Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM

KULIAH LABORATORIUM MATERIAL JALAN

Disusun Oleh: Kelompok 4

Ketua : Christianto (1621034)


Sekretaris : Silvani Desy Palino (1621055)
Bendahara : Angtonya Ferlya Am (1621051)

Kepala Lab. Transportasi: Prof. Dr. Ir. Budi Hartanto Susilo., M.Sc.
Asisten Lab. Transportasi: Ivan Imanuel., S.T.

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BANDUNG
2019
LABORATORIUM MATERIAL JALAN
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
Jl. Prof. Drg. Surya Soemantri No. 65, Bandung 40164

BAB I
PENGUJIAN ANALISIS SARINGAN AGREGAT KASAR,
SEDANG, DAN HALUS

I. Pendahuluan
Salah satu persyaratan yang berpengaruh dalam perencanaan
campuran aspal adalah gradasi agregat. Gradasi merupakan distribusi
ukuran butir agregat. Agregat berfungsi memberikan kekuatan/stabilitas
dalam campuran melalui masing-masing partikel yang saling mengunci
(interlock). Untuk menghasilkan kekuatan yang diinginkan, gradasi
campuran aspal harus mengikuti spesifikasi yang ada.

Tabel 1. 1 Spesifikasi Gradasi Agregat Gabungan untuk Campuran Beraspal

Split Mastic Asphalt


(SMA)

Sumber: (Direktorat Jenderal Bina Marga, 2018)

Dari tabel 1.1 Lataston disebut juga dengan HRS. HRS (Hot
Rolled Sheet) merupakan lapisan permukaan non struktural yang memiliki
agregat gradasi senjang, filler dan aspal keras dengan perbandingan tertentu
yang dicampur dan dipadatkan dalam keadaan panas. SMA (stiff mastic
asphalt) adalah salah satu jenis aspal beton campuran panas (hot mix)
bergrdasi terbuka. Laston AC (asphalt concrete) merupakan pondasi
perkerasan yang terdiri dari campuran agregat dan aspal dengan
perbandingan tertentu dicampur dan dipadatkan dalam keadaan panas.
Spesifikasi gradasi agregat dapat dicapai dengan
mengkombinasikan beberapa fraksi agregat (agregat kasar, sedang, dan

Laboratorium Material Jalan-Kelompok 4 | 1


LABORATORIUM MATERIAL JALAN
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
Jl. Prof. Drg. Surya Soemantri No. 65, Bandung 40164

halus). Proporsi atau persentase fraksi agregat dapat ditentukan dengan cara
analitis maupun grafis. Data gradasi masing-masing fraksi agregat
digunakan untuk menentukan pemenuhan distribusi ukuran partikel dengan
syarat-syarat spesifikasi yang dapat dipakai dan untuk menyediakan data
penting dalam mengatur produksi campuran aspal.

II. Tujuan
Tujuan pengujian analisis agregat kasar, sedang, dan halus adalah:
1. Menentukan distribusi ukuran butir (gradasi) agregat halus, agregat
sedang, dan agregat kasar menggunakan saringan; dan
2. Menentukan proporsi fraksi agregat untuk agregat gabungan dengan
cara grafis.

III. Peralatan
1. Timbangan dan neraca dengan ketelitian 0,1 gram.
2. Satu set saringan 3/4”, 1/2”, 3/8”, No.4, No.8, No.16, No.30, No.50,
No.100, No.200.
3. Pan.
4. Mesin pengguncang saringan.
5. Stopwatch.
6. Oven.
7. Kuas dan sikat kuningan.

IV. Benda Uji


Benda uji yang digunakan dalam pengujian adalah:
a. Agregat kasar (split) lolos ukuran bukaan saringan ¾” sebanyak 2000
gram
b. Agregat sedang (screen) lolos ukuran bukaan saringan ½” sebanyak
1500 gram
c. Agregat halus (abu batu) lolos ukuran bukaan saringan No.4 sebanyak
1000 gram

Laboratorium Material Jalan-Kelompok 4 | 2


LABORATORIUM MATERIAL JALAN
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
Jl. Prof. Drg. Surya Soemantri No. 65, Bandung 40164

V. Langkah Percobaan
Langkah-langkah dalam pengujian adalah:
1. Keringkan benda uji sampai berat tetap pada temperatur 110 ± 5 °C.
2. Siapkan satu set saringan yang akan digunakan kemudian bersihkan
saringan dengan sikat sehingga tidak ada batu atau butir-butir pasir yang
masih menempel.
3. Timbang saringan dan pan, kemudian catat beratnya.
4. Susun saringan dari ukuran terbesar sampai ukuran paling kecil,
kemudian letakkan pan di bagian bawah.
5. Masukkan benda uji pertama (agregat kasar) terlebih dahulu.
6. Tutup saringan kemudian tempatkan kedalam mesin pengguncang.
7. Nyalakan mesin pengguncang dan biarkan selama 15 menit.
8. Matikan mesin pengguncang dan tunggu beberapa menit agar debu-
debu mengendap.
9. Timbang tiap saringan dengan benda uji yang masih tertahan di
dalamnya.
10. Ulangi langkah (1) sampai (10) untuk benda uji kedua dan ketiga.

Catat hasil pemeriksaan dalam tabel.

VI. Perhitungan
Perhitungan dalam pengujian analysis agregat kasar, sedang, dan halus ini
meliputi:
 Berat tertahan = Berat saringan dan benda uji – Berat saringan
 Jumlah berat tertahan = ∑𝑖𝑖 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛
 %tertahan kumulatif = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑒𝑛𝑑𝑎 𝑢𝑗𝑖

 %lolos = 100% - %tertahan kumulatif


 %lolos gabungan = (%lolos AK×%AK) + (%lolos AS×%AS) +
(%lolos AH×%AH)
VII. Penentuan Proporsi Agregat Gabungan

Laboratorium Material Jalan-Kelompok 4 | 3


LABORATORIUM MATERIAL JALAN
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
Jl. Prof. Drg. Surya Soemantri No. 65, Bandung 40164

Penentuan proporsi agregat gabungan dengan cara grafis menggunakan


langkah-langkah, yaitu:
1. Buat kotak grafik dengan perbandingan Panjang dan lebar kira-kira 2:1.
2. Bagi sumbu vertical menjadi 100 bagian dengan renggang setiap 10
bagian, dari 0 sampai 100 dalam satuan persen. Tandai sumbu vertical
sebagai persen lolos saringan.
3. Tarik garis diagonal antara titik 0 sebelah bawah-kiri ke sudut kanan
atas.
4. Plotkan titik tengah dari batas spesifikasi gradasi pada garis diagonal
menurut persen lolosnya, cantumkan masing-masing ukuran butir
sumbu horizontal.
5. Plotkan gradasi agregat kasar, agregat sedang dan agregat halus pada
grafik.
6. Letakkan mistar secara vertikal di atas grafik, kemudian digeser
sedemikian rupa hingga jarak antara perpotongan mistar dengan garis
gradasi agregat kasar sama dengan jumlah jarak yang memotong garis
gradasi agregat sedang dan halus (AK=AS+AH).
7. Ulangi menggeser mistar sehingga jarak antara perpotongan mistar
dengan garis gradasi agregat halus sama dengan jumlah jarak yang
memotong garis gradasi agregat kasar dan sedang (AH=AK+AS).
8. Tarik garis horisontal mulai perpotongan antara kedua garis vertikal
dengan garis diagonal hingga sumbu vertikal.
9. Besar proporsi fraksi agregat dapat ditentukan dengan melihat bagian
atas sebagai proporsi agregat kasar (%AK), bagian tengah sebagai
proporsi agregat sedang (%AS), dan bagian bawah sebagai proporsi
agregat halus (%AH).

Laboratorium Material Jalan-Kelompok 4 | 4


LABORATORIUM MATERIAL JALAN
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
Jl. Prof. Drg. Surya Soemantri No. 65, Bandung 40164

Gambar 1. 1 Penggabungan Tiga Fraksi Agregat Cara Grafis (Diagonal)

10. Hitung % lolos agregat gabungan untuk masing-masing ukuran butir.


11. Periksa kembali gradasi agregat gabungan apakah sudah memenuhi
spesifikasi yang direncanakan, yaitu berada di antara nilai minimum
dan maksimum spesifikasi.
Tabel 1. 2 Contoh Perhitungan Persen Lolos Gradasi Agregat Gabungan

Gambar 1. 2 Contoh Spesifikasi dan Gradasi Agregat Gabungan

Laboratorium Material Jalan-Kelompok 4 | 5


LABORATORIUM MATERIAL JALAN
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
Jl. Prof. Drg. Surya Soemantri No. 65, Bandung 40164

VIII. Pelaporan
Laporan pengujian saringan meliputi:
1. Tabel perhitungan presentase lolos melalui masing-masing saringan.
2. Contoh perhitungan.
3. Grafik penentuan proporsi agregat gabungan.
4. Grafik spesifikasi dan gradasi agregat gabungan.
5. Pembahasan.

IX. Data
Agregat Kasar
Jumlah
Berat
Saringan Berat Persentase kumulatif (%)
Tertahan
Tertahan Spesifikasi
mm gram gram tertahan lolos
(inci) (a) (b) (c) (d)
19.1 mm (3/4") 0 0 0 100
12.7 mm (1/2") 1635,2 1635,2 81,871 18,129
9.52 mm (3/8") 288,5 1923,7 96,315 3,685
4.75 mm (No.4) 55,2 1978,9 99,079 0,921
2.36 mm (No.8) 0,2 1979,1 99,089 0,911
1.18 mm (No.16) 0,6 1979,7 99,119 0,881
0.6 mm (No.30) 2 1981,7 99,219 0,781
0.3 mm (No.50) 1,1 1982,8 99,274 0,726
0.15 mm (No.100) 4,1 1986,9 99,479 0,521
0.075 mm
5,4 1992,3 99,750 0,250
(N0.200)
Pan 5 1997,3 100 0

Laboratorium Material Jalan-Kelompok 4 | 6


LABORATORIUM MATERIAL JALAN
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
Jl. Prof. Drg. Surya Soemantri No. 65, Bandung 40164

Agregat Kasar
100
90
80
70
60

%Lolos
50
40
Agregat Kasar
30
20
10
0
0.01 0.1 1 10
Ukuran Butir (mm)

Grafik 1. 1 Grafik Distribusi Agregat Kasar

Agregat Sedang
Jumlah
Berat
Saringan Berat Persentase kumulatif (%)
Tertahan
Tertahan
mm gram gram tertahan lolos
(inci) (a) (b) (c) (d)
19.1 mm (3/4") 0 0 0 100
12.7 mm (1/2") 0,5 0,5 0,033 99,967
9.52 mm (3/8") 4,2 4,7 0,313 99,687
4.75 mm (No.4) 368,2 372,9 24,814 75,186
2.36 mm (No.8) 1021,8 1394,7 92,807 7,193
1.18 mm (No.16) 80,2 1474,9 98,143 1,857
0.6 mm (No.30) 5,6 1480,5 98,516 1,484
0.3 mm (No.50) 5,7 1486,2 98,895 1,105
0.15 mm (No.100) 3,7 1489,9 99,142 0,858
0.075 mm (N0.200) 4,3 1494,2 99,428 0,572
Pan 8,6 1502,8 100 0

Laboratorium Material Jalan-Kelompok 4 | 7


LABORATORIUM MATERIAL JALAN
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
Jl. Prof. Drg. Surya Soemantri No. 65, Bandung 40164

Agregat Sedang
100
90
80
70
60

%Lolos
50
40 Agregat Sedang
30
20
10
0
0.01 0.1 1 10
Ukuran Butir (mm)

Grafik 1. 2 Grafik Distribusi Agregat Sedang

Agregat Halus
Jumlah
Berat
Saringan Berat Persentase kumulatif (%)
Tertahan
Tertahan
mm gram gram tertahan lolos
(inci) (a) (b) (c) (d)
19.1 mm (3/4") 0 0 0 100
12.7 mm (1/2") 0 0 0,000 100,000
9.52 mm (3/8") 0 0 0,000 100,000
4.75 mm (No.4) 3,5 3,5 0,345 99,655
2.36 mm (No.8) 395,3 398,8 39,345 60,655
1.18 mm (No.16) 224,1 622,9 61,454 38,546
0.6 mm (No.30) 114,1 737 72,711 27,289
0.3 mm (No.50) 57,8 794,8 78,414 21,586
0.15 mm (No.100) 77,8 872,6 86,089 13,911
0.075 mm (N0.200) 64,6 937,2 92,463 7,537
Pan 76,4 1013,6 100 0

Laboratorium Material Jalan-Kelompok 4 | 8


LABORATORIUM MATERIAL JALAN
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
Jl. Prof. Drg. Surya Soemantri No. 65, Bandung 40164

Agregat Halus
100
90
80
70
60

%Lolos
50
40 Agregat Halus
30
20
10
0
0.01 0.1 1 10
Ukuran Butir (mm)

Grafik 1. 3 Grafik Distribusi Agregat Halus

Laboratorium Material Jalan-Kelompok 4 | 9


LABORATORIUM MATERIAL JALAN
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
Jl. Prof. Drg. Surya Soemantri No. 65, Bandung 40164

Gradasi Agregat Gabungan


100

90

80

70

60

%Lolos
Agregat Kasar
50
Agregat Sedang
40 Agregat Halus
Garis Lurus
30

20

10

0
0.075 0.75 7.5
Ukuran Butir (mm)

Laboratorium Material Jalan-Kelompok 4 | 10


LABORATORIUM MATERIAL JALAN
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
Jl. Prof. Drg. Surya Soemantri No. 65, Bandung 40164

Cara mencari persen agregat gabungan:


Persen Agregat Gabungan
PAN NO.200 NO.100 NO.50 NO.30 NO.16 NO.8 NO.4 3/8” ½” ¾”100

90 22%AK
80

70
30%AS
60

%Lolos
Agregat Kasar
50
Agregat Sedang
40 Agregat Halus
Garis Lurus
30

20
48%AH
10

0
0.075 0.75 7.5
Ukuran Butir (mm)

Laboratorium Material Jalan-Kelompok 4 | 11


LABORATORIUM MATERIAL JALAN
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
Jl. Prof. Drg. Surya Soemantri No. 65, Bandung 40164

Range limit yang digunakan adalah Laston AC, WC.

No. Range Rata-Rata


Saringan Limit Limit
3/4" 100 100
1/2" 90 100 95
3/8" 77 90 83.5
No. 4 53 69 61
No. 8 33 53 43
No. 16 21 40 30.5
No. 30 14 30 22
No. 50 9 22 15.5
No. 100 6 15 10.5
No. 200 4 9 6.5
PAN 0 0

Laboratorium Material Jalan-Kelompok 4 | 12


LABORATORIUM MATERIAL JALAN
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
Jl. Prof. Drg. Surya Soemantri No. 65, Bandung 40164

No. Agregat Kasar Agregat Sedang Agregat Halus Total Limit


Saringan 22% 30% 48% Spec
3/4" 22.000 30.000 48.000 100.000 100
1/2" 3.988 29.990 48.000 81.979 90 100 NOT OK
3/8" 0.811 29.906 48.000 78.717 77 90 OK
No. 4 0.203 22.556 47.834 70.593 53 69 NOT OK
No. 8 0.200 2.158 29.114 31.473 33 53 NOT OK
No. 16 0.194 0.557 18.502 19.253 21 40 NOT OK
No. 30 0.172 0.445 13.099 13.716 14 30 NOT OK
No. 50 0.160 0.331 10.361 10.853 9 22 OK
No. 100 0.115 0.258 6.677 7.049 6 15 OK
No. 200 0.055 0.172 3.618 3.845 4 9 NOT OK

Laboratorium Material Jalan-Kelompok 4 | 13


LABORATORIUM MATERIAL JALAN
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
Jl. Prof. Drg. Surya Soemantri No. 65, Bandung 40164

Spesifikasi dan Gradasi Agregat Gabungan


100

90

80

70

60

%Lolos
50 Agregat Gabungan
Limit Atas
40
Limit Bawah

30

20

10

0
0.075 0.75 7.5
Ukuran Butir (mm)

Laboratorium Material Jalan-Kelompok 4 | 14


LABORATORIUM MATERIAL JALAN
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
Jl. Prof. Drg. Surya Soemantri No. 65, Bandung 40164

X. Contoh perhitungan

1. Berat tertahan = Berat saringan dan benda uji – Berat saringan


= 411,7 – 411,7 = 0 gram
2. Jumlah berat tertahan = ∑𝑖𝑖 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛
= 0 gram
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛
3. %tertahan kumulatif = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑒𝑛𝑑𝑎 𝑢𝑗𝑖
0
= =0%
1997,3

4. %lolos = 100% - %tertahan kumulatif


= 100 – 0 = 100 %

XI. Kesimpulan
Dari persen gradasi yang didapat, persen agregat halus yang didapat terlalu
besar sehingga campuran agregat harus ditambahkan agregat kasar.

Laboratorium Material Jalan-Kelompok 4 | 15


LABORATORIUM MATERIAL JALAN
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
Jl. Prof. Drg. Surya Soemantri No. 65, Bandung 40164

LAMPIRAN
GAMBAR KETERANGAN

Siapkan satu set saringan dan alat


bahan lainnya yang akan digunakan,
kemudian bersihkan saringan dengan
sikat sehingga tidak ada batu atau
butir-butir pasir yang masih
menempel.

Timbang saringan dan berat uji


(agregat kasar 2 kilogram, agregat
sedang 1,5 kilogram, agregat halus 1
kilogram).

Laboratorium Material Jalan-Kelompok 4 | 16


LABORATORIUM MATERIAL JALAN
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
Jl. Prof. Drg. Surya Soemantri No. 65, Bandung 40164

Susun saringan dari ukuran terbesar


sampai ukuran terkecil, kemudian
letakkan pan di bagian bawah.
Masukkan benda uji, nyalakan mesin
pengguncang selama 15 menit. Setelah
itu, matikan dan tunggu beberapa
menit agar debu-debu mengendap,
setelah itu timbang tiap saringan
dengan benda uji yang masih tertahan
didalamnya. Ulangi langkah dari awal
hingga akhir untuk agregat lainnya.
Lalu lakukan perhitungan.

Laboratorium Material Jalan-Kelompok 4 | 17

Anda mungkin juga menyukai