penyebaran setiap jenis bahan tam-
alirannya. bang di muka Bumi. Hal ini tentunya
berkat usaha gigih para ahli geologi
Dengan demikian, selain sebagai yang berkiprah dalam bidang SDM-E
ilmu pengetahuan (scientific), penge- yang terus menggali lebih dalam dan
tahuan geologi juga bermanfaat karena mengembangakan setiap ilmu-ilmu
dapat terpakai atau diterapkan yang dasar geologi.
secara garis besar ada dua macam, Berbeda halnya untuk kepentingan
yaitu yang berkaitan dengan : Sumber Daya Lahan, “adalah masih
1. Sumber Daya Alam dan Energi jauh dari selesai bila hanya sampai
(SDA-E) dapat membuat zonasi untuk setiap
2. Sumber Daya Lahan (SDL) macam bencana”. Betapapun wilayah-
wilayah berbahaya sudah dapat
Sebagai usaha untuk memenuhi diketahui, tetapi kenyataannya dengan
kebutuhan yang berkaitan dengan berbagai alasan manusia tidak dapat
masalah Sumber Daya Alam dan Ener- menghindar dan menjauh dari daerah
gi, terbentuklah cabang-cabang ilmu tersebut. Tidak ayal lagi bila gempa-
yang bersifat terapan, seperti Geologi bumi dan tsunami yang terjadi pada 26
Batubara, Geologi Minyak dan Gas Desember 2004 dan 28 Maret 2005
Bumi, Geologi Mineral Logam dan Non yang baru lalu banyak menimbulkan
Logam, Geotermal. Sedangkan untuk korban jiwa dan meluluh-lantakkan
aplikasi yang kedua, lahir cabang segala bangunan, karena semua nega-
Geologi Teknik, Geologi Lingkungan ra yang terlanda bencana tersebut
dan Geologi Kwarter. Beberapa ilmu tidak mengantisipasi jauh-jauh sebe-
lain juga muncul, baik yang lebih ber- lumnya. Kendatipun semua bangunan
sifat teoritis maupun aplikatif, misalnya dibuat sangat kuat dengan meng-
Tektonik Lempeng, Sekuen Stratigrafi, gunakan standar supra struktur, setiap
Geologi Kelautan, Volkanologi, Seis- penduduk diberikan latihan khusus
mologi, Hidrogeologi dan masih banyak mengenai tindakan penyelamatan diri
lagi. apabila terjadi keadaan darurat, kenya-
Seismologi juga dipelajari sebagai taannya gempabumi di Kobe, Jepang
salah satu ilmu dasar pada bidang Geo- pada tahun 1995 masih tetap saja
fisika, betapapun masih satu kumpulan menimbulkan banyak korban manusia..
dalam Ilmu Kebumian, namun yang Upaya penyelamatan yang masih
dipelajari pada bidang geologi tidaklah mungkin hanyalah berusaha meng-
sama persis, setidaknya penekanannya hindar jauh dari tempat kejadian sebe-
berbeda. Pada tahap awal belajar bisa- lum bahaya tiba. Tapi bagaimana
nya dibarengkan dengan volkanologi mungkin hal itu dapat dilakukan
sehingga namanya menjadi Seismologi sementara bencana alam geologi selalu
dan Volkanologi. datang sekonyong-konyong? Bahkan
Contoh berikutnya Geomorfologi, beberapa pakar gempabumi menga-
juga dipelajari dalam bidang ilmu lain takan bahwa adalah tidak mungkin
yang bahkan diluar kumpulan Ilmu memperkirakan kapan akan terjadinya
Kebumian. Geomorfologi sebagai ilmu gempa. Pemasangan perangkat early

3
Sejarah perkembangan geologi: definisi, cabang-cabang ilmu dan aplikasinya
(Agung Mulyo)

warning system di Samudera Hindia selatan, bersamaan dengan itu pusat


juga tidak akan efektip karena dari gempa di selatan Jawa bergerak ke
pusatnya gelombang tsunami akan arah utara. Dengan demikian gempa-
sampai ke pantai Sumatera hanya bumi besar akan terjadi lagi dengan
dalam waktu kurang dari 15 menit, pusat makin kearah selatan dari pusat
bahkan getaran gempanya hanya gempa yang telah terjadi sebelumnya
membutuhkan waktu rambat beberapa (26 Desember 2004). Diprediksi gempa
detik saja. Bila memang demikian, besar tersebut akan terjadi dalam
lantas kita akan berupaya apa lagi? kurun waktu kurang dari 10 tahun. Tapi
Kalau saja setiap bencana alam apa hendak dikata, ternyata tepat 10
geologi yang terjadi sebelumnya sudah hari kemudian gempabumi tersebut
dapat “diprediksi” waktunya seperti telah terjadi, yaitu pada tanggal 28
halnya angin topan, tentulah jatuhnya Maret 2005.
korban manusia akan dapat dihindari, Geologi masih harus dikaji lebih
atau setidaknya dapat diminimalkan. dalam agar dapat difahami lebih jelas
“Manusia sebenarnya dapat tahu, hukum kausalitas tentang hubungan
bahwa berbagai peristiwa yang telah sebab-akibat dari segala macam aspek
terjadi itu tidaklah terjadi dalam cara sehingga pada akhirnya kita dapat
sendiri-sendiri dan sesukanya, tetapi “memprediksi” kapan bencana alam
terjadi dalam tingkatan tertentu yang (terutama gempabumi dan tanah
bisa diprediksi, sehingga dapat longsor.) akan terjadi. Ini adalah salah
dieksploitasi untuk suatu kemaslahat- satu tantangan tersendiri bagi para ahli
an” (filsafat asal-usul sain). “Hanya geologi, khususnya yang berkiprah
kiamat dan kematian yang tidak dapat pada bidang SDL atau yang berkaitan
diduga kapan terjadinya, walau begitu dengan kemasyarakatan (society).
semuanya akan lebih dulu diberikan Memang masihlah teramat panjang
tanda-tanda”, itulah salah satu yang jalan yang harus ditempuh untuk
dapat disimpulkan dari ajaran Islam. sampai ke tujuan tersebut, itulah
Gejala alam dalam perjalanannya dari sebabnya study geology never the end.
waktu ke waktu sesungguhnya tidak
pernah menunjukkan tingkah yang
menyimpang dari hukum-hukum
perilakunya. Jika suatu gejala alam
terjadi diluar perkiraan atau per-
hitungan manusia, itu hanya disebab-
kan manusialah yang belum atau tidak
mengabaikan hukum alam itu secara
lengkap
Dengan demikian upaya ilmiah
untuk “memprediksi” tentang ke-
mungkinan waktu terjadinya suatu
bencana alam adalah suatu ke-
niscayaan. Beberapa tahun sebelumnya
para ahli geologi kita sebenarnya telah
memprediksi bakal adanya gempabumi
besar di sekitar P. Mentawai dan pantai
barat Sumatera, seperti yang terjadi
pada 26 Desember 2004 dan 28 Maret
2005 yang lalu. Bahkan dalam suatu
seminar di P3G Bandung pada tanggal
18 Maret 2005 telah dijelaskan, bahwa
setelah gempa dan tsunami yang
melanda Aceh, pusat gempa di pantai
barat Sumatera bergerak ke arah

4
Bulletin of Scientific Contribution. Vol. 5, No. 1, Januari 2007: 70-75

DAFTAR PUSTAKA

Condie, Kent, C., 1982. Plate Tectonics


and Crustal Evolution. Pergamon
Press, New York, Toronto, Oxford,
Sydney, Paris, Frankfurt.
Don Leet, L., & Judson, Sheldon.,
1960. Physical Geology. Prentice
Hall Inc. Englewood Cliffs, New
Jersey. Ki-nokuniya Book Store Co.
LTD, Tokyo, Japan.
Emmons, W.H., Thiel, G.A., Allison,
Ira,S., 1955. Geology, Principles
and Processes. New York, Toronto,
London. Mc. Graw-Hill, Book
Company Inc.
Geikie, Andrew., 1962. The Founders
of Geology. Second Edition, Dover
Publication, Inc., NY.
Hamblin, Kennet, W, 1985. The
Earth’s Dynamic System. Burgess
Publishing Company, USA.
Heller, Robert., Byrne, John.,
Kaufmanis, Karlis., 1979. Earth
Science. Webster Division, Mc.
Graw-Hill Book Co.
Hirnawan, Febri, 1999. . Peranan
Geologi Dalam Pembangunan
Nasional. Studium General, Kuliah
Perdana Bagi Mahasiswa Baru,
Jurusan Geologi – FMIPA – Unpad.
Koesoemadinata, R.P., 1996. Sequence
Stratigraphy. Pergeseran Paradig-
ma Dalam Ilmu Geologi. Proseding
PIT IAGI ke 25.
Runcorn, S.,K., 1962. Continental Drift.
International Geophysical Series,
Vol. 3, Academic Press, NY.
Spencer, Edgar, W., 1972. The
Dynamics of The Earth. Thomas Y.
Crowell Company, New York.
Stokes, W., Lee. 1982. Essential of
The Earth History. Prentce-Hall
Inc., New York.
Sudradjat, Adjat., 1995. Revolusi Ilmu
Geologi Dari Katatrofisma ke
Tektonik Glogal. Studium Gene-
rale, Geologi-FMIPA, UNPAD.Tidak
diterbitkan.
Tarbuck, J., Edward & Lutgens, F.,K.,
1985. Earth Science. Charles E.
Merrill, A Bell & Howell Co.,
Columbus, Toronto, London,
Sydney.

5
Sejarah perkembangan geologi: definisi, cabang-cabang ilmu dan aplikasinya
(Agung Mulyo)

Tabel 1. Pembagian Ilmu Pengetahuan Bumi (Earth Sciences).

Tabel 2. Definisi berbagai cabang ilmu yang termasuk ke dalam


Ilmu Pengetahuan Bumi (Earthi Sciences)

Anda mungkin juga menyukai