Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI

1.1 Tinjauan Teori

1.1.1 Definisi

Nutrisi adalah zat kimia organik maupun anorganik yang ditemukan dalam
makanan dan diperlukan agar tubuh dapat berfungsi dengan sebaik – baiknya
(Asmadi, 2008). Menurut Rock CL (2004), nutrisi adalah proses dimana tubuh
manusia menggunakan makanan untuk membentuk energi, mempertahankan
kesehatan, pertumbuhan dan untuk berlangsungnya fungsi normal setiap organ baik
antara asupan nutrisi dengan kebutuhan nutrisi. Nutrisi adalah asuhan nutrisi tidak
cukup untuk melakukan metabolisme, (PPNI,2017).
1.1.2 Etiologi
Penyebab Kekurangan Nutrisi (PPNI, 2017) yaitu:
1. Ketidak mampuan menelan makanan
2. Ketidak mampuan mencerna makanan
3. Ketidak mampuan mengabsorbsi nutrien
4. Peningkatan kebutuhan metabolisme
5. Faktor ekonomi (mis. finansia tidak mencukupi
6. Faktor psikologis (mis. stres, keengganan untuk makan)

Kelainan nutrisi Etiologi (Carpenito, 2000) disebabkan oleh

1. Kelainan bawaan, misalnya kelainan esophagus


2. Gangguan akibat infeksi, misal stomatitis, diare
3. Infeksi parasit, misal amoeblasis
4. Sindrom mal nutrisi
5. Gangguan gizi
6. Penyakit hati
7. Terapi radiasi
8. Kehilangan saluran gizi
9. Anoreksia, karena perubahan makanan, berkurangnya kegiatan fisik,
bertambahnya kekhawatiran akibat dari penyakit.
10. Batuk-batuk
11. Gangguan pada tangan
12. Disfogia (kesulitan dalam menelan)
13. Dispnea (sesak nafas)

1.1.3 Fisiologi Saluran Cerna


1. Mulut
Makanan dikunyah, air ludah enzim lipase lingual dan ditelan
1) Merupakan permulaan saluran cerna
2) Saliva yang ada didalam mulut enzim pencerna karbohidrat yaitu enzim
ptyalin. Mengunyah air ludah enzim pencerna karbohidrat yaitu enzim
pcyalin. Saliva yang ada di dalam mulut mengandung enzim ptyalin
karbohidrat ptyalin maltose.
2. Esofagus
1) Sebagai jalan makanan yang telah dicerna
2) Tidak terdapat peristiwa pencernaan makanan, karena di dalam esofagus
tidak dihasilkan enzim maupun sekret yang lain
3. Lambung
Lemak + lipase lingual dalam jumlah terbatas memulai Trigliserida (hidrolis,
lipase) digliserida dan asam lemak
Lambung menghasilkan :
1) HCL : mengasamkan semua makanan dan berfungsi sebagai zat anti
septik dan desinfektan.
2) Enzim Pepsin : dihasilkan dari pepsinogen dan bekerja atas protein
mengubah menjadi pepton
3) Renin : ragi yang membekukan susu dan membentuk kasein dari
karsinogen yang dapat larut
4) Usus Halus
Bahan empedu mengemulsi
(1) Trigliserida (lemak, lipase) digliserida, monogliseralida, gliseral, asam
lemak
(2) Fosfolipida (lemak) asam lemak dan lisofosfogliserida
Fungsi usus halus adalah mencerna dan mengabsorbsi phime dari lambung
usus.
1.1.4 Klasifikasi

Klasifikasi (J. Dewa Nyoman Supariasa, 2002)

Gangguan Nutrisi
1.Kwashiokor
Adalah suatu penyakit KKP (kurang kalori protein) dengan kekurangan
protein sebagai penyebab dominan, yang ditandai dengan oedema, kulit yang
keriput, rambut yang kusam dan kemerahan, hepatomegali, anoreksia dan
kelesuan yang sangat
2.Marasmus
Adalah gambaran KKP (kurang kalori) dengan defisiensi energi yang ekstrem
yang merupakan kombinasi defisiensi kalori dan protein pada berbagai variasi
3.Anemia Gizi
Adalah keadaan dimana kadar HB dalam darah lebih rendah dari normal,
akibat kekurangan satu macam atau lebih zat-zat gizi yang diperlukan untuk
pembentukan darah
4.GAKI (Gangguan Akibat Kekurangan Iodium)
Adalah gangguan akibat kekurangan Iodium yang menunjukkan adanya
pmbesaran kelenjar tiroid, tanpa memperhatikan perubahan fungsi ataupun
histologinya.
5.Xeropthalmia
Adalah gangguan penglihatan permanen bahkan sampai menjadi buta,
terutama pada kelompok umur dewasa muda yang disebabkan kekurangan
konsumsi vitamin A.
1.1.5 Manifestasi Klinis
1. Berat badan 20% atau lebih di bawah rentang berat badan ideal
2. Bising usus hiperaktif
3. Cepat kenyang setelah makan
4. Diare
5. Gangguan sensasi rasa
6. Ketidak mampuan memakan makanan
7. Kurang minat pada makanan
8. Mem Membranmukosapucat
9. Nyeri abdomen
10. Sariawan rongga mulut

1.2 Tinjauan Asuhan Keperawatan


1.2.1 Pengkajian
1.2.1.1 Anamnesa
1) Riwayat penyakit
(1) Anoreksia
Hilangnya nafsu makan atau kekurangan keinginan untuk makan
(2) Gastritis
Peradangan lambung karena keracunan makanan, infeksi pemakaian
alcohol berlebih

(3) Disfagia

Kesukaran menelan bersamaan dengan penyakit atau gangguan pada


esofagus

(4) Muntah-muntah

Akibat gangguan saluran darah, keracunan, mabuk perjalanan akibat rasa


sakit dan takut

(5) Konstipasi

2) Pengeluaran isi perut yang sukar, kemungkinan dirinya kurang lemak, air buah
atau sayuran

(1) Pola Pemasukan Nutrisi


- Makanan yang dimakan setiap hari
- Kemampuan menelan
- Pola diet atau makan
- Nafsu makan

1.2.2 Rencana Asuhan Keperawatan


1. Diagnosa Keperawatan
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh sehubungan dengan :
Kesulitan menelan yang ditandai dengan :
1) Keluarga pasien mengatakan pasien tidak bisa makan
2) Keluarga pasien akan mengatakan pasien akan merasa sakit kepala apabila
dipaksa menelan
3) Pasien nampak lemas
4) Terdapat stomatitis di membran mukosa pasien
5) Bising usus 6x/menit
6) Terpasang selang lambung
7) Bibir pasien pecah-pecah

2. Batasan Karateristik
Mayor (harus terdapat)
Seseorang yang mengalami puasa melaporkan atau mempunyai ketidakcukupan
masukan makanan kurang dari yang dianjurkan sehari-hari (RDA) tanpa
terjadinya penurunan berat badan dan atau kebutuhan metabolisme actual atau
potensial pada kelebihan masukan terhadap penurunan berat badan.
Minor (mungkin terdapat)
1) Kelemahan dan nyeri tekan otot
2) Mudah tersinggung dan bingung
3) Penurunan albumin serum
4) Penurunan transferin atau kapasitas penyakit zat besi
3. Tujuan
1) Nutrisi terpenuhi atau tercukupi secara adekuat
2) Meningkatkan pemasukan makanan
4. Kriteria hasil
1) Meningkatkan pemasukan makanan lewat mulut
2) Individu akan menghabiskan porsi makan yang disajikan
3) Nafsu makan individu membaik
4) Membran mukosa lembab
5. Intervensi dan Rasional
1) timbang berat badan dan bandingkan dengan berat badan saat penerimaan
R : membuat data dasar, membantu dalam memantau keefektifan aturan
terapeutik
2) Kaji TTV tiap 4 jam
R : untuk mengetahui perkembangan kondisi pasien
3) Beri makan sedikit tapi sering
R : meningkatkan proses pencernaan dan toleransi pada nutrisi
4) Catat jumlah posisi makan yang dihabiskan
R : untuk mengetahui jumlah nutrisi yang masuk
5) Tingkatkan kenyamanan lingkungan pasien
R : lingkungan yang nyaman dapat meningkatkan nafsu makan
6) Anjurkan tehnik relaksasi pasien mual muntah
R : untuk mencegah pasien muntah
7) Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian vitamin
R : untuk mengetahui terapi yang dibutuhkan

1.2.3 Evaluasi
Penilaian akhir dari proses keperawatan berdasarkan tujuan perawatan yang
ditetapkan. Penetapan keberhasilan suatu asuhan keperawatan didasarkan pada
perubahan perilaku dari kriteria hasil yang telah ditetapkan, yaitu pasien tidak
mual muntah, kebutuhan nutrisi terpenuhi secara adekuat.
DAFTAR PUSTAKA

Asmadi.2008.Teknik Prosedural Keperawatan Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien.


Jakarta.Salemba Medika

Tim Pkja SDKI DPP PPNI.2017.Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia.Jakarta.PPNI

Tarwoto, W.2003.Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan.Jakarta:Salemba


Medika

Anda mungkin juga menyukai