Anda di halaman 1dari 10

TERAPI KOMPLEMENTER

A. Pengertian
Terapi Komplementer adalah cara penanggulangan penyakit yang dilakukan
sebagai pendukung kepada pengobatan medis konvensional atau sebagai pengobatan
pilihan lain di luar pengobatan medis yang konvensional.
Terapi Komplementer adalah pengobatan non konvensional yang bukan berasal dari
negara yang bersangkutan. Misalnya, jamu bukan termasuk pengobatan
komplementer tetapi merupakan pengobatan tradisional (WHO).
Terapi komplementer dikenal dengan terapi tradisional yang digabungkan
dalam pengobatan modern. Komplementer adalah penggunaan terapi tradisional ke
dalam pengobatan modern. Terminologi ini dikenal sebagai terapi modalitas atau
aktivitas yang menambahkan pendekatan ortodoks dalam pelayanan kesehatan.
Terapi komplementer juga ada yang menyebutnya dengan pengobatan holistik.
Pendapat ini didasari oleh bentuk terapi yang mempengaruhi individu secara
menyeluruh yaitu sebuah keharmonisan individu untuk mengintegrasikan pikiran,
badan, dan jiwa dalam kesatuan fungsi.

B. Perkembangan Terapi Komplementer


Berdasarkan hasil Survey Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) tentang
penggunaan pengobatan tradisional termasuk di dalamnya pengobatan komplementer
– alternatif yang meningkat dari tahun ke tahun, bahkan hasil penelitian tahun 2010
telah digunakan oleh 40% dari penduduk Indonesia.
C. Tujuan Terapi Komplementer
Terapi komplementer bertujuan untuk memperbaiki fungsi dari sistem –
sistem tubuh, terutama sistem kekebalan dan pertahanan tubuh agar tubuh dapat
menyembuhkan dirinya sendiri yang sedang sakit, karena tubuh kita sebenarnya
mempunyai kemampuan untuk menyembuhkan dirinya sendiri, asalkan kita mau
mendengarkannya dan memberikan respon dengan asupan nutrisi yang baik dan
lengkap serta perawatan yang tepat.
D. Jenis – Jenis Terapi Komplementer
a. Nutrisi (Nutritional Therapy);
b. Terapi herbal (Herbal Therapy);
c. Terapi psiko – somatik (Mind – Body Therapy)
d. Terapi spiriyual berbasis doa (Spiritual Therapy Based on Prayer)

E. Metode Terapi Komplmenter


a. Yoga;
b. Akupuntur;
c. Pijat refleksi;
d. Chiropractic;
e. Tanaman obat herbal;
f. Homeopati, natuopati;
g. Terapi polaritas atau reiki;
h. Tekhnik – tekhnik relaksasi;
i. Hipnoterapi, meditasi dan visualisasi.

D Macam macam Terapi Komplementer


1. System medis Alternatif
a. Akupuntur
Suatu metode tradisional Cina yang menghasilkan analgesia atau perubahan fungsi
system tubuh dengan cara memasukan jarum tipis sepanjang rangkaian garis atau
jalur yang disebut meredian. Manipulasi jarum langsung pada meridian energi
akan mempengaruhi organ internal dalam dengan pengalihan qi
b. Ayurveda
System pengobatan tradisional Hindu yang memkombinasikan obat herbal, obat
pencahar dan minyak gosok.
c. Pengobatan Homeopatic
System mengobatan medis yang didasari pada teori bahwa penyakit tertentu dapat
diobati dengan memberikan dosis kecil substansi yang ada pada individu sehat
akan menghasilkan gejala seperti penyakit.
d. Pengobatan Naturopatik
System pengobatan didasari pada makanan alami, cahaya, kehangatan, pijatan air
segar, olah raga teratur dan menghindari pengobatan, mengenali kemampuan
mnyembuhkan tubuh alami.
e. Pengobatan Tradisional Cina
Kumpulan tehnik dan metode sistematik termasuk akupuntur, pengobatan herbal,
pijatan, akupreser, moxibustion (menggunakan panas dari herbal yang dibakar),
qigong (menyeimbangkan aliran energi melalui gerakan tubuh).
2. Terapi Biologis
Menggunakan substansi alam seperti herbal, makanan dan vitamin.
a. Zona
Progam diet yang memerlukan makanan berprotein, karbohidrat dan lemak dengan
perbandingan 30:40:30.
Digunakan untuk menyeimbangkan insulin dan hormone lain untuk kesehatan
yang optimal.
b. Diet Mikrobiotik
Diutamakan diet vegetarian.
c. Pengobatan Ortomolekuler
Meningkatkan nutrisi seperti vitamin c dan bertakoren.
3. Menipulasi Dan Metode Didasari Tubuh
Didasari pada manipulasi dari atau penggerakan dari satu atau lebih bagian tubuh.
a. Akupresur
Tehnik terapetik mempergunakan tekanan digital dalam cara tertentu pada titik
yang dibuat pada tubuh untuk mengurangi rasa nyeri menghasilkan analgesic atau
mengatur fungsi tubuh.
b. Pengobatan Kiropratik
System terapi yang melibatkan manipulasi kolumna spinalis dan memasukan
fisiotherapy dan terapi cliet.
c. Metode Feldenkrais
Terapi alternatif yang didasarkan pada citra tubuh yang baik melalui perbaikan
pergerakan tubuh.
d. Tai chi
Terapi alternatif yang menghubungkan pernafasan, pergerakan dan meditasi untuk
membersihkan, memperkuat dan sirkulasi energi dan darah kehidupan yang
penting.
e. Terapi Pijat
Manipulasi jaringan ikat melalui pukulan, gosokan atau meremas untuk
meningkatkan sirkulasi, memperbaiki sifat otot dan relaxsi.
f. Sentuhan Ringan
Sentuhan pada klien dengan cara yang tepat dan halus untuk membuat hubungan
menunjukkan penerimaan dan memberikan penghargaan.
4. Intervensi tubuh dan pikiran
Menggunakan berbagai tehnik yang di buat untuk meningkatkan kapasitas pikiran
untuk mempengaruhi tubuh.
a. Terapi Seni
Menggunakan seni untuk mendamaikan konflik emosional, meningkatkan
kewaspadaan diri dan mengungkapkan masalah yang tidak di katakan dan didasari
klien penyakit mereka.
b. Umpan balik biologis
Suatu proses yang memberikan individu dengan informasi visual dan suara tentang
fungsi fisiologis otonomi tubuh.
5. Intervensi tubuh-pikiran
Menggunakan berbagai tehnik yng dibuat untuk meningkatkan kapasitas pikiran guna
mempengaruhi fungsi dan gejala tubuh.
a. Terapi Dansa
Sarana memperdalam dan memperkuat terapi karena merupakan ekspresi langsung
dari pikiran dan tubuh.
b. Terapi Pernafasan
Menggunakan segala jenis pola pernafasan untuk merelaxasi, memperkuat atau
membuka jalur emosional.
c. Imajinasi Terbimbing
Tehnik terapiutik untuk mengobati kondisi patologis dengan berkonsentrasi pada
imajinasi atau serangkaian gambar.
d. Meditasi
Praktik yang ditujukan pada diri untuk merelaxasi tubuh dan menenangkan pikiran
menggunakan ritme pernafasan yang berfokus.
e. Terapi Musik
Menggunakan music untuk menunjukkan kebutuhan fisik, psikologis, kogniti dan
sosial individu yang menderita cacat dan peny.
f. Usaha Pemulihan (doa)
Berbagai tehnik yang menggunakan dalam banyak budaya yang menggabungkan
pelayanan, kesabaran, cinta atau empati dengan target doa.
g. Psikoterapi
Pengobatan kelainan mental dan emosional dengan tehnik psikologi
h. Yoga
Tehnik yang befokus pada susunan otot, postur, mekanisme pernafasan dan
kesadaran tubuh.
6. Terapi Energi
Melibatkan penggunaan medan energi
a. Terapi Reiki
Terapi yang berasal dari praktik budha kuno di mana praktisi menempatkan
tangannya pada atau diatas bagian tubuh dan memindahkan keharmonisan dan
keseimbangan untuk mengobati gangguan kesehatan.
b. Sentuhan terapiutik
Pengobatan melibatkan pedoman keseimbangan energi atau praktisi dalam suatu
cara yang disengaja tidak semua pasien.

E. Obat – Obat yang Digunakan dalam Terapi Komplmenter


a. Bersifat natural yaitu mengambil bahan dari alam, seperti jamu – jamuan, rempah
yang sudah dikenal (jahe, kunyit, temu lawak dan sebagainya).
b. Pendekatan lain seperti menggunakan energi tertentu yang mampu mempercepat
proses penyembuhan, hingga menggunakan doa tertentu yang diyakini secara
spiritual memiliki kekuatan penyembuhan.

Di Indonesia ada 3 jenis teknik pengobatan komplementer yang telah


ditetapkan oleh Departemen Kesehatan untuk dapat diintegrasikan ke dalam
pelayanan konvensional, yaitu sebagai berikut :
Akupunktur medik yang dilakukan oleh dokter umum berdasarkan
kompetensinya. Metode yang berasal dari Cina ini diperkirakan sangat bermanfaat
dalam mengatasi berbagai kondisi kesehatan tertentu dan juga sebagai analgesi
(pereda nyeri). Cara kerjanya adalah dengan mengaktivasi berbagai molekul signal
yang berperan sebagai komunikasi antar sel. Salah satu pelepasan molekul tersebut
adalah pelepasanendorphin yang banyak berperan pada sistem tubuh.
I.Terapi hiperbarik, yaitu suatu metode terapi dimana pasien dimasukkan ke dalam
sebuah ruangan yang memiliki tekanan udara 2 – 3 kali lebih besar daripada tekanan
udara atmosfer normal (1 atmosfer), lalu diberi pernapasan oksigen murni (100%).
Selama terapi, pasien boleh membaca, minum, atau makan untuk menghindari trauma
pada telinga akibat tingginya tekanan udara.
II.Terapi herbal medik, yaitu terapi dengan menggunakan obat bahan alam, baik berupa
herbal terstandar dalam kegiatan pelayanan penelitian maupun berupa fitofarmaka.
Herbal terstandar yaitu herbal yang telah melalui uji preklinik pada cell line atau
hewan coba, baik terhadap keamanan maupun efektivitasnya. Terapi dengan
menggunakan herbal ini akan diatur lebih lanjut oleh Departemen Kesehatan
Republik Indonesia. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu sebagai
berikut :
 sumber daya manusia harus tenaga dokter dan atau dokter gigi yang sudah
memiliki kompetensi.
 Bahan yang digunakan harus yang sudah terstandar dan dalam bentuk sediaan
farmasi.
 Rumah sakit yang dapat melakukan pelayanan penelitian harus telah mendapat
izin dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia dan akan dilakukan pemantauan
terus – menerus.
Dari 3 jenis teknik pengobatan komplementer yang ada, daya efektivitasnya untuk
mengatasi berbagai jenis gangguan penyakit tidak bisa dibandingkan satu dengan
lainnya karena masing – masing mempunyai teknik serta fungsinya sendiri – sendiri.
Terapi hiperbarik misalnya, umumnya digunakan untuk pasien – pasien
dengangangren supaya tidak perlu dilakukan pengamputasian bagian tubuh. Terapi
herbal, berfungsi dalam meningkatkan daya tahan tubuh. Sementara, terapi
akupunktur berfungsi memperbaiki keadaan umum, meningkatkan sistem imun
tubuh, mengatasi konstipasi atau diare, meningkatkan nafsu makan serta
menghilangkan atau mengurangi efek samping yang timbul akibat dari pengobatan
kanker itu sendiri, seperti mual dan muntah, fatigue (kelelahan) dan neuropati.
Pada beberapa rumah sakit di Indonesia, pengobatan komplementer ini pun mulai
diterapkan sebagai terapi penunjang atau sebagai terapi pengganti bagi pasien yang
menolak metode pengobatan konvensional. Terapi komplementer ini juga dapat
dilakukan atas permintaan pasien sendiri ataupun atas rujukan para dokter lainnya.
Diharapkan dengan penggabungan pengobatan konvensional dan pengobatan
komplementer ini bisa didapatkan hasil terapi yang lebih baik.
Di Indonesia, Rumah Sakit Kanker “ Dharmais “ Jakarta merupakan satu dari 4
rumah sakit yang telah ditunjuk oleh Departemen Kesehatan untuk melaksanakan dan
mengembangkan pengobatan komplementer ini. Untuk saat ini, pengobatan
komplementer yang sudah tersedia adalah pengobatan akupunktur medik. Sedangkan
untuk terapi menggunakan herbal medik sedang dalam persiapan. 3 rumah sakit lain
yang dipercaya untuk terapi pengobatan komplementer oleh Departemen Kesehatan
adalah Rumah Sakit Persahabatan Jakarta, Rumah Sakit Dokter Soetomo Surabaya,
dan Rumah Sakit Kandouw Manado.

F. EFEK SAMPING TERAPI KOMPLEMENTER


Pada terapi akupuntur dapat terjadi komplikasi seperti infeksi karena sterilesasi jarum
yang tidak adekuat atau jarum yang ditinggalkan dalam tempat untuk waktu yang
lama, jarum yang patah, perasaan mengantuk pasca pengobatan. Kontraindikasi
pengobatan pada individu yang memiliki kelainan perdarahan trombositopeni, infeksi
kulit atau yang memiliki ketakutan terhadap jarum.
Kontaminasi dengan herbal atau bahan kimia lain termasuk pestisida dan logam berat
juga terjadi, tidak semua perusahaan menjalankan pengawasan kualitas yang ketat
dan garis pedoman pabrik yang menentukan standar untuk kadar pestisida yang dapat
diterima, bahan pelarut sisa tingkat bacterial dan logam berat untuk alasan ini
pembelian obat herbal hanya dari pabrik yang mempunyai reputasi. Label pada
produk herbal harus mengandung nama ilmiah tanaman nama dan alat pabrik yang
sebenarnya, tanggal kemasan dan tanggal kadaluarsa.
TUGAS KELOMPOK
TERAPI KOMPLEMENTER

STIKES

DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 4

- PUTRI FEBY FEBYESTI EDWARD 16CP1035


- FISCHA RAHMATULLAILY RAMLI 16CP1017
- FITRIANI 16CP1015
- NENGSIH 16CP1033
- JUMRIANI 16CP1016
- FAISAL APRYATNA 16CP1032

STIKES TANAWALI PERSADA TAKALAR


2018-2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang karena rahmat dan
karunia–Nya kepada Penulis sehingga berhasil menyelesaikan Makalah Terapi
Komplementer ini. Rasa terimakasih juga kami sampaikan kepada Bapak/Ibu dosen

Profesi perawat bukanlah profesi yang mengemban tugas ringan.


Profesionalisme, kerja keras, niat baik akan memberikan kekuatan dan modal utama
bagi pengabdian profesi perawat . Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari
yang diharapkan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun Penulis
harapkan untuk kesempurnaan buku ini.

Akhir kata Penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang berperan
dalam penyusunan makalah ini.

Takalar , Maret 2019

Penulis

Anda mungkin juga menyukai